SlideShare a Scribd company logo
BAB 1: WACANA
KONSEP WACANA
Harimurti Kridalaksana (1978) : Wacana
ialah unit atau satuan yang lengkap, tidak
terbatas pada ayat semata-mata, meliputi
satuan yang lebih besar, seperti dialog,
perenggan, bab, dan sebagainya.
Wacana ialah satu satuan bahasa yang lengkap, atau suatu unit ujaran
yang terbina daripada unit bahasa yang melebihi batas ayat dan ia
diujarkan dalam suatu konteks lakuan bahasa yang sebenar.
Wacana memperlihatkan butir-butir fikiran yang dikembangkan secara
bertautan, dengan penggunaan bahasa yang kemas sehingga terbentuk
satu satuan yang utuh.
1
4
ANALISIS WACANA
J.C.Richards dan R.Schmidt (2010), tidaklah
memberikan penekanan kepada analisis binaan ayat dalam
sesuatu ujaran tetapi lebih kepada pemerhatian terhadap
makna dan nilai-nilai sosiobudaya yang terkandung dalam
sesuatu yang diujarkan oleh peserta dalam situasi
penggunaan bahasa yang sebenar. Aspek bahasa yang dilihat
lebih tertumpu kepada penggunaan penanda wacana yang
bersifat leksikal dan penggunaan kata ganti nama diri sebagai
rujukan serta jalinan ayat dengan ayat yang
berkesinambungan dari segi idea
CIRI WACANA
KOHESI KOHERAN
KOHESI
Keserasian hubungan antara satu unsur
linguistik dengan satu unsur linguistik yang lain,
Keserasian hubungan ini, lazimya, melalui hubungan
antara satu perkataan, frasa atau ayat dengan
perkataan, frasa atau ayat lain dalam wacana yang
sama
CONTOH KOHESI
1. Pada waktu ini, abang dan kakak tinggal di
bandar Kajang.
2. Sekarang, mereka tinggal di sana
Kohesi antara ayat 1 dengan ayat 2 wujud melalui
pertalian antara Pada waktu ini dengan Sekarang,
abang dan kakak dengan mereka, dan di bandar
Kajang dengan di sana
KOHEREN/RUNTUHAN
Merupakan kesinambungan idea yang terdapat dalam
sesuatu wacana sehingga menjadikan teks itu bermakna
CONTOH KOHEREN
Ekonomi Malaysia masih dalam keadaan gawat. Jelaslah,
ekonomi kita masih belum betul-betul pulih. Harga
Komoditi kita masih rendah. Imbangan dagangan kita
masih belum meningkat. Oleh itu, kita mesti menghadapi
kenyataan ini dengan realistic. Kita tidak harus
berbelanja lebih kerana keadaan ini.
Dalam contoh di atas, kesinambungan idea tentang
keadaan ekonomi yang tidak menentu terjalin melalui
perkataan dan frasa ekonomi Malaysia dalam ayat 1,
belum betul-betul pulih dalam ayat 2, harga komoditi
dalam ayat 3, imbangan dagangan dalam ayat 4, dan
menghadapi kenyataan ini dalam ayat 5. Kelima-lima
ayat dalam perenggan di atas menjadi koheren yang
bermakna.
Contoh 2
3
Sebutan berdasarkan ejaan dikenal juga sebagai
sebutan fonemik.
Sebutan fonemik menegaskan bahawa pengucapan
sesuatu bunyi itu menurut nilai bunyi yang
dilambangkan oleh huruf atau grafem.
Prinsip ini berasaskan hakikat bahawa hamper setiap
fonem dalam bahasa melayu dilambangkan oleh
sesuatu atau satu grafem yang mendukung satu nilai
bunyi.
Dalam contoh di atas, koheren terjalin daripada sebutan berdasarkan ejaan dalam
ayat 1, sebutan fonemik dan pengucapan sesuatu bunyi itu menurut nilai bunyi
yang dilambangkan oleh huruf atau grafem dalam ayat 2, prinsip ini dan morfem
dilambangkan oleh huruf atau grafem dalam ayat 2, prinsip ini dan morfem
dilambangkan oleh sesuatu atau satu grafem dalam ayat 3. Ketiga-tiga ayat dalam
perenggan ini menjadi koheren yang bermakna
Selain ciri kohesi dan koheren ini, terdapat juga ciri-ciri lain
yang membantu menghasilkan wacana yang utuh, seperti
tujuan sesuatu wacana, penerimaan oleh pendengar atau
pembaca, maklumat yang terkandung, keadaan yang
mewujudkan wacana dan peranan wacana.
Dalam bentuk tulisan, seperti surat kiriman, esei dan lain-lain, wacana yang
utuh mempunyai tubuh, yakni format teks yang lengkap. Format teks itu
mengandungi pendahuluan, tubuh ( isi dengan jalinan bahasa yang mantap),
penutup, dan unsur lain ( yang melengkapkan wacana seperi graf, jadual, peta,
statistik, dan sebagainya)
13,5 %
26,9 %
36,5 %
23,1 %
Wacana.pptx

More Related Content

Similar to Wacana.pptx

08cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-308cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-3
Oh Jenny
 
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
Othman BinLeman
 
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
megawatikarlina
 
Nota wacana
Nota wacanaNota wacana
Nota wacana
Azizah Aziz
 
Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2
Darwis Maulana
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
RenitaEkaJuniariani
 
Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
Paktuahiken
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
agustinapande
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
agustinapande
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
agustinapande
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
agustinapande
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
Kewin Harahap
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
Kewin Harahap
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
Muhammad Idris
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Kajian makna bahasa
Kajian makna bahasaKajian makna bahasa
Kajian makna bahasa
EkoBowo2
 

Similar to Wacana.pptx (20)

08cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-308cisi pelajaran -interaksi-3
08cisi pelajaran -interaksi-3
 
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............Asignment semantik terkini  20 sept 2013.............
Asignment semantik terkini 20 sept 2013.............
 
Makalah wacana
Makalah wacanaMakalah wacana
Makalah wacana
 
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Nota wacana
Nota wacanaNota wacana
Nota wacana
 
Nota wacana
Nota wacanaNota wacana
Nota wacana
 
Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2Semantik 1-abs2
Semantik 1-abs2
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kajian makna bahasa
Kajian makna bahasaKajian makna bahasa
Kajian makna bahasa
 

Recently uploaded

PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
yardsport
 
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptxPresentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
muhammadfauzi951
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
Muhammad Nur Hadi
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
dwiagus41
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
fuji226200
 
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
RizkyAji15
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
SunakonSulistya
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
WewikAyuPrimaDewi
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
sarahshintia630
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
ansproduction72
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
TeguhWinarno6
 

Recently uploaded (12)

PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
 
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptxPresentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan  (1).pptx
Presentasi Luring (8JP)_ Refleksi Tahunan (1).pptx
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
 
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
Materi lokmin klaster 4 puskesmas gajah 1
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
 
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
 

Wacana.pptx

  • 2. KONSEP WACANA Harimurti Kridalaksana (1978) : Wacana ialah unit atau satuan yang lengkap, tidak terbatas pada ayat semata-mata, meliputi satuan yang lebih besar, seperti dialog, perenggan, bab, dan sebagainya.
  • 3. Wacana ialah satu satuan bahasa yang lengkap, atau suatu unit ujaran yang terbina daripada unit bahasa yang melebihi batas ayat dan ia diujarkan dalam suatu konteks lakuan bahasa yang sebenar. Wacana memperlihatkan butir-butir fikiran yang dikembangkan secara bertautan, dengan penggunaan bahasa yang kemas sehingga terbentuk satu satuan yang utuh. 1 4
  • 4. ANALISIS WACANA J.C.Richards dan R.Schmidt (2010), tidaklah memberikan penekanan kepada analisis binaan ayat dalam sesuatu ujaran tetapi lebih kepada pemerhatian terhadap makna dan nilai-nilai sosiobudaya yang terkandung dalam sesuatu yang diujarkan oleh peserta dalam situasi penggunaan bahasa yang sebenar. Aspek bahasa yang dilihat lebih tertumpu kepada penggunaan penanda wacana yang bersifat leksikal dan penggunaan kata ganti nama diri sebagai rujukan serta jalinan ayat dengan ayat yang berkesinambungan dari segi idea
  • 6. KOHESI Keserasian hubungan antara satu unsur linguistik dengan satu unsur linguistik yang lain, Keserasian hubungan ini, lazimya, melalui hubungan antara satu perkataan, frasa atau ayat dengan perkataan, frasa atau ayat lain dalam wacana yang sama
  • 7. CONTOH KOHESI 1. Pada waktu ini, abang dan kakak tinggal di bandar Kajang. 2. Sekarang, mereka tinggal di sana
  • 8. Kohesi antara ayat 1 dengan ayat 2 wujud melalui pertalian antara Pada waktu ini dengan Sekarang, abang dan kakak dengan mereka, dan di bandar Kajang dengan di sana
  • 9. KOHEREN/RUNTUHAN Merupakan kesinambungan idea yang terdapat dalam sesuatu wacana sehingga menjadikan teks itu bermakna
  • 10. CONTOH KOHEREN Ekonomi Malaysia masih dalam keadaan gawat. Jelaslah, ekonomi kita masih belum betul-betul pulih. Harga Komoditi kita masih rendah. Imbangan dagangan kita masih belum meningkat. Oleh itu, kita mesti menghadapi kenyataan ini dengan realistic. Kita tidak harus berbelanja lebih kerana keadaan ini.
  • 11. Dalam contoh di atas, kesinambungan idea tentang keadaan ekonomi yang tidak menentu terjalin melalui perkataan dan frasa ekonomi Malaysia dalam ayat 1, belum betul-betul pulih dalam ayat 2, harga komoditi dalam ayat 3, imbangan dagangan dalam ayat 4, dan menghadapi kenyataan ini dalam ayat 5. Kelima-lima ayat dalam perenggan di atas menjadi koheren yang bermakna.
  • 12. Contoh 2 3 Sebutan berdasarkan ejaan dikenal juga sebagai sebutan fonemik. Sebutan fonemik menegaskan bahawa pengucapan sesuatu bunyi itu menurut nilai bunyi yang dilambangkan oleh huruf atau grafem. Prinsip ini berasaskan hakikat bahawa hamper setiap fonem dalam bahasa melayu dilambangkan oleh sesuatu atau satu grafem yang mendukung satu nilai bunyi.
  • 13. Dalam contoh di atas, koheren terjalin daripada sebutan berdasarkan ejaan dalam ayat 1, sebutan fonemik dan pengucapan sesuatu bunyi itu menurut nilai bunyi yang dilambangkan oleh huruf atau grafem dalam ayat 2, prinsip ini dan morfem dilambangkan oleh huruf atau grafem dalam ayat 2, prinsip ini dan morfem dilambangkan oleh sesuatu atau satu grafem dalam ayat 3. Ketiga-tiga ayat dalam perenggan ini menjadi koheren yang bermakna
  • 14. Selain ciri kohesi dan koheren ini, terdapat juga ciri-ciri lain yang membantu menghasilkan wacana yang utuh, seperti tujuan sesuatu wacana, penerimaan oleh pendengar atau pembaca, maklumat yang terkandung, keadaan yang mewujudkan wacana dan peranan wacana.
  • 15. Dalam bentuk tulisan, seperti surat kiriman, esei dan lain-lain, wacana yang utuh mempunyai tubuh, yakni format teks yang lengkap. Format teks itu mengandungi pendahuluan, tubuh ( isi dengan jalinan bahasa yang mantap), penutup, dan unsur lain ( yang melengkapkan wacana seperi graf, jadual, peta, statistik, dan sebagainya) 13,5 % 26,9 % 36,5 % 23,1 %