SlideShare a Scribd company logo
SOSIALISASI RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN
PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU:
“DUKUNGAN PENDAFTARAN PARTAI POLITIK
PESERTA PEMILU UNTUK SUKSES PEMILU 2024”
JAKARTA, 7 APRIL 2022
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
01
Dokumen Persyaratan
Partai Politik Calon
Peserta Pemilu (1)
 Kementerian Hukum dan Hak
Asasi manusia hanya
mengeluarkan SK Penetapan
Partai Politik sebagai badan
hukum sedangkan untuk
Berita Negara yang
mengeluarkan adalah PNRI
 Pendaftaran Partai Politik
harus menyerahkan nomor
Rekening Partai Politik kepada
KPU
KETENTUAN
PASAL 5
(1) Dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, meliputi:
a. Berita Negara Republik Indonesia yang menyatakan Partai Politik terdaftar sebagai badan hukum yang
dikeluarkan oleh Percetakan Negara Republik Indonesia;
b. keputusan pengesahan AD dan ART oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
hukum dan hak asasi manusia;
c. keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat yang disahkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia;
d. keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat tentang kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi;
e. keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat atau sesuai dengan AD dan ART Partai Politik tentang
kepengurusan Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota;
f. keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat atau sesuai dengan AD dan ART Partai Politik tentang
kepengurusan Partai Politik tingkat Kecamatan; surat pernyataan dari Pimpinan Partai Politik tingkat pusat
yang dibuat menggunakan formulir MODEL F-SURAT.PERNYATAAN-PARPOL, dibubuhi cap dan meterai
yang cukup, yang menyatakan bahwa:
1) data dan dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu yang telah diinput dan dikirim secara
elektronik melalui Sipol telah benar dan lengkap sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
2) memiliki kepengurusan Partai Politik di seluruh provinsi, 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah
kabupaten/kota dalam wilayah kepengurusan tingkat provinsi, dan 50% (lima puluh persen) dari jumlah
kecamatan dalam wilayah kepengurusan tingkat kabupaten/kota;
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
01
Dokumen Persyaratan
Partai Politik Calon
Peserta Pemilu (2)
KETENTUAN
PASAL 5
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
3) menyertakan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan pada
kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dan memperhatikan 30% (tiga puluh persen)
keterwakilan perempuan pada kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi, dan
kabupaten/kota;
4) memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu perseribu)
orang dari jumlah penduduk pada kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota;
5) mempunyai kantor dan alamat tetap yang digunakan sebagai kesekretariatan dalam
menjalankan fungsi Partai Politik pada setiap kepengurusan Partai Politik tingkat pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota sampai tahapan terakhir Pemilu; dan
6) menyerahkan bukti kepemilikan nomor rekening atas nama Partai Politik pada tingkat pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota kepada KPU.
h. surat pernyataan status kantor tetap partai politik calon peserta pemilihan umum tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota menggunakan formulir MODEL F-STATUS.KANTOR-PARPOL dibubuhi
cap dan meterai yang cukup;
i. surat keterangan domisili Kantor Tetap kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota dari Camat atau sebutan lain atau Lurah/Kepala Desa atau sebutan lain, dengan
dibubuhi cap;
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
01
Dokumen Persyaratan
Partai Politik Calon
Peserta Pemilu (3)
KETENTUAN
PASAL 5
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
j. bukti keanggotaan partai politik yang berupa KTP-el dan KTA, paling sedikit 1.000 (seribu)
orang atau 1/1.000 (satu perseribu) orang dari jumlah penduduk pada kepengurusan Partai
Politik tingkat kabupaten/kota;
k. surat keterangan tentang pendaftaran nama, lambang, dan/atau tanda gambar Partai Politik
dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi
manusia;
l. nama, lambang dan/atau tanda gambar Partai Politik berwarna; dan
m. bukti kepemilikan nomor rekening atas nama Partai Politik tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota yang paling sedikit memuat nomor rekening, nama bank, dan tempat
dibukanya rekening.
(2) Dalam hal alamat kepengurusan Partai Politik tingkat pusat tidak sesuai dengan keputusan menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang susunan
kepengurusan dewan pimpinan pusat Partai Politik, partai politik meminta surat keterangan dari menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
02
Partai Politik
Peserta Pemilu
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-
XVIII/2020 yang menyatakan frasa “Partai Politik
peserta Pemilu merupakan Partai Politik yang
telah lulus verifikasi oleh KPU” dalam Pasal 173
ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak
dimaknai “Partai Politik yang telah lulus
verifikasi Pemilu 2019 dan lolos atau memenuhi
ketentuan Parliamentary Threshold pada Pemilu
2019 tetap diverifikasi secara administrasi
namun tidak diverifikasi secara faktual, adapun
partai politik yang tidak lolos atau tidak
memenuhi ketentuan Parliamentary Threshold,
partai politik yang hanya memiliki keterwakilan
di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dan partai politik yang tidak
memiliki keterwakilan di tingkat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota,
diharuskan dilakukan verifikasi kembali secara
administrasi dan secara faktual, hal tersebut
sama dengan ketentuan yang berlaku terhadap
partai politik baru, maka perlu menyesuaikan
KETENTUAN
PASAL 6
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Partai Politik peserta Pemilu terdiri dari:
a. Partai Politik calon peserta Pemilu yang telah ditetapkan memenuhi persyaratan
berdasarkan hasil Verfikasi Administrasi; dan
b. Partai Politik calon peserta Pemilu yang telah ditetapkan memenuhi persyaratan
berdasarkan hasil Verfikasi Administrasi dan Verifikasi Faktual.
(2) Partai Politik merupakan Partai Politik calon peserta Pemilu yang memenuhi ambang
batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara
nasional hasil Pemilu Terakhir.
(3) Partai Politik meliputi:
a. Partai Politik calon peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan
suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil
Pemilu Terakhir dan memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota;
b. Partai Politik calon peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan
suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil
Pemilu Terakhir dan tidak memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota; dan
c. Partai Politik yang ditetapkan dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
03
Persiapan Pendaftaran
oleh KPU
Partai Politik calon Peserta
Pemilu diberikan ruang yang
cukup untuk dapat melakukan
pengisian data dan
pengunggahan dokumen
persyaratan ke dalam Sipol.
Tahapan persiapan pendaftaran
juga untuk mengoptimalisasi
pelayanan KPU kepada Parpol di
proses menuju pendaftaran.
KETENTUAN
PASAL 7
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Persiapan pendaftaran dilakukan sebelum waktu pendaftaran
Partai Politik calon peserta Pemilu
(2) Pada masa persiapan pendaftaran, KPU melakukan kegiatan:
a. menetapkan keputusan mengenai persyaratan jumlah
keanggotaan Partai Politik calon peserta Pemilu pada
kepengurusan tingkat kabupaten/kota;
b. mengumumkan persiapan pendaftaran;
c. menyampaikan templat pengisian pemenuhan syarat
pendaftaran Partai Politik; dan
d. membuka akses Sipol untuk Partai Politik calon peserta
Pemilu.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
04
Pembukaan
Akses Sipol
Pemanfaatan teknologi
informasi sebagai alat kerja
pendukung
Tahapan pendaftaran, verifikasi
dan penetapan partai politik
menggunakan Sipol sebagai
alat kerja KPU dan Partai
Politik.
KETENTUAN
PASAL 10
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) KPU membuka akses Sipol untuk Partai Politik calon peserta Pemilu yang
telah mengajukan surat permohonan pembukaan akses Sipol kepada KPU
melalui Sipol.
(2) Pembukaan akses Sipol untuk Partai Politik calon Peserta Pemilu dilakukan
sampai dengan 1 (satu) Hari sebelum masa persiapan pendaftaran
berakhir.
(3) KPU menyampaikan tanda terima permohonan pembukaan akses Sipol
kepada Partai Politik yang telah mengajukan surat permohonan pembukaan
akses Sipol.
(4) Pembukaan akses Sipol dituangkan ke dalam berita acara pembukaan
akses Sipol pada persiapan pendaftaran Partai Politik calon peserta Pemilu
setelah masa persiapan pendaftaran berakhir.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
05
Persiapan Pendaftaran
oleh Partai Politik
Dalam rangka memudahkan
Partai Politik calon Peserta
Pemilu untuk mendapatkan
akses Sipol, pendaftaran
admin Sipol dapat dilakukan
secara mandiri melalui Sipol.
KETENTUAN
PASAL 11
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Partai Politik mengajukan surat permohonan pembukaan akses Sipol dan
surat pemberian mandat admin Sipol kepada KPU melalui Sipol disertai
Berita Negara Republik Indonesia yang menyatakan Partai Politik terdaftar
sebagai badan hukum yang dikeluarkan oleh Percetakan Negara Republik
Indonesia.
(2) Partai Politik mengajukan surat penunjukan dan penetapan sesuai dengan
tingkatannya sebanyak 2 (dua) orang Petugas Penghubung dan 2 (dua)
orang Operator Partai Politik.
(3) Surat permohonan pembukaan akses Sipol dan surat pemberian mandat
admin Sipol ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sesuai
dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang hukum dan hak asasi manusia tentang kepengurusan Partai Politik
yang sah.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
06
Petugas Penghubung
Partai Politik
Pimpinan Partai Politik sesuai
dengan tingkatannya menunjuk
dan menetapkan 2 (dua) orang
Pengurus atau anggota Partai
Politik sebagai Petugas
Penghubung; dan
2 (dua) orang pengurus atau
anggota Partai Politik sebagai
operator Sipol
KETENTUAN
PASAL 11
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(2) Partai Politik mengajukan surat penunjukan dan penetapan sesuai
dengan tingkatannya sebanyak 2 (dua) orang Petugas
Penghubung dan 2 (dua) orang Operator Partai Politik.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
07
Data dan Dokumen
Persyaratan yang
diinput ke SIPOL (1)
Pemanfaatan teknologi informasi
sebagai alat kerja pendukung
Tahapan pendaftaran, verifikasi
dan penetapan partai politik
menggunakan Sipol sebagai alat
kerja KPU dan Partai Politik.
KETENTUAN
PASAL 12
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Partai Politik calon peserta Pemilu melakukan pengisian data dan pengunggahan dokumen
persyaratan ke dalam Sipol.
(2) Data dan dokumen persyaratan, meliputi:
a. data dan dokumen mengenai Petugas Penghubung dan Operator Partai Politik; dan
b. data dan dokumen mengenai persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu.
(3) Data Petugas Penghubung dan Operator
Partai Politik, meliputi:
a. nama;
b. foto;
c. nomor Induk Kependudukan;
d. nomor KTA;
e. tempat dan tanggal lahir;
f. jenis kelamin;
g. alamat tempat tinggal sesuai KTP-el:
h. alamat surat elektronik
i. nomor telepon yang dapat dihubungi;
j. pekerjaan;
k. jabatan dalam Partai Politik; dan
l. nomor surat keputusan penunjukan Petugas
Penghubung dan Operator Partai Politik
oleh Pimpinan Partai Politik sesuai dengan
tingkatannya.
(4) Dokumen Petugas Penghubung dan Operator Partai, meliputi:
a. KTP-el atau Surat Keterangan;
b. KTA Petugas Penghubung; dan
c. keputusan tentang penunjukan Petugas Penghubung dan Operator Partai Politik oleh
Pimpinan Partai Politik sesuai dengan tingkatannya.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
07
Data dan Dokumen
Persyaratan yang
diinput ke SIPOL (2) KETENTUAN
PASAL 12
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(5) Data Partai Politik calon peserta Pemilu, meliputi:
a. nama, lambang dan/atau tanda gambar Partai Politik sesuai AD/ART Partai Politik calon peserta
Pemilu;
b. nomor dan tanggal Berita Negara Republik Indonesia yang menyatakan Partai Politik calon
peserta Pemilu terdaftar sebagai Badan Hukum;
c. nomor dan tanggal keputusan pengesahan AD/ART Partai Politik calon peserta Pemilu;
d. alamat Kantor Tetap Partai Politik calon peserta Pemilu tingkat Pusat, Provinsi, dan
Kabupaten/kota;
e. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu Tingkat Pusat;
f. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu Tingkat Provinsi di seluruh Provinsi;
g. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu Tingkat Kabupaten/Kota di 75% (tujuh puluh
lima persen) jumlah daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi;
h. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu Tingkat Kecamatan di 50% (lima puluh persen)
jumlah kecamatan dalam satu kabupaten/kota;
i. keanggotaan Partai Politik sekurang-kurangnya 1.000 atau 1/1.000 dari jumlah penduduk pada
kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8; dan
j. nomor rekening atas nama Partai Politik tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
(6) Dokumen Petugas Penghubung dan Operator dan dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta
Pemilu, ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sesuai dengan keputusan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang kepengurusan
Partai Politik yang sah dan dicap.
(7) Dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu diunggah melalui Sipol.
(8) Dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu yang berupa surat pernyataan dibubuhi
meterai yang cukup.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
08
Dokumen yang
Diserahkan oleh Parpol
pada saat Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan secara
sentralistik di KPU, Partai
Politik menyampaikan data dan
dokumen kepada KPU
Less Paper, dokumen
persyaratan diunggah melalui
Sipol
KETENTUAN
PASAL 16
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(4) Pengurus Partai Politik calon peserta Pemilu harus menyerahkan dokumen, yang
meliputi:
a. surat pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik tingkat
pusat yang sah sesuai dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang
kepengurusan Partai Politik, dan dibubuhi cap Partai Politik;
b. surat pernyataan dibubuhi materai yang cukup bahwa data dan dokumen yang
diisi dan diunggah di Sipol telah benar dan lengkap menggunakan formulir
MODEL F-SURAT.PERNYATAAN-PARPOL;
c. rekapitulasi jumlah Kepengurusan dan Anggota Partai Politik calon peserta
Pemilu menggunakan formulir MODEL F-REKAP.PENDAFTARAN-PARPOL;
(5) Dokumen dicetak dari Sipol dan dibubuhi cap.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
09
Verifikasi Administrasi terhadap
1. Dugaan Keanggotaan
Ganda;
2. keanggotaan Partai Politik
yang berstatus Anggota
TNI/Kepolisian atau ASN;
3. keanggotaan Partai Politik
yang belum berusia 17
(tujuh belas) tahun dan
belum pernah kawin pada
saat Partai Politik
melakukan pendaftaran
(1)
KETENTUAN
PASAL 26
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Verifikasi Administrasi terhadap dugaan keanggotaan ganda Partai Politik, dilakukan untuk
memastikan tidak terdapat kondisi:
a. keanggotaan ganda identik dalam 1 (satu) Partai Politik yang sama;
b. potensi keanggotaan ganda dalam 1 (satu) Partai Politik yang sama; dan
c. potensi keanggotaan ganda antar Partai Politik.
(2) Dugaan keanggotaan ganda identik Partai Politik, apabila terdapat kesamaan data keanggotaan
Partai Politik yang meliputi:
a. nomor induk kependudukan;
b. nomor KTA;
c. jenis kelamin; dan
d. tanggal lahir.
(3) Potensi keanggotaan ganda dalam 1 (satu) Partai Politik yang sama apabila terdapat kesamaan
terhadap Nomor Induk Kependudukan dalam 1 (satu) Partai Politik yang sama;
(4) Potensi keanggotaan ganda antar Partai Politik apabila terdapat kesamaan terhadap Nomor Induk
Kependudukan antar Partai Politik.
(5) Verifikasi Administrasi terhadap dugaan keanggotaan ganda dilakukan melalui Sipol.
parameter ganda identik dan potensi
kegandaan keanggotaan
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
09
KETENTUAN
PASAL 27
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Verifikasi Administrasi terhadap keanggotaan Partai Politik yang berpotensi tidak
memenuhi syarat, dilakukan untuk membuktikan tidak terdapat anggota Partai
Politik yang berstatus:
a. anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik
Indonesia, atau Aparatur Sipil Negara;
b. belum berusia 17 (tujuh belas) tahun dan belum pernah kawin pada saat Partai
Politik melakukan pendaftaran; dan/atau
c. nomor induk kependudukan tidak sesuai dengan data di dinas kependudukan
dan catatan sipil.
(2) Verifikasi Administrasi terhadap keanggotaan Partai Politik yang berpotensi tidak
memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Sipol.
Verifikasi Administrasi
terhadap
1. Dugaan Keanggotaan
Ganda;
2. keanggotaan Partai
Politik yang berstatus
Anggota TNI/Kepolisian
atau ASN;
3. keanggotaan Partai
Politik yang belum
berusia 17 (tujuh belas)
tahun dan belum pernah
kawin pada saat Partai
Politik melakukan
pendaftaran
(2)
parameter keanggotaan yang berpotensi
tidak memenuhi syarat
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
09
KETENTUAN
PASAL 28
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Dalam hal berdasarkan hasil Verifikasi Administrasi ditemukan keanggotaan ganda Partai Politik, KPU menghitung
hanya 1 (satu) keanggotaan.
KETENTUAN
PASAL 34
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Dalam hal keanggotaan Partai Politik yang dinyatakan belum memenuhi syarat, dapat ditindaklanjuti menggunakan
surat pernyataan anggota oleh Partai Politik calon Peserta Pemilu dengan dilampiri bukti Keputusan Pejabat yang
berwenang memberhentikan dengan hormat sebagai Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan Aparatur Sipil Negara dan disampaikan melalui Sipol.
(2) Dalam hal keanggotaan Partai Politik yang dinyatakan belum memenuhi syarat, dapat ditindaklanjuti menggunakan
surat pernyataan anggota oleh Partai Politik calon Peserta Pemilu dengan dilampiri bukti Akta Nikah dan
disampaikan melalui Sipol.
(4) Dalam hal keanggotaan Partai Politik yang dinyatakan belum memenuhi syarat, dapat ditindaklanjuti menggunakan
surat pernyataan anggota oleh Partai Politik calon Peserta dan disampaikan melalui Sipol.
(5) Penyampaian surat pernyataan melalui Sipol paling lambat 3 (tiga) hari sebelum masa Verifikasi Administrasi
keanggotaan berakhir.
(6) Dalam hal hasil tindaklanjut oleh Partai Politik, keanggotaan Partai Politik tersebut masih belum dapat dipastikan
keanggotaannya, KPU Kabupaten/Kota meminta Petugas Penghubung Partai Politik untuk menghadirkan
langsung anggota Partai Politik dimaksud ke kantor KPU Kabupaten/Kota untuk dilakukan klarifikasi secara
langsung paling lambat 1 (satu) Hari sebelum masa Verifikasi Administrasi keanggotaan berakhir.
Verifikasi Administrasi
terhadap
1. Dugaan Keanggotaan
Ganda;
2. keanggotaan Partai
Politik yang berstatus
Anggota TNI/Kepolisian
atau ASN;
3. keanggotaan Partai
Politik yang belum
berusia 17 (tujuh belas)
tahun dan belum pernah
kawin pada saat Partai
Politik melakukan
pendaftaran
(3)
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
09
KETENTUAN
PASAL 35
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Dalam hal berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas kependudukan dan catatan sipil
menyatakan bahwa:
a. data kependudukan anggota Partai Politik benar, keanggotaan dinyatakan memenuhi syarat;
b. data kependudukan anggota Partai Politik tidak benar, keanggotaan tersebut dinyatakan
tidak memenuhi syarat; dan
c. tidak dapat menyatakan kebenaran atas data kependudukan anggota Partai Politik,
keanggotaan dinyatakan memenuhi syarat.
(2) Dalam hal Partai Politik tidak dapat menyampaikan surat pernyataan, status keanggotaan Partai
Politik dinyatakan tidak memenuhi syarat
(3) Dalam hal Partai Politik tidak dapat menghadirkan langsung anggota Partai Politik sebagaiman
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (6), status keanggotaan Partai Politik dimaksud dinyatakan tidak
memenuhi syarat
Verifikasi Administrasi
terhadap
1. Dugaan Keanggotaan
Ganda;
2. keanggotaan Partai
Politik yang berstatus
Anggota TNI/Kepolisian
atau ASN;
3. keanggotaan Partai
Politik yang belum
berusia 17 (tujuh belas)
tahun dan belum pernah
kawin pada saat Partai
Politik melakukan
pendaftaran
(4)
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
10
KETENTUAN
PASAL 66
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(2) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dilakukan untuk membuktikan
kebenaran
pengurus yang tercantum dalam keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia yang dapat dibuktikan kehadirannya
disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan.
Kegiatan yang dilakukan oleh KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/kota dalam
melaksanakan Verifikasi Faktual
kepengurusan
Verifikasi Faktual
Kepengurusan (1)
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(2) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi, dilakukan untuk
membuktikan kebenaran
pengurus telah sesuai dengan yang tercantum dalam keputusan pengurus Partai Politik
tingkat pusat yang sah sesuai dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia dapat dibuktikan
kehadirannya disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan.
KETENTUAN
PASAL 70
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
10
KETENTUAN
PASAL 74
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(2) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota, dilakukan untuk
membuktikan kebenaran pengurus yang tercantum dalam keputusan pengurus Partai
Politik tingkat pusat atau pengurus Partai Politik tingkat provinsi sesuai dengan AD/ART
Partai Politik dapat dibuktikan kehadirannya disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el
atau Surat Keterangan.
(3) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat kecamatan, dilakukan untuk
membuktikan kebenaran Ketua, Sekretaris dan Bendahara atau sebutan lain, yang
tercantum dalam keputusan pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau pengurus
Partai Politik tingkat kabupaten/kota dapat dibuktikan kehadirannya disertai dengan
dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan.
Verifikasi Faktual
Kepengurusan (2)
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
11
KETENTUAN
PASAL 67
PASAL 71
PASAL 75
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Apabila pada saat dilakukan Verifikasi Faktual kepengurusan dan keterwakilan perempuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 terdapat pengurus yang tidak hadir, Verifikasi Faktual
dapat dilakukan dengan menggunakan sarana teknologi informasi.
(2) Penggunaan sarana teknologi informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan panggilan video (video call) atau melalui tatap muka secara daring (video conference
call) dalam waktu seketika (real time) yang memungkinkan verifikator faktual dan pengurus
Partai Politik untuk saling bertatap muka, melihat dan berbicara secara langsung sebagaimana
dalam Verifikasi Faktual secara luar jaringan (offline).
(3) Dalam hal pada saat Verifikasi Faktual dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdapat keraguan terhadap pengurus Partai Politik, KPU
Kabupaten/Kota dapat melakukan verifikasi kembali terhadap KTA dan KTP-el atau Surat
Keterangan, untuk melihat kesesuaian foto dengan wajah pengurus Partai Politik pada saat
Verifikasi Faktual dengan video (video call) atau melalui tatap muka secara daring (video
conference call) dilakukan.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
dalam Verifikasi Faktual
kepengurusan
Metode Verifikasi Faktual
Kepengurusan
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
12
KETENTUAN
PASAL 73
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota dilakukan untuk membuktikan
pemenuhan persyaratan:
a. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu tingkat kabupaten/kota;
b. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu tingkat kecamatan;
c. memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) pada susunan Pengurus
Partai Politik tingkat kabupaten/kota; dan
d. domisili Kantor Tetap pada kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota sampai berakhirnya
tahapan Pemilu
Verifikasi Faktual kepengurusan
Partai Politik Tingkat Kecamatan
Verifikasi Faktual
Kepengurusan tingkat
kecamatan
KETENTUAN
PASAL 74
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(3) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat kecamatan, dilakukan untuk membuktikan kebenaran
Ketua, Sekretaris dan Bendahara atau sebutan lain, yang tercantum dalam keputusan pengurus Partai
Politik tingkat provinsi atau pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota dapat dibuktikan kehadirannya
disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
13
KETENTUAN
PASAL 78
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Verifikasi Faktual keanggotaan Partai Politik, dilakukan dengan
menggunakan metode Krejcie Morgan dan metode Systematic Sampling.
(2) Metode Krejcie Morgan dilakukan dalam menentukan jumlah sampel
anggota Partai Politik.
(3) Metode Systematic Sampling dilakukan dalam penentuan pencuplikan
sampel anggota Partai Politik.
(4) Penentuan pencuplikan sampel anggota Partai Politik dilakukan setelah
menentukan jumlah sampel yang akan diambil.
Verifikasi Faktual keanggotaan
(Penggunaan metode Krejcie
Morgan untuk menentukan
sampel) (1)
perhitungan sampel dengan menggunakan
metode krecjie Morgan untuk mendapatkan
penghitungan sample yang lebih berkualitas
dan presisi serta dapat mewakili keterwakilan
dari beberapa elemen, seperti umur, jenis
kelamin dan persebaran wilayah.
Penggunaan metode Krecjie Morgan
didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel
yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95%
terhadap populasi
Metode Systematic Sampling digunakan
untuk pengambilan sample dimana sample
pertama akan ditentukan secara acak.
Setelahnya, sampel yang diambil belakangan
akan didasarkan pada satu interval tertentu
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
13
KETENTUAN
PASAL 79
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Penentuan jumlah sampel dengan metode Krejcie Morgan dilakukan dengan ketentuan:
a. menentukan jumlah sampel dengan rumus Krejcie Morgan berdasarkan jumlah anggota yang diserahkan oleh
Partai Politik;
b. dalam hal penghitungan jumlah sampel menghasilkan angka pecahan, maka:
1) apabila dua tempat desimal di belakang koma bernilai kurang dari 50, hasil penghitungan dilakukan
pembulatan ke bawah; atau
2) apabila dua tempat desimal bernilai 50 atau lebih, hasil penghitungan dilakukan pembulatan ke atas.
(2) Penentuan pencuplikan sampel dengan metode Systematic Sampling dilakukan dengan ketentuan:
a. menentukan interval sampel yang akan dicuplik dengan cara menggunakan rumus Systematic Sampling;
b. dalam menentukan sampel didasarkan pada data anggota yang sudah diurutkan berdasarkan wilayah, jenis kelamin
dan umur;
c. nomor awal pencuplikan sampel diambil dengan cara melakukan pengundian dimulai dari nomor 1 (satu) sampai
dengan nomor hasil interval sampel;
d. pencuplikan sampel berikutnya dimulai dari nomor awal pencuplikan sampel ditambah dengan kelipatan interval
sampel sampai dengan dipenuhi jumlah sampel anggota).
e. dalam hal pencuplikan sampel menghasilkan angka pecahan, maka:
1) apabila dua tempat desimal di belakang koma bernilai kurang dari 50, hasil penghitungan dilakukan
pembulatan ke bawah; atau
2) apabila dua tempat desimal bernilai 50 atau lebih, hasil penghitungan dilakukan pembulatan ke atas.
Verifikasi Faktual keanggotaan
(Penggunaan metode Krejcie
Morgan untuk menentukan
sampel) (2)
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
14
KETENTUAN
PASAL 82
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) KPU Kabupaten/Kota dan/atau verifikator faktual melakukan Verifikasi Faktual dengan cara mendatangi
tempat tinggal anggota Partai Politik yang telah ditentukan berdasarkan hasil penghitungan jumlah sampel
anggota Partai Politik.
(2) KPU Kabupaten/Kota dan/atau verifikator faktual melakukan Verifikasi Faktual untuk membuktikan
kebenaran identitas dan status keanggotaan Partai Politik calon peserta Pemilu.
(3) Verifikasi Faktual dilakukan dengan cara mencocokkan kebenaran dan kesesuaian dengan identitas
anggota pada KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan.
Verifikasi Faktual dapat dilakukan
dengan menggunakan sarana
teknologi informasi
Verifikasi Faktual
Keanggotaan
(mekanisme
pelaksanaan) (1)
KETENTUAN
PASAL 83
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Dalam hal anggota Partai Politik tidak berada di tempat tinggal dan tidak dapat dilakukan Verifikasi
Faktual, KPU Kabupaten/Kota dan/atau verifikator faktual berkoordinasi dengan Petugas Penghubung
untuk menghadirkan langsung anggota Partai Politik di kantor Partai Politik tingkat kabupaten/kota, paling
lambat sampai dengan batas akhir masa Verifikasi Faktual.
(2) Dalam hal Petugas Penghubung tidak dapat menghadirkan anggota yang tidak dapat ditemui, verifikator
faktual melakukan verifikasi terhadap anggota yang hadir.
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
14
KETENTUAN
PASAL 84
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Dalam hal anggota Partai Politik tidak berada di tempat tinggal dan Petugas Penghubung tidak
dapat menghadirkan anggota Partai Politik di kantor KPU Kabupaten/Kota, KPU
Kabupaten/Kota dan/atau verifikator faktual melakukan Verifikasi Faktual terhadap anggota
Partai Politik dengan menggunakan sarana teknologi informasi.
(2) Penggunaan sarana teknologi informasi dilakukan dengan panggilan video (video call) atau
melalui tatap muka secara daring (video conference call) dalam waktu seketika (real time) yang
memungkinkan verifikator faktual dan anggota Partai Politik untuk saling bertatap muka, melihat
dan berbicara secara langsung sebagaimana dalam Verifikasi Faktual secara luar jaringan
(offline).
(3) Dalam hal pada saat Verifikasi Faktual dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi,
terdapat keraguan terhadap anggota Partai Politik, KPU Kabupaten/Kota dapat melakukan
verifikasi kembali terhadap KTA dan KTP-el, untuk melihat kesesuaian foto dengan wajah
anggota Partai Politik pada saat Verifikasi Faktual dengan video (video call) atau melalui tatap
muka secara daring (video conference call) dilakukan.
Verifikasi Faktual
Keanggotaan
(mekanisme
pelaksanaan) (2)
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
15
KETENTUAN
PASAL 124
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) KPU menetapkan Partai Politik yang memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat sebagai peserta
Pemilu dalam rapat pleno.
(2) Penetapan Partai Politik yang memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu
dilakukan berdasarkan pada:
a. Hasil rekapitulasi hasil verifikasi administrasi untuk Partai Politik yang memenuhi ambang batas
perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil
Pemilu Terakhir;
b. Hasil rekapitulasi hasil verifikasi administrasi dan verifikasi faktual terhadap:
1) Partai Politik yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat)
persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan memiliki
keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota;
2) Partai Politik calon peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling
sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan
tidak memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan
3) Partai Politik yang ditetapkan dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
 KPU berwenang menetapkan
peserta Pemilu
 Penetapan partai politik
sebagai peserta pemilu
berdasarkan hasil rekapitulasi
hasil verifikasi administrasi
dan verifikasi faktual
Penetapan Partai
Politik (1)
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
15
KETENTUAN
PASAL 124
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(3) Partai Politik yang ditetapkan memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu, meliputi:
a. Partai Politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari
perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan berdasarkan hasil Verifikasi
Administrasi dinyatakan memenuhi persyaratan Partai Politik dan keanggotaan Partai Politik ;
b. Partai Politik yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen
dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan berdasarkan hasil Verifikasi
Administrasi dan/atau Verifikasi Faktual dinyatakan memenuhi persyaratan Partai Politik dan
keanggotaan Partai Politik ;
c. Partai Politik calon peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit
4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan tidak memiliki
keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan berdasarkan hasil Verifikasi
Administrasi dan/atau Verifikasi Faktual dinyatakan memenuhi persyaratan Partai Politik dan
keanggotaan Partai Politik; dan
d. Partai Politik yang ditetapkan dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia dan berdasarkan hasil Verifikasi Administrasi
dan/atau Verifikasi Faktual dinyatakan memenuhi persyaratan Partai Politik dan keanggotaan Partai
Politik.
Penetapan Partai
Politik (2)
RANCANGAN PKPU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
16
KETENTUAN
PASAL 135
KEBIJAKAN/PERUBAHAN
(1) Partai Politik peserta Pemilu pada Pemilu terakhir dapat melakukan pemutakhiran data Partai Politik secara
berkelanjutan melalui Sipol.
(2) Data Partai Politik yang dimutakhirkan secara berkelanjutan meliputi:
a. kepengurusan Partai Politik pada tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan;
b. keterwakilan perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) pada tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota;
c. domisili Kantor Tetap untuk kepengurusan Partai Politik pada tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota;
(3) Pemutakhiran dan/atau input data keanggotaan Partai Politik peserta Pemilu secara berkelanjutan dimulai
setelah tahapan penetapan Partai Politik Calon peserta Pemilu, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pemutakhiran dan sinkronisasi semester I dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Juni;
b. Pemutakhiran dan sinkronisasi semester II dilaksanakan pada bulan Juli s.d. Desember;
c. Penyampaian hasil pemutakhiran semester I kepada KPU dilaksanakan 3 (tiga) hari kerja sebelum akhir
Juni; dan
d. Penyampaian hasil pemutakhiran semester II kepada KPU dilaksanakan 3 (tiga) hari kerja sebelum
akhir Desember.
(4) Mekanisme pemutakhiran data Partai Politik secara berkelanjutan melalui Sipol diatur lebih lanjut dengan
keputusan KPU.
Partai Politik melakukan
pemutakhiran data partai politik
secara berkelanjutan melalui Sipol
dimulai setelah tahapan penetapan
Partai Politik Calon peserta Pemilu
Pemutakhiran data
Parpol secara
berkelanjutan
VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN
PERSYARATAN
OLEH KPU
VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN
PERSYARATAN KEANGGOTAAN
OLEH KPU KAB/KOTA
PENDAFTARAN
VERIFIKASI
ADMINISTRASI
PENYAMPAIAN HASIL
VERIFIKASI ADMINISTRASI
PERBAIKAN DOKUMEN
PERSYARATAN OLEH PARPOL
VERIFIKASI ADMINISTRASI
PERBAIKAN
VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN
PERSYARATAN HASIL PERBAIKAN
OLEH KPU
VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN
PERSYARATAN KEANGGOTAAN HASIL
PERBAIKAN OLEH KPU KAB/KOTA
PENYAMPAIAN HASIL VERIFIKASI
ADMINISTRASI
PENGAMBILAN SAMPEL OLEH
KPU KAB/KOTA
VERIFIKASI FAKTUAL
VERIFIKASI FAKTUAL
KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT
KAB/KOTA DAN KEANGGOTAAN
OLEH KPU KAB/KOTA
VERIFIKASI FAKTUAL
KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT
PROVINSI OLEH KPU PROVINSI
VERIFIKASI FAKTUAL
KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT
PUSAT OLEH KPU
PENYAMPAIAN HASIL VERIFIKASI
FAKTUAL
PERBAIKAN DOKUMEN
PERSYARATAN OLEH PARPOL
VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN
VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN
KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT
PUSAT OLEH KPU
VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN
KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT
PROVINSI OLEH KPU PROVINSI
VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN
KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT
KAB/KOTA DAN KEANGGOTAAN
OLEH KPU KAB/KOTA
REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI
ADMINISTRASI DAN VERIFIKASI
FAKTUAL
PENETAPAN PARTAI POLITIK
PESERTA PEMILU
PENGUNDIAN DAN PENETAPAN
NOMOR URUT
PENGUMUMAN PARTAI POLITIK
PESERTA PEMILU
PERSIAPAN
PENDAFTARAN
ALUR TAHAPAN PENDAFTARAN,
VERIFIKASI DAN PENETAPAN
PEMBUKAAN AKSES
SIPOL UNTUK PARPOL
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdf

Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfDukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Jubair13
 
Rakor Pencalonan DPRD Pemilu 2024.pptx
Rakor Pencalonan DPRD Pemilu 2024.pptxRakor Pencalonan DPRD Pemilu 2024.pptx
Rakor Pencalonan DPRD Pemilu 2024.pptx
HanyaAbdulH
 
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
Deny Poerhadiyanto
 
TAHAPAN PEMILU DAN PILKADA - ZAKI HILMI JABAR(1).pptx
TAHAPAN PEMILU DAN PILKADA - ZAKI HILMI JABAR(1).pptxTAHAPAN PEMILU DAN PILKADA - ZAKI HILMI JABAR(1).pptx
TAHAPAN PEMILU DAN PILKADA - ZAKI HILMI JABAR(1).pptx
DanielGagarin3
 
BAHAN BIMTEK VERIFIKASI FAKTUAL.pptx
BAHAN BIMTEK VERIFIKASI FAKTUAL.pptxBAHAN BIMTEK VERIFIKASI FAKTUAL.pptx
BAHAN BIMTEK VERIFIKASI FAKTUAL.pptx
NurAsela
 
PKPU Nomor 5 Tahun 2017
PKPU Nomor 5 Tahun 2017PKPU Nomor 5 Tahun 2017
PKPU Nomor 5 Tahun 2017
Cecep Husni Mubarok, S.Kom., M.T.
 
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpupkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpuKPU KOTA KENDARI
 
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdfV.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
shirizkiku
 
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdfMateri Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Jubair13
 
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalM nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalnatal kristiono
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Ahsanul Minan
 
PKPU nomor 5 tahun 2015.
PKPU nomor 5 tahun 2015.PKPU nomor 5 tahun 2015.
PKPU nomor 5 tahun 2015.
Arifuddin Ali.
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Election Commision
 
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxPotensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
MatchSaid
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
AnnaArbaatin
 
MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SAKSI_20240207_074527_0000.pptx
MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SAKSI_20240207_074527_0000.pptxMATERI HAK DAN KEWAJIBAN SAKSI_20240207_074527_0000.pptx
MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SAKSI_20240207_074527_0000.pptx
HeriHartono5
 

Similar to V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdf (20)

Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdfDukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
Dukungan Pendaftaran Partai Politik Peserta Pemilu untuk Sukses Pemilu 2024.pdf
 
Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013
 
Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013
 
Rakor Pencalonan DPRD Pemilu 2024.pptx
Rakor Pencalonan DPRD Pemilu 2024.pptxRakor Pencalonan DPRD Pemilu 2024.pptx
Rakor Pencalonan DPRD Pemilu 2024.pptx
 
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no  17 th 2013
peraturan terupdate laporn dana kampanye pemilu 2014 Pkpu no 17 th 2013
 
Pkpu no. 17 th 2013
Pkpu no. 17 th 2013Pkpu no. 17 th 2013
Pkpu no. 17 th 2013
 
TAHAPAN PEMILU DAN PILKADA - ZAKI HILMI JABAR(1).pptx
TAHAPAN PEMILU DAN PILKADA - ZAKI HILMI JABAR(1).pptxTAHAPAN PEMILU DAN PILKADA - ZAKI HILMI JABAR(1).pptx
TAHAPAN PEMILU DAN PILKADA - ZAKI HILMI JABAR(1).pptx
 
BAHAN BIMTEK VERIFIKASI FAKTUAL.pptx
BAHAN BIMTEK VERIFIKASI FAKTUAL.pptxBAHAN BIMTEK VERIFIKASI FAKTUAL.pptx
BAHAN BIMTEK VERIFIKASI FAKTUAL.pptx
 
PKPU Nomor 5 Tahun 2017
PKPU Nomor 5 Tahun 2017PKPU Nomor 5 Tahun 2017
PKPU Nomor 5 Tahun 2017
 
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpupkpu 02 th 2013 seleksi kpu
pkpu 02 th 2013 seleksi kpu
 
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdfV.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
V.17_ RPKPUPencalonanPPWP_Bahan Uji Publik.pdf
 
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdfMateri Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
Materi Sosialisasi Kemendagri 07042022.pdf
 
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalM nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
 
PKPU nomor 5 tahun 2015.
PKPU nomor 5 tahun 2015.PKPU nomor 5 tahun 2015.
PKPU nomor 5 tahun 2015.
 
Pkn fix
Pkn fixPkn fix
Pkn fix
 
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan PilkadaPotensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pada Tahapan Pilkada
 
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxPotensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
 
MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SAKSI_20240207_074527_0000.pptx
MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SAKSI_20240207_074527_0000.pptxMATERI HAK DAN KEWAJIBAN SAKSI_20240207_074527_0000.pptx
MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SAKSI_20240207_074527_0000.pptx
 

Recently uploaded

CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 

Recently uploaded (16)

CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 

V1. Materi Sosialisasi PKPU Verpol.pdf

  • 1. SOSIALISASI RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU: “DUKUNGAN PENDAFTARAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU UNTUK SUKSES PEMILU 2024” JAKARTA, 7 APRIL 2022
  • 2. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 01 Dokumen Persyaratan Partai Politik Calon Peserta Pemilu (1)  Kementerian Hukum dan Hak Asasi manusia hanya mengeluarkan SK Penetapan Partai Politik sebagai badan hukum sedangkan untuk Berita Negara yang mengeluarkan adalah PNRI  Pendaftaran Partai Politik harus menyerahkan nomor Rekening Partai Politik kepada KPU KETENTUAN PASAL 5 (1) Dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, meliputi: a. Berita Negara Republik Indonesia yang menyatakan Partai Politik terdaftar sebagai badan hukum yang dikeluarkan oleh Percetakan Negara Republik Indonesia; b. keputusan pengesahan AD dan ART oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia; c. keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat yang disahkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia; d. keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat tentang kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi; e. keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat atau sesuai dengan AD dan ART Partai Politik tentang kepengurusan Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota; f. keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat atau sesuai dengan AD dan ART Partai Politik tentang kepengurusan Partai Politik tingkat Kecamatan; surat pernyataan dari Pimpinan Partai Politik tingkat pusat yang dibuat menggunakan formulir MODEL F-SURAT.PERNYATAAN-PARPOL, dibubuhi cap dan meterai yang cukup, yang menyatakan bahwa: 1) data dan dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu yang telah diinput dan dikirim secara elektronik melalui Sipol telah benar dan lengkap sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 2) memiliki kepengurusan Partai Politik di seluruh provinsi, 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah kabupaten/kota dalam wilayah kepengurusan tingkat provinsi, dan 50% (lima puluh persen) dari jumlah kecamatan dalam wilayah kepengurusan tingkat kabupaten/kota;
  • 3. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 01 Dokumen Persyaratan Partai Politik Calon Peserta Pemilu (2) KETENTUAN PASAL 5 KEBIJAKAN/PERUBAHAN 3) menyertakan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan pada kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dan memperhatikan 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan pada kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi, dan kabupaten/kota; 4) memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu perseribu) orang dari jumlah penduduk pada kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota; 5) mempunyai kantor dan alamat tetap yang digunakan sebagai kesekretariatan dalam menjalankan fungsi Partai Politik pada setiap kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sampai tahapan terakhir Pemilu; dan 6) menyerahkan bukti kepemilikan nomor rekening atas nama Partai Politik pada tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota kepada KPU. h. surat pernyataan status kantor tetap partai politik calon peserta pemilihan umum tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota menggunakan formulir MODEL F-STATUS.KANTOR-PARPOL dibubuhi cap dan meterai yang cukup; i. surat keterangan domisili Kantor Tetap kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota dari Camat atau sebutan lain atau Lurah/Kepala Desa atau sebutan lain, dengan dibubuhi cap;
  • 4. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 01 Dokumen Persyaratan Partai Politik Calon Peserta Pemilu (3) KETENTUAN PASAL 5 KEBIJAKAN/PERUBAHAN j. bukti keanggotaan partai politik yang berupa KTP-el dan KTA, paling sedikit 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu perseribu) orang dari jumlah penduduk pada kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota; k. surat keterangan tentang pendaftaran nama, lambang, dan/atau tanda gambar Partai Politik dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia; l. nama, lambang dan/atau tanda gambar Partai Politik berwarna; dan m. bukti kepemilikan nomor rekening atas nama Partai Politik tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota yang paling sedikit memuat nomor rekening, nama bank, dan tempat dibukanya rekening. (2) Dalam hal alamat kepengurusan Partai Politik tingkat pusat tidak sesuai dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang susunan kepengurusan dewan pimpinan pusat Partai Politik, partai politik meminta surat keterangan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
  • 5. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 02 Partai Politik Peserta Pemilu Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU- XVIII/2020 yang menyatakan frasa “Partai Politik peserta Pemilu merupakan Partai Politik yang telah lulus verifikasi oleh KPU” dalam Pasal 173 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “Partai Politik yang telah lulus verifikasi Pemilu 2019 dan lolos atau memenuhi ketentuan Parliamentary Threshold pada Pemilu 2019 tetap diverifikasi secara administrasi namun tidak diverifikasi secara faktual, adapun partai politik yang tidak lolos atau tidak memenuhi ketentuan Parliamentary Threshold, partai politik yang hanya memiliki keterwakilan di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan partai politik yang tidak memiliki keterwakilan di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, diharuskan dilakukan verifikasi kembali secara administrasi dan secara faktual, hal tersebut sama dengan ketentuan yang berlaku terhadap partai politik baru, maka perlu menyesuaikan KETENTUAN PASAL 6 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Partai Politik peserta Pemilu terdiri dari: a. Partai Politik calon peserta Pemilu yang telah ditetapkan memenuhi persyaratan berdasarkan hasil Verfikasi Administrasi; dan b. Partai Politik calon peserta Pemilu yang telah ditetapkan memenuhi persyaratan berdasarkan hasil Verfikasi Administrasi dan Verifikasi Faktual. (2) Partai Politik merupakan Partai Politik calon peserta Pemilu yang memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir. (3) Partai Politik meliputi: a. Partai Politik calon peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; b. Partai Politik calon peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan tidak memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan c. Partai Politik yang ditetapkan dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.
  • 6. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 03 Persiapan Pendaftaran oleh KPU Partai Politik calon Peserta Pemilu diberikan ruang yang cukup untuk dapat melakukan pengisian data dan pengunggahan dokumen persyaratan ke dalam Sipol. Tahapan persiapan pendaftaran juga untuk mengoptimalisasi pelayanan KPU kepada Parpol di proses menuju pendaftaran. KETENTUAN PASAL 7 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Persiapan pendaftaran dilakukan sebelum waktu pendaftaran Partai Politik calon peserta Pemilu (2) Pada masa persiapan pendaftaran, KPU melakukan kegiatan: a. menetapkan keputusan mengenai persyaratan jumlah keanggotaan Partai Politik calon peserta Pemilu pada kepengurusan tingkat kabupaten/kota; b. mengumumkan persiapan pendaftaran; c. menyampaikan templat pengisian pemenuhan syarat pendaftaran Partai Politik; dan d. membuka akses Sipol untuk Partai Politik calon peserta Pemilu.
  • 7. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 04 Pembukaan Akses Sipol Pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat kerja pendukung Tahapan pendaftaran, verifikasi dan penetapan partai politik menggunakan Sipol sebagai alat kerja KPU dan Partai Politik. KETENTUAN PASAL 10 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) KPU membuka akses Sipol untuk Partai Politik calon peserta Pemilu yang telah mengajukan surat permohonan pembukaan akses Sipol kepada KPU melalui Sipol. (2) Pembukaan akses Sipol untuk Partai Politik calon Peserta Pemilu dilakukan sampai dengan 1 (satu) Hari sebelum masa persiapan pendaftaran berakhir. (3) KPU menyampaikan tanda terima permohonan pembukaan akses Sipol kepada Partai Politik yang telah mengajukan surat permohonan pembukaan akses Sipol. (4) Pembukaan akses Sipol dituangkan ke dalam berita acara pembukaan akses Sipol pada persiapan pendaftaran Partai Politik calon peserta Pemilu setelah masa persiapan pendaftaran berakhir.
  • 8. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 05 Persiapan Pendaftaran oleh Partai Politik Dalam rangka memudahkan Partai Politik calon Peserta Pemilu untuk mendapatkan akses Sipol, pendaftaran admin Sipol dapat dilakukan secara mandiri melalui Sipol. KETENTUAN PASAL 11 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Partai Politik mengajukan surat permohonan pembukaan akses Sipol dan surat pemberian mandat admin Sipol kepada KPU melalui Sipol disertai Berita Negara Republik Indonesia yang menyatakan Partai Politik terdaftar sebagai badan hukum yang dikeluarkan oleh Percetakan Negara Republik Indonesia. (2) Partai Politik mengajukan surat penunjukan dan penetapan sesuai dengan tingkatannya sebanyak 2 (dua) orang Petugas Penghubung dan 2 (dua) orang Operator Partai Politik. (3) Surat permohonan pembukaan akses Sipol dan surat pemberian mandat admin Sipol ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sesuai dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang kepengurusan Partai Politik yang sah.
  • 9. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 06 Petugas Penghubung Partai Politik Pimpinan Partai Politik sesuai dengan tingkatannya menunjuk dan menetapkan 2 (dua) orang Pengurus atau anggota Partai Politik sebagai Petugas Penghubung; dan 2 (dua) orang pengurus atau anggota Partai Politik sebagai operator Sipol KETENTUAN PASAL 11 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (2) Partai Politik mengajukan surat penunjukan dan penetapan sesuai dengan tingkatannya sebanyak 2 (dua) orang Petugas Penghubung dan 2 (dua) orang Operator Partai Politik.
  • 10. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 07 Data dan Dokumen Persyaratan yang diinput ke SIPOL (1) Pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat kerja pendukung Tahapan pendaftaran, verifikasi dan penetapan partai politik menggunakan Sipol sebagai alat kerja KPU dan Partai Politik. KETENTUAN PASAL 12 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Partai Politik calon peserta Pemilu melakukan pengisian data dan pengunggahan dokumen persyaratan ke dalam Sipol. (2) Data dan dokumen persyaratan, meliputi: a. data dan dokumen mengenai Petugas Penghubung dan Operator Partai Politik; dan b. data dan dokumen mengenai persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu. (3) Data Petugas Penghubung dan Operator Partai Politik, meliputi: a. nama; b. foto; c. nomor Induk Kependudukan; d. nomor KTA; e. tempat dan tanggal lahir; f. jenis kelamin; g. alamat tempat tinggal sesuai KTP-el: h. alamat surat elektronik i. nomor telepon yang dapat dihubungi; j. pekerjaan; k. jabatan dalam Partai Politik; dan l. nomor surat keputusan penunjukan Petugas Penghubung dan Operator Partai Politik oleh Pimpinan Partai Politik sesuai dengan tingkatannya. (4) Dokumen Petugas Penghubung dan Operator Partai, meliputi: a. KTP-el atau Surat Keterangan; b. KTA Petugas Penghubung; dan c. keputusan tentang penunjukan Petugas Penghubung dan Operator Partai Politik oleh Pimpinan Partai Politik sesuai dengan tingkatannya.
  • 11. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 07 Data dan Dokumen Persyaratan yang diinput ke SIPOL (2) KETENTUAN PASAL 12 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (5) Data Partai Politik calon peserta Pemilu, meliputi: a. nama, lambang dan/atau tanda gambar Partai Politik sesuai AD/ART Partai Politik calon peserta Pemilu; b. nomor dan tanggal Berita Negara Republik Indonesia yang menyatakan Partai Politik calon peserta Pemilu terdaftar sebagai Badan Hukum; c. nomor dan tanggal keputusan pengesahan AD/ART Partai Politik calon peserta Pemilu; d. alamat Kantor Tetap Partai Politik calon peserta Pemilu tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/kota; e. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu Tingkat Pusat; f. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu Tingkat Provinsi di seluruh Provinsi; g. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu Tingkat Kabupaten/Kota di 75% (tujuh puluh lima persen) jumlah daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi; h. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu Tingkat Kecamatan di 50% (lima puluh persen) jumlah kecamatan dalam satu kabupaten/kota; i. keanggotaan Partai Politik sekurang-kurangnya 1.000 atau 1/1.000 dari jumlah penduduk pada kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8; dan j. nomor rekening atas nama Partai Politik tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. (6) Dokumen Petugas Penghubung dan Operator dan dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu, ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sesuai dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang kepengurusan Partai Politik yang sah dan dicap. (7) Dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu diunggah melalui Sipol. (8) Dokumen persyaratan Partai Politik calon peserta Pemilu yang berupa surat pernyataan dibubuhi meterai yang cukup.
  • 12. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 08 Dokumen yang Diserahkan oleh Parpol pada saat Pendaftaran Pendaftaran dilakukan secara sentralistik di KPU, Partai Politik menyampaikan data dan dokumen kepada KPU Less Paper, dokumen persyaratan diunggah melalui Sipol KETENTUAN PASAL 16 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (4) Pengurus Partai Politik calon peserta Pemilu harus menyerahkan dokumen, yang meliputi: a. surat pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat yang sah sesuai dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia tentang kepengurusan Partai Politik, dan dibubuhi cap Partai Politik; b. surat pernyataan dibubuhi materai yang cukup bahwa data dan dokumen yang diisi dan diunggah di Sipol telah benar dan lengkap menggunakan formulir MODEL F-SURAT.PERNYATAAN-PARPOL; c. rekapitulasi jumlah Kepengurusan dan Anggota Partai Politik calon peserta Pemilu menggunakan formulir MODEL F-REKAP.PENDAFTARAN-PARPOL; (5) Dokumen dicetak dari Sipol dan dibubuhi cap.
  • 13. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 09 Verifikasi Administrasi terhadap 1. Dugaan Keanggotaan Ganda; 2. keanggotaan Partai Politik yang berstatus Anggota TNI/Kepolisian atau ASN; 3. keanggotaan Partai Politik yang belum berusia 17 (tujuh belas) tahun dan belum pernah kawin pada saat Partai Politik melakukan pendaftaran (1) KETENTUAN PASAL 26 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Verifikasi Administrasi terhadap dugaan keanggotaan ganda Partai Politik, dilakukan untuk memastikan tidak terdapat kondisi: a. keanggotaan ganda identik dalam 1 (satu) Partai Politik yang sama; b. potensi keanggotaan ganda dalam 1 (satu) Partai Politik yang sama; dan c. potensi keanggotaan ganda antar Partai Politik. (2) Dugaan keanggotaan ganda identik Partai Politik, apabila terdapat kesamaan data keanggotaan Partai Politik yang meliputi: a. nomor induk kependudukan; b. nomor KTA; c. jenis kelamin; dan d. tanggal lahir. (3) Potensi keanggotaan ganda dalam 1 (satu) Partai Politik yang sama apabila terdapat kesamaan terhadap Nomor Induk Kependudukan dalam 1 (satu) Partai Politik yang sama; (4) Potensi keanggotaan ganda antar Partai Politik apabila terdapat kesamaan terhadap Nomor Induk Kependudukan antar Partai Politik. (5) Verifikasi Administrasi terhadap dugaan keanggotaan ganda dilakukan melalui Sipol. parameter ganda identik dan potensi kegandaan keanggotaan
  • 14. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 09 KETENTUAN PASAL 27 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Verifikasi Administrasi terhadap keanggotaan Partai Politik yang berpotensi tidak memenuhi syarat, dilakukan untuk membuktikan tidak terdapat anggota Partai Politik yang berstatus: a. anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia, atau Aparatur Sipil Negara; b. belum berusia 17 (tujuh belas) tahun dan belum pernah kawin pada saat Partai Politik melakukan pendaftaran; dan/atau c. nomor induk kependudukan tidak sesuai dengan data di dinas kependudukan dan catatan sipil. (2) Verifikasi Administrasi terhadap keanggotaan Partai Politik yang berpotensi tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Sipol. Verifikasi Administrasi terhadap 1. Dugaan Keanggotaan Ganda; 2. keanggotaan Partai Politik yang berstatus Anggota TNI/Kepolisian atau ASN; 3. keanggotaan Partai Politik yang belum berusia 17 (tujuh belas) tahun dan belum pernah kawin pada saat Partai Politik melakukan pendaftaran (2) parameter keanggotaan yang berpotensi tidak memenuhi syarat
  • 15. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 09 KETENTUAN PASAL 28 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Dalam hal berdasarkan hasil Verifikasi Administrasi ditemukan keanggotaan ganda Partai Politik, KPU menghitung hanya 1 (satu) keanggotaan. KETENTUAN PASAL 34 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Dalam hal keanggotaan Partai Politik yang dinyatakan belum memenuhi syarat, dapat ditindaklanjuti menggunakan surat pernyataan anggota oleh Partai Politik calon Peserta Pemilu dengan dilampiri bukti Keputusan Pejabat yang berwenang memberhentikan dengan hormat sebagai Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Aparatur Sipil Negara dan disampaikan melalui Sipol. (2) Dalam hal keanggotaan Partai Politik yang dinyatakan belum memenuhi syarat, dapat ditindaklanjuti menggunakan surat pernyataan anggota oleh Partai Politik calon Peserta Pemilu dengan dilampiri bukti Akta Nikah dan disampaikan melalui Sipol. (4) Dalam hal keanggotaan Partai Politik yang dinyatakan belum memenuhi syarat, dapat ditindaklanjuti menggunakan surat pernyataan anggota oleh Partai Politik calon Peserta dan disampaikan melalui Sipol. (5) Penyampaian surat pernyataan melalui Sipol paling lambat 3 (tiga) hari sebelum masa Verifikasi Administrasi keanggotaan berakhir. (6) Dalam hal hasil tindaklanjut oleh Partai Politik, keanggotaan Partai Politik tersebut masih belum dapat dipastikan keanggotaannya, KPU Kabupaten/Kota meminta Petugas Penghubung Partai Politik untuk menghadirkan langsung anggota Partai Politik dimaksud ke kantor KPU Kabupaten/Kota untuk dilakukan klarifikasi secara langsung paling lambat 1 (satu) Hari sebelum masa Verifikasi Administrasi keanggotaan berakhir. Verifikasi Administrasi terhadap 1. Dugaan Keanggotaan Ganda; 2. keanggotaan Partai Politik yang berstatus Anggota TNI/Kepolisian atau ASN; 3. keanggotaan Partai Politik yang belum berusia 17 (tujuh belas) tahun dan belum pernah kawin pada saat Partai Politik melakukan pendaftaran (3)
  • 16. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 09 KETENTUAN PASAL 35 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Dalam hal berdasarkan hasil koordinasi dengan dinas kependudukan dan catatan sipil menyatakan bahwa: a. data kependudukan anggota Partai Politik benar, keanggotaan dinyatakan memenuhi syarat; b. data kependudukan anggota Partai Politik tidak benar, keanggotaan tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat; dan c. tidak dapat menyatakan kebenaran atas data kependudukan anggota Partai Politik, keanggotaan dinyatakan memenuhi syarat. (2) Dalam hal Partai Politik tidak dapat menyampaikan surat pernyataan, status keanggotaan Partai Politik dinyatakan tidak memenuhi syarat (3) Dalam hal Partai Politik tidak dapat menghadirkan langsung anggota Partai Politik sebagaiman dimaksud dalam Pasal 34 ayat (6), status keanggotaan Partai Politik dimaksud dinyatakan tidak memenuhi syarat Verifikasi Administrasi terhadap 1. Dugaan Keanggotaan Ganda; 2. keanggotaan Partai Politik yang berstatus Anggota TNI/Kepolisian atau ASN; 3. keanggotaan Partai Politik yang belum berusia 17 (tujuh belas) tahun dan belum pernah kawin pada saat Partai Politik melakukan pendaftaran (4)
  • 17. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 10 KETENTUAN PASAL 66 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (2) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dilakukan untuk membuktikan kebenaran pengurus yang tercantum dalam keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia yang dapat dibuktikan kehadirannya disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan. Kegiatan yang dilakukan oleh KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/kota dalam melaksanakan Verifikasi Faktual kepengurusan Verifikasi Faktual Kepengurusan (1) KEBIJAKAN/PERUBAHAN (2) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi, dilakukan untuk membuktikan kebenaran pengurus telah sesuai dengan yang tercantum dalam keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat yang sah sesuai dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia dapat dibuktikan kehadirannya disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan. KETENTUAN PASAL 70
  • 18. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 10 KETENTUAN PASAL 74 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (2) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota, dilakukan untuk membuktikan kebenaran pengurus yang tercantum dalam keputusan pengurus Partai Politik tingkat pusat atau pengurus Partai Politik tingkat provinsi sesuai dengan AD/ART Partai Politik dapat dibuktikan kehadirannya disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan. (3) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat kecamatan, dilakukan untuk membuktikan kebenaran Ketua, Sekretaris dan Bendahara atau sebutan lain, yang tercantum dalam keputusan pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota dapat dibuktikan kehadirannya disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan. Verifikasi Faktual Kepengurusan (2)
  • 19. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 11 KETENTUAN PASAL 67 PASAL 71 PASAL 75 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Apabila pada saat dilakukan Verifikasi Faktual kepengurusan dan keterwakilan perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 terdapat pengurus yang tidak hadir, Verifikasi Faktual dapat dilakukan dengan menggunakan sarana teknologi informasi. (2) Penggunaan sarana teknologi informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan panggilan video (video call) atau melalui tatap muka secara daring (video conference call) dalam waktu seketika (real time) yang memungkinkan verifikator faktual dan pengurus Partai Politik untuk saling bertatap muka, melihat dan berbicara secara langsung sebagaimana dalam Verifikasi Faktual secara luar jaringan (offline). (3) Dalam hal pada saat Verifikasi Faktual dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdapat keraguan terhadap pengurus Partai Politik, KPU Kabupaten/Kota dapat melakukan verifikasi kembali terhadap KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan, untuk melihat kesesuaian foto dengan wajah pengurus Partai Politik pada saat Verifikasi Faktual dengan video (video call) atau melalui tatap muka secara daring (video conference call) dilakukan. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Verifikasi Faktual kepengurusan Metode Verifikasi Faktual Kepengurusan
  • 20. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 12 KETENTUAN PASAL 73 KEBIJAKAN/PERUBAHAN Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota dilakukan untuk membuktikan pemenuhan persyaratan: a. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu tingkat kabupaten/kota; b. kepengurusan Partai Politik calon peserta Pemilu tingkat kecamatan; c. memperhatikan keterwakilan perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) pada susunan Pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota; dan d. domisili Kantor Tetap pada kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota sampai berakhirnya tahapan Pemilu Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik Tingkat Kecamatan Verifikasi Faktual Kepengurusan tingkat kecamatan KETENTUAN PASAL 74 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (3) Verifikasi Faktual kepengurusan Partai Politik tingkat kecamatan, dilakukan untuk membuktikan kebenaran Ketua, Sekretaris dan Bendahara atau sebutan lain, yang tercantum dalam keputusan pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota dapat dibuktikan kehadirannya disertai dengan dokumen KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan.
  • 21. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 13 KETENTUAN PASAL 78 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Verifikasi Faktual keanggotaan Partai Politik, dilakukan dengan menggunakan metode Krejcie Morgan dan metode Systematic Sampling. (2) Metode Krejcie Morgan dilakukan dalam menentukan jumlah sampel anggota Partai Politik. (3) Metode Systematic Sampling dilakukan dalam penentuan pencuplikan sampel anggota Partai Politik. (4) Penentuan pencuplikan sampel anggota Partai Politik dilakukan setelah menentukan jumlah sampel yang akan diambil. Verifikasi Faktual keanggotaan (Penggunaan metode Krejcie Morgan untuk menentukan sampel) (1) perhitungan sampel dengan menggunakan metode krecjie Morgan untuk mendapatkan penghitungan sample yang lebih berkualitas dan presisi serta dapat mewakili keterwakilan dari beberapa elemen, seperti umur, jenis kelamin dan persebaran wilayah. Penggunaan metode Krecjie Morgan didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi Metode Systematic Sampling digunakan untuk pengambilan sample dimana sample pertama akan ditentukan secara acak. Setelahnya, sampel yang diambil belakangan akan didasarkan pada satu interval tertentu
  • 22. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 13 KETENTUAN PASAL 79 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Penentuan jumlah sampel dengan metode Krejcie Morgan dilakukan dengan ketentuan: a. menentukan jumlah sampel dengan rumus Krejcie Morgan berdasarkan jumlah anggota yang diserahkan oleh Partai Politik; b. dalam hal penghitungan jumlah sampel menghasilkan angka pecahan, maka: 1) apabila dua tempat desimal di belakang koma bernilai kurang dari 50, hasil penghitungan dilakukan pembulatan ke bawah; atau 2) apabila dua tempat desimal bernilai 50 atau lebih, hasil penghitungan dilakukan pembulatan ke atas. (2) Penentuan pencuplikan sampel dengan metode Systematic Sampling dilakukan dengan ketentuan: a. menentukan interval sampel yang akan dicuplik dengan cara menggunakan rumus Systematic Sampling; b. dalam menentukan sampel didasarkan pada data anggota yang sudah diurutkan berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan umur; c. nomor awal pencuplikan sampel diambil dengan cara melakukan pengundian dimulai dari nomor 1 (satu) sampai dengan nomor hasil interval sampel; d. pencuplikan sampel berikutnya dimulai dari nomor awal pencuplikan sampel ditambah dengan kelipatan interval sampel sampai dengan dipenuhi jumlah sampel anggota). e. dalam hal pencuplikan sampel menghasilkan angka pecahan, maka: 1) apabila dua tempat desimal di belakang koma bernilai kurang dari 50, hasil penghitungan dilakukan pembulatan ke bawah; atau 2) apabila dua tempat desimal bernilai 50 atau lebih, hasil penghitungan dilakukan pembulatan ke atas. Verifikasi Faktual keanggotaan (Penggunaan metode Krejcie Morgan untuk menentukan sampel) (2)
  • 23. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 14 KETENTUAN PASAL 82 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) KPU Kabupaten/Kota dan/atau verifikator faktual melakukan Verifikasi Faktual dengan cara mendatangi tempat tinggal anggota Partai Politik yang telah ditentukan berdasarkan hasil penghitungan jumlah sampel anggota Partai Politik. (2) KPU Kabupaten/Kota dan/atau verifikator faktual melakukan Verifikasi Faktual untuk membuktikan kebenaran identitas dan status keanggotaan Partai Politik calon peserta Pemilu. (3) Verifikasi Faktual dilakukan dengan cara mencocokkan kebenaran dan kesesuaian dengan identitas anggota pada KTA dan KTP-el atau Surat Keterangan. Verifikasi Faktual dapat dilakukan dengan menggunakan sarana teknologi informasi Verifikasi Faktual Keanggotaan (mekanisme pelaksanaan) (1) KETENTUAN PASAL 83 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Dalam hal anggota Partai Politik tidak berada di tempat tinggal dan tidak dapat dilakukan Verifikasi Faktual, KPU Kabupaten/Kota dan/atau verifikator faktual berkoordinasi dengan Petugas Penghubung untuk menghadirkan langsung anggota Partai Politik di kantor Partai Politik tingkat kabupaten/kota, paling lambat sampai dengan batas akhir masa Verifikasi Faktual. (2) Dalam hal Petugas Penghubung tidak dapat menghadirkan anggota yang tidak dapat ditemui, verifikator faktual melakukan verifikasi terhadap anggota yang hadir.
  • 24. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 14 KETENTUAN PASAL 84 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Dalam hal anggota Partai Politik tidak berada di tempat tinggal dan Petugas Penghubung tidak dapat menghadirkan anggota Partai Politik di kantor KPU Kabupaten/Kota, KPU Kabupaten/Kota dan/atau verifikator faktual melakukan Verifikasi Faktual terhadap anggota Partai Politik dengan menggunakan sarana teknologi informasi. (2) Penggunaan sarana teknologi informasi dilakukan dengan panggilan video (video call) atau melalui tatap muka secara daring (video conference call) dalam waktu seketika (real time) yang memungkinkan verifikator faktual dan anggota Partai Politik untuk saling bertatap muka, melihat dan berbicara secara langsung sebagaimana dalam Verifikasi Faktual secara luar jaringan (offline). (3) Dalam hal pada saat Verifikasi Faktual dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, terdapat keraguan terhadap anggota Partai Politik, KPU Kabupaten/Kota dapat melakukan verifikasi kembali terhadap KTA dan KTP-el, untuk melihat kesesuaian foto dengan wajah anggota Partai Politik pada saat Verifikasi Faktual dengan video (video call) atau melalui tatap muka secara daring (video conference call) dilakukan. Verifikasi Faktual Keanggotaan (mekanisme pelaksanaan) (2)
  • 25. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 15 KETENTUAN PASAL 124 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) KPU menetapkan Partai Politik yang memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu dalam rapat pleno. (2) Penetapan Partai Politik yang memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu dilakukan berdasarkan pada: a. Hasil rekapitulasi hasil verifikasi administrasi untuk Partai Politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir; b. Hasil rekapitulasi hasil verifikasi administrasi dan verifikasi faktual terhadap: 1) Partai Politik yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; 2) Partai Politik calon peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan tidak memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota; dan 3) Partai Politik yang ditetapkan dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia.  KPU berwenang menetapkan peserta Pemilu  Penetapan partai politik sebagai peserta pemilu berdasarkan hasil rekapitulasi hasil verifikasi administrasi dan verifikasi faktual Penetapan Partai Politik (1)
  • 26. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 15 KETENTUAN PASAL 124 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (3) Partai Politik yang ditetapkan memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu, meliputi: a. Partai Politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan berdasarkan hasil Verifikasi Administrasi dinyatakan memenuhi persyaratan Partai Politik dan keanggotaan Partai Politik ; b. Partai Politik yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan berdasarkan hasil Verifikasi Administrasi dan/atau Verifikasi Faktual dinyatakan memenuhi persyaratan Partai Politik dan keanggotaan Partai Politik ; c. Partai Politik calon peserta Pemilu yang tidak memenuhi ambang batas perolehan suara paling sedikit 4 (empat) persen dari perolehan suara sah secara nasional hasil Pemilu Terakhir dan tidak memiliki keterwakilan di tingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan berdasarkan hasil Verifikasi Administrasi dan/atau Verifikasi Faktual dinyatakan memenuhi persyaratan Partai Politik dan keanggotaan Partai Politik; dan d. Partai Politik yang ditetapkan dengan keputusan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia dan berdasarkan hasil Verifikasi Administrasi dan/atau Verifikasi Faktual dinyatakan memenuhi persyaratan Partai Politik dan keanggotaan Partai Politik. Penetapan Partai Politik (2)
  • 27. RANCANGAN PKPU PENDAFTARAN, VERIFIKASI, DAN PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 16 KETENTUAN PASAL 135 KEBIJAKAN/PERUBAHAN (1) Partai Politik peserta Pemilu pada Pemilu terakhir dapat melakukan pemutakhiran data Partai Politik secara berkelanjutan melalui Sipol. (2) Data Partai Politik yang dimutakhirkan secara berkelanjutan meliputi: a. kepengurusan Partai Politik pada tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan; b. keterwakilan perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) pada tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota; c. domisili Kantor Tetap untuk kepengurusan Partai Politik pada tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota; (3) Pemutakhiran dan/atau input data keanggotaan Partai Politik peserta Pemilu secara berkelanjutan dimulai setelah tahapan penetapan Partai Politik Calon peserta Pemilu, dengan rincian sebagai berikut: a. Pemutakhiran dan sinkronisasi semester I dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Juni; b. Pemutakhiran dan sinkronisasi semester II dilaksanakan pada bulan Juli s.d. Desember; c. Penyampaian hasil pemutakhiran semester I kepada KPU dilaksanakan 3 (tiga) hari kerja sebelum akhir Juni; dan d. Penyampaian hasil pemutakhiran semester II kepada KPU dilaksanakan 3 (tiga) hari kerja sebelum akhir Desember. (4) Mekanisme pemutakhiran data Partai Politik secara berkelanjutan melalui Sipol diatur lebih lanjut dengan keputusan KPU. Partai Politik melakukan pemutakhiran data partai politik secara berkelanjutan melalui Sipol dimulai setelah tahapan penetapan Partai Politik Calon peserta Pemilu Pemutakhiran data Parpol secara berkelanjutan
  • 28. VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN PERSYARATAN OLEH KPU VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN PERSYARATAN KEANGGOTAAN OLEH KPU KAB/KOTA PENDAFTARAN VERIFIKASI ADMINISTRASI PENYAMPAIAN HASIL VERIFIKASI ADMINISTRASI PERBAIKAN DOKUMEN PERSYARATAN OLEH PARPOL VERIFIKASI ADMINISTRASI PERBAIKAN VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN PERSYARATAN HASIL PERBAIKAN OLEH KPU VERIFIKASI ADMINISTRASI DOKUMEN PERSYARATAN KEANGGOTAAN HASIL PERBAIKAN OLEH KPU KAB/KOTA PENYAMPAIAN HASIL VERIFIKASI ADMINISTRASI PENGAMBILAN SAMPEL OLEH KPU KAB/KOTA VERIFIKASI FAKTUAL VERIFIKASI FAKTUAL KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT KAB/KOTA DAN KEANGGOTAAN OLEH KPU KAB/KOTA VERIFIKASI FAKTUAL KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT PROVINSI OLEH KPU PROVINSI VERIFIKASI FAKTUAL KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT PUSAT OLEH KPU PENYAMPAIAN HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN DOKUMEN PERSYARATAN OLEH PARPOL VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT PUSAT OLEH KPU VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT PROVINSI OLEH KPU PROVINSI VERIFIKASI FAKTUAL PERBAIKAN KEPENGURUSAN PARPOL TINGKAT KAB/KOTA DAN KEANGGOTAAN OLEH KPU KAB/KOTA REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI ADMINISTRASI DAN VERIFIKASI FAKTUAL PENETAPAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU PENGUNDIAN DAN PENETAPAN NOMOR URUT PENGUMUMAN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU PERSIAPAN PENDAFTARAN ALUR TAHAPAN PENDAFTARAN, VERIFIKASI DAN PENETAPAN PEMBUKAAN AKSES SIPOL UNTUK PARPOL
  • 29. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik TERIMA KASIH