SlideShare a Scribd company logo
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011
TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
DIV Kesehatan Lingkungan – politeknik kesehatan kementrian kesehatan
jakarta II
Kelompok 10
Elma Z
Maulana Riansyah
Nia Anggelina T
BAB I
KETENTUAN UMUM
BAB II
ASAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
BAB III
PEMBINAAN
BAB V
PENYELENGGARAAN
PERUMAHAN
BAB VII
PEMELIHARAAN DAN
PERBAIKAN
BAB X
PENDANAAN DAN
PEMBIAYAAN
BAB XI
HAK DAN KEWAJIBAN
BAB XIII
LARANGAN
BAB XV
SANKSI ADMINISTRATIF
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
BAB VI
PENYELENGGARAAN KAWASAN
PERMUKIMAN
BAB VIII
PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS TERHADAP
PERUMAHAN KUMUH DAN
PERMUKIMAN KUMUH
BAB XII
PERAN MASYARAKAT
BAB IX
PENYEDIAAN TANAH
BAB XVI
KETENTUAN PIDANA
BAB XIV
PENYELESAIAN SENGKETA
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011
TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG
Elma Z
Latar belakang
• karena pada dasarnya tiap orang berhak hidup sejahtera lahir
batin memiliki tempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat, karena tempat tinggal merupakan
kebutuhan dasar manusia yang mempunyai peran untuk
pembentukan watak serta kepribadian.
• Pada dasarnya negara bertanggung jawab melindungi segenap
bangsa Indonesia dengan menyelenggarakan perumahan dan
kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat
tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau, sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia;
Elma Z
• pemerintah perlu lebih berperan menyediakan dan memberikan bantuan
perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.
• bahwa pertumbuhan dan pembangunan wilayah yang kurang
memperhatikan keseimbangan bagi kepentingan masyarakat
berpenghasilan rendah mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk
memperoleh rumah yang layak dan terjangkau;
• Karena Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
perumahan dan permukiman yang layak dan terjangkau dalam lingkungan
yang sehat, aman, serasi, dan teratur sehingga perlu diganti;
• bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
Elma Z
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
• ayat (1) sampai dengan ayat (29), hanya menjelaskan tentang definisi dari
istilah berikut ini :
1. Perumahan dan kawasan permukiman
2. Perumahan
3. Kawasan permukiman
4. Lingkungan hunian
5. Permukiman
6. Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
7. Rumah
8. Rumah komersial
9. Rumah swadaya
10. Rumah umum
11. Rumah khusus
12. Rumah Negara
Elma Z
13. Permukiman kumuh
14. Perumahan kumuh
15. Kawasan siap bangun (Kasiba)
16. Lingkungan siap bangun (Lisiba)
17. Kaveling tanah matang
18. Konsolidasi tanah
19. Pendanaan
20. Pembiayaan
21. Prasarana
22. Sarana
23. Utilitas umum
24. Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
25. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.
26. Badan hukum
27. Pemerintah pusat
28. Pemerintah daerah
29. Menteri
Elma Z
Perumahan dan kawasan permukiman : satu kesatuan sistem yang terdiri
atas satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan penyelenggaraan
perumahan, penyelenggaraaan kawasan permukiman, pemeliharaan dan
perbaikan pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan dan
permukiman kumuh, penyediaa tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan serta
peran masyarakat.
Perumahan adalah kumpulan rumah : sebagai bagian dari permukiman baik
perkotaan maupun pedesaan yang dilebgkapi dengan prasarana, sarana dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni
Kawasan permukiman : bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung,
baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan, yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan
Elma Z
• Lingkungan hunian : bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari
satu satuan permukiman
• Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal : yang
layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya
serta aset bagi penghuninya.
Ada beragam tipe rumah :
• rumah komersial (rumah yang untuk mendapat uang)
• rumah swadaya (rumah yang berasal dari prakarsa dan upaya masyarakat)
• rumah umum (rumah yang digunakan untuk masyarakat Berpenghasilan rendah)
• rumah khusus (rumah yang digunakan untuk kebutuhan khusus)
• rumah negara (rumah yang digunakan untuk pejabt negara).
Dan seterusnya….
Elma Z
A S A S
a. kesejahteraan;
b. keadilan dan pemerataan;
c. kenasionalan;
d. keefisienan dan kemanfaatan;
e. keterjangkauan dan kemudahan;
f. kemandirian dan kebersamaan;
g.kemitraan;
h.keserasian dan keseimbangan;
i. keterpaduan;
j. kesehatan;
k.kelestarian dan keberlanjutan; dan
l. keselamatan, keamanan, ketertiban, dan
keteraturan.
LANDASAN HUKUM
Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C ayat (1),
Pasal 28H ayat (1), ayat (2), dan ayat
(4), Pasal 33 ayat (3), serta Pasal 34
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Elma Z
TUJUAN
a. memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman;
b. mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran
penduduk melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman
sesuai dengan tata ruang.
c. meningkatkan daya guna dan hasil guna SDA bagi pembangunan
perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan,
d. memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman;
e. menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya; dan
f. menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam
lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan
berkelanjutan.
Elma Z
DILAKUKAN OLEH
TINGKAT PUSAT OLEH MENTERI
TINGKAT PROVINSI OLEH GUBERNUR
TINGKAT KABUPATEN KOTA OLEH
BUPATI/WALIKOTA
PEMBINAAN
Negara bertanggung jawab atas
penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman yang pembinaannya
dilaksanakan oleh pemerintah.
MELIPUTI
PERENCANAAN;
PENGATURAN;
PENGENDALIAN; DAN
PENGAWASAN
BAB III
PEMBINAAN
DILAKUKAN DENGAN PERATURAN
PEMERINTAH
Elma Z
PERENCANAAN
• Perencanaan merupakan satu kesatuan yang utuh dari
rencana pembangunan nasional dan rencana
pembangunan daerah.
• Perencanaan pada tingkat nasional menjadi pedoman
untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat
provinsi.
• Perencanaan pada tingkat provinsi menjadi pedoman
untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat
kabupaten/kota.
BAB III PEMBINAAN
(LANJUTAN)
Maulana Riansyah
PENGATURAN
1. PENYEDIAAN TANAH;
2. PEMBANGUNAN;
3. PEMANFAATAN;
4. PEMELIHARAAN; DAN
5. PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN
PENGENDALIAN
1. RUMAH;
2. PERUMAHAN;
3. PERMUKIMAN;
4. LINGKUNGAN HUNIAN; DAN
5. KAWASAN PERMUKIMAN.
PENGAWASAN
1. PEMANTAUAN;
2. EVALUASI;
3. KOREKSI.
DILAKUKAN BERDASARKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
BAB III PEMBINAAN
(LANJUTAN)
Maulana Riansyah
Bab IV
Tugas dan Wewenang
Bagian Kesatu: Umum
Pasal 12 : tugas dan wewenang dilaksanakan sesuai dengan
kewenangannya.
Bagian Kedua: Tugas
Paragraf 1 : Pemerintah (Pasal 13)
Paragraf 2 : Pemerintah Provinsi (Pasal 14)
Paragraf 3 : Pemerintah Kabupaten/Kota (Pasal 15)
Bagian Ketiga : Wewenang
Paragraf 1 : Pemerintah (Pasal 16)
Paragraf 2 : Pemerintah Provinsi (Pasal 17)
Paragraf 3 : Pemerintah Kabupaten/Kota (Pasal 18)
Maulana Riansyah
Bab V
Penyelenggaraan Perumahan
Bagian Kesatu : Umum
• Pasal 19 : kebutuhan dari setiap warga negara dijamin haknya.
• Pasal 20 : kegiatan penyelenggaraan perumahan
Bagian Kedua : Jenis dan Bentuk Rumah
• Pasal 21 : tentang jenis rumah
• Pasal 22 : tentang bentuk rumah
Bagian Ketiga : Perencanaan Perumahan
• Paragraf 1 : Umum (Pasal 23)
• Paragraf 2 : Perencanaan dan Perancangan Rumah ( Pasal 24, 25, 26, 27)
• Paragraf 3 : Perencanaan Prasarana,Sarana, dan Utilitas Umum (Pasal 28,
29, 30, 31)
Maulana Riansyah
Bagian Keempat : Pembangunan Perumahan
• Paragraf 1 : Umum (Pasal 32, 33, 34, 35, 36, 37)
• Paragraf 2 : Pembangunan Rumah (Pasal 38, 39, 40, 41,42, 43, 44, 45, 46)
• Paragraf 3 : kegiatan Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (Pasal
47)
Bagian Kelima : Pemanfaatan Perumahan
• Paragraf 1 : Umum (Pasal 48)
• Paragraf 2 : Pemanfaatan Rumah (Pasal 49)
• Paragraf 3 : Penghunian (Pasal 50, 51, 52)
Bagian Keenam : Pengendalian Perumahan
• Pasal 53 : tahapan pengendalian
Bagian Ketujuh : Kemudahan Pembangunan dan Perolehan Rumah bagi MBR
• Pasal 54 : kemudahan pembangunan
• Pasal 55 : perolehan rumah bagi MBR
Maulana Riansyah
BAB VI
PENYELENGGARAAN KAWASAN
PERMUKIMAN
Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk
mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian
dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan
berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang
Tujuan  memenuhi hak warga negara atas tempat tinggal
yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan
teratur serta menjamin kepastian bermukim
PERKOTAAN DAN PERDESAAN
1. PERENCANAAN
2. PEMBANGUNAN
3. PEMANFAATAN
4. PENGENDALIAN
DILAKUKAN
MELALUI:
•pengembangan yang
telah ada;
•pembangunan baru;
atau
•pembangunan
kembali.
Maulana Riansyah
BAB VII
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
menjaga fungsi perumahan
dan kawasan permukiman
yang dapat berfungsi secara
baik dan berkelanjutan untuk
kepentingan peningkatan
kualitas hidup orang
perorangan.
rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas
umum di perumahan, permukiman,
lingkungan hunian dan kawasan
permukiman
DILAKUKAN OLEH:
1. SETIAP ORANG
2. PEMERINTAH, DAN/ATAU
3. PEMERINTAH DAERAH
RUMAH
PSU
Maulana Riansyah
Bab VIII
Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
• Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh guna
meningkatkan mutu kehidupan Masyarakat
• Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau setiap orang.
Pencegahan sebagaimana yang dimaksud dilaksanakan melalui:
• pengawasan dan pengendalian; dan
• pemberdayaan masyarakat.
Maulana Riansyah
• Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan
permukiman kumuh baru mencakup:
– ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi;
– ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum;
– penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta
prasarana, sarana dan utilitas umum; dan
– pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.
• Peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh didahului dengan
penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dengan
pola-pola penanganan:
– pemugaran;
– peremajaan; atau
– pemukiman kembali.
Maulana Riansyah
Bab IX Penyediaan Tanah
• Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung
jawab atas ketersediaan tanah untuk pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman.
• Penyediaan tanah untuk pembangunan rumah, perumahan, dan kawasan
permukiman dapat dilakukan melalui:
– pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung dikuasai negara;
– konsolidasi tanah oleh pemilik tanah;
– peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah;
– pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik negara atau milik daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
– pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar; dan/atau
– pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Maulana Riansyah
Bab X
Pendanaan dan Sistem Pembiayaan
• Pendanaan dan sistem pembiayaan dimaksudkan untuk memastikan
ketersediaan dana dan dana murah jangka panjang yang
berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan,
permukiman, serta lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan.
• Sumber dana untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan,
permukiman, serta lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan
berasal dari:
– anggaran pendapatan dan belanja negara;
– anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau
– sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Nia Anggelina T
Bab XI
Hak dan Kewajiban
HAK
Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap orang berhak:
• menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh rumah yang layak
dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur;
• melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
• memperoleh informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman;
• memperoleh manfaat dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;
• memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara
langsung sebagai akibat penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;
dan
• mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan terhadap penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman yang merugikan masyarakat.
Nia Anggelina T
KEWAJIBAN
Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap
orang wajib:
• menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan di
perumahan dan kawasan permukiman;
• turut mencegah terjadinya penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman yang merugikan dan membahayakan
kepentingan orang lain dan/atau kepentingan umum;
• menjaga dan memelihara prasarana lingkungan, sarana
lingkungan, dan utilitas umum yang berada di perumahan dan
kawasan permukiman; dan
• mengawasi pemanfaatan dan berfungsinya prasarana, sarana,
dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman.
Nia Anggelina T
PERAN MASYARAKAT
1. penyusunan rencana pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman;
2. pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
3. pemanfaatan perumahan dan kawasan permukiman;
4. pemeliharaan dan perbaikan perumahan dan kawasan permukiman;
dan/atau
5. pengendalian penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;
MEMBENTUK FORUM
1. menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat;
2. membahas dan merumuskan
pemikiran arah pengembangan
penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman;
3. meningkatkan peran dan pengawasan
masyarakat;
4. memberikan masukan kepada
Pemerintah; dan/atau
5. melakukan peran arbitrase dan mediasi
di bidang penyelenggaraan perumahan
dan kawasan permukiman
BAB XII
PERAN
MASYARA
KAT
FUNGSI DAN TUGAS
1. INSTANSI PEMERINTAH YANG TERKAIT DALAM BIDANG
PERUMAHA N DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
2. ASOSIASI PERUSAHAAN PENYELENGGARA PERUMAHAN
DAN KAWASAN PERMUKIMAN;
3. ASOSIASI PROFESI PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN;
4. ASOSIASI PERUSAHAAN BARANG DAN JASA MITRA USAHA
PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN;
5. PAKAR DI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN; DAN/ATAU
6. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN/ATAU YANG
MEWAKILI KONSUMEN YANG BERKAITAN DENGAN
PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN.
Nia Anggelina T
Bab XIII : Larangan
Larangan terhadap orang ataupun badan
hukum yang berkaitan dengan perumahan
dan kawasan permukiman, yang terdapat
dalam pasal 134, 135, 136, 137, 138, 139,
140, 141, 142, 143, 144, 145,dan 146.
Nia Anggelina T
BAB XIV PENYELESAIAN SENGKETA
• Pasal 147 : penyelesaian sengketa diutamakan dengan cara musyawarah
untuk mencapai mufakat
• Pasal 148 : penyelesaian sengketa dilakukan melalui gugatan di pengadilan
ataupun diluar pengadilan
• Pasal 149 : siapa saja yang dapat digugat
Gugatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 148 ayat (1) atas pelanggaran
dapat dilakukan oleh:
A. Orang perseorangan;
B. Badan hukum;
c. Masyarakat; dan/atau
d. Pemerintah dan/atau instansi terkait.
Nia Anggelina T
BAB XV SANKSI ADMINISTRATIF
• peringatan tertulis;
• pembatasan kegiatan pembangunan;
• penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan;
• penghentian sementara atau penghentian tetap pada pengelolaan perumahan;
• penguasaan sementara oleh pemerintah (disegel);
• kewajiban membongkar sendiri bangunan dalam jangka waktu tertentu;
• pembatasan kegiatan usaha;
• pembekuan izin mendirikan bangunan;
• pencabutan izin mendirikan bangunan;
• pembekuan/pencabutan surat bukti kepemilikan rumah;
• perintah pembongkaran bangunan rumah;
• pembekuan izin usaha;
• pencabutan izin usaha;
• pengawasan;
• pembatalan izin;
• kewajiban pemulihan fungsi lahan dalam jangka waktu tertentu;
• pencabutan insentif;
• pengenaan denda administratif; dan/atau
• penutupan lokasi
Nia Anggelina T
Bab XVI : Ketentuan Pidana
Sanksi pidana yang diberikan kepada
orang maupun badan hukum apabila
terbukti melanggar aturan yang telah
ditetapkan. Sanksi tersebut terdapat
dalam pasal 151, 152, 153, 154, 155, 158,
159, 160, 161, 162,dan 163.
Nia Anggelina T
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang
Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469),
dan peraturan perundang-undangan lainnya mengenai
perumahan dan permukiman, dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti
dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan
Undang-Undang ini.
Nia Anggelina T
Semua peraturan pelaksanaan yang ditentukan
dalam Undang-Undang ini harus ditetapkan paling
lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini
diundangkan.
Semua kelembagaan yang perlu dibentuk atau
yang perlu ditingkatkan statusnya sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini sudah terbentuk
paling lama 2 (dua) tahun sejak undang-undang ini
diundangkan.
Nia Anggelina T
Uu perumahan

More Related Content

What's hot

Undang undang nomor 24 tahun 2007
Undang undang nomor 24 tahun 2007Undang undang nomor 24 tahun 2007
Undang undang nomor 24 tahun 2007Lukman Priasmoro
 
Tugas perumahan
Tugas perumahanTugas perumahan
Tugas perumahan
Yusuf Wahyu Wibowo
 
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Iqbal Raditya
 
Uu nomor 29 tahun 2014 pencarian dan pertolongan
Uu nomor 29 tahun 2014 pencarian dan pertolonganUu nomor 29 tahun 2014 pencarian dan pertolongan
Uu nomor 29 tahun 2014 pencarian dan pertolonganWinarto Winartoap
 
Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan ...
Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang  Perlindungan Lahan Pertanian Pangan ...Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang  Perlindungan Lahan Pertanian Pangan ...
Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan ...
Penataan Ruang
 
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah SusunUU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
Penataan Ruang
 
UU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
UU No..41 Tahun 1999 tentang KehutananUU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
UU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
Penataan Ruang
 
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penataan Ruang
 
Uu no 26 tahun 2007 tentang ruang
Uu no 26 tahun 2007 tentang ruangUu no 26 tahun 2007 tentang ruang
Uu no 26 tahun 2007 tentang ruangwalhiaceh
 
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassarMakalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Tedi Eka
 
UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan EkosistemnyaUU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
Penataan Ruang
 
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan KemiskinanPerpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan KemiskinanThio Helena Simarmata
 
Catatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Catatan Kritis tentang Hunian BerimbangCatatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Catatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Oswar Mungkasa
 

What's hot (15)

Undang undang nomor 24 tahun 2007
Undang undang nomor 24 tahun 2007Undang undang nomor 24 tahun 2007
Undang undang nomor 24 tahun 2007
 
Tugas perumahan
Tugas perumahanTugas perumahan
Tugas perumahan
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
 
Uu nomor 29 tahun 2014 pencarian dan pertolongan
Uu nomor 29 tahun 2014 pencarian dan pertolonganUu nomor 29 tahun 2014 pencarian dan pertolongan
Uu nomor 29 tahun 2014 pencarian dan pertolongan
 
Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan ...
Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang  Perlindungan Lahan Pertanian Pangan ...Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang  Perlindungan Lahan Pertanian Pangan ...
Undang-undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan ...
 
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah SusunUU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
 
UU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
UU No..41 Tahun 1999 tentang KehutananUU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
UU No..41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
 
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Uu no 26 tahun 2007 tentang ruang
Uu no 26 tahun 2007 tentang ruangUu no 26 tahun 2007 tentang ruang
Uu no 26 tahun 2007 tentang ruang
 
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassarMakalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
 
UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan EkosistemnyaUU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya
 
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan KemiskinanPerpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
Perpres 13 Tahun 2009koordinasipenanggulangan Kemiskinan
 
Presentasi ubn
Presentasi ubnPresentasi ubn
Presentasi ubn
 
Catatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Catatan Kritis tentang Hunian BerimbangCatatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Catatan Kritis tentang Hunian Berimbang
 

Similar to Uu perumahan

Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Lydianggraini
 
1 uu no 1 2011 basis data perencanaan perumahan dan kawasan permukiman
1 uu no 1 2011 basis data  perencanaan perumahan dan kawasan permukiman1 uu no 1 2011 basis data  perencanaan perumahan dan kawasan permukiman
1 uu no 1 2011 basis data perencanaan perumahan dan kawasan permukiman
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Uu 01-2011 perumahan dan kawaan permukiman
Uu 01-2011 perumahan dan kawaan permukimanUu 01-2011 perumahan dan kawaan permukiman
Uu 01-2011 perumahan dan kawaan permukiman
Rizki Fitrianto
 
UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan PermukimanUU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
Penataan Ruang
 
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
inideedee
 
Draft Raperda Kumuh Kota Surakarta 131015
Draft Raperda Kumuh Kota Surakarta 131015Draft Raperda Kumuh Kota Surakarta 131015
Draft Raperda Kumuh Kota Surakarta 131015
Bagus ardian
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
Kota Serang
 
PERATURAN PEMERINTAH Nomor 14 Tahun 2016
PERATURAN PEMERINTAH Nomor 14 Tahun 2016PERATURAN PEMERINTAH Nomor 14 Tahun 2016
PERATURAN PEMERINTAH Nomor 14 Tahun 2016
RoySiadari1
 
Permen pu no 2 tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
Permen pu no 2 tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuhPermen pu no 2 tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
Permen pu no 2 tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
Herminingrum Andana Warih
 
Permendagri 9 2009 penyerahan pras., sar., & util. rumkim
Permendagri 9 2009 penyerahan pras., sar., & util. rumkimPermendagri 9 2009 penyerahan pras., sar., & util. rumkim
Permendagri 9 2009 penyerahan pras., sar., & util. rumkim
Fitri Indra Wardhono
 
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah SusunUndang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Oswar Mungkasa
 
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptxDOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
ChrisPutra1
 
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
azhari sofyan
 
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukimanPP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
azhari sofyan
 
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
uud
uuduud
KULIAH-1- PENGANTAR PPP-MPWK-2022-23.pdf
KULIAH-1- PENGANTAR PPP-MPWK-2022-23.pdfKULIAH-1- PENGANTAR PPP-MPWK-2022-23.pdf
KULIAH-1- PENGANTAR PPP-MPWK-2022-23.pdf
FaisalRachman26
 

Similar to Uu perumahan (20)

Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
 
1 uu no 1 2011 basis data perencanaan perumahan dan kawasan permukiman
1 uu no 1 2011 basis data  perencanaan perumahan dan kawasan permukiman1 uu no 1 2011 basis data  perencanaan perumahan dan kawasan permukiman
1 uu no 1 2011 basis data perencanaan perumahan dan kawasan permukiman
 
Uu 01-2011 perumahan dan kawaan permukiman
Uu 01-2011 perumahan dan kawaan permukimanUu 01-2011 perumahan dan kawaan permukiman
Uu 01-2011 perumahan dan kawaan permukiman
 
UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan PermukimanUU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
 
Uu 04 1992
Uu 04 1992Uu 04 1992
Uu 04 1992
 
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
 
Uu no 1 th 2011
Uu no 1 th 2011Uu no 1 th 2011
Uu no 1 th 2011
 
Draft Raperda Kumuh Kota Surakarta 131015
Draft Raperda Kumuh Kota Surakarta 131015Draft Raperda Kumuh Kota Surakarta 131015
Draft Raperda Kumuh Kota Surakarta 131015
 
Uu 24 1992
Uu 24 1992Uu 24 1992
Uu 24 1992
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
 
PERATURAN PEMERINTAH Nomor 14 Tahun 2016
PERATURAN PEMERINTAH Nomor 14 Tahun 2016PERATURAN PEMERINTAH Nomor 14 Tahun 2016
PERATURAN PEMERINTAH Nomor 14 Tahun 2016
 
Permen pu no 2 tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
Permen pu no 2 tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuhPermen pu no 2 tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
Permen pu no 2 tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh
 
Permendagri 9 2009 penyerahan pras., sar., & util. rumkim
Permendagri 9 2009 penyerahan pras., sar., & util. rumkimPermendagri 9 2009 penyerahan pras., sar., & util. rumkim
Permendagri 9 2009 penyerahan pras., sar., & util. rumkim
 
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah SusunUndang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
 
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptxDOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
DOKUMEN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI KABUPATEN KOTABARU.pptx
 
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
Pp no 14 tahun 2016 (penjelasan pp nomor 14 tahun 2016)
 
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukimanPP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
PP No 14 tahun 2016 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman
 
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
3. materi direktur utk matrikulasi city changer 2909 final bankim
 
uud
uuduud
uud
 
KULIAH-1- PENGANTAR PPP-MPWK-2022-23.pdf
KULIAH-1- PENGANTAR PPP-MPWK-2022-23.pdfKULIAH-1- PENGANTAR PPP-MPWK-2022-23.pdf
KULIAH-1- PENGANTAR PPP-MPWK-2022-23.pdf
 

Recently uploaded

449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 

Recently uploaded (16)

449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 

Uu perumahan

  • 1. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DIV Kesehatan Lingkungan – politeknik kesehatan kementrian kesehatan jakarta II Kelompok 10 Elma Z Maulana Riansyah Nia Anggelina T
  • 2. BAB I KETENTUAN UMUM BAB II ASAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BAB III PEMBINAAN BAB V PENYELENGGARAAN PERUMAHAN BAB VII PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN BAB X PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN BAB XI HAK DAN KEWAJIBAN BAB XIII LARANGAN BAB XV SANKSI ADMINISTRATIF BAB XVII KETENTUAN PERALIHAN BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP BAB VI PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN BAB VIII PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH BAB XII PERAN MASYARAKAT BAB IX PENYEDIAAN TANAH BAB XVI KETENTUAN PIDANA BAB XIV PENYELESAIAN SENGKETA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN BAB IV TUGAS DAN WEWENANG Elma Z
  • 3. Latar belakang • karena pada dasarnya tiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin memiliki tempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, karena tempat tinggal merupakan kebutuhan dasar manusia yang mempunyai peran untuk pembentukan watak serta kepribadian. • Pada dasarnya negara bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia dengan menyelenggarakan perumahan dan kawasan permukiman agar masyarakat mampu bertempat tinggal serta menghuni rumah yang layak, terjangkau, sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia; Elma Z
  • 4. • pemerintah perlu lebih berperan menyediakan dan memberikan bantuan perumahan dan kawasan permukiman bagi masyarakat melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman. • bahwa pertumbuhan dan pembangunan wilayah yang kurang memperhatikan keseimbangan bagi kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk memperoleh rumah yang layak dan terjangkau; • Karena Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur sehingga perlu diganti; • bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman; Elma Z
  • 5. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 • ayat (1) sampai dengan ayat (29), hanya menjelaskan tentang definisi dari istilah berikut ini : 1. Perumahan dan kawasan permukiman 2. Perumahan 3. Kawasan permukiman 4. Lingkungan hunian 5. Permukiman 6. Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman 7. Rumah 8. Rumah komersial 9. Rumah swadaya 10. Rumah umum 11. Rumah khusus 12. Rumah Negara Elma Z
  • 6. 13. Permukiman kumuh 14. Perumahan kumuh 15. Kawasan siap bangun (Kasiba) 16. Lingkungan siap bangun (Lisiba) 17. Kaveling tanah matang 18. Konsolidasi tanah 19. Pendanaan 20. Pembiayaan 21. Prasarana 22. Sarana 23. Utilitas umum 24. Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 25. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan hukum. 26. Badan hukum 27. Pemerintah pusat 28. Pemerintah daerah 29. Menteri Elma Z
  • 7. Perumahan dan kawasan permukiman : satu kesatuan sistem yang terdiri atas satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraaan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan dan permukiman kumuh, penyediaa tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan serta peran masyarakat. Perumahan adalah kumpulan rumah : sebagai bagian dari permukiman baik perkotaan maupun pedesaan yang dilebgkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni Kawasan permukiman : bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan Elma Z
  • 8. • Lingkungan hunian : bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan permukiman • Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal : yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya serta aset bagi penghuninya. Ada beragam tipe rumah : • rumah komersial (rumah yang untuk mendapat uang) • rumah swadaya (rumah yang berasal dari prakarsa dan upaya masyarakat) • rumah umum (rumah yang digunakan untuk masyarakat Berpenghasilan rendah) • rumah khusus (rumah yang digunakan untuk kebutuhan khusus) • rumah negara (rumah yang digunakan untuk pejabt negara). Dan seterusnya…. Elma Z
  • 9. A S A S a. kesejahteraan; b. keadilan dan pemerataan; c. kenasionalan; d. keefisienan dan kemanfaatan; e. keterjangkauan dan kemudahan; f. kemandirian dan kebersamaan; g.kemitraan; h.keserasian dan keseimbangan; i. keterpaduan; j. kesehatan; k.kelestarian dan keberlanjutan; dan l. keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan. LANDASAN HUKUM Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C ayat (1), Pasal 28H ayat (1), ayat (2), dan ayat (4), Pasal 33 ayat (3), serta Pasal 34 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Elma Z
  • 10. TUJUAN a. memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman; b. mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai dengan tata ruang. c. meningkatkan daya guna dan hasil guna SDA bagi pembangunan perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, d. memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; e. menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya; dan f. menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan. Elma Z
  • 11. DILAKUKAN OLEH TINGKAT PUSAT OLEH MENTERI TINGKAT PROVINSI OLEH GUBERNUR TINGKAT KABUPATEN KOTA OLEH BUPATI/WALIKOTA PEMBINAAN Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah. MELIPUTI PERENCANAAN; PENGATURAN; PENGENDALIAN; DAN PENGAWASAN BAB III PEMBINAAN DILAKUKAN DENGAN PERATURAN PEMERINTAH Elma Z
  • 12. PERENCANAAN • Perencanaan merupakan satu kesatuan yang utuh dari rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. • Perencanaan pada tingkat nasional menjadi pedoman untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat provinsi. • Perencanaan pada tingkat provinsi menjadi pedoman untuk menyusun perencanaan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota. BAB III PEMBINAAN (LANJUTAN) Maulana Riansyah
  • 13. PENGATURAN 1. PENYEDIAAN TANAH; 2. PEMBANGUNAN; 3. PEMANFAATAN; 4. PEMELIHARAAN; DAN 5. PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGENDALIAN 1. RUMAH; 2. PERUMAHAN; 3. PERMUKIMAN; 4. LINGKUNGAN HUNIAN; DAN 5. KAWASAN PERMUKIMAN. PENGAWASAN 1. PEMANTAUAN; 2. EVALUASI; 3. KOREKSI. DILAKUKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BAB III PEMBINAAN (LANJUTAN) Maulana Riansyah
  • 14. Bab IV Tugas dan Wewenang Bagian Kesatu: Umum Pasal 12 : tugas dan wewenang dilaksanakan sesuai dengan kewenangannya. Bagian Kedua: Tugas Paragraf 1 : Pemerintah (Pasal 13) Paragraf 2 : Pemerintah Provinsi (Pasal 14) Paragraf 3 : Pemerintah Kabupaten/Kota (Pasal 15) Bagian Ketiga : Wewenang Paragraf 1 : Pemerintah (Pasal 16) Paragraf 2 : Pemerintah Provinsi (Pasal 17) Paragraf 3 : Pemerintah Kabupaten/Kota (Pasal 18) Maulana Riansyah
  • 15. Bab V Penyelenggaraan Perumahan Bagian Kesatu : Umum • Pasal 19 : kebutuhan dari setiap warga negara dijamin haknya. • Pasal 20 : kegiatan penyelenggaraan perumahan Bagian Kedua : Jenis dan Bentuk Rumah • Pasal 21 : tentang jenis rumah • Pasal 22 : tentang bentuk rumah Bagian Ketiga : Perencanaan Perumahan • Paragraf 1 : Umum (Pasal 23) • Paragraf 2 : Perencanaan dan Perancangan Rumah ( Pasal 24, 25, 26, 27) • Paragraf 3 : Perencanaan Prasarana,Sarana, dan Utilitas Umum (Pasal 28, 29, 30, 31) Maulana Riansyah
  • 16. Bagian Keempat : Pembangunan Perumahan • Paragraf 1 : Umum (Pasal 32, 33, 34, 35, 36, 37) • Paragraf 2 : Pembangunan Rumah (Pasal 38, 39, 40, 41,42, 43, 44, 45, 46) • Paragraf 3 : kegiatan Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (Pasal 47) Bagian Kelima : Pemanfaatan Perumahan • Paragraf 1 : Umum (Pasal 48) • Paragraf 2 : Pemanfaatan Rumah (Pasal 49) • Paragraf 3 : Penghunian (Pasal 50, 51, 52) Bagian Keenam : Pengendalian Perumahan • Pasal 53 : tahapan pengendalian Bagian Ketujuh : Kemudahan Pembangunan dan Perolehan Rumah bagi MBR • Pasal 54 : kemudahan pembangunan • Pasal 55 : perolehan rumah bagi MBR Maulana Riansyah
  • 17. BAB VI PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang Tujuan  memenuhi hak warga negara atas tempat tinggal yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur serta menjamin kepastian bermukim PERKOTAAN DAN PERDESAAN 1. PERENCANAAN 2. PEMBANGUNAN 3. PEMANFAATAN 4. PENGENDALIAN DILAKUKAN MELALUI: •pengembangan yang telah ada; •pembangunan baru; atau •pembangunan kembali. Maulana Riansyah
  • 18. BAB VII PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN menjaga fungsi perumahan dan kawasan permukiman yang dapat berfungsi secara baik dan berkelanjutan untuk kepentingan peningkatan kualitas hidup orang perorangan. rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas umum di perumahan, permukiman, lingkungan hunian dan kawasan permukiman DILAKUKAN OLEH: 1. SETIAP ORANG 2. PEMERINTAH, DAN/ATAU 3. PEMERINTAH DAERAH RUMAH PSU Maulana Riansyah
  • 19. Bab VIII Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh • Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh guna meningkatkan mutu kehidupan Masyarakat • Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau setiap orang. Pencegahan sebagaimana yang dimaksud dilaksanakan melalui: • pengawasan dan pengendalian; dan • pemberdayaan masyarakat. Maulana Riansyah
  • 20. • Pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru mencakup: – ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi; – ketidaklengkapan prasarana, sarana, dan utilitas umum; – penurunan kualitas rumah, perumahan, dan permukiman, serta prasarana, sarana dan utilitas umum; dan – pembangunan rumah, perumahan, dan permukiman yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. • Peningkatan kualitas terhadap permukiman kumuh didahului dengan penetapan lokasi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dengan pola-pola penanganan: – pemugaran; – peremajaan; atau – pemukiman kembali. Maulana Riansyah
  • 21. Bab IX Penyediaan Tanah • Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab atas ketersediaan tanah untuk pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. • Penyediaan tanah untuk pembangunan rumah, perumahan, dan kawasan permukiman dapat dilakukan melalui: – pemberian hak atas tanah terhadap tanah yang langsung dikuasai negara; – konsolidasi tanah oleh pemilik tanah; – peralihan atau pelepasan hak atas tanah oleh pemilik tanah; – pemanfaatan dan pemindahtanganan tanah barang milik negara atau milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; – pendayagunaan tanah negara bekas tanah terlantar; dan/atau – pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Maulana Riansyah
  • 22. Bab X Pendanaan dan Sistem Pembiayaan • Pendanaan dan sistem pembiayaan dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan dana dan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan, permukiman, serta lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan. • Sumber dana untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan, permukiman, serta lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan berasal dari: – anggaran pendapatan dan belanja negara; – anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau – sumber dana lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Nia Anggelina T
  • 23. Bab XI Hak dan Kewajiban HAK Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap orang berhak: • menempati, menikmati, dan/atau memiliki/memperoleh rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur; • melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; • memperoleh informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman; • memperoleh manfaat dari penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman; • memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami secara langsung sebagai akibat penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman; dan • mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan terhadap penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang merugikan masyarakat. Nia Anggelina T
  • 24. KEWAJIBAN Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, setiap orang wajib: • menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan di perumahan dan kawasan permukiman; • turut mencegah terjadinya penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang merugikan dan membahayakan kepentingan orang lain dan/atau kepentingan umum; • menjaga dan memelihara prasarana lingkungan, sarana lingkungan, dan utilitas umum yang berada di perumahan dan kawasan permukiman; dan • mengawasi pemanfaatan dan berfungsinya prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan dan kawasan permukiman. Nia Anggelina T
  • 25. PERAN MASYARAKAT 1. penyusunan rencana pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; 2. pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; 3. pemanfaatan perumahan dan kawasan permukiman; 4. pemeliharaan dan perbaikan perumahan dan kawasan permukiman; dan/atau 5. pengendalian penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman; MEMBENTUK FORUM 1. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; 2. membahas dan merumuskan pemikiran arah pengembangan penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman; 3. meningkatkan peran dan pengawasan masyarakat; 4. memberikan masukan kepada Pemerintah; dan/atau 5. melakukan peran arbitrase dan mediasi di bidang penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman BAB XII PERAN MASYARA KAT FUNGSI DAN TUGAS 1. INSTANSI PEMERINTAH YANG TERKAIT DALAM BIDANG PERUMAHA N DAN KAWASAN PERMUKIMAN; 2. ASOSIASI PERUSAHAAN PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN; 3. ASOSIASI PROFESI PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN; 4. ASOSIASI PERUSAHAAN BARANG DAN JASA MITRA USAHA PENYELENGGARA PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN; 5. PAKAR DI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN; DAN/ATAU 6. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN/ATAU YANG MEWAKILI KONSUMEN YANG BERKAITAN DENGAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN. Nia Anggelina T
  • 26. Bab XIII : Larangan Larangan terhadap orang ataupun badan hukum yang berkaitan dengan perumahan dan kawasan permukiman, yang terdapat dalam pasal 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145,dan 146. Nia Anggelina T
  • 27. BAB XIV PENYELESAIAN SENGKETA • Pasal 147 : penyelesaian sengketa diutamakan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat • Pasal 148 : penyelesaian sengketa dilakukan melalui gugatan di pengadilan ataupun diluar pengadilan • Pasal 149 : siapa saja yang dapat digugat Gugatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 148 ayat (1) atas pelanggaran dapat dilakukan oleh: A. Orang perseorangan; B. Badan hukum; c. Masyarakat; dan/atau d. Pemerintah dan/atau instansi terkait. Nia Anggelina T
  • 28. BAB XV SANKSI ADMINISTRATIF • peringatan tertulis; • pembatasan kegiatan pembangunan; • penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan; • penghentian sementara atau penghentian tetap pada pengelolaan perumahan; • penguasaan sementara oleh pemerintah (disegel); • kewajiban membongkar sendiri bangunan dalam jangka waktu tertentu; • pembatasan kegiatan usaha; • pembekuan izin mendirikan bangunan; • pencabutan izin mendirikan bangunan; • pembekuan/pencabutan surat bukti kepemilikan rumah; • perintah pembongkaran bangunan rumah; • pembekuan izin usaha; • pencabutan izin usaha; • pengawasan; • pembatalan izin; • kewajiban pemulihan fungsi lahan dalam jangka waktu tertentu; • pencabutan insentif; • pengenaan denda administratif; dan/atau • penutupan lokasi Nia Anggelina T
  • 29. Bab XVI : Ketentuan Pidana Sanksi pidana yang diberikan kepada orang maupun badan hukum apabila terbukti melanggar aturan yang telah ditetapkan. Sanksi tersebut terdapat dalam pasal 151, 152, 153, 154, 155, 158, 159, 160, 161, 162,dan 163. Nia Anggelina T
  • 30. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469), dan peraturan perundang-undangan lainnya mengenai perumahan dan permukiman, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini. Nia Anggelina T
  • 31. Semua peraturan pelaksanaan yang ditentukan dalam Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan. Semua kelembagaan yang perlu dibentuk atau yang perlu ditingkatkan statusnya sebagaimana diatur dalam undang-undang ini sudah terbentuk paling lama 2 (dua) tahun sejak undang-undang ini diundangkan. Nia Anggelina T