Dokumen tersebut membahas pentingnya adanya Undang-Undang Air di Indonesia untuk mengatur hak rakyat atas air dan sumber daya air. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa air merupakan hak asasi manusia dan hak publik yang dimiliki secara bersama oleh rakyat. Negara memiliki tanggung jawab untuk melindungi, menghormati, dan memenuhi hak rakyat atas air.
Dokumen tersebut membahas tentang penguasaan negara atas sumber daya alam di Indonesia berdasarkan UUD 1945 dan peraturan terkait. Ia menjelaskan bahwa negara bertindak sebagai pengatur sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat, bukan pemiliknya. Dokumen ini juga membahas masalah penambangan pasir liar di perairan Kabupaten Buton Utara yang menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat. Pemerintah
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 sda lengkapMentari Lhamwo
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikelola berdasarkan prinsip-prinsip seperti kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, dan keterpaduan. Pengelolaan dilakukan secara terpadu berdasarkan wilayah sungai dan cekungan air tanah. Undang-undang ini mengatur tentang hak guna air, wewenang pemerintah pusat dan daerah, serta asas-asas pengelola
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikelola secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk kemakmuran rakyat. Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air minimum sehari-hari dan menguasai sumber daya air untuk kepentingan umum. Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan, hak guna air, dan penentuan wilayah pengelolaan sumber daya air.
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikelola secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk kemakmuran rakyat. Negara menjamin hak akses air untuk kebutuhan pokok warga dan menentukan hak guna air berupa hak guna pakai dan hak guna usaha air. Pengelolaan dilakukan berdasarkan wilayah sungai dan cekungan air tanah.
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikuasai negara tetapi dikelola bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Pengelolaan dilakukan berdasarkan wilayah sungai dan cekungan air tanah yang ditetapkan Presiden dengan mempertimbangkan masukan dari Dewan Sumber Daya Air Nasional. Rakyat berhak atas air untuk kebutuhan pokok sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang penguasaan negara atas sumber daya alam di Indonesia berdasarkan UUD 1945 dan peraturan terkait. Ia menjelaskan bahwa negara bertindak sebagai pengatur sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat, bukan pemiliknya. Dokumen ini juga membahas masalah penambangan pasir liar di perairan Kabupaten Buton Utara yang menimbulkan kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat. Pemerintah
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 sda lengkapMentari Lhamwo
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikelola berdasarkan prinsip-prinsip seperti kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, dan keterpaduan. Pengelolaan dilakukan secara terpadu berdasarkan wilayah sungai dan cekungan air tanah. Undang-undang ini mengatur tentang hak guna air, wewenang pemerintah pusat dan daerah, serta asas-asas pengelola
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikelola secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk kemakmuran rakyat. Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air minimum sehari-hari dan menguasai sumber daya air untuk kepentingan umum. Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan, hak guna air, dan penentuan wilayah pengelolaan sumber daya air.
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikelola secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk kemakmuran rakyat. Negara menjamin hak akses air untuk kebutuhan pokok warga dan menentukan hak guna air berupa hak guna pakai dan hak guna usaha air. Pengelolaan dilakukan berdasarkan wilayah sungai dan cekungan air tanah.
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikuasai negara tetapi dikelola bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Pengelolaan dilakukan berdasarkan wilayah sungai dan cekungan air tanah yang ditetapkan Presiden dengan mempertimbangkan masukan dari Dewan Sumber Daya Air Nasional. Rakyat berhak atas air untuk kebutuhan pokok sehari-hari.
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupPenataan Ruang
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui upaya pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam serta menjamin hak dan peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Penataan Ruang
Dokumen tersebut merangkum Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Undang-undang ini bertujuan untuk mengatur pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta menjamin hak dan perlindungan hukum bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Undang-undang ini m
Makalah ini membahas Undang-Undang Sumber Daya Air Indonesia dan implikasinya terhadap pengelolaan air. Koalisi LSM menuntut pembatalan undang-undang karena dianggap memfasilitasi privatisasi air. Makalah ini menganalisis undang-undang tersebut dan mengajukan pertanyaan mengenai implikasinya terhadap efisiensi, keadilan, dan keberlanjutan pengelolaan air.
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)oswar mungkasa
Dokumen tersebut membahas air sebagai hak asasi manusia yang diakui secara internasional. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia akan akses air bersih bagi seluruh masyarakat. Dokumen tersebut juga membahas berbagai isu dan pemikiran terkait pemenuhan kewajiban negara Indonesia dalam menjamin hak asasi manusia atas air.
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...Dimas Triadi
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubungannya dengan kegiatan bisnis serta dampak yang timbul dari undang undang lingkungan hidup , universitas mercu buana, 2018, pdf
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirJoy Irman
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air merupakan hak milik negara yang dikelola untuk kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, keadilan, dan partisipasi masyarakat. Undang-undang ini mengatur penentuan wilayah pengelolaan air permukaan dan tanah, hak guna air, serta wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Tujuannya adalah merealisasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi masa kini dan masa depan. Undang-undang ini menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup seperti tanggung jawab negara, keberlanjutan, dan manfaat. Rakyat berhak atas lingkungan hidup yang baik dan berkewaj
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Tujuannya adalah merealisasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi masa kini dan masa depan. Undang-undang ini menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup seperti tanggung jawab negara, keberlanjutan, dan manfaat. Rakyat berhak atas lingkungan hidup yang baik dan berkewaj
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya AirJoy Irman
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi kunci terkait pengelolaan sumber daya air, kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota, kriteria penetapan wilayah sungai, serta landasan hukum pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya airRizki Fitrianto
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikelola berdasarkan prinsip-prinsip seperti kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, dan keterpaduan. Pengelolaan dilakukan secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk kemakmuran rakyat. Negara menjamin hak masyarakat atas air untuk kebutuhan pokok. Wewenang pengelolaan diberikan kepada pemerintah p
Dokumen tersebut membahas air sebagai hak asasi manusia yang diakui secara internasional. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia akan akses air bersih bagi seluruh masyarakat. Namun demikian, dokumen tersebut menunjukkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya memenuhi kewajiban tersebut.
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupPenataan Ruang
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui upaya pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam serta menjamin hak dan peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Penataan Ruang
Dokumen tersebut merangkum Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Undang-undang ini bertujuan untuk mengatur pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta menjamin hak dan perlindungan hukum bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Undang-undang ini m
Makalah ini membahas Undang-Undang Sumber Daya Air Indonesia dan implikasinya terhadap pengelolaan air. Koalisi LSM menuntut pembatalan undang-undang karena dianggap memfasilitasi privatisasi air. Makalah ini menganalisis undang-undang tersebut dan mengajukan pertanyaan mengenai implikasinya terhadap efisiensi, keadilan, dan keberlanjutan pengelolaan air.
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)oswar mungkasa
Dokumen tersebut membahas air sebagai hak asasi manusia yang diakui secara internasional. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia akan akses air bersih bagi seluruh masyarakat. Dokumen tersebut juga membahas berbagai isu dan pemikiran terkait pemenuhan kewajiban negara Indonesia dalam menjamin hak asasi manusia atas air.
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...Dimas Triadi
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubungannya dengan kegiatan bisnis serta dampak yang timbul dari undang undang lingkungan hidup , universitas mercu buana, 2018, pdf
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirJoy Irman
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air merupakan hak milik negara yang dikelola untuk kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, keadilan, dan partisipasi masyarakat. Undang-undang ini mengatur penentuan wilayah pengelolaan air permukaan dan tanah, hak guna air, serta wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Tujuannya adalah merealisasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi masa kini dan masa depan. Undang-undang ini menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup seperti tanggung jawab negara, keberlanjutan, dan manfaat. Rakyat berhak atas lingkungan hidup yang baik dan berkewaj
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. Tujuannya adalah merealisasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi masa kini dan masa depan. Undang-undang ini menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup seperti tanggung jawab negara, keberlanjutan, dan manfaat. Rakyat berhak atas lingkungan hidup yang baik dan berkewaj
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya AirJoy Irman
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan definisi kunci terkait pengelolaan sumber daya air, kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota, kriteria penetapan wilayah sungai, serta landasan hukum pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya airRizki Fitrianto
Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Sumber daya air dikelola berdasarkan prinsip-prinsip seperti kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, dan keterpaduan. Pengelolaan dilakukan secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk kemakmuran rakyat. Negara menjamin hak masyarakat atas air untuk kebutuhan pokok. Wewenang pengelolaan diberikan kepada pemerintah p
Dokumen tersebut membahas air sebagai hak asasi manusia yang diakui secara internasional. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa negara berkewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia akan akses air bersih bagi seluruh masyarakat. Namun demikian, dokumen tersebut menunjukkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya memenuhi kewajiban tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan irigasi yang baik dan berkelanjutan untuk mendukung pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani. Irigasi merupakan faktor pendukung utama keberhasilan pertanian di Indonesia. Namun diperlukan kelembagaan P3A yang kuat dan mandiri untuk mengelola irigasi secara efektif agar dapat meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air mengatur pengelolaan sumber daya air di Indonesia melalui 18 bab dan 100 pasal yang mencakup ketentuan umum, wewenang dan tanggung jawab, konservasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak air, perencanaan, pelaksanaan, sistem informasi, pemberdayaan, pembiayaan, hak dan kewajiban masyarakat, koordinasi, serta penyelesaian sengketa sumber daya air.
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Airushfia
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan pengelolaan sumber daya air di Indonesia, termasuk prinsip-prinsip penguasaan air oleh negara, dasar hukum, jenis izin dan prioritas pemberian izin, serta persyaratan permohonan izin."
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIWasmui
Dokumen tersebut membahas partisipasi masyarakat sipil dalam pengelolaan wilayah sungai di Indonesia. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan untuk memperluas peran masyarakat, namun implementasinya masih lemah. Organisasi masyarakat sipil berupaya memperkuat partisipasi melalui advokasi kebijakan dan penguatan kelompok lokal, meski hasilnya belum optimal. Peran organisasi masyarakat sipil dalam pengel
Analisis mengenai pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat yang membahas dua pendekatan utama yaitu struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi pengembangan aksesibilitas, partisipasi masyarakat, informasi, dan kelembagaan. Pendekatan non-struktural meliputi peningkatan pengetahuan lingkungan, keterampilan, kapasitas, dan motivasi masyarakat. Kedua pendekatan diperlukan untuk me
Dokumen ini membahas rencana pengelolaan sumber daya air di DAS Cisanggarung. Dibahas keterkaitan rencana induk pengembangan potensi sumber air DAS Cisanggarung dengan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air di WS Cimanuk-Cisanggarung. Dokumen ini juga membahas pendapat masyarakat terhadap strategi pengelolaan sumber daya air di DAS Cisanggarung."
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan sumber daya air terpadu di Indonesia. Pengelolaan sumber daya air terpadu dilakukan secara terpadu, menyeluruh, dan berwawasan lingkungan dengan tujuan pemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan. Penerapannya didasarkan pada pola dan rencana pengelolaan sumber daya air terpadu per wilayah sungai yang disusun berdasarkan wilayah administrasi. Keterpaduan dicapai melalui kerja
Similar to Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air (20)
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesiabung gunawan
Mahkamah Konstitusi membatalkan larangan terhadap petani kecil dalam pemuliaan tanaman. Putusan ini memberikan pengakuan hak petani kecil untuk melakukan pemuliaan tanaman dan mengedarkan hasilnya secara lokal. Dokumen ini juga menyerukan reforma agraria, kedaulatan pangan, dan subsidi yang mendukung petani pemulia tanaman.
UU Perkebunan baru memiliki kelemahan yang sama dengan versi sebelumnya karena gagal memperbaiki masalah sejarah perkebunan besar di Indonesia yang menimbulkan konflik agraria dan melanggar Hak Menguasai Negara atas sumber daya alam untuk kemakmuran rakyat, serta gagal melindungi hak-hak masyarakat adat dan petani.
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisirbung gunawan
Dokumen tersebut membahas kelompok-kelompok nelayan dan masyarakat pedesaan pesisir yang perlu mendapat perlindungan khusus meliputi nelayan penggarap, penggarap tambak, petani ikan kecil, nelayan kecil, nelayan tradisional, masyarakat adat, masyarakat lokal, dan masyarakat tradisional. Dokumen ini juga membahas hak-hak yang perlu dilindungi oleh undang-undang baru s
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alambung gunawan
Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan sumber daya alam khususnya pertanahan, perikanan, dan kehutanan berdasarkan Undang-Undang. Dokumen juga membahas kelompok yang perlu mendapat perlindungan seperti petani, nelayan, dan masyarakat adat.
Teks tersebut membahas tentang Rancangan Undang-Undang Pertanahan dan apakah bertentangan dengan Undang-Undang Pokok Agraria tahun 1960 atau tidak. RUU Pertanahan ini dianggap perlu untuk melengkapi UUPA 1960 mengingat perkembangan zaman, meski ada kekhawatiran bahwa RUU Pertanahan dapat menyimpang dari tujuan UUPA 1960.
2. Kenapa Harus Ada UU Air
mengisi kekosongan hukum hak rakyat atas air.
Artinya akan ada pengaturan hak apa saja terkait air,
sumber air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalam air yang diakui dan dilindungi oleh negara.
Selain itu akan diatur juga realisasi perlindungan dan
pemenuhan hak atas warga negara yang merupakan
tanggungjawab dan kewajiban negara serta
pengaturan pembatasan pengusahaan air agar tidak
menghalangi akses rakyat terhadap air.
3. Hak rakyat sebagai Pemilik Tanah-
Air
Air adalah hak publik (res commune). hak yang dimiliki oleh masyarakat
secara bersama-sama.
Rakyat sebagai sumber, pemilik dan sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi
dalam kehidupan bernegara, sesuai dengan doktrin “dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat”. Dalam pengertian kekuasaan tertinggi tersebut, tercakup
pula pengertian kepemilikan publik oleh rakyat secara kolektif.
hanya warganegara Indonesia dapat mempunyai hubungan yang sepenuhnya
dengan bumi, air dan ruang angkasa
Penggunaan sumber-sumber agraria tidak bertentangan dengan kepentingan
rakyat, yaitu bisa dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Bagi rakyat, air adalah kehidupan, penghidupan, kemakmuran, keadilan dan
kedaulatan.
4. Air adalah HAM
Hak atas air atau hak rakyat atas air terkait hak-hak
tradisional, hak untuk hidup, mempertahankan hidup dan
kehidupan serta hidup sejahtera, hak anak, hak
pemenuhan kebutuhan dasar, dan hak atas pelayanan
kesehatan.
hak-hak Ekosob sangat terkait dengan air, demikian juga
dalam hak atas tingkat hidup yang memadai.
hak atas air meliputi hak atas standar kehidupan yang
layak, hak untuk bebas dari kelaparan, hak atas
peningkatan produksi pangan, hak atas konservasi
pangan, pembaruan agraria, hak atas kesehatan, hak atas
air minum yang sehat, hak atas sanitasi yang sehat, hak
atas kondisi kerja yang sehat dan hak atas lingkungan
hidup yang sehat.
5. Tanggung Jawab dan Kewajiban
Negara
Memajukan kesejateraan umum
Realisasi progresif pemenuhan hak atas air
Tanpa diskriminasi
peraturan perundangan bukannlah tindakan paling akhir yang
dibutuhkan, namun peraturan perundangan adalah sarana
untuk melihat landasan dari tindakan-tindakan negara.
Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan, tidak hanya
menyangkut kebutuhan sekarang tetapi harus juga dijamin
kesinambungannya untuk masa depan karena secara langsung
menyangkut eksistensi manusia. Oleh karenanya negara juga
perlu terlibat secara aktif dalam perencanaan yang tujuannya
untuk menjamin ketersediaan air bagi masyarakat.
6. Kewenangan Pemerintah
pemerintah kabupaten/kota mempunyai tanggung jawab memenuhi kebutuhan pokok minimal
sehari-hari atas air bagi masyarakat di wilayahnya tidak boleh diartikan sebagai tanggung jawab
eksklusif bahwa hanya Pemerintah kabupaten/kota saja yang mempunyai kewajiban untuk
memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari atas air. Pemerintah dan Pemerintah provinsi
melalui program-programnya juga berkewajiban untuk menjamin agar hak asasi atas air dapat
terpenuhi;
volume kebutuhan pokok sehari-hari perlu untuk ditetapkan standard atau ukurannya yang
berdasarkan pada ukuran yang berlaku secara universal tentang seberapa besar kebutuhan minimal
akan air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari;
wajib menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-
hari, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan masyarakat yang menggantungkan kepada saluran
distribusi
Kewenangan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam keadaan memaksa, untuk
mengatur dan menetapkan penggunaan air untuk kepentingan konservasi, persiapan pelaksanaan
konstruksi, dan pemenuhan prioritas penggunaan air. Dalam menggunakan kewenangan tersebut
Pemerintah haruslah mengutamakan pemenuhan hak asasi atas air dibandingkan dengan
kepentingan lain, karena hak asasi atas air adalah hak yang utama;
7. hak atas air yang pemenuhannya
memerlukan saluran distribusi
menempatkan air bukan sebagai objek yang dikenai harga secara ekonomi, ini sesuai dengan status air sebagai “res
commune”. Dengan prinsip ini seharusnya pemanfaat air membayar lebih murah dibandingkan apabila air dinilai
dalam harga secara ekonomi, karena dalam harga air secara ekonomi, pemanfaat harus membayar di samping harga
air juga ongkos produksi serta keuntungan dari pengusahaan air;
PDAM harus diposisikan sebagai unit operasional negara dalam merealisasikan kewajiban negara bukan sebagai
perusahaan yang berorientasi pada keuntungan secara ekonomis. Besarnya biaya pengelolaan sumber daya air untuk
PDAM harus transparan dan melibatkan unsur masyarakat dalam penghitungannya. Karena air adalah sangat vital
serta terkait langsung dengan hak asasi, kewajiban Pemerintah Daerah untuk menganggarkan dalam APBD-nya
sumber pembiayaan pengelolaan sumber daya air;
Pengembangan sistem penyediaan air minum diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan prasarana dan
sarana sanitasi, serta harus menjadi prioritas program Pemerintah dan Pemerintah Daerah, karena dengan
pengembangan sistem penyediaan air minum yang memadai, pemenuhan hak atas air akan meningkat kualitasnya,
karena seseorang dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dalam jarak yang tidak terlalu jauh dapat memperoleh air;
tanggung jawab penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum pada prinsipnya adalah tanggung
jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Peran serta koperasi, badan usaha swasta, dan masyarakat hanyalah
bersifat terbatas dalam hal Pemerintah belum dapat menyelenggarakan sendiri, dan Pemerintah masih tetap
memungkinkan menjalankan kewenangannya dalam pengaturan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam pengelolaan
sumber daya air secara keseluruhan;
8. Penguasaan Negara
HMN bukanlah kepemilikan dalam konsepsi hukum
perdata, melainkan kepemilikan publik oleh rakyat
secara kolektif (prinsip kedaulatan rakyat: dari, oleh
dan untuk rakyat)
HMN adalah mandat rakyat secara kolektif kepada
negara (kebijakan, pengurusan, pengaturan ,
pengelolaan dan pengawasan
HMN untuk melindungi kemakmuran rakyat
HMN tidak dapat dikurangi atau ditiadakan oleh
pemberian hak atas tanah
9. Pewujudan HMN atas Air
Pengguna air untuk memenuhi kebutuhan pokok dan pertanian rakyat langsung dari sumber air tidak dikenai biaya
jasa pengelolaan. masyarakat yang tergantung terhadap saluran distribusinya, Pemerintah dan Pemda
bertanggungjawab dalam pengembangan sistem penyediaan air minum dan harus menjadi prioritas progam;
Konsep Hak Guna Air harus sejalan dengan konsep res commune yang tidak boleh menjadi objek harga secara
ekonomi.
Konsep hak atas air merupakan turunan (derivative) dari hak untuk hidup. Sedangkan pengusahaan air lahir dari
permohonan izin kepada Pemerintah dan Pemda. Pemberian izin tersebut harus melibatkan partisipasi masyarakat,
izin bukan untuk penguasaan, sistem perizinan adalah sistem pembatasan dan pengendalian, pengusahaan air
berdasarkan alokasi dari Pemerintah dan Pemda;
Prinsip penerima manfaat jasa pengelolaan wajib menanggung biaya pengelolaan harus dimaknai bukan menjadi air
sebagai objek untuk dikenai harga secara ekonomi, sehingga tidak ada harga air sebagai komponen perhitungan. Di
samping itu prinsip harus fleksibel dengan tidak mengambil perhitungan secara sama tanpa mempertimbangkan
pemanfaatan air. Pemanfaatan air untuk menunjang perekonomian rakyat skala kecil seharusnya ditetapkan secara
berbeda dengan industri besar;
Hak ulayat masyarakat hukum adat yang masih hidup atas sumber air diakui,. Adanya ketentuan tentang
pengukuhan kesatuan masyarakat hukum adat yang masih hidup melalui Peraturan Daerah harus dimaknai tidak
bersifat konstitutif, melainkan deklaratif.
Pada prinsipnya pengusahaan air untuk negara lain tidak diizinkan. Menjadi diizinkan apabila kebutuhan sendiri
sudah terpenuhi.
10. Sebesar besar kemakmuran rakyat
“untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” di bidang sumberdaya alam diperlukan
empat tolok ukur yaitu : (i). Kemanfaatan sumber daya alam bagi rakyat, (ii).Tingkat
pemerataan manfaat sumber daya alam bagi rakyat, (iii).Tingkat partisipasi rakyat
dalam menentukan manfaat sumber daya alam, (iv).Penghormatan terhadap hak rakyat
secara turun temurun dalam pemanfaatan sumber daya alam.
Merujuk pendapat Mahkamah Konstitusi seperti tersebut di atas, maka tolok ukur
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam bidang air adalah :
Kemanfaatan air, sumber air dan kekayaan alam yang terkandung dalam air bagi rakyat;
Tingkat pemerataan manfaat air, sumber air dan kekayaan alam yang terkandung dalam
air bagi rakyat;
Tingkat partisipasi rakyat dalam menentukan manfaat air, sumber air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalam air;
Penghormatan secara turun temurun dalam pemanfaatan air, sumber air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalam air.
12. Kajian Norma
Bahwa norma-norma di dalam Undang-Undang Air haruslah berasaskan pada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Perikemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan
Sosial, sebagai asas Negara Republik Indonesia sebagaimana yang tercantum di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Prinsipnya adalah: pertama, air adalah anugerah Tuhan yang Maha Esa yang harus
dimiliki secara bersama dan dipergunakan untuk kemakmuran bersama (Ketuhanan);
Kedua. Air adalah hak asasi setiap manusia yang berlaku secara universal, di mana
setiap negara memliki kewajiban dan tanggungjawab dalam penghormatan,
perlindungan dan pemenuhan hak rakyat (warga negara) atas air (Kemanusiaan);
Ketiga. Penguasaan negara atas air, sumber-sumber air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalam air diperlukan guna melindungi hak asasi manusia atas air dan
melindungi kesatuan tanah-air-rakyat sebagai bangsa; (sosio nasional atau kebangsaan);
Keempat. Penguasaan negara atas air haruslan dijalankan secara demokratis yang
berkedaulatan rakyat (sosio demokrasi atau kerakyatan); Kelima. Tujuan dari
penguasaan negara atas air secara demokratis dan berkedaulatan rakyat adalah untuk
perlindungan dan pemenuhan hak atas air dan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat. (keadilan sosial).
13. Kritik Penyelenggaraan
Penggabungan fungsi negara dan pasar
Pembebanan biaya irigasi kepada petani
Ketidakmampuan negara mengelola sumber air
Munculnya konflik : antar warga, antara kota dengan
desa, antara rakyat dengan industri dan negara
14. Hukum Agraria : UUPA 1960 perlu aturan turunan pelaksanaan
Terkait air : UU Perairan Indonesia hanya mengatur persoalan
hak teritori, UU Pengairan tidak mengenal hak rakyat atas air
dan pembatasan pengusahaan air, UU P WP2Ktelah mengakui
hak nelayan, hak nelayan tradisional, dan hak masyarakat lokal
dan masyarakat adat, namun tidak ada pengaturan hak-hak
tersebut terkait air dan sumber air.
UU Perikanan : tidak mengatur ulayat terkait air dan sumber
air, serta belum ada pengaturan pengalokasian air untuk
kepentingan budidaya ikan, terutama sekali perlindungan
untuk hak atas air bagi kepentingan pembudidya ikan kecil atau
petani ikan kecil
15. Peraturan perundangan terkait peruntukan dan
penggunaan Sumber-sumber Agraria
Bahwa melihat peraturan perundangan seperti tersebut di
atas, dapat disimpulkan, bahwasannya rencana
pembangunan, rencana tata ruang/wilayah, rencana
kawasan (pertanian, pemukiman, pertambangan,
perkebunan, dan lain-lain) tidak memperhatikan siklus
hidrologi dan tanpa rencana semesta air, sehingga
potensial menimbulkan konflik dalam penggunaan air dan
tidak singkronnya antara konservasi dengan
pengalokasian air, sehingga keduanya berpotensi
melanggar hak rakyat atas air.
16. Terkait HAM
Akan tetapi, sejumlah undang-undang seperti tersebut
di atas tidak spesifik memberikan pengaturan tentang
penghormatan dan perlindungan hak atas air rakyat
Indonesia pada umumnya, maupun kepada
kelompok-kelompok khusus yang memiliki
kerentanan.