SlideShare a Scribd company logo
Oleh : Gunawan
Kenapa Harus Ada UU Air
mengisi kekosongan hukum hak rakyat atas air.
Artinya akan ada pengaturan hak apa saja terkait air,
sumber air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalam air yang diakui dan dilindungi oleh negara.
Selain itu akan diatur juga realisasi perlindungan dan
pemenuhan hak atas warga negara yang merupakan
tanggungjawab dan kewajiban negara serta
pengaturan pembatasan pengusahaan air agar tidak
menghalangi akses rakyat terhadap air.
Hak rakyat sebagai Pemilik Tanah-
Air
 Air adalah hak publik (res commune). hak yang dimiliki oleh masyarakat
secara bersama-sama.
 Rakyat sebagai sumber, pemilik dan sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi
dalam kehidupan bernegara, sesuai dengan doktrin “dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat”. Dalam pengertian kekuasaan tertinggi tersebut, tercakup
pula pengertian kepemilikan publik oleh rakyat secara kolektif.
 hanya warganegara Indonesia dapat mempunyai hubungan yang sepenuhnya
dengan bumi, air dan ruang angkasa
 Penggunaan sumber-sumber agraria tidak bertentangan dengan kepentingan
rakyat, yaitu bisa dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
 Bagi rakyat, air adalah kehidupan, penghidupan, kemakmuran, keadilan dan
kedaulatan.
Air adalah HAM
Hak atas air atau hak rakyat atas air terkait hak-hak
tradisional, hak untuk hidup, mempertahankan hidup dan
kehidupan serta hidup sejahtera, hak anak, hak
pemenuhan kebutuhan dasar, dan hak atas pelayanan
kesehatan.
 hak-hak Ekosob sangat terkait dengan air, demikian juga
dalam hak atas tingkat hidup yang memadai.
hak atas air meliputi hak atas standar kehidupan yang
layak, hak untuk bebas dari kelaparan, hak atas
peningkatan produksi pangan, hak atas konservasi
pangan, pembaruan agraria, hak atas kesehatan, hak atas
air minum yang sehat, hak atas sanitasi yang sehat, hak
atas kondisi kerja yang sehat dan hak atas lingkungan
hidup yang sehat.
Tanggung Jawab dan Kewajiban
Negara
Memajukan kesejateraan umum
Realisasi progresif pemenuhan hak atas air
Tanpa diskriminasi
peraturan perundangan bukannlah tindakan paling akhir yang
dibutuhkan, namun peraturan perundangan adalah sarana
untuk melihat landasan dari tindakan-tindakan negara.
Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan, tidak hanya
menyangkut kebutuhan sekarang tetapi harus juga dijamin
kesinambungannya untuk masa depan karena secara langsung
menyangkut eksistensi manusia. Oleh karenanya negara juga
perlu terlibat secara aktif dalam perencanaan yang tujuannya
untuk menjamin ketersediaan air bagi masyarakat.
Kewenangan Pemerintah
 pemerintah kabupaten/kota mempunyai tanggung jawab memenuhi kebutuhan pokok minimal
sehari-hari atas air bagi masyarakat di wilayahnya tidak boleh diartikan sebagai tanggung jawab
eksklusif bahwa hanya Pemerintah kabupaten/kota saja yang mempunyai kewajiban untuk
memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari atas air. Pemerintah dan Pemerintah provinsi
melalui program-programnya juga berkewajiban untuk menjamin agar hak asasi atas air dapat
terpenuhi;
 volume kebutuhan pokok sehari-hari perlu untuk ditetapkan standard atau ukurannya yang
berdasarkan pada ukuran yang berlaku secara universal tentang seberapa besar kebutuhan minimal
akan air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari;
 wajib menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-
hari, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan masyarakat yang menggantungkan kepada saluran
distribusi
 Kewenangan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam keadaan memaksa, untuk
mengatur dan menetapkan penggunaan air untuk kepentingan konservasi, persiapan pelaksanaan
konstruksi, dan pemenuhan prioritas penggunaan air. Dalam menggunakan kewenangan tersebut
Pemerintah haruslah mengutamakan pemenuhan hak asasi atas air dibandingkan dengan
kepentingan lain, karena hak asasi atas air adalah hak yang utama;
hak atas air yang pemenuhannya
memerlukan saluran distribusi
 menempatkan air bukan sebagai objek yang dikenai harga secara ekonomi, ini sesuai dengan status air sebagai “res
commune”. Dengan prinsip ini seharusnya pemanfaat air membayar lebih murah dibandingkan apabila air dinilai
dalam harga secara ekonomi, karena dalam harga air secara ekonomi, pemanfaat harus membayar di samping harga
air juga ongkos produksi serta keuntungan dari pengusahaan air;
 PDAM harus diposisikan sebagai unit operasional negara dalam merealisasikan kewajiban negara bukan sebagai
perusahaan yang berorientasi pada keuntungan secara ekonomis. Besarnya biaya pengelolaan sumber daya air untuk
PDAM harus transparan dan melibatkan unsur masyarakat dalam penghitungannya. Karena air adalah sangat vital
serta terkait langsung dengan hak asasi, kewajiban Pemerintah Daerah untuk menganggarkan dalam APBD-nya
sumber pembiayaan pengelolaan sumber daya air;
 Pengembangan sistem penyediaan air minum diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan prasarana dan
sarana sanitasi, serta harus menjadi prioritas program Pemerintah dan Pemerintah Daerah, karena dengan
pengembangan sistem penyediaan air minum yang memadai, pemenuhan hak atas air akan meningkat kualitasnya,
karena seseorang dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dalam jarak yang tidak terlalu jauh dapat memperoleh air;
 tanggung jawab penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum pada prinsipnya adalah tanggung
jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Peran serta koperasi, badan usaha swasta, dan masyarakat hanyalah
bersifat terbatas dalam hal Pemerintah belum dapat menyelenggarakan sendiri, dan Pemerintah masih tetap
memungkinkan menjalankan kewenangannya dalam pengaturan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam pengelolaan
sumber daya air secara keseluruhan;
Penguasaan Negara
 HMN bukanlah kepemilikan dalam konsepsi hukum
perdata, melainkan kepemilikan publik oleh rakyat
secara kolektif (prinsip kedaulatan rakyat: dari, oleh
dan untuk rakyat)
 HMN adalah mandat rakyat secara kolektif kepada
negara (kebijakan, pengurusan, pengaturan ,
pengelolaan dan pengawasan
 HMN untuk melindungi kemakmuran rakyat
 HMN tidak dapat dikurangi atau ditiadakan oleh
pemberian hak atas tanah
Pewujudan HMN atas Air
   Pengguna air untuk memenuhi kebutuhan pokok dan pertanian rakyat langsung dari sumber air tidak dikenai biaya 
jasa pengelolaan. masyarakat yang tergantung terhadap saluran distribusinya, Pemerintah dan Pemda 
bertanggungjawab dalam pengembangan sistem penyediaan air minum dan harus menjadi prioritas progam; 
 
 Konsep Hak Guna Air harus sejalan dengan konsep res commune yang tidak boleh menjadi objek harga secara 
ekonomi. 
 
 Konsep hak atas air merupakan turunan (derivative) dari hak untuk hidup. Sedangkan pengusahaan air lahir dari 
permohonan izin kepada Pemerintah dan Pemda. Pemberian izin tersebut harus melibatkan partisipasi masyarakat, 
izin bukan untuk penguasaan, sistem perizinan adalah sistem pembatasan dan pengendalian,  pengusahaan air 
berdasarkan alokasi dari Pemerintah dan Pemda; 
 Prinsip penerima manfaat jasa pengelolaan wajib menanggung biaya pengelolaan harus dimaknai bukan menjadi air 
sebagai objek untuk dikenai harga secara ekonomi, sehingga tidak ada harga air sebagai komponen perhitungan. Di 
samping itu prinsip harus fleksibel dengan tidak mengambil perhitungan secara sama tanpa mempertimbangkan 
pemanfaatan air. Pemanfaatan air untuk menunjang perekonomian rakyat skala kecil seharusnya ditetapkan secara 
berbeda dengan industri besar;
 Hak ulayat masyarakat hukum adat yang masih hidup atas sumber air diakui,. Adanya ketentuan tentang 
pengukuhan kesatuan masyarakat hukum adat yang masih hidup melalui Peraturan Daerah harus dimaknai tidak 
bersifat konstitutif, melainkan deklaratif. 
 Pada prinsipnya pengusahaan air untuk negara lain tidak diizinkan. Menjadi diizinkan apabila kebutuhan sendiri 
sudah terpenuhi. 
Sebesar besar kemakmuran rakyat
 “untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” di bidang sumberdaya alam diperlukan 
empat tolok ukur yaitu : (i). Kemanfaatan sumber daya alam bagi rakyat, (ii).Tingkat 
pemerataan manfaat sumber daya alam bagi rakyat, (iii).Tingkat partisipasi rakyat 
dalam menentukan manfaat sumber daya alam, (iv).Penghormatan terhadap hak rakyat 
secara turun temurun dalam pemanfaatan sumber daya alam.
 Merujuk pendapat Mahkamah Konstitusi seperti tersebut di atas, maka tolok ukur 
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam bidang air adalah :
 
 Kemanfaatan air, sumber air dan kekayaan alam yang terkandung dalam air bagi rakyat; 
 Tingkat pemerataan manfaat air, sumber air dan kekayaan alam yang terkandung dalam 
air bagi rakyat; 
 Tingkat partisipasi rakyat dalam menentukan manfaat air, sumber air dan kekayaan 
alam yang terkandung di dalam air; 
 Penghormatan secara turun temurun dalam pemanfaatan air, sumber air dan kekayaan 
alam yang terkandung di dalam air. 
Semesta air
Adanya siklus dan kebutuhan air mengakibatkan 
harus adanya peran negara dalam rangka  
terwujudnya rencana semesta air.
Kajian Norma
 Bahwa norma-norma di dalam Undang-Undang Air haruslah berasaskan pada 
Ketuhanan Yang Maha Esa, Perikemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan 
Sosial, sebagai asas Negara Republik Indonesia sebagaimana yang tercantum di dalam 
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  
 Prinsipnya adalah: pertama, air adalah anugerah Tuhan yang Maha Esa yang harus 
dimiliki secara bersama dan dipergunakan untuk kemakmuran bersama (Ketuhanan); 
Kedua. Air adalah hak asasi setiap manusia yang berlaku secara universal, di mana 
setiap negara memliki kewajiban dan tanggungjawab dalam penghormatan, 
perlindungan dan pemenuhan hak rakyat (warga negara) atas air (Kemanusiaan); 
Ketiga. Penguasaan negara atas air, sumber-sumber air dan kekayaan alam yang 
terkandung di dalam air diperlukan guna melindungi hak asasi manusia atas air dan 
melindungi kesatuan tanah-air-rakyat sebagai bangsa; (sosio nasional atau kebangsaan); 
 Keempat. Penguasaan negara atas air haruslan dijalankan secara demokratis yang 
berkedaulatan rakyat (sosio demokrasi atau kerakyatan); Kelima. Tujuan dari 
penguasaan negara atas air secara demokratis dan berkedaulatan rakyat adalah untuk 
perlindungan dan pemenuhan hak atas air dan untuk sebesar-besar kemakmuran 
rakyat. (keadilan sosial). 
Kritik Penyelenggaraan
Penggabungan fungsi negara dan pasar
Pembebanan biaya irigasi kepada petani
Ketidakmampuan negara mengelola sumber air
Munculnya konflik : antar warga, antara kota dengan
desa, antara rakyat dengan industri dan negara
Hukum Agraria : UUPA 1960 perlu aturan turunan pelaksanaan
Terkait air : UU Perairan Indonesia hanya mengatur persoalan
hak teritori, UU Pengairan tidak mengenal hak rakyat atas air
dan pembatasan pengusahaan air, UU P WP2Ktelah mengakui
hak nelayan, hak nelayan tradisional, dan hak masyarakat lokal
dan masyarakat adat, namun tidak ada pengaturan hak-hak
tersebut terkait air dan sumber air.
UU Perikanan : tidak mengatur ulayat terkait air dan sumber
air, serta belum ada pengaturan pengalokasian air untuk
kepentingan budidaya ikan, terutama sekali perlindungan
untuk hak atas air bagi kepentingan pembudidya ikan kecil atau
petani ikan kecil

Peraturan perundangan terkait peruntukan dan
penggunaan Sumber-sumber Agraria
Bahwa melihat peraturan perundangan seperti tersebut di
atas, dapat disimpulkan, bahwasannya rencana
pembangunan, rencana tata ruang/wilayah, rencana
kawasan (pertanian, pemukiman, pertambangan,
perkebunan, dan lain-lain) tidak memperhatikan siklus
hidrologi dan tanpa rencana semesta air, sehingga
potensial menimbulkan konflik dalam penggunaan air dan
tidak singkronnya antara konservasi dengan
pengalokasian air, sehingga keduanya berpotensi
melanggar hak rakyat atas air.

Terkait HAM
Akan tetapi, sejumlah undang-undang seperti tersebut
di atas tidak spesifik memberikan pengaturan tentang
penghormatan dan perlindungan hak atas air rakyat
Indonesia pada umumnya, maupun kepada
kelompok-kelompok khusus yang memiliki
kerentanan.

More Related Content

What's hot

Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirKebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirOswar Mungkasa
 
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penataan Ruang
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Penataan Ruang
 
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Septian Muna Barakati
 
10245 4
10245 410245 4
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
oswar mungkasa
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...
Dimas Triadi
 
Perda air tanah kalsel 2018
Perda air tanah kalsel 2018Perda air tanah kalsel 2018
Perda air tanah kalsel 2018
Fikri Azwari Hyt
 
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirUndang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Joy Irman
 
23 97
23 9723 97
Uu no 23 tahun 2007
Uu no 23 tahun 2007Uu no 23 tahun 2007
Uu no 23 tahun 2007
faridsetyo1
 
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
MOH AFIFI A. JAMI'
 
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya AirPeraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
Joy Irman
 
Kampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota HijauKampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota Hijau
nikenpraw
 
Air sebagai Hak Asasi Manusia
Air sebagai Hak Asasi ManusiaAir sebagai Hak Asasi Manusia
Air sebagai Hak Asasi ManusiaOswar Mungkasa
 
Uu 32 tahun_2009
Uu 32 tahun_2009Uu 32 tahun_2009
Uu 32 tahun_2009
Ardhita Gendys Pardana
 

What's hot (16)

Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirKebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
 
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Pengelolaan sumber daya airyang benar
Pengelolaan sumber  daya airyang benarPengelolaan sumber  daya airyang benar
Pengelolaan sumber daya airyang benar
 
10245 4
10245 410245 4
10245 4
 
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali,hukum lingkungan dari perspektif hukum dan hubun...
 
Perda air tanah kalsel 2018
Perda air tanah kalsel 2018Perda air tanah kalsel 2018
Perda air tanah kalsel 2018
 
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirUndang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
 
23 97
23 9723 97
23 97
 
Uu no 23 tahun 2007
Uu no 23 tahun 2007Uu no 23 tahun 2007
Uu no 23 tahun 2007
 
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Oleh Kelompok Nelayan di Desa Palang K...
 
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya AirPeraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Sumberdaya Air
 
Kampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota HijauKampanye Publik Kota Hijau
Kampanye Publik Kota Hijau
 
Air sebagai Hak Asasi Manusia
Air sebagai Hak Asasi ManusiaAir sebagai Hak Asasi Manusia
Air sebagai Hak Asasi Manusia
 
Uu 32 tahun_2009
Uu 32 tahun_2009Uu 32 tahun_2009
Uu 32 tahun_2009
 

Similar to Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air

2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 tentang sumber daya air2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
Rizki Fitrianto
 
Uu 7 2004-sd_air
Uu 7 2004-sd_airUu 7 2004-sd_air
Uu 7 2004-sd_air
Wisnu Djati Prasodjo
 
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya airUu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Faykanurannisa
 
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdfc2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
RITAMULYANDARI1
 
Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi ManusiaAir Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Oswar Mungkasa
 
Bab i
Bab iBab i
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Cahya Panduputra
 
Pengarusutamaan Hak Atas Air dalam Perencanaan Pembangunan
Pengarusutamaan Hak Atas Air dalam Perencanaan PembangunanPengarusutamaan Hak Atas Air dalam Perencanaan Pembangunan
Pengarusutamaan Hak Atas Air dalam Perencanaan PembangunanOswar Mungkasa
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Penataan Ruang
 
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
Andrew Hutabarat
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
ushfia
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
Wasmui
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Penataan Ruang
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
Kharistya Amaru
 
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptxHappy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
wahyudamang100
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
Acha Cuah
 
Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946
Rony Saputra
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
Narda Dwizanu Permatasari
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
RACHMATCIPTADI1
 

Similar to Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air (20)

2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 tentang sumber daya air2004  indonesia  wr  law    uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
2004 indonesia wr law uu no. 7 2004 tentang sumber daya air
 
Uu 7 2004-sd_air
Uu 7 2004-sd_airUu 7 2004-sd_air
Uu 7 2004-sd_air
 
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya airUu 7 th 2004 ttg sumber daya air
Uu 7 th 2004 ttg sumber daya air
 
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdfc2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
 
Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi ManusiaAir Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
 
UU-7-2004.pdf
UU-7-2004.pdfUU-7-2004.pdf
UU-7-2004.pdf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
Pengelolaan Sumberdaya Air - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cib...
 
Pengarusutamaan Hak Atas Air dalam Perencanaan Pembangunan
Pengarusutamaan Hak Atas Air dalam Perencanaan PembangunanPengarusutamaan Hak Atas Air dalam Perencanaan Pembangunan
Pengarusutamaan Hak Atas Air dalam Perencanaan Pembangunan
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
 
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda10 kuliah pa bab x. undang2 sda
10 kuliah pa bab x. undang2 sda
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
 
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAIPARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM PENGELOLAAN WILAYAH SUNGAI
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi03   kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
03 kelembagaan pengelolaan air dalam irigasi
 
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptxHappy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
Happy World Water Day! Minitheme by Slidesgo.pptx
 
Jurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan LautJurnal peisir dan Laut
Jurnal peisir dan Laut
 
Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946Infopublik20151022131946
Infopublik20151022131946
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
0f08f_02._Bahan_Tayang_Modul_PSDAT.pptx
 

More from bung gunawan

Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di IndonesiaIdeologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesiabung gunawan
 
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di IndonesiaRevolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
bung gunawan
 
Permasalahan Konstitusional UU Perkebunan
Permasalahan Konstitusional UU PerkebunanPermasalahan Konstitusional UU Perkebunan
Permasalahan Konstitusional UU Perkebunan
bung gunawan
 
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan PesisirHak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
bung gunawan
 
Mewujudkan Among Tani Dagang Layar
Mewujudkan Among Tani Dagang LayarMewujudkan Among Tani Dagang Layar
Mewujudkan Among Tani Dagang Layarbung gunawan
 
Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Pangan
Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU PanganPandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Pangan
Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Panganbung gunawan
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
bung gunawan
 
07_Gunawan
07_Gunawan07_Gunawan
07_Gunawan
bung gunawan
 

More from bung gunawan (9)

file
filefile
file
 
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di IndonesiaIdeologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
Ideologi dan Gerakan Agraria di Indonesia
 
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di IndonesiaRevolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
Revolusi Hijau dan Dampaknya di Indonesia
 
Permasalahan Konstitusional UU Perkebunan
Permasalahan Konstitusional UU PerkebunanPermasalahan Konstitusional UU Perkebunan
Permasalahan Konstitusional UU Perkebunan
 
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan PesisirHak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
Hak Nelayan dan Masyarakat Pedesaan Pesisir
 
Mewujudkan Among Tani Dagang Layar
Mewujudkan Among Tani Dagang LayarMewujudkan Among Tani Dagang Layar
Mewujudkan Among Tani Dagang Layar
 
Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Pangan
Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU PanganPandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Pangan
Pandangan Pokjasus DKP Terhadap Implementasi UU Pangan
 
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya AlamKewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
Kewenangan Pemda dalam Sumberdaya Alam
 
07_Gunawan
07_Gunawan07_Gunawan
07_Gunawan
 

Uraian Penjelasan tentang Naskah Akademik RUU Air

  • 2. Kenapa Harus Ada UU Air mengisi kekosongan hukum hak rakyat atas air. Artinya akan ada pengaturan hak apa saja terkait air, sumber air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalam air yang diakui dan dilindungi oleh negara. Selain itu akan diatur juga realisasi perlindungan dan pemenuhan hak atas warga negara yang merupakan tanggungjawab dan kewajiban negara serta pengaturan pembatasan pengusahaan air agar tidak menghalangi akses rakyat terhadap air.
  • 3. Hak rakyat sebagai Pemilik Tanah- Air  Air adalah hak publik (res commune). hak yang dimiliki oleh masyarakat secara bersama-sama.  Rakyat sebagai sumber, pemilik dan sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan bernegara, sesuai dengan doktrin “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”. Dalam pengertian kekuasaan tertinggi tersebut, tercakup pula pengertian kepemilikan publik oleh rakyat secara kolektif.  hanya warganegara Indonesia dapat mempunyai hubungan yang sepenuhnya dengan bumi, air dan ruang angkasa  Penggunaan sumber-sumber agraria tidak bertentangan dengan kepentingan rakyat, yaitu bisa dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.  Bagi rakyat, air adalah kehidupan, penghidupan, kemakmuran, keadilan dan kedaulatan.
  • 4. Air adalah HAM Hak atas air atau hak rakyat atas air terkait hak-hak tradisional, hak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupan serta hidup sejahtera, hak anak, hak pemenuhan kebutuhan dasar, dan hak atas pelayanan kesehatan.  hak-hak Ekosob sangat terkait dengan air, demikian juga dalam hak atas tingkat hidup yang memadai. hak atas air meliputi hak atas standar kehidupan yang layak, hak untuk bebas dari kelaparan, hak atas peningkatan produksi pangan, hak atas konservasi pangan, pembaruan agraria, hak atas kesehatan, hak atas air minum yang sehat, hak atas sanitasi yang sehat, hak atas kondisi kerja yang sehat dan hak atas lingkungan hidup yang sehat.
  • 5. Tanggung Jawab dan Kewajiban Negara Memajukan kesejateraan umum Realisasi progresif pemenuhan hak atas air Tanpa diskriminasi peraturan perundangan bukannlah tindakan paling akhir yang dibutuhkan, namun peraturan perundangan adalah sarana untuk melihat landasan dari tindakan-tindakan negara. Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan, tidak hanya menyangkut kebutuhan sekarang tetapi harus juga dijamin kesinambungannya untuk masa depan karena secara langsung menyangkut eksistensi manusia. Oleh karenanya negara juga perlu terlibat secara aktif dalam perencanaan yang tujuannya untuk menjamin ketersediaan air bagi masyarakat.
  • 6. Kewenangan Pemerintah  pemerintah kabupaten/kota mempunyai tanggung jawab memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari atas air bagi masyarakat di wilayahnya tidak boleh diartikan sebagai tanggung jawab eksklusif bahwa hanya Pemerintah kabupaten/kota saja yang mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari atas air. Pemerintah dan Pemerintah provinsi melalui program-programnya juga berkewajiban untuk menjamin agar hak asasi atas air dapat terpenuhi;  volume kebutuhan pokok sehari-hari perlu untuk ditetapkan standard atau ukurannya yang berdasarkan pada ukuran yang berlaku secara universal tentang seberapa besar kebutuhan minimal akan air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari;  wajib menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari- hari, termasuk di dalamnya adalah kebutuhan masyarakat yang menggantungkan kepada saluran distribusi  Kewenangan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam keadaan memaksa, untuk mengatur dan menetapkan penggunaan air untuk kepentingan konservasi, persiapan pelaksanaan konstruksi, dan pemenuhan prioritas penggunaan air. Dalam menggunakan kewenangan tersebut Pemerintah haruslah mengutamakan pemenuhan hak asasi atas air dibandingkan dengan kepentingan lain, karena hak asasi atas air adalah hak yang utama;
  • 7. hak atas air yang pemenuhannya memerlukan saluran distribusi  menempatkan air bukan sebagai objek yang dikenai harga secara ekonomi, ini sesuai dengan status air sebagai “res commune”. Dengan prinsip ini seharusnya pemanfaat air membayar lebih murah dibandingkan apabila air dinilai dalam harga secara ekonomi, karena dalam harga air secara ekonomi, pemanfaat harus membayar di samping harga air juga ongkos produksi serta keuntungan dari pengusahaan air;  PDAM harus diposisikan sebagai unit operasional negara dalam merealisasikan kewajiban negara bukan sebagai perusahaan yang berorientasi pada keuntungan secara ekonomis. Besarnya biaya pengelolaan sumber daya air untuk PDAM harus transparan dan melibatkan unsur masyarakat dalam penghitungannya. Karena air adalah sangat vital serta terkait langsung dengan hak asasi, kewajiban Pemerintah Daerah untuk menganggarkan dalam APBD-nya sumber pembiayaan pengelolaan sumber daya air;  Pengembangan sistem penyediaan air minum diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan prasarana dan sarana sanitasi, serta harus menjadi prioritas program Pemerintah dan Pemerintah Daerah, karena dengan pengembangan sistem penyediaan air minum yang memadai, pemenuhan hak atas air akan meningkat kualitasnya, karena seseorang dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dalam jarak yang tidak terlalu jauh dapat memperoleh air;  tanggung jawab penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum pada prinsipnya adalah tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Peran serta koperasi, badan usaha swasta, dan masyarakat hanyalah bersifat terbatas dalam hal Pemerintah belum dapat menyelenggarakan sendiri, dan Pemerintah masih tetap memungkinkan menjalankan kewenangannya dalam pengaturan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam pengelolaan sumber daya air secara keseluruhan;
  • 8. Penguasaan Negara  HMN bukanlah kepemilikan dalam konsepsi hukum perdata, melainkan kepemilikan publik oleh rakyat secara kolektif (prinsip kedaulatan rakyat: dari, oleh dan untuk rakyat)  HMN adalah mandat rakyat secara kolektif kepada negara (kebijakan, pengurusan, pengaturan , pengelolaan dan pengawasan  HMN untuk melindungi kemakmuran rakyat  HMN tidak dapat dikurangi atau ditiadakan oleh pemberian hak atas tanah
  • 9. Pewujudan HMN atas Air    Pengguna air untuk memenuhi kebutuhan pokok dan pertanian rakyat langsung dari sumber air tidak dikenai biaya  jasa pengelolaan. masyarakat yang tergantung terhadap saluran distribusinya, Pemerintah dan Pemda  bertanggungjawab dalam pengembangan sistem penyediaan air minum dan harus menjadi prioritas progam;     Konsep Hak Guna Air harus sejalan dengan konsep res commune yang tidak boleh menjadi objek harga secara  ekonomi.     Konsep hak atas air merupakan turunan (derivative) dari hak untuk hidup. Sedangkan pengusahaan air lahir dari  permohonan izin kepada Pemerintah dan Pemda. Pemberian izin tersebut harus melibatkan partisipasi masyarakat,  izin bukan untuk penguasaan, sistem perizinan adalah sistem pembatasan dan pengendalian,  pengusahaan air  berdasarkan alokasi dari Pemerintah dan Pemda;   Prinsip penerima manfaat jasa pengelolaan wajib menanggung biaya pengelolaan harus dimaknai bukan menjadi air  sebagai objek untuk dikenai harga secara ekonomi, sehingga tidak ada harga air sebagai komponen perhitungan. Di  samping itu prinsip harus fleksibel dengan tidak mengambil perhitungan secara sama tanpa mempertimbangkan  pemanfaatan air. Pemanfaatan air untuk menunjang perekonomian rakyat skala kecil seharusnya ditetapkan secara  berbeda dengan industri besar;  Hak ulayat masyarakat hukum adat yang masih hidup atas sumber air diakui,. Adanya ketentuan tentang  pengukuhan kesatuan masyarakat hukum adat yang masih hidup melalui Peraturan Daerah harus dimaknai tidak  bersifat konstitutif, melainkan deklaratif.   Pada prinsipnya pengusahaan air untuk negara lain tidak diizinkan. Menjadi diizinkan apabila kebutuhan sendiri  sudah terpenuhi. 
  • 10. Sebesar besar kemakmuran rakyat  “untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” di bidang sumberdaya alam diperlukan  empat tolok ukur yaitu : (i). Kemanfaatan sumber daya alam bagi rakyat, (ii).Tingkat  pemerataan manfaat sumber daya alam bagi rakyat, (iii).Tingkat partisipasi rakyat  dalam menentukan manfaat sumber daya alam, (iv).Penghormatan terhadap hak rakyat  secara turun temurun dalam pemanfaatan sumber daya alam.  Merujuk pendapat Mahkamah Konstitusi seperti tersebut di atas, maka tolok ukur  untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam bidang air adalah :    Kemanfaatan air, sumber air dan kekayaan alam yang terkandung dalam air bagi rakyat;   Tingkat pemerataan manfaat air, sumber air dan kekayaan alam yang terkandung dalam  air bagi rakyat;   Tingkat partisipasi rakyat dalam menentukan manfaat air, sumber air dan kekayaan  alam yang terkandung di dalam air;   Penghormatan secara turun temurun dalam pemanfaatan air, sumber air dan kekayaan  alam yang terkandung di dalam air. 
  • 12. Kajian Norma  Bahwa norma-norma di dalam Undang-Undang Air haruslah berasaskan pada  Ketuhanan Yang Maha Esa, Perikemanusiaan, Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan  Sosial, sebagai asas Negara Republik Indonesia sebagaimana yang tercantum di dalam  Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.     Prinsipnya adalah: pertama, air adalah anugerah Tuhan yang Maha Esa yang harus  dimiliki secara bersama dan dipergunakan untuk kemakmuran bersama (Ketuhanan);  Kedua. Air adalah hak asasi setiap manusia yang berlaku secara universal, di mana  setiap negara memliki kewajiban dan tanggungjawab dalam penghormatan,  perlindungan dan pemenuhan hak rakyat (warga negara) atas air (Kemanusiaan);  Ketiga. Penguasaan negara atas air, sumber-sumber air dan kekayaan alam yang  terkandung di dalam air diperlukan guna melindungi hak asasi manusia atas air dan  melindungi kesatuan tanah-air-rakyat sebagai bangsa; (sosio nasional atau kebangsaan);   Keempat. Penguasaan negara atas air haruslan dijalankan secara demokratis yang  berkedaulatan rakyat (sosio demokrasi atau kerakyatan); Kelima. Tujuan dari  penguasaan negara atas air secara demokratis dan berkedaulatan rakyat adalah untuk  perlindungan dan pemenuhan hak atas air dan untuk sebesar-besar kemakmuran  rakyat. (keadilan sosial). 
  • 13. Kritik Penyelenggaraan Penggabungan fungsi negara dan pasar Pembebanan biaya irigasi kepada petani Ketidakmampuan negara mengelola sumber air Munculnya konflik : antar warga, antara kota dengan desa, antara rakyat dengan industri dan negara
  • 14. Hukum Agraria : UUPA 1960 perlu aturan turunan pelaksanaan Terkait air : UU Perairan Indonesia hanya mengatur persoalan hak teritori, UU Pengairan tidak mengenal hak rakyat atas air dan pembatasan pengusahaan air, UU P WP2Ktelah mengakui hak nelayan, hak nelayan tradisional, dan hak masyarakat lokal dan masyarakat adat, namun tidak ada pengaturan hak-hak tersebut terkait air dan sumber air. UU Perikanan : tidak mengatur ulayat terkait air dan sumber air, serta belum ada pengaturan pengalokasian air untuk kepentingan budidaya ikan, terutama sekali perlindungan untuk hak atas air bagi kepentingan pembudidya ikan kecil atau petani ikan kecil 
  • 15. Peraturan perundangan terkait peruntukan dan penggunaan Sumber-sumber Agraria Bahwa melihat peraturan perundangan seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan, bahwasannya rencana pembangunan, rencana tata ruang/wilayah, rencana kawasan (pertanian, pemukiman, pertambangan, perkebunan, dan lain-lain) tidak memperhatikan siklus hidrologi dan tanpa rencana semesta air, sehingga potensial menimbulkan konflik dalam penggunaan air dan tidak singkronnya antara konservasi dengan pengalokasian air, sehingga keduanya berpotensi melanggar hak rakyat atas air. 
  • 16. Terkait HAM Akan tetapi, sejumlah undang-undang seperti tersebut di atas tidak spesifik memberikan pengaturan tentang penghormatan dan perlindungan hak atas air rakyat Indonesia pada umumnya, maupun kepada kelompok-kelompok khusus yang memiliki kerentanan.