Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
Banyak para muslimah yang mengunakan jilbab belum sesuai dengan kriteria-kriteria syariat. ”jilbab gaul”, ”jilbab modis”, tidak bisa disebut dengan jilbab. Jilbab yang benar akan berpengaruh kebaikan, membukanya justru membuka peluang besar jalan maksiat.
Majelis ba’da Dhuhur Masjid Baitut Tarbiyah LAN-RI
Juni 2017 / Ramadhan 1438 H
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
Banyak para muslimah yang mengunakan jilbab belum sesuai dengan kriteria-kriteria syariat. ”jilbab gaul”, ”jilbab modis”, tidak bisa disebut dengan jilbab. Jilbab yang benar akan berpengaruh kebaikan, membukanya justru membuka peluang besar jalan maksiat.
Majelis ba’da Dhuhur Masjid Baitut Tarbiyah LAN-RI
Juni 2017 / Ramadhan 1438 H
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
2. “Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu
keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya
diampuni sebelum keduanya berpisah.”
(H.R. Abu Daud)
3. Makna Ukhuwah Islamiyah
Etimologi
◦ Berasal dari bahasa Arab “Akhun” = Saudara, dan “Islam” =
tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah SWT
Terminologi
◦ “Persaudaraan antar sesama muslim”
Makna
◦ Keterikatan hati dan jiwa (persaudaraan) sesama muslim atas
dasar akidah
Bedanya dengan “Persaudaraan” yang selainnya:
◦ Motifnya ⇒ karena iman
◦ Daya ikatnya ⇒ lebih kuat dari ikatan sedarah, (mengikat
seseorang dari berbagai golongan atas dasar iman)
◦ Nilainya ⇒ dunia akhirat
4. Nilai penting
Nikmat Allah (Q.S. 3:103)
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya ...”
Merupakan arahan Rabbani (Q.S. 8:63)
“dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). walaupun
kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati
mereka. Sesungguhnya Dia Maha gagah lagi Maha Bijaksana.”
5. Nilai penting
Merupakan cermin kekuatan iman (Q.S.49:10)
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
Syarat sempurnanya iman
Dari Anas bin Malik radliyallahu „anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu „alaihi wa
sallam bersabda: Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia
mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan tidak akan sempurna iman
kalian sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu
yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai ? Sebarkanlah salam diantara
kalian.” (HR. Muslim)
6. Ukhuwah di Masa Rasulullah SAW
Pakaian
Pakaian
Makanan
Makanan
Terselesaikan
Terselesaikan
Saat
Saat Tempat
Tempat dengan
dengan
Problem
Problem mempersaudaraka
Hijrah
Hijrah tinggal
tinggal mempersaudaraka
nn
Distribusi
Distribusi
kekayaan
kekayaan
Keluarga
Keluarga
★Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar
7. Tingkatan Ukhuwah
1. Ta’aruf
◦ Saling mengenal (Q.S. Al Hujurat/49: 13)
1. Tafahum
◦ Saling memahami
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu
kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu
menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)
1. Ta’awun
◦ Saling membantu dalam kebaikan dan meninggalkan
kemungkaran (Q.S. Al-Maidah/5 : 2)
”Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling
membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras dalam hukuman-Nya.”
8. Hal-hal yang menguatkan ukhuwah
1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai
2. Memohon didoakan bila berpisah
3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa
4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)
5. Sering bersilaturrahim (mengunjungi saudara)
6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
7. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
9. Hak Muslim terhadap saudaranya
1. Apabila engkau menjumpainya engkau berikan salam
kepadanya.
2. Apabila ia mengundangmu engkau memperkenankan
undangannya.
3. Apabila ia meminta nasehat, engkau menasehatinya.
4. Apabila ia bersin dan memuji Allah, hendaklah engkau
mentasymitkannya (berdoa untuknya).
5. Apabila ia sakit hendaklah engkau menjenguknya.
6. Apabila ia mati hendaklah engkau antarkan jenazahnya.
(HR.Muslim dan Tirmizi).
10. Keutamaan menjalin silaturrahim
◦ Mempererat tali persaudaraan
◦ Membangun Ukhuwah Islamiya
◦ Mendapatkan pahala yang besar dari Allah
SWT.
◦ Memperpanjang umur dan melapangkan rizki
Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan
rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan”
(H.R. Bukhari-Muslim).
11. “Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal
berkasih sayang dan saling mencintai adalah
laksana satu tubuh. Jika satu bagian merasa
kesakitan, maka bagian yang lain akan merasakan
sakit pula.” HR. Bukhari Muslim
12. Ukhuwah perlu koordinasi
◦ IPTIJ, PMIJ, PPI
Mewujudkan tujuan bersama