SlideShare a Scribd company logo
UPAYA BERHENTI MEROKOK
PELATIHAN UPAYA BERHENTI MEROKOK
BAGI TENAGA KESEHATAN DI FASYANKES
dr. Deni Apriani, MM
S1 Kedokteran UNSRI
JFT Dokter Ahli Muda, Subkoord
Pencegahan dan Yankes
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
I Surabaya
082151966655
apriani0804@gmail.com
Fasilitator
TOT UBM DI BEKASI 10 s.d 14 JUNI 2022
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Umum
Setelah selesai
mengikuti materi ini,
peserta mampu
melakukan Upaya
Berhenti Merokok
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai mengikuti
materi ini, peserta mampu:
1.Menjelaskan manfaat dan
Kendala Upaya Berhenti
Merokok
2.Menjelaskan Langkah-
langkah Upaya Berhenti
Merokok
3.Melakukan Upaya Berhenti
Merokok
MANFAAT & KENDALA
UPAYA BERHENTI MEROKOK
POKOK BAHASAN 1
MANFAAT UPAYA BERHENTI MEROKOK
KENDALA UPAYA BERHENTI
MEROKOK
BERHENTI MEROKOK SANGAT SULIT BAGI
SEBAGIAN PEROKOK.....
�70 % Perokok ingin berhenti merokok (Di
Indonesia 5 dari 10 orang)
�Tetapi hanya 5-10% perokok yang berhasil
berhenti merokok tanpa bantuan (dari diri
sendiri)
�Data GATS 2021, 63,4% perokok ingin
berhenti, 43,8% perokok mencoba berhenti
�MENGAPA DEMIKIAN ???
Mereka tidak ingin
Tenaga kesehatan tidak bisa
menolong
Tatalaksana tidak berhasil
MENGAPA PEROKOK TIDAK
BERHENTI MEROKOK
KENDALA UPAYA BERHENTI MEROKOK
• Psikologis dan Perilaku
Berhenti merokok bagi perokok
merupakan pengalaman yang tidak
menyenangkan / menyengsarakan
secara psikologis.
Paling sulit dari berhenti merokok
adalah kemampuan untuk
menahan diri dari kebiasaan yang
dilakukan, seperti merokok setelah
bangun pagi, sebelum sarapan dan
selama mereka istirahat di tempat
kerja dan lain-lain.
• Lingkungan Sosial
Tidak adanya dukungan orang
terdekat seperti teman atau
keluarga dapat menurunkan
motivasi seseorang untuk
berhenti merokok.
Lingkungan yang tidak
mendukung untuk berhenti
merokok akan memberikan
stimulasi untuk tetap merokok
Multidimentional
MENGAPA SULIT?
Physiology
- Adiksi Nicotine
- Efek Withdrawal
Psychological
- Perilaku
- Lingkungan
TEORI :
1. Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
2. http://www.tobaccodependence.org/rationale
3. http://www.thestopsmokingguide.com/chapters/cigaretteAddiction.php
SIKLUS ADIKSI NIKOTIN
11
Perokok regular memicu peningkatan
jumlah reseptor α4β2 sebanyak 300%
Studi : WITHDRAWAL EFFECT AT PERSAHABATAN HOSPITAL
Withdrawal effect n %
Craving 38 60,3 %
Increased of appetite, weight gain 36 57,1 %
Headache 27 42,8 %
Difficulty in concentration 25 39,6 %
Angry/ irritable mood 20 31,7 %
Impatience 17 26,9 %
Anxiety 7 11,1 %
N=62
Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F. Pre-eliminary report efficacy varenicline for smoking
cessation at Persahabatan Hospital, 2012.
LANGKAH-LANGKAH
UPAYA BERHENTI MEROKOK
POKOK BAHASAN 2
1. Identifikasi
awal
2. Evaluasi dan
support
motivasi
3. Tentukan
terapi yang
akan diberikan
4. Tindak lanjut
LANGKAH UPAYA BERHENTI MEROKOK
IDENTIFIKASI
UPAYA BERHENTI MEROKOK
LANGKAH 1
IDENTIFIKASI PROFIL
PEROKOK
� Kuesioner Horn
� Indeks beratnya merokok
🡪 Indeks brinkman
Jumlah rokok perhari (batang) x lama
merokok (tahun)
Ringan < 200
Sedang 200 - 600
Berat > 600
Identifikasi tipe pasien Strategi
Klien yang mau berhenti merokok
Klien yang belum ingin berhenti
merokok
Klien yang baru berhenti merokok
klien yang tidak pernah merokok
Bantu dengan langkah 4T
(Modifikasi 5A’s dan ABC)
Tingkatkan motivasi klien
(Contoh: dengan
wawancara / konseling,
Motivasional
Lanjutkan kegiatan
berhenti Merokok
Berikan “selamat”
Jaga pola hidup bebas dari
rokok
IDENTIFIKASI STATUS MEROKOK
DAN STRATEGI BERHENTI MEROKOK
Topik Uraian
I. Identifikasi awal
� status merokok, profil perokok
a. Usia mulai merokok
b. Alasan mulai merokok
c. Lama merokok (tahun)
d. Jumlah rokok/hari/tahun
e. Adakah anggota keluarga yang merokok
f. Tingkat adiksi (fagerstroom)
g. Kadar CO udara ekspirasi
h. Mengukur arus puncak ekspirasi dengan Peak Flowmeter.
TANYAKAN
BB : ....... ........kg TB : ........... cm,
IMT : ..........
TD: .........mmHg
Skor Fagerstorm : ..........
Kadar CO udara ekspirasi:
.................................ppm
Nilai APE : ............. ml
Tes Nikotinin urin: + /-
I. Riwayat berhenti merokok sebelumnya
a. Jumlah usaha berhenti
b. Kapan usaha terakhir
c. Jumlah hari bebas rokok
d. Metode berhenti yg digunakan
e. Masalah yang dihadapi
f. Alasan mulai merokok kembali
TANYAKAN
I. Tingkat Perilaku
a. Tingkat kesiapan
(lingkari jawaban)
a. Tingkat motivasi
(0 = tidak termotivasi; 10 = sangat termotivasi)
a. Alasan ingin berhenti
TELAAH
Sedang memutuskan/ kebulatan niat/ persiapan/ aksi/
pemeliharaan
I. Intervensi
Tanggal berhenti merokok
Metode berhenti
Pilihan terapi :
□ Konseling
□ Farmakologi/obat
□ Lain-lain
TOLONG DAN NASEHATI
□ Seketika (cold turkey)
□ Bertahap
□ Penundaan
Sampaikan :
- Dampak buruk merokok
- Manfaat berhenti merokok
- Tantangan yang akan dihadapi
Tingkatkan motivasi
I. Pertemuan berikutnya
- Nilai keberhasilan
- Withdrawal effect
TINDAK LANJUT
Tingkatkan motivasi
Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect
STATUS BERHENTI MEROKOK (CATATAN KLIEN)
IDENTITAS
Nama : .................................................... L/P Tanggal : .....
Umur/ tanggal lahir : ........................................................ No. RM : .....
Alamat : ........................................................
Pekerjaan : .......................................................
Pendidikan : ........................................................
Status Pernikahan : .......................................................... Jumlah anak : ........... orang
No. telp/ HP : ...........................................
Klien : ................................. Tanda tangan : ......................
Konselor : ................................... Tanda tangan : ......................
0-3 ketergantungan rendah
4-6 ketergantungan sedang
7-10 ketergantungan tinggi
TEST UNTUK ADIKSI NIKOTIN (FAGERSTROOM)
MENILAI TINGKAT MOTIVASI
UPAYA BERHENTI MEROKOK
LANGKAH 2
MENILAI TINGKAT
MOTIVASI
� Simpel :
Pasien ditanyakan mengenai berapa
besar motivasi untuk berhenti merokok
dengan skala angka “0 “ sampai “10”
0 = Tidak ada motivasi sama sekali
10 = Sangat termotivasi/motivasi sangat
tinggi
TINGKAT KESIAPAN
UPAYA BERHENTI MEROKOK
Tingkat kesiapan
1. Tahap prokontemplasi
( Belum berpikir sama sekali)
2. Tahap Kontemplasi
(Mulai berpikir bahwa merokok
menimbulkan masalah)
3. Tahap Preparation/persiapan
(Mau dan siap berhenti
merokok)
4. Tahap Aksi
(Sudah berhenti merokok)
5. Tahap pemeliharaan /Maintenance
(Tetap tidak merokok)
Adapted from Prochaska and DiClemente, 1983.
TERAPI
UPAYA BERHENTI MEROKOK
LANGKAH 3
LANGKAH 3
TERAPI
1. Usaha sendiri/Self help
2. Memberikan nasihat singkat/ Brief advice
3. Konseling
a. Iindividu
b. Kelompok
c. Dengan Telphon (quitline)
4. Terapi perilaku
(exercise, keengganan merokok/aversion)
5. Terapi supporting
a. Hipnoterapi
b. Akupuntur
c. Akupresure
Non FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
Pilihan pertama:
� NRT, Bupropion,
Varenicline
Pilihan ke-2 :
� Nortryptiline,
Clonidine
Pada layanan primer, pilihan nonfarmakologi
lebih diutamakan khususnya nasihat singkat,
konseling ataupun terapi perilaku.
Layanan sekunder/tersier, memerlukan pendekatan
multimodalitas, selain terapi nonfarmakologi
diperlukan terapi farmakologi
� Penelitian tahun 2012, diikuti oleh 80 subjek, dibagi atas 2 kelompok
� Kel 1 : konseling + varenicline
� Kel 2 : konseling + plasebo
� Menjalani terapi selama 3 bulan dan evaluasi CAR setelah terapi selesai
Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F, Ginting TT. J Respir Indo. 2017; 37: 145-56
CAR 12 minggu dengan
menggunakan konseling +
varenicline sebesar 47,5%
Peran N-AcetylCystein dalam
UBM � Penelitian selama 4
minggu
� 45 subjek (NAC +
Konseling) dan 45
subjek (placebo +
konseling)
� Quit rate NAC 37,7%
dan placebo 6,7%
(p<0,001)
Harlivasari AD, Susanto AD, Ginting TT, Taufik FF, 2019
Tingkat berhenti merokok selama
4 minggu dengan
N-Acetyl Cystein sebesar 37,7%
CARA BERHENTI MEROKOK
Cara 1:
BERHENTI SEKETIKA
� Hari ini anda masih merokok, besok
anda berhenti sama sekali. Untuk
kebanyakan orang, cara ini yang paling
berhasil. Untuk perokok berat, mungkin
dibutuhkan bantuan medis untuk
mengatasi efek ketagihan
Cara 2: PENUNDAAN
� Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam
setiap hari dari hari sebelumnya. Jumlah rokok
yang dihisap tidak dihitung. Misalnya kebiasaan
menghisap rokok pertama rata-rata 07.00 pagi,
berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari.
Maka rokok pertama ditunda waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
Cara 3 : PENGURANGAN
� Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi
secara berangsur-angsur dengan jumlah yang
sama sampai 0 batang pada hari yang
ditetapkan. Misalnya rata-rata menghisap 28
batang rokok per hari. Berhenti merokok
direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
TINDAK LANJUT
LANGKAH 4
� Sangat Penting dalam menentukan
keberhasilan jangka panjang dalam upaya
berhenti merokok.
� Klien harus dijadwalkan secara reguler/rutin
untuk datang kembali dalam jangka waktu
setiap 2 minggu sekali.
� Penilaian tingkat keberhasilan berhenti
merokok
� menilai motivasi,
� kendala yang timbul,
� gejala withdrawal effect dan penanganannya,
� penilaian parameter klinis (seperti berat badan,
tekanan darah, pengukuran Arus Puncak Ekspirasi
dengan Peak Flow Meter, kadar CO udara ekspirasi
dengan CO Analyzer).
� Jika diperlukan terapi tambahan untuk berhenti
merokok, maka dilakukan rujukan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lanjutan
TATA LAKSANA
UPAYA BERHENTI MEROKOK
BEBERAPA PETUNJUK PRAKTIS
�Pendekatan 5A’s ( AS, WHO)
Ask, Advice, Asses, Assist, Arrange
�Pendekatan ABC (Austr, New Zeland, IUTLD)
Ask, Brief advice, Cessation support
�Pendekatan 4T (versi Indonesia)
�Tanyakan
�Telaah
�Tolong dan nasehati
�Tindak lanjut
PENDEKATAN 4T UNTUK
BERHENTI MEROKOK
�T – Tanyakan
�T – Telaah
�T – Tolong dan nasehati
�T – Tindak Lanjut
T - Tanyakan
⦿Apakah pasien merupakan seorang
perokok atau bukan?
⦿Tanyakan tipe pasien, profil perokok,
tingkat adiksi/ ketergantungan nikotin
🡪 kuesioner Fagerstroom
⦿Apakah ada orang di dalam rumah
yang merokok ?
⦿Kadar CO udara ekspirasi
(pemeriksaan)
⦿Peakflow meter (pengukuran)
TANYAKAN
T - Telaah
⦿ Nilai Tingkat Motivasi
⦿ Nilai keinginan untuk
berhenti merokok atau
tidak, bila tidak maka
diperlukan suatu
konseling motivasi
⦿ Nilai sampai manakah
tahap keinginan
pasien ntuk berhenti
merokok apakah
pada tahap
prekontemplasi,
kontemplasi, siap,
tindakan dan
pemeliharaan
T- Tolong dan Nasehati
Gunakan pendekatan secara personal,
kuat, jelas untuk menganjurkan pasien
berhenti merokok :
1. Dampak rokok
2. Manfaat berhenti merokok
T- Tolong dan Nasehati
⦿ Untuk pasien yang berniat berhenti merokok,
berikan konseling
🡪 Tentukan tanggal .... TULIS TGLNYA ?
🡪 Metode berhenti merokok
🡪 Tantangan saat berhenti merokok
(termasuk gejala putus nikotin/withdrawal
effect)
🡪 Pilihan terapi
⦿ Untuk pasien yang belum berniat untuk
berhenti merokok, tingkatkan motivasi 🡪
misalnya Pendekatan dengan wawancara
motivasional
⦿ Nasehati untuk menciptakan rumah bebas
dari asap rokok
T – Tindak Lanjut
⦿Susunlah jadwal untuk konsultasi
rutin/berkala misalnya satu minggu atau
2 minggu sekali
🡪 TENTUKAN TANGGAL
⦿Pada pertemuan berikutnya lakukan
penilaian
� Tingkat keberhasilan berhenti merokok
� Tingkat motivasi
� Kendala yang timbul
� Gejala withdrawal effect dan
penanganannya
� Penilaian parameter klinis (seperti berat
badan, kadar CO udara ekspirasi, tekanan
darah dll)
PARAMETRI KLINIS
UPAYA BERHENTI MEROKOK
PENGUKURAN KADAR
CARBON-MONOXIDE (CO) PERNAPASAN
• Kadar CO saat ekspirasi
• Nilai :
– Perokok 5-20 ppm (2-5%
COHb), bisa lebih
– Bukan perokok / pasif :
< 4 ppm
• Manfaatnya:
a. Meningkatkan motivasi perokok
saat konseling Upaya Berhenti
Merokok (UBM)
b. Menilai kemajuan progress
Upaya Berhenti Merokok (UBM)
Untuk tipe CO Analyzer spt gambar di atas dapat disetting dan digunakan sebagai
alat bantu pada Kegiatan Penilaian Imlementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
di OPD atau Sekolah, dimana berfungsi mendeteksi adanya CO dalam ruangan
Pengukuran fungsi paru
sederhana dengan cara
mengukur Arus Puncak Ekspirasi
(APE) dengan menilai forced
expiration volume pada detik
pertama (FEV1)
• Nilai APE:
1. Nilai APE normal
Nilai APE ≥ Nilai Prediksi
normal
2. Nilai APE tidak normal:
nilai APE < Nilai Prediksi normal
PENGUKURAN PEAKFLOWMETER
Tes Nikotin Urine
� Dilakukan saat awal pemeriksaan dan
jika diperlukan diakhir dari rangkaian UBM
� Tes untuk memastikan didalam tubuhnya
terdapat zat nikotin. Pemeriksaaan
dengan cara mendeteksi zat nikotin di
dalam urin. Pemeriksaan dengan
menggunakan strip atau tes pack yang
hasilnya positif (+) jika di dalam tubuhnya
mengandung zat nikotin dan negatif (-)
jika didalam tubuhnya tidak
mengandung zat nikotin
HASIL AKHIR ?
BERHASIL ?
GAGAL ? 🡪
perlu tambahan terapi
?
perlu rujuk 🡪 Klinik UBM
RS ?
Hasil akhir ditentukan setelah
menjalani program UBM selama 3
bulan
ALGORITME 4T
Any Question ???
TANYA
JAWAB
Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu
THANK YOU

More Related Content

Similar to UBM {Ngawi}.pptx

Penularan dari rokok
Penularan dari rokokPenularan dari rokok
Penularan dari rokokWarnet Raha
 
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptxFFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptxfitriwahyuni100
 
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮Septian Muna Barakati
 
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮Septian Muna Barakati
 
Kehidupan bermakna tanpa asap rokok 2
Kehidupan bermakna tanpa asap rokok 2Kehidupan bermakna tanpa asap rokok 2
Kehidupan bermakna tanpa asap rokok 2Lee Oi Wah
 
Bahaya merokok di kalangan remaja
Bahaya  merokok  di  kalangan  remajaBahaya  merokok  di  kalangan  remaja
Bahaya merokok di kalangan remajaVerdy Koehuan
 
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.pptbahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.pptindraerlangga4
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokoknurdinz
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokoknurdinz
 
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptxTUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptxJoycelinStesyMatitap
 
How to Stop Smoking Program in Industrial Healthcare.pptx
How to Stop Smoking Program in Industrial Healthcare.pptxHow to Stop Smoking Program in Industrial Healthcare.pptx
How to Stop Smoking Program in Industrial Healthcare.pptxvincentshandy1
 
Ayo Berhenti Merokok PPT.pptx
Ayo Berhenti Merokok PPT.pptxAyo Berhenti Merokok PPT.pptx
Ayo Berhenti Merokok PPT.pptxsaraashari
 
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokAviLa Marzuki
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)AviLa Marzuki
 

Similar to UBM {Ngawi}.pptx (20)

Penularan dari rokok
Penularan dari rokokPenularan dari rokok
Penularan dari rokok
 
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptxFFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
FFT Dampak bahaya rokok pada remaja dan pengendaliannya.pptx
 
rokok.docx
rokok.docxrokok.docx
rokok.docx
 
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
 
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
Metode ilmiah tentang rokok presentation transcript‮
 
Kehidupan bermakna tanpa asap rokok 2
Kehidupan bermakna tanpa asap rokok 2Kehidupan bermakna tanpa asap rokok 2
Kehidupan bermakna tanpa asap rokok 2
 
Naskapidato
NaskapidatoNaskapidato
Naskapidato
 
Berhenti merokok
Berhenti merokokBerhenti merokok
Berhenti merokok
 
Bahaya merokok di kalangan remaja
Bahaya  merokok  di  kalangan  remajaBahaya  merokok  di  kalangan  remaja
Bahaya merokok di kalangan remaja
 
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.pptbahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
bahaya-merokok-bagi-remaja.ppt
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptxTUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
TUGAS PPT BIOLOGI ROKOK - KEL 4.pptx
 
How to Stop Smoking Program in Industrial Healthcare.pptx
How to Stop Smoking Program in Industrial Healthcare.pptxHow to Stop Smoking Program in Industrial Healthcare.pptx
How to Stop Smoking Program in Industrial Healthcare.pptx
 
Ayo Berhenti Merokok PPT.pptx
Ayo Berhenti Merokok PPT.pptxAyo Berhenti Merokok PPT.pptx
Ayo Berhenti Merokok PPT.pptx
 
Rokok dan ketagihan
Rokok dan ketagihanRokok dan ketagihan
Rokok dan ketagihan
 
Bahaya merokok bagi kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatanBahaya merokok bagi kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatan
 
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2 Penerapan aplikasi stop merokok
 
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokokTahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
Tahap 2: Penerapan aplikasi stop merokok
 
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
Penerapan aplikasi stop merokok(tahap ii)
 

Recently uploaded

Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptxEpidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx6tp4rv5t9f
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptxBandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptxssuser8d980a
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptxPratiwiZikri
 
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfManajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfNamtan19
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAratih402596
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPInirmalaamir3
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfroomahmentari
 

Recently uploaded (8)

Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptxEpidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
Epidemiologi Anemia Defisiensi Besi.pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptxBandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
Bandung Bahan PPT Pemetaan STR Tenaga Kesehatan 30 April 2024.pptx
 
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdfManajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
Manajemen optik kel7_20240525_174921_0000.pdf
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 

UBM {Ngawi}.pptx

  • 1. UPAYA BERHENTI MEROKOK PELATIHAN UPAYA BERHENTI MEROKOK BAGI TENAGA KESEHATAN DI FASYANKES
  • 2. dr. Deni Apriani, MM S1 Kedokteran UNSRI JFT Dokter Ahli Muda, Subkoord Pencegahan dan Yankes Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya 082151966655 apriani0804@gmail.com Fasilitator
  • 3. TOT UBM DI BEKASI 10 s.d 14 JUNI 2022
  • 4. TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Umum Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan Upaya Berhenti Merokok Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu: 1.Menjelaskan manfaat dan Kendala Upaya Berhenti Merokok 2.Menjelaskan Langkah- langkah Upaya Berhenti Merokok 3.Melakukan Upaya Berhenti Merokok
  • 5. MANFAAT & KENDALA UPAYA BERHENTI MEROKOK POKOK BAHASAN 1
  • 7. KENDALA UPAYA BERHENTI MEROKOK BERHENTI MEROKOK SANGAT SULIT BAGI SEBAGIAN PEROKOK..... �70 % Perokok ingin berhenti merokok (Di Indonesia 5 dari 10 orang) �Tetapi hanya 5-10% perokok yang berhasil berhenti merokok tanpa bantuan (dari diri sendiri) �Data GATS 2021, 63,4% perokok ingin berhenti, 43,8% perokok mencoba berhenti �MENGAPA DEMIKIAN ???
  • 8. Mereka tidak ingin Tenaga kesehatan tidak bisa menolong Tatalaksana tidak berhasil MENGAPA PEROKOK TIDAK BERHENTI MEROKOK
  • 9. KENDALA UPAYA BERHENTI MEROKOK • Psikologis dan Perilaku Berhenti merokok bagi perokok merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan / menyengsarakan secara psikologis. Paling sulit dari berhenti merokok adalah kemampuan untuk menahan diri dari kebiasaan yang dilakukan, seperti merokok setelah bangun pagi, sebelum sarapan dan selama mereka istirahat di tempat kerja dan lain-lain. • Lingkungan Sosial Tidak adanya dukungan orang terdekat seperti teman atau keluarga dapat menurunkan motivasi seseorang untuk berhenti merokok. Lingkungan yang tidak mendukung untuk berhenti merokok akan memberikan stimulasi untuk tetap merokok
  • 10. Multidimentional MENGAPA SULIT? Physiology - Adiksi Nicotine - Efek Withdrawal Psychological - Perilaku - Lingkungan TEORI : 1. Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687 2. http://www.tobaccodependence.org/rationale 3. http://www.thestopsmokingguide.com/chapters/cigaretteAddiction.php
  • 11. SIKLUS ADIKSI NIKOTIN 11 Perokok regular memicu peningkatan jumlah reseptor α4β2 sebanyak 300%
  • 12.
  • 13. Studi : WITHDRAWAL EFFECT AT PERSAHABATAN HOSPITAL Withdrawal effect n % Craving 38 60,3 % Increased of appetite, weight gain 36 57,1 % Headache 27 42,8 % Difficulty in concentration 25 39,6 % Angry/ irritable mood 20 31,7 % Impatience 17 26,9 % Anxiety 7 11,1 % N=62 Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F. Pre-eliminary report efficacy varenicline for smoking cessation at Persahabatan Hospital, 2012.
  • 15. 1. Identifikasi awal 2. Evaluasi dan support motivasi 3. Tentukan terapi yang akan diberikan 4. Tindak lanjut LANGKAH UPAYA BERHENTI MEROKOK
  • 17. IDENTIFIKASI PROFIL PEROKOK � Kuesioner Horn � Indeks beratnya merokok 🡪 Indeks brinkman Jumlah rokok perhari (batang) x lama merokok (tahun) Ringan < 200 Sedang 200 - 600 Berat > 600
  • 18. Identifikasi tipe pasien Strategi Klien yang mau berhenti merokok Klien yang belum ingin berhenti merokok Klien yang baru berhenti merokok klien yang tidak pernah merokok Bantu dengan langkah 4T (Modifikasi 5A’s dan ABC) Tingkatkan motivasi klien (Contoh: dengan wawancara / konseling, Motivasional Lanjutkan kegiatan berhenti Merokok Berikan “selamat” Jaga pola hidup bebas dari rokok IDENTIFIKASI STATUS MEROKOK DAN STRATEGI BERHENTI MEROKOK
  • 19. Topik Uraian I. Identifikasi awal � status merokok, profil perokok a. Usia mulai merokok b. Alasan mulai merokok c. Lama merokok (tahun) d. Jumlah rokok/hari/tahun e. Adakah anggota keluarga yang merokok f. Tingkat adiksi (fagerstroom) g. Kadar CO udara ekspirasi h. Mengukur arus puncak ekspirasi dengan Peak Flowmeter. TANYAKAN BB : ....... ........kg TB : ........... cm, IMT : .......... TD: .........mmHg Skor Fagerstorm : .......... Kadar CO udara ekspirasi: .................................ppm Nilai APE : ............. ml Tes Nikotinin urin: + /- I. Riwayat berhenti merokok sebelumnya a. Jumlah usaha berhenti b. Kapan usaha terakhir c. Jumlah hari bebas rokok d. Metode berhenti yg digunakan e. Masalah yang dihadapi f. Alasan mulai merokok kembali TANYAKAN I. Tingkat Perilaku a. Tingkat kesiapan (lingkari jawaban) a. Tingkat motivasi (0 = tidak termotivasi; 10 = sangat termotivasi) a. Alasan ingin berhenti TELAAH Sedang memutuskan/ kebulatan niat/ persiapan/ aksi/ pemeliharaan I. Intervensi Tanggal berhenti merokok Metode berhenti Pilihan terapi : □ Konseling □ Farmakologi/obat □ Lain-lain TOLONG DAN NASEHATI □ Seketika (cold turkey) □ Bertahap □ Penundaan Sampaikan : - Dampak buruk merokok - Manfaat berhenti merokok - Tantangan yang akan dihadapi Tingkatkan motivasi I. Pertemuan berikutnya - Nilai keberhasilan - Withdrawal effect TINDAK LANJUT Tingkatkan motivasi Ada/Tidak dukungan keluarga Cara atasi withdrawal effect STATUS BERHENTI MEROKOK (CATATAN KLIEN) IDENTITAS Nama : .................................................... L/P Tanggal : ..... Umur/ tanggal lahir : ........................................................ No. RM : ..... Alamat : ........................................................ Pekerjaan : ....................................................... Pendidikan : ........................................................ Status Pernikahan : .......................................................... Jumlah anak : ........... orang No. telp/ HP : ........................................... Klien : ................................. Tanda tangan : ...................... Konselor : ................................... Tanda tangan : ......................
  • 20. 0-3 ketergantungan rendah 4-6 ketergantungan sedang 7-10 ketergantungan tinggi TEST UNTUK ADIKSI NIKOTIN (FAGERSTROOM)
  • 21. MENILAI TINGKAT MOTIVASI UPAYA BERHENTI MEROKOK LANGKAH 2
  • 22. MENILAI TINGKAT MOTIVASI � Simpel : Pasien ditanyakan mengenai berapa besar motivasi untuk berhenti merokok dengan skala angka “0 “ sampai “10” 0 = Tidak ada motivasi sama sekali 10 = Sangat termotivasi/motivasi sangat tinggi
  • 23.
  • 25. Tingkat kesiapan 1. Tahap prokontemplasi ( Belum berpikir sama sekali) 2. Tahap Kontemplasi (Mulai berpikir bahwa merokok menimbulkan masalah) 3. Tahap Preparation/persiapan (Mau dan siap berhenti merokok) 4. Tahap Aksi (Sudah berhenti merokok) 5. Tahap pemeliharaan /Maintenance (Tetap tidak merokok) Adapted from Prochaska and DiClemente, 1983.
  • 27. TERAPI 1. Usaha sendiri/Self help 2. Memberikan nasihat singkat/ Brief advice 3. Konseling a. Iindividu b. Kelompok c. Dengan Telphon (quitline) 4. Terapi perilaku (exercise, keengganan merokok/aversion) 5. Terapi supporting a. Hipnoterapi b. Akupuntur c. Akupresure Non FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI Pilihan pertama: � NRT, Bupropion, Varenicline Pilihan ke-2 : � Nortryptiline, Clonidine Pada layanan primer, pilihan nonfarmakologi lebih diutamakan khususnya nasihat singkat, konseling ataupun terapi perilaku. Layanan sekunder/tersier, memerlukan pendekatan multimodalitas, selain terapi nonfarmakologi diperlukan terapi farmakologi
  • 28. � Penelitian tahun 2012, diikuti oleh 80 subjek, dibagi atas 2 kelompok � Kel 1 : konseling + varenicline � Kel 2 : konseling + plasebo � Menjalani terapi selama 3 bulan dan evaluasi CAR setelah terapi selesai Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F, Ginting TT. J Respir Indo. 2017; 37: 145-56 CAR 12 minggu dengan menggunakan konseling + varenicline sebesar 47,5%
  • 29. Peran N-AcetylCystein dalam UBM � Penelitian selama 4 minggu � 45 subjek (NAC + Konseling) dan 45 subjek (placebo + konseling) � Quit rate NAC 37,7% dan placebo 6,7% (p<0,001) Harlivasari AD, Susanto AD, Ginting TT, Taufik FF, 2019 Tingkat berhenti merokok selama 4 minggu dengan N-Acetyl Cystein sebesar 37,7%
  • 30. CARA BERHENTI MEROKOK Cara 1: BERHENTI SEKETIKA � Hari ini anda masih merokok, besok anda berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan orang, cara ini yang paling berhasil. Untuk perokok berat, mungkin dibutuhkan bantuan medis untuk mengatasi efek ketagihan
  • 31. Cara 2: PENUNDAAN � Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam setiap hari dari hari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak dihitung. Misalnya kebiasaan menghisap rokok pertama rata-rata 07.00 pagi, berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari. Maka rokok pertama ditunda waktunya, yaitu : Hari 1 : jam 09.00 Hari 2 : jam 11.00 Hari 3 : jam 13.00 Hari 4 : jam 15.00 Hari 5 : jam 17.00 Hari 6 : jam 19.00 Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
  • 32. Cara 3 : PENGURANGAN � Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan. Misalnya rata-rata menghisap 28 batang rokok per hari. Berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari. Hari 1 : 24 batang Hari 2 : 20 batang Hari 3 : 16 batang Hari 4 : 12 batang Hari 5 : 8 batang Hari 6 : 4 batang Hari 7 : 0 batang
  • 34. � Sangat Penting dalam menentukan keberhasilan jangka panjang dalam upaya berhenti merokok. � Klien harus dijadwalkan secara reguler/rutin untuk datang kembali dalam jangka waktu setiap 2 minggu sekali. � Penilaian tingkat keberhasilan berhenti merokok � menilai motivasi, � kendala yang timbul, � gejala withdrawal effect dan penanganannya, � penilaian parameter klinis (seperti berat badan, tekanan darah, pengukuran Arus Puncak Ekspirasi dengan Peak Flow Meter, kadar CO udara ekspirasi dengan CO Analyzer). � Jika diperlukan terapi tambahan untuk berhenti merokok, maka dilakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan
  • 36. BEBERAPA PETUNJUK PRAKTIS �Pendekatan 5A’s ( AS, WHO) Ask, Advice, Asses, Assist, Arrange �Pendekatan ABC (Austr, New Zeland, IUTLD) Ask, Brief advice, Cessation support �Pendekatan 4T (versi Indonesia) �Tanyakan �Telaah �Tolong dan nasehati �Tindak lanjut
  • 37. PENDEKATAN 4T UNTUK BERHENTI MEROKOK �T – Tanyakan �T – Telaah �T – Tolong dan nasehati �T – Tindak Lanjut
  • 38. T - Tanyakan ⦿Apakah pasien merupakan seorang perokok atau bukan? ⦿Tanyakan tipe pasien, profil perokok, tingkat adiksi/ ketergantungan nikotin 🡪 kuesioner Fagerstroom ⦿Apakah ada orang di dalam rumah yang merokok ? ⦿Kadar CO udara ekspirasi (pemeriksaan) ⦿Peakflow meter (pengukuran)
  • 39.
  • 41. T - Telaah ⦿ Nilai Tingkat Motivasi ⦿ Nilai keinginan untuk berhenti merokok atau tidak, bila tidak maka diperlukan suatu konseling motivasi ⦿ Nilai sampai manakah tahap keinginan pasien ntuk berhenti merokok apakah pada tahap prekontemplasi, kontemplasi, siap, tindakan dan pemeliharaan
  • 42.
  • 43. T- Tolong dan Nasehati Gunakan pendekatan secara personal, kuat, jelas untuk menganjurkan pasien berhenti merokok : 1. Dampak rokok 2. Manfaat berhenti merokok
  • 44. T- Tolong dan Nasehati ⦿ Untuk pasien yang berniat berhenti merokok, berikan konseling 🡪 Tentukan tanggal .... TULIS TGLNYA ? 🡪 Metode berhenti merokok 🡪 Tantangan saat berhenti merokok (termasuk gejala putus nikotin/withdrawal effect) 🡪 Pilihan terapi ⦿ Untuk pasien yang belum berniat untuk berhenti merokok, tingkatkan motivasi 🡪 misalnya Pendekatan dengan wawancara motivasional ⦿ Nasehati untuk menciptakan rumah bebas dari asap rokok
  • 45.
  • 46. T – Tindak Lanjut ⦿Susunlah jadwal untuk konsultasi rutin/berkala misalnya satu minggu atau 2 minggu sekali 🡪 TENTUKAN TANGGAL ⦿Pada pertemuan berikutnya lakukan penilaian � Tingkat keberhasilan berhenti merokok � Tingkat motivasi � Kendala yang timbul � Gejala withdrawal effect dan penanganannya � Penilaian parameter klinis (seperti berat badan, kadar CO udara ekspirasi, tekanan darah dll)
  • 47.
  • 49. PENGUKURAN KADAR CARBON-MONOXIDE (CO) PERNAPASAN • Kadar CO saat ekspirasi • Nilai : – Perokok 5-20 ppm (2-5% COHb), bisa lebih – Bukan perokok / pasif : < 4 ppm • Manfaatnya: a. Meningkatkan motivasi perokok saat konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) b. Menilai kemajuan progress Upaya Berhenti Merokok (UBM) Untuk tipe CO Analyzer spt gambar di atas dapat disetting dan digunakan sebagai alat bantu pada Kegiatan Penilaian Imlementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di OPD atau Sekolah, dimana berfungsi mendeteksi adanya CO dalam ruangan
  • 50. Pengukuran fungsi paru sederhana dengan cara mengukur Arus Puncak Ekspirasi (APE) dengan menilai forced expiration volume pada detik pertama (FEV1) • Nilai APE: 1. Nilai APE normal Nilai APE ≥ Nilai Prediksi normal 2. Nilai APE tidak normal: nilai APE < Nilai Prediksi normal PENGUKURAN PEAKFLOWMETER
  • 51. Tes Nikotin Urine � Dilakukan saat awal pemeriksaan dan jika diperlukan diakhir dari rangkaian UBM � Tes untuk memastikan didalam tubuhnya terdapat zat nikotin. Pemeriksaaan dengan cara mendeteksi zat nikotin di dalam urin. Pemeriksaan dengan menggunakan strip atau tes pack yang hasilnya positif (+) jika di dalam tubuhnya mengandung zat nikotin dan negatif (-) jika didalam tubuhnya tidak mengandung zat nikotin
  • 52.
  • 53.
  • 54. HASIL AKHIR ? BERHASIL ? GAGAL ? 🡪 perlu tambahan terapi ? perlu rujuk 🡪 Klinik UBM RS ? Hasil akhir ditentukan setelah menjalani program UBM selama 3 bulan
  • 56.
  • 58. Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu THANK YOU