Pelatihan upaya berhenti merokok bagi tenaga kesehatan di fasyankes memberikan informasi tentang manfaat dan kendala berhenti merokok, langkah-langkah berhenti merokok seperti identifikasi status merokok, evaluasi motivasi, dan terapi, serta tata laksana berhenti merokok dengan pendekatan 4T (Tanyakan, Telaah, Tolong dan nasehati, Tindak lanjut).
2. dr. Deni Apriani, MM
S1 Kedokteran UNSRI
JFT Dokter Ahli Muda, Subkoord
Pencegahan dan Yankes
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
I Surabaya
082151966655
apriani0804@gmail.com
Fasilitator
4. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Umum
Setelah selesai
mengikuti materi ini,
peserta mampu
melakukan Upaya
Berhenti Merokok
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai mengikuti
materi ini, peserta mampu:
1.Menjelaskan manfaat dan
Kendala Upaya Berhenti
Merokok
2.Menjelaskan Langkah-
langkah Upaya Berhenti
Merokok
3.Melakukan Upaya Berhenti
Merokok
7. KENDALA UPAYA BERHENTI
MEROKOK
BERHENTI MEROKOK SANGAT SULIT BAGI
SEBAGIAN PEROKOK.....
�70 % Perokok ingin berhenti merokok (Di
Indonesia 5 dari 10 orang)
�Tetapi hanya 5-10% perokok yang berhasil
berhenti merokok tanpa bantuan (dari diri
sendiri)
�Data GATS 2021, 63,4% perokok ingin
berhenti, 43,8% perokok mencoba berhenti
�MENGAPA DEMIKIAN ???
8. Mereka tidak ingin
Tenaga kesehatan tidak bisa
menolong
Tatalaksana tidak berhasil
MENGAPA PEROKOK TIDAK
BERHENTI MEROKOK
9. KENDALA UPAYA BERHENTI MEROKOK
• Psikologis dan Perilaku
Berhenti merokok bagi perokok
merupakan pengalaman yang tidak
menyenangkan / menyengsarakan
secara psikologis.
Paling sulit dari berhenti merokok
adalah kemampuan untuk
menahan diri dari kebiasaan yang
dilakukan, seperti merokok setelah
bangun pagi, sebelum sarapan dan
selama mereka istirahat di tempat
kerja dan lain-lain.
• Lingkungan Sosial
Tidak adanya dukungan orang
terdekat seperti teman atau
keluarga dapat menurunkan
motivasi seseorang untuk
berhenti merokok.
Lingkungan yang tidak
mendukung untuk berhenti
merokok akan memberikan
stimulasi untuk tetap merokok
10. Multidimentional
MENGAPA SULIT?
Physiology
- Adiksi Nicotine
- Efek Withdrawal
Psychological
- Perilaku
- Lingkungan
TEORI :
1. Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
2. http://www.tobaccodependence.org/rationale
3. http://www.thestopsmokingguide.com/chapters/cigaretteAddiction.php
17. IDENTIFIKASI PROFIL
PEROKOK
� Kuesioner Horn
� Indeks beratnya merokok
🡪 Indeks brinkman
Jumlah rokok perhari (batang) x lama
merokok (tahun)
Ringan < 200
Sedang 200 - 600
Berat > 600
18. Identifikasi tipe pasien Strategi
Klien yang mau berhenti merokok
Klien yang belum ingin berhenti
merokok
Klien yang baru berhenti merokok
klien yang tidak pernah merokok
Bantu dengan langkah 4T
(Modifikasi 5A’s dan ABC)
Tingkatkan motivasi klien
(Contoh: dengan
wawancara / konseling,
Motivasional
Lanjutkan kegiatan
berhenti Merokok
Berikan “selamat”
Jaga pola hidup bebas dari
rokok
IDENTIFIKASI STATUS MEROKOK
DAN STRATEGI BERHENTI MEROKOK
19. Topik Uraian
I. Identifikasi awal
� status merokok, profil perokok
a. Usia mulai merokok
b. Alasan mulai merokok
c. Lama merokok (tahun)
d. Jumlah rokok/hari/tahun
e. Adakah anggota keluarga yang merokok
f. Tingkat adiksi (fagerstroom)
g. Kadar CO udara ekspirasi
h. Mengukur arus puncak ekspirasi dengan Peak Flowmeter.
TANYAKAN
BB : ....... ........kg TB : ........... cm,
IMT : ..........
TD: .........mmHg
Skor Fagerstorm : ..........
Kadar CO udara ekspirasi:
.................................ppm
Nilai APE : ............. ml
Tes Nikotinin urin: + /-
I. Riwayat berhenti merokok sebelumnya
a. Jumlah usaha berhenti
b. Kapan usaha terakhir
c. Jumlah hari bebas rokok
d. Metode berhenti yg digunakan
e. Masalah yang dihadapi
f. Alasan mulai merokok kembali
TANYAKAN
I. Tingkat Perilaku
a. Tingkat kesiapan
(lingkari jawaban)
a. Tingkat motivasi
(0 = tidak termotivasi; 10 = sangat termotivasi)
a. Alasan ingin berhenti
TELAAH
Sedang memutuskan/ kebulatan niat/ persiapan/ aksi/
pemeliharaan
I. Intervensi
Tanggal berhenti merokok
Metode berhenti
Pilihan terapi :
□ Konseling
□ Farmakologi/obat
□ Lain-lain
TOLONG DAN NASEHATI
□ Seketika (cold turkey)
□ Bertahap
□ Penundaan
Sampaikan :
- Dampak buruk merokok
- Manfaat berhenti merokok
- Tantangan yang akan dihadapi
Tingkatkan motivasi
I. Pertemuan berikutnya
- Nilai keberhasilan
- Withdrawal effect
TINDAK LANJUT
Tingkatkan motivasi
Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect
STATUS BERHENTI MEROKOK (CATATAN KLIEN)
IDENTITAS
Nama : .................................................... L/P Tanggal : .....
Umur/ tanggal lahir : ........................................................ No. RM : .....
Alamat : ........................................................
Pekerjaan : .......................................................
Pendidikan : ........................................................
Status Pernikahan : .......................................................... Jumlah anak : ........... orang
No. telp/ HP : ...........................................
Klien : ................................. Tanda tangan : ......................
Konselor : ................................... Tanda tangan : ......................
20. 0-3 ketergantungan rendah
4-6 ketergantungan sedang
7-10 ketergantungan tinggi
TEST UNTUK ADIKSI NIKOTIN (FAGERSTROOM)
22. MENILAI TINGKAT
MOTIVASI
� Simpel :
Pasien ditanyakan mengenai berapa
besar motivasi untuk berhenti merokok
dengan skala angka “0 “ sampai “10”
0 = Tidak ada motivasi sama sekali
10 = Sangat termotivasi/motivasi sangat
tinggi
25. Tingkat kesiapan
1. Tahap prokontemplasi
( Belum berpikir sama sekali)
2. Tahap Kontemplasi
(Mulai berpikir bahwa merokok
menimbulkan masalah)
3. Tahap Preparation/persiapan
(Mau dan siap berhenti
merokok)
4. Tahap Aksi
(Sudah berhenti merokok)
5. Tahap pemeliharaan /Maintenance
(Tetap tidak merokok)
Adapted from Prochaska and DiClemente, 1983.
27. TERAPI
1. Usaha sendiri/Self help
2. Memberikan nasihat singkat/ Brief advice
3. Konseling
a. Iindividu
b. Kelompok
c. Dengan Telphon (quitline)
4. Terapi perilaku
(exercise, keengganan merokok/aversion)
5. Terapi supporting
a. Hipnoterapi
b. Akupuntur
c. Akupresure
Non FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
Pilihan pertama:
� NRT, Bupropion,
Varenicline
Pilihan ke-2 :
� Nortryptiline,
Clonidine
Pada layanan primer, pilihan nonfarmakologi
lebih diutamakan khususnya nasihat singkat,
konseling ataupun terapi perilaku.
Layanan sekunder/tersier, memerlukan pendekatan
multimodalitas, selain terapi nonfarmakologi
diperlukan terapi farmakologi
28. � Penelitian tahun 2012, diikuti oleh 80 subjek, dibagi atas 2 kelompok
� Kel 1 : konseling + varenicline
� Kel 2 : konseling + plasebo
� Menjalani terapi selama 3 bulan dan evaluasi CAR setelah terapi selesai
Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F, Ginting TT. J Respir Indo. 2017; 37: 145-56
CAR 12 minggu dengan
menggunakan konseling +
varenicline sebesar 47,5%
29. Peran N-AcetylCystein dalam
UBM � Penelitian selama 4
minggu
� 45 subjek (NAC +
Konseling) dan 45
subjek (placebo +
konseling)
� Quit rate NAC 37,7%
dan placebo 6,7%
(p<0,001)
Harlivasari AD, Susanto AD, Ginting TT, Taufik FF, 2019
Tingkat berhenti merokok selama
4 minggu dengan
N-Acetyl Cystein sebesar 37,7%
30. CARA BERHENTI MEROKOK
Cara 1:
BERHENTI SEKETIKA
� Hari ini anda masih merokok, besok
anda berhenti sama sekali. Untuk
kebanyakan orang, cara ini yang paling
berhasil. Untuk perokok berat, mungkin
dibutuhkan bantuan medis untuk
mengatasi efek ketagihan
31. Cara 2: PENUNDAAN
� Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam
setiap hari dari hari sebelumnya. Jumlah rokok
yang dihisap tidak dihitung. Misalnya kebiasaan
menghisap rokok pertama rata-rata 07.00 pagi,
berhenti merokok direncanakan dalam 7 hari.
Maka rokok pertama ditunda waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
32. Cara 3 : PENGURANGAN
� Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi
secara berangsur-angsur dengan jumlah yang
sama sampai 0 batang pada hari yang
ditetapkan. Misalnya rata-rata menghisap 28
batang rokok per hari. Berhenti merokok
direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
34. � Sangat Penting dalam menentukan
keberhasilan jangka panjang dalam upaya
berhenti merokok.
� Klien harus dijadwalkan secara reguler/rutin
untuk datang kembali dalam jangka waktu
setiap 2 minggu sekali.
� Penilaian tingkat keberhasilan berhenti
merokok
� menilai motivasi,
� kendala yang timbul,
� gejala withdrawal effect dan penanganannya,
� penilaian parameter klinis (seperti berat badan,
tekanan darah, pengukuran Arus Puncak Ekspirasi
dengan Peak Flow Meter, kadar CO udara ekspirasi
dengan CO Analyzer).
� Jika diperlukan terapi tambahan untuk berhenti
merokok, maka dilakukan rujukan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lanjutan
38. T - Tanyakan
⦿Apakah pasien merupakan seorang
perokok atau bukan?
⦿Tanyakan tipe pasien, profil perokok,
tingkat adiksi/ ketergantungan nikotin
🡪 kuesioner Fagerstroom
⦿Apakah ada orang di dalam rumah
yang merokok ?
⦿Kadar CO udara ekspirasi
(pemeriksaan)
⦿Peakflow meter (pengukuran)
41. T - Telaah
⦿ Nilai Tingkat Motivasi
⦿ Nilai keinginan untuk
berhenti merokok atau
tidak, bila tidak maka
diperlukan suatu
konseling motivasi
⦿ Nilai sampai manakah
tahap keinginan
pasien ntuk berhenti
merokok apakah
pada tahap
prekontemplasi,
kontemplasi, siap,
tindakan dan
pemeliharaan
42.
43. T- Tolong dan Nasehati
Gunakan pendekatan secara personal,
kuat, jelas untuk menganjurkan pasien
berhenti merokok :
1. Dampak rokok
2. Manfaat berhenti merokok
44. T- Tolong dan Nasehati
⦿ Untuk pasien yang berniat berhenti merokok,
berikan konseling
🡪 Tentukan tanggal .... TULIS TGLNYA ?
🡪 Metode berhenti merokok
🡪 Tantangan saat berhenti merokok
(termasuk gejala putus nikotin/withdrawal
effect)
🡪 Pilihan terapi
⦿ Untuk pasien yang belum berniat untuk
berhenti merokok, tingkatkan motivasi 🡪
misalnya Pendekatan dengan wawancara
motivasional
⦿ Nasehati untuk menciptakan rumah bebas
dari asap rokok
45.
46. T – Tindak Lanjut
⦿Susunlah jadwal untuk konsultasi
rutin/berkala misalnya satu minggu atau
2 minggu sekali
🡪 TENTUKAN TANGGAL
⦿Pada pertemuan berikutnya lakukan
penilaian
� Tingkat keberhasilan berhenti merokok
� Tingkat motivasi
� Kendala yang timbul
� Gejala withdrawal effect dan
penanganannya
� Penilaian parameter klinis (seperti berat
badan, kadar CO udara ekspirasi, tekanan
darah dll)
49. PENGUKURAN KADAR
CARBON-MONOXIDE (CO) PERNAPASAN
• Kadar CO saat ekspirasi
• Nilai :
– Perokok 5-20 ppm (2-5%
COHb), bisa lebih
– Bukan perokok / pasif :
< 4 ppm
• Manfaatnya:
a. Meningkatkan motivasi perokok
saat konseling Upaya Berhenti
Merokok (UBM)
b. Menilai kemajuan progress
Upaya Berhenti Merokok (UBM)
Untuk tipe CO Analyzer spt gambar di atas dapat disetting dan digunakan sebagai
alat bantu pada Kegiatan Penilaian Imlementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
di OPD atau Sekolah, dimana berfungsi mendeteksi adanya CO dalam ruangan
50. Pengukuran fungsi paru
sederhana dengan cara
mengukur Arus Puncak Ekspirasi
(APE) dengan menilai forced
expiration volume pada detik
pertama (FEV1)
• Nilai APE:
1. Nilai APE normal
Nilai APE ≥ Nilai Prediksi
normal
2. Nilai APE tidak normal:
nilai APE < Nilai Prediksi normal
PENGUKURAN PEAKFLOWMETER
51. Tes Nikotin Urine
� Dilakukan saat awal pemeriksaan dan
jika diperlukan diakhir dari rangkaian UBM
� Tes untuk memastikan didalam tubuhnya
terdapat zat nikotin. Pemeriksaaan
dengan cara mendeteksi zat nikotin di
dalam urin. Pemeriksaan dengan
menggunakan strip atau tes pack yang
hasilnya positif (+) jika di dalam tubuhnya
mengandung zat nikotin dan negatif (-)
jika didalam tubuhnya tidak
mengandung zat nikotin
52.
53.
54. HASIL AKHIR ?
BERHASIL ?
GAGAL ? 🡪
perlu tambahan terapi
?
perlu rujuk 🡪 Klinik UBM
RS ?
Hasil akhir ditentukan setelah
menjalani program UBM selama 3
bulan