Kerajaan Singasari dan Kediri merupakan dua kerajaan besar di Jawa Timur pada abad ke-12 dan ke-13. Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada 1222 dan mencapai puncak kejayaannya di bawah Kertanagara, sebelum runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang pada 1292. Sementara itu, Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke-12 sebagai bagian dari Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan MajapahitGrace N. Roselina
Sejarah Indonesia Kelas X SMK Pedagang, Penguasa, dan Pujangga Pada Masa Klasik (Hindu dan Budha) Kerajaan Singhasari (Singosari / Singosari) dan Kerajaan Majapahit.
1. Kerajaan singasari
Didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M
Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singosari, Malang, Jawa Timur
Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di kawasan Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kediri dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya.
2.PETA KEKUASAAN KERAJAAN SINGOSARI
3.Nama-Nama Raja Singasari
Ken Arok (1222–1227 M)
Anusapati (1227–1248 M)
Tohjoyo (1248 M)
Ranggawuni (1248–1268 M)
Kertanegara (1268-1292 M)
4.Sistem pemerintahan kerajaan Singasari
Politik Dalam Negri
Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.
Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
Memperkuat angkatan perang.
5.Politik Luar Negeri
Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
Menguasai Bali.
Menguasai Jawa Barat.
Menguasai Malaka dan Kalimantan
6.Kehidupan Agama di Kerajaan Singhasari
Kertanagara memperkenalkan penyatuan agama Hindu aliran Syiwa dengan agama Budha Mahayana menjadi agama Tantrayana. Yang dipimpin oleh Dharma Dyaksa (kepala agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat Sangkhadharma. Dalam Kitab Pararaton, Kertanagara sering juga disebut Bhatara Siwa Buda.
7.Kehidupan Sosial Kerajaan Singosari
Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak pemerintahan Ken Arok, dan rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius yang dibuktikan dengan berkembangnya ajaran baru yaitu ajaran Tantrayana
Kehidupan sosialnya terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas atas atas raja dan keluarganya, serta bangsawan lainnya. Kelas bawah yakni rakyat jelata dan masyarakat umum.
8.Kehidupan Budaya Kerajaan Singsari
Dalam bidang kebudayaan masyarakat, Singasari sudah ahli dalam membuat candi dan patung. Candi yang dibangun pada masa Singasari adalah candi Kidal, Jago , dan Singasari. Sementara itu karya berupa patung antara lain patung Ken Dedes sebagai perwujudan dari Dewi Prajnaparamita dan Patung Joko Dolok.
9.Kehidupan Ekonomi
Kehidupan masyarakat Singasari didominasi dengan bertani, berdagang dan pengrajin.Kegiatan perdagangan nya dilakukan selama lima hari pasaran yang berbeda.Pada masa itu, perdagangan antarpulau, antarwilayah, bahkan dengan negara lain sudah terselenggara dengan baik.
10.Kejayaan
Kertanegara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah kerajaan singasari, ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar jawa. Kertanegara juga mengadakan ekspedisi menaklukan Bali.
Pada tahun 1019, Airlangga berhasil naik menjadi raja Medang Kamulan. Saat sedang memerintah, Airlangga berhasil mengembalikan kewibawaan Medang Kamulan dan akhirnya memindahkan pusat pemerintahannya ke Kahuripan. Pada tahun 1041, Airlangga memerintahkan kerajaan untuk dibagi menjadi dua bagian. Pembagian itu dilakukan oleh Mpu Bharada, Brahmana yang terkenal sakti. Dua kerajaan yang terbelah tadi lalu dikenal sebagai Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) dan dipisahkan oleh gunung Kawi dan Sungai Brantas. Kejadian ini kemudian dikisahkan dalam prasasti Mahasukbya, serat Calon Arang, dan kitab Negarakertagama. Meskipun tujuan awal Airlangga memecah kerajaan menjadi dua adalah agar tidak ada perebutan kekuasaan, pada praktiknya kedua putra Airlangga tetap bersaing bahkan setelah mereka masing-masing diberi kerajaan sendiri.
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan MajapahitGrace N. Roselina
Sejarah Indonesia Kelas X SMK Pedagang, Penguasa, dan Pujangga Pada Masa Klasik (Hindu dan Budha) Kerajaan Singhasari (Singosari / Singosari) dan Kerajaan Majapahit.
1. Kerajaan singasari
Didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M
Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan di daerah Singosari, Malang, Jawa Timur
Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di kawasan Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kediri dengan bupati bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya.
2.PETA KEKUASAAN KERAJAAN SINGOSARI
3.Nama-Nama Raja Singasari
Ken Arok (1222–1227 M)
Anusapati (1227–1248 M)
Tohjoyo (1248 M)
Ranggawuni (1248–1268 M)
Kertanegara (1268-1292 M)
4.Sistem pemerintahan kerajaan Singasari
Politik Dalam Negri
Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata digantikan oleh Aragani, dll.
Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
Memperkuat angkatan perang.
5.Politik Luar Negeri
Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
Menguasai Bali.
Menguasai Jawa Barat.
Menguasai Malaka dan Kalimantan
6.Kehidupan Agama di Kerajaan Singhasari
Kertanagara memperkenalkan penyatuan agama Hindu aliran Syiwa dengan agama Budha Mahayana menjadi agama Tantrayana. Yang dipimpin oleh Dharma Dyaksa (kepala agama Buddha). Disamping itu ada pendeta Maha Brahmana yang mendampingi Raja, dengan pangkat Sangkhadharma. Dalam Kitab Pararaton, Kertanagara sering juga disebut Bhatara Siwa Buda.
7.Kehidupan Sosial Kerajaan Singosari
Dalam kitab Pararaton maupun Negara Kertagama diceritakan bahwa kehidupan sosial masyarakat Singosari cukup baik karena rakyat terbiasa hidup aman dan tenteram sejak pemerintahan Ken Arok, dan rakyatnya terbiasa dengan kehidupan religius yang dibuktikan dengan berkembangnya ajaran baru yaitu ajaran Tantrayana
Kehidupan sosialnya terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas atas atas raja dan keluarganya, serta bangsawan lainnya. Kelas bawah yakni rakyat jelata dan masyarakat umum.
8.Kehidupan Budaya Kerajaan Singsari
Dalam bidang kebudayaan masyarakat, Singasari sudah ahli dalam membuat candi dan patung. Candi yang dibangun pada masa Singasari adalah candi Kidal, Jago , dan Singasari. Sementara itu karya berupa patung antara lain patung Ken Dedes sebagai perwujudan dari Dewi Prajnaparamita dan Patung Joko Dolok.
9.Kehidupan Ekonomi
Kehidupan masyarakat Singasari didominasi dengan bertani, berdagang dan pengrajin.Kegiatan perdagangan nya dilakukan selama lima hari pasaran yang berbeda.Pada masa itu, perdagangan antarpulau, antarwilayah, bahkan dengan negara lain sudah terselenggara dengan baik.
10.Kejayaan
Kertanegara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah kerajaan singasari, ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar jawa. Kertanegara juga mengadakan ekspedisi menaklukan Bali.
Pada tahun 1019, Airlangga berhasil naik menjadi raja Medang Kamulan. Saat sedang memerintah, Airlangga berhasil mengembalikan kewibawaan Medang Kamulan dan akhirnya memindahkan pusat pemerintahannya ke Kahuripan. Pada tahun 1041, Airlangga memerintahkan kerajaan untuk dibagi menjadi dua bagian. Pembagian itu dilakukan oleh Mpu Bharada, Brahmana yang terkenal sakti. Dua kerajaan yang terbelah tadi lalu dikenal sebagai Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri) dan dipisahkan oleh gunung Kawi dan Sungai Brantas. Kejadian ini kemudian dikisahkan dalam prasasti Mahasukbya, serat Calon Arang, dan kitab Negarakertagama. Meskipun tujuan awal Airlangga memecah kerajaan menjadi dua adalah agar tidak ada perebutan kekuasaan, pada praktiknya kedua putra Airlangga tetap bersaing bahkan setelah mereka masing-masing diberi kerajaan sendiri.
Sejarah Kerajaan Singasari ; Latar belakang kerajaan, kondisi politik dan pemerintahan, penyebab keruntuhan serta tradisi kerajaan yang masih ada hingga sekarang.
Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu dan kerajaan besar di jawa timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat Kerajaannya terletak di tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yg ramai.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. SEJARAH AWAL
Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan di
Jawa Timur, yang didirikan oleh Ken Arok pada
tahun 1222. Berdasarkan prasati Kudadu, nama
resmi kerjaan Singasari adalah Tumapel.
Menurut Nagarakertagama, ketika pertama kali
didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel
bernama Kutaraja.
Nama Tumapel juga muncul dalam kronik
Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan.
Arca Prajnaparamita ditemukan dekat candi
Singhasari dipercaya sebagai arca perwujudan Ken
Dedes.
4. AWAL BERDIRI
Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan
Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu. Tumapel
saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan
tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama
Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok
juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang
bernama Ken Dedes. Ken Arok berniat melepaskan
Tumapel dari kekuasaan Kadiri.
Pada1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja
Kadiri melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu
menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat
dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa
Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di
5. Versi Negaraketagama
Dalam naskah naskah Nagarakertagama, disebutkan
tahun yang sama pendirian kerajaan Tumapel. Pendiri
kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang
Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja
Kadiri.
Prasasti MulaMalurung atas nama Kertanagara tahun
1255, menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah
Bhatara Siwa.
6. Kehidupan Beragama
Pada masa pemerintahan Kartanegara, agama Hindu maupun
Buddha berkembang dengan baik. Bahkan terjadi sinkretisme antara agama
Hindu dan Buddha, menjadi bentuk Syiwa-Buddha. Sebagai contoh,
berkembangnya aliran Tantrayana.
Usaha untuk memperluas wilayah dan mencari dukungan terus
dilakukan Kertanegara. Banyak pasukan Singasari yang dikirim ke berbagai
daerah. Antara lain pasukan yang dikirim ke Tanah Melayu. Keadaan ini
diketahui oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap kekuasaan
Kertanegara, antara lain penguasa Kediri, Jayakatwang. Ia berusaha
menjatuhkan kekuasaan Kertanegara
7. Pemerintahan Singasari
Pendiri Kerajaan Singasari ialah Ken Arok yang menjadi
Raja Singasari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang
Amurwabumi. Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama
Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni
Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa).
Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–
1227). Pada tahun 1227 Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan
Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di
Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.
Setelah itu Kerajaan Singasari di pimpin oleh beberapa
penguasa, yaitu :
8. Silsilah Wangsa Raja
Versi Pararaton Versi Nagarakretagama
• Ken Arok alias Rajasa Sang
Amurwabhumi (1222 – 1247)
•Rangga Rajasa Sang
Girinathaputra (1222 – 1227)
• Anusapati (1247 – 1249) •Anusapati (1227 – 1248)
• Tohjaya (1249 – 1250) • Wisnuwardhana (1248 – 1254)
•Ranggawuni alias Wisnuwardhan
a( 1250-1272) • Kertanagara (1254 – 1292)
•Kertanagara (1272 – 1292)
9.
10. Masa Kejayaan
Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di
luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali,Pahang, Gurun,
dan Bakulapura.
Wilayah Kekuasaan keseluruhan Kerajaan Singasari:
Jawa Barat, Pahang (Malaya), Tanjung Pura ( Kalimantan), Jawa Timur, dan
Madura
11. Peristiwa Keruntuhan-Sebab
Kemunduran
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan
angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami
keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi
pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang
merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari
Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati
terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi
raja dan membangun ibu kota baru di Kadiri. Riwayat
Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.
12. Peninggalan Kerajaan Singasari
• Candi Jago: terletak di
Malang, Jawa Timur, yang
dibangun untuk Raja
Wisnuwardhana, raja
Singasari, pada
pertengahan abad ke-13.
Dalam Negarakertagama,
candi ini merupakan salah
satu tempat yang
dikunjungi Hayam Wuruk
pada 1359.
13. Peninggalan Kerajaan Singasari
• Candi Singosari:
disebut juga Candi
Tumapel berupa kuil
Syiwa yang besar
dan tinggi.
•Arca
Dwarapala.
14. Peninggalan Kerajaan Singasari
• Candi Kidal: dibangun
di Rejokidal, Tumpang,
Malang, yang
dipersembahkan
kepada Anusapati, raja
kedua dan anak tiri
Ken Arok.
15. Peninggalan Kerajaan Singasari
•Prasasti Kudadu, Prasasti
Mula Malurung
Mandala Amoghapāśa dari masa
Singhasari (abad ke-13), perunggu,
22.5 x 14 cm. Koleksi Museum für
Indische Kunst, Berlin-Dahlem,
Jerman.
17. Sejarah Awal
Kerajaan Kediri adalah sebuah kerajaan besar di Jawa
Timur yang berdiri pada abad ke-12. Kerajaan ini merupakan
bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaanya terletak di
tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur
pelayaran yang ramai.
18. Awal Berdiri
Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007,
yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Kadiri.Arca yang
ditemukan di desa Gayam, Kediri itu tergolong langka karena
untuk pertama kalinya ditemukan patung Dewa Syiwa Catur Muka
atau bermuka empat.
Tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga memerintahkan
membagi kerajaan menjadi dua bagian, Pembagian kerajaan
tersebut dilakukan oleh seorang Brahmana yang terkenal yaitu
Mpu Bharada. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan
Kahuripan menjadi Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri)
yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas dikisahkan
dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama
(1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M). Tujuan pembagian
kerajaan menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi; daerah Malang dan delta
sungai Brantas dengan pelabuhannya Surabaya, Rembang, dan
Pasuruhan, ibu kotanya Kahuripan.Panjalu meliputi Kediri,
19. Perkembangan Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri yang ibu kotanya berada di Daha
tumbuh menjadi besar. Sedangkan Kerajaan Jenggala
semakin tenggelam. Diduga Kerajaan Jenggala ditaklukkan
oleh Kediri. Tetapi hilangnya jejak Jenggala mungkin juga
disebabkan oleh tidak adanya prasasti yang ditinggalkan atau
belum ditemukannya prasasti yang ditinggalkan Kerajaan
Jenggala. Kejayaan Kerajaan Kediri sempat jatuh ketika
Raja Kertajaya (1185-1222) berselisih dengan golongan
pendeta. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Akuwu Tumapel
Tunggul Ametung.
20. Agama di Kerajaan Kediri
Candi Gurah dan candi todo Wongso menunjukkan
latar belakang agama Hindu, berdasarkan jenis-jenis
arcanya. Petirtaan Kepung kemungkinan besar juga
bersifat Hindu karena tidak tampaknya unsur-unsur
Budhisme pada bangunan.
Beberapa prasasti menyebutkan nama abhiseka.
Akan tetapi, hal ini tidak langsung membuktikan bahwa
wisnuisme berkembang pada saat itu.
Secara umum bahwa agama Hindu, khususnya
pemujaan kepada Siwa, mendominasi perkembangan
agama pada masa kediri. Hal ini tercermin dari temuan
prasasti, arca-arca, maupun karya-karya sastra Jawa
Kuno.
21. Sistem Pemerintahan
Shri Jayawarsa
Digjaya Shastraprabhu
Kameshwara
Jayabaya
Prabu Sarwaswera
Prabu Kroncharyadipa
Srengga Kertajaya
Pemerintahan
Kertajaya
22. Kehidupan Sosial Masyarakat
Golongan-golongan dalam masyarakat Kediri dibedakan menjadi tiga
berdasarkan kedudukan dalam pemerintahan kerajaan:
1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan),
Yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja dan beberapa kaum
kerabatnya serta kelompok pelayannya.
2. Golongan masyarakat thani (daerah),
Yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas
pemerintahan di wilayah thani (daerah).
3. Golongan masyarakat non pemerintah,
Yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan hubungan
dengan pemerintah secara resmi atau masyarakat wiraswasta. Kediri memiliki
300 lebih pejabat yang bertugas mengurus dan mencatat semua penghasilan
kerajaan. Di samping itu, ada 1.000 pegawai rendahan yang bertugas mengurusi
benteng dan parit kota, perbendaharaan kerajaan, dan gedung persediaan
makanan.
23. Perekonomian Kediri bersumber atas usaha
perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kediri terkenal
sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Dengan
demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kediri
cukup makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan
memberikan penghasilan tetap kepada para pegawainya
dibayar dengan hasil bumi. Keterangan ini diperoleh
berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta.
24. Karya Sastra dan Prasasti
Kerajaan Kediri
Prasasti pada Jaman Kerajaan Kadiri diantaranya yaitu:
.
• Prasasti
Galunggung
Prasasti ini terletak
di Rejotangan,
Tulungagung.
25. Karya Sastra dan Prasasti
Kerajaan Kediri
• Prasasti Hantang (1135 atau
1052 M) menjelaskan Panjalu atau
Kadiri pada masa Raja Jayabaya.
26. Karya Sastra dan Prasasti
Kerajaan Kediri
• Prasasti Jepun 1144 M.
• Prasasti Talan 1136 M.
Seni sastra juga
mendapat banyak perhatian
pada zaman Kerajaan Kadiri.
27. Karya Sastra dan Prasasti
Kerajaan Kediri
Seni sastra mendapat banyak perhatian pada zaman Kerajaan
Panjalu-Kadiri. Pada tahun 1157 Kakawin Bharatayuddha ditulis oleh Mpu
Sedah dan diselesaikan Mpu Panuluh. Kitab ini bersumber dari
Mahabharata.
Mpu Panuluh juga menulis Kakawin Hariwangsa dan
Ghatotkachasraya. Terdapat pula pujangga zaman pemerintahan Sri
Kameswara bernama Mpu Dharmaja yang menulis Kakawin
Smaradahana. Kemudian pada zaman pemerintahan Kertajaya terdapat
pujangga bernama Mpu Monaguna yang menulis Sumanasantaka dan
Mpu Triguna yang menulis Kresnayana.
Ditemukan juga berita Cina yang banyak memberikan gambaran
tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan Kediri yang tidak
ditemukan dari sumber yang lain. Berita Cina tersebut disusun melalui
kitab yang berjudul Ling-mai-tai-ta yang ditulis oleh Cho-ku-Fei tahun
1178 M dan kitab Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau-Ju-Kua tahun 1225
M.
28. Runtuhnya Kediri
Runtuhnya kerajaan Kediri dikarenakan pada masa
pemerintahan Kertajaya , terjadi pertentangan dengan kaum
Brahmana. Mereka menggangap Kertajaya telah melanggar agama
dan memaksa meyembahnya sebagai dewa. Kemudian kaum
Brahmana meminta perlindungan Ken Arok , akuwu Tumapel.
Perseteruan memuncak menjadi pertempuran di desa Ganter, pada
tahun 1222 M. Dalam pertempuarn itu Ken Arok dapat
mengalahkan Kertajaya, pada masa itu menandai berakhirnya
kerajaan Kediri.