Dokumen tersebut membandingkan bentuk pemerintahan otoriter di Libya, Jerman, dan Korea Utara yang dipimpin oleh pemimpin tunggal yang kuat dengan bentuk demokrasi parlementer di Norwegia, Swedia, dan Denmark yang memiliki sistem monarki konstitusional.

1. Negara Otoriter
1. Libya
 Pemimpin : Muammar Khadafi (1969)
 Bentuk Pemerintahan : Jamariya (Negara massa)
 Bentuk Negara : Republik
 Partai Politik : Arab Socialist Union
2. Jerman
 Pemimpin : Adolf Hitler (1934)
 Bentuk Pemerintahan : Diktatur (dipimpin oleh dictator)
 Bentuk Negara : Federasi
 Partai Politik : Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP, Partai
Pekerja Nasional-Sosialis Jerman) atau Partai Nazi
3. Korea Utara
 Pemimpin : Kim Jong-un (2011)
 Bentuk Pemerintahan : ideologi Juche
 Bentuk Negara : Republik Demokratik Rakyat Korea
 Partai Politik : Paerai Buruh
Negara Demokrasi
1. Norwegia
 Pemimpin : Raja Harald V (1991)
 Bentuk Pemerintahan : Parlementer
 Bentuk Negara : Kerajaan
 Partai Politik : Monarki konstitusional
2. Swedia
 Pemimpin : Raja Carl XVI Gustaf (1973)
 Bentuk Pemerintahan : Parlementer
 Bentuk Negara : Kerajaan
 Partai Politik : Monarki konstitusional
3. Denmark
 Pemimpin : Ratu Margrethe II (1972)
 Bentuk Pemerintahan : Parlementer
 Bentuk Negra : Kerajaan
 Partai Politik : Monarki konstitusional