Ringkasan dari dokumen tersebut adalah: 1. Penelitian ini menguji hubungan antara integrasi vertikal perusahaan dengan nilai perusahaan selama pandemi Covid-19 2. Hasilnya menunjukkan bahwa integrasi vertikal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan karena mampu mengurangi biaya transaksi dan ketidakpastian 3. Integrasi vertikal membantu perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian seperti selama pande

1. Vertical integration and corporate
value under uncertainty shock:
Evidence from the COVID-19
pandemic
NAMA : AGUNG FITRA SANDHI,MT
NIM : 221022115025
PROGRAM DOKTOR
STRATEJIK MANAJEMEN
Seminar Industri & Dinamika Persaingan Bisnis
Universitas Trisakti
Dosen : Prof. Ir. Syamsir Abduh, PhD NILAI 95

2. Created by : Chun Yuan, Chunxiao Geng ,Jian Sun
Huaigu Cui
Journal China Economic Quarterly International
Published online 30 July 2022
Website : www.keaipublishing.com/en/journals/china-
economic-quarterlyinternational
DOI : https://doi.org/10.1016/j.ceqi.2022.11.002

3. Abstrak
7/29/2023 3
Perusahaan selalu berinovasi untuk menjaga bagaimana perusahaan selalu
unggul dengan menggunakan teknologi yang keterbaharuan supaya berkembang
dipasar dan memiliki pondasi yang kuat dalam persaingan.
Dalam studi secara empiris mengadopsi vertical integrasi pada strategi
perusahaan telah membuat perusahaan makin berkembang (inovasi) dan makin
kompetitif pada pasar.
Integrasi vertical mampu menciptakan nilai bagi perusahaan ketika menghadapi
peningkatan ketidakpastian.
Penelitian ini menggunakan data cross-sectional selama wabah pandemi COVID-
19, dan ditemukan bahwa ada korelasi yang signifikan dan pengaurh positif
antara integrasi vertikal dan ketidakpastian pada peristiwa COVID-19.
Dalam peneltiian ini telah dinyatakan bahwa integrasi vertikal dapat menghindari
ketidakpastian, mengurangi biaya transaksidan membuat keadaan menjadi lebih
baik bagi perusahaa sehingga dapat memberikan bukti empiris terhadap teori
tentang ketidakpastian dan vertical integrasi dalam ekonomi biaya transaksi.

4. Vertical integrasi adalah strategi bisnis di mana sebuah perusahaan memperluas operasinya
dengan menggabungkan atau mengintegrasikan tahap produksi, distribusi, atau pemasaran
dari suatu produk atau layanan.
Vertical Integrasi membantu nilai perusahaan dan keberlanjutan bisnis terletak pada
apakah integrasi vertikal bisa mengurangi biaya transaksi (Coase, 1937). Pendapat dari
Williamson (1979) organisasi harus dapat mengukur biaya operasional dan strategi dalam
tiga hal penting : kekhususan aset, ketidakpastian, dan frekuensi transaksi.
Merebaknya pandemi COVID-19 di awal tahun 2020 memberikan pengalaman untuk mengkaji
dampak integrasi vertikal terhadap perusahaan pada saat ketidakpastian. Covid ini muncul
secara tiba-tiba, tidak dapat diprediksi dan memiliki risiko tinggi (Ding et al., 2021).
Hubungan antara Vertikal Intefgrasi dan ketidakpastian mengacu pada campur tangan
perubahan lingkungan eksternal yang tidak terduga pada transaksi (Leiblein dan Miller, 2003),
dan dianggap sebagai faktor kunci yang mempengaruhi nilai organisasi. Ketidakpastian
(uncertainty) dianggap sebagai standar dasar untuk mengevaluasi organisasi (Thompson,
1967). Williamson (1985) menunjukkan bahwa banyaknya isue atau masalah bisa dilakukan
evaluasi sehingga bisa mengurangi biaya biaya yang tidak perlu terutama ketergantungan
terhadap faktor eksternal.
01
Introduction

5. 02
Landasan Teori
7/29/2023 5
• Teece et al (1980) pentingnya integrasi vertikal dalam sebuah perusahaan atau industri untuk mencapai keunggulan
kompetitif. Integrasi vertikal adalah strategi di mana sebuah perusahaan menggabungkan atau mengintegrasikan
sebagian atau seluruh proses produksi atau distribusi dari tahap awal hingga akhir dari suatu produk atau layanan
• Cooper (1988) A taxonomy of literature reviews kompetisi perusahaan bisa dilakukan dengan cara : 1. fokus, 2. Goal,
3. Perspektif, 4. Coverage, 5. Organisasi dan 6. Audience.
• Porter (1991) ada dua jenis strategi yaitu korporasi dan kompetitif yang tertuang dalam The Five Forces dimana
Integrasi vertical digunakan untuk menaikan kapasitas perusahaan secara struktur dan ekonomi. Menerapkan
diversifikasi untuk menaikan profit, kelanjutan bisnis dam sumber daya sehingga tidak perlu bergantung kepada
eksternal sehingga akan ada integrasi total – dari seluruh mata rantai pasokan (supply chain).
• Barney (1991) sumber daya dan kemampuan suatu perusahaan dengan tujuan untuk menilai apakah sumber daya
tersebut dapat memberikan keunggulan kompetitif didalam organisasi
Dan lain lain

6. 03
03
Research Design
H1a : Akibat ketidakpastian pada saat Pandemi Covid 19, Vertical Integrasi
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Corporate Value)
H1b : Akibat ketidakpastian pada saat Pandemi Covid 19, Vertical Integrasi
berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan (Corporate Value)
Hipotesa
01
Bursa Efek Shanghai dan Bursa Efek Shenzhen sebagai sampel awal, dan
mengadopsi metode studi peristiwa untuk menguji dampak integrasi vertikal
pada reaksi pasar saham terhadap pandemic dengan melakukan review dari
laporan keuangan dengan cara : 1. Estimasi return, 2 observasi net profit, 3.
Elimanasi market tren di Industri keuangan, 4. Perusahaan diobservasi
sebanyak 3243
Pemilihan Sampel dan Sumber Data
02
Vertical Integrasi menggunakan data untuk menghitung bagian dari nilai
tambah perusahaan dalam rantai industri. Semakin tinggi pangsa nilai
tambah, semakin tinggi tingkat integrasi vertikal.
Cumulative abnormal return, penguran dimulai dari tanggal 20
Januari 2020 ketika Komisi Kesehatan China mengumumkan pandemic
covid 19 untuk mengukur nilai return saham yang tidak wajar.
Descriptive Statistic, dalam laporan bahwa nilai CAR adalah – 0.032
(negative) dibawah standar CAR 0.120 sehingga ketidaksesuaian nilai return
menjadi negative selama pandemic covid 19.
Variabel Penelitian dengan Pengamatan Kualitatif

7. 04
7/29/2023 7
Empirical Result
• Didalam tabel ditunjukan bagaimana dampak integrasi vertikal terhadap
nilai perusahaan pada saat pandemi COVID-19..
• Integrasi vertikal (VAS) sebagai variabel independen dalam kolom (1) dan
(2), dan integrasi vertikal (ADJVAS) dihitung dengan ADJVAS adalah
variabel bebas pada kolom (3) dan (4). Kolom (1) dan (3) hanya
mengontrol fixed effect tingkat industri dan provinsi, sedangkan kolom (2)
dan (4) menyertakan variabel kontrol lainnya.
• Hasil tersebur menunjukkan bahwa koefisien dari VAS dan ADJVAS positif
secara signifikan pada tingkat 1% (T-statistik masing-masing adalah 5,79,
4,76, 2,92 dan 4,03), hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi integrasi
vertikal, semakin tinggi nilai perusahaan pada pandemi COVID-19.
• Berdasarkan koefisien pada kolom (4), peningkatan satu standar deviasi
integrasi vertikal menyebabkan return yang tidak biasa meningkat sekitar
0,07 standar deviasi (¼0,040*0,213/0,120*100%)
.
• Secara keseluruhan, pada saat pandemi COVID-19, integrasi vertikal tidak
hanya menghambat biaya transaksi eksternal dan meningkatkan nilai
perusahaan, tetapi juga memperburuk biaya internal organisasi.

8. 05
Hasil Hipotesa
Hipotesa H1a
Integrasi Vertical dan Nilai Perusahaan
(positif)
menunjukkan bahwa pasar percaya bahwa
pemberitahuandimulainya kembali pekerjaan dan produksi
merupakan berita positif yang lebih signifikan bagi
perusahaan dengan spesialisasi vertikal yang lebih tinggi
(integrasi vertikal yang lebih rendah
Hipotesa H1b
Integrasi vertikal dan kinerja perusahaan
(positif)
Dampak positif dari integrasi vertikal pada nilai
perusahaan tidak hanya tercermin dalam kinerja
pasar, tetapi juga kinerja keuangan

9. Kesimpulan & Implikasi
7/29/2023 9
Biaya transaksi dan pasar adalah dua struktur tata kelola dan biaya transaksi adalah penentu utama dari kedua struktur ini, di mana
ketidakpastian menjadi isu pada saat pandemi COVID-19, makalah ini mengkaji apakah integrasi vertikal dapat menciptakan nilai bagi
perusahaan ketika ketidakpastian meningkat.
Adanya temuan integrasi vertikal berdampak positif pada nilai return abnormal selama periode pandemic jika biaya transaksi
eksternal lebih tinggi maka perusahaan mengurangi biaya internal menjadi terbatas atau lebih rendah dikarenakan adanya
ketidakpastian Hasil ini menunjukkan bahwa integrasi vertikal dapat menghindari ketidakpastian, mengurangi biaya transaksi, dan
meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh krisis mendadak.
Makalah ini memiliki implikasi kebijakan berikut :
1. Pengalaman pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa meskipun China telah mengambil langkah-langkah untuk secara efektif
mengendalikan pandemi COVID-19 dan mendorong dimulainya kembali pekerjaan dan produksi. Mengandalkan rantai pasokani
internasional pada saat pandemi COVID-19 kemungkinan akan menyebabkan guncangan sekunder pada rantai industry di China.
2. Perlu dilakukan pembenahan tata kelola perusahaan dan meningkatkan efisiensi dari internal. Dengan meningkatkan emampuan
beradaptasi dan menghindari biaya transaksi eksternal sehingga bisa menyebabkan efisiensi ekonomi.
Tata kelola perusahaan yang baik dapat mengurangi kerugian dan meningkatkan keunggulan perusahaan dalam beradaptasi dengan
ketidakpastian dan menghindari biaya besar dari pihak eksternal. Oleh karena itu, perlu untuk membangun dan meningkatkan sistem
pengawasan tata kelola perusahaan.