Dokumen tersebut membahas implementasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam kehidupan sehari-hari melalui contoh-contoh penerapannya di bidang kesehatan, pertanian, dan pelayanan masyarakat secara umum. Beberapa contoh penerapan mencakup pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pasien, kerja sama antarinstansi, dan inovasi dalam pelayanan.
Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal masa
remaja, sementara area pre-frontal korteks akan
matang di usia 24-25 tahun. Maka, remaja
didominiasi oleh sikap emosional, impulsifitas dan
keinginan mencoba hal baru tanpa memikirkan
akibatnya termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan mencoba
hal baru dan impulsivitas diperlukan remaja untuk
mengembangkan diri dan mencari identitas dirinya
melalui PKHS/Life skills
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Area limbik berkembang lebih dulu mulai awal masa
remaja, sementara area pre-frontal korteks akan
matang di usia 24-25 tahun. Maka, remaja
didominiasi oleh sikap emosional, impulsifitas dan
keinginan mencoba hal baru tanpa memikirkan
akibatnya termasuk pada perilaku yang berisiko .
Namun perlu diingat bahwa kemampuan mencoba
hal baru dan impulsivitas diperlukan remaja untuk
mengembangkan diri dan mencari identitas dirinya
melalui PKHS/Life skills
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
3. 1. Berorientasi Pelayanan
Definisi : Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
Kata Kunci :
Responsivitas
Kualitas
Kepuasan
4. 2. Akuntabel
Definisi : Bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan
Kata Kunci :
Intergritas
Konsiten
Dapat dipercaya
Transparan
5. 3. Kompeten
Definisi : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
Kata Kunci :
Kinerja terbaik
Sukses
Keberhasilan
Learning agility
Ahli dibidangnya
6. 4. Harmonis
Definisi : Saling peduli dan menghargai
Kata Kunci :
Peduli (caring)
Perbedaan
Selaras
7. 5. Loyal
Definisi : Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Kata Kunci :
Komitmen
Dedikasi
Kontribusi
Nasionalisme
Pengabdian
8. 6. Adaptif
Definisi :
Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan
Kata kunci :
Inovasi
Antusias terhadap perubahan
Proaktif
11. Berorientasi Pelayanan
Melayani registrasi PSAT-PDUK oleh pelaku usaha
Melayani pengurusan surat pembelian BBM untuk nelayan
Memberikan pelayanan kepada pasien sesuai advice dokter
12. Akuntabel
Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien secara lengkap tanpa ada yang ditutup-tutupi
Terus-menerus menjalankan pelayanan di ruang rawat inap sesuai SOP Apotek
Menyampaikan laporan keuangan secara transparan kepada masyarakat
13. Kompeten
Mengikuti bimbingan terkait pemenuhan kebutuhan jagung nasional yang diselenggarakan oleh
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
Memasang infus dengan satu kali tusukan
Memberikan edukasi dengan tepat terkait pengobatan pasien kronis
14. Harmonis
Melayani pasien tanpa memandang ras, suku, budaya, agama
Mengikuti kegiatan warga seperti haul dengan tujuan berbaur dengan masyarakat
Memfasilitasi siswa PKL dengan berbagai latar belakang di instansi kerja
15. Loyal
Melayani pasien dengan kondisi buruk hingga selesai walaupun sudah melewati jam kerja
Menghadiri rapat koordinasi bulanan ketika hari libur
Berbagi ilmu dengan menjadi narasumber pada webinar Kesehatan reproduksi calon pengantin
perempuan yang diselenggarakan oleh Edelweiss Mother Care
16. Adaptif
Menggunakan instragam sebagai media edukasi B2SA (beragam, bergizi seimbang, dan aman)
Penggunaan QR code dalam membantu pendataan budidaya air tawar
Penggunaan tanda tangan digital pada SPPD (Surat Permintaan Pencairan Dana)
17. Kolaboratif
Bekerjasama dengan dinas sosial untuk penyelenggaraan program bantuan pangan keluarga
kurang beruntung dan stunting
Bekerjasama dengan ahli gizi untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif
Berkonsultasi dengan