Dokumen tersebut membahas implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada beberapa perusahaan di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran dalam meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan mengelola konflik kepentingan antara pemilik dan pemangku kepentingan lainnya.
Konsep good corporate governance (GCG) menekankan pada hak pemegang saham untuk
memperoleh informasi secara tepat waktu dan kewajiban perusahaan untuk melakukan
pengungkapan secara transparan. Empat komponen utama GCG adalah fairness, transparency,
accountability, dan responsibility. Pelaksanaan GCG di Indonesia masih rendah karena kurangnya
pemahaman akan pentingnya GCG dan budaya korporasi yang kuat.
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...Dody Wijaksono
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance di PT Midi Utama Indonesia Tbk. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya penerapan GCG bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran, serta manfaat penerapan GCG bagi perusahaan seperti meningkatkan k
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik dan efektif di Indonesia. Terdapat beberapa tantangan dalam menerapkannya seperti Indonesia sebagai negara berkembang dengan keragaman etnis dan budaya. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG serta tahapan penerapannya di perusahaan mulai dari persiapan, implementasi, hingga evaluasi. Budaya organisasi juga mempengaruhi penerapan G
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...Adi Novian Prihantoro
2018, adi novian prihantoro, be gg, buana, corporate governance, hapzi ali, kominfo, mercu, meruya, mm, pusdiklat, pusdiklat kominfo, sdm, tugas uas, universitas mercu buana
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkYudi Nugroho
Abstract
“To become one of the leading investment companies in the Asia Pacific region through solid financial management, innovation, and competent human resources.” – Vision of PT. MNC Investama Tbk.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat.
Dalam menjawab tantangan dan isu global, perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil haruslah mengedepankan etika bisnis yang baik, agar nantinya visi dan misi perusahaan yang telah digariskan mampu tercapai tujuannya.
Apabila etika bisnis yang sehat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan, maka penerapan suatu prinsip Good Corporate Governanace dapat menjadi salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut. Penerapan Good Corporate Gobernance yang mengedepan etika dibandingkan dengan kepentingan pemilik (stakeholder dan shareholder) memang tidak mudah. Tapi ada manfaat dan tujuan yang dapat diperoleh oleh perusahaan, dimana bukan untuk tujuan yang bersifat jangka pendek tetapi bersifat jangka panjang demi keberlangsungan perusahaan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Good Corporate Gobernance etika bisnis oleh PT. MNC Investama Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis harus dapat terkelola dengan baik dan sesuai kaidah-kaidah etika, sejalan dengan 2ea r, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan penerapan Good Corporate Governanace dapat menjadi standar dan pedoman bagi Perusahaan, hal ini juga menjadi dasar PT. MNC Investama Tbk untuk turut menerapkan Good Corporate Governanace dalam melaksanakan setiap kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Penerapan tata kelola perusahaan kian menjadi faktor penentu yang strategis bagi
perusahaan agar dapat senantiasa meningkatkan nilai serta memelihara proses pertumbuhan
yang berkelanjutan. Oleh karenanya, setiap perusahaan perlu terus meningkatkan kerja
kerasnya agar dapat mengambil manfaat dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Percayalah, kita mampu jika kita memang sungguhsungguh mau melakukannya. Jika prinsip
GCG ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh, bisa dipastikan perusahaan akan memiliki
landasan yang kokoh dalam menjalankan bisnisnya. Secara eksternal, perusahaan akan lebih
dipercaya investor, yang berarti nilai pasar sahamnya akan terus membubung. Mitra kerja pun
tak ragu mengembangkan hubungan bisnis lebih luas lagi. Para pemasok memiliki pegangan
yang jelas dan terpercaya serta yakin akan diperlakukan secara adil sehingga bisa
memberikan harga yang terbaik, yang berarti menciptakan efisiensi bagi perusahaan. Para
kreditur pun memiliki kepercayaan tinggi untuk mengucurkan kreditnya yang mungkin kita
perlukan buat perluasan usaha.
Secara internal, suasana kerja juga menjadi lebih kondusif. Karena dengan
menerapkan GCG secara benar dan konsisten, berarti perusahaan sudah menerapkan sistem
pengelolaan perusahaan sesuai dengan pembagian peran masing-masing, di tingkatan direksi,
komisaris, komite-komite, dan lain-lain serta aturan main yang baku berdasarkan prinsip
GCG tadi. Tak kalah pentingnya, terciptanya keseimbangan kekuatan di antara struktur
internal perusahaan (direksi, komisaris, komite audit, dan lain sebagainya). Sehingga,
pengambilan keputusan bisa menjadi lebih dipertanggungjawabkan (accountable), juga hatihati dan bijaksana (prudent).
Bukan rahasia lagi, hingga saat ini praktik korupsi, penggelembungan biaya, kolusi
serta nepotisme masih tumbuh subur dan terus dipupuk di banyak perusahaan swasta atau
pemerintah. Penerapan GCG ini sebenarnya merupakan antibiotik yang sangat ampuh untuk
memberantas praktik-praktik yang menciptakan radang yang merongrong perusahaan tersebut
yang pada gilirannya merugikan konsumen karena adanya praktik biaya ekonomi tinggi.
Mengingat manfaatnya itu, para otoritas GCG perlu lebih agresif lagi mendorong penerapan
GCG, terutama di perusahaan publik, lembaga keuangan nonpublik dan BUMN.
Tidak bisa diingkari, masih banyak penerapan GCG yang sekadar untuk kosmetik
atau mendongkrak citra perusahaan dan tak konsisten untuk jangka panjang. Karena itu, perlu
komitmen yang lebih tinggi lagi terutama dari pimpinan dan pemilik perusahaan. Begitu pula,
survei seperti ini pun selalu mempunyai kelemahan, karena tak bisa sebebas-bebasnya
menguak apa yang tersembunyi di balik tameng rahasia perusahaan
Dokumen tersebut membahas etika dalam manajemen sumber daya manusia dan contoh
implementasinya pada perusahaan Unilever Indonesia. Secara khusus membahas tanggung jawab
sosial perusahaan Unilever Indonesia terhadap karyawan dan konsumen melalui standar perilaku
jujur, memenuhi hukum, menghargai karyawan, dan menyediakan produk berkualitas.
Dokumen tersebut membahas implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada beberapa perusahaan di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran dalam meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan mengelola konflik kepentingan antara pemilik dan pemangku kepentingan lainnya.
Konsep good corporate governance (GCG) menekankan pada hak pemegang saham untuk
memperoleh informasi secara tepat waktu dan kewajiban perusahaan untuk melakukan
pengungkapan secara transparan. Empat komponen utama GCG adalah fairness, transparency,
accountability, dan responsibility. Pelaksanaan GCG di Indonesia masih rendah karena kurangnya
pemahaman akan pentingnya GCG dan budaya korporasi yang kuat.
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...Dody Wijaksono
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance di PT Midi Utama Indonesia Tbk. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya penerapan GCG bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran, serta manfaat penerapan GCG bagi perusahaan seperti meningkatkan k
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik dan efektif di Indonesia. Terdapat beberapa tantangan dalam menerapkannya seperti Indonesia sebagai negara berkembang dengan keragaman etnis dan budaya. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG serta tahapan penerapannya di perusahaan mulai dari persiapan, implementasi, hingga evaluasi. Budaya organisasi juga mempengaruhi penerapan G
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...Adi Novian Prihantoro
2018, adi novian prihantoro, be gg, buana, corporate governance, hapzi ali, kominfo, mercu, meruya, mm, pusdiklat, pusdiklat kominfo, sdm, tugas uas, universitas mercu buana
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkYudi Nugroho
Abstract
“To become one of the leading investment companies in the Asia Pacific region through solid financial management, innovation, and competent human resources.” – Vision of PT. MNC Investama Tbk.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat.
Dalam menjawab tantangan dan isu global, perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil haruslah mengedepankan etika bisnis yang baik, agar nantinya visi dan misi perusahaan yang telah digariskan mampu tercapai tujuannya.
Apabila etika bisnis yang sehat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan, maka penerapan suatu prinsip Good Corporate Governanace dapat menjadi salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut. Penerapan Good Corporate Gobernance yang mengedepan etika dibandingkan dengan kepentingan pemilik (stakeholder dan shareholder) memang tidak mudah. Tapi ada manfaat dan tujuan yang dapat diperoleh oleh perusahaan, dimana bukan untuk tujuan yang bersifat jangka pendek tetapi bersifat jangka panjang demi keberlangsungan perusahaan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Good Corporate Gobernance etika bisnis oleh PT. MNC Investama Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis harus dapat terkelola dengan baik dan sesuai kaidah-kaidah etika, sejalan dengan 2ea r, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan penerapan Good Corporate Governanace dapat menjadi standar dan pedoman bagi Perusahaan, hal ini juga menjadi dasar PT. MNC Investama Tbk untuk turut menerapkan Good Corporate Governanace dalam melaksanakan setiap kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Penerapan tata kelola perusahaan kian menjadi faktor penentu yang strategis bagi
perusahaan agar dapat senantiasa meningkatkan nilai serta memelihara proses pertumbuhan
yang berkelanjutan. Oleh karenanya, setiap perusahaan perlu terus meningkatkan kerja
kerasnya agar dapat mengambil manfaat dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Percayalah, kita mampu jika kita memang sungguhsungguh mau melakukannya. Jika prinsip
GCG ini dilaksanakan secara sungguh-sungguh, bisa dipastikan perusahaan akan memiliki
landasan yang kokoh dalam menjalankan bisnisnya. Secara eksternal, perusahaan akan lebih
dipercaya investor, yang berarti nilai pasar sahamnya akan terus membubung. Mitra kerja pun
tak ragu mengembangkan hubungan bisnis lebih luas lagi. Para pemasok memiliki pegangan
yang jelas dan terpercaya serta yakin akan diperlakukan secara adil sehingga bisa
memberikan harga yang terbaik, yang berarti menciptakan efisiensi bagi perusahaan. Para
kreditur pun memiliki kepercayaan tinggi untuk mengucurkan kreditnya yang mungkin kita
perlukan buat perluasan usaha.
Secara internal, suasana kerja juga menjadi lebih kondusif. Karena dengan
menerapkan GCG secara benar dan konsisten, berarti perusahaan sudah menerapkan sistem
pengelolaan perusahaan sesuai dengan pembagian peran masing-masing, di tingkatan direksi,
komisaris, komite-komite, dan lain-lain serta aturan main yang baku berdasarkan prinsip
GCG tadi. Tak kalah pentingnya, terciptanya keseimbangan kekuatan di antara struktur
internal perusahaan (direksi, komisaris, komite audit, dan lain sebagainya). Sehingga,
pengambilan keputusan bisa menjadi lebih dipertanggungjawabkan (accountable), juga hatihati dan bijaksana (prudent).
Bukan rahasia lagi, hingga saat ini praktik korupsi, penggelembungan biaya, kolusi
serta nepotisme masih tumbuh subur dan terus dipupuk di banyak perusahaan swasta atau
pemerintah. Penerapan GCG ini sebenarnya merupakan antibiotik yang sangat ampuh untuk
memberantas praktik-praktik yang menciptakan radang yang merongrong perusahaan tersebut
yang pada gilirannya merugikan konsumen karena adanya praktik biaya ekonomi tinggi.
Mengingat manfaatnya itu, para otoritas GCG perlu lebih agresif lagi mendorong penerapan
GCG, terutama di perusahaan publik, lembaga keuangan nonpublik dan BUMN.
Tidak bisa diingkari, masih banyak penerapan GCG yang sekadar untuk kosmetik
atau mendongkrak citra perusahaan dan tak konsisten untuk jangka panjang. Karena itu, perlu
komitmen yang lebih tinggi lagi terutama dari pimpinan dan pemilik perusahaan. Begitu pula,
survei seperti ini pun selalu mempunyai kelemahan, karena tak bisa sebebas-bebasnya
menguak apa yang tersembunyi di balik tameng rahasia perusahaan
Dokumen tersebut membahas etika dalam manajemen sumber daya manusia dan contoh
implementasinya pada perusahaan Unilever Indonesia. Secara khusus membahas tanggung jawab
sosial perusahaan Unilever Indonesia terhadap karyawan dan konsumen melalui standar perilaku
jujur, memenuhi hukum, menghargai karyawan, dan menyediakan produk berkualitas.
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Mercubua...vanset98
Dokumen tersebut membahas tentang governance rating dan Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai proksi dari rating tata kelola perusahaan. Juga dibahas karakteristik perusahaan seperti ukuran, leverage, pertumbuhan, umur perusahaan, dan negara operasional yang mempengaruhi rating tata kelola. Fungsi rating tata kelola adalah meningkatkan kinerja perusahaan dan mempermudah akses pembiayaan.
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi ali, good government corporate governan...Asep Muhamad Perdiana
Secara umum terdapat 5(lima) prinsip dasar dari good corporate governance yaitu:
1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan da kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hakhak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Esensi dari corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku.
Tahap Implementasi
Setelah perusahaan memiliki GCG manual, langkah selanjutnya adalah memulai implementasi diperusahaan.
Tahap ini terdiri atas 3 langkah utama yakni:
1. Sosialisasi, diperlukan untuk memperkenalkan kepada seluruh perusahaan berbagai aspek yang terkait dengan implementasi GCG khususnya mengenai pedoman penerapan GCG. Upayasosialisasi perlu dilakukan dengan suatu tim khusus yang dibentuk untuk itu, langsung berada di bawah pengawasan direktur utama atau salah satu direktur yang ditunjuk sebagai GCG champion di perusahaan.
2. Implementasi, yaitu kegiatan yang dilakukan sejalan dengan pedoman GCG yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Implementasi harus bersifat top down approach yang melibatkan dewan komisaris dan direksi perusahaan. Implementasi hendaknya mencakup pula upaya manajemen perubahan (change management) guna mengawal proses perubahan yang ditimbulkan oleh implementasi GCG.
3. Internalisasi, yaitu tahap jangka panjang dalam implementasi. Internalisasi mencakup upayaupaya untuk memperkenalkan GCG di dalam seluruh proses bisnis perusahaan kerja, danberbagai peraturan perusahaan. Dengan upaya ini dapat dipastikan bahwa penerapan GCG bukan sekedar dipermukaan atau sekedar suatu kepatuhan yang bersifat superficial, tetapi benarbenar tercermin dalam seluruh aktivitas perusahaan.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...Febi Nofita Sari
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Governance di Indonesia dan perbedaan antara Board of Director, Board Committees, Board Power, dan Board Composition dalam konteks Good Corporate Governance. Ringkasannya adalah:
1. Penerapan Good Governance di Indonesia mulai berkembang sejak reformasi tetapi belum sepenuhnya berhasil karena masih ditemukan kecurangan.
2. Perbedaan antara Board of Director, Board Committees, Board Power, dan Board Composition mempengaruhi penerapan Good Corporate Governance.
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Governance Ratin...Melania Bastian
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) dan pentingnya memiliki peringkat GCG oleh lembaga pemeringkat. Ia menjelaskan konsep GCG dan lembaga-lembaga pemeringkat internasional serta implementasi GCG di perusahaan Indonesia yang masih perlu perbaikan. Dokumen tersebut juga memberikan rekomendasi 5 prinsip dasar GCG dan manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan GCG dengan
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...mercubuana university
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Good Governance baik di pemerintahan (GGG) maupun perusahaan (GCG). Good Governance merupakan paradigma pengelolaan sektor publik dan bisnis yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan stakeholder. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan.
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...Rudy Harland
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia, termasuk pembahasan mengenai budaya etika, lima pilar GCG, perbedaan antara dewan direksi, komite dewan, kekuasaan dewan, dan komposisi dewan, serta implementasinya di Indonesia.
14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...ciciliaeritawanti
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek good corporate governance pada perusahaan asuransi yang mencakup latar belakang teoritis dan praktis good corporate governance, pengertian good corporate governance menurut beberapa lembaga, serta prinsip-prinsip dasar dan aspek-aspek good corporate governance."
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate governance dan it governance , mercu buana, 2017
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal dalam mendukung penerapan good corporate governance (GCG). Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penerapan GCG memberikan manfaat bagi perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya, serta sistem informasi dapat mendukung pengendalian internal perusahaan untuk mewujudkan prinsip-prinsip GCG seperti akuntabilitas dan transparansi.
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan Good Governance di Indonesia, ...syifa khoirudin
Dokumen tersebut membahas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) di Indonesia. Secara umum, dokumen menjelaskan bahwa implementasi GCG di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena berada pada peringkat terbawah dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Dokumen juga membahas upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG.
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 12 Governan...parluhutan silitonga
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa poin penting tentang governance rating, yaitu:
1) Governance rating digunakan untuk menilai penerapan tata kelola perusahaan yang baik oleh suatu perusahaan.
2) Faktor-faktor yang dinilai antara lain komitmen, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan.
3) Tujuan governance rating antara lain meningkatkan kinerja perusahaan dan kepercayaan
BE & GG, Ivan Setiawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Governance Rating, Mercubua...vanset98
Dokumen tersebut membahas tentang governance rating dan Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai proksi dari rating tata kelola perusahaan. Juga dibahas karakteristik perusahaan seperti ukuran, leverage, pertumbuhan, umur perusahaan, dan negara operasional yang mempengaruhi rating tata kelola. Fungsi rating tata kelola adalah meningkatkan kinerja perusahaan dan mempermudah akses pembiayaan.
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi ali, good government corporate governan...Asep Muhamad Perdiana
Secara umum terdapat 5(lima) prinsip dasar dari good corporate governance yaitu:
1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Responsibility (pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan da kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hakhak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Esensi dari corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku.
Tahap Implementasi
Setelah perusahaan memiliki GCG manual, langkah selanjutnya adalah memulai implementasi diperusahaan.
Tahap ini terdiri atas 3 langkah utama yakni:
1. Sosialisasi, diperlukan untuk memperkenalkan kepada seluruh perusahaan berbagai aspek yang terkait dengan implementasi GCG khususnya mengenai pedoman penerapan GCG. Upayasosialisasi perlu dilakukan dengan suatu tim khusus yang dibentuk untuk itu, langsung berada di bawah pengawasan direktur utama atau salah satu direktur yang ditunjuk sebagai GCG champion di perusahaan.
2. Implementasi, yaitu kegiatan yang dilakukan sejalan dengan pedoman GCG yang ada, berdasar roadmap yang telah disusun. Implementasi harus bersifat top down approach yang melibatkan dewan komisaris dan direksi perusahaan. Implementasi hendaknya mencakup pula upaya manajemen perubahan (change management) guna mengawal proses perubahan yang ditimbulkan oleh implementasi GCG.
3. Internalisasi, yaitu tahap jangka panjang dalam implementasi. Internalisasi mencakup upayaupaya untuk memperkenalkan GCG di dalam seluruh proses bisnis perusahaan kerja, danberbagai peraturan perusahaan. Dengan upaya ini dapat dipastikan bahwa penerapan GCG bukan sekedar dipermukaan atau sekedar suatu kepatuhan yang bersifat superficial, tetapi benarbenar tercermin dalam seluruh aktivitas perusahaan.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...Febi Nofita Sari
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Good Governance di Indonesia dan perbedaan antara Board of Director, Board Committees, Board Power, dan Board Composition dalam konteks Good Corporate Governance. Ringkasannya adalah:
1. Penerapan Good Governance di Indonesia mulai berkembang sejak reformasi tetapi belum sepenuhnya berhasil karena masih ditemukan kecurangan.
2. Perbedaan antara Board of Director, Board Committees, Board Power, dan Board Composition mempengaruhi penerapan Good Corporate Governance.
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Governance Ratin...Melania Bastian
Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) dan pentingnya memiliki peringkat GCG oleh lembaga pemeringkat. Ia menjelaskan konsep GCG dan lembaga-lembaga pemeringkat internasional serta implementasi GCG di perusahaan Indonesia yang masih perlu perbaikan. Dokumen tersebut juga memberikan rekomendasi 5 prinsip dasar GCG dan manfaat yang diperoleh perusahaan dengan melaksanakan GCG dengan
BE & GG, andrio hafidz yulistyan, hapzi ali, good government corporate govern...mercubuana university
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Good Governance baik di pemerintahan (GGG) maupun perusahaan (GCG). Good Governance merupakan paradigma pengelolaan sektor publik dan bisnis yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan stakeholder. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip GCG seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kesetaraan.
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, The Corporate C...Rudy Harland
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia, termasuk pembahasan mengenai budaya etika, lima pilar GCG, perbedaan antara dewan direksi, komite dewan, kekuasaan dewan, dan komposisi dewan, serta implementasinya di Indonesia.
14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...ciciliaeritawanti
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek good corporate governance pada perusahaan asuransi yang mencakup latar belakang teoritis dan praktis good corporate governance, pengertian good corporate governance menurut beberapa lembaga, serta prinsip-prinsip dasar dan aspek-aspek good corporate governance."
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate governance dan it governance , mercu buana, 2017
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal dalam mendukung penerapan good corporate governance (GCG). Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penerapan GCG memberikan manfaat bagi perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya, serta sistem informasi dapat mendukung pengendalian internal perusahaan untuk mewujudkan prinsip-prinsip GCG seperti akuntabilitas dan transparansi.
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan Good Governance di Indonesia, ...syifa khoirudin
Dokumen tersebut membahas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) di Indonesia. Secara umum, dokumen menjelaskan bahwa implementasi GCG di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena berada pada peringkat terbawah dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Dokumen juga membahas upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG.
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 12 Governan...parluhutan silitonga
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa poin penting tentang governance rating, yaitu:
1) Governance rating digunakan untuk menilai penerapan tata kelola perusahaan yang baik oleh suatu perusahaan.
2) Faktor-faktor yang dinilai antara lain komitmen, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan.
3) Tujuan governance rating antara lain meningkatkan kinerja perusahaan dan kepercayaan
Similar to Tugas Kelompok 1 (Perbandingan Tata Kelola).pptx (20)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
2. PENDAHULUAN
P E R U S A H A A N B E R U P A Y A
B E R K O M I T M E N M E N E R A P K A N
S T A N D A R T A T A K E L O L A
P E R U S A H A A N
S E S U A I D E N G A N B E S T P R A C T I C E S
D A L A M S E T I A P K E G I A T A N
O P E R A S I O N A L N Y A . H A L T E R S E B U T
D I H A R A P K A N A K A N M A M P U
M E N D O R O N G P E N C I P T A A N N I L A I
P E R U S A H A A N ( V A L U E C R E A T I O N )
T I D A K H A N Y A B A G I P E M E G A N G
S A H A M ( S H A R E H O L D E R S ) T E T A P I
J U G A P A R A P E M A N G K U
K E P E N T I N G A N L A I N N Y A S E R T A
M E N D O R O N G K E L A N G S U N G A N
U S A H A P E R U S A H A A N D A L A M
J A N G K A P A N J A N G
( S U S T A I N A B I L I T Y ) .
Good Corporate Governance menjadi penting untuk Asia termasuk negara
Indonesia dan australia dalam beberapa tahun terakhir dengan sebagian besar
pasar telah memperkenalkan peraturan yang komprehensif. Regulator perusahaan
dan investor memiliki peran penting dalam Good Corporate Governance. Meskipun
masih ada beberapa kekurangan dalam kerangka peraturan di banyak negara di
kawasan Asia ini yang berfungsi untuk melumpuhkan manfaat apa yang telah
dicapai. Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara praktik Good Corporate
Governance yang baik dan keuntungan finansial
3. • PENGERTIAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (Corporate Governance)
TEORI
The Power of PowerPoint
Tata kelola perusahaan merupakan sebuah rangkaian atau konsep yang terstruktur yang
kemudian diterapkan dalam mengelola, mengarahkan, dan memimpin suatu perusahaan dimana
bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai dalam sebuah perushaan untuk pencapaian tujuan visi
dan misi yang ingin dicapai suatu perushaan.
Tata kelola perusahaan di waktu bersamaan juga memastikan dimana struktur dapat berfungsi
dalam menjaga integritas serta tanggung jawab perusahaan untuk berbagai konstituennya
seperti transparansi, hak pemegang saham, efekitvitas dewan kreditor, dll.
4. • KONSEP DASAR CORPORATE GOVERNANCE
TEORI
The Power of PowerPoint
• Menurut Chin and Shaw (2003)
• Ada dua teori utama yang terkait corporate governance adalah stewardship theory dan
agency theory. Dimana stewardship memandang bahwa sebuah manajemen dapat
dipercaya dalam bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupun
stakeholder dan sementara itu agency theory yang dikembangkan oleh Jensen dan
Meckling (1976) bahwa manajamen perusahaan sebgai agents bagi para pemegang
saham, yang akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri,
bukan sebagai pihak yang arif dan bijasana adil terhadap pemegang saham.
PRINSIP DASAR GCG
5. • TAHAP-TAHAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TEORI
The Power of PowerPoint
Tahap
Persiapan
Tahap
Implementasi
Tahap
Evaluasi
6. PENERAPAN GCG
Penerapan Good Corporate Governance di
tiap negara sangatlah berbeda-beda.
Penerapan yang dimaksudkan disini adalah
bagaimana menerapkan prinsip-prinsip dasar
Good Corporate Governance yang biasa
dijadikan patokan dalam menilai baik
buruknya tata kelola perusahaan yang
digunakan untuk mengukur seberapa baik
jalannya tata suatu negara berdasarkan
prinsip-prinsip Good Governance
(transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan
efisiensi, dan aspek lainnya).
8. ENFORCEMENT
NO Keterangan Australia
Indonesi
a
1
Pengatur di negara memiliki reputasi akan
penuh semangat dan konsisten
menegakkan tata kelola perusahaan dan
peraturan mereka sendiri?
2
Usaha perusahaan meningkatkan asset
mereka terlihat nyata atau berhasil dalam
beberapa tahun terakhir?
3
Pengatur hukum utama (contoh, komisi
sekuritas) memiliki kekuatan yang efektif
akan investigasi dan sanksi?
4
Ada catatan keberhasilan akan kasus
penuntutan pertukaran dari dalam dan
manipulasi pasar ?
5
Ada komisi yang melawan korupsi terlihat
efektif dalam mengatasi korupsi di sektor
publik dan swasta?
Enforcement di Indonesia masih kurang jika dibandingkan dengan Enforcement di Australia.
Pemerintah di Indonesia masih kurang semangat dalam menerapkan tata kelola perusahaan karena
pedoman di Indonesia masih bersifat sukarela sehingga tidak ada kewajiban untuk perusahaan di
Indonesia untuk menerapkan tata kelola perusahaan. Catatan keberhasilan dalam kasus penuntutan dan
penegakan hukum di negara Indonesia masih kurang berhasil terutama untuk kasuskasus atas
manipulasi pasar dan insider trading.
9. RULES AND
PRACTICES
NO Keterangan Australia
Indonesi
a
1 Apakah standar pelaporan keuangan
sudah baik dibandingkan terhadap
standar internasional?
2
Apakah standar pelaporan non keuangan
sudah baik dibandingkan terhadap
standar internasional?
3
Apakah perusahaan yang terdaftar
melaporkan hasil audit tahunan mereka
dalam jangka waktu 60 hari?
4
Apakah ada kode nasional akan praktik
terbaik yang sebagian besar berdasarkan
standar tata kelola yang internasional?
5
Apakah komite audit wajib ada dan
dilaksanakan? dan komite audit dipimpin
oleh seorang direktur yang benar-benar
independen (oleh perusahaan)
Corporate Governance Practices and Rules di Indonesia tidak terlalu berbeda jika dibandingkan dengan
Australia Perusahaan yang terdaftar di Australia tidak melaporkan hasil audit selama dalam jangka
waktu 60 hari dan memerlukan pengungkapan transaksi saham oleh direksi dan pemegang saham
pengendali dalam 3 hari kerja. Masing-masing negara tidak diperkenankan untuk melakukan tuntutan
hukum. Pemegang saham minoritas tidak dapat mencalonkan direktur independen tapi kandidat
tersebut dapat dipilih
10. CORPORATE
GOVERNANCE
CULTURE
NO Keterangan Australia
Indonesi
a
1 Perusahaan yang tercatat percaya bahwa
tata kelola perusahaan akan memberikan
manfaat nyata?
2
Perusahaan yang terdaftar benar-benar
mencoba untuk mengikuti secara
semangat, bukan hanya kata- kata saja,
aturan tata kelola perusahaan?
3
dewan perusahaan umumnya memiliki
ketua direksi terpisah dengan CEO?
4
Asosiasi profesional dan organisasi
akademis melakukan penelitian asli pada
praktik lokal?
5
Media secara aktif dan tidak memihak
melaporkan reformasi tata kelola
perusahaan dan perkembangannya?
Kebudayaan tata kelola perusahaan untuk Indonesia dan Australia sama memiliki 1 perbedaan dimana
itu terletak pada ketua CEO dan direksi. Ketua CEO dan direksi di Indonesia dan Australia adalah 1
orang yang tidak dipisahkan. Dimana tanggung jawab serta otoritas yang berbedabeda. Sehingga
Indonesia dan Australia merupakan negara yang Corporate Governance Culture paling kuat pada
pengelolaan dan kinerja kelola perusahaan.
12. AKIBAT DARI
PERBEDAAN
PENERAPAN GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
Hasil dari penerapan serta sebab-sebab penerapan yang terjadi di
perusahaanperusahaan nasional menyebabkan berbagai dampak
baik langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan-
perusahaan baik di pangsa pasar nasional maupun di
internasional. Hal yang menjadi dampak perbedaan penerapan
tata kelola perusahaan yang baik adalah perbedaan nilai
perusahaan di pasar internasional, sulitnya persaingan di pasar
internasional, kurangnya investor yang akan menanamkan modal
di perusahaan, dan hilangnya rasa percaya pengguna laporan
keuangan jika tidak menerapkan tata kelola perusahaan.
Perbedaan nilai perusahaan di pasar internasional, nilai
perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan bagaimana terlihat
dari publik bisa dari perusahaan pesaing baik di lokal maupun
internasional, pemerintah, investor dan nasabah. Di jaman
globalisasi, perusahaan tidak hanya dinilai dari performa
keuangan saja akan tetapi performa non keuangannya dimana
salah satunya adalah tata kelola perusahaan. Perusahaan yang
hanya memiliki performa keuangan yang baik jika tidak didukung
dengan tata kelola perusahaan yang baik maka bisa terlihat
kurang baik. Jika perusahaan yang memiliki performa keuangan
yang baik serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik maka
perusahaan akan terlihat baik