SlideShare a Scribd company logo
KUPANG METRO Timor Express
SABTU
3 MEI 2014 11
Wujudkan Pendidikan Pro Rakyat
Seruan liansi Forum
Mahasiswa NTT
Cerdas dan Sejahtera
KUPANG,TIMEX-
Memperingati hari Buruh
Internasional atau May Day,
hari Pendidikan Nasional
Jumat (2/5), Aliansi Forum
Mahasiswa NTT Cerdas dan
Sejahtera, melakukan
mimbar bebas di depan
kampus UNWIRA Kupang,
Jumat(2/5). Adapun OKP
yang tergabung dalam aliansi
ini antara lain, Liga
Mahasiswa Nasional Untuk
Demokrasi (LMND
Kupang), Front Mahasiswa
Nasional (FMN) Cabang
Kupang dan Gerakan
Pemuda Amfoang Barat Laut
(GP AMBAL).
Aliansi Mahasiswa
NTT Cerdas dan Sejahtera
dalam Orasinya menyatakan,
Sudah sekian tahun
Indonesia merdeka,
kemerdekaan itu belum
sepenuhnya dinikmati oleh
seluruh rakyat Indonesia. Hal
ini terjadi akibat keserakahan
manusia, dengan
menciptakan kelas-kelas
sosial ditengah kehidupan.
Tingkatan itu menginspirasi
lahirnya hari buruh sedunia,
dan bermula dari perjuangan
buruh menuntut delapan hari
kerja, menciptakan
kehidupan manusia yang
penuh adilan sepanjang abad,
meningkatkan nilai-nilai
kemanusiaan.
asalah lapangan
kerja, upah layak memiliki
hubungan erat dengan
pendidikan Nasional.
Penyelenggaraan
pendididkan justru
menghasilkan tenaga kerja
murah atau tanaga kerja
tidak siap pakai, karena
memang orientasi kebijakan
pemerintah kita lebih ke
sektor jasa, bukan sektor
produksi. Akibatnya, rakyat
mengandalkan tenaganya
untuk mempetahankan
hidup.
Pembiaran pemerintah dalam
membangun industri dalam
negeri, mengakibatkan
sumber kekayaan negeri ini
banyak dikuasai asing
diantaranya, ExxonMobil,
Chevron, ConocoPhilips,
Total, British Petroleum,
PetroChina, Shell, CNOOC,
Freeport, Newmont, BPH
Biliton, Inco dan Indosat
Disaat kontrak-kontrak
perusahaan tambang asing
tersebut akan habis, seperti
yang terjadi di Blok
Mahakam dan Blok
Tangguh, Pemerntah SBY-
Boediono Bukan mengambil
pilihan untuk diambil alih
pengelolaanya oleh negara
melalui Pertamina, namun
justru diparpanjang
pengelolaannya kepada
TOTAL (E&P) Perancis dan
British Petroleum (Inggris).
Sesungguhnya kekayaan
sumberdaya alam (tambang
migas dan mineral)
Indonesia, seharusnya dapat
memenuhi semua apa yang
menjadi kebutuhan akan
pendidkan gratis,
menciptakan lapangan kerja
bagi rakyat, serta
mensejahtarkan kaum buruh
dengan upah yang layak.
"Kita melakukan aksi ini,
untuk memperingati hari
Buruh Internasional yang
jatuh pada hari Kamis (1/5)
dan hari pendidikan Nasional
yang jatuh pada hari ini
(Kemarin). Kita tahu
persoalan pendidikan yang
ada di Indonesia belum betul
dan masih morat-marit,
pendidikan di Indonesia
masih berpihak pada
kepentingan asing.
Pemerintah Pusat kita minta
untuk cabut ujian Nasional
(UN) biarkalah UN ini cukup
dilaksanakan di setiap
sekolah, untuk melaksanakan
ujian itu," ungkap Katua
Umum FMN, Inosentius
Naitio saat ditemui koran ini
di depan kampus Unwira
Kupang, Jumat (2/5).
Pada kesempatan yang sama,
Korlap Aliansi Forum
Mahasiswa NTT Cerdas dan
Sejahtra, Hermanus Tupen
Masan, kepada koran ini
mengatakan, Forum ini
tehimpun dari tiga elemen,
LMND Kupang, FMN, GP
AMBAL. "Hari ini
(Kemarin) kita mimbar
bebas di depan Kampus
Unika, mulai dari jam 09.00-
12.00. Kita berharap
pemerintah dapat
memperhatikan upah
minimum propinsi (UMP)
RP 1.010.000 yang sudah di
undangkan. Buruh
dipekerjakan dari pagi
sampai malam hari, namun
upahnya tidak sebanding.
Masalah pendidikan yakni,
belum terakomodirnya
kearifan-kearifan lokal di
NTT. Kita usulkan supaya
kearifan-kearifan lokal di
NTT, harus diajarkan
disetiap sekolah,"
ungkapnya.
Ketua LMND Eksekutif
Kota Kupang, Jofan Hale
mengemukakan, dalam
momentum hari Buruh dan
hari Pendidikan Nasional,
hendaknya semua persoalan
yang terjadi pada buruh dan
dunia Pendidikan, kurikulum
tidak pro rakyat, harus
direvisi.
Pada kesempatan itu, Aliansi
Forum Mahasiswa NTT
Cerdas dan Sejahtera
menuntut, DPRD NTT perlu
mengawasi secara rutin
seluruh seluruh perusahaan
bidang jasa seperti toko,
swalayan, hotel dan ruko di
NTT, terkait jam kerja para
buruh. DPRD juga perlu
menginvestigasi lebih lanjut
soal ppembayaran upah
buruh yang oleh perusahaan
di NTT, agar sesuai denagan
UMP Rp 1.010.000,
tunjangan hari raya, cuti bagi
karyawati, jaminan
keselamatan kerja, subsidi
bagi kesehatan pekerja dan
jaminan lainnya. Pemerintah
perlu ciptakan lapangan
kerja, melalui pembangunan
industri berbasis komuditas
lokal, dan DPRD NTT harus
memperjuangkan rakyat
NTT juga Indonesia, untuk
menasionalisasi perusahaan
tambang migas asing, untuk
pendidikan gratis, kesehatah
gratis, dan upah layak
nasisonal. (mg-21)
ERWIN BAU/TIMEX
MIMBAR BEBAS. Aliansi Forum Mahasiswa NTT Cerdas dan Sejahtera, sedang memnggelar mimbar bebsa di halaman Unwira
Kupang, Jumat (2/5).
Kinerja Jaksa Belum Maksimal
Narkoba Membuat Generasi Muda
Rapuh
FGD PIAR NTT
KUPANG, TIMEX-Kinerja
aparat dalam penegakan hukum,
masih dipandang buruk dalam
belum maksimal, oleh sebagian
besar masyarakat. Ketidak
percayaan yang besar, terjadi pada
integritas penegak hukum dan
institusi peradilan. Kinerja yang
baik sangat diharapkan oleh
masyarakat, sehingga kepercayaan
masyarakat meningkat.
Akademisi Unwira Kupang, juga
fasilitator dan tim eksaminasi,
Mikael Feka, dalam kajian
hukumnya, pada Focus Group
Disscusion (FGD), atas draft awal
dokumen eksaminasi, yang
digelar Perkumpulan
Pengembangan Inisiatif dan
Advokasi Rakyat (PIAR), Jumat
(2/5) di Hotel Joniar
mengemukakan, korupsi harus
diberantas, tapi harus sesuai
Pancasila. Penegakan hukum,
hendaknya kredibel dan
penerapan sesuai aturan hukum
yang berlaku, baik KUHP,
KUHAP dan Undang-Undang
lainnya.
Khusus untuk Kejaksaan
bilangnya, banyak temuan yang
dapat dikaji lebih jauh, terutama
dalam penuntutan oleh JPU,
maupun penyelidikan dalam
sebuah kasus.
Dia mencontohkan, penyelidikan,
penyidikan hingga penuntutan
proyek pembangunan SMK
Pelayaran Alak, dianggap dan
diduga menyalahi sejumlah
ketentuan.
Pasalnya, sejumlah pihak yang
perannya sangatlah kecil,
dinyatakan tersangka dan
kemudian di sidangkan. "Kondisi
ini jelas merugikan dan JPU tidak
jeli dalam melakukan penyidikan
hingga penuntutan. Karena itu,
harusnya jaksa lebih jeli dan
obyektif, dalam menggunakan
pasal dalam penyelidikan dan
penuntutan," paparnya.
Sementara itu, Filmon dalam
paparannya mengemukakan, jaksa
dan JPU kadang bersidang tidak
sesuai aturan, dan terjadi
pelanggaran. Penuntutan,
terkadang dilupakan pasal-pasal
penting. Salah satunya ada Kasus
Daniel Sabon, dimana sejumlah
pasal tidak digunakan untuk
menjerat terdakwa trafficking.
Kedepan jelasnya, jaksa harus
profesional, mengumpulkan data
dan menetapkan tersangka dan
menuntut para terdakwa. Jika
terjadi demikian, maka kinerja
jaksa masih belum maksimal, dan
perlu ditingkatkan, demi
penegakan hukum yang
komprehensif.
Koodinator Program FGD PIAR,
Junior Adichandra Nange
mengemukakan, tujuan dari
kegiatan ini yakni menghasilkan
draf awal dokumen, yang
berkaitan dengan eksaminasi.
Tidak saja itu, kegiatan ini juga
untuk memberikan masukan, agar
kejaksaan meningkatkan kinerja,
dalam penyelidikan, penyidikan
dan penuntutan.
Kegiatan FGD ujarnya,
dilaksanakan selama satu hari,
dengan jumlah peserta dari
berbagai kalangan yang datang
dari akademisi, praktisi,
Ombudsman, tim pemantau Kota
Kupang, Kabupaten Kupang, TTS
dan TTU. (lok)
KUPANG, TIMEX
Penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian
meningkat. Maraknya
penyimpangan perilaku generasi
muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian
hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi
penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digerogoti zat-zat
adiktif penghancur syaraf. Untuk
itu, bertempat di Gereja Pniel
Sikumana, Senin (14/4), BNN
Kota Kupang melalui seksi
pencegahan menggelar Focus
group Discussion dengan pemuda
gereja setempat.
Kepala BNN Kota Kupang,
Martha Salendang ketika
membuka kegiatan Focus Group
Discussion (FGD) mengatakan,
hingga kini penyebaran narkoba
sudah hampir tak bisa dicegah.
Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia, dapat dengan
mudah mendapat narkoba dari
oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja
dari bandar narkoba yang senang
mencari mangsa di daerah
sekolah, diskotik, tempat
pelacuran, dan tempat-tempat
perkumpulan genk. "Upaya
pemberantas narkoba pun sudah
sering dilakukan namun masih
sedikit kemungkinan untuk
menghindarkan narkoba dari
kalangan remaja maupun dewasa,
bahkan anak-anak usia SD dan
SMP pun banyak yang terjerumus
narkoba," katanya.
Sementara itu, Paula Lopies saat
memaparkan materinya
mengatakan, perkembangan
pencandu narkoba semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11
sampai 24 tahun. Artinya usia
tersebut ialah usia produktif atau
usia pelajar. Pada awalnya, pelajar
yang mengonsumsi narkoba
biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini
sepertinya sudah menjadi hal yang
wajar di kalangan pelajar saat ini.
"Dari kebiasaan inilah, pergaulan
terus meningkat, apalagi ketika
pelajar tersebut bergabung ke
dalam lingkungan orang-orang
yang sudah menjadi pencandu
narkoba. Awalnya mencoba, lalu
kemudian mengalami
ketergantungan," ujarnya.
Selanjutnya, Kompol Albert Neno
mengatakan, upaya pencegahan
terhadap penyebaran narkoba di
kalangan remaja, sudah
seyogianya menjadi tanggung
jawab kita bersama. Dalam hal ini
semua pihak termasuk orang tua,
guru, dan masyarakat harus turut
berperan aktif dalam mewaspadai
ancaman narkoba terhadap anak-
anak kita. "Adapun upaya-upaya
yang lebih kongkret yang dapat
kita lakukan adalah melakukan
kerja sama dengan pihak yang
berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin
mengadakan razia mendadak
secara rutin," katanya.
Albert menambahkan,
pendampingan orang tua dapat
dilakukan dengan memberikan
perhatian dan kasih sayang. Pihak
sekolah harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap
gerak-gerik anak didiknya, karena
biasanya penyebaran narkoba
sering terjadi di sekitar
lingkungan sekolah. Yang tak
kalah penting lanjut Albert adalah
pendidikan moral dan keagamaan
harus lebih ditekankan kepada
remaja karena kurangnya
pendidikan moral dan keagamaan
yang mereka serap, perbuatan
tercela seperti ini pun akhirnya
mereka jalani. (mg19/lok)
FERDY TALOK/TIMEX
PAPARKAN. Akademisi juga fasilitator, Mikael Feka, sedang memaparkan sejumlah kasus,
yang dinilai janggal dalam penanganannya oleh penyidik dan JPU dari Kejaksaan, Jumat (2/5),
di Joniar Hotel, Kupang.
TOMMY AQUINODA/TIMEX
DENGAR. Sejumlah pemuda gereja Pniel Sikumana, mendengarkan paparan materi dari nara sumber
dalam kegiatan Focus Group Discussion yang digelar BNN Kota Kupang, Senin (14/4)

More Related Content

Similar to Tugas desain koran2

Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
F W
 
Laporan akhir opkim pagoh
Laporan akhir opkim pagohLaporan akhir opkim pagoh
Laporan akhir opkim pagohnurfatinafeeqa
 
PPT KKN PEDURUNGAN 2016.pptx
PPT KKN PEDURUNGAN 2016.pptxPPT KKN PEDURUNGAN 2016.pptx
PPT KKN PEDURUNGAN 2016.pptx
Ahmad Arif Faizin
 
355 692-1-sm
355 692-1-sm355 692-1-sm
355 692-1-sm
onnasanadie
 
Journey To karampuang Island
Journey To karampuang IslandJourney To karampuang Island
Journey To karampuang IslandMuh Saleh
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
sakuramochi
 
Potentia edisi 11
Potentia edisi 11Potentia edisi 11
Potentia edisi 11
Vonny Wiyani
 
Proposal kegiatan kkn tematik posdaya
Proposal kegiatan kkn tematik posdayaProposal kegiatan kkn tematik posdaya
Proposal kegiatan kkn tematik posdaya
Desy Rahmawati
 
Newsletterjuly2014
Newsletterjuly2014Newsletterjuly2014
Newsletterjuly2014
ECPAT Indonesia
 
Materi wisuda untag 7 sep2019 won
Materi wisuda untag 7 sep2019   wonMateri wisuda untag 7 sep2019   won
Materi wisuda untag 7 sep2019 won
Sarwono Sutikno, Dr.Eng.,CISA,CISSP,CISM,CSX-F
 
Universitas Pelita Harapan (UPH) news-november-2013
Universitas Pelita Harapan (UPH) news-november-2013Universitas Pelita Harapan (UPH) news-november-2013
Universitas Pelita Harapan (UPH) news-november-2013UPHNEWS
 
Edisi 58
Edisi 58Edisi 58
Edisi 58
koran fakta
 
Tabloid Dinas Kesehatan
Tabloid Dinas KesehatanTabloid Dinas Kesehatan
Tabloid Dinas Kesehatan
Juwitour MICE Training
 
Propsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpasPropsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpas
MULTI FOCUS VIDEO SHOOTING
 
PROPOSAL SEMARAK 2021.pptx
PROPOSAL SEMARAK 2021.pptxPROPOSAL SEMARAK 2021.pptx
PROPOSAL SEMARAK 2021.pptx
MukhtashorMukhtashor
 
Laporan Akhir HC Sosial
Laporan Akhir HC SosialLaporan Akhir HC Sosial
Laporan Akhir HC Sosialnurulhdayah
 
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSIPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
Sarwono Sutikno, Dr.Eng.,CISA,CISSP,CISM,CSX-F
 
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembagaStrategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Alwi Hasan
 

Similar to Tugas desain koran2 (20)

Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
Dialog Interaktif Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Ekonomi da...
 
Laporan akhir opkim pagoh
Laporan akhir opkim pagohLaporan akhir opkim pagoh
Laporan akhir opkim pagoh
 
PPT KKN PEDURUNGAN 2016.pptx
PPT KKN PEDURUNGAN 2016.pptxPPT KKN PEDURUNGAN 2016.pptx
PPT KKN PEDURUNGAN 2016.pptx
 
355 692-1-sm
355 692-1-sm355 692-1-sm
355 692-1-sm
 
Journey To karampuang Island
Journey To karampuang IslandJourney To karampuang Island
Journey To karampuang Island
 
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
14_Akhiri Mendidik Anak Dengan Kekerasan
 
Panduan mpls 2018
Panduan mpls 2018Panduan mpls 2018
Panduan mpls 2018
 
Potentia edisi 11
Potentia edisi 11Potentia edisi 11
Potentia edisi 11
 
Proposal kegiatan kkn tematik posdaya
Proposal kegiatan kkn tematik posdayaProposal kegiatan kkn tematik posdaya
Proposal kegiatan kkn tematik posdaya
 
Newsletterjuly2014
Newsletterjuly2014Newsletterjuly2014
Newsletterjuly2014
 
Materi wisuda untag 7 sep2019 won
Materi wisuda untag 7 sep2019   wonMateri wisuda untag 7 sep2019   won
Materi wisuda untag 7 sep2019 won
 
Universitas Pelita Harapan (UPH) news-november-2013
Universitas Pelita Harapan (UPH) news-november-2013Universitas Pelita Harapan (UPH) news-november-2013
Universitas Pelita Harapan (UPH) news-november-2013
 
Edisi 58
Edisi 58Edisi 58
Edisi 58
 
Tabloid Dinas Kesehatan
Tabloid Dinas KesehatanTabloid Dinas Kesehatan
Tabloid Dinas Kesehatan
 
Propsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpasPropsal paud-nusa-indah-limpas
Propsal paud-nusa-indah-limpas
 
PROPOSAL SEMARAK 2021.pptx
PROPOSAL SEMARAK 2021.pptxPROPOSAL SEMARAK 2021.pptx
PROPOSAL SEMARAK 2021.pptx
 
Laporan Akhir HC Sosial
Laporan Akhir HC SosialLaporan Akhir HC Sosial
Laporan Akhir HC Sosial
 
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSIPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
 
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembagaStrategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
Strategi mengembangkan kemitraan dalam rangka meningkatkan kemandirian lembaga
 
Proposal hani 2013
Proposal hani 2013Proposal hani 2013
Proposal hani 2013
 

Tugas desain koran2

  • 1. KUPANG METRO Timor Express SABTU 3 MEI 2014 11 Wujudkan Pendidikan Pro Rakyat Seruan liansi Forum Mahasiswa NTT Cerdas dan Sejahtera KUPANG,TIMEX- Memperingati hari Buruh Internasional atau May Day, hari Pendidikan Nasional Jumat (2/5), Aliansi Forum Mahasiswa NTT Cerdas dan Sejahtera, melakukan mimbar bebas di depan kampus UNWIRA Kupang, Jumat(2/5). Adapun OKP yang tergabung dalam aliansi ini antara lain, Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND Kupang), Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Kupang dan Gerakan Pemuda Amfoang Barat Laut (GP AMBAL). Aliansi Mahasiswa NTT Cerdas dan Sejahtera dalam Orasinya menyatakan, Sudah sekian tahun Indonesia merdeka, kemerdekaan itu belum sepenuhnya dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini terjadi akibat keserakahan manusia, dengan menciptakan kelas-kelas sosial ditengah kehidupan. Tingkatan itu menginspirasi lahirnya hari buruh sedunia, dan bermula dari perjuangan buruh menuntut delapan hari kerja, menciptakan kehidupan manusia yang penuh adilan sepanjang abad, meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan. asalah lapangan kerja, upah layak memiliki hubungan erat dengan pendidikan Nasional. Penyelenggaraan pendididkan justru menghasilkan tenaga kerja murah atau tanaga kerja tidak siap pakai, karena memang orientasi kebijakan pemerintah kita lebih ke sektor jasa, bukan sektor produksi. Akibatnya, rakyat mengandalkan tenaganya untuk mempetahankan hidup. Pembiaran pemerintah dalam membangun industri dalam negeri, mengakibatkan sumber kekayaan negeri ini banyak dikuasai asing diantaranya, ExxonMobil, Chevron, ConocoPhilips, Total, British Petroleum, PetroChina, Shell, CNOOC, Freeport, Newmont, BPH Biliton, Inco dan Indosat Disaat kontrak-kontrak perusahaan tambang asing tersebut akan habis, seperti yang terjadi di Blok Mahakam dan Blok Tangguh, Pemerntah SBY- Boediono Bukan mengambil pilihan untuk diambil alih pengelolaanya oleh negara melalui Pertamina, namun justru diparpanjang pengelolaannya kepada TOTAL (E&P) Perancis dan British Petroleum (Inggris). Sesungguhnya kekayaan sumberdaya alam (tambang migas dan mineral) Indonesia, seharusnya dapat memenuhi semua apa yang menjadi kebutuhan akan pendidkan gratis, menciptakan lapangan kerja bagi rakyat, serta mensejahtarkan kaum buruh dengan upah yang layak. "Kita melakukan aksi ini, untuk memperingati hari Buruh Internasional yang jatuh pada hari Kamis (1/5) dan hari pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini (Kemarin). Kita tahu persoalan pendidikan yang ada di Indonesia belum betul dan masih morat-marit, pendidikan di Indonesia masih berpihak pada kepentingan asing. Pemerintah Pusat kita minta untuk cabut ujian Nasional (UN) biarkalah UN ini cukup dilaksanakan di setiap sekolah, untuk melaksanakan ujian itu," ungkap Katua Umum FMN, Inosentius Naitio saat ditemui koran ini di depan kampus Unwira Kupang, Jumat (2/5). Pada kesempatan yang sama, Korlap Aliansi Forum Mahasiswa NTT Cerdas dan Sejahtra, Hermanus Tupen Masan, kepada koran ini mengatakan, Forum ini tehimpun dari tiga elemen, LMND Kupang, FMN, GP AMBAL. "Hari ini (Kemarin) kita mimbar bebas di depan Kampus Unika, mulai dari jam 09.00- 12.00. Kita berharap pemerintah dapat memperhatikan upah minimum propinsi (UMP) RP 1.010.000 yang sudah di undangkan. Buruh dipekerjakan dari pagi sampai malam hari, namun upahnya tidak sebanding. Masalah pendidikan yakni, belum terakomodirnya kearifan-kearifan lokal di NTT. Kita usulkan supaya kearifan-kearifan lokal di NTT, harus diajarkan disetiap sekolah," ungkapnya. Ketua LMND Eksekutif Kota Kupang, Jofan Hale mengemukakan, dalam momentum hari Buruh dan hari Pendidikan Nasional, hendaknya semua persoalan yang terjadi pada buruh dan dunia Pendidikan, kurikulum tidak pro rakyat, harus direvisi. Pada kesempatan itu, Aliansi Forum Mahasiswa NTT Cerdas dan Sejahtera menuntut, DPRD NTT perlu mengawasi secara rutin seluruh seluruh perusahaan bidang jasa seperti toko, swalayan, hotel dan ruko di NTT, terkait jam kerja para buruh. DPRD juga perlu menginvestigasi lebih lanjut soal ppembayaran upah buruh yang oleh perusahaan di NTT, agar sesuai denagan UMP Rp 1.010.000, tunjangan hari raya, cuti bagi karyawati, jaminan keselamatan kerja, subsidi bagi kesehatan pekerja dan jaminan lainnya. Pemerintah perlu ciptakan lapangan kerja, melalui pembangunan industri berbasis komuditas lokal, dan DPRD NTT harus memperjuangkan rakyat NTT juga Indonesia, untuk menasionalisasi perusahaan tambang migas asing, untuk pendidikan gratis, kesehatah gratis, dan upah layak nasisonal. (mg-21) ERWIN BAU/TIMEX MIMBAR BEBAS. Aliansi Forum Mahasiswa NTT Cerdas dan Sejahtera, sedang memnggelar mimbar bebsa di halaman Unwira Kupang, Jumat (2/5).
  • 2. Kinerja Jaksa Belum Maksimal Narkoba Membuat Generasi Muda Rapuh FGD PIAR NTT KUPANG, TIMEX-Kinerja aparat dalam penegakan hukum, masih dipandang buruk dalam belum maksimal, oleh sebagian besar masyarakat. Ketidak percayaan yang besar, terjadi pada integritas penegak hukum dan institusi peradilan. Kinerja yang baik sangat diharapkan oleh masyarakat, sehingga kepercayaan masyarakat meningkat. Akademisi Unwira Kupang, juga fasilitator dan tim eksaminasi, Mikael Feka, dalam kajian hukumnya, pada Focus Group Disscusion (FGD), atas draft awal dokumen eksaminasi, yang digelar Perkumpulan Pengembangan Inisiatif dan Advokasi Rakyat (PIAR), Jumat (2/5) di Hotel Joniar mengemukakan, korupsi harus diberantas, tapi harus sesuai Pancasila. Penegakan hukum, hendaknya kredibel dan penerapan sesuai aturan hukum yang berlaku, baik KUHP, KUHAP dan Undang-Undang lainnya. Khusus untuk Kejaksaan bilangnya, banyak temuan yang dapat dikaji lebih jauh, terutama dalam penuntutan oleh JPU, maupun penyelidikan dalam sebuah kasus. Dia mencontohkan, penyelidikan, penyidikan hingga penuntutan proyek pembangunan SMK Pelayaran Alak, dianggap dan diduga menyalahi sejumlah ketentuan. Pasalnya, sejumlah pihak yang perannya sangatlah kecil, dinyatakan tersangka dan kemudian di sidangkan. "Kondisi ini jelas merugikan dan JPU tidak jeli dalam melakukan penyidikan hingga penuntutan. Karena itu, harusnya jaksa lebih jeli dan obyektif, dalam menggunakan pasal dalam penyelidikan dan penuntutan," paparnya. Sementara itu, Filmon dalam paparannya mengemukakan, jaksa dan JPU kadang bersidang tidak sesuai aturan, dan terjadi pelanggaran. Penuntutan, terkadang dilupakan pasal-pasal penting. Salah satunya ada Kasus Daniel Sabon, dimana sejumlah pasal tidak digunakan untuk menjerat terdakwa trafficking. Kedepan jelasnya, jaksa harus profesional, mengumpulkan data dan menetapkan tersangka dan menuntut para terdakwa. Jika terjadi demikian, maka kinerja jaksa masih belum maksimal, dan perlu ditingkatkan, demi penegakan hukum yang komprehensif. Koodinator Program FGD PIAR, Junior Adichandra Nange mengemukakan, tujuan dari kegiatan ini yakni menghasilkan draf awal dokumen, yang berkaitan dengan eksaminasi. Tidak saja itu, kegiatan ini juga untuk memberikan masukan, agar kejaksaan meningkatkan kinerja, dalam penyelidikan, penyidikan dan penuntutan. Kegiatan FGD ujarnya, dilaksanakan selama satu hari, dengan jumlah peserta dari berbagai kalangan yang datang dari akademisi, praktisi, Ombudsman, tim pemantau Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS dan TTU. (lok) KUPANG, TIMEX Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Untuk itu, bertempat di Gereja Pniel Sikumana, Senin (14/4), BNN Kota Kupang melalui seksi pencegahan menggelar Focus group Discussion dengan pemuda gereja setempat. Kepala BNN Kota Kupang, Martha Salendang ketika membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) mengatakan, hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia, dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa di daerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. "Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba," katanya. Sementara itu, Paula Lopies saat memaparkan materinya mengatakan, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. "Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan," ujarnya. Selanjutnya, Kompol Albert Neno mengatakan, upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan remaja, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak- anak kita. "Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin," katanya. Albert menambahkan, pendampingan orang tua dapat dilakukan dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting lanjut Albert adalah pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada remaja karena kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, perbuatan tercela seperti ini pun akhirnya mereka jalani. (mg19/lok) FERDY TALOK/TIMEX PAPARKAN. Akademisi juga fasilitator, Mikael Feka, sedang memaparkan sejumlah kasus, yang dinilai janggal dalam penanganannya oleh penyidik dan JPU dari Kejaksaan, Jumat (2/5), di Joniar Hotel, Kupang. TOMMY AQUINODA/TIMEX DENGAR. Sejumlah pemuda gereja Pniel Sikumana, mendengarkan paparan materi dari nara sumber dalam kegiatan Focus Group Discussion yang digelar BNN Kota Kupang, Senin (14/4)