Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka yang memiliki dana untuk dipinjamkan. Terdiri dari pasar modal, pasar berjangka, pasar uang, bursa hipotek, kredit konsumen, pasar perdana dan sekunder. Transfer dana dari penabung kepeminjam melalui transfer langsung, bank investasi, atau lembaga keuangan. Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran dana pinjaman di pasar, dengan tingkat bunga sebagai harga
berisi materi tentang pengertian uang, jenis-jenis uang, fungsi asli uang, fungsi turunan uang, pengertian bank, jenis-jenis bank, tugas bank sentral, menghitung kecepatan peredaran uang, teori kuantitas Irving Fisher
berisi materi tentang pengertian uang, jenis-jenis uang, fungsi asli uang, fungsi turunan uang, pengertian bank, jenis-jenis bank, tugas bank sentral, menghitung kecepatan peredaran uang, teori kuantitas Irving Fisher
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Makalah m.keuangan
1. BURSA KEUANGAN DAN SUKU BUNGA
Bursa (pasar) keuanganbursakeuanganmempertemukancalonpeminjamdanmerekamempunyai
dana berlebihuntukdipinjmakan.Adabeberapajenisbursakeuangandinegara majudansetiapjenis
terdiri dari banyaklembaga,antaralainsebagai berikut:
Pasar aktivafiaik,yakbi tempatjual beliprodukseperti sandangpangan,peralatandan
perkakas. Bursakeuanganberurusandengansaham, obligasi ,promes,hipotek,danklaim
lainatas aktivarill .
Pasar berjangka(spotandfuturesmarket) mengacupadasaatpenyerahan.Spotmarket
berarti bahwa“aktiva”yang diperdagangkandiserahkanditempatataudiserahkandalam
diantugahari kemudiansedangkandalanfuturesmarketatau pasarberjangja penyerahan
mungkinbaruakan berlangsungbeberapabulankemudian.
Pasanguang ( moneymarkets) danpasarmodal (capital markets?Keduanyamerupakan
bursa keuangan,tetapi jenissekuritassertajangjawaktuyangdikelolaberbeda.Pasaruang
adalahbursa sekuritasutangdenganjatohtempokurangdari satu tahun. Pasar modal
adalahbursa utangjangka panjangdansaham perseroan.
Bursa hipotikbersangkutanpautdenganpinjamanuntukreal estate hunian,komersial,dan
industri,dantanahpertanianatauperkebunan,sedangakanbursakreditkonsumen
berkaitandenganpinjamanuntukmobil.
Ppasar perdanaadalahnursatempatperseroanpertamasekali menerbitkanataumenjual
saham baruuntukmenambahmodalnya(emisi?Pasarsekunderadalahbursasekunder
adalahbursa tempatsekuritasdanaktivakeuanganlainnyadiperdagangkanolehpara
investorsetelahditerbitkanmelalupasarperdana.
Lembaga keuangan
Transef mofal darinparaahli oenabungkepadamerekayangmembutugkannyaberlangsung
tiga jalur:
Tansferlangsungatasuang dan sekuritas,terkadi apabilaperusahaanmenjualsahamatau
obligasinyalangsungkepadaparapenabungtanpamelaluiperantarakeuangan.
Transferjugabisa melalubankinvestasi yangberperansebagaiperantaradanmembantu
upayapenerbitansekuritas.
Transferjugadapat terlaksanamelalaui perantarkeuangan(financialintermediary)seperti
bankatau usaha pembiayaanbersama.Bankinvestasi adalahlembagakeuanganyang
menjamindanmendistribusimansekuritasbarusetamembantuperusahanuntuk
memperolehmodal.Perantarakeunaganadalahlembagakeuanganyangberspealisasi
untuk.memperlancartansferdanadari pemabungkepadamerekayangmembutuhkannya.
Dan pasar uang adalahdana bersamayangditanamkanpadasekuritasjangkapendek
denganresikoterendahdaninvestordapatMenariknyaDenganmenggunakanCek.
Perusahaanjasayangmenawarkanberbagai ragammenawarkanberbagai rahamjasa
keuangantermasukbaninvestasi,broker,asuransi dankomersial.
Pasar saham
Pasar sekunderyangpalingaktif danpalingpentingbagi manajeradalahpasarsaham.Dan
karenatujuanutama manajemenkeuanganadalahuntukmemaksimunkanhargasaham
perusahaan,pemahamanatau mekanisme pasarini sangatpentingbagi parapengelola
pengusaha.
2. Bursa saham ( the stock exchanges)
Secara garisbesarbursa saham bisadibagi menjadi yaitu:
Bursa utama adalahorganisasi formal yangmempunyaiwujudfisikyangmelakukan
pasar lelangatassekuritasyangtercatatdibursa( listedatauorganized? Contohnya:
bursa sahamnewyork(NYSE)
Bursa paralel ( the overnte countermarkets) adalahsekumpulanbesarpialangdan
dealerataumakelaryangdihubungkangkanmelalutelpomdancomputerdan
melaksanakanperdagmaganatassekuritasyangtidakdicatat( unlisted) dibursautama.
Suku Bunga
Pengertian Suku Bunga
Bungaadalahtanggunganpada pinjamanuang,yangbiasanya dinyatakandenganpersentase
dari uangyang dipinjamkan.Sukubunga adalahtingkatbungayangdinyatakandalampersen,
jangkawaktu tertentu(perbulanataupertahun),sukubungadibedakanmenjadi dua, yaitu:
Sukubunga nominal adalahrate yangdapat diamati pasar.
Sukubunga riil adalahkonsepyangmengukurtingkatbungayang sesungguhnya,sukubunga
riil samadengansukubunga nominal dikurangi denganlaju inflasi yangdiharapkan.
r = i - µ
Dimana:r = sukubunga riil
i = sukubunga nominal
µ = lajuinflasi
Teori TingkatSukuBunga
Teori Klasik
Tabungan, simpanan menurut teori klasik adalah fungsi tingkat bunga, makintinggi
tingkat bunga, maka makin tinggi pada keinginan masyarakat untuk menyimpan
dananya di bank. Artinya pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan
terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk berkonsumsi
guna menambah tabungan. Sedangkan bunga adalah “harga” dari (penggunaan)
loanable funds,atau dapat diartikan sebagai dana yang tersedia untuk di pinjamkan
atau dana investasi, karena menurut teori klasik, bunga adalah “harga” yang terjadi
di pasar investasi. Investasi jugamerupakantujuandari tingkatbunga. Semakintinggi
tingkat bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi juga semakin kecil,
alasannya adalah seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya
apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut lebih besar dari tingkat
3. bunga yang harus di bayarkan untuk dana investasi tersebut sebagai ongkos untuk
penggunaan dana (cost of capital). Makin rendah tingkat bunga, maka pengusaha
akan terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana juga
semakin kecil, tingkat bunga dalam keadaan seimbang (artinya tidak ada dorongan
naik turun) akan tercapai apabila keinginan menabung masyarakat sama dengan
keinginanpengusahauntukmelakukan investasi.
Teori KeynestantangSukuBunga
Teori Keynes menyebutkan bahwa, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan
penawaranuang,menurutteori ini adatiga motif,mengapaseseorangbersediauntuk
memegang uang tunai, yaitu motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Tiga motif
inilah yang merupakan sumber timbulnya permintaan uang yang diberi istilah
Liquidity preference, adanya permintaan uang menurut teori Keynes berlandaskan
pada konsepsi bahwa umumnya orang menginginkan dirinya tetap likuid untuk
memenuhi tigamotif tersebut.TeoriKeynesmenekankanadanya hubunganlangsung
antara kesediaanorangmembayarhargauangtersebut(tingkat bunga) denganunsur
permintaanakanuanguntuktujuanspekulasi, dalamhal ini permintaanbesarapabila
tingkatbungarendahdan permintaankecil apabilabungatinggi.
Pasar Dana Pinjaman(Marketforloanable funds)
Pasar dana pinjaman ini menjelaskantentang interaksi antara permintaan dan penawaran
danapinjamanyangakhirnyaakan mempengarui jumlahpinjamandantingkatbunga.Tingkat
bungaadalah hargayangharusdibayaratas penggunaanloanable funds.Dasar pemikirandari
timbulnyapenawaranakanloanable fundsadalahberasal dari masyarakatyangmenyisihkan
sebagian dari pendapatannya untuk ditabung. Dapat dijelaskan disini bahwa jika pada suatu
periode tertentu adaanggotamasyarakatyangmenerimapendapatanmelebihi dari apa yang
mereka perlukan untuk kebutuhan konsumsinya selama periode tersebut, maka mereka ini
adalah kelompok penabung. Bersama-sama atau seluruh jumlah tabungan mereka
membentuk penawaran akan loanable funds. Kurva permintaan pinjaman seperti tampak
gambar 2.1 (a), mempunyaikemiringannegatif,bergerakturundari kiri ataske kanan bawah.
Bila tingkat bunga rendah, permintaan pinjaman akan bertambah karena akan semakin
banyak investasi, modal kerja maupun konsumsi dengan asumsi cateris paribus, dan begitu
pula sebaliknya. Permintaan dana pinjaman berasal dari bisnis domestik, konsumen dan
pemerintah serta pinjaman yang dilakukan oleh orang asing di pasar domestik. Kurva
4. penawaran pinjaman seperti dapat dilihat pada gambar 2.1 (b), mempunyai kemiringan
positif,bergerakdari kiri bawahke kanan atasyangmenggambarkanhubunganpositifantara
tingkat bunga dan penawaran pinjaman. Semakin tinggi tingkat bunga, maka akan semakin
banyak masyarakatyang tertarikuntuk menabungkanuangnyasehingga semakinbesarpula
danayangdapatdisalurkandalambentukpinjaman denganasumsicaterisparibus,danbegitu
pula sebaliknya. Penawaran dana pinjaman berasal dari terdiri dari penjumlahan tabungan
domestik, laba ditahan, penciptaan kredit oleh sistem perbankan, dana pinjaman
dari institusi danindividuasingdi pasardomestik.
5. 2.3 Nilai Waktu dari Uang
Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan
dalam perhitungan aliran kas. Sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi
terhadap apa yang dapat diperoleh dengan penggunaan uang tersebut ialah apa yang
disebut “bunga”. Apabila semua aliran kas di dunia usaha sudah pasti, maka tingkat
bunga dapat digunakan untuk menyatakan nilai waktu dari uang. Pembahasan akan
dimulai dari nilai waktu yang akan datang dengan tingkat bunga sederhana dan bunga
majemuk kemudian dilanjutkan dengan nilai sekarang.
Bunga Sederhana
Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman
atau tabungan atau investasi pokoknya saja. Jumlah uang dari bunga sederhana
merupakan fungsi dari variabel-variabel: pinjaman pokok, tingkat bunga per tahun,
dan jumlah waktu lamanya pinjaman. Rumus untuk menghitung jumlah bunga
sederhana adalah:
6. Bunga Majemuk
Nilai majemuk (“compound value” atau “ending amount”) dari sejumlah uang
adalah penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah modal pokok
dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut. dan secara aljabar
dapat diformulasikan sebagai berikut:
Secara umum rumusnya ditulis:
Nilai Sekarang
Nilai sekarang” menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru akan
kita miliki beberapa waktu kemudian. Dengan demikian maka cara menghitung
“present value”, adalah sebaliknya dari cara menghitung “compound value”, yaitu
dengan rumus:
2.4 Penilaian Saham dan Obligasi
a. Saham
BookValue ataunilai bukuadalahaset/kekayaanbersihyangdimiliki perusahaan.Dengankata
lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang saham dengan
mengandaikanseluruhutangtelah dilunasi.Nilai bukusahammencerminkannilai perusahaan
7. dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang di milikinya. Pada
analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada
ratioPBV investordapatmembandingkanlangsung bookvalue darisuatusahamdenganmarket
value-nya.Price BookValue (PBV) adalahperbandinganantaraharga saham dengannilai buku
perlembarsaham.
b. Obligasi
Obligasi adalahsuratbukti turutsertadalampinjaman kepadaperusahaanataubadan
pemerintahan.Obligasi merupakankertas berhargayangberisi pengakuanbahwabank,
perusahaan,pemerintah berhutangkepadapembawanyasejumlahtertentudenganbunga
tertentu pula.
PT X pada tgl.1 Januari 2010 menerbitkanobligasi dgnparvalue Rp.10 jutadgn couponrate
14% & masa edar10 thn,& kuponbidayarkan tahunandgndemikian,pembeliobligasi akan
mendapatkanhaksebagai berikut:
8. KEUNTUNGAN:
Bunga tahunan:Rp.10.000.000 x 14% = Rp. 1.400.000
Bunga selama10 tahun: Rp.1.400.000 x 10 = Rp. 14.000.000
Nilai nominal padaakhirtahunke 10 penebusansebanyakRp. 10.000.000
Penilaianhargapasarsuatuobligasi dapatditentukandenganrumus
berikutini:
Harga pasarobligasi = couponrate (PVIFA,I;n)+par value
(PVIFA,I;n) yaituNilai UangSaatini (PresentValue) dari anuitas)
Berdasarkancontohdi atas, dgn kuponRp.1,4 juta,par value Rp.10 juta,I
= 14% & n = 10, tentukanharga pasarobligasi tersebutdenganrumusdi atas?
Harga PasarObligasi =
= 1.400.000 (PVIFA,14%;10) + 10.000.000(PVIF,15%;10)
= 1.400.000 (5,2161) + 10.000.000 (0,2697)
= 7.302.540 + 2.697.000 = 9.999.540
Dibulatkanmenjadi =10.000.000
9. Analisa Laporan dan Peramalan Keuangan
Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Pada
mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai ‘alat penguji’ dari
pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya
sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai
posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak – pihak
yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk mengetahui posisi keuangan
suatu perusahaan serta hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu
adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Analisa Perbandingan Laporan Keuangan yaitu metode dan teknik analisa
dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau
lebih, dengan menunjukan:
Data absolut atau jumlah dalam rupiah
Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
Prosentase dari total
Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang
dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk
mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan
tendensi tetap, naik atau turun.
2.6 Menilai Kinerja Perusahaan dengan Rasio Keuangan dan Aliran Kas
Analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan dengan menganalisis
laporan keuangan, yang mencakup pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan
lain dalam industri yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan
perusahaan sepanjang waktu. rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-
angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam
satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan.
10. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angkaangka dalam satu periode
maupun beberapa periode.
Penggolongan Angka Rasio
Berdasarkan sumber datanya maka angka rasio dapat dibedakan antara:
Rasio - rasio neraca (balance sheet ratios) yang tergolong dalam katagori ini adalah
semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya
current ratio, acid test ratio.
Rasio - rasio laporan laba rugi (income statement ratios) yaitu angka – angka rasio
yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba rugi, misalnya
gross profit margin, net operating ratio, dsb.
Rasio - rasio anatar laporan (interstatement ratios) adalah semua angka rasio yang
penyusunannya data berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi,
misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.
Perhitungan dan analisis rasio keuangan secara time series analysis
dibedakan
menjadi beberapa jenis rasio, yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas ini diklasifikasikan menjadi:
2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas ini diklasifikaRasio Leverage
Rasio leverage ini diklasifikasikan
menjadi:
11. 3. Rasio Leverage
Rasio leverage ini diklasifikasikan
menjadi:
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas ini diklasifikasikan
menjadi:
5. Rasio Pasar Rasio
pasar ini diklasifikasikan
menjadi:
12. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
a. Metode Pengabdian yang digunakan yaitu berupa pelatihan perencanaan dan
pengendalian keuangan dengan Memberikan pengetahuan serta meningkatkan
kemampuan dalam hal:
Memberikan pengetahuan perencanaan dan pengendalian keuangan menggunakan
anggaran
Memberikan pengetahuan dan bagaimana cara mengimplementasikan konsep
Break Event Point dalam pengelolaan usaha kecil menengah.
Memberikan pengetahuan tentang analisis rasio keuangan serta mengajarkan
bagaimana menggunakannya dalam usaha kecil menengah. Dalam pelatihan
disediakan Modul bagi para peserta pelatihan yang dapat dijadikan pegangan untuk
melakukan perencanaan dan pengendalian keuangan. Modul akan
disusun oleh penulis dengan menggunakan berbagai referensi baik dari buku, artikel
ataupun jurnal.
Pengabdian pelatihan perencanaan dan pengendalian keuangan memberikan dampak
yang cukup baik kepada peserta pelatihan, pengetahuan peserta semakin bertambah
dalam menerapkan teori-toeri dalam perencanaan seperti penyusunan anggaran serta
analisis BEP dalam menentukan target penjualan serta analisis laporan keuangan yang
digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja. Sebagai bentuk luaran
pengabdian peserta diberikan modul yang dapat membantu mereka dalam memahami
materi-materi yang disampaikan pada saat pelatihan. Adapun isi dari modul tersebut
terdiri dari.
Metode Penyusunan Anggaran Peserta pelatihan diharapkan mampu menyusun
anggaran dan mampu menggunakannya sebagai alat perencanaan
keuangan sebagai dasar pengalokasian sumberdaya perusahaan serta mampu
13. menggunakan anggaran sebagai alat pengendalian perusahaan, berikut jenis-jenis
angaran yang akan dijadikan materi pelatihan:
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran Produksi
c. Anggaran Bahan Baku
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
e. Anggaran BOP
f. Anggaran Administrasi & Umum Serta Pemasaran
g. Anggaran Laba Rugi
h. Anggaran Kas
b. Metode Analisis Break Event Point dapat digunakan untuk mengetahui berapa
target penjualan yang harus di capai perusahaan agar perusahaan minimal mencapai
kembali modal, diharapkan melalui pelatihan ini mampu menerapkan konsep BEP
pada bisnisnya masing-masing.
c. Metode Analisis Rasio Keuangan untuk UMKM Analisis rasio dapat digunakan
untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan. Pada umumnya analisis rasio
digunakan untuk perusahaan besar, namun tidak menutup kemungkinan digunakan
untuk UMKM, karena UMKM juga menyusun laporan keuangan yang digunakan
sebagai dasar dalam melakukan analisis rasio. Terdapat 4 kelompok rasio yang akan
disamapaikan dalam materi
pelatihan, berikut ke empat rasio:
a. Rasio Likuiditas:
Menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendeknya, dengan kata lain rasio likuiditas menunjukan
kemampuan perusahaan membayar utang yang segera harus di bayar.
b. Rasio Solvabilitas:
Menunjukan seberapa besar utang digunakan dalam membiayai
perusahaan, jika utang terlalu besar dalam membiayai perusahaan
maka risiko yang ditanggung perusahaan juga semakin besar.
c. Rasio Aktivitas:
Menunjukan seberapa efektif perusahaan memanfaatkan sumberdaya yang
mereka miliki.
14. d. Rasio Profitabilitas:
Menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Kebijakan Modal Kerja
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui semua
kemampuan dan sumber yang ada seperti penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
cabang dan sebagainya. Brigham dan Daves menyatakan bahwa profitabilitas adalah
merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh
perusahaan. Profitabilitas diukur dengan menggunakan Earning Power yang merupakan
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan. Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang bisa
dijadikan uang kas yang dimiliki perusahaan untuk membiayai kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari. Menurut Brigham dan Daves menyatakan bahwa kebijakan modal
kerja menyangkut dengan keputusan yang diambil oleh manajemen perusahaan. Struktur
aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik
dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap. Rasio struktur aktiva diukur dengan
Current Assets to Total Assets Ratio yaitu merupakan perbandingan jumlah aktiva lancar
terhadap total aktiva yang terdapat di perusahaan. Perputaran modal kerja mengukur
efektifitas penggunaan aktiva lancer untuk menghasilkan penjualan. Perputaran modal
kerja diukur dengan Working Capital Turnover Ratio yang berdasarkan perbandingan
penjualan yang dihasilkan dengan aktiva lancar. Likuiditas adalah merupakan kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang akan jatuh tempo.
Likuiditas diukur dengan quick ratio. Digunakannya quick ratio untuk mengukur likuiditas
didasari oleh keyakinan bahwa perusahaan hotel dan restoran tidak memiliki persediaan
seperti pada perusahaan manufaktur dimana persediaan pada perusahaan manufaktur
digolongkan aktiva lancar yang dapat diperjualbelikan.
Persediaan pada hotel dan restoran berupa perlengkapan atas jasa yang dijual dan
jumlahnya relatif kecil. Berpegang pada pengertian bahwa aktiva likuid (kas dan piutang)
disediakan untuk mengatasi risiko kebangkrutan tetapi jika menahan aktiva likuid melebihi
kebutuhan dapat menurunkan profitabilitas. Pendanaan modal kerja adalah pendanaan
hutang yang dipergunakan oleh perusahaan dengan menunjukkan besarnya hutang jangka
15. pendek maupun jangka panjang terhadap seluruh pinjaman yang dimiliki perusahaan.
Menurut Pecking Order Theory, yaitu jika rasio pendanaan modal kerja semakin besar,
maka biaya yang akan ditanggung oleh perusahaan juga semakin besar dalam memenuhi
kewajibannya, sehingga kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan semakin
rendah dan dapat berdampak terhadap menurunan profitabilitas perusahaan.
Pengelolaan Kas dan Sekuritas
Manajemen kas adalah suatu sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas (cash
flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan serta memanfaatkan idle cash dan
perencanaan cash. Manajer keuangan harus mampu mengelola uang yang masuk ke
perusahaan dan uang yang dikeluarkan. Dalam praktiknya selama perusahaan beroperasi
terdapat dua macam aliran kas. Pertama aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas
keluar (cash out flow). Aliran kas masuk merupakan uang kas yang masuk ke perusahaan
(penerimaan uang), misalnya perolehan pendapatan baik berupa hasil penjualan atau laba
perusahaan. Uang kas masuk dapat pula diperoleh dari bunga yang diperoleh dari hasil
investasi atau pendapatan diluar usaha serta dapat diperoleh dari pinjaman pihak lain
(bank) ataupun dana hibah. Adapun aliran kas keluar merupakan uang yang dikeluarkan
perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan seperti untuk membeli bahan baku,
membayar gaji, upah, pajak, atau biaya operasional lainnya. Uang keluar dapat berupa
sejumlah uang yang digunakan untuk melakukan investasi baik yang berkaitan dengan
bidang usaha maupun tidak. Dikarenakan aliran kas masuk dan aliran kas keluar ini akan
terus menerus terjadi sepanjang perusahaan beroperasi, maka pihak manajemen perlu
mengaturnya. Hal-hal yang perlu diatur misalnya agar jumlah yang masuk selalu
lebih besar daripada uang keluar. Dengan demikian, keseimbangan cash flow perusahaan
dapat terjamin. Uang kas janganlah terlalu kecil ataupun terlalu besar daripada
pengeluaran kas yang dibutuhkan. Apabila jumlah kas terlalu kecil akan berbahaya bagi
perusahaan, karena akan mengakibatkan hambatan bagi pengeluaran untuk berbagai
pembayaran perusahaan. Dampak kekurangan kas ini cukup besar, misalnya menyangkut
kepercayaan pelanggan kepada kita, apabila perusahaan tidak mampu membayar
kewajibannya. Kemudian dampak lain kemungkinan biaya-biaya yang sudah menjadi
beban perusahaan. Kekurangan kas dapat juga menghambat operasi perusahaan karena
16. tidak mampu mmbeli bahan baku atau membayar gaji pegawai. Sebaliknya apabila uang
kas terlalu besar, daripada pengeluaran kas yang dibutuhkan juga kurang baik. Artinya,
kemungkinan ada uang menganggur alias tidak memberikan penghasilan kepada
perusahaan. Jadi, arus kas perlu diatur atau dikelola sedemikian rupa agar uang kas jangan
terlalu kecil dan jangan pula terlalu berlebihan. Sementara itu pengertian idle cash atau
uang menganggur adalah sejumlah dana yang tidak atau belum dimanfaatkan. Tentunya
manajer perusahaan harus mampu untuk memanfaatkan dana yang menganggur untuk
diinvestasikan ke berbagai investasi yang dianggap menguntungkan. Kebutuhan kas perlu
direncanakan sebaik mungkin, baik kas keluar dan kas masuk. Kebutuhan kas ini perlu
dibuatkan secara detail dalam anggaran kas. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian di
dalam penyusunan anggaran kas, adalah harus memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Penerimaan kas
2. Pengeluaran kas
3. Perubahan kas bersih dalam periode bersangkutan
4. Kebutuhan kas baru
Tingkat kas yang tepat akan dapat memberikan beberapa manfaat seperti:
Jumlah kas yang cukup dapat memberikan kemungkinan potongan
penjualan. Jika perusahan menawarkan adanya potongan kas untuk pembayaran yang
lebih awal, termasuk di dalamnya adalah adanya biaya bila potongan
tersebut tidak dimanfaatkan. Jadi misal perusahan menawarkan
persyaratan pembayaran atau term 2/15, net 40, maka biaya atas tidak
dimanfaatkannya potongan tersebut adalah:
Tingkat bunga tahunan efektif (The Efektive Annual Percentage Rate = APR = re):
17. Tingkat kas yang tepat juga akan mempengaruhi current ratio dan acid test
ratio yangmerupakan kunci untuk menilai posisi kredit perusahaan.
Pengelolaan Kredit
1. Kredit
Menurut Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 pasal 21 ayat 11, kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank
dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2. Unsur-unsur Kredit
a. Kepercayaan
Kepercayaan (trust) adalah sesuatu yang paling utama dari unsur kredit yang harus
ada karena tanpa ada rasa saling percaya antara kreditur dan debitur.
b. Waktu
Waktu (time) adalah bagian yang paling sering dijadikan kajian oleh pihak analisis
finance khususnya oleh analisis kredit.
c. Risiko
Menyangkut persoalan degree of risk, yang paling dikaji adalah keadaan yang
terburuk yaitu pada saat kredit tersebut tidak kembali atau timbulnya kredit macet.
d. Prestasi
Prestasi yang dimiliki oleh kreditur untuk diberikan kepada debitur.
18. e. Adanya kreditur
Pihak yang memiliki uang (money), barang (goods), atau jasa (service) untuk
dipinjamkan kepada pihak lain.
f. Adanya debitur
Pihak yang memerlukan uang (money), barang (goods), atau jasa (service) dan
berkomitmen untuk mampu mengembalikannya tepat waktu.
3 . Fungsi dan Tujuan Kredit
a. Meningkatkan Daya Guna Uang
b. Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas Uang
c. Meningkatkan Daya Guna
d. Meningkatkan Peredaran Barang
e. Kredit sebagai Akat Stabilitas Ekonomi
f. Meningkatkan Kegairahan Berusaha
g. Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
h. Meningkatkan Hubungan Internasional
4. Tujuan pemberian suatu kredit adalah
a. Profitability
Berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah.
b. Safety
Keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin
sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai
tanpa hambatan yang berarti.
5. Jenis-jenis Kredit
a. Kredit dilihat dari sudut tujuannya
1. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses konsumtif.
2. Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannnya proses produksi.
3. Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
membeli barang-barang yang akan dijual kembali.
b. Kredit dilihat dari sudut jangka waktu
19. 1. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang jangka waktunya maksimum 1 tahun.
2. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai
tiga
tahun.
3. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang
jangka waktunya lebih dari tiga tahun.
c. Kredit dilihat dari sudut penggunanya
1. Kredit eksploitasi, yaitu kredit berjangka
waktu pendek yang diberikan oleh suatu
bank kepada perusahaan untuk membiayai
kebutuhan modal.
2. Kredit investasi, yaitu kredit jangka
menengah atau jangka panjang yang
diberikan oleh suatu bank kepada
perusahaan untuk melakukan investasi atau
penanaman modal.
d. Kredit dilihat dari sudut jaminannya
1. Kredit tanpa jaminan
2. Kredit dengan agunan
6. Prosedur Pemberian Kredit
a. Pengajuan berkas-berkas
1. Latar belakang perusahaan
2. Maksud dan tujuan
3. Besarnya kredit dan jangka waktu
4. Cara pengembalian kredit
5. Jaminan Kredit
b. Penyelidikan berkas jaminan
c. Penilaian kelayakan kredit
d. Wawancara I
e. On the spot
f. Wawancara II
g. Keputusan kredit
h. Penandatanganan akad kredit atau perjanjian lainnya
20. i. Realisasi kredit
j. Penyaluran dan penarikan
7. Analisis Kredit
Analisis 6C:
a. Character
Dasar dari suatu pemberian kredit adalah atas dasar kepercayaan.
b. Capacity
Capacity yaitu suatu penelitian kepada calon debitur mengenai kemampuan
melunasi kewajiban-kewajibannya.
c. Capital
Capital merupakan jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki calon debitur.
d. Collateral
Collateral adalah barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam/debitur
sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.
e. Condition of Economy
Situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi dan budaya yang mempengaruhi
keadaan perekonomian pada kurun waktu tertentu.
f. Constraint
Constraint yaitu hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis
di suatu tempat.
Analisis 7P:
a. Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadian.
b. Party
Mengklasifikasikan berdasarkan modal, karakter dan loyalitasnya.
c. Purpose
Mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit.
d. Prospect
Menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau
tidak.
e. Payment
Bagaimana nasabah mengembalikan krejdit atau dari sumber mana saja
dananya.
21. f. Profitability
Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
g. Protection
Bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapat jaminan
perlindungan.
Analisis 7P:
a. Return
Penilaian atas hasil yang akan dicapai.
b. Repayment
Menilai berapa lama perusahaan pemohon kredit dapat membayar kembali
pinjamannya
c. Risk Bearing Ability
Bank harus mengetahui dan menilai sampai sejauh mana perusahaan
pemohon kredit mampu menanggung resiko.
8. Penggolongan Kualitas Kredit
a. Lancar (Pas)
b. Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)
c. Kurang Lancar (Substandard)
d. Kondisi diragukan
e. Macet (Loss)
9. Teknik penyelamatan kredit
a. Rescheduling
Memperpanjang jangka waktu kredit atau jangka waktu angsuran.
b. Reconditioning
Kapitalisasi bunga, penundaan pembayaran, penurunan suku bunga dan
pembebasan bunga.
c. Restructuring
Menanmbah modal nasabah.
d. Kombinasi
Merupakan kombinasi dari ketiga jenis di atas.
e. Penyitaan Jaminan
Nasabah sudah tidak mampu membayar semua utangnya.
10. Manajemen Kredit
22. a. Perencanaan Kredit
Kegiatan bidang perkreditan bank salah satu diantaranya adalah membuat
perencanaan kredit, karena setiap kegiatan suatu bank selalu harus diawali
dengan perencanaan.
b. Organisasi dan Manajemen Kredit
c. Proses Persetujuan Kredit
d. Dokumen dan Administrasi Kredit
e. Pembinaan dan Pengawasan Kredit
f. Penyelesaian Kredit bermasalah
1. Rescheduling
Memberikan perpanjangan jangka waktu angsuran yaitu 6 bulan dan maksimal 3
tahun.
2. Reconditioning
Memberikan penundaan pembayaran dan penurunan suku bunga.
3. Restructuring
Menambah modal nasabah dengan pertimbangan nasabah memang membutuhkan
tambahan dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak.
4. Kombinasi
Mengkombinasikan dari ketiga Teknik penyelamatan di atas. Penyitaan jaminan
Nasabah memang sudah tidak memiliki itikad baik dan sudah tidak mampu melunasi
kreditnya.
Pengelolaan Persediaan
a. Akuntansi Persediaan
Ditinjau dari segi bahasa, Akuntansi berasal dari kata Kerja “to account” yang
berarti memperhitungkan Account diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi
Akun atau perkiraan. Dalam arti yang luas, Pengukuran dan komunikasi dari
informasi – informasi Ekonomi untuk menghasilkan pertimbangan dan keputusan
keputusan dari pemakai informasi tersebut. Ditinjau dari segi prosedur, Akuntansi
23. adalah suatu teknik atau seni untuk mencatat, menggolongkan dan Menyimpulkan
transaksitransaksi atau kejadian yang mempunyai sifat keuangan dalam nilai mata
uang serta Menganalisis hasil dari teknik tersebut. Akuntansi adalah seni
pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan-pelaporan transaksi -
transaksi keuangan suatu organisasi dengan cara tertentu yang sistematis, serta
penafsiran terhadap hasilnya. Berdasarkan pengertian tersebut diatas, akuntansi
merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi: pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan dengan cara-cara tertentu yang sistematis. Objek
kegiatan akuntansi adalah transaksi-transaksi keuangan suatu organisasi.
b. Pengertian Persediaan
Sebagai salah satu asset penting dalam perusahaan - karena mempunyai nilai yang
cukup besar dan mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi perencanaan
dan pengendalian, persedian merupakan suatu kegiatan penting yang mendapat perhatian
khusus dari manajemen perusahaan. Persediaan adalah suatu
aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam
suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pengeijaan/proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi. Persediaan adalah semua barang-barang yang dipercadangkan
sampai pada tanggal neraca masih digudang atau barang yang belum laku dijual untuk
perusahaan yang memperoduksi barang maka persediaan yang dimiliki meliputi: persediaan
barang mentah, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Menurut Charles
A. TafF persediaan adalah terdiri dari sejumlah produk yang relative kecil, yang dapat
menyederhanakan pengendalian persediaan yang lainnya terdiri dari banyak sekali produk.
Dari pengertian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa persediaan barang atau bahan yang
disimpan dalam jumlah yang relative kecil atau banyak untuk memenuhi tujuan proses
produksi, perakitan, dijual kembali, dan untuk suku
cadang dari suatu peralatan mesin. Sistem pengendalian persediaan barang dapat
didefinisasikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat
persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan
dan berapa besar pesanan yang harus diadakan. Sistem ini menentukan dan menjamin
teijadinya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Mengendalikan
persediaan yang tepat bukan hal yang mudah. Apabila jumlah persediaan terlalu besar
mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar (yang tertanam dalam persediaan),
24. meningkatnya
biaya penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan
terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stock out) karena
seringkah bahan/barang tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar yang
dibutuhkan, yang menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, bahkan
hilangnya pelanggan. Sebagaimana keputusan manajemen operasi lainnya, kebijakan yang
paling efektif
dengan mencapai keseimbangan diantara berbagai kepentingan dalam perusahaan.
Pengendalian persediaan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat melayani kebutuhan
bahan/bahan dengan tepat dan biaya yang rendah.Pengertian dari pada persediaan barang
dalam hal ini adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-
barang yang masih dalam pengeijaan/proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.Jadi persediaan merupakan sejumlah
bahan-bahan yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan
untuk proses produksi serta barang jadi / produk yang disediakan untuk memenuhi
permintaan dari konsumen atau langganan setiap waktu. Secara praktis semua hal-hal atau
barang yang sifatnya berwujud, termasuk dalam kelompok persediaan ini ada suatu saat
lainnya, bensin, minyak, oli, atau bahan- bahan lain yang sejenis adalah merupakan
persediaan bagi perusahaan. Sujadi Prawirasentono Menyatakan bahwa Persediaan adalah
kekayaan yang terdapat dalam perusahaan
dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku/raw material), barang setengah jadi
(work in process) dan barang jadi (finished good). Menurut Eddy Heijanto persediaan adalah
bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu,
misalnya untuk proses produksi dan
perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi,
suku cadang. Dari pengertian diatas dapat disumpulkan
bahwa persediaan yang terdapat didalam perusahaan merupakan bagian dari Asset
(kekayaan) perusahaan. Oleh karena asset merpakan bagian dari kekayaan, maka pimpinan
perusahaan sangat berkepentingan untuk memantaunya. Pemantauan ini bertujuan untuk
menjaganya dari kehilangan dan menjaganya agar selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Mencegah timbulnya kehilangan persediaan dan menjaga tersedianya persediaan
bahan baku untuk menjamin kelancaran operasi perusahaan adalah merupakan adalah salah
25. satu tugas manajemen. Pangestu Subagjo, dkk menyatakan bahwa Fungsi Persediaan adalah
menyimpan untuk melayani kebutuhan perusahaan akan bahan mentah/barang jadi dari waktu
ke waktu. Untuk perusahaan yang memperoduksi barang maka persediaan yang dimiliki
meliputi: persediaan barang mentah, persediaan barang dalam proses
dan persediaan barang jadi atau persediaan yang tersisa dalam suatu periode. Persediaan
merupakan pos yang sangat berarti dalam aktiva lancar. Hal itu menyebabkan metode
penilaian persediaan merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan, agar dapat melayani kebutuhan
Pembiayaan Jangka Pendek
Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang di
masa yang akan dating. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap dapat
beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat kebangkrutan
perusahaan. Manajer Keuangan harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran:
a. Pengeluaran jangka pendek
Merupakan pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis seharihari. Pengeluaran
Jangka Pendek meliputi:
1. dana yang di tanam dalam persediaan, (baik persediaan bahan baku, barang dalam
proses, mau pun barang jadi).
2. Pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji pegawai
3. Serta biaya operasi lainnya.
4. Pengeluaran Jangka Panjang
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran
operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran
aktiva tetap. Tidak ada pembatasan yang pasti antara jenis sumber dana usaha jika
dibagi menurut waktu, jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
Namun secara umum pembiayaan yang berjangka waktu satu hingga sepuluh tahun
dikategorikan ke dalam pembiayaan jangka menengah. Sementara jika lebih dari
masa tersebut di kategorikan menjadi pembiayaan jangka panjang. Khusus
pembiayaan jangka menengah yang kerap jadi pilihan usaha pebisnis, pada
26. dasarnya secara global ada beberapa jenis pembiayaan termasuk di dalamnya.
Diantaranya adalah term loan. Term loan biasa diberikan oleh bank komersial
Sumber-sumber Pembiayaan Jangka Pendek:
a. Utang Dagang (Trade Credit)
Utang dagang disamping dapat merupakan pengeluaran, dapat pula berfungsi
sebagai sumber dana bagi perusahaan, saat barang telah diterima tetapi
pembayarannya dilakukan kemudian. Pemberian kredit dari satu perusahaan ke
prusahaan lainnya merupakan pinjaman jangka pendek bagi perusahaan.
b. Pinjaman Bank jangka Pendek dengan Jaminan
Pinjaman bank merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting.
Pinjaman tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian
utang yang di sebut PROMISSORY NOTES yang menyatakan kesanggupan
perusahaan untuk membayar pinjaman serta bunga yang telah disepakati. Dalam
jenis pinjaman ini bank juga mensyaratkan adanya jaminan (koleteral) yang
memberikan hak pada bank untuk menyita jaminan tersebut bila pinjaman tidak
dapat dilunasi.
c. Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Ensecured Short Term Loan) Pinjaman
ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi
perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan
jaminan kepada bank, Tetapi biasanya bank mensyaratkan pinjaman untuk tetap
memiliki saldo minimum di bank (compensating balance). Dalam hal ini perusahaan
harus mempertahankan jumlah minimum tertentu dari pinjaman untuk tetap mengendap
di bank.
d. Letter of Credit (LC)
Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang
pada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi tertentu terpenuhi.
e. Commercial Paper
Adalah surat berharga yang diterbitkan dan di jual oleh perusahaan besar dan
terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya Diterbitkan untuk jangka
waktu tertentu (30, 60, 90, 270, atau 360 hari).
27. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen keuangan pada tataran aplikasi masih sering mengalami kegagalan karena
banyak perusahaan yang masih menggunakan paradigma lama yang bercirikan monolitik,
procedural, dana sebagai target, berorientasi hasil dan tidak mandiri. Pelaksana
keuangan/anggaran pada perusahaan disamping memiliki sikap tanggungjawab, juga
dituntut adanya komitmen diri atas nilai-nilai moral seperti jujur, terbuka, teliti, cermat
dan sabar. Perencanaan kebutuhan uang untuk motif spekulasi, bejaga-jaga dan transaksi
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan melalui analisis yang cermat dan akurat.
3.2 Saran
28. Pengelolaan atau manajemen keuangan pada perusahaan membutuhkan analisis yang
akurat dan cermat dengan mempertimbangkan beberapa rasio keuangan, aliran kas,
kebijakan modal dan pengelolaan persediaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Rachmadewi dkk. 2014. Analisis Pengelolaan Kredit untuk Meningkatkan
Likuiditas dan Profitabilitas pada PT BPR Wlingi Pahala Pakto. Jurnal Administrasi Bisnis
Vol (12) No 2
Ardiprawiro. 2015. Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Universitas Gunadarma
Firdaus, Iwan--------Manajemen Keuangan (Pusat Bahan Ajar dan Elearning). Jakarta:
Universitas Mercu Buana
Hangin, Petronela dkk-----------Analisis Pengeloaan Persedian pada PT Daun Buah Kaltim
Samarinda. Samarinda: Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945
Mardiani, Mamik dkk-----------Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan
Analisis Rasio Keuangan dan Konsep EVA. Malang: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya
Rinaldo, Dito. 2016. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan UMKM pada Komunitas
Studepreneur STIE EKUITAS. Jurnal Dharma Bhakti STIE EKUITAS. Vol (1) No 1
Sunarta. 2001. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi). Jogjakarta: Yayasan
Pengembang Universitas Negeri Jogjakarta
Yuliati, Ni Wayan-----------Pengaruh Kebijakan Modal Kerta terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Hotel dan Restoran di Bursa Efek Indonesia. Bali: Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana