Trauma dada dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan dan jantung akibat benturan yang mengenai organ-organ tersebut. Gejala yang dirasakan pasien antara lain nyeri dada, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, dan tekanan darah rendah. Komplikasi yang mungkin timbul diantaranya pneumotoraks, hemotoraks, dan fraktur tulang rusuk.
Dokumen tersebut membahas tentang hematothorax yang merupakan keadaan adanya darah di rongga pleura akibat trauma dada. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1. Hematothorax dapat disebabkan oleh trauma tumpul maupun tajam seperti tusukan.
2. Gejala klinisnya antara lain sesak napas, nyeri dada, dan penurunan suara napas.
3. Pengobatannya meliputi pemasangan
Trauma dada dapat disebabkan oleh benturan pada dinding dada akibat kecelakaan atau kejatuhan. Ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan dan seringkali disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Trauma dada dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti pneumotoraks, hemotoraks, atau fraktur tulang rusuk yang dapat membahayakan jiwa pasien. Penanganan trauma dada meliputi tindakan konservatif
Dokumen tersebut membahas tentang hematothorax yang merupakan keadaan adanya darah di rongga pleura akibat trauma dada. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain:
1. Hematothorax dapat disebabkan oleh trauma tumpul maupun tajam seperti tusukan.
2. Gejala klinisnya antara lain sesak napas, nyeri dada, dan penurunan suara napas.
3. Pengobatannya meliputi pemasangan
Trauma dada dapat disebabkan oleh benturan pada dinding dada akibat kecelakaan atau kejatuhan. Ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan dan seringkali disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Trauma dada dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti pneumotoraks, hemotoraks, atau fraktur tulang rusuk yang dapat membahayakan jiwa pasien. Penanganan trauma dada meliputi tindakan konservatif
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis trauma, termasuk trauma dada, kepala, tulang belakang, abdomen, dan anggota gerak. Secara khusus, dibahas trauma dada yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, seperti patah tulang rusuk, pneumotoraks, hemotoraks, dan tamponade jantung. Berbagai kondisi tersebut membutuhkan tindakan segera seperti pasang selang drainase dada atau operasi.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan pada trauma thorax. Secara ringkas, dibahas mengenai anatomi dada, definisi trauma thorax, etiologi penyebabnya, gejala dan komplikasi, serta penatalaksanaan awal pasien trauma thorax yang meliputi stabilisasi jalan napas, sirkulasi, dan penanganan kondisi yang membahayakan jiwa seperti tekanan pneumothoraks.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengertian, anatomi, fisiologi, etiologi, gejala, dan klasifikasi tuberculosis paru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa tuberculosis paru disebabkan oleh infeksi mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan berbagai gejala sistemik dan respiratorik seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Terdapat dua bentuk tuberculosis yaitu primer dan sekunder.
Trakeostomi adalah tindakan membuka dinding depan trakea untuk mempertahankan jalan nafas dan memintas jalan nafas bagian atas. Tindakan ini dilakukan untuk mengatasi obstruksi jalan nafas atas, memasang alat bantu pernafasan, atau mengeluarkan sekret pada pasien koma. Trakeostomi berguna untuk mengurangi ruang rugi di saluran nafas atas pada pasien kerusakan paru.
Dokumen tersebut membahas tentang trauma thorax yang dapat mengancam nyawa seperti obstruksi airway, open pneumotoraks, tension pneumotoraks, flail chest beserta kontusi paru, hematotoraks masif, dan tamponade jantung. Dokumen ini juga membahas trauma thorax potensial mengancam nyawa seperti fraktur rusuk, pneumotoraks sederhana, hematotoraks nonmasif, serta kontusi paru.
Dokumen tersebut membahas tentang trauma thoraks yang dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru dan jantung, organ vital dalam dada. Dokumen ini juga membahas tanda dan gejala trauma thoraks seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, serta penilaian dan intervensi keperawatan seperti meningkatkan pernapasan dan mengelola nyeri.
Fraktur iga atau costae umumnya disebabkan trauma tumpul seperti kecelakaan. Gejala utamanya adalah nyeri dada yang bertambah saat bernafas atau batuk. Diagnosis didukung dengan anamnesis mekanisme cedera, pemeriksaan fisik menemukan krepitasi dan deformitas dada, serta hasil rontgen menunjukkan fraktur tulang iga. Penatalaksanaannya meliputi pemberian analgesia, blok nervus interkostalis, serta pen
Atelektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru yang disebabkan penyumbatan saluran udara atau pernafasan dangkal. Sindroma lobus medialis merupakan atelektasis jangka panjang di lobus tengah paru-paru kanan yang disebabkan penekanan bronkus. Atelektasis percepatan sering terjadi pada pilot karena kecepatan penerbangan. Mikroatelektasis tersebar terjadi karena gangguan surfaktan atau faktor lain se
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi saluran pernapasan bawah mulai dari trakea, bronkus, bronkiolus, hingga alveolus. Juga dibahas tentang anatomi paru-paru dan strukturnya seperti lobus, hilum, serta pleura dan fungsinya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pernafasan, mekanisme pernafasan melalui inspirasi dan ekspirasi, alat-alat pernafasan dan fungsinya seperti paru-paru, trakea, dan lainnya. Juga dibahas volume pernapasan manusia dan berbagai kelainan sistem pernapasan seperti asma, emfisema, dan kanker paru-paru.
Sistem pernapasan manusia terdiri dari rongga hidung, tenggorokan, trakea, bronkus, dan paru-paru yang berisi alveolus. Udara masuk melalui hidung dan tenggorokan kemudian menuju bronkus dan alveolus dimana pertukaran gas terjadi. Faktor seperti usia, suhu tubuh, dan posisi tubuh mempengaruhi frekuensi pernapasan. Gangguan sistem pernapasan termasuk sinusitis, tonsilitis, dan pneumonia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi fungsi pernapasan dan penyakit sistem pernapasan, seperti hipoksia, hiperkapnia, hipokapnia, asfiksia, dan berbagai jenis peradangan pada saluran pernapasan.
2. Juga dibahas mengenai efek oksigen tinggi dan rendah, serta alat-alat oksigen yang digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
3. Secara ke
Berikan oksigen sesuai indikasi.
R/ Meningkatkan oksigenasi jaringan dan mengurangi beban kerja jantung.
e. Berikan analgesik sesuai indikasi.
R/ Mengurangi nyeri yang dapat menghambat pola pernapasan.
f. Bantu klien melakukan latihan pernapasan dalam dan batuk.
R/ Meningkatkan ekspansi paru dan mencegah ateletasis.
g. Berikan diet yang mudah dicerna dan cukup kalori.
R
Trauma thorax adalah cedera rongga dada yang dapat disebabkan oleh benda tajam atau tumpul seperti kecelakaan. Dokumen ini membahas definisi, jenis, epidemiologi, dan komplikasi dari trauma thorax serta penatalaksanaannya seperti pemasangan selang dada dan operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang trauma thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding dan isi rongga thorax seperti paru-paru, jantung, pembuluh darah besar. Trauma thorax dapat disebabkan oleh trauma tumpul atau tembus yang dapat menimbulkan hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis metabolik pada pasien. Fraktur rusuk dan flail chest merupakan bentuk trauma thorax yang sering terjadi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis trauma, termasuk trauma dada, kepala, tulang belakang, abdomen, dan anggota gerak. Secara khusus, dibahas trauma dada yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, seperti patah tulang rusuk, pneumotoraks, hemotoraks, dan tamponade jantung. Berbagai kondisi tersebut membutuhkan tindakan segera seperti pasang selang drainase dada atau operasi.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan pada trauma thorax. Secara ringkas, dibahas mengenai anatomi dada, definisi trauma thorax, etiologi penyebabnya, gejala dan komplikasi, serta penatalaksanaan awal pasien trauma thorax yang meliputi stabilisasi jalan napas, sirkulasi, dan penanganan kondisi yang membahayakan jiwa seperti tekanan pneumothoraks.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengertian, anatomi, fisiologi, etiologi, gejala, dan klasifikasi tuberculosis paru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa tuberculosis paru disebabkan oleh infeksi mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan berbagai gejala sistemik dan respiratorik seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Terdapat dua bentuk tuberculosis yaitu primer dan sekunder.
Trakeostomi adalah tindakan membuka dinding depan trakea untuk mempertahankan jalan nafas dan memintas jalan nafas bagian atas. Tindakan ini dilakukan untuk mengatasi obstruksi jalan nafas atas, memasang alat bantu pernafasan, atau mengeluarkan sekret pada pasien koma. Trakeostomi berguna untuk mengurangi ruang rugi di saluran nafas atas pada pasien kerusakan paru.
Dokumen tersebut membahas tentang trauma thorax yang dapat mengancam nyawa seperti obstruksi airway, open pneumotoraks, tension pneumotoraks, flail chest beserta kontusi paru, hematotoraks masif, dan tamponade jantung. Dokumen ini juga membahas trauma thorax potensial mengancam nyawa seperti fraktur rusuk, pneumotoraks sederhana, hematotoraks nonmasif, serta kontusi paru.
Dokumen tersebut membahas tentang trauma thoraks yang dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru dan jantung, organ vital dalam dada. Dokumen ini juga membahas tanda dan gejala trauma thoraks seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, serta penilaian dan intervensi keperawatan seperti meningkatkan pernapasan dan mengelola nyeri.
Fraktur iga atau costae umumnya disebabkan trauma tumpul seperti kecelakaan. Gejala utamanya adalah nyeri dada yang bertambah saat bernafas atau batuk. Diagnosis didukung dengan anamnesis mekanisme cedera, pemeriksaan fisik menemukan krepitasi dan deformitas dada, serta hasil rontgen menunjukkan fraktur tulang iga. Penatalaksanaannya meliputi pemberian analgesia, blok nervus interkostalis, serta pen
Atelektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru yang disebabkan penyumbatan saluran udara atau pernafasan dangkal. Sindroma lobus medialis merupakan atelektasis jangka panjang di lobus tengah paru-paru kanan yang disebabkan penekanan bronkus. Atelektasis percepatan sering terjadi pada pilot karena kecepatan penerbangan. Mikroatelektasis tersebar terjadi karena gangguan surfaktan atau faktor lain se
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi saluran pernapasan bawah mulai dari trakea, bronkus, bronkiolus, hingga alveolus. Juga dibahas tentang anatomi paru-paru dan strukturnya seperti lobus, hilum, serta pleura dan fungsinya.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pernafasan, mekanisme pernafasan melalui inspirasi dan ekspirasi, alat-alat pernafasan dan fungsinya seperti paru-paru, trakea, dan lainnya. Juga dibahas volume pernapasan manusia dan berbagai kelainan sistem pernapasan seperti asma, emfisema, dan kanker paru-paru.
Sistem pernapasan manusia terdiri dari rongga hidung, tenggorokan, trakea, bronkus, dan paru-paru yang berisi alveolus. Udara masuk melalui hidung dan tenggorokan kemudian menuju bronkus dan alveolus dimana pertukaran gas terjadi. Faktor seperti usia, suhu tubuh, dan posisi tubuh mempengaruhi frekuensi pernapasan. Gangguan sistem pernapasan termasuk sinusitis, tonsilitis, dan pneumonia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai faktor yang mempengaruhi fungsi pernapasan dan penyakit sistem pernapasan, seperti hipoksia, hiperkapnia, hipokapnia, asfiksia, dan berbagai jenis peradangan pada saluran pernapasan.
2. Juga dibahas mengenai efek oksigen tinggi dan rendah, serta alat-alat oksigen yang digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
3. Secara ke
Berikan oksigen sesuai indikasi.
R/ Meningkatkan oksigenasi jaringan dan mengurangi beban kerja jantung.
e. Berikan analgesik sesuai indikasi.
R/ Mengurangi nyeri yang dapat menghambat pola pernapasan.
f. Bantu klien melakukan latihan pernapasan dalam dan batuk.
R/ Meningkatkan ekspansi paru dan mencegah ateletasis.
g. Berikan diet yang mudah dicerna dan cukup kalori.
R
Trauma thorax adalah cedera rongga dada yang dapat disebabkan oleh benda tajam atau tumpul seperti kecelakaan. Dokumen ini membahas definisi, jenis, epidemiologi, dan komplikasi dari trauma thorax serta penatalaksanaannya seperti pemasangan selang dada dan operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang trauma thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding dan isi rongga thorax seperti paru-paru, jantung, pembuluh darah besar. Trauma thorax dapat disebabkan oleh trauma tumpul atau tembus yang dapat menimbulkan hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis metabolik pada pasien. Fraktur rusuk dan flail chest merupakan bentuk trauma thorax yang sering terjadi.
Trauma dada dapat disebabkan oleh benturan pada dinding dada akibat kecelakaan atau kejatuhan. Ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan dan seringkali disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Gejala yang muncul antara lain nyeri dada, kesulitan bernapas, dan batuk darah. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan radiologi. Pengobatan meliputi pemberian oksigen, drainase pleura, at
Dokumen tersebut membahas tentang hematotoraks, yaitu pengumpulan darah di rongga dada. Secara ringkas, dibahas tentang pengertian, etiologi, klasifikasi, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan hematotoraks yang dapat dilakukan secara konservatif maupun operatif. Komplikasi yang dapat timbul antara lain surgical emfisema subkutis.
Trauma dada dapat disebabkan oleh benturan pada dinding dada akibat benda tajam atau tumpul, yang dapat mengganggu sistem pernapasan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, tanda dan gejala, sistem yang mempengaruhinya, manajemen medis, dan komplikasi dari trauma dada. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian dan pemeriksaan fisik pasien dengan fokus
Pneumothorax adalah keberadaan udara di ruang pleura yang menyebabkan kolaps paru. Dokumen ini membahas definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patogenesis, dan manifestasi klinis pneumothorax. Pneumothorax dapat terjadi secara spontan atau akibat trauma, dan bervariasi dalam besarnya area paru yang terkena dampak serta keberadaan hubungan dengan lingkungan luar. Gejala umum termasuk sesak napas, nyeri dada,
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Trauma thoraks dapat menyebabkan berbagai cedera seperti pneumotoraks, hemotoraks, fraktur tulang rusuk, dan cedera organ dalam dada seperti paru, jantung, pembuluh darah. Penatalaksanaan meliputi manajemen darurat untuk mengamankan jalan napas dan sirkulasi, pemasangan selang dada, dan tindakan operatif untuk menghentikan perdarahan atau memperbaiki cedera organ.
Dokumen tersebut merangkum tentang catamenial pneumothorax. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, epidemiologi, dan manifestasi klinis dari catamenial pneumothorax.
Trauma toraks meningkat sesuai dengan peningkatan transportasi dan kondisi sosial ekonomi. Trauma toraks dapat mengancam jiwa pasien dan memerlukan penanganan secepat mungkin. Dokumen ini menjelaskan anatomi, fisiologi, patofisiologi, jenis-jenis, gejala, diagnosis, dan komplikasi dari trauma toraks.
1. Trauma toraks semakin meningkat seiring kemajuan transportasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Trauma toraks dapat mengancam jiwa pasien.
2. Diagnosis trauma toraks didasarkan pada gejala klinis dan hasil röntgen dada. Jenis trauma toraks meliputi cedera dinding dada, rongga pleura, dan organ dalam dada.
3. Komplikasi trauma toraks antara lain infeksi paru, empiema, dan fistel bronkopleural
1. Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh benturan pada
dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru diafragma ataupun isi
mediastinal baik oleh benda tajam maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan
sistem pernafasan.
Di dalam toraks terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia, yaitu
paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung sebagai alat
pemompa darah. Jika terjadi benturan atau trauma pada dada, kedua organ tersebut bisa
mengalami gangguan atau bahkan kerusakan.
Gejala yang dapat dirasakan oleh pasien trauma dada yaitu : Nyeri pada tempat
trauma, bertambah pada saat inspirasi, pembengkakan lokal dan krepitasi yang sangat
palpasi, pasien menahan dadanya dan bernafas pendek, dyspnea, takipnea, takikardi,
tekanan darah menurun, gelisah dan agitas, kemungkinan sianosis, batuk mengeluarkan
sputum bercak darah, hypertympani pada perkusi di atas daerah yang sakit dan ada jelas
pada thorak.
A. Patofisiologi
Trauma dada sering menyebabkan gangguan ancaman kehidupan. Luka pada rongga
thorak dan isinya dapat membatasi kemampuan jantung untuk memompa darah atau
kemampuan paru untuk pertukaran udara dan oksigen darah. Bahaya utama berhubungan
dengan luka dada biasanya berupa perdarahan dalam dan tusukan terhadap organ.
Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis sering disebabkan oleh trauma thorax.
Hipokasia jaringan merupakan akibat dari tidak adekuatnya pengangkutan oksigen
kejaringan oleh karenah ipivolemia (kehilangan darah), pulmonary
ventilation/perfusionmismatch (contoh kontusio, hematoma, kolaps alveolus) dan
perubahan dalam tekanan intratthorax (contoh: tension pneumothorax, pneumothorax
terbuka).
Hiperkarbia lebih sering disebabkan oleh tidak adekuatnya ventilasi akibat
perubahan tekanan intrathorax atau penurunan tingkat kesadaran. Asidosis metabolik
disebabkan oleh hipoperfusi dari jaringan ( syok ).
Fraktur iga. Merupakan komponen dari dinding thorax yang paling sering mngalami
trauma, perlukaan pada iga sering bermakna, Nyeri pada pergerakan akibat terbidainya
iga terhadap dinding thorax secara keseluruhan menyebabkan gangguan ventilasi. Batuk
yang tidak efektif intuk mengeluarkan sekret dapat mengakibatkan insiden atelaktasis dan
pneumonia meningkat secara bermakna dan disertai timbulnya penyakit paru – paru.
Pneumotoraks diakibatkan masuknya udara pada ruang potensial antara pleura viseral
2. dan parietal. Dislokasi fraktur vertebra torakal juga dapat ditemukan bersama dengan
pneumotoraks. Laserasi paru merupakan penyebab tersering dari pnerumotoraks akibat
trauma tumpul.Dalam keadaan normal rongga toraks dipenuhi oleh paru-paru yang
pengembangannya sampai dinding dada oleh karena adanya tegangan permukaan antara
kedua permukaan pleura. Adanya udara di dalam rongga pleura akan menyebabkan
kolapsnya jaringan paru. Gangguan ventilasi-perfusi terjadi karena darah menuju paru
yang kolaps tidak mengalami ventilasi sehingga tidak ada oksigenasi. Ketika
pneumotoraks terjadi, suara nafas menurun pada sisi yang terkena dan pada perkusi
hipesonor.
Foto toraks pada saat ekspirasi membantu menegakkan diagnosis. Terapi terbaik
pada pneumotoraks adalah dengan pemasangan chest tube lpada sela iga ke 4 atau ke 5,
anterior dari garis mid-aksilaris. Bila pneumotoraks hanya dilakukan observasi atau
aspirasi saja, maka akan mengandung resiko. Sebuah selang dada dipasang dan
dihubungkan dengan WSD dengan atau tanpa penghisap, dan foto toraks dilakukan untuk
mengkonfirmasi pengembangan kembali paru-paru. Anestesi umum atau ventilasi
dengan tekanan positif tidak boleh diberikan pada penderita dengan pneumotoraks
traumatik atau pada penderita yang mempunyai resiko terjadinya pneumotoraks
intraoperatif yang tidak terduga sebelumnya, sampai dipasang chest tube Hemothorax.
Penyebab utama dari hemotoraks adalah laserasi paru atau laserasi dari pembuluh darah
interkostal atau arteri mamaria internal yang disebabkan oleh trauma tajam atau trauma
tumpul. Dislokasi fraktur dari vertebra torakal juga dapat menyebabkan terjadinya
hemotoraks.
Skema terjadinya trauma thorax
Trauma Thorax
Mengenai rongga toraks sampai Terjadi robekan Pemb. Darah intercostal,
rongga pleura, udara bisa pemb.darah jaringan paru-paru.
masuk (pneumothorax)
Terjadi perdarahan :
Karena tekanan negative intrapleura (perdarahan jaringan intersititium, perarahan
intraalveolar
3. Maka udara luar akan terhisap masuk diikuti kolaps kapiler kecil-kecil dan atelektasi)
ke rongga pleura (sucking wound)
tahanan perifer pembuluh paru naik
(aliran darah turun)
- Open penumothorax
- Close pneumotoraks = ringan kurang 300 cc di punksi
- Tension pneumotoraks = sedang 300 - 800 cc di pasang drain
= berat lebih 800 cc torakotomi
Tek. Pleura meningkat terus Tek. Pleura meningkat terus
mendesak paru-paru
(kompresi dan dekompresi)
pertukaran gas berkurang
- sesak napas yang progresif = sesak napas yang progresif
(sukar bernapas/bernapas berat) = nyeri bernapas / pernafsan asimetris/adanya jejas
atau trauma
- nyeri bernapas = pekak dengan batas jelas/tak jelas.
- bising napas berkurang/hilang = bising napas tak terdengar
- bunyi napas sonor/hipersonor = nadi cepat/lemah
- poto toraks gambaran udara lebih ¼ anemis / pucat
dari rongga torak = foto toraks 15 - 35 % tertutup bayangan
WSD/Bullow Drainage
- terdapat luka pada WSD - Kerusakan integritas kulit
- nyeri pada luka bila untuk - Resiko terhadap infeksi
bergerak. - Perubahan kenyamanan : Nyeri
perawatan WSD harus di - Ketidak efektifan pola pernapasan
perhatikan. - Gangguan mobilitas fisik
- Inefektif bersihan jalan napas - Potensial Kolaboratif : Atelektasis dan