Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Mengenal Potensi diri adalah salah satu module/ materi yang diberikan kepada peserta PKM-Program Kader Mandiri.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai PKM-Program Kader Mandiri, silahkan lihat di http://www.baliblindstips.com/pkm.htm
Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri terutama kesehatan fisiknya, selain itu juga seperti kekuatan, kejujuran, dan rasa humor dalam kaitan dengan orang lain dan bahkan diperluas meliputi kepemilikian barang tertentu dan hasil karyanya. (Loudon dan Della Bita)
Konsep diri menggambarkan bagaimana sikap seseorang terhadap dirinya. Konsep ini sangat terkait dengan karakter atau sifat-sifat dari kepribadian seseorang. Persepsi dirinya tersebut akan direfleksikan dengan perilaku konsumsinya.
epistemology is theory of knowledge, episteme and logos.
Sumber pengetahuan adalah apa yang menjadi titik-tolak atau apa yang merupakan objek pengetahuan itu sendiri. Sumber itu dapat bersifat atau berasal dari "dunia eksternal" atau juga terkait dan berasal dari dunia internal" atau kemampuan subjek.
Mengenal Potensi diri adalah salah satu module/ materi yang diberikan kepada peserta PKM-Program Kader Mandiri.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai PKM-Program Kader Mandiri, silahkan lihat di http://www.baliblindstips.com/pkm.htm
Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri terutama kesehatan fisiknya, selain itu juga seperti kekuatan, kejujuran, dan rasa humor dalam kaitan dengan orang lain dan bahkan diperluas meliputi kepemilikian barang tertentu dan hasil karyanya. (Loudon dan Della Bita)
Konsep diri menggambarkan bagaimana sikap seseorang terhadap dirinya. Konsep ini sangat terkait dengan karakter atau sifat-sifat dari kepribadian seseorang. Persepsi dirinya tersebut akan direfleksikan dengan perilaku konsumsinya.
epistemology is theory of knowledge, episteme and logos.
Sumber pengetahuan adalah apa yang menjadi titik-tolak atau apa yang merupakan objek pengetahuan itu sendiri. Sumber itu dapat bersifat atau berasal dari "dunia eksternal" atau juga terkait dan berasal dari dunia internal" atau kemampuan subjek.
adat antar tumpang melayu landak kec.kuala behe.dusun belimbing merupak satu diantara adat yang sampai sekarang ini masih tetap terlesatrikan oleh masyarak kami, karena bagi kami adat merupak satu kesatuan yang menyatukan kamu dengan alam semesta ini.
FITRAH BASED EDUCATION _ KAK Nunik AisyaNurunNikmah3
This presentation contains an explanation of Fitrah-based education. Every newborn child has been gifted by God with good innate qualities called fitrah. In several references there are 8 Fitrahs that God has given to every human being. 1.Fitrah of faith, 2 Fitrah of talent, 3. Fitrah of learning, 4. developmental Fitrah, 5. Sexuality Fitrah, 6. Individuality and sociality Fitrah, 7. Language and aesthetic Fitrah, 8. Physical and sensory Fitrah
Guru Penggerak harus lulus seleksi dan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak. Program ini akan menciptakan guru penggerak yang dapat:
1. Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri
2. Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik
3. Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua
4.
2. Latar Belakang
• Indonesia merupakan salah satu Negara multikultural di dunia yang
terdiri dari bermacam-macam ras, suku dan agama yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.
• Setiap budaya pasti mempunyai nilai-nilai yang diyakini dan telah
diwariskan secara turun temurun sejak dari nenek moyang.
• Tradisi Bancakan Weton sarat akan nilai-nilai yang dapat diteliti lebih
lanjut dan membagi nilai-nilai itu menjadi susunan hirarki nilai dari
yang paling sederhana dekat dengan manusia hingga mencapai nilai
ketuhanan
3. Rumusan Masalah
• Apa itu tradisi Bancakan Weton?
• Apa penjelasan hirarki nilai oleh Max Scheler?
• Apa analisis tradisi Bancakan Weton yang ditinjau dari hirarki nilai
Max Scheler?
4. Tradisi Bancakan Weton
• Menurut kbbi, arti kata bancakan adalah selamatan kenduri atau
hidangan yang disediakan dalam selamatan, dan juga selamatan bagi
anak-anak dalam merayakan ulang tahun atau memperingati hari
kelahiran disertai pembagian makanan atau kue-kue.
• Weton dalam tradisi Jawa adalah perayaan hari kelahiran berdasarkan
hitungan hari dalam kalender Jawa
• Bancakan Weton diartikan sebagai selamatan atau syukuran yang
dilakukan tepat pada weton kita
5. • Tradisi Bancakan Weton bertujuan sebagai wujud rasa terimakasih
kepada pemomong
• Pemomong adalah pembimbing manusia kearah kebaikan dan
menjauhi segala hal yang buruk, sehingga dalam hidupnya manusia
selalu berlaku sesuai dengan kebajikan dan kebenaran.
6. Ubo Rampe Bancakan Weton
• Tujuh macam sayuran yaitu, kacang panjang dan kangkung (wajib ada), kubis,
wortel, kecambah panjang, daun kenikir, bayam, bebas memilih yang penting
berjumlah 7 macam.
• Telur ayam yang berjumlah 7, 11, atau 17 butir yang sudah direbus dan
dikupas kulitnya.
• Bumbu urap atau gudangan. Untuk anak dibawah 8 tahun tidak pedas untuk
umur yang lebih dari 8 tahun bumbu urap/gudangannya pedas.
• Empat macam polo-poloan yang terdiri dari; polo gumantung (umbi gantung),
polo kependem (umbi tanam), polo rambat (umbi merambat).
• Beras dimasak (nasi) untuk membuat tumpeng putih.
• Alat-alat kelengkapan: daun pisang secukupnya sebagai alas tumpeng. Kalo
(saringan santan) harus yang baru atau belum pernah digunakan, cobek
tanah liat yang baru atau belum pernah digunakan.
7. • Buah-buahan dan jajanan pasar.
• Kembang setaman yang terdiri dari, bunga mawar merah, mawar putih,
bunga kantil, bunga melati, bunga kenanga.
• Makanan jajan pasar. Terdiri dari makanan tradisional yang ada di pasar yang
terbuat dari ketan, beras, dan buah-buahan.
• Uang logam pecahan Rp.100 atau 500, atau 1000.
• Bubur 7 rupa yaitu, bubur merah, bubur putih, bubur merah silang putih,
putih silang merah, bubur putih tumpang merah, merah tumpang putih, baro-
baro.
• Teh tubruk dan kopi tubruk. Di tambah rujak degan (klamud) menggunakan
air kelapa ditambah gula merah dan garam secukupnya yang disajikan dalam
gelas atau cangkir.
8. HIRARKI NILAI MAX SCHELER
• Max Scheler menyusun hirarki nilai dari tingkat yang lebih tinggi
menurun ke tingkat yang lebih rendah yang bersifat apriori (Wahana,
2004:59).
9. • Nilai Kesenangan
Nilai kesenangan atau kenikmatan adalah tingkatan terendah
yang berkaitan dengan fumgsi dari perasaan inderawi yaitu dengan
perasaan senang, nikmat, sedih, dan lain sebagainya
• Nilai Vitalitas
Nilai vital berkaitan dengan nilai-nilai rasa kehidupan yang baik
yang berlawanan dengan yang jelek. Nilai ini mencakup kesehatan,
vitalitas, dan rasa mendekati kematian
10. • Nilai Spiritual
Nilai spiritual atau kejiwaan tidak tergantung pada nilai-nilai badaniah
serta lingkungan alam sekitar. Nilai kesenangan dan vitalitas harus
dikorbankan karena nilai spiritual memiliki tingkatan yang lebih tinggi
• Nilai Kerohanian
Nilai kesucian dan keprofanan hanya tampak pada manusia dalam
objek yang dituju sebagai objek absolut (Wahana, 2004:61). Pada tingkat
tertinggi ini berisi modalitas nilai yang suci dan tidak suci. Nilai ini tidak
dapat direduksikan menjadi nilai-nilai yang dibawahnya karena memiliki
keberadaan khas yang menyatakan diri kepada manusia dalam berbagai
objek yang hadir untuk manusia sebagai suatu nilai yang mutlak.
12. Nilai Kesenangan
• Setiap bahan-bahan yang ada
dalam satu tusuk sate mempunyai
makna bahwa hidup manusia
penuh dengan dinamika dalam
hidupnya.
• Manusia pernah mengalami
perasaan senang, duka, marah,
kecewa, dan lain sebagainya,
sehingga dalam hidup manusia
penuh dengan rasa-rasa yang jika
disamakan dengan rasa makanan
maka hidup manusia dapat terasa
pahit, pedas, dan gurih.
13. Nilai Vitalitas
• Jajanan pasar
yang mengandung makna
kesehatan, rejeki, keselamatan,
supaya selalu lengket, menyertai
kemanapun pergi, dan dimanapun
berada.
• Tujuh Sayuran Hijau
tidak boleh dipotong karena
sebagai wujud doa agar selalu
diberi rejeki yang panjang, umur
panjang, dan kesuksesan
14. • Daun pisang
yang berwarna hijau melambangkan
kesuburan dan kemakmuran
sehingga dengan kondisi alam yang
subur dan makmur akan membawa
kemakmuran bagi kehidupan di
muka bumi ini dan juga menjadikan
manusia sebagai pribadi yang subur
dan makmur yang dapat
menciptakan kesuburan bagi alam
sekitar dan kepada sesama makhluk
hidup.
15. Nilai Spiritual
• Pertama, bumbu pedas
mempunyai arti bahwa
seseorang sudah berada pada
kehidupan yang sesungguhnya
yang dipenuhi oleh berbagai
rintangan, tantangan, dan
berbagai macam masalah
sehingga hal ini melambangkan
falsafah Jawa yang mempunyai
pandangan bahwa pendidikan
kedewasaan anak harus dimulai
sejak dini.
16. • Kedua, kembang setaman masing-masing
memiliki arti sendiri-sendiri. Bunga
mawar mempunyai arti awar-awar
supaya hatinya selalu tawar dari segala
nafsu negatif atau hal yang buruk.
• Bunga melati, melat-melat ing ati selalu
ingat dan waspada. Bunga kenanga, agar
selalu terkenang atau teringat akan
sangkan paraning dumadi.
• Bunga Kanthil mempunyai arti bahwa
sebagai penerus dari keturunan-
keturunan sebelumnya harus menaruh
hormat kepada para sesepuh dan lelulur
karena adanya tali rasa kepada para
pendahulu.
17. • sisa guntingan atau potongan
daun pisang yang sudah tidak
digunakan diletakan diletakkan
di antara cobek dengan kalo
bersama dengan uang logam.
Hal ini bermakna segala macam
sifat-sifat buruk manusia yang
seperti sampah harus ditimbun
dalam-dalam agar dapat
dikendalikan dan diatasi oleh
sifat dan sikap yang baik.
18. Nilai Kesucian
• Nasi Tumpeng
Nasi tumpeng yang diletakan
ditengah-tengah dan berbentuk
kerucut yang semakin meruncing di
bagian atas adalah sebagai
perwujudan doa kepada Tuhan
sebagai Sang Maha Pencipta.
• Telur
Telur ayam yang berjumlah 7 dan 11
mempunyai arti “pitulungan” dan
“kawelasan” adalah sebagai doa
kepada Tuhan untuk diberi
pertolongan dan belas kasih
19. Kesimpulan
• Setiap budaya di Indonesia mempunyai suatu nilai yang ada di
dalamnya yang mencerminkan kondisi social dan spiritual masyarkat
disekitarnya.
• Tradisi Bancakan Weton adalah wujud rasa syukur kepada Tuhan atas
perlindungannya, dan wujud rasa syukur itu diwujudkan dalam
berbagai ubo rampe yang digunakan, yang mana didalamnya
mengandung nilai-nilai kehidupan, vitalitas, dan nilai rohani.