SlideShare a Scribd company logo
TOBEA PULAU TERLUPAKAN
a. Sejarah Pulau Tobea atau Desa Lakarama
Menurut sumber dari tokoh-tokoh masyarakat Desa Lakarama
terdahulu bahwa terbentuknya desa ini seiring dengan gencarnya pergolakan
G30S PKI sekitar tahun 1965. Nama Lakarama berdasarkan asal-usulnya dari
nama gunung keramat yang diilhamkan kepada La Muju (kepala kampung
pertama) melalui mimpi. Sebelum berganti nama menjadi Desa Lakarama
desa ini desebut towea yang besasal dari bahasa muna “Towea” yang berarti
“Bara Api” yang ditemukan disalah satu gunung yaitu gunung Raja Gawu
Sumber yang lain mengisahkan bahwa nama Lakarama di ambil dari
salah satu nama dari dua gunung yang ada di Pulau Tobea Besar yaitu Gunung
Lakarama dan Gunung Raja Gawu. Menurut cerita orang terdahulu bahwa
Gunung Lakarama dihuni oleh seorang lelaki yang sakti bernama Lakarama.
Beliau mendiami gunung tersebut sampai akhir hayatnya. Sejak saat itu mulai
dikenal desa ini dengan sebutan Desa Lakarama dan tempat ini oleh
masyarakat setempat dianggap keramat. (Rencan Pembangunan Jangka
Menengah Desa Tahun 2011-2015).
1
b. Luas Wilayah dan Letak Desa Lakarama
Desa Lakarama memiliki luas 16,48 km dan terdiri dari tiga dusun
yaitu Dusun Kalandea yang mayoritas penduduknya suku Bajo, Dusun
Tangkalalo dan Dusun Lakarama yang mayoritas penduduknya suku Muna.
Desa Lakarama terletak paling utara dengan batas desa sebagai berikut,
sebelah timur berbatasan dengan selat Buton, sebelah selatan berbatasan
dengan desa Moasi, sebelah barat berbatasan dengan desa Wangkolabu,
sebelah utara berbatasan dengan selat Towea.
Secara geografis Desa Lakarama terletak pada 04.31’13”,40 LS dan 122.
43’19”,76 BT. Desa ini termasuk dalam daerah administrasi pemerintah
daerah Kabupaten Muna dan merupakan salah satu dari sekian daerah
kepulauan yang dimiliki Kabupaten Muna
c. Aksesbilitas
Akses menuju lokasi Desa Lakarama dapat ditempuh melalui 2 jalur
utama yakni dari Kabupaten Konawe Selatan dan dari Kabupaten Muna. Dari
kabupaten Muna dapat ditempuh dengan angkutan darat sejauh 30 km
dilanjutkan dengan jalur laut sekitar 1,5 jam. Kemudian dari pusat kecamatan
ke pusat desa dapat ditempuh dengan jalur darat sejauh 5 km. Sedang dari
Konawe Selatan dapat ditembuh melalui Lainea atau Toli-Toli menyebrang
dengan Kapal Motor dengan waktu tempuh 10 – 50 menit.
2
d. Kependudukan Wilayah Pulau Tobea dan Tingkat Pendidikan
a. Kependudukan
1. Desa Lakarama
Kependudukan Desa Lakarama berdasarkan data tahun 2015
jumlah penduduk Desa Lakarama sebanyak 1.457 jiwa dengan jumlah
kepala keluarga sebanyak 404. Bahasa yang digunakan oleh
masyarakat desa menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Muna dan
bahasa Bajo karena ada satu dari tiga dusun yang penghuninya suku
Bajo. Total masyarakat Desa Lakarama meliputi dusun lakarama 620
jiwa, dusun kalandea 604 jiwa dan dusun tangkolalo 233 jiwa.
sebanyak 355 KK 193 KK sebagai Petani dan 142 sebagai nelayan.
Khusus di sektor pertanian penghasilan jambu mete di tahun yang lalu
mencapai hasil sekitar 200 ton dengan luas lahan garapan sebesar 502
Ha yang digarap oleh 222 KK Petani jambu mente. 98 KK memiliki
ternak sapi, namun masih 63 KK belum memiliki lahan. 39 KK belum
memiliki rumah 73 KK tidak memiliki pencaharian tetap. 73 KK tidak
memiliki pencaharian tetap. Fasilitas social yang ada yaitu: mesjid 2
buah, Puskesmas pembantu 1 buah, SD 1 buah, SMP 1 buah, TK 1
buah, pasar desa 1 buah kantor desa/balai desa 1 buah,jaringan listrik,
dermaga, jalan desa, sumur 17 buah, hutan bakau, hutan karet pantai
yang sangat potensi bagi budi daya rumput laut, pasir putih sebagai
daerah wisata pantai yang sekarang mulai dikelola oleh pemerinta Desa.
3
2. Desa Wangkolabu
Desa Wangkolabu merupakan pemekaran desa Lakarama,
yang pemekarannya resmi 10 Juni 1998 dengan luas wilayah 335 Ha.
Wangkolabu mayoritas dihuni suku Bajo dengan jumlah penduduk
385 jiwa terdiri 154 laki laki dan 231 perempuan dengan 114 Kepala
keluarga. 143 KK menengag kebawah. Mata pencaharian masyarakat
Wangkolabu adalah nelayan (menangkap ikan dan budi daya rumput
laut). Fasilitas social yang dimiliki adalah 1 buah mesjid, 1 buah balai
desa, 4 buah sumur, dan 1 buah dermaga. Belum memiliki sarana
pendidikan, kesehatan, olah raga dan pasar.
3. Desa Moasi
Desa Moasi merupakan pemekaran desa Lakarama, yang
pemekarannya resmi 10 Juni 1998 dengan luas wilayah 905 Ha. Desa
moasi 100% dihuni oleh suku Muna, dengan jumlah penduduk 769
jiwa 179 kepala keluarga, terdiri dari 388 laki laki dan 381
perempuan. Dengan 170 KK masih miskin. Luas lahan yang sudah
digarap 406,5 Ha mayoritas masyarakat sebagai petani namun ada 60
KK yang mencari kerja sampingan sebagai buruh nelayan. Fasilitas
social yang dimiliki adalah 1 buah mesjid, 1 buah balai desa, 1 buah
Polindes, 1 buah SD,14 buah sumur,1 buah pasar yang belum
dimanfaatkan, dan 1 buah dermaga. Dan saran olah raga.
4
b. Tingkat Pendidikan
Potensi sumber daya manusia suatu desa sangat dipengaruhi oleh
pendidikan untuk menunjang perkembangan pengetahuan generasi
penerusnya. Untuk itu pemerintah maupun masyarakat memiliki peran
penting untuk mendukung dalam menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan dalam upaya memperluas kesempatan untuk memperoleh
pendidikan baik formal maupun informal, perlu tetap diperhatikan
kesempatan belajar dan meningkatkan bakat dan keterampilan bagi anak
usia sekolah.
Desa Lakarama memiliki 1 Taman Kanak-Kanak (TK), 1 Sekolah
Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 Madrasah Aliyah
terbentuk pada tahun 2012. Penduduk lebih banyak tamatan SD, SMP,
SMA sedangkan D3 dan sarjana tergolong sedikit. Secara rinci, tingkat
pendidikan masyarakat Desa Lakarama dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2. Tingkat pendidikan Desa Lakarama
No. Tingkat pendidikan Jumlah masyarakat
1. S1 14
2. D3 9
3. SMA 119
4. SMP 199
5. SD 716
6. Tidak/belum sekolah 386
Jumlah 1.443
(Sumber : RPJM Desa, 2011-2015)
5
P. Tobea sebelum tahun 1911 telah didiami masyarakat sebelum dimasuki
bangsa Belanda yang terdiri dari
1. Pesisir pantai sebelah utara di diami oleh suku Bajo dan Bugis.
2. Pesisir pantai sebelah selatan di diami suku Bajo dan Buton (KADATUA)
3. pesisir pantai sebelah barat di diami suku Muna.
4. Pesisir pantai sebelah timur di diami oleh seorang bangsa Arab bernama
BADILLA bersama anak buahnya melaksanakan kegiatan menyilam mutiara.
Pada tahun 1911 datanglah orang orang bangsa Belanda di P. Tobea untuk
membuka usaha perkebunan kelapa dengan perjanjian masa kontrak 75 tahun
pada pemerintahan Belanda. Pada tahun yang sama mulai di datangkan pekerja
dari bermacam macam suku antra lain Jawa. Timor dan lain lain. NV CULTUOR
MAATSCHAPIJ TOBEA yang berkedudukan di MAKASAR adalah milik TH M
MARCAR bertempat tinggal di HOF VAN DELFTLAAN 27, 2613 BJ DELFT
negeri Belanda. Dengan nama kantornya MEATCO (Makasar Estates trading
Company/Konsesi). Yang ditempatkan di P. Tobea sebagai kuasa untuk mengatur
dan mengawasi pelasanaan kegiatan kerja ialah bernama FIRCIMASZU bangsa
Belanda. Tahun 1919 jalan dibangun. Pada tahun 1930 masyarkat bermukim di
Kampo dengan kepala kampung LA BABA sampai tahun 1937. Pada tahun 1937
Belanda menyiapkan perumahan di Pandan dengan kepala kampong ARO
PANGANTA (LA ODE ARA). Tahun 1938 SD didirikan. Tahun 1950 Aro
Panganta ditangkap digantikan oleh DAENG KULLE. Tahun 1952 balai
pertemuan dibangun manfaatnya untuk memudahkan pengurusan administrasi.
6
Tahun 1953 DAENG KULLE digantikan oleh LA MUJU. Tahun 1957 LA
MUJU diganti oleh L.A LATIF RUNI. Sampai tahun 1958 P. Tobea Berstatus
kepala kampung di bawah taktis Distrik Tiworo berkedudukan di P. Maginti.
Penanaman karet dimulai tahun 1918, 1920, 1924, 1925, 1926 berakhir
1931, Tahun 1925 karet mulai diolah dengan gaji 2 ketip per hari, jumlah pohon
kelapa di P. Tobea Besar berjumlah 77.700 pohon. Pengolahan kelapa menjadi
kopra di mulai pada tahun 1928 dengan gaji 2 keping per hari. Pada saat itu
masyarakat yang tidak mau bekerja di pindahkan dari P. Tobea yang dipindahkan
ke Desa kalo-kalo termasuk BADILLA disuruh kembali ke Ambon/DOBO.
Di Pulau Tobea ada seorang warga yang tinggalnya diatas perahu orang
tua dari Hamada sehingga iya disebut manusia perahu yang hanya tingal bersama
seekor kucing. Di sebuah dusun yaitu dusun Tangkalalo terdapat seorang warga
yang memiliki dada yang berwarna merah sehingga iya disebut “Kadea Randa”.
Di Tobea juga terdapat sebuah sumur yang dinamakan dengan nama Sumur Tuan
Markar tetapi masyarakat setempat menyebutnya sumur tua, karena telah ada
beberapa tahun silam yang digunakan Tuan Markar untuk sekedar mandi.
Pada tahun 1942-1945 pecah perang dunia ke dua antara Belanda dan
Jepang sehingga P. Tobea di kuasai oleh Jepang selama 3 tahun dan melakukan
kegiatan mengelolah minyak kelapa dan menampung kulit bakau yang dijadikan
kasumba (zat pewarna). Pengelolaan minyak kelapa memberi gaji pada pekerja
dan penampungan kulit bakau yang dibeli sama orang bajo. Setelah berakhirnya
7
pendudukan Jepang pada tahun 1945, maka pada tahun 1946 perusahaan NV
CULTUAR MEATSCHAPIJ TOBEA kembali mengatur kegiatan usaha seperti
semula. Pada tahun 1947 di tempatkan lagi satu orang di P. Tobea bernama IRNIL
yang diberi gelar tuan Muda adik dari TH M MARCAR. Pada tahun 1950 IRNIL
ditarik lagi ke Makassar pada saat itu kedudukan IRNIL diserahkan pada ABDUL
RAHMAN DAENG BACJO.
Pada tahun 1952-1959 kegiatan perusahaan terganggu karena adanya
gerakan DI TII sehingga pengelolaan karet dihentikan pada tahum 1959. Pada
tahun 1965 status P. Tobea sebagai kepala kampung berubah menjadi desa dengan
nama desa LAKARAMA. Pada tahun 1965-1967 terjadi konfrontasi Malaysia
Indonesia sehingga semua perusahaan asing di Indonesia di propentifkan oleh
pemerintah Indonesia selama 2 tahun termasuk perkebunan Tobea di bawah
pengawasan pemerintah kabupaten Muna, dan pengelolaan hasil kopranya
dipercayakan pada pengusaha yang berada di Raha yaitu USAHA BARU dengan
pimpinan MURAD. Pada tahun 1967 pemerintah Indonesia mengembalikan
perkebunan tobea pada pemiliknya yaitu TH M MARCAR yang diwakili oleh
ABDUL RAHMAN H. AMBO sekaligus mengurus perpanjangan kontrak untuk
25 tahun sehingga tahun 1967 terbitlah sertifikat dan dari status CONSESI
berubah ke HGU perkebunan Tobea. Pada tahun 1982 TH M MARCAR
meninggal dunia maka sebagai pemilik perusahaan dialihkan pada anaknya
FOGLAS MARCAR untuk melanjutkan usahanya. Pada hari Rabu 19 juli 1989
masing masing menghadap pada notaris SITSKE LIWONO SH untuk melakukan
perjanjian jual beli saham sebanyak 890 lembar saham dengan harga 90.000.000
dengan akta jual beli saham No. 134 dari DOGLAS MARCAR yang diwakili oleh
8
CLARA SIE LUDONG yang bertempat tinggal di Jalan Andi Pangeran Patarani
Blok A No 281 Ujung Pandang dengan YOHANA MANAN SITURU di Toli-
Toil yang di wakilkan kepada tuan RIDWAN HASIM tinggal di Jalan Koperasi
No 2 Toli-Toil, dan sekaligus mengganti nama perusahaan dari NV CULTUAR
MEATSCHAPIJ TOBEA menjadi PT TOBEA. Penjualan saham NV CULTUAR
MEATSCHAPIJ TOBEA di Ujung Pandang dilakukan dihadapan Notaris
SITSKE LIWONO SH sesuai surat kuasa DOGLAS MARCAR tertanggal 4 juli
1985 yang dibuat dihadapan MR HENDRIKUC VAN ENGEN Notaris di DELF
MEATSCHAPIJ TOBEA di Ujung Pandang mengalami perubahan sebagai
berikut :
1. 7 Febuari 1925 akta diubah dengan akta No 22 dihadapan CRISTIAN
JUSEPH Notaris pengganti sementara di Makasar.
2. 1 Juni 1927 akta di ubah dengan akta No 2 dibuat dihadapan CAREL
3. 1 November 1985 akta dirubah dengan akta no 67 yang di buat dihadapan
Notaris SITSKE LIWONO SH di Ujung pandang. Sehubungan dengan akta
jual beli no 134 tertanggal 19 Juli 1989, bertalian dengan itu NV CULTUAR
MEATSCHAPIJ TOBEA berpusat di Ujung pandang kemudian berubah nama
menjadi PT TOBEA berpusat di Kendari. Waktu beroperasinya 2 September
1915 sampai tanggal 2 September 1990 (75 Tahun) Namun izin mendapat
HGU pertama menjadi 31 desember 1973 sampai dengan 31 desember 1998.
FREDERIK EMILE BLANKESTEIN Notaris di Makassar.
negeri Belanda, Sebelumnya atas permintaan Direksi NV CULTUAR
9
BIODATA PENULIS
Nama La Ode Syawal Sulaeman biasa dipanggil Syawal,
tempat tanggal lahir Pulau Tobea Besar 25 Februari tahun
1997. Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang
Muhamamad Hidayattulah. Orang Tua, Ayah bernama La Ode Muhammad
handra dan Ibu bernama Wa Ode Nani. Masuk SD di SD 1 Napabalano pada
tahun 2003 tamat pada tahun 2006, kemudian melanjukan pendidikan kejenjang
SMP di SMP 3 Napabalano pada tahun 2006 tamat pada tahun 2009, kemudian
melanjutkan kejenjang SMA di SMA 1 Napabalano masuk pada tahun 2012 dan
tamat pada tahun 2015. Dan melanjutkan kejenjang Perguruan Tinggi di
Universitas Halu Oleo pada tahun 2015 dan diterima di Fakultas Peternakan
melalui jalur SLMPTN
kedua bernama La Ode Maulana Muhamad dan yang ketiga bernama La Ode
10

More Related Content

What's hot

Perang Tondano
Perang TondanoPerang Tondano
Perang Tondano
Muhamad Dzaki Albiruni
 
Review Praktikum MPL_Kokokrunch_Unpad
Review Praktikum MPL_Kokokrunch_UnpadReview Praktikum MPL_Kokokrunch_Unpad
Review Praktikum MPL_Kokokrunch_Unpad
Amanda Jonatan Puteri
 
Ppt jatim
Ppt jatimPpt jatim
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
ahmad arif
 
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
Yutta Putri
 
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belandaDominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Reynal Dasukma Hidayat
 
Bisnis plan - Kolaborasi
Bisnis plan - KolaborasiBisnis plan - Kolaborasi
Bisnis plan - Kolaborasi
AyuRimbawanthari
 
Sistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruSistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde Baru
Irfan Jumair
 
Kerajaan Banten
Kerajaan BantenKerajaan Banten
Kerajaan Banten
Suratno Ratno Miharjo
 
Bab 2 sejarah wajib sma xi
Bab 2 sejarah wajib sma xiBab 2 sejarah wajib sma xi
Bab 2 sejarah wajib sma xi
eli priyatna laidan
 
Kerajaan Ternate
Kerajaan TernateKerajaan Ternate
Kerajaan Ternate
lise_ti
 
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOPpt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
hapsah farmasi
 
Kerajaan Tidore
Kerajaan TidoreKerajaan Tidore
Kerajaan Tidore
Annisa Wasistiana
 
Pemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belandaPemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belanda
Suci Mairoza Sya
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap banget
ttanitaaprilia
 
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
FitriHastuti2
 
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesiakedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
Intan Tuasikal
 
15. perang bali tahun 1846 1849
15. perang bali tahun 1846 184915. perang bali tahun 1846 1849
15. perang bali tahun 1846 1849
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
dewi inne kumalasari
 
Sejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubar
Sejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubarSejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubar
Sejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubar
elsa fitri
 

What's hot (20)

Perang Tondano
Perang TondanoPerang Tondano
Perang Tondano
 
Review Praktikum MPL_Kokokrunch_Unpad
Review Praktikum MPL_Kokokrunch_UnpadReview Praktikum MPL_Kokokrunch_Unpad
Review Praktikum MPL_Kokokrunch_Unpad
 
Ppt jatim
Ppt jatimPpt jatim
Ppt jatim
 
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
 
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
POLITIK PINTU TERBUKA BELANDA
 
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belandaDominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
 
Bisnis plan - Kolaborasi
Bisnis plan - KolaborasiBisnis plan - Kolaborasi
Bisnis plan - Kolaborasi
 
Sistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde BaruSistem Ekonomi Orde Baru
Sistem Ekonomi Orde Baru
 
Kerajaan Banten
Kerajaan BantenKerajaan Banten
Kerajaan Banten
 
Bab 2 sejarah wajib sma xi
Bab 2 sejarah wajib sma xiBab 2 sejarah wajib sma xi
Bab 2 sejarah wajib sma xi
 
Kerajaan Ternate
Kerajaan TernateKerajaan Ternate
Kerajaan Ternate
 
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOPpt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
 
Kerajaan Tidore
Kerajaan TidoreKerajaan Tidore
Kerajaan Tidore
 
Pemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belandaPemerintahan kolonial belanda
Pemerintahan kolonial belanda
 
Perang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap bangetPerang tondano lengkap banget
Perang tondano lengkap banget
 
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnya
 
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesiakedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
 
15. perang bali tahun 1846 1849
15. perang bali tahun 1846 184915. perang bali tahun 1846 1849
15. perang bali tahun 1846 1849
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
Sejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubar
Sejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubarSejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubar
Sejarah pemerintahan hindia belanda setelah voc bubar
 

Similar to TOWEA PULAU TERLUPAKAN

Profyl desa berjalan
Profyl desa berjalanProfyl desa berjalan
Profyl desa berjalan
lebu bulak
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Lembar Informasi 042003 Perjuangan Masyarakat Cenaku
Lembar Informasi 042003 Perjuangan Masyarakat CenakuLembar Informasi 042003 Perjuangan Masyarakat Cenaku
Lembar Informasi 042003 Perjuangan Masyarakat CenakuPeople Power
 
Profil Kewilayahan Waduk Batu Tegi
Profil Kewilayahan Waduk Batu TegiProfil Kewilayahan Waduk Batu Tegi
Profil Kewilayahan Waduk Batu Tegi
Fitri Indra Wardhono
 
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANGLAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANGNila Fauziah
 
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, MandarBudaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Khrisna Ariyudha
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopana
Erick Ruing
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanaErick Ruing
 
History (Sejarah) Bab 11 Sabah
History (Sejarah) Bab 11 SabahHistory (Sejarah) Bab 11 Sabah
History (Sejarah) Bab 11 Sabah
Directive255
 
Profil Desa panyingkiran tahun 2016 - KKN
Profil Desa panyingkiran tahun 2016 - KKNProfil Desa panyingkiran tahun 2016 - KKN
Profil Desa panyingkiran tahun 2016 - KKN
AjengIlla
 
Menapak jejak desa tugu kidul
Menapak jejak desa tugu kidulMenapak jejak desa tugu kidul
Menapak jejak desa tugu kidulMeneer Panqi
 
Identitas Alamiah Provinsi Lampung
Identitas Alamiah Provinsi LampungIdentitas Alamiah Provinsi Lampung
Identitas Alamiah Provinsi Lampung
Annisa Dinandya
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
Mukhrizal Effendi
 
Perkembangan daerah penyangga Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
Perkembangan daerah penyangga Taman Nasional Rawa Aopa WatumohaiPerkembangan daerah penyangga Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
Perkembangan daerah penyangga Taman Nasional Rawa Aopa WatumohaiRahmah Farida
 
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungun
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungunLegenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungun
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungun
Chia Ie
 
create
createcreate

Similar to TOWEA PULAU TERLUPAKAN (20)

Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Profyl desa berjalan
Profyl desa berjalanProfyl desa berjalan
Profyl desa berjalan
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Lembar Informasi 042003 Perjuangan Masyarakat Cenaku
Lembar Informasi 042003 Perjuangan Masyarakat CenakuLembar Informasi 042003 Perjuangan Masyarakat Cenaku
Lembar Informasi 042003 Perjuangan Masyarakat Cenaku
 
Profil Kewilayahan Waduk Batu Tegi
Profil Kewilayahan Waduk Batu TegiProfil Kewilayahan Waduk Batu Tegi
Profil Kewilayahan Waduk Batu Tegi
 
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANGLAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANG
 
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, MandarBudaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
Budaya Bugis, Toraja, Makassar, Mandar
 
Pesisir Selatan
Pesisir SelatanPesisir Selatan
Pesisir Selatan
 
Sedikit cerita dari pemangkat
Sedikit cerita dari pemangkatSedikit cerita dari pemangkat
Sedikit cerita dari pemangkat
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopana
 
kebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopanakebudayaan desa baopana
kebudayaan desa baopana
 
History (Sejarah) Bab 11 Sabah
History (Sejarah) Bab 11 SabahHistory (Sejarah) Bab 11 Sabah
History (Sejarah) Bab 11 Sabah
 
Profil Desa panyingkiran tahun 2016 - KKN
Profil Desa panyingkiran tahun 2016 - KKNProfil Desa panyingkiran tahun 2016 - KKN
Profil Desa panyingkiran tahun 2016 - KKN
 
Menapak jejak desa tugu kidul
Menapak jejak desa tugu kidulMenapak jejak desa tugu kidul
Menapak jejak desa tugu kidul
 
Identitas Alamiah Provinsi Lampung
Identitas Alamiah Provinsi LampungIdentitas Alamiah Provinsi Lampung
Identitas Alamiah Provinsi Lampung
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
 
Perkembangan daerah penyangga Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
Perkembangan daerah penyangga Taman Nasional Rawa Aopa WatumohaiPerkembangan daerah penyangga Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
Perkembangan daerah penyangga Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
 
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungun
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungunLegenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungun
Legenda cerita rakyat sumatra utara legenda sima-sima na lungunan - simalungun
 
create
createcreate
create
 

More from Laode Syawal Fapet

Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laode Syawal Fapet
 
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laode Syawal Fapet
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
Laode Syawal Fapet
 
Laporan pembibitan
Laporan pembibitanLaporan pembibitan
Laporan pembibitan
Laode Syawal Fapet
 
Laporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasiLaporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasi
Laode Syawal Fapet
 
Makalah bangsa-bangsa ternak itik
Makalah bangsa-bangsa ternak itik Makalah bangsa-bangsa ternak itik
Makalah bangsa-bangsa ternak itik
Laode Syawal Fapet
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
Laode Syawal Fapet
 

More from Laode Syawal Fapet (7)

Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampungLaporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
Laporan kualitatif dan kuantitatif telur ayam kampung
 
Laporan kompos
Laporan komposLaporan kompos
Laporan kompos
 
Laporan pembibitan
Laporan pembibitanLaporan pembibitan
Laporan pembibitan
 
Laporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasiLaporan in vitro maturasi
Laporan in vitro maturasi
 
Makalah bangsa-bangsa ternak itik
Makalah bangsa-bangsa ternak itik Makalah bangsa-bangsa ternak itik
Makalah bangsa-bangsa ternak itik
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 

TOWEA PULAU TERLUPAKAN

  • 1. TOBEA PULAU TERLUPAKAN a. Sejarah Pulau Tobea atau Desa Lakarama Menurut sumber dari tokoh-tokoh masyarakat Desa Lakarama terdahulu bahwa terbentuknya desa ini seiring dengan gencarnya pergolakan G30S PKI sekitar tahun 1965. Nama Lakarama berdasarkan asal-usulnya dari nama gunung keramat yang diilhamkan kepada La Muju (kepala kampung pertama) melalui mimpi. Sebelum berganti nama menjadi Desa Lakarama desa ini desebut towea yang besasal dari bahasa muna “Towea” yang berarti “Bara Api” yang ditemukan disalah satu gunung yaitu gunung Raja Gawu Sumber yang lain mengisahkan bahwa nama Lakarama di ambil dari salah satu nama dari dua gunung yang ada di Pulau Tobea Besar yaitu Gunung Lakarama dan Gunung Raja Gawu. Menurut cerita orang terdahulu bahwa Gunung Lakarama dihuni oleh seorang lelaki yang sakti bernama Lakarama. Beliau mendiami gunung tersebut sampai akhir hayatnya. Sejak saat itu mulai dikenal desa ini dengan sebutan Desa Lakarama dan tempat ini oleh masyarakat setempat dianggap keramat. (Rencan Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2011-2015). 1
  • 2. b. Luas Wilayah dan Letak Desa Lakarama Desa Lakarama memiliki luas 16,48 km dan terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Kalandea yang mayoritas penduduknya suku Bajo, Dusun Tangkalalo dan Dusun Lakarama yang mayoritas penduduknya suku Muna. Desa Lakarama terletak paling utara dengan batas desa sebagai berikut, sebelah timur berbatasan dengan selat Buton, sebelah selatan berbatasan dengan desa Moasi, sebelah barat berbatasan dengan desa Wangkolabu, sebelah utara berbatasan dengan selat Towea. Secara geografis Desa Lakarama terletak pada 04.31’13”,40 LS dan 122. 43’19”,76 BT. Desa ini termasuk dalam daerah administrasi pemerintah daerah Kabupaten Muna dan merupakan salah satu dari sekian daerah kepulauan yang dimiliki Kabupaten Muna c. Aksesbilitas Akses menuju lokasi Desa Lakarama dapat ditempuh melalui 2 jalur utama yakni dari Kabupaten Konawe Selatan dan dari Kabupaten Muna. Dari kabupaten Muna dapat ditempuh dengan angkutan darat sejauh 30 km dilanjutkan dengan jalur laut sekitar 1,5 jam. Kemudian dari pusat kecamatan ke pusat desa dapat ditempuh dengan jalur darat sejauh 5 km. Sedang dari Konawe Selatan dapat ditembuh melalui Lainea atau Toli-Toli menyebrang dengan Kapal Motor dengan waktu tempuh 10 – 50 menit. 2
  • 3. d. Kependudukan Wilayah Pulau Tobea dan Tingkat Pendidikan a. Kependudukan 1. Desa Lakarama Kependudukan Desa Lakarama berdasarkan data tahun 2015 jumlah penduduk Desa Lakarama sebanyak 1.457 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 404. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat desa menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Muna dan bahasa Bajo karena ada satu dari tiga dusun yang penghuninya suku Bajo. Total masyarakat Desa Lakarama meliputi dusun lakarama 620 jiwa, dusun kalandea 604 jiwa dan dusun tangkolalo 233 jiwa. sebanyak 355 KK 193 KK sebagai Petani dan 142 sebagai nelayan. Khusus di sektor pertanian penghasilan jambu mete di tahun yang lalu mencapai hasil sekitar 200 ton dengan luas lahan garapan sebesar 502 Ha yang digarap oleh 222 KK Petani jambu mente. 98 KK memiliki ternak sapi, namun masih 63 KK belum memiliki lahan. 39 KK belum memiliki rumah 73 KK tidak memiliki pencaharian tetap. 73 KK tidak memiliki pencaharian tetap. Fasilitas social yang ada yaitu: mesjid 2 buah, Puskesmas pembantu 1 buah, SD 1 buah, SMP 1 buah, TK 1 buah, pasar desa 1 buah kantor desa/balai desa 1 buah,jaringan listrik, dermaga, jalan desa, sumur 17 buah, hutan bakau, hutan karet pantai yang sangat potensi bagi budi daya rumput laut, pasir putih sebagai daerah wisata pantai yang sekarang mulai dikelola oleh pemerinta Desa. 3
  • 4. 2. Desa Wangkolabu Desa Wangkolabu merupakan pemekaran desa Lakarama, yang pemekarannya resmi 10 Juni 1998 dengan luas wilayah 335 Ha. Wangkolabu mayoritas dihuni suku Bajo dengan jumlah penduduk 385 jiwa terdiri 154 laki laki dan 231 perempuan dengan 114 Kepala keluarga. 143 KK menengag kebawah. Mata pencaharian masyarakat Wangkolabu adalah nelayan (menangkap ikan dan budi daya rumput laut). Fasilitas social yang dimiliki adalah 1 buah mesjid, 1 buah balai desa, 4 buah sumur, dan 1 buah dermaga. Belum memiliki sarana pendidikan, kesehatan, olah raga dan pasar. 3. Desa Moasi Desa Moasi merupakan pemekaran desa Lakarama, yang pemekarannya resmi 10 Juni 1998 dengan luas wilayah 905 Ha. Desa moasi 100% dihuni oleh suku Muna, dengan jumlah penduduk 769 jiwa 179 kepala keluarga, terdiri dari 388 laki laki dan 381 perempuan. Dengan 170 KK masih miskin. Luas lahan yang sudah digarap 406,5 Ha mayoritas masyarakat sebagai petani namun ada 60 KK yang mencari kerja sampingan sebagai buruh nelayan. Fasilitas social yang dimiliki adalah 1 buah mesjid, 1 buah balai desa, 1 buah Polindes, 1 buah SD,14 buah sumur,1 buah pasar yang belum dimanfaatkan, dan 1 buah dermaga. Dan saran olah raga. 4
  • 5. b. Tingkat Pendidikan Potensi sumber daya manusia suatu desa sangat dipengaruhi oleh pendidikan untuk menunjang perkembangan pengetahuan generasi penerusnya. Untuk itu pemerintah maupun masyarakat memiliki peran penting untuk mendukung dalam menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dalam upaya memperluas kesempatan untuk memperoleh pendidikan baik formal maupun informal, perlu tetap diperhatikan kesempatan belajar dan meningkatkan bakat dan keterampilan bagi anak usia sekolah. Desa Lakarama memiliki 1 Taman Kanak-Kanak (TK), 1 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 1 Madrasah Aliyah terbentuk pada tahun 2012. Penduduk lebih banyak tamatan SD, SMP, SMA sedangkan D3 dan sarjana tergolong sedikit. Secara rinci, tingkat pendidikan masyarakat Desa Lakarama dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.2. Tingkat pendidikan Desa Lakarama No. Tingkat pendidikan Jumlah masyarakat 1. S1 14 2. D3 9 3. SMA 119 4. SMP 199 5. SD 716 6. Tidak/belum sekolah 386 Jumlah 1.443 (Sumber : RPJM Desa, 2011-2015) 5
  • 6. P. Tobea sebelum tahun 1911 telah didiami masyarakat sebelum dimasuki bangsa Belanda yang terdiri dari 1. Pesisir pantai sebelah utara di diami oleh suku Bajo dan Bugis. 2. Pesisir pantai sebelah selatan di diami suku Bajo dan Buton (KADATUA) 3. pesisir pantai sebelah barat di diami suku Muna. 4. Pesisir pantai sebelah timur di diami oleh seorang bangsa Arab bernama BADILLA bersama anak buahnya melaksanakan kegiatan menyilam mutiara. Pada tahun 1911 datanglah orang orang bangsa Belanda di P. Tobea untuk membuka usaha perkebunan kelapa dengan perjanjian masa kontrak 75 tahun pada pemerintahan Belanda. Pada tahun yang sama mulai di datangkan pekerja dari bermacam macam suku antra lain Jawa. Timor dan lain lain. NV CULTUOR MAATSCHAPIJ TOBEA yang berkedudukan di MAKASAR adalah milik TH M MARCAR bertempat tinggal di HOF VAN DELFTLAAN 27, 2613 BJ DELFT negeri Belanda. Dengan nama kantornya MEATCO (Makasar Estates trading Company/Konsesi). Yang ditempatkan di P. Tobea sebagai kuasa untuk mengatur dan mengawasi pelasanaan kegiatan kerja ialah bernama FIRCIMASZU bangsa Belanda. Tahun 1919 jalan dibangun. Pada tahun 1930 masyarkat bermukim di Kampo dengan kepala kampung LA BABA sampai tahun 1937. Pada tahun 1937 Belanda menyiapkan perumahan di Pandan dengan kepala kampong ARO PANGANTA (LA ODE ARA). Tahun 1938 SD didirikan. Tahun 1950 Aro Panganta ditangkap digantikan oleh DAENG KULLE. Tahun 1952 balai pertemuan dibangun manfaatnya untuk memudahkan pengurusan administrasi. 6
  • 7. Tahun 1953 DAENG KULLE digantikan oleh LA MUJU. Tahun 1957 LA MUJU diganti oleh L.A LATIF RUNI. Sampai tahun 1958 P. Tobea Berstatus kepala kampung di bawah taktis Distrik Tiworo berkedudukan di P. Maginti. Penanaman karet dimulai tahun 1918, 1920, 1924, 1925, 1926 berakhir 1931, Tahun 1925 karet mulai diolah dengan gaji 2 ketip per hari, jumlah pohon kelapa di P. Tobea Besar berjumlah 77.700 pohon. Pengolahan kelapa menjadi kopra di mulai pada tahun 1928 dengan gaji 2 keping per hari. Pada saat itu masyarakat yang tidak mau bekerja di pindahkan dari P. Tobea yang dipindahkan ke Desa kalo-kalo termasuk BADILLA disuruh kembali ke Ambon/DOBO. Di Pulau Tobea ada seorang warga yang tinggalnya diatas perahu orang tua dari Hamada sehingga iya disebut manusia perahu yang hanya tingal bersama seekor kucing. Di sebuah dusun yaitu dusun Tangkalalo terdapat seorang warga yang memiliki dada yang berwarna merah sehingga iya disebut “Kadea Randa”. Di Tobea juga terdapat sebuah sumur yang dinamakan dengan nama Sumur Tuan Markar tetapi masyarakat setempat menyebutnya sumur tua, karena telah ada beberapa tahun silam yang digunakan Tuan Markar untuk sekedar mandi. Pada tahun 1942-1945 pecah perang dunia ke dua antara Belanda dan Jepang sehingga P. Tobea di kuasai oleh Jepang selama 3 tahun dan melakukan kegiatan mengelolah minyak kelapa dan menampung kulit bakau yang dijadikan kasumba (zat pewarna). Pengelolaan minyak kelapa memberi gaji pada pekerja dan penampungan kulit bakau yang dibeli sama orang bajo. Setelah berakhirnya 7 pendudukan Jepang pada tahun 1945, maka pada tahun 1946 perusahaan NV
  • 8. CULTUAR MEATSCHAPIJ TOBEA kembali mengatur kegiatan usaha seperti semula. Pada tahun 1947 di tempatkan lagi satu orang di P. Tobea bernama IRNIL yang diberi gelar tuan Muda adik dari TH M MARCAR. Pada tahun 1950 IRNIL ditarik lagi ke Makassar pada saat itu kedudukan IRNIL diserahkan pada ABDUL RAHMAN DAENG BACJO. Pada tahun 1952-1959 kegiatan perusahaan terganggu karena adanya gerakan DI TII sehingga pengelolaan karet dihentikan pada tahum 1959. Pada tahun 1965 status P. Tobea sebagai kepala kampung berubah menjadi desa dengan nama desa LAKARAMA. Pada tahun 1965-1967 terjadi konfrontasi Malaysia Indonesia sehingga semua perusahaan asing di Indonesia di propentifkan oleh pemerintah Indonesia selama 2 tahun termasuk perkebunan Tobea di bawah pengawasan pemerintah kabupaten Muna, dan pengelolaan hasil kopranya dipercayakan pada pengusaha yang berada di Raha yaitu USAHA BARU dengan pimpinan MURAD. Pada tahun 1967 pemerintah Indonesia mengembalikan perkebunan tobea pada pemiliknya yaitu TH M MARCAR yang diwakili oleh ABDUL RAHMAN H. AMBO sekaligus mengurus perpanjangan kontrak untuk 25 tahun sehingga tahun 1967 terbitlah sertifikat dan dari status CONSESI berubah ke HGU perkebunan Tobea. Pada tahun 1982 TH M MARCAR meninggal dunia maka sebagai pemilik perusahaan dialihkan pada anaknya FOGLAS MARCAR untuk melanjutkan usahanya. Pada hari Rabu 19 juli 1989 masing masing menghadap pada notaris SITSKE LIWONO SH untuk melakukan perjanjian jual beli saham sebanyak 890 lembar saham dengan harga 90.000.000 dengan akta jual beli saham No. 134 dari DOGLAS MARCAR yang diwakili oleh 8
  • 9. CLARA SIE LUDONG yang bertempat tinggal di Jalan Andi Pangeran Patarani Blok A No 281 Ujung Pandang dengan YOHANA MANAN SITURU di Toli- Toil yang di wakilkan kepada tuan RIDWAN HASIM tinggal di Jalan Koperasi No 2 Toli-Toil, dan sekaligus mengganti nama perusahaan dari NV CULTUAR MEATSCHAPIJ TOBEA menjadi PT TOBEA. Penjualan saham NV CULTUAR MEATSCHAPIJ TOBEA di Ujung Pandang dilakukan dihadapan Notaris SITSKE LIWONO SH sesuai surat kuasa DOGLAS MARCAR tertanggal 4 juli 1985 yang dibuat dihadapan MR HENDRIKUC VAN ENGEN Notaris di DELF MEATSCHAPIJ TOBEA di Ujung Pandang mengalami perubahan sebagai berikut : 1. 7 Febuari 1925 akta diubah dengan akta No 22 dihadapan CRISTIAN JUSEPH Notaris pengganti sementara di Makasar. 2. 1 Juni 1927 akta di ubah dengan akta No 2 dibuat dihadapan CAREL 3. 1 November 1985 akta dirubah dengan akta no 67 yang di buat dihadapan Notaris SITSKE LIWONO SH di Ujung pandang. Sehubungan dengan akta jual beli no 134 tertanggal 19 Juli 1989, bertalian dengan itu NV CULTUAR MEATSCHAPIJ TOBEA berpusat di Ujung pandang kemudian berubah nama menjadi PT TOBEA berpusat di Kendari. Waktu beroperasinya 2 September 1915 sampai tanggal 2 September 1990 (75 Tahun) Namun izin mendapat HGU pertama menjadi 31 desember 1973 sampai dengan 31 desember 1998. FREDERIK EMILE BLANKESTEIN Notaris di Makassar. negeri Belanda, Sebelumnya atas permintaan Direksi NV CULTUAR 9
  • 10. BIODATA PENULIS Nama La Ode Syawal Sulaeman biasa dipanggil Syawal, tempat tanggal lahir Pulau Tobea Besar 25 Februari tahun 1997. Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang Muhamamad Hidayattulah. Orang Tua, Ayah bernama La Ode Muhammad handra dan Ibu bernama Wa Ode Nani. Masuk SD di SD 1 Napabalano pada tahun 2003 tamat pada tahun 2006, kemudian melanjukan pendidikan kejenjang SMP di SMP 3 Napabalano pada tahun 2006 tamat pada tahun 2009, kemudian melanjutkan kejenjang SMA di SMA 1 Napabalano masuk pada tahun 2012 dan tamat pada tahun 2015. Dan melanjutkan kejenjang Perguruan Tinggi di Universitas Halu Oleo pada tahun 2015 dan diterima di Fakultas Peternakan melalui jalur SLMPTN kedua bernama La Ode Maulana Muhamad dan yang ketiga bernama La Ode 10