3. Komunitas sosek rendah
(kemiskinan, padat, gizi buruk)
Kebersihan personal (PHBS)
Lingkungan buruk (akses air
bersih, sanitasi)
Kasus anak sebagai reservoar
Faktor risiko
4. Perjalanan penyakit
Kronik dan dapat menyebabkan destruksi jaringan --> sembuh
dengan deformitas
Masa inkubasi 9-90 hari (rerata 21 hari)
Lesi awal muncul di daerah port d’entre
Terbagi dalam tiga stadium
6. Stadium I Stadium II Stadium III
Papul: Tunggal atau >1
(multipel)
Papiloma
Nodul
Ulkus basah
Krusto papilloma
Sama seperti stadium I tapi
tersebar, banyak.
Selain itu dapat mengenai:
Telapak kaki/tangan:
penebalan, pecah pecah
Kelainan tulang:
osteoporosis,jari
bengkak,nyeri
Kelainan kuku
Gumma (benjolan, perlunakan &
destruktif cacat)
Ganggosa (hidung keropos)
Juxta articular nodus
(benjolan pd sendi)
Kelainan tulang, seperti pedang
Gondou:benjolan di tulang
Penebalan, pecah2,nyeri
pada telapak tangan/kaki
Early (dini)
Sangat menular
-Late (lanjut)
-Tidak/kurang menular
8. Tanda dan gejala
Stadium I
Lesi primer (mother yaws/ frambesioma)
Crusted papilloma
Ulserasi --> dasar ulkus seperti raspberry, tertutup krusta kekuningan
Papul satelit dapat berkonfluens menjadi plak
Pembesaran KGB (sering)
Sembuh spontan (2-6 bln) --> skar atrofik
13. Laten awal dan Stadium
II
Mother yaws sembuh --> periode laten 10-16 minggu (sampai 2 tahun)
tanpa gejala
Stadium II: erupsi lesi kulit menyebar dengan perbesaran KGB
Gejala pengikut lain (-)
Lesi daughter yaws (pianomas): papul-plak eritematosa tidak gatal,
basah, verukosa, berkeropeng dengan ukuran lebih kecil
14. Stadium II
Lesi dapat muncul di mana saja (termasuk daerah
lipatan dan selaput bening/mukosa)
Pada ketiak, lipatan kulit, dan permukaan mukosa ->
lebih banyak lesi papiloma
Lesi plak hiperkeratotik di telapak tangan/kaki
disertai fisura atau ulserasi, terasa nyeri (crab yaws)
Dapat mengalami ulserasi
Dapat mengenai tulang dan sendi
15. Stadium II
Bentuk dan jumlah lesi dipengaruhi iklim
Lesi dapat bertahan > 6 bulan dan sembuh sendiri
Musim kemarau ->
lesi lebih sedikit
dan mendatar
Musim penghujan -
> lesi lebih basah
dan banyak
18. Laten lanjut
Pasien dapat memasuki periode laten lanjut tanpa gejala (uji
serologik reaktif)
Semua lesi dapat membaik tanpa skar, namun dapat muncul
kembali dalam 5 tahun pertama infeksi
19. Stadium III
10% kasus, periode laten menjadi std III dengan gejala di kulit
dan tulang
Dapat disertai keterlibatan mata dan saraf (kecil)
Lesi: nodul guma pada kulit dan
subkutis, nekrosis
ulserasi -> lesi yg
sentral dan
dalam dan
menyebabkan mutilasi
20. Articular nodul
Gumma
Textbook Fitzpatrick, Mitja et al
hydrathrosis,
Desktruktif -> skar dan kontraktur
Perubahan lanjut pada tulang: hypertophic periostitis,
gummatous osteitis dan periostitis, serta osteomyelitis
Sabre tibia
23. Diagnosis frambusia biasanya cukup dari temuan klinis
T. pertenue tidak dapat dibedakan dengan T. pallidum secara
mikrobiologis, histopatologis, biokimia, serologis, atau bahkan
dengan molekular DNA
Sedikit perbedaan dengan DNA sequencing
Uji serologik untuk sifilis dapat digunakan untuk
frambusia
24. Uji non-treponemal
Antigen nonspesifik (kardiolipin)
Titer meningkat seiring perjalanan penyakit (mis. 1/4, 1/8, 1/16, dst)
kemudian menghilang beberapa bulan setelah terapi
Sangat sensitif tapi tidak spesifik
Positif palsu pada kusta, TB, infeksi virus (cacar, campak, mononukleosis)
Digunakan untuk skrining dan evaluasi terapi
Kombinasi dengan uji treponemal
25. Uji treponemal
Antigen spesifik
Untuk konfirmasi diagnosis dan skrining
FTA-Abs, MHA-TP, TPHA, TPPA, Elisa, ICS = TP-Rapid
(RDT)
Sangat spesifik
Positif palsu pada infeksi treponematosa lainnya (sifilis,
pinta, benjel)
Reaktifitas menetap seumur hidup
40. No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis
Cara
Pemberia
n
Lama Pemberian
1. Azitromisi
n tablet
2-5 th 500 mg Oral Dosis tunggal
6–9 th 1000 mg Oral Dosis tunggal
10-15 th 1500 mg Oral Dosis tunggal
16-69 th 2000 mg Oral Dosis tunggal
*Kasus < 2 tahun dan > 69 tahun, wanita hamil, warga sakit
berat, atau alergi obat azitromisin, pengobatannya
konsultasikan ke dokter