Infeksi herpes simpleks yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I dan II ditandai dengan vesikel berkelompok di kulit yang sembab dan eritematosa. Infeksi dapat berlangsung akut maupun kronis melalui fase infeksi primer, laten, dan rekurens. Diagnosis didukung oleh pemeriksaan sitologi, biologi molekuler, isolasi virus, dan deteksi antigen. Penatalaksanaan berfokus pada mengurangi gejala dan mempersingkat masa
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
1. Adinda Annisari
1361050030
Pembimbing:
dr. Retno Sawitri, Sp.KK
dr. Shinta J.B T R, Sp.KK
1
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
PERIODE 23 JULI-25 AGUSTUS 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA 2018
2. Infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks (virus herpes hominis) tipe I dan II yang
ditandai oleh adanya vesikel berkelompok di atas kulit
yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat
mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik
primer maupun rekurens
Nama lain: fever blister, cold sore, herpes febrilis,
herpes labialis, herpes genitalis
Sumber: Indriatmi W. Herpes Simpleks. In: Menaldi S, Bramono K. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin ed.7,
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2015. P.478-480.
2
3. Initial Nonprimary Genital
Herpes
Terjadi pada orang yang
sebelumnya pernah terinfeksi
HSV tipe lain
Penyakit sistemik jarang terjadi
Herpes Genital Primer
Lebih lama (3minggu), lebih
berat
Ada gejala sistemik
Replikasi virus terjadi pertama
kali pada tempat infeksi
Gambaran: vesikel berkelompok
di atas kulit yang sembab dan
eritematosa, berisi cairan
jernihseropurulenkrusta
ulserasi dangkal
3
4. Herpes Genital Rekuren
Terjadi kedua kalinya oleh tipe
virus yang sama
HSV pada ganglion dorsalis tidak
aktifmekanisme pacugejala
klinis
Gejala klinis lebih ringan, lebih
singkat (7-10 hari)
Gejala prodromal lokal+
Infeksi dapat timbul di tempat
yang sama (loco) atau tempat
lain (non loco)
Subclinical Infection
Gejala klinis (-)
HSV ditemukan dalam keadaan
tidak aktif pada ganglion dorsalis
4
5. Penularan : kontak dengan lesi aktif atau cairan yang mengandung virus
dari permukaan mukokutaneus atau infeksi genital ibu ke bayi baru lahir
15-20% dari semua populasi U.S memiliki antibodi terhadap HSV-2
UK : terjadi peningkatan sebesar 15% dari angka diagnosis serangan
pertama herpes dari 16.479 kasus pada tahun 1995 menjadi 19.180
kasus di 2004
Afrika (endemik HIV) : prevalensi HSV-2 >70%
HSV genitalia meningkatkan resiko infeksi HIV dan pada orang yang memiliki
keduanya akan lebih mudah menularkan infeksi HIV
5
Sumber : Saurbrei A. Herpes genitalis: diagnosis, treatment, and prevention. Geburtsh Frauenheilk. 2016; 76: 1310-17.
Accessed July 28, 2018. Available at: https://www.ncbi.nlm.gov/pmc/articles/PMC5177552/
6. Famili herpesviridae, virus DNA untai ganda, lipid envelope
Tipe : HSV-1 dan HSV-2, virus varisela zoster, sitomegalovirus,
virus Epstein-Barr, herpes virus 6 dan 7, serta herpesvirus 8
(Sarkoma Kaposi yang disebabkan herpes virus)
Sifat:
Bereplikasi dalam berbagai tipe sel & sangat sitolitik
Neurovirulensi: Replikasi di jaringan saraf
Latensi dan reaktivasi: menyebabkan infeksi persisten seumur hidup
pejamunya dan mengalami reaktivasi periodik
6
7. 7
Virus HSV-1 dan HSV-2 pada pemeriksaan mikroskop elektron
Sumber: Brooks G, Carroll K, Butel J, Morse S, Mietzner T. 2010. Mikrobiologi Kedokteran ed. 25, Jakarta: EGC. P.452-6.
10. 10
Perjalanan Klinis Infeksi Primer Herpes Genitalis
Sumber : Saurbrei A. Herpes genitalis: diagnosis, treatment, and prevention. Geburtsh Frauenheilk. 2016; 76: 1310-17.
Accessed July 28, 2018. Available at: https://www.ncbi.nlm.gov/pmc/articles/PMC5177552/
12. 12
(A). Infeksi Primer Herpes
Genitalis dengan Vesikel,
(B). Vulvitis Herpetik Primer
Sumber: Marques AR, Cohen JI. Herpes Simplex. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS,
Leffell DJ. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th ed. New York: McGraw-Hill; 2008. P.2367-2382.
13. First Episode Nonprimary Genital Herpes
Lesi yang ditemukan pada tipe ini biasanya lebih sedikit daripada
infeksi primer
Nyeri dan bengkak pada daerah inguinal lebih jarang ditemukan
daripada infeksi primer
13
14. 14
(A). Herpes genitalis rekuren pada penis. Vesikel
berkelompok dengan krusta di bagian sentral, dasar
yang meninggi dan berwarna merah. (B). Herpes
genitalis rekuren pada vulva. Erosi berukuran besar dan
sangat nyeri di labia.
15. 15
Pemeriksaan
Sitologi
Tzank Smears
dengan pewarnaan
Giemsa
Sel raksasa multinukleus dan badan inklusi intra nuklear
Sumber: Marques AR, Cohen JI. Herpes Simplex. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS,
Leffell DJ. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th ed. New York: McGraw-Hill; 2008. P.2367-2382.
16. Pemeriksaan
Biologi
Molekuler
• PCR mendeteksi
DNA HSV
• sensitivitas dan
spesifisitas nya
paling tinggi
daripada
pemeriksaan yang
lain
• Antibodi muncul
dalam waktu 4-7
hari setelah infeksi
dan mencapai
puncaknya dalam
waktu 2-4 minggu
Isolasi dan
Identifikasi
Virus
• Gold standard
• HSV mudah
ditumbuhkan
• Untuk
menentukan tipe
virus dam
menjadi
landasan
penegakkan
diagnosis
Deteksi
Antigen Virus
• Direct
immunofluores
cence (IF)
assay
• Enzym
immunoassay
(EIA)
16
17. 17
Sumber: Legoff J, Pere H, Belec L. Diagnosis of Genital Herpes Simplex Virus Infection in the Clinical Laboratory. Virology
Journal. 2014; 11: 1-17. Accessed July 28, 2018. Available at: https://www.ncbi.nih.gov/pmc/articles/PMC4032358/
18. 18
Sumber: Legoff J, Pere H, Belec L. Diagnosis of Genital Herpes Simplex Virus Infection in the Clinical Laboratory. Virology
Journal. 2014; 11: 1-17. Accessed July 28, 2018. Available at: https://www.ncbi.nih.gov/pmc/articles/PMC4032358/
19. 19
Sumber : Saurbrei A. Herpes genitalis: diagnosis, treatment, and prevention. Geburtsh Frauenheilk. 2016; 76: 1310-17.
Accessed July 28, 2018. Available at: https://www.ncbi.nlm.gov/pmc/articles/PMC5177552/
20. 22
Herpes Simpleks Genital Sifilis (Ulkus Durum) Ulkus Mole
Definisi Penyakit yang disebabkan oleh virus
herpes simplek tipe I dan II, namun
paling sering herpes simplek tipe II
Penyakit sistemik yang
disebabkan Treponema pallidum.
Penyakit ulkus genital yang
disebabkan oleh Haemophyllus
ducreyi
Etiologi Virus Herpes Simplek Treponema pallidum Haemophyllus ducreyi
Anamnesis Infeksi primer
Nyeri pada vulva?
Dysuria?
Adakah duh tubuh?
Ada keluhan demam, sakit kepala,
nyeri otot, nyeri dan pembengkakakn
inguinal?
Infeksi rekurens
Keluhan berkurang?
Sebelum timbul gejala, adakah
demam, infeksi lain, berhubungan
seksual, menstruasi?
Stadium I
Adakah ulkus genital?
Nyeri atau tidak?
Stadium II
Adakah gejala konstitusi?
Terasa gatal atau tidak?
Adakah ulkus?
Jumlah? Banyak atau sedikit?
Terasa nyeri atau tidak?
Pemeriksaan Fisik Vesikel/erosi/ulkus dangkal
berkelompok, dengan dasar
eritematosa disertai krusta
Pembesaran KGB
Ulkus tunggal, tepi teratur, dasar
bersih, terdapat indurasi (Stadium
I)
Ulkus yang lebih dalam, bisa
berbentuk polimorfik. (Stadium II).
Gumma (Stadium III)
Ulkus multipel, tepi tidak teratur,
dinding bergaung, dasar kotor
21. Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan serologi
Antibodi: IgM dan IgG
Tzank smear
Tes serologis sifilis:
VDRL atau TPHA
Pemeriksaan
mikroskop lapangan
gelap dan burry
Pewarnaan gram
ditemukan basil gram
negatif, berderet
seperti rantai
Terapi Umum:
Untuk sementara tidak berhubungan seksual dahulu
Konseling
Kemungkinan menularkan
Pemeriksaan terhadap pasangannya.
Khusus:
Asiklovir tab 200mg S5dd1
tab
Khusus:
Benzatin penicillin G
vial, atau
Doksisiklin tab 100mg,
S2dd1
Khusus:
Ciprofloxacin tab 500mg
S2dd1, atau
Eritromisin tab 500mg
S4dd1 tab
Anjuran Kontrol 1 minggu lagi Kontrol 1 minggu lagi Kontrol 1 minggu lagi
23
22. 24
Ulkus pada awal sifilis, tampak sebagai
papul yang datar dan mengalami erosi,
dengan tepi yang meninggi dan dasar
yang halus, bersih
Ulkus mole yang melebar dengan
eksudat, telah menghancurkan
frenulum
23. 25
Limfogranuloma venerum: erosi yang
tidak nyeri pada preputium
Pembesaran kelenjar getah bening inguinal
unilateral. Kulit di permukaannya
eritematosa dan terdapat indurasi. Lesi
primer belum terbentuk
24. 26
Sumber: Saurbrei A. Herpes genitalis: diagnosis, treatment, and prevention. Geburtsh Frauenheilk. 2016; 76: 1310-17.
Accessed July 28, 2018. Available at: https://www.ncbi.nlm.gov/pmc/articles/PMC5177552/
27. Diagnosis dini masa penyakit berlangsung lebih singkat dan
rekurens lebih panjang
Gangguan imunitas infeksi dapat menyebar
Prognosis akan lebih baik seiring dengan meningkatnya usia
seperti pada orang dewasa
29
28. 30
Kehamilan
Manifestasi hampir
sama baik pada
wanita hamil
maupun tidak hamil
Neonatus
• Trimester III Infeksi
kongenital (mikrosefali,
korioretinitis)
• Ruang isolasi, kultur
virus, pemeriksaan
fungsi hati,
pemeriksaan LCS
HIV/AIDS
• Immunocomprem
ised gejala
lebih berat, lebih
lama
• Infeksi subklinik
tetap dapat
terjadi
• Terapi supresif
29. Virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) adalah penyebab herpes
genitalis yang umum
Herpes genitalis dibagi menjadi 3 fase yaitu fase infeksi primer,
infeksi laten, dan infeksi rekuren
Kelainan klinis : vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab dan
eritematosa, berisi cairan jernih seropurulen krusta ulserasi
dangkal. Tidak terdapat indurasi, serta dapat timbul infeksi sekunder
Penunjang:
Tzank test, tes antibodi, kultur virus, dan deteksi antigen virus
Herpes genitalis tidak ada pengobatan yang mencegah rekurensi
secara tuntas. Penatalaksanaan dengan antivirus hanya
mempersingkat masa penyakit dan masa untuk rekurens lebih
panjang
31
30. 1. Indriatmi W. Herpes Simpleks. In: Menaldi S, Bramono K. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin ed.7, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2015. P.478-480.
2. Brooks G, Carroll K, Butel J, Morse S, Mietzner T. 2010. Mikrobiologi
Kedokteran ed. 25, Jakarta: EGC. P.452-6.
3. Holmes KK, Sparling PF, Stamm WE, Piot P, Wasserheit J, Corey L, et
al. Sexually Transmitted Diseases. 4th ed. New York: McGraw-Hill;
2008. P.399-429.
4. Marques AR, Cohen JI. Herpes Simplex. In: Wolff K, Goldsmith LA,
Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. Fitzpatrick’s Dermatology
in General Medicine. 8th ed. New York: McGraw-Hill; 2008. P.2367-
2382.
5. Kasper DL, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo
JL. 2016. Harrison’s Manual Of Medicine. 19th ed. New York: McGraw-
Hill. 32
31. 6. Saurbrei A. Herpes genitalis: diagnosis, treatment, and prevention.
Geburtsh Frauenheilk. 2016; 76: 1310-17. Accessed July 28, 2018.
Available at: https://www.ncbi.nlm.gov/pmc/articles/PMC5177552/
7. Melancon JM. Herpes Simplex. In: Arndt KA, Hsu JTS, Alam M, Bhatia
A, Chilukuri S. Manual of Dermatologic Therapeutics. 8th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2014. P.150-9.
8. Gnann JW, Whitley RJ. Genital herpes. The New England Journal of
Medicine. 2016; 375: 666-74. Accessed July 28, 2018. Available at:
https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMcp/1603178/
9. Legoff J, Pere H, Belec L. Diagnosis of Genital Herpes Simplex Virus
Infection in the Clinical Laboratory. Virology Journal. 2014; 11: 1-17.
Accessed July 28, 2018. Available at:
https://www.ncbi.nih.gov/pmc/articles/PMC4032358/
33
Bersifat kosmopolit , laki-laki dan perempuan perbandingan sama
Hsv1: ganglia trigeminal
Hsv2 : ganglia sakralis
reaktivasi dan replikasi HSV laten, selalu di daerah yang dipersarafi oleh ganglia dimana tempat virus latensi, dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan