Dokumen tersebut membahas tentang program pembinaan mental yang dilaksanakan di Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur dalam upaya meningkatkan akhlakul karimah narapidana. Dibahas pula faktor-faktor yang mempengaruhi dan upaya-upaya yang dilakukan beserta hasil yang dicapai."
1. PROGRAM PEMBINAAN MENTAL
DALAM MENINGKATKAN AKHLAQUL KARIMAH
WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
RUTAN NEGARA KELAS IIA - JAKARTA TIMUR
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
KESIMPULAN & SARAN
3. A. Konteks Penelitian
Kejahatan merupakan fenomena sosial yang senantiasa menjadi
masalah dari generasi ke generasi. Semakin hari tindak
kejahatan cenderung terus meningkat. Bisa kita saksikan di
berbagai media tv, koran, majalah dan sebagainya hampir setiap
hari selalu diwarnai dengan kriminal atau berita tentang
kejahatan seperti korupsi di berbagai instansi, kementerian
maupun perusahaan, perampokan disertai dengan pembunuhan
bahkan pemerkosaan, penipuan dengan modus hipnotis, dengan
cara melalui telepon, dengan dalih mampu menggandakan
sejumlah uang, penodongan disertai kekerasan dikendaraan
umum, pencopetan, penculikan anak dengan tebusan sejumlah
uang, penyalahgunaan narkoba, prostitusi (pelacuran) dan
perilaku amoral
4. B. Fokus Masalah
1. Bagaimanakah program pembinaan mental yang dilakukan
di Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur dalam
meningkatkan Akhlakul Karimah Warga Binaan
Pemasyarakatan?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pembinaan
mental dalam meningkatkan Akhlakul karimah Warga
Binaan Pemasyarakatan di Rutan Negara Kelas IIA Jakarta
Timur?
3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan di Rutan Negara
Kelas IIA Jakarta Timur dalam meningkatkan akhlakul
karimah Warga Binaan Pemasyarakatan?
4. Sejauh mana hasil yang dicapai dalam Program Pembinaan
Mental untuk meningkatkan akhlaqul karimah Warga
Binaan Pemasyarakatan?
5. C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana program pembinaan mental
yang dilakukan di Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur
dalam meningkatkan akhlakul karimah Warga Binaan
Pemasyarakatan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi
penghambat pembinaan mental dalam meningkatkan
Akhlakul karimah Warga Binaan Pemasyarakatan di Rutan
Negara Kelas IIA Jakarta Timur.
3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan di
Rutan Negara Kelas IIa Jakarta Timur dalam meningkatkan
Akhlakul karimah Warga Binaan Pemasyarakatan.
4. Untuk mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai dalam
Program Pembinaan Mental untuk meningkatkan akhlaqul
karimah Warga Binaan Pemasyarakatan
6. D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis
tentang Program Pembinaan Mental Dalam
Meningkatan Akhlakul Karimah Warga Binaan
Pemasyarakatan Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Tmur
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan pada instansi yang
bersangkutan, khususnya kepada Kementerian
Hukum dan HAM RI sub Dirjen Pemasyarakatan
sebagai bahan pertimbangan atau cerminan dari
upaya yang sudah ditempuh selama ini dalam
pembinaan mental melalui kegiatan bimbingan rohani
untuk meningkatkan akhlakul karimah Warga Binaan
Pemasyarakatan
7. Pengertian Program Pembinaan Mental
Pengembangan Program Pembinaan Mental
Sistem Pengelolaan Pembinaan Mental
HOME
Dasar Pelaksanaan Program Pembinaan Mental
Akhlaqul Kharimah
Kerangka Berfikir
8. A. Pengertian Program Pembinaan Mental
Program adalah Ketentuan rencana dari pemerintah (Kamus
Peristilahan). Program unsur pertama yang harus ada demi
terciptanya suatu kegiatan.
Pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas
keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Intelektual, sikap dan
perilaku professional serta kesehatan Jasmani dan rohani
Mental adalah semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi,
sikap (attitude) dan perasaan yang dalam keseluruhan dan
kebulatannya akan menentukan corak laku (Zakiyah Derajat)
Jadi kesimpulan pengertian program pembinaan mental adalah
Rancangan kegiatan untuk meningkatkan kualitas keimanan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Intelektual, sikap dan perilaku
profesional serta kesehatan dan rohani narapidana secara
harmonis dan integraft agar tercapai sasaran kebijaksanaan
tersebut secara keseluruhan
KAJIAN PUSTAKA
9. B. Pengembangan Program Pembinaan Mental
1. Ruang Lingkup Pembinaan Mental
Menurut Adi Sudjatno ruang lingkup pembinaan berdasarkan
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor:
M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan
Narapidana dapat dibagi ke dalam 2 (dua) bidang
a. Pembinaan kepribadian
1. Pembinaan kesadaran beragama
2. Pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Pembinaan kemampuan intelektual (kecerdasan)
4. Pembinaan kesadaran hukum
5. Pembinaan mengintegrasikan diri dengan masyarakat
b. Pembinaan kepribadian
1. Ketrampilan untuk mendukung usaha-usaha mandiri,
2. Ketrampilan yang dikembangkan sesuai dengan bakatnya
masing-masing.
KAJIAN PUSTAKA
10. 2. Tujuan Pembinaan Mental
Menyadari bahwa Pemasyarakatan adalah suatu proses
pembinaan narapidana yang sering pula disebut “therapeutics
process”, maka jelas bahwa membina narapidana itu sama
artinya dengan menyembuhkan seseorang yang sementara
tersesat hidupnya karena adanya kelemahan-kelemahan yang di
milikinya
3. Bentuk Pembinaan Mental
a. Bentuk Bimbingan Rohani
bimbingan rohani dalam bentuk kegiatan pengajian
b. Subjek Bimbingan Rohani
Subyek bimbingan rohani adalah seseorang yang
menyampaikan materi pengajian yang berwujud ajaran
Islam supaya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik
peseorangan, organisasi, maupun badan lain
KAJIAN PUSTAKA
11. 3. Objek Bimbingan Rohani
Obyek bimbingan adalah orang-orang yang dituju dalam
kegiatan pengajian yaitu segenap masyarakat yang
beragama Islam yang ada di kota-kota, desa, asrama
maupun rumah-rumah, keluarga
4. Materi Bimbingan Mental
a. Keyakinan atau Akidah
b. Hukum atau Syari’ah
c. Akhlak atau Moral
d. Hubungan manusia dengan Allah SWT
e. Hubungan manusia dengan manusia
f. Hubungan manusia dengan alam sekitar
KAJIAN PUSTAKA
12. C. Dasar Pelaksanaan Program Pembinaan Mental
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Nomor II/MPR/1998 Tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara
telah ditegaskan sasaran Pembangunan Jangka Panjang 25
tahun
2. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal
29 Tentang kemerdekaan untuk memeluk agama dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu)
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995
tentang Pemasyarakatan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak bagi
Warga Binaan Pemasyarakatan;
KAJIAN PUSTAKA
13. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2006 atas Perubahan PP Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat
dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun
1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
Wewenang, Tugas, dan Tanggung JawabPerawatan Tahanan;
8. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
M02-PK-04.10 Tahun1 990 tentang Pola Pembinaan
Narapidana/Tahanan;
9. Peraturan Menteri Hukum dan HAM R Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan tata kerja
Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia.
D. Sistem Pengelolaan Pembinaan Mental
sistem yang dipakai adalah system Kepenjaraan. Sistem
Kepenjaraan adalah tujuan dari pidana penjara, dan tujuan dari
pidana penjara maksudnya adalah untuk melindungi
masyarakat dari segala bentuk kejahatan
KAJIAN PUSTAKA
14. E. Akhlakul Karimah
1. Pengertian Akhlak
Menurut bahasa Akhlak artinya tindak-tanduk atau
kebiasaan-kebiasaan. Sedang menurut istilah Akhlak adalah
suatu bentuk (naluri asli) dalam jiwa seseorang manusia yang
dapat melahirkan suatu tindakan dan kelakuan dengan
mudah dan sopan tanpa reka pikiran
2. Ruang Lingkup Akhlak
a. Akhlak Kepada Allah
b. Akhlak Kepada Makhluk
3. Dasar Akhlak
Akhlakul karimah adalah Akhlak yang menurut ajaran Islam
sedangkan dasar dari ajaran Islam adalah Al-Qur’an dan
Hadist atau sunnah rasulallah
KAJIAN PUSTAKA
15. 4. Dasar Akhlak
Tujuan Akhlak adalah hendak menciptakan manusia agar
menjadikan makhluk yang mulia dan sempurna, dalam
pergaulan hidupnya serta dapat membedakannya dari
makhluk-makhluk yang lain. Sehingga dapat memiliki predikat
insan kamil/insan yang sempurna menurut tuntunan syari’at
islam
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak pada
khususnya dan pendidikan pada umumnya ada tiga aliran yang
sudah amat popular. Pertama aliran Nativisme. Kedua, aliran
Empirisme, dan tiga aliran konvergensi
6. Metode Pembinaan Akhlak
Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama
dalam Islam. Hal ini terlihat dari salah satu misi kerasulan Nabi
Muhammad SAW. yang utama adalah untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia
KAJIAN PUSTAKA
16. F. Kerangka Berfikir
KAJIAN PUSTAKA
Warga Binaan
Pemasyarakatan
Program
Pembinaan
Mental
Akhlakul
Karimah
Hasil Yang Dicapai
17. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Metode Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
HOME
Data dan Sumber Data
Analisis Data
Pengecekan Keabsahan Data
18. Tabel 2
Pelaksanaan Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tahap Pra Lapangan
a. Menyusun Rancangan Penelitian
b. Memilih Lapangan Penelitian
c. Mengurus Perijinan
d. Menjajaki Lapangan
e. Memilih Informan
f. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Tahap Pekerjaan Lapangan
a. Memahami Latar Penelitian
b. Memasuki Lapangan
c. Mengumpulkan Data
3 Tahap Analisis Data
1
2
No Kegiatan
Juli September Oktober DesemberAgustus November
METODOLOGI PENELITIAN
19. A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Jakarta Timur. Jalan Pahlawan
Revolusi Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit Kota
Madya Jakarta Timur. Penelitian ini mulai bulan Juli 2014 sampai
bulan Desember 2014.
B. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif naturalistic karena penelitiannya digunakan pada
kondisi yang alamiah (natural setting), dalam penggunaanya data
kualitatif diperuntukan meminta informasi yang bersifat
menerangkan dalam bentuk uraian.
METODOLOGI PENELITIAN
20. C. Data dan Sumber Data
Sementara untuk sumber data penelitian ini terdiri dari 2 ( dua)
hal yaitu:
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan penelitian ini,
dengan berupa wawancara ataupun hal yang lainya dengan
petugas rutan dan warga binaan pemasyarakatan di Rutan
Negara Kelas IIA Jakarta Timur.
2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung,
data ini berupa dokumen-dokumen yang ada di Rutan Negara
Kelas II Jakarta Timur, buku-buku, diktat serta sumber-sumber
lain.
METODOLOGI PENELITIAN
21. D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara (Interview)
3. Dokumen/Arsip
E. Analisis Data
Analisis data ialah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan interpretasikan. Analisis kualitatif banyak menggunakan
kata-kata, maka analisa data dilaksanakan melalui :
1. Pengumpulan Data (Data Collection)
Data dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpulan data
(Trianggulasi), yaitu merupakan penggabungan dari berbagai macam
teknik pengumpulan data yang terkumpul
1. Reduksi Data
Merangkum, memilih hal-hal yang pokok, fokus pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya
2. Display Data.
Penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar
katagori
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Data dikumpulkan kemudian dipilih-pilih data yang sesuai kemudikan
disajikan, setelah itu baru disimpulkan METODOLOGI PENELITIAN
24. A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Tinjauan Historis Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur
Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur atau yang sering kita
dengar dengan sebutan Rutan Pondok Bambu, berlokasi di
jalan Pahlawan Revolusi No 38, Pondok Bambu, Kecamatan
Duren Sawit Jakarta Timur. Rutan ini didirikan pada tahun
1974 oleh Pemerintah Daerah (PEMDA) DKI Jakarta,
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor :
M.04.PR.07.03 Tahun 1985 Tanggal 20 September 1985
2. Tugas dan Fungsi Rumah Tahanan Negara Klas IIA Jakarta Timur
Berdasarkan UU NO 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Jakarta Timur.
Tugas : Sebagai memberikan pelayanan di bidang penahanan
untuk kepentingan, penyidikan dan pemeriksaan disidang
pengadilan
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
25. STRUKTUR ORGANISASI
RUTAN NEGARA KELAS IIA JAKARTA TIMUR
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Kepala Rutan
Sri Susilarti, Bc.I.P.,S.H.,M.Si
NIP. 19680724 199103 2 001
Kesatuan Pengamanan Rutan
Yuliana,A.Md.I.P.,S.H.,M.H
Sub Seksi Pelayanan
Tahanan
Ari Budiningsih,
A.Md.I.P.,S.H
Sub Seksi Bimbingan
Kegiatan
Yeyen,A.Md.I.P.,S.H.,M.Si
Sub Seksi Pengelolaan
Sugiyati,S.H.,M.Si
Petugas Tata Usaha
Petugas
Pengamanan
Regu : A
Regu : B
Regu : C
Regu : D
3. Struktur Organisasi
26. 4. Sarana dan Prasarana
a. Gedung Perkantoran baru dibuat oleh Pemda DKI pada tahun
2007 dan dibagi menjadi 3 lantai
b. Gedung hunian paviliun Rumah Tahanan Negara Klas IIA
Jakarta Timur di bagi menjadi 7 bagian
c. Gedung perkantoran lama di bagi menjadi 4 bangunan
5. Keadaan Pegawai dan Pembimbing
Pegawai Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur , tertanggal 01
Desember 2014 jumlah pegawai :
Pria : 84 orang.
Wanita : 125 orang.
Total : 209 orang.
Arsip Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur, 2014
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
27. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
No. Nama Pendidikan Lembaga Instansi
1 Yudi Rusmanto, S.Hum. S1 UIN Jakarta Kementrian Agama Jakarta Timur
2 Rohmayati Chotimah, MA S2 UIN Jakarta Kementrian Agama Jakarta Timur
3 Lusiati, S.Sos.I S1 UIN Kementrian Agama Jakarta Timur
4 Ruspendi Efendi, S.Ag. S2 Kementrian Agama Jakarta Timur
5 Hamrullah, S.Sos.I S1 UIN Jakarta Kementrian Agama Jakarta Timur
6 Latifah Hanum, M.Ag. S2 PTIKI Kodi
7 Tolhah Hasan S1 Kodi
8 Eva Fachriani, S.Ag. S1 UIN Jakarta ESQ
9 Hj. Siti Zulaifah PGAN Kutoarjo Radio Dakta Bekasi
10 Dadan Hamdani, M.Ag. S2 UIN Jakarta Kementrian Agama Jakarta Timur
NAMA PEMBIMBING ROHANI
Sumber : Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur 2014
28. 6. Keadaan Warga Binaan Pemasyarakatan
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
DAFTAR JUMLAH WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
BERDASARKAN PELANGGARAN
NO JENIS KEJAHATAN
1 Mata Uang 3 Orang 4 Orang
2 Perjudian 3 Orang 12 Orang
3 Pembunuhan 2 Orang 5 Orang
4 Pencurian 22 Orang 31 Orang
5 Perampokan 1 Orang 1 Orang
6 Penipuan 33 Orang 39 Orang
7 Narkotika 463 Orang 210 Orang
8 Korupsi 6 Orang 13 Orang
9 Kepabeanan 1 Orang 0 Orang
10 Perlindungan Anak 4 Orang 3 Orang
11 Kekerasan dalam Rumah Tangga 2 Orang 1 Orang
12 Human Traficking 5 Orang 6 Orang
13 Penggelapan 50 Orang 28 Orang
14 Penadahan 1 Orang 1 Orang
15 Psikotropika 1 Orang 0 Orang
16 Pembalakan Liar 1 Orang 0 Orang
17 Perbankan 1 Orang 0 Orang
18 Pencucian Uang 2 Orang 0 Orang
19 Kesehatan 1 Orang 0 Orang
20 Cukai 4 Orang 0 Orang
21 Lain-lain 8 Orang 11 Orang
Jumlah Total 614 Orang 365 Orang
NARAPIDANA TAHANAN
Sumber : Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur 2014
29. B. Temuan Penelitian
1. Program Pembinaan mental
Bertitik tolak pada fokus penelitian yang menjadi perhatian
penulis adalah “Program Pembinaan Mental Dalam
Meningkatan Akhlaqul Karimah Warga Binaan
Pemasyarakatan Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Tmur” Maka
penulis mewancarai Kepala Rutan, Kepala Sub Seksi
Bimbingan Kegiatan, Pembimbing Rohani dan Warga Binaan,
agar mendapatkan informasi untuk menjawab fokus
penelitian tersebut. Hal ini penulis mendapatkan data yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
30. Materi Bimbingan Mental
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Materi Pembinaan / Pengajian Pengajar
Aqidah/ Tauhid
Penyuluh Agama Kemenag
Jakarta Timur
Kodi Jak Tim
Radio Dakta
ESQ Jakarta Timur
Fiqih/ Ibadah
Akhlak Tasawuf
Baca Hafalan Iqro / al-Qur’an, Hafalan
Tajwid
Tausiah / Ceramah Agama
Doa Yaumiyah
Sumber : Rutan Negara Kelas IIA Jakarta Timur 2014
31. 2. Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan Pembinaan Mental
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
3. Upaya Rutan dalam peningkatan Akhlakul Karimah
a. Meningkatkan pengetahuan agama
b. Membisaakan diri dengan Uswatun Hasanah
c. Ganjaran (Reward) bagi yang berakhlak mulia
d. Memberikan Hukuman Bagi Yang Berakhlak Buruk
e. Pemberian Nasihat
4. Hasil Yang Dicapai Dari Pembinaan Mental
Dari wawancara mengenai hasil yang di dapat dari pelaksanaan
pembinaan mental pada warga binaan adalah adanya perubahan
perilaku warga binaan dari yang dulu perperilaku buruk menjadi
baik
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
32. C. Pemahasan Temuan Penelitian
Dalam menguraikan tentang pembahasan temuan penelitian
penulis akan memfokuskan kepada Program Pembinaan Mental
Dalam Meningkatkan Akhlakul Karimah Warga Binaan. Dari hasil
penelitian melalui wawancara secara struktur maupun yang
tidak terstruktur dapat diuraikan sebagai berkut:
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
33. PENUTUP
A. Kesimpulan Program pembinaan mental yaitu program kegiatan
untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku profesional,
kesehatan jasmani dan rohani warga binaan pemasyarakatan
yang dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu: kegiatan
masa pengamatan, penelitian, dan pengenalan lingkungan
untuk menentukan perancanaan pelaksanaan program
pembinaan kepribadian dan kemandirian. Waktunya dimulai
pada saat yang bersangkutan berstatus sebagai narapidana
sampai habis masa pidananyadari wawancapadara mengenai hasil yang
di dapat dari pelaksanaan pembinaan mental warga binaan adalah adanya
perubahan perilaku warga binaan dari yang dulu perperilaku buruk menjadi
baik
HOME