Buku ini membahas tentang dasar-dasar Leninisme, termasuk definisi Leninisme sebagai teori dan taktik revolusi proletar pada zaman imperialisme dan revolusi, serta akar sejarah Leninisme yang tumbuh dari kontradiksi-kontradiksi kapitalisme pada zaman imperialisme."
1. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Y.W. STALIN
Diketik Ulang Oleh: Ismantoro Dwi Yuwono
Di Share di Group Facebook Pustaka Marxis Untuk Kepentingan Studi Kolektif
TIDAK UNTUK KEPENTINGAN KOMERSIAL
Penerbit
Indonesia Prgoresif
1975
DAFTAR ISI
TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
1
2. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
Ceramah Yang Diberikan Di Universitas Swerdlov
I. Akar dan Sejarah Leninisme
II. Metode
III. Teori
IV. Diktator Proletariat
V. Masalah Tani
VI. Masalah Nasional
VII. Strategi Dan Taktik
VIII. Partai
IX. Langgam Kerja
TENTANG DASAR-DASAR LENINISME1
1 Ceramat Y.W. Stalin Tentang Dasar-Dasar Leninisme disiarkan dalam surat kabar
Pravda pada bulan April dan Mei 1924. Pada bulan Mei 1924 terbit brosur Y.W. Stalin
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
2
3. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
Ceramah Yang Diberikan Di Universitas Swerdlov
Dasar-dasar Leninisme adalah tema yang besar. Untuk membicarakan
secara menyeluruh diperlukan sejilid buku tersendiri. Lebih dari itu, bahkan
diperlukan berjilid-jilid buku. Karena itu wajarlah kalau ceramah saya ini tidak
mungkin merupakan uraian yang menyeluruh tentang Leninisme. Meskipun
demikian, saya menganggap ada gunanya membentangkan ikhtisar ini untuk
dapat memberikan beberapa titik-tolak dasar yang diperlukan guna mempelajari
Leninisme dengan sukses.
Menguaraikan dasar-dasar Leninisme belumlah berarti menguraikan dasar-
dasar pandangan-dunia Lenin. Pandangan-dunia Lenin dan dasar-dasar
Leninisme menurut ruang-lingkupnya tidak sama. Lenin adalah seorang Marxis,
dan dasar pandangannya, tentu saja, Marxisme. Tetapi dari sini sama sekali tidak
bisa ditarik kesimpulan, bahwa uraian tentang Leninisme harus dimulai dari
uraian tentang dasar-dasar Marxisme. Menguraikan Leninisme berarti
menguaraikan hal yang khusus dan baru dalam karya-karya Lenin yang
disumbangkan oleh Lenin kepada khazanah umum Marxisme dan yang memang
berhubungan dengan namanya. Hanya dengan kepentingan inilah saya akan
berbicara dalam ceramah saya tentang dasar-dasar Leninisme.
Jadi, apakah Leninisme itu?
Ada yang mengatakan, bahwa Leninisme adalah pentrapan Marxisme pada
syarat-syarat khusus keadaan Rusia. Definisi ini mengandung sekelumit
kebenaran, tetapi ia jauh daripada mencakup seluruh kebenaran. Lenin memang
telah mentrapkan Marxisme pada keadaan konkret Rusia dan telah
menterapkannya dengan mahir. Tetapi seandainya Leninisme hanya merupakan
pentrapan Marxisme pada keadaan khusus Rusia, maka Leninisme adalah gejala
yang semata-mata bersifat nasional, yang semata-mata bersifat Rusia dan hanya
bersifat Rusia. Padahal kita mengetahui, bahwa Leninisme adalah gejala yang
bersifat internasional, yang memiliki akar di dalam seluruh perkembangan
internasional, dan bukan hanya gejala yang bersifat Rusia. Itulah sebabnya
mengapa saya menganggap, bahwa definisi ini mengandung keberat-sebelahan.
Yang lain megatakan, bahwa Leninisme adalah penghidupan kembali unsur-
unsur revolusioner Marxisme tahun-tahun 40-an abad ke-19, yang berbeda
dengan Marxisme tahun-tahun berikutnya, ketika ia, katanya, menjadi lunak,
menjadi tidak revolusioner. Jika kita kesampingkan pembagian yang bodoh dan
vulgar ajaran Marx menjadi dua bagian ini, yaitu yang revolusioner dan yang
lunak, maka harus diakui bahwa bahkan dalam definisi yang samasekali tidak
cukup dan tidak memuaskan inipun terkandung sekelumit kebenaran. Sekelumit
kebenaran ini ialah, bahwa Lenin memang telah menghidupkan kembali isi
revolusioner Marxisme yang telah dikubur oleh kaum oportunis Internasionale
II.2
Tetapi itu hanya sekelumit kebenaran. Seluruh kebenaran tentang Leninisme
Tentang Lenin dan Leninisme, yang ke dalamnya dimasukkan kenang-kenangan tentang
Lenin dan ceramat Tentang Dasar-Dasar Leninisme. Karya Y.W. Stalin Tentang Dasar-
Dasar Leninisme dimuat dalam semua edisi buku Y.W. Stalin Masalah-Masalah Leninisme.
2 Internasionale II—Perhimpunan Partai-Partai Sosialis Internasional yang didirikan
atas inisiatif Frederick Engels di Paris pada tahun 1889. Organisasi ini merupakan
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
3
4. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
ialah bahwa Leninisme bukan saja telah menghidupkan kembali Marxisme, tetapi
juga telah maju satu langkah dengan mengembangkan lebih lanjut Marxisme
dalam syarat-syarat baru kapitalisme dan perjuangan kelas dari proletariat.
Lalu, akhirnya apakah Leninisme itu?
Leninisme adalah Marxisme pada zaman imperialisme dan revolusi proletar.
Lebih tepatnya, Leninisme adalah teori dan taktik revolusi proletar pada
umumnya, teori dan taktik diktator proletariat pada khususnya. Marx dan Engels
melakukan kegiatan mereka dalam periode pra-revolusi (yang kita maksud
adalah revolusi proletariat), ketika imperialisme yang telah berkembang masih
belum ada, dalam periode persiapan kaum proletar untuk revolusi dalam periode
di mana revolusi proletarian masih belum merupakan keharusan praktis yang
langsung. Sedang Lenin, murid Marx dan Engels, melakukan kegiatannya dalam
periode imperialisme yang telah berkembang meluas, ketika revolusi proletar
sudah menang di satu negeri, sudah menghancurkan demokrasi borjuis dan
sudah membuka zaman demokrasi proletar, zaman Soviet-Soviet.
Itulah sebabnya mengapa Leninisme merupakan perkembangan lanjut
Marxisme.
Biasanya orang menaruh perhatian pada watak Leninisme yang luarbiasa
militan dan luarbiasa revolusionernya. Ini sepenuhnya tepat. Tetapi kekhususan
Leninisme ini karena dua sebab: pertama, Leninisme lahir dari kancah
revolusioner proletar, sehingga padanya tidak bisa tidak tertera cap revolusi
proletar; kedua, ia tumbuh dan menjadi kuat di dalam bentrokan-bentrokan
dengan oportunisme Internasionale II, dan perjuangan melawan oportunisme ini
telah merupakan dan tetap merupakan syarat pendahuluan yang diperlukan dan
tetap merupakan syarat pendahuluan yang diperlukan bagi perjuangan yang
sukses melawan kapitalisme. Janganlah dilupakan, bahwa antara Marx dan
Engels di satu pihak, dengan Lenin di pihak lain, terbentang suatu periode utuh
dominasi penuh oportunisme Internasionale II, dan perjuangan yang tidak kenal
ampun melawan oportunisme ini tidak dapat tidak merupakan salahsatu tugas
terpenting Leninisme.
I
AKAR SEJARAH LENINISME
Leninisme tumbuh dan terbentuk dalam syarat-syarat imperialisme, ketika
kontradiksi-kontradiksi kapitalisme telah mencapai puncaknya, ketika revolusi
kelanjutan dari Perhimpunan Buruh Internasionale atau Internasionale I, yang didirikan
oleh Karl Marx di London pada tahun 1864. Sebagai akibat dari perjuangan intern yang
sengit antara kaum Marxis dengan kaum Bakuninis (anarkis), Internasionale I
dibubarkan pada tahun 1876.
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
4
5. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
proletar telah menjadi masalah praktek yang langsung, ketika periode lama
persiapan kelas buruh untuk revolusi telah sampai pada batas akhir dan berubah
menjadi periode baru, yaitu periode serbuan langsung terhadap kapitalisme.
Lenin menamakan imperialisme “kapitalisme yang sekarat.” Mengapa? Oleh
karena imperialisme membawa kontradiksi-kontradiksi kapitalisme sampai pada
garis yang terakhir, sampai pada batas maksimum, yang kalau dilewati mulailah
revolusi. Dari kontradiksi-kontradiksi ini ada tiga kontradiksi yang harus
dianggap sebagai kontradiksi yang terpenting.
Kontradiksi pertama, adalah kontradiksi antara kerja dan kapital.
Imperialisme adalah kemahakuasaan trust3
dan sindikat4
monopoli, bank dan
oligarki finans5
di negeri-negeri industri. Dalam perjuangan melawan
kemahakuasaan ini, metode-metode biasa kelas buruh—serikat buruh dan
koperasi, partai parlementer dan perjuangan parlementer—ternyata samasekali
tidak cukup. Menyerah kepada belas-kasihan kapital, hidup tidak menentu
seperti dulu dan terus makin merosot, atau mengangkat senjata yang baru—
demkianlah imeperialisme meletakkan persoalan di hadapan berjuat-juta massa
proletariat. Imperialisme membawa kelas buruh ke revolusi.
Kontradiksi kedua, adalah kontradiksi diantara berbagai grup finans dan
negara-negara imperialis dalam perjuangan mereka untuk sumber bahan
mentah, untuk wilayah asing. Imperialisme adalah ekspor kapital ke sumber-
sumber bahan mentah, perjuangan gila-gilaan untuk penguasaan secara
monopoli atas sumber-sumber itu, perjuangan untuk mebagi kembali dunia yang
sudah terbagi-bagi, perjuangan yang dilakukan dengan kekalapan luar biasa oleh
grup-grup finans dan negara-negara yang baru, yang mencari “tempat di bawah
matahari,” melawan grup-grup dan negara-negara yang lama, yang
mencengkram erat-erat apa yang mereka rebut. Perjuangan gila-gilaan diantara
berbagai grup kapitalis ini menarik perhatian dalam hal, bahwa ia mencakup
perang imperialis, perang untuk merebut wilayah asing, sebagai unsur tak
terhindarkan. Keadaan ini pada gilirannya menarik perhatian dalam hal, bahwa ia
mengakibatkan kaum imperialis saling memperlemah, mengakibatkan
diperlemahnya kedudukan kapitalisme secara umum, dipercepatnya saat
datangnya revolusi proletari dan dijadikannya revolusi ini sebagai kebutuhan
praktis.
3 Trust—salahsatu bentuk monopoli kapitalis yang mempunyai tujuan untuk
memperoleh laba berlebihan dengan jalan sentralisasi kegiatan produksi dan penjualan
barang hasil. Perusahaan yang berserikat di dalam trust kehilangan kebebasan dalam
bidang perdagangan dan produksi.
4 Sindikat—salahsatu bentuk monopoli kapitalis yang bertujuan memperoleh laba-
berlebihan dengan jalan pengorganisiran penjualan barang-hasil. Perusahaan yang
bergabung di dalam sindikat kehilangan kebebasan dalam bidang perdagnagan, tetapi
masih memiliki kebebasan dalam bidang produksi. Kadang-kadang pembelian barang
mentah dilakukan oleh sindikat.
5 Oligarki finans—kekuasaan ekonomi dan politik dari segerombolan kecil raja
kapital finans. Kapital finans adalah perpaduan kapital bank dan kapital industri. Zaman
impereialisme adalah zaman kapital finans.
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
5
6. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
Kontradiksi ketiga, adalah kontradiksi antara sejumlah kecil bangsa
“beradab” yang berkuasa dengan ratusan juta rakyat tanah jajahan dan rakyat
negeri tergantung di seluruh dunia. Imperialisme adalah penghisapan yang
paling tak tahu malu dan penindasan yang paling tak berperikemanusiaan atas
ratusan juta penduduk tanah jajahan dan negeri tergantung yang sangat luas.
Menguras laba-berlebihan itulah tujuan penghisapan dan penindasan tersebut.
Tetapi dalam menghisap negeri-negeri itu imperialisme terpaksa membangun
jalan kereta api, pabrik-pabrik, pusat-pusat perindustrian dan perdagangan di
sana. Munculnya kelas kaum proletar, lahirnya kaum intelektual pribumi,
bangkitnya kesadaran nasional, semakin kuatnya gerakan pembebasan—
demikianlah akibat-akibat yang tak terelakkan dari “politik” itu. Semakin kuatnya
gerakan revolusioner di semua tanah jajahan dan negeri tergantung tanpa
kecuali, membuktikan dengan jelas kenyataan itu. Keadaan ini penting bagi
proletariat dalam hal, bahwa keadaan tersebut secara radikal memperlemah
kedudukan kapitalisme dengan mengubah tanah jajahan dan negeri tergantung
dari cadangan imperialisme menjadi cadangan revolusi proletar.
Demikian, pada umumnya, kontradiksi-kontradiksi utama imperialisme yang
mengubah kapitalisme lama yang “sedang mekar” menjadi kapitalisme yang
sekarat.
Arti penting perang imperialisme yang meletus sputuh tahun yang lalu
antara lain terletak dalam hal, bahwa ia telah menghimpun semua kontradiksi itu
menjadi satu simpul dan melemparkan kontradiksi-kontradiksi tersebut ke atas
daun neraca, sehingga mempercepat dan mempermudah pertempuran-
pertempuran revolusioner proletariat.
Dengan perkataan lain, imperialisme bukan saja menyebabkan revolusi
menjadi keharusan praktis, tetapi juga menciptakan syarat-syarat
yangmenguntungkan bagi penyerbuan langsung terhadap benteng-benteng
kapitalisme.
Demikianlah situasi internasional yang telah melahirkan Leninisme.
Sementara orang mengatakan kepada kita: Semua itu baik, tetapi apa
hubungannya dengan Rusia, yang tidak pernah dan tidak mungkin menjadi
negeri klasik imperialisme? Apa hubungannya dengan Lenin, yang bekerja
pertama-tama di Rusia dan untuk Rusia? Mengapa justru Rusia yang menajdi
kampung-halaman Leninisme, menjadi tempat kelahiran teori dan taktik revolusi
proletar?
Karena Rusia telah menjadi pusat-teleng semua kontradiksi imperialisme
ini.
Karena Rusia telah hamil dengan revolusi lebih matang daripada negeri lain
manapun, dan oleh karena itu hanya Rusialah yang sanggup memecahkan
kontradiksi-kontradiksi itu dengan cara revolusioner.
Pertama-tama, Rusia tasar merupakan sumber segala macam penindasan—
penindasan kapitalis, kolonial dan militeris—dalam bentuknya yang paling tak
berprikemanusiaan dan biadab. Siapakah yang tidak mengetahui, bahwa di Rusia
kemahakuasaan kapital berpadu dengan kelaliman tsarisme, keagresifan
nasionalisme Rusia berpadu dengan peranan tsarisme sebagai algojo bagi
rakyat-rakyat bukan-Rusia, penghisapan atas daerah-daerah yang luas—Turki,
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
6
7. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
Persia, Tiongkok—berpadu dengan perebutan daerah-daerah itu oleh tsarisme,
berpadu dengan perang penaklukan? adalah “imperialisem militer-feodal.”
Tsarisme merupakan pemusatan segi-segi imperialisme yang paling negatif
dipangkat-duakan.
Kemudian, Rusia tsar merupakan cadangan mahabesar imperialisme Barat,
bukan saja dalam pengertian bahwa ia membuka pintu lebar-lebar bagi kapital
asing yang menguasi cabang-cabang yang menentukan dari ekonomi nasional
Rusia, seperti bahan bakar dan metalurgi, tetapi juga dalam pengertian bahwa ia
dapat menyediakan jutaan serdadu untuk kepentingan kaum imperialis Barat.
Ingatlah akan 14 juta orang tentara Rusia yang menaglirkan daranya di front-
front imperialis demi terjaminya laba yang mengejutkan bagikaum kapitalis
Inggris dan Perancis.
Selanjutnya, tsarisme bukan saja merupakan anjing jaga imperialisme di
bagian timur Eropa, tetapi ia juga menjadi agen imperialisme Barant untuk
memeras ratusan juta bunga dari penduduk untuk pinjaman yang diperolehnya
di Paris dan di London, di Berlin dan di Brussel.
Akhirnya, tsarisme adalah sekutu paling setia imperialisme Barat dalam
mebagi-bagi Turki, Persia, Tiongkok, dll. Siapakah yang tidak mengetahui, bahwa
perang imperialis itu dilancarkan oleh tsarisme dengan bersekutu dengan kaum
iemperialis entente,6
bahwa Rusia merupakan unsur yang penting dalam perang
tersebut?
Itulah sebabnya mengapa kepentingan-kepentingan tsarisme dan
imperialisme Barang saling berjalin dan akhirnya berpadu menjadi gulungan
tunggal kepentingan-kepentingan imperialisme.
Dapatkah imperialisme Barat merelakan hilangnya sandaran yang
sedemikian kuatnya di Timur serta hilangnya sumber tenaga manusia dan
sumber material yang sedemikian kayanya, seperti Ruisa lama, Rusia tsar, Rusia
borjuis, tanpa berusaha dengan segala kekuatannya melakukan perjuangan
mati-matian melawan revolusi di Rusia dengan tujuan membela dan
mempertahankan tsarisme? tentu saja tidak!
Tetapi dari sini kesimpulannya ialah, bahwa barangsiapa ingin memukul
tsarisme, maka ia tidak terelakkan menayunkan tinjunya kepada imperialisme;
barangsiapa ingin berontak melawan tsarisme, maka ia harus bertotak juga
melawan imeperialisme, sebab barangsiapa ingin menggulingkan tsarisme, maka
ia harus menggulingkan juga imperialisme, apabila ia benar-benar ingin bukan
sekedar mengalahkan tsarisme, melainkan menyapunya sampai bersih. Dengan
demikian, revolusi melawan tsarisme mendekat kepada dan harus berubah
menjadi revolusi melawan imperialisem, mejadi revolusi proletar.
Sementara itu di Rusia bangkit revolusi rakyat yang mahabesar, yang
pimpinannya ialah proletar yang paling revolusioner di dunia, yang memliki
sekutu demikian pentingnya seperti kaum tani revolusioner Rusia. Perlukah
dibuktikan lagi, bahwa revolusi semacam itu tidak bisa berhenti di tengah jalan,
6 Entente—persekutuan antara beberapa negeri semasa perang dunia pertama
(1914-1918). Yang bergabung ke dalam Entente ialah Inggris, Prancis dan Rusia,
kemudian Italia.
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
7
8. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
bahwa bila ia berhasil, ia pasti maju lebih lanjut dengan mgibarkan panji
pembertontakan melawan imperialisme?
Itulah sebabnya mengapa Rusia pasti menjadi pusat-teleng kontradiksi-
kontradiksi imeperialisme, bukan hanya dalam pengertian bahwa kontradiksi-
kontradiksi tersebut paling mudah tersingkap justru di Rusia karena watak
kontradiksi tersebut paling mudah tersingkap justru di Rusia karena watak
kontradiks-kontradiksi tersebut yang teristimewa memuakan dan teristimewa tak
tettahankan, dan bukan hanya karena Rusia merupakan sandaran imperialisme
Barant yang terpenting yang menghubungkan kapital finans Barant dengan tanah
jajahan di Timur, tetapi juga karena hanya di Rusialah terdapat kekautan riil
yang mampu memecahkan kontradiksi-kontradiksi imperialisme dengan cara
revolusioner.
Tetapi dari sini kesimpulannya ialah, bahwa revolusi di Rusia tidak bisa tidak
menjadi revolusi proletar, bahwa ia tidak dapat tidak mengambil watak
internasional sejak hari-hari pertama perkembangannya, bahwa dengan
demikian ia tidak dapat tidak mengoncangkan dasar-dasar imperialisme dunia itu
sendiri.
Dalam keadaan yang demikian itu dapatkah kaum komunis Rusia
membatasi diri dalam pekerjaan mereka pada kerangka nasional yang sempit
dari revolusi Rusia? Tentu saja tidak. Sebaliknya, seluruh situasi, baik situasi
dalam negeri (krisis revolusioner yang mendalam), maupun situasi luar negeri
(perang), mendorong mereka agar keluar dari kerangka tersebut dalam
pekerjaannya, memindahkan perjuangan ke gelanggang internasional,
menyingkap bisul-bisul imeperialisme, membuktikan bahwa kebangkrutan
kapitalisme tak terelakkan, menghancurkan sosial-sovinisme dan sosial-
pasifisme, dan akhirnya, menggulingkan kapitalisme di negeri mereka sendiri
dan menempa senjat perjuangan yang baru bagi proletariat, yaitu teori dan
taktik revolusi proletar, untuk mempermudah kaum proletar semua negeri dalam
usaha menggulingkan kapitalisme. Kaum komunis Rusia juga tidak bisa bertindak
lain, sebab hanya di atas jalan inilah dapat diharapkan perubahan-perubahan
tertentu dalam siatuasi internasional, perubahan-perubahan yang dapat
melindungi Rusia dari rentorasi sistem borjuis.
Itulah sebabnya mengapa Rusia menjadi kampung-halaman Leninisme,
sedang Lenin, pemimpin kaum komunis Rusia, menjadi penciptanya.
Apa yang “terjadi” dengan Rusia dan Lenin hampir sama halnya dengan
Jerman dan Marx-Engels dalam tahun-tahun 40an abad yang lalu. Jerman pada
waktu itu, seperti juga Rusia pada awal abad ke-20, hamil dengan revolusi
borjuis, Marx ketika itu dalam “Manisfesto Partai Komunis” menulis:
“Kaum komunis mengarahkan perhatiannya yang pokok terhadap Jerman,
sebab Jerman sedang berada dalam saat menjelang revolusi borjuis dan
sebab Jerman akan melaksanakan revolusi dalam syarat-syarat peradaban
yang lebih maju di Eropa pada umumnya dan dengan proletariat yang jauh
lebih berkembang daripada di Inggris abad ke-17 dan Perancis abad ke-18,
oleh karena itu revolusi borjuis di Jerman hanya dapat merupakan babak
pendahuluan yang langsung dari suatu revolusi proletariat.”
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
8
9. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
Dengan perkataan lain, pusat gerakan revolusioner berpidah ke Jerman.
Tidak dapat diragukan lagi kiranya, bahwa justru keadaan yang ditunjukkan
oleh Marx dalam kutipan di atas itulah yang merupakan sebab yang mungkin
mengapa justru Jerman merupakan tempat kelahiran sosialisme ilmiah, sedang
pemimpin-pemimpin proletariat Jerman—Marx dan Engels—menjadi penciptanya.
Demikian juga halnya harus dikatakan tentang Rusia awal abad ke-20,
hanya saja dalam tingkat yang lebih tinggi. Pada periode itu Rusia berada dalam
saat menjelang revolusi borjuis; ia harus melakukan revolusi itu dalam syarat-
syarat yang lebih maju di Eropa dan dengan proletariat yang lebih berkembang
dibanding dengan Jerman tahun-tahun 40an abad ke-19 (jangan dikata lagi
Inggirs dan Prancis), dan lagi semua kenyataan menunjukkan bahwa revolusi ini
pasti akan menjadi ragi dan babak pendahuluan revolusi proletariat.
Tidak bisa dianggap sebagai hal yang kebetulan, kenyataan bahwa sudah
pada tahun 1902, ketika revolusi Rusia baru saja mulai, Lenin menulis kata-kata
ramalan dalam brosur Apa Yang Harus Dikerjakan? bahwa:
“Sekarang sejarah telah meletakkan di hadapan kita (yaitu kaum Marxis
Rusia-Y.W. Stalin) tugas terdekat yang paling revolusioner dari sebua tugas
terdekat proletariat negeri lain manapun,”
bahwa... “pelaksanaan tugas ini, yaitu menghancurkan benteng yang
terkuat tidak hanya dari reaksi Eropa, tetapi juga (dapat kita katakan
sekarang) dari raksi Asia, akan menjadikan proletariat Ruisa sebagai
pelopor proletariat revolusioner internasional” (lihat jidil IV, hlm. 382).7
Dengan perkataan lain, pusat gerakan revolusioner pasti akan berpindah ke
Rusia.
Sebagaimana kita ketahui, jalannya revolusi di Rusia telah lebih dari cukup
membenarkan ramalan Lenis itu.
Setelah semua itu apakah aneh, jika suatu negeri yang elah melakukan
revolusi yang demikian dan memiliki proletariat yang demikian itu,merupakan
tempat kelahiran teori dan taktik revolusi proletari?
Apakah aneh, jika pemimpin proletariat Rusia, Lenin, bersamaan dengan itu
juga menjadi pencipta teori dan taktik itu danmenjadi pemimpin proletariat
internasional?
7 Yang dimaksud disini, seperti juga halnya dalam kutipan-kutipan lainnya dari
karya-karya W.I. Lenin, ialah edisi Rusia ke-3 dari Kumpulan Karya W.I. Lenin.
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
9
10. TENTANG DASAR-DASAR LENINISME
Kelas Pekerja Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!
Dengan perkataan lain, pusat gerakan revolusioner berpidah ke Jerman.
Tidak dapat diragukan lagi kiranya, bahwa justru keadaan yang ditunjukkan
oleh Marx dalam kutipan di atas itulah yang merupakan sebab yang mungkin
mengapa justru Jerman merupakan tempat kelahiran sosialisme ilmiah, sedang
pemimpin-pemimpin proletariat Jerman—Marx dan Engels—menjadi penciptanya.
Demikian juga halnya harus dikatakan tentang Rusia awal abad ke-20,
hanya saja dalam tingkat yang lebih tinggi. Pada periode itu Rusia berada dalam
saat menjelang revolusi borjuis; ia harus melakukan revolusi itu dalam syarat-
syarat yang lebih maju di Eropa dan dengan proletariat yang lebih berkembang
dibanding dengan Jerman tahun-tahun 40an abad ke-19 (jangan dikata lagi
Inggirs dan Prancis), dan lagi semua kenyataan menunjukkan bahwa revolusi ini
pasti akan menjadi ragi dan babak pendahuluan revolusi proletariat.
Tidak bisa dianggap sebagai hal yang kebetulan, kenyataan bahwa sudah
pada tahun 1902, ketika revolusi Rusia baru saja mulai, Lenin menulis kata-kata
ramalan dalam brosur Apa Yang Harus Dikerjakan? bahwa:
“Sekarang sejarah telah meletakkan di hadapan kita (yaitu kaum Marxis
Rusia-Y.W. Stalin) tugas terdekat yang paling revolusioner dari sebua tugas
terdekat proletariat negeri lain manapun,”
bahwa... “pelaksanaan tugas ini, yaitu menghancurkan benteng yang
terkuat tidak hanya dari reaksi Eropa, tetapi juga (dapat kita katakan
sekarang) dari raksi Asia, akan menjadikan proletariat Ruisa sebagai
pelopor proletariat revolusioner internasional” (lihat jidil IV, hlm. 382).7
Dengan perkataan lain, pusat gerakan revolusioner pasti akan berpindah ke
Rusia.
Sebagaimana kita ketahui, jalannya revolusi di Rusia telah lebih dari cukup
membenarkan ramalan Lenis itu.
Setelah semua itu apakah aneh, jika suatu negeri yang elah melakukan
revolusi yang demikian dan memiliki proletariat yang demikian itu,merupakan
tempat kelahiran teori dan taktik revolusi proletari?
Apakah aneh, jika pemimpin proletariat Rusia, Lenin, bersamaan dengan itu
juga menjadi pencipta teori dan taktik itu danmenjadi pemimpin proletariat
internasional?
7 Yang dimaksud disini, seperti juga halnya dalam kutipan-kutipan lainnya dari
karya-karya W.I. Lenin, ialah edisi Rusia ke-3 dari Kumpulan Karya W.I. Lenin.
Ismantoro Dwi Yuwono’s LIBRARY
9