Kasus yang dibahas di dalam artikel tersebut adalah kasus kriminalitas yang tergolong dalam jenis:
Penganiayaan (mishandelling), adalah perlakuan sewenang-wenang (penyiksaan, penindasan, dan sbagainya) dimana dapat merugikan orang lain baik secara fisik maupun psikis.
Perampokan (Robbering), adalah suatu tindak kriminal di mana sang pelaku perampokan (disebut perampok) mengambil kepemilikan seseorang/sesuatu melalui tindakan kasar dan intimidasi.
Apabila dikaji, terdapat 2 tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh subjek “Gerombolan Pemuda” kepada objek “Mahasiswi” berupa penganiayaan dan perampokan dimana dalam kasus tersebut Gerombolan Pemuda memukuli seorang mahasiswi lalu merampas motor mahasiswi tersebut.
Materi dan contoh kasus kesenjang sosial.
Kemunculan masalah tersebut ditandai dengan beberapa faktor, yakni:
Meningkatnya jumlah penduduk tanpa adanya pengendalian
Faktor urbanisasi individu tanpa ada rencana sebelumnya, sehingga terpaksa menetap di kawasan tersebut karena biayanya yang murah.
Tingkat kesejahteraan penduduk yang timpang dan pemanfaatan tenaga kerja yang tidak merata.
Dampak globalisasi berupa diferensiasi sosial atau seleksi alam yang menyebabkan munculnya kesenjangan sosial.
Terjadinya sentralisasi ekonomi di perkotaan yang menyebabkan hanya wilayah-wilayah tertentu yang digunakan sebagai pusat perekonomian.
Kasus yang dibahas di dalam artikel tersebut adalah kasus kriminalitas yang tergolong dalam jenis:
Penganiayaan (mishandelling), adalah perlakuan sewenang-wenang (penyiksaan, penindasan, dan sbagainya) dimana dapat merugikan orang lain baik secara fisik maupun psikis.
Perampokan (Robbering), adalah suatu tindak kriminal di mana sang pelaku perampokan (disebut perampok) mengambil kepemilikan seseorang/sesuatu melalui tindakan kasar dan intimidasi.
Apabila dikaji, terdapat 2 tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh subjek “Gerombolan Pemuda” kepada objek “Mahasiswi” berupa penganiayaan dan perampokan dimana dalam kasus tersebut Gerombolan Pemuda memukuli seorang mahasiswi lalu merampas motor mahasiswi tersebut.
Materi dan contoh kasus kesenjang sosial.
Kemunculan masalah tersebut ditandai dengan beberapa faktor, yakni:
Meningkatnya jumlah penduduk tanpa adanya pengendalian
Faktor urbanisasi individu tanpa ada rencana sebelumnya, sehingga terpaksa menetap di kawasan tersebut karena biayanya yang murah.
Tingkat kesejahteraan penduduk yang timpang dan pemanfaatan tenaga kerja yang tidak merata.
Dampak globalisasi berupa diferensiasi sosial atau seleksi alam yang menyebabkan munculnya kesenjangan sosial.
Terjadinya sentralisasi ekonomi di perkotaan yang menyebabkan hanya wilayah-wilayah tertentu yang digunakan sebagai pusat perekonomian.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau
menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau
orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan
dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu
disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan
orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak,
biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi. Namun,
seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali
dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah
fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi "terlalu bagus
untuk nyata".
5. Kata 'anekdot' dalam (Yunani: "tidak diterbitkan",
secara literal "tidak dikeluarkan") berasal dari Procopius of
Caesarea, penulis biografi dari Justinian I, yang membuat
sebuah karya berjudul Ἀνέκδοτα (Anekdota, secara
beragam diterjemahkan dengan Memoar yang tak
diterbitkan atau Kisah Rahasia), yaitu sebuah koleksi
kejadian-kejadian singkat dari kehidupan pribadi dari
istana Bizantin. Secara bertahap, makna anekdot di
pakai untuk setiap kisah singkat yang digunakan untuk
menekankan atau mengilustrasikan apapun poin yang si
penulis inginkan.
6.
7.
8.
9.
10. ABSTRAKSI: Singapura termasuk salah satu Negara yang bersih, bagi
sesiapa yang membuang sampah sembarangan bisa
didenda, termasuk puntung rokok sekalipun.
ORIENTASI: Suatu ketika si Jeki sedang berlibur, tapi nampaknya ia tak
tahu akan adanya aturan itu, ia merokok sendirian sambil
duduk di bangku.
KRISIS: Oleh sebab rokok sudah hampir habis dibuanglah begitu
saja dan persis jatuh di sisi kaki kanannya. Tanpa disangka
tanpa dinyana, tiba tiba datang petugas, “Tahukah anda,
bahwa anda telah melakukan pelanggaran?!!.” Tegas
petugas. “Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya
perbuat?!!” Jawab Azam. “Anda telah membuang sampah
sembarangan, yaitu puntung rokok!!.” Tegasnya lagi.
REAKSI: Lalu, dengan sigap Azam menjawab, “oh…, maaf
terjatuh…,” dan lalu diambilnya puntung rokok itu serta
langsung dihisapnya lagi…. ??!!!!!
KODA: Lalu Azam berjalan meninggalkan petugas yang
kebingungan.
11. ABSTRAKSI : Suatu hari, dua orang perampok mencegat sebuah
mobil mewah. Mereka menodongkan pistol pada empat orang pria
berpakaian necis di dalamnya.
ORIENTASI : Didukung lalu lintas yang sedang lengang, mereka
segera menodongkan pistol sambil berkata..
KRISIS : “Serahkan uang kalian,” kata perampok itu.
Seseorang yang berdasi menjawab dengan congkak. “Beraninya kalian
merampok kami. Aku adalah anggota DPR, pria di sampingku adalah
pejabat pajak. Dua orang di belakang adalah kepala keuangan di
kementerian pemerintah. Kami baru rapat membahas anggaran,”
katanya.
REAKSI : Kedua perampok cuma tersenyum lalu kembali
menodong para pejabat. “Kalau begitu tuan-tuan, kembalikan uang
kami yang kalian rampok,” kata perampok itu
KODA : Lalu, seorang berdasi itu segera menutup kaca
mobilnya dan ngebut secepat mungkin
12. ABSTRAKSI : Budi berhasil mengorupsi dana bantuan
sosial di lembaga yang dipimpinnya Rp20 miliar.
ORIENTASI : Dia pun pergi naik haji menggunakan
uang korupsi.
KRISIS : Saat rukun melempari setan atau jumrah,
Budi heran kenapa batu yang dilemparnya selalu kembali
dan mengenai dirinya. Rasanya sakit juga.
REAKSI : Pada lemparan keenam, batu yang dilempar
Budi kembali lagi mengenai kepalanya. Tiba-tiba bisikan
keras terdengar di telinganya. “Bung, sesama setan jangan
lempar-lempar batu dong!”
KODA : Setelah itu, Budi lari ketakutan
meninggalkan area itu.