Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia yaitu awalan, sisipan, akhiran, dan konfiks. Selain itu juga membahas tentang peluluhan bunyi, klausa, kata dan frasa, kalimat, unsur-unsur kalimat, serta kalimat yang efektif.
1. Pelajar dapat memahami berbagai jenis makna seperti makna semantik, rujukan, bukan rujukan, denotatif, konotatif, konseptual, dan hubungan antara makna dengan kata.
2. Semantik dapat diartikan sebagai kajian makna pada berbagai tingkatan seperti sintaksis, proposisi, dan pragmatik.
3. Rujukan merupakan benda, konsep, atau perlakuan yang dirujuk oleh
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia yaitu awalan, sisipan, akhiran, dan konfiks. Selain itu juga membahas tentang peluluhan bunyi, klausa, kata dan frasa, kalimat, unsur-unsur kalimat, serta kalimat yang efektif.
1. Pelajar dapat memahami berbagai jenis makna seperti makna semantik, rujukan, bukan rujukan, denotatif, konotatif, konseptual, dan hubungan antara makna dengan kata.
2. Semantik dapat diartikan sebagai kajian makna pada berbagai tingkatan seperti sintaksis, proposisi, dan pragmatik.
3. Rujukan merupakan benda, konsep, atau perlakuan yang dirujuk oleh
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Struktur kata melihat susunan bunyi yang membentuk unit bahasa bermakna, bentuk kata melihat rupa tatabahasa kata seperti tunggal, terbitan, gandaan, dan majmuk, sedangkan golongan kata membagi kata berdasarkan fungsinya
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Struktur kata adalah susunan bunyi yang membentuk unit bahasa bermakna, bentuk kata adalah rupa tatabahasa kata yang dapat berbentuk tunggal atau terbit, dan golongan kata dibedakan berdasarkan fungsi tatabahasanya seperti kata nama, kerja, sifat dan tugas.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis kata adjektif dan cara pembentukannya. Kata adjektif dibahagikan kepada beberapa subgolongan seperti sifat, warna, ukuran, dan lainnya. Kata adjektif dapat terbentuk dari kata dasar, terbitan, ganda, atau majmuk. Dokumen juga menjelaskan bentuk perbandingan kata adjektif.
Dokumen tersebut membahas tentang wacana dan jenis-jenisnya. Wacana adalah satuan bahasa terbesar dalam komunikasi, yang terdiri dari kalimat, klausa, frase, kata, morfem, dan bunyi. Terdapat beberapa jenis wacana berdasarkan saluran komunikasi, peserta komunikasi, dan tujuan komunikasi.
Terdapat kekeliruan dalam penggunaan istilah kata akar, kata dasar, kata tunggal dan kata terbitan. Dokumen ini membincangkan maksud masing-masing istilah tersebut dan jenis-jenis kata terbitan seperti awalan, akhiran, apitan dan sisipan.
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Yunus Thariq
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi (tata bentuk) dan jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian morfologi, contoh kata dan struktur katanya, jenis-jenis kata seperti kata benda, kerja, sifat, dan lainnya beserta imbuhannya.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Struktur kata melihat susunan bunyi yang membentuk unit bahasa bermakna, bentuk kata melihat rupa tatabahasa kata seperti tunggal, terbitan, gandaan, dan majmuk, sedangkan golongan kata membagi kata berdasarkan fungsinya
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Terdapat tiga aspek utama morfologi, yaitu struktur kata, bentuk kata, dan golongan kata. Kata dapat berbentuk tunggal, terbitan, majmuk, atau ganda melalui proses seperti pengimbuhan, penggandaan, dan pemajmukan.
Ilmu morfologi adalah ilmu yang mempelajari struktur, bentuk dan golongan kata. Struktur kata adalah susunan bunyi yang membentuk unit bahasa bermakna, bentuk kata adalah rupa tatabahasa kata yang dapat berbentuk tunggal atau terbit, dan golongan kata dibedakan berdasarkan fungsi tatabahasanya seperti kata nama, kerja, sifat dan tugas.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jenis-jenis kata adjektif dan cara pembentukannya. Kata adjektif dibahagikan kepada beberapa subgolongan seperti sifat, warna, ukuran, dan lainnya. Kata adjektif dapat terbentuk dari kata dasar, terbitan, ganda, atau majmuk. Dokumen juga menjelaskan bentuk perbandingan kata adjektif.
Dokumen tersebut membahas tentang wacana dan jenis-jenisnya. Wacana adalah satuan bahasa terbesar dalam komunikasi, yang terdiri dari kalimat, klausa, frase, kata, morfem, dan bunyi. Terdapat beberapa jenis wacana berdasarkan saluran komunikasi, peserta komunikasi, dan tujuan komunikasi.
Terdapat kekeliruan dalam penggunaan istilah kata akar, kata dasar, kata tunggal dan kata terbitan. Dokumen ini membincangkan maksud masing-masing istilah tersebut dan jenis-jenis kata terbitan seperti awalan, akhiran, apitan dan sisipan.
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Yunus Thariq
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi (tata bentuk) dan jenis-jenis kata dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai pengertian morfologi, contoh kata dan struktur katanya, jenis-jenis kata seperti kata benda, kerja, sifat, dan lainnya beserta imbuhannya.
Nusa Cendana University:Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...I Wayan Mudita
UNDANA University outlines its vision for embracing tri-lateral cooperation between itself in Indonesia, universities in East Timor, and Charles Darwin University in Australia. The presentation introduces UNDANA, its focus on managing archipelagic dryland environments through teaching, research, and community services. It then details current cooperation with universities in East Timor centered around student and faculty exchanges and joint research. Cooperation with Charles Darwin University and other Australian institutions is also described, involving areas like fire management, health, and small-scale mining research. Partnerships involving multiple Indonesian and Australian universities focused on biosecurity, rural livelihoods, and irrigation are highlighted. Emerging issues around dependency on external funding and lack of direct flights are
Managnese mining in West Timor: Impacts and response opportunitiesI Wayan Mudita
The document summarizes research on artisanal manganese mining in West Timor and its impacts. It finds that while mining provides income opportunities, it can also cause environmental degradation through erosion and sedimentation. Mining activities have led to social issues like conflicts between miners and land owners as well as safety concerns. A case study of the Tilong Dam area shows mining pits cause erosion of over 126 tonnes/ha on average and have improved livelihoods but also caused land conflicts. Stakeholders expressed concerns about food insecurity, child labor, health and safety issues, and environmental degradation from mining. Workshops discussed formalizing mining, improving practices, and requiring rehabilitation.
Dokumen tersebut memberikan panduan penggunaan huruf kapital, huruf miring, huruf tebal, dan berbagai tanda baca seperti titik, koma, titik koma, dan lainnya sesuai dengan aturan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Penggunaan huruf dan tanda baca yang tepat penting dalam menulis dokumen.
Dokumen tersebut membahas metode analisis data kuantitatif dan contoh review proposal, meliputi definisi data kuantitatif dan analisis kuantitatif, jenis-jenis analisis data (deskriptif, inferensial, kategori, parametrik, nonparametrik, univariat, multivariat), contoh kesalahan dalam menganalisis data survei dan percobaan, serta saran untuk interpretasi hasil analisis.
2. Apa Yang Dimaksud dengan Kata dan
Kata Baku?
• Kata: suatu unit dari suatu bahasa yang
mengandung arti. Kata terdiri atas satu atau
lebih morfem. Kata membentuk frasa, klausa,
atau kalimat
• Kata Baku: kata yang diucapkan dan ditulis
sesuai dengan aturan ejaan dan tatabahasa
3. Jenis Kata 1
• Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku,
kuda. Kata benda dapat dibagi menjadi dua: kata benda
konkret untuk benda yang dapat dikenal dengan panca
indera (misalnya buku), serta kata benda abstrak untuk
benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal
dengan pikiran (misalnya cinta). kata ini juga dapat
dikelompokkan menjadi kata benda khusus atau nama diri
(proper noun) dan kata benda umum atau nama jenis
(common noun).
• Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan
atau pengertian dinamis, misalnya baca, lari. : Verba
transitif (membunuh),, Verba kerja intransitif (meninggal),
Pelengkap (berumah)
• Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan kata benda,
misalnya keras, cepat.
4. Jenis Kata 2
• Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan
pada kata yang bukan kata benda, misalnya sekarang, agak.
• Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu,
Orang pertama (kami), Orang kedua (engkau), Orang ketiga
(mereka), Kata ganti kepunyaan (-nya), Kata ganti penunjuk (ini, itu)
• Numeralia (kata bilangan); kata yang menyatakan jumlah benda
atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan,
misalnya satu, kedua. : Angka kardinal (duabelas), Angka ordinal
(keduabelas) vf
• Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang
berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok:
preposisi (kata depan) (contoh: dari), konjungsi (kata sambung) -
Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat (karena),
artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) - Umum dalam bahasa
Eropa (misalnya the), interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah), dan
partikel.
5. Bentuk Kata
• kata dasar: kata yang merupakan dasar pembentukan kata
turunan atau kata berimbuhan. Contoh: tanam
• kata turunan: kata dasar setelah ditambahkan afiks atau
imbuhan pada awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks
atau sisipan), dan akhir (sufiks atau akhiran) kata. Contoh:
ditanam, menanam, tanaman, pertanaman
• kata ulang: kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami
perulangan baik seluruh maupun sebagian. Contoh: tanam-
tanaman
• kata majemuk: gabungan beberapa kata dasar yang
berbeda membentuk suatu arti baru. Contoh: tanam paksa
6. Baku vs Tidak Baku
Baku Tidak Baku Baku Tidak Baku
aerobik erobik kuitansi kwitansi
apotek apotik kurva kurve
analisis amalisa metode metoda
antarkabupaten antar kabupaten sah syah
daripada dari pada saraf syaraf
diagnosis diagnosa syahdu sahdu
geladi gladi terampil trampil
hierarki hirarki, hierarkhi wujud ujud
insaf insyaf
jadwal jadual
jumat jumad, jum’at
karier karir
kelola lola
khawatir kuatir
7. Baku vs Tidak baku
• antre antri
• atlet atlit
• azimat ajimat
• faksimile faksimil
• februari pebruari
• film filem
• frekuensi frekwensi
• izin ijin
• juang joang
• jumat jum'at
• kabar khabar
• kanker kangker
• konkret kongkrit
• kualitas kwalitas
• kuantitas kwantitas
• november nopember
• lembap lembab
• paruh paro
• tenteram tentram
• zaman jaman
• ziarah jiarah
8. Pembentukan Istilah
• Istilah dapat dibentuk dengan mengambil
istilah dalam bahasa asing dengan
menyesuaikan ejaannya dengan ejaan yang
disempurnakan
• Pembentukan istilah dengan mengambil istilah
dari bahasa asing diatur melalui:
• Keputusan Mendiknas Ri No. 146/U/2004
tentang Penyempurnaan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah
12. Kekacauan Penggunaan Awalan,
Sisispan, Akhiran
• Perajin atau pengrajin
• Petunjuk atau penunjuk
• Petinju atau peninju
• Memenangi atau memenangkan
• Menaikkan atau menaikan
15. ...-is(asi), -i(sir) atau pe-...-an?
• Lamtoronisasi atau pelamtoroan atau penanaman
lamtoro secara massal
• Legalisasi atau pelegalan
• Rayonisasi atau perayonan
• Turinisasi atau penurian atau penanaman turi
• Mobilisasi atau mobilisir
• Konfrontasi atau konfrontir
• Sortasi atau sortir, penyortasian atau penyortiran
18. Makna Leksikal-Gramatikal-Idiomatik
• Makna leksikal: makna sesuai dengan yang
tertera dalam kamus. Contoh: tangan
• Makna gramatikal: makna sesuai dengan
penggunaan kata dalam kalimat. Contoh:
menangani
• Makna idiomatik: makna yang berbeda karena
kata digunakan sebagai ungkapan. Contoh:
ringan tangan, panjang tangan
19. Bagaimana Mengetahui Kata Baku atau
Bukan?
• Periksa dengan menggunakan KBBI
• Bila kata belum ada dalam KBBI, periksa
dengan menggunakan pedoman
pembentukan istilah
21. Pedoman Pembentukan Istilah dan
Daftar Istilah
• Pedoman Pembentukan Istilah
• Daftar Istilah:
• Daftar Istilah Biologi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_biologi
• Daftar Istilah Kimia:
• http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_kimia
• Daftar Istilah Lingkungan Hidup:
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_lingkungan_h
idup
• Daftar Istilah Teknologi Informasi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_teknologi_inf
ormasi
22. Penutup
• Kata merupakan bahan dasar dalam berbicara
dan menulis
• Kata-kata baku harus digunakan dalam
penulisan karya ilmiah dan dalam melakukan
presentasi ilmiah
• Kata-kata baku dapat diperiksa dengan
menggunakan KBBI atau dibentuk dari istilah
asing dengan berpedoman pada pedoman
pembentukan istilah