sebagai seorang muslim kita perlu tahu bagaimana cara memandikan jenazah dengan baik dan benar. Berikut ini merupakan ketentuan-ketentuan memandikan jenazah sesuai syariat Islam.
setiap umat muslim perlu mengetahui cara memandkan jenazah sesuai dengan syariat Islam. Berikut ini merupakan makalah tentang hal-hal yang perlu kita pelajari dan pahami mengenai cara memandikan jenazah yang baik dan benar.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. KETERANGAN TENTANG MEMANDIKAN JENAZAH
Dari Ummu Athiyah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk menemui kami dan kami sedang memandikan putrid beliau (Zainab). Beliau bersabda: “Mandikanlah ia 3 kali atau 5 kali atau lebih daripada itu dengan air dan Sidr. Dan jadikanlah [bilasan] yang terakhir dengan kapur barus. Apabila kalian sudah selesai, maka beritahukanlah kepadaku.” Ketika sudah selesai, kami memberitahu beliau, maka beliau melemparkan sarungnya kepada kami dan bersabda: “Pakaikanlah [sarung ini] untuknya.” Ayyub (perawi) berkata: “Hafsah telah menceritakan kepadaku seperti hadis Muhammad.” Sedangkan dalam hadis Hafsah dikatakan “Mandikanlah ia dalam jumlah yang ganjil”. Disebutkan pula “Tiga kali, atau lima kali, atau tujuh kali.” Kemudian disebutkan pula bahwa beliau SAW bersabda: “Mulailah pada bagian kanan dan tempat-tempat wudu.” Dan dikatakan: “Sesungguhnya Ummu Athiyah berkata: Kami menyisir rambutnya dan menjadikannya 3 kepang.” [HR. Bukhari]
MEMANDIKAN JENAZAH
Syarat-syarat mayat yang dimandikan adalah:
(1) mayat orang Islam
(2) mayat itu bukan mati shahid (tidak berperang di jalan ALLAH)
(3) mayat itu masih ada tubuhnya, meskipun sedikit atau sepotong Sekurang-kurang mandi mayat itu hendaklah diratakan air sekali pada seluruh badannya setelah dibersihkan najisnya, hingga kepada bahagian faraj yang zahir waktu duduk mencingkung/mengangkang (wanita) dan hingga ke bawah pelepah zakar (lelaki) jika zakar itu celik (terlindung). Memandikan mayat sudahlah cukup seperti halnya kita mandi dengan cara membasuh tubuh mayat itu memakai sabun hingga daki dan kotorannya hilang. Jika kita sanggup lebih baik dan lebih bersih maka itu lebih baik, misalnya dengan menggosok giginya dll. Mayat hendaklah dimandikan dengan memulainya dari arah kanan dan diawalkan dari anggota- anggota wudu-nya.
Sifat-
Yang berhak untuk memandikan mayat
> Orang yang diamanahkan atau bertugas sebagai tukang memandikan mayat [hadis riwayat Ahmad]
3. HADIS TENTANG ORANG YANG BERHAK MEMANDIKAN MAYAT & KEUTAMAAN TUKANG MANDI MAYAT
Dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa memandikan mayat dan dijaganya percayaan, tidak dibukakannya (diceritakan) kepada orang lain tentang apa- apa yang dilihatnya pada mayat itu, maka bersihlah ia dari segala dosa, sebagaimana keadaannya ketika dilahirkan oleh ibunya.” Kemudian Beliau bersabda: “Yang memimpin [memandikan mayat] hendaknya keluarga yang terdekat kepada mayat. Apabila ia (keluarga) itu tidak pandai, maka siapa saja orang yang dipandang berhak karena wara‟-nya atau karena amanah atasnya (tugasnya)”. [HR. Ahmad, hadis hasan]
Dari Abu Rafi Aslam [pelayan Rasulullah SAW], ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa memandikan mayat kemudian ia menyembunyikan rahasianya, maka ALLAH memberi ampunan baginya (tukang mandi mayat) yaitu 40 kali”. [HR. Baihaqi, hadis hasan. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, menurutnya hadis shahih sebagaimana persyaratan Muslim]
Bilik (ruangan) yang tertutup Tidak dibenarkan orang lain memasukinya melainkan:
1. Orang yg memandikan serta penolongnya air yang kotor dan najis)
PERALATAN (MANDI DAN KAFAN )
2. K
4. 15. Kain batik lepas (sarung) atau sebarang
18. Baldi (ember) & gayung (cebok)
PROSES MEMANDIKAN JENAZAH
1. Letakkan mayat di tempat mandi yang disediakan.
2. Tutup seluruh anggota tubuh mayat kecuali muka.
3. Semua Bilal (tukang mandi mayat) hendaklah memakai sarong tangan
4. Sediakan air sabun.
5. Sediakan air kapur barus bersama akar sintuk.
6. Istinjakkan mayat terlebih dahulu.
7. Angkat sedikit bahagian kepalanya sehingga paras dadanya.
8. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau memicit-micit perutnya secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Basuh dengan menggunakan sarung tangan agar tidak tersentuh auratnya dan kotorannya. Siram dan basuh dengan air sabun sahaja dahulu.
9. Kemudian gosokkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kakinya dan rambutnya.
10. Selepas itu siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga.
11. Kemudian bilas dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat untuk memandikan mayat karena ALLAH ta‟ala. Niat sudah cukup diucapkan dalam hati atau diucapkan dengan bahasa ibu (tidak harus dengan bahasa Arab) Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau memicit-micit perutnya secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Basuh dengan menggunakan sarung tangan agar tidak tersentuh auratnya dan kotorannya. Siram dan basuh dengan air sabun sahaja dahulu.
12. Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air bersih.
13. Siram sebelah kanan 3 kali.
14. Siram sebelah kiri 3 kali. * semuanya 9 kali
5. 15. Mengiringkan mayat ke kiri, basuh bahagian lambung kanan
16. Mengiringkan mayat ke kanan, basuh bahagian lambung sebelah kirinya pula.
17. Terlentangkan semula mayat, ulangi menyiram seperti bil. 13 hingga 17.
18. Siram dengan air kapur barus.
19. Wudukkan mayat dengan niat untuk mewudukkan mayat itu karena ALLAH ta’ala. Siram dengan air sembilan kali.
20. Setelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan sempurna hendaklah dilapkan menggunakan tuala (handuk) pada seluruh badan mayat.
21. Cawatkan bahagian kemaluan mayat dengan cawat (celana) yang disediakan.
22. Usung ke tempat mengkafan dengan menutup seluruh anggota auratnya.
23. Segala apa-apa yang tercabut dari anggota mayat, hendaklah dimasukkan ke dalam kafan bersama (Contoh : rambut, kuku dll). Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air bersih. Siram sebelah kanan 3 kali. Siram sebelah kiri 3 kali.