SlideShare a Scribd company logo
TANGGA
TANGGA
 Adalah konstruksi yang menjembatani dua
tingkat vertikal yang berjarak jauh satu
sama lain.
 Mendukung aktivitas dalam dua tempat
dengan ketinggian berbeda terutama
bangunan bertingkat
TANGGA
 Terdiri dari anak tangga-anak tangga yang
memiliki tinggi yang sama.
 Dapat berbentuk lurus, memutar atau
merupakan kombinasi dari keduanya.
TANGGA
 Dalam Bidang Arsitektur Lansekap,
merupakan Area Transisi atau
penghubung eksterior dan interior yang
memiliki sifat dan fungsi berbeda.
 Memiliki elemen pelengkap seperti;
Tinggi, Lebar, Kedalaman, Borders,
Pagar Pengaman (Railing), dan
Nosing/Step nosing (bagian tepi anak
tangga)
BAGIAN UTAMA TANGGA
Ibu tangga (string), termasuk
konstruksi utama tangga yang
“memegang” anak tangga dan dapat
merupakan bagian yang terpisah
ataupun menyatu dengan konstruksi
bangunan.
BAGIAN UTAMA TANGGA
Anak tangga ( riser/vertikal,
tread/horisontal), merupakan
bagian tempat kaki berpijak.
Pegangan tangga (railing), sering
disebut juga handrail, bagian ini
berfungsi sebagai tumpuan tangan
sewaktu kita menggunakan tangga.
BAGIAN UTAMA TANGGA
Pagar tangga (baluster), bagian
yang menghubungkan ibu tangga
dengan railing dan juga berfungsi
sebagai pagar pengaman.
Bordes, merupakan tempat
beristirahat sewaktu menaiki tangga,
biasanya berupa plat datar.
POSISI LETAK
 Perletakannya memiliki beberapa aspek
pertimbangan seperti: Lokasi, Arah,
Bentuk, dan Jumlah Anak Tangga
 Perletakannya pada daerah yang mudah
dijangkau dari segala ruangan.
 Dianjurkan minimal dua buah tangga
untuk mengantisipasi keadaan darurat
LEBAR TANGGA
 Rumah tinggal min. 80 cm, service min. 60
cm
 Lebar bordes min. sama lebar tangga
 Lebar tangga min./orang 60 cm
 Lebar tangga bangunan umum 60 cm per
100 orang. Misal 1000 orang: butuh 1
tangga 6 m atau 2 tangga 3 m
 Standar keamanan bangunan min.120 cm
LEBAR & TINGGI ANAK TANGGA
 (L + 2T) = 60 s/d 65 cm
 T = 14 – 20 cm (mudah di daki)
 L = 22,5 – 30 cm (tapak sepatu dapat
berpijak)
JUMLAH ANAK TANGGA
 tidak lebih dari 12 buah
 apabila lebih bordes
 keterbatasan ruangan dimungkinkan
jumlah maksimal 16
 Ukuran seragam, bila tidak yang berbeda
pada bagian paling bawah
Jumlah anak tangga = tinggi floor to floor – 1
T
CONTOH PERHITUNGAN
 Misal: floor to floor = 320 cm
 Ukuran Anak Tangga
Dicoba : t = 16 cm, I = 26 cm
Maka : 2 t + l = (2 x 16) + 26 = 58 < 60.
tangga terlalu landai, melelahkan.
Dicoba : t = 20 cm, l = 28 cm
Maka : 2 t + l = (2 x 20) + 28 = 68 > 65.
tangga terlalu curam, cepat lelah.
Dicoba : t = 18 cm, l = 28 cm
Maka : 2 t + l = (2 x 18) + 28 = 64 cm
boleh dipakai.
CONTOH PERHITUNGAN
 Jumlah anak tangga = 320/18 – 1 = 16,78 buah
 Alternatif 1:
Jumlahnya dibulatkan ke atas (17 buah), selisihnya
dibagi rata.
320/t – 1 = 17, maka t dibuat 17,8 cm
 Alternatif 2:
Tinggi seluruh anak tangga dibuat sama, kecuali anak
tangga terbawah dengan ukuran yang berbeda.
jumlahnya lebih dari 12 anak tangga (17 anak tangga),
maka anak tangga ke 9 dapat menjadi bordes
RUANG TANGGA
 Adalah ukuran modul ruang yang
dibutuhkan untuk perletakan tangga.
 Harus cukup cahaya dan ventilasi.
 Ukuran ditentukan jumlah anak tangga
dan bentuk tangga.
GAMBAR
KONSTRUKSI TANGGA
 menjadi satu atau terpisah dengan rangka
bangunan
 dibuat menjadi satu: apabila bangunan
mengalami penurunan, sudut kemiringan
tangga berubah.
 dibuat terpisah: membutuhkan ruang yang
lebih besar.
termasuk pondasi dan ranga bangunan,
diberi sela + 5 cm.
LUBANG TANGGA
 Adalah lubang pada plat lantai atas tempat
perletakan tangga.
 Ukuran tinggi bebas: tinggi sampai anak
tangga yang tepat dibawahnya berkisar
190 – 200 cm.
 Ukuran panjang lubang tangga adalah:
P = Ptangga – nL
Ptangga = jumlah L + lebar bordes
nL =
Jumlah lebar tangga sampai tinggi bebas
TANGGA MELINGKAR
KETENTUAN LAINNYA
 Memenuhi syarat konstruksi: awet, stabil,
aman, dan kokoh.
 Kemiringan tidak terlalu tajam (sebaiknya
kurang dari 45 derajat)
 Memenuhi nilai estetika
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
MACAM BENTUK TANGGA
TANGGA BESI
TANGGA BESI
TANGGA BESI
TANGGA BETON
TANGGA KAYU
KELENGKAPAN TANGGA

More Related Content

What's hot

Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Hasanuddin University
 
5 presentasi kelompok (atap kayu)
5   presentasi kelompok (atap kayu)5   presentasi kelompok (atap kayu)
5 presentasi kelompok (atap kayu)
GondarCool
 
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANModul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPGHybrid1
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
oVaRisZar
 
Plafond
PlafondPlafond
Plafond
theo_rifai
 
Jenis struktur
Jenis strukturJenis struktur
Jenis struktur
Zaid Hawari Darussalam
 
utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
leeyurijoona
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
Hamdanil Hamdanil
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rian Irvandi
 
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
vilya hardi
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
Arsitek 15
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
Debora Elluisa Manurung
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
Djeffy Dzar Al Giffary
 
Pondasi Bagunan Pantai
Pondasi  Bagunan PantaiPondasi  Bagunan Pantai
Pondasi Bagunan Pantai
Nindita Setyahandani
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
rio aditama
 
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
rerianita
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
Versa Apriana
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
WSKT
 
rangka atap struktur
rangka atap strukturrangka atap struktur
rangka atap struktur
moses hadun
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
Rd Rosyadi
 

What's hot (20)

Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
 
5 presentasi kelompok (atap kayu)
5   presentasi kelompok (atap kayu)5   presentasi kelompok (atap kayu)
5 presentasi kelompok (atap kayu)
 
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANModul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
 
Plafond
PlafondPlafond
Plafond
 
Jenis struktur
Jenis strukturJenis struktur
Jenis struktur
 
utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
 
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
Pondasi Bagunan Pantai
Pondasi  Bagunan PantaiPondasi  Bagunan Pantai
Pondasi Bagunan Pantai
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
 
rangka atap struktur
rangka atap strukturrangka atap struktur
rangka atap struktur
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
 

Viewers also liked

Tangga 1
Tangga  1Tangga  1
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunanSni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Ronaariyansyah17
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
Jaka Jaka
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
infosanitasi
 
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycleJ.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel
 
Project Execution Plan for High Rise Building
Project Execution Plan for High Rise BuildingProject Execution Plan for High Rise Building
Project Execution Plan for High Rise Building
David H Moloney
 
High rise structure & core
High rise  structure & coreHigh rise  structure & core
High rise structure & core
Meer Musabber ali (joyous)
 
High Rise Building Research Document
High Rise Building Research DocumentHigh Rise Building Research Document
High Rise Building Research Document
Nicholas Socrates
 
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Prateek Srivastava
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
tanchul
 
High-rise structural systems
High-rise structural systemsHigh-rise structural systems
High-rise structural systems
Akshay Revekar
 

Viewers also liked (13)

Tangga 1
Tangga  1Tangga  1
Tangga 1
 
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunanSni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
Sni 1741 2008 cara uji ketahanan api komponen struktur bangunan
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negaraPedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara
 
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycleJ.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
J.S. Daniel paper for high rise building construction cycle
 
Project Execution Plan for High Rise Building
Project Execution Plan for High Rise BuildingProject Execution Plan for High Rise Building
Project Execution Plan for High Rise Building
 
High rise structure & core
High rise  structure & coreHigh rise  structure & core
High rise structure & core
 
High Rise Building Research Document
High Rise Building Research DocumentHigh Rise Building Research Document
High Rise Building Research Document
 
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
Mumbai High Rise Buildings Case studies of Kohinoor Square, Aquaria Grande, K...
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
High-rise structural systems
High-rise structural systemsHigh-rise structural systems
High-rise structural systems
 

More from Arsitek 15

7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atapArsitek 15
 
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
Arsitek 15
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan Tangga
Arsitek 15
 
Pondasi lanjut
Pondasi lanjutPondasi lanjut
Pondasi lanjut
Arsitek 15
 
Good Building
Good BuildingGood Building
Good Building
Arsitek 15
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
Arsitek 15
 
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Arsitek 15
 

More from Arsitek 15 (7)

7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap7 modul pa2 m7- bentuk atap
7 modul pa2 m7- bentuk atap
 
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak6 modul pa2 m6-rancangan tapak
6 modul pa2 m6-rancangan tapak
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan Tangga
 
Pondasi lanjut
Pondasi lanjutPondasi lanjut
Pondasi lanjut
 
Good Building
Good BuildingGood Building
Good Building
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
 
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
Kenapa Nilai Perancangan Saya Jelek?
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Tangga pada Bangunan Bertingkat Rendah

  • 2. TANGGA  Adalah konstruksi yang menjembatani dua tingkat vertikal yang berjarak jauh satu sama lain.  Mendukung aktivitas dalam dua tempat dengan ketinggian berbeda terutama bangunan bertingkat
  • 3. TANGGA  Terdiri dari anak tangga-anak tangga yang memiliki tinggi yang sama.  Dapat berbentuk lurus, memutar atau merupakan kombinasi dari keduanya.
  • 4. TANGGA  Dalam Bidang Arsitektur Lansekap, merupakan Area Transisi atau penghubung eksterior dan interior yang memiliki sifat dan fungsi berbeda.  Memiliki elemen pelengkap seperti; Tinggi, Lebar, Kedalaman, Borders, Pagar Pengaman (Railing), dan Nosing/Step nosing (bagian tepi anak tangga)
  • 5. BAGIAN UTAMA TANGGA Ibu tangga (string), termasuk konstruksi utama tangga yang “memegang” anak tangga dan dapat merupakan bagian yang terpisah ataupun menyatu dengan konstruksi bangunan.
  • 6. BAGIAN UTAMA TANGGA Anak tangga ( riser/vertikal, tread/horisontal), merupakan bagian tempat kaki berpijak. Pegangan tangga (railing), sering disebut juga handrail, bagian ini berfungsi sebagai tumpuan tangan sewaktu kita menggunakan tangga.
  • 7. BAGIAN UTAMA TANGGA Pagar tangga (baluster), bagian yang menghubungkan ibu tangga dengan railing dan juga berfungsi sebagai pagar pengaman. Bordes, merupakan tempat beristirahat sewaktu menaiki tangga, biasanya berupa plat datar.
  • 8. POSISI LETAK  Perletakannya memiliki beberapa aspek pertimbangan seperti: Lokasi, Arah, Bentuk, dan Jumlah Anak Tangga  Perletakannya pada daerah yang mudah dijangkau dari segala ruangan.  Dianjurkan minimal dua buah tangga untuk mengantisipasi keadaan darurat
  • 9. LEBAR TANGGA  Rumah tinggal min. 80 cm, service min. 60 cm  Lebar bordes min. sama lebar tangga  Lebar tangga min./orang 60 cm  Lebar tangga bangunan umum 60 cm per 100 orang. Misal 1000 orang: butuh 1 tangga 6 m atau 2 tangga 3 m  Standar keamanan bangunan min.120 cm
  • 10.
  • 11. LEBAR & TINGGI ANAK TANGGA  (L + 2T) = 60 s/d 65 cm  T = 14 – 20 cm (mudah di daki)  L = 22,5 – 30 cm (tapak sepatu dapat berpijak)
  • 12. JUMLAH ANAK TANGGA  tidak lebih dari 12 buah  apabila lebih bordes  keterbatasan ruangan dimungkinkan jumlah maksimal 16  Ukuran seragam, bila tidak yang berbeda pada bagian paling bawah Jumlah anak tangga = tinggi floor to floor – 1 T
  • 13. CONTOH PERHITUNGAN  Misal: floor to floor = 320 cm  Ukuran Anak Tangga Dicoba : t = 16 cm, I = 26 cm Maka : 2 t + l = (2 x 16) + 26 = 58 < 60. tangga terlalu landai, melelahkan. Dicoba : t = 20 cm, l = 28 cm Maka : 2 t + l = (2 x 20) + 28 = 68 > 65. tangga terlalu curam, cepat lelah. Dicoba : t = 18 cm, l = 28 cm Maka : 2 t + l = (2 x 18) + 28 = 64 cm boleh dipakai.
  • 14. CONTOH PERHITUNGAN  Jumlah anak tangga = 320/18 – 1 = 16,78 buah  Alternatif 1: Jumlahnya dibulatkan ke atas (17 buah), selisihnya dibagi rata. 320/t – 1 = 17, maka t dibuat 17,8 cm  Alternatif 2: Tinggi seluruh anak tangga dibuat sama, kecuali anak tangga terbawah dengan ukuran yang berbeda. jumlahnya lebih dari 12 anak tangga (17 anak tangga), maka anak tangga ke 9 dapat menjadi bordes
  • 15.
  • 16. RUANG TANGGA  Adalah ukuran modul ruang yang dibutuhkan untuk perletakan tangga.  Harus cukup cahaya dan ventilasi.  Ukuran ditentukan jumlah anak tangga dan bentuk tangga. GAMBAR
  • 17. KONSTRUKSI TANGGA  menjadi satu atau terpisah dengan rangka bangunan  dibuat menjadi satu: apabila bangunan mengalami penurunan, sudut kemiringan tangga berubah.  dibuat terpisah: membutuhkan ruang yang lebih besar. termasuk pondasi dan ranga bangunan, diberi sela + 5 cm.
  • 18. LUBANG TANGGA  Adalah lubang pada plat lantai atas tempat perletakan tangga.  Ukuran tinggi bebas: tinggi sampai anak tangga yang tepat dibawahnya berkisar 190 – 200 cm.  Ukuran panjang lubang tangga adalah: P = Ptangga – nL Ptangga = jumlah L + lebar bordes nL = Jumlah lebar tangga sampai tinggi bebas
  • 20. KETENTUAN LAINNYA  Memenuhi syarat konstruksi: awet, stabil, aman, dan kokoh.  Kemiringan tidak terlalu tajam (sebaiknya kurang dari 45 derajat)  Memenuhi nilai estetika