CAPITAL BUDGETING
Investasi aktiva jangka panjang atau penganggaran modal
PENDAHULUAN
 Salah satu bentuk keputusan bisnis adalah
keputusan penganggaran modal (capital
budgeting). Keputusan ini terkait dengan
bagaimana menentukan pilihan investasi terbaik
dan menguntungkan diantara berbagai alternatif
investasi yang ada.
 Outline pembahasan capital budgeting akan
meliputi:
1. Arti penting keputusan penganggaran modal
2. Metoda-metoda penilaian investasi
3. Estimasi aliran kas
2
ARTI PENTING KEPUTUSAN
PENGANGGARAN MODAL
 Capital budgeting terdiri dua kata kunci yaitu:
1. capital yang artinya aset-aset jangka panjang
yang digunakan dalam investasi (produksi),
2. budget yang berarti suatu rencana yang berisi
rincian aliran kas masuk (cash inflow) dan kas
keluar (cash outflow).
 Capital budgeting bisa diartikan sebagai
keseluruhan proses analisis proyek-proyek dan
pemilihan proyek yang akan dijadikan pilihan
investasi, yang berbasis pada analisis aliran kas
masuk dan kas keluar proyek.
3
ARTI PENTING KEPUTUSAN
PENGANGGARAN MODAL
 Mengapa Capital budgeting penting?:
1. Melibatkan jumlah dana investasi yang biasanya cukup
besar dan jangka waktu yang cukup panjang.
2. Keputusan penganggaran modal yang tidak tepat bisa
membawa konsekuensi yang sangat serius. Jika
terlalu tinggi, akan memunculkan kapasitas investasi
(produksi) yang menganggur (iddle capacity).
Jika terlalu kecil, mungkin kehilangan pangsa pasar
atau kapasitas yang tidak penuh.
3. Keputusan penganggaran modal mengandung muatan
keputusan stratejik (misal: keputusan pembuatan produk
baru atau keputusan untuk memasuki pasar baru).
4
5
JENIS PROYEK
 Ada dua sifat proyek yang perlu diperhatikan dalam
capital budgeting:
1. Proyek yang saling meniadakan (mutually
exclusive projects), berarti bahwa jika suatu proyek
sudah terpilih, maka alternatif proyek yang
lainnya akan ditolak.
2. Proyek yang independen (independent projects),
proyek-proyek yang aliran kasnya tidak
terpengaruh oleh keputusan diterima atau
ditolaknya suatu proyek yang lain.
ALIRAN KAS INVESTASI
 INITIAL CASH FLOW /INVESMENT
 OPERTIONAL CASH FLOW
 TERMINAL CASH FLOW
1. Initial Cash Flows (Investasi)
Kas yang dikeluarkan pada awal investasi
yang manfaatnya lebih dari stu tahun
Misalnya:
1.Kas yang dikeluarkan untuk Pengurusan
surat ijin
2.Pembelian tanah dan bangunan
3.Nilai perolehan mesin pemasangan
4.Nilai perolehan peralatan yang
dibutuhkan.
5.Modal kerja
ALIRAN
KAS
INVESTASI
OPERATIONAL CASH FLOW
 Penerimaan kas operasi
 Penjualan
 Penerimaan sewa, bunga dan lain-lain
 Pengeluaran Kas Operasi
 Biaya operasi
 Biaya sewa
 biaya kas lain-lain
Aliran kas bersih
TERMINAL CASH FLOW
Terminal Cash flow
Penerimaan kas dari penjualan aktiva sisa(residu)
Penerimaan Kembali Modal kerja
Laba –rugi liran Kas
Pendapatan Rp1.000 kas masuk Rp1.000
Biaya Tunai Rp 500 kas keluar Rp 500
Biaya non tunai Rp 300
laba sebelum pajak Rp 200
pajak 25% Rp 50 kas keluar Rp 50
laba bersih Rp 150 kas masuk bersih Rp 450
kas masuk bersih = Laba bersih + biaya non tunai =
150+ 300 =450
metoda PENILAIAN INVESTASI
 Pada umumnya ada lima metoda yang biasa
dipertimbangkan dalam penilaian investasi, yaitu:
1. payback period
2. Discounted payback period.
3. Net Present Value (NPV)
4. Internal Rate of Return (IRR)
5. Modified internal rate of return (MIRR).
6. Accounting rate of return/ avarage rate of return
11
PAYBACK PERIOD
 Merupakan metoda formal tertua dibanding metoda
penilaian investasi lainnya. Kriteria yang dipakai adalah
seberapa cepat suatu investasi bisa kembali. Jika waktu
pengembalian (payback period) proyek tersebut lebih
pendek daripada umur proyek, maka proyek akan diterima,
dan sebaliknya.
 Masalah utama yang dihadapi oleh metoda ini adalah:
1. Tidak adanya suatu standar yang dapat digunakan untuk
menentukan payback period maksimum yang
disyaratkan sebagai angka pembanding.
2. Diabaikannya nilai waktu uang (time value of money)
dan tidak mempertimbangkan penerimaan kas setelah
periode payback.
12
CONTOH ALIRAN KAS
13
-1.000 500 400 300 100
Proyek A (jutaan rupiah)
-1.000 100 300 400 600
Proyek B (jutaan rupiah)
PAYBACK PERIOD
 Contoh: Berdasarkan tabel data di atas, maka PP proyek
ABC:
PPA = tahun sebelum full recovery +
= 2 tahun + Rp100/Rp300
= 2,33 tahun.
PPB = 3 tahun + Rp200/Rp600
= 3,33 tahun
14
DISCOUNTED PAYBACK PERIOD
15
-1.000 500 400 300 100
Proyek A (jutaan rupiah)
-1.000 100 300 400 600
Proyek B (jutaan rupiah)
-1.000 455 331 225 68
-1.000 91 248 301 410
DISCOUNTED PAYBACK PERIOD
 Contoh: Berdasarkan data di atas, maka PP proyek A:
DPPA = tahun sebelum full recovery +
= 2 tahun + Rp214/Rp225
= 2,95 tahun.
PPB = 3 + Rp360/Rp410
= 3,88 tahun
16
an
bersangkut
tahun
pada
kas
Aliran
untuk
cashflow
Kekurangan very
full recoo
NET PRESENT VALUE
 Kiteria yang dipergunakan adalah
membandingkan nilai sekarang investasi (initial
investment) dengan nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih (operational dan terminal
cash flow).
 Apabila Net Present Value (NPV) lebih besar dari
nol (positif) maka proyek tersebut akan diterima,
dan jika NPV lebih kecil dari nol (negatif) maka
proyek tersebut ditolak. Untuk menghitung nilai
sekarang (present value), kita perlu menentukan
tingkat bunga (discount factor) yang dianggap
relevan.
17
NET PRESENT VALUE
 Dengan menggunakan data yang sama dan
menganggap biaya modal 10%, maka besarnya
NPV adalah sebagai berikut:
NPV = -1.000 +
= -1.000 + 454,5 + 330,58 + 225,39 + 68,3
NPV =Rp78,82 (diterima, karena NPV positif).
18
4
)
10
,
0
1
(
100
3
)
10
,
0
1
(
300
2
)
10
,
0
1
(
400
)
10
,
0
1
(
500







INTERNAL RATE OF RETURN
 Dasar keputusan yang dipergunakan adalah
membandingkan hasil perhitungan tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang investasi (present value of
initial investment) dengan nilai sekarang penerimaan-
peneriamaan kas bersih di waktu yang akan datang.
 Suatu usulan proyek akan diterima apabila tingkat
bunga hasil perhitungan IRR lebih besar daripada
tingkat bunga relevan (keuntungan yang disyaratkan).
metoda ini walaupun sudah mempertimbangkan nilai
waktu uang, namum dalam aplikasinya masih terdapat
beberapa kelemahan jika dibandingkan dengan
metoda NPV.
19
INTERNAL RATE OF RETURN
 Berdasarkan data-data proyek diatas, maka
besarnya IRR adalah:
0 = -Rp1.000+
IRR = 14,5%, diterima karena lebih besar dari
biaya modal 10%.
20
4
)
1
(
100
3
)
1
(
300
2
)
1
(
400
)
1
(
500
IRR
IRR
IRR
IRR 






metoda MODIFIED INTERNAL RATE OF
RETURN (MIRR)
 Dari pembandingan kedua metoda NPV dan IRR, metoda NPV
secara teoritis terbukti sebagai metoda yang lebih baik
dibanding metoda IRR. Akan tetapi, dalam kenyataanya
banyak praktisi yang lebih senang menggunakan metoda IRR
dalam pemilihan proyek, meskipun metoda ini secara teoritis
tidak lebih baik dibanding metoda NPV. Untuk itulah kemudian
dikembangkan metoda yang merupakan modifikasi atas
metoda IRR, yang disebut sebagai metoda Modified Internal
Rate of Return (MIRR).
 Rumus untuk menghitung MIRR adalah:
PV Cost = PV Terminal Value
PV Cost = (1.8a)
PV Cost = (1.8b)
21
n
n
1
t
t
n
t
MIRR)
(1
k)
(1
CIF





MIRR: Contoh
 Contoh: Misalkan suatu proyek ABC dengan investasi awal
100 juta, dan aliran kas seperti dalam tabel dibawah ini.
Hitunglah berapa MIRR proyek ABC tersebut?
0 1 2 3 4
Proyek ABC - 1.000500 400 300 100
330
484
665,5
Terminal Value (TV) = 1.579,50
PV of TV 1000
NPV 0
22
k = 10%
k = 10%
k = 10%
MIRR= 12,1%
Proyek
70 20
50
0 1 2 3
-100
-100 10 60 80
A
B
NILAI NPV DAN IRR
24
PERIODE PROYEK A PROYEK B
0 -100 -100
1 70 10
2 50 60
3 20 80
NPV A NPV B DF %
$40 $50 0
$28 $31 5
$18 $17 10
$10 $6 15
$4 ($3) 20
23.6% 18.1% IRR
NPV ($)
Discount Rate (%)
IRRL = 18.1%
IRRS = 23,6%
Crossover
Point =8.7%
A
B

strategi dan dasar Capital Budgeting.ppt

  • 1.
    CAPITAL BUDGETING Investasi aktivajangka panjang atau penganggaran modal
  • 2.
    PENDAHULUAN  Salah satubentuk keputusan bisnis adalah keputusan penganggaran modal (capital budgeting). Keputusan ini terkait dengan bagaimana menentukan pilihan investasi terbaik dan menguntungkan diantara berbagai alternatif investasi yang ada.  Outline pembahasan capital budgeting akan meliputi: 1. Arti penting keputusan penganggaran modal 2. Metoda-metoda penilaian investasi 3. Estimasi aliran kas 2
  • 3.
    ARTI PENTING KEPUTUSAN PENGANGGARANMODAL  Capital budgeting terdiri dua kata kunci yaitu: 1. capital yang artinya aset-aset jangka panjang yang digunakan dalam investasi (produksi), 2. budget yang berarti suatu rencana yang berisi rincian aliran kas masuk (cash inflow) dan kas keluar (cash outflow).  Capital budgeting bisa diartikan sebagai keseluruhan proses analisis proyek-proyek dan pemilihan proyek yang akan dijadikan pilihan investasi, yang berbasis pada analisis aliran kas masuk dan kas keluar proyek. 3
  • 4.
    ARTI PENTING KEPUTUSAN PENGANGGARANMODAL  Mengapa Capital budgeting penting?: 1. Melibatkan jumlah dana investasi yang biasanya cukup besar dan jangka waktu yang cukup panjang. 2. Keputusan penganggaran modal yang tidak tepat bisa membawa konsekuensi yang sangat serius. Jika terlalu tinggi, akan memunculkan kapasitas investasi (produksi) yang menganggur (iddle capacity). Jika terlalu kecil, mungkin kehilangan pangsa pasar atau kapasitas yang tidak penuh. 3. Keputusan penganggaran modal mengandung muatan keputusan stratejik (misal: keputusan pembuatan produk baru atau keputusan untuk memasuki pasar baru). 4
  • 5.
    5 JENIS PROYEK  Adadua sifat proyek yang perlu diperhatikan dalam capital budgeting: 1. Proyek yang saling meniadakan (mutually exclusive projects), berarti bahwa jika suatu proyek sudah terpilih, maka alternatif proyek yang lainnya akan ditolak. 2. Proyek yang independen (independent projects), proyek-proyek yang aliran kasnya tidak terpengaruh oleh keputusan diterima atau ditolaknya suatu proyek yang lain.
  • 6.
    ALIRAN KAS INVESTASI INITIAL CASH FLOW /INVESMENT  OPERTIONAL CASH FLOW  TERMINAL CASH FLOW
  • 7.
    1. Initial CashFlows (Investasi) Kas yang dikeluarkan pada awal investasi yang manfaatnya lebih dari stu tahun Misalnya: 1.Kas yang dikeluarkan untuk Pengurusan surat ijin 2.Pembelian tanah dan bangunan 3.Nilai perolehan mesin pemasangan 4.Nilai perolehan peralatan yang dibutuhkan. 5.Modal kerja ALIRAN KAS INVESTASI
  • 8.
    OPERATIONAL CASH FLOW Penerimaan kas operasi  Penjualan  Penerimaan sewa, bunga dan lain-lain  Pengeluaran Kas Operasi  Biaya operasi  Biaya sewa  biaya kas lain-lain Aliran kas bersih
  • 9.
    TERMINAL CASH FLOW TerminalCash flow Penerimaan kas dari penjualan aktiva sisa(residu) Penerimaan Kembali Modal kerja
  • 10.
    Laba –rugi liranKas Pendapatan Rp1.000 kas masuk Rp1.000 Biaya Tunai Rp 500 kas keluar Rp 500 Biaya non tunai Rp 300 laba sebelum pajak Rp 200 pajak 25% Rp 50 kas keluar Rp 50 laba bersih Rp 150 kas masuk bersih Rp 450 kas masuk bersih = Laba bersih + biaya non tunai = 150+ 300 =450
  • 11.
    metoda PENILAIAN INVESTASI Pada umumnya ada lima metoda yang biasa dipertimbangkan dalam penilaian investasi, yaitu: 1. payback period 2. Discounted payback period. 3. Net Present Value (NPV) 4. Internal Rate of Return (IRR) 5. Modified internal rate of return (MIRR). 6. Accounting rate of return/ avarage rate of return 11
  • 12.
    PAYBACK PERIOD  Merupakanmetoda formal tertua dibanding metoda penilaian investasi lainnya. Kriteria yang dipakai adalah seberapa cepat suatu investasi bisa kembali. Jika waktu pengembalian (payback period) proyek tersebut lebih pendek daripada umur proyek, maka proyek akan diterima, dan sebaliknya.  Masalah utama yang dihadapi oleh metoda ini adalah: 1. Tidak adanya suatu standar yang dapat digunakan untuk menentukan payback period maksimum yang disyaratkan sebagai angka pembanding. 2. Diabaikannya nilai waktu uang (time value of money) dan tidak mempertimbangkan penerimaan kas setelah periode payback. 12
  • 13.
    CONTOH ALIRAN KAS 13 -1.000500 400 300 100 Proyek A (jutaan rupiah) -1.000 100 300 400 600 Proyek B (jutaan rupiah)
  • 14.
    PAYBACK PERIOD  Contoh:Berdasarkan tabel data di atas, maka PP proyek ABC: PPA = tahun sebelum full recovery + = 2 tahun + Rp100/Rp300 = 2,33 tahun. PPB = 3 tahun + Rp200/Rp600 = 3,33 tahun 14
  • 15.
    DISCOUNTED PAYBACK PERIOD 15 -1.000500 400 300 100 Proyek A (jutaan rupiah) -1.000 100 300 400 600 Proyek B (jutaan rupiah) -1.000 455 331 225 68 -1.000 91 248 301 410
  • 16.
    DISCOUNTED PAYBACK PERIOD Contoh: Berdasarkan data di atas, maka PP proyek A: DPPA = tahun sebelum full recovery + = 2 tahun + Rp214/Rp225 = 2,95 tahun. PPB = 3 + Rp360/Rp410 = 3,88 tahun 16 an bersangkut tahun pada kas Aliran untuk cashflow Kekurangan very full recoo
  • 17.
    NET PRESENT VALUE Kiteria yang dipergunakan adalah membandingkan nilai sekarang investasi (initial investment) dengan nilai sekarang penerimaan- penerimaan kas bersih (operational dan terminal cash flow).  Apabila Net Present Value (NPV) lebih besar dari nol (positif) maka proyek tersebut akan diterima, dan jika NPV lebih kecil dari nol (negatif) maka proyek tersebut ditolak. Untuk menghitung nilai sekarang (present value), kita perlu menentukan tingkat bunga (discount factor) yang dianggap relevan. 17
  • 18.
    NET PRESENT VALUE Dengan menggunakan data yang sama dan menganggap biaya modal 10%, maka besarnya NPV adalah sebagai berikut: NPV = -1.000 + = -1.000 + 454,5 + 330,58 + 225,39 + 68,3 NPV =Rp78,82 (diterima, karena NPV positif). 18 4 ) 10 , 0 1 ( 100 3 ) 10 , 0 1 ( 300 2 ) 10 , 0 1 ( 400 ) 10 , 0 1 ( 500       
  • 19.
    INTERNAL RATE OFRETURN  Dasar keputusan yang dipergunakan adalah membandingkan hasil perhitungan tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi (present value of initial investment) dengan nilai sekarang penerimaan- peneriamaan kas bersih di waktu yang akan datang.  Suatu usulan proyek akan diterima apabila tingkat bunga hasil perhitungan IRR lebih besar daripada tingkat bunga relevan (keuntungan yang disyaratkan). metoda ini walaupun sudah mempertimbangkan nilai waktu uang, namum dalam aplikasinya masih terdapat beberapa kelemahan jika dibandingkan dengan metoda NPV. 19
  • 20.
    INTERNAL RATE OFRETURN  Berdasarkan data-data proyek diatas, maka besarnya IRR adalah: 0 = -Rp1.000+ IRR = 14,5%, diterima karena lebih besar dari biaya modal 10%. 20 4 ) 1 ( 100 3 ) 1 ( 300 2 ) 1 ( 400 ) 1 ( 500 IRR IRR IRR IRR       
  • 21.
    metoda MODIFIED INTERNALRATE OF RETURN (MIRR)  Dari pembandingan kedua metoda NPV dan IRR, metoda NPV secara teoritis terbukti sebagai metoda yang lebih baik dibanding metoda IRR. Akan tetapi, dalam kenyataanya banyak praktisi yang lebih senang menggunakan metoda IRR dalam pemilihan proyek, meskipun metoda ini secara teoritis tidak lebih baik dibanding metoda NPV. Untuk itulah kemudian dikembangkan metoda yang merupakan modifikasi atas metoda IRR, yang disebut sebagai metoda Modified Internal Rate of Return (MIRR).  Rumus untuk menghitung MIRR adalah: PV Cost = PV Terminal Value PV Cost = (1.8a) PV Cost = (1.8b) 21 n n 1 t t n t MIRR) (1 k) (1 CIF     
  • 22.
    MIRR: Contoh  Contoh:Misalkan suatu proyek ABC dengan investasi awal 100 juta, dan aliran kas seperti dalam tabel dibawah ini. Hitunglah berapa MIRR proyek ABC tersebut? 0 1 2 3 4 Proyek ABC - 1.000500 400 300 100 330 484 665,5 Terminal Value (TV) = 1.579,50 PV of TV 1000 NPV 0 22 k = 10% k = 10% k = 10% MIRR= 12,1%
  • 23.
    Proyek 70 20 50 0 12 3 -100 -100 10 60 80 A B
  • 24.
    NILAI NPV DANIRR 24 PERIODE PROYEK A PROYEK B 0 -100 -100 1 70 10 2 50 60 3 20 80 NPV A NPV B DF % $40 $50 0 $28 $31 5 $18 $17 10 $10 $6 15 $4 ($3) 20 23.6% 18.1% IRR
  • 25.
    NPV ($) Discount Rate(%) IRRL = 18.1% IRRS = 23,6% Crossover Point =8.7% A B