SlideShare a Scribd company logo
Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya
Institut Teknologi Bandung
Kelompok 1:
Thopan Andika Putra (26918501)
Dine N. Badriansyah (26918002)
Stabilitas Tanah dengan Kapur
(Lime Stabilization) Geoteknik Jalan
SJ-5212
LATAR BELAKANG
• Pembangunan jalan tidak selalu berada diatas tanah dasar dengan kapasitas daya dukung tanah baik,sehingga tidakdapat
langsung dipakai sebagai lapisan dasar (subgrade) pada suatu konstruksi jalan.
• Perlu dilakukan perbaikan tanah berupa stabilisasi tanah
PENGETIAN UMUM
• Stabilitas tanah adalah usaha untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas daya dukung tanah.
• Stabilisasi tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara meliputi:
1. Pencampuran tanah dengan tanah lain untuk
memperoleh gradasi yang diinginkan.
2. Pencampuran tanah dengan suatu bahan lainnya
sehingga sifat-sifat teknis tanah sehingga memenuhi
syarat teknis tertentu dan tidak mengalami penurunan
(settlement).
Sifat-sifat teknis tanah meliputi kapasitas daya
dukung, kompresibilitas, permeabilitas, workability,
swelling, dan sensitifitas terhadap perubahan kadar
air.
Stabilisasi tanah dapat digunakan dalam sejumlah kegiatan,
meliputi:
1. Lapisan permukaan sementara,
2. Lantai kerja untuk kegiatan konstruksi,
3. Meningkatkan kondisi tanah dasar yang buruk,
4. Meningkatkan kualitas material tanah dasar, dan
5. Mendaur ulang jalan lama yang mengandung bahan dengan
kualitas tidak sesuai standar yang diinginkan.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan tipe bahan
yang digunakan untuk menstabilkan tanah meliputi:
1. Gradasi;
2. Plasticity index (PI);
3. Ketersediaan dan biaya untuk melakukan
stabilisasi dan peralatan konstruksi yang sesuai
4. Iklim.
Menurut Bowles (1984) apabila tanah yang terdapat di lapangan bersifat sangat lepas atau sangat mudah tertekan, atau
apabila mempunyai indeks konsistensi yang tidak sesuai, permeabilitas yang terlalu tinggi, atau sifat lain yang tidak
diinginkan sehingga tidak sesuai untuk suatu proyek pembangunan maka tanah tersebut harus distabilisasikan.
Tujuan perbaikan tanah tersebut adalah untuk mendapatkan tanah dasar yang stabil pada semua kondisi. Usaha stabilisasi
dilakukan hanya seperlunya saja, tidak menguntungkan secara ekonomis untuk membuat sesuatu bagian konstruksi yang
lebih kuat dari yang diperlukan.
Proses stabilisasi meliputi:
1. Penggantian tanah asli: mengganti tanah dengan tanah yang baik atau sesuai spesifikasi
2. Perbaikan gradasi butiran
3. Stabilisasi dengan pemadatan
4. Stabilisasi dengan bahan kimia
Metode stabilisasi tanah:
1. Stabilisasi Mekanik, yaitu usaha penambahan
kekuatan atau daya dukung tanah dengan mengganti
jenis tanah eksisting, mengatur gradasi tanah atau
melakukan pemadatan;
2. Stabilisasi Kimiawi, yaitu usaha penambahan bahan
stabilisasi (stabilizing agents) antara lain kapur,
semen, bitumen, dan lain-lain yang dapat mengubah
sifat-sifat kurang menguntungkan dari tanah.
Stabilitas Tanah dengan Kapur
• Stabilisasi tanah menggunakan kapur adalah termasuk metode
stabilisasi tanah secara kimiawi.
• Stabilisasi tanah dengan kapur cocok dilakukan pada tanah
berbutir halus dan bersifat kohesif serta membutuhkan
komponen tanah liat (clay) yang akan bereaksi dengan kapur,
misalnya, tanah liat yang mengandung senyawa silika atau
silika alumina (pozzolan) alami.
• Stabilitas tanah dengan kapur dilakukan dengan mencampur
tanah menggunakan kapur dan air di lokasi pekerjaan untuk
merubah sifat-sifat tanah tersebut menjadi material yang lebih
baik yang memenuhi ketentuan sebagai bahan konstruksi yang
diijinkan dalam perencanaan.
• Kapur bereaksi dengan air tanah sehingga merubah sifat
tanahnya, mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah. Sifat
ekspansif yang menyusut dan mengembang karena kondisi
airnya akan berkurang secara drastis yang disebabkan sifat dari
butir kapur.
*Stabilisasi dengan Semen lebih cocok dilakukan pada tanah granular
Tujuan menggunakan kapur sebagai bahan campuran dengan tanah yang dimana kapur terdiri dari
ion-ion Ca, Mg dan sebagian kecil Na yang dapat digunakan untuk:
1. Mengurangi sifat mengembang dari tanah
2. Mengurangi plastisitas dari tanah
3. Meningkatkan daya dukung dari tanah
Mekanisme dasar stabilisasi dengan kapur:
1. Ikatan ion Ca, Mg dan Na yang terkandung pada kapur menyebabkan bertambahnya ikatan antara partikel tanah.
2. Adanya proses sementasi (antara kapur dan tanah sehingga kekuatan geser/daya dukung tanah menjadi naik)
3. Stabilitas tanah dengan campuran kapur hanya efektif digunakan untuk tanah lempung dan tidak efektif untuk tanah
pasir
1) kapur tipe I adalah kapur yang mengandung kalsium hidrat tinggi; dengan kadar Magnesium Oksida (MgO) paling
tinggi 4% berat;
2) kapur tipe II adalah kapur Magnesium atau Dolomit yang mengandung Magnesium Oksida lebih dari 4% dan
paling tinggi 36% berat;
3) kapur tohor (CaO) adalah hasil pembakaran batu kapur pada suhu ± 90°C, dengan komposisi sebagian besar
Kalsium Karbonat (CaCO3);
4) kapur padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air, sehingga membentuk hidrat [Ca(OH)2].
Jenis Kapur yang digunakan untuk Stabilisasi Tanah
Persyaratan Bahan untuk Stabilitas untuk Kapur
1. Kapur
Kapur yang digunakan untuk bahan stabilisasi adalah.
• Kapur tohor : CaO
• Kapur padam : Ca(OH)2
No. Bahan
Kelas
A B C
1
Butiran kapur yang tertahan di atas
saringan Nomor 30 (0,60 mm)
2% 3% 4%
2
Butiran kapur yang tertahan di atas
saringan Nomor 200 (0,075 mm)
maksimum
12% 14% 18%
Masing – masing jenis kapur tersebut terdiri dari kelas A, kelas B, kelas C bergantung pada komposisi ukuran
butirannya
Persyaratan Bahan untuk Stabilitas untuk Kapur
1. Kapur
No. Bahan
Kelas
A B C
1 Hydrate Alkalinity Ca (OH)2, Minimum 90% 85% 75%
2 Kalsium Oksida Anhidrat (CaO) Maksimum 7% 8% 9%
3 Kadar Air Bebas Maksimum 3% 3% 2%
Persyaratan kimia kapur tipe I dan tipe II yang digunakan dalam stabilisasi tanah dapat dilihat pada Tabel berikut
Tipe II
Tipe I
No. Bahan
Kelas
A B C
1 Kalsium oksida + magnesium oksida (CaO +
MgO), minimum
98% 96% 94%
2 Karbon dioksida (CO2), maksimum 3% 4% 8%
3 Kalsium Oksida Anhidrat (CaO) Maksimum 7% 8% 9%
4 Kadar air bebas maksimum 3% 3% 2%
Tanah yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Sebelum penghalusan, tanah yang cocok untuk digunakan sebagai lapis pondasi tanah kapur harus sesuai dengan
ukuran partikel yang ditentukan di bawah ini dengan cara pengayakan basah:
1) Ukuran paling besar dari partikel batu harus lebih kecil dari 75 mm.
2) Kurang dari 50 % melewati saringan No.200 dengan pengayakan secara basah.
3) Setelah penghalusan tanah, batas ukuran partikel harus diperiksa, sehingga gumpalan tanah bilamana diayak
secara kering memenuhi ketentuan di bawah ini:
Lolos Ayakan 25 mm : 100%
Lolos Ayakan No. 4 : 75%
b. Tanah yang digunakan harus sedemikian hingga menunjang hasil lapis pondasi tanah kapur yang disyaratkan.
Tanah yang sifat-sifatnya tidak memenuhi persyaratan belum tentu akan ditolak jika tanah tersebut memenuhi
persyaratan lapis pondasi tanah kapur.
c. Semua lokasi sumber bahan yang diusulkan harus diperiksa dan disetujui dan untuk memastikan bahwa sifat-sifat
tanah tersebut dapat digunakan terlebih dahulu harus diuji dan hasilnya memenuhi persyaratan
2. Tanah
Stabilisasi tanah dengan kapur dapat digunakan untuk tanah lempung terutama tanah ekspansif. Perencanaan
campuran harus disesuaikan dengan variabilitas material di lokasi pelaksanaan.
Aplikasi Kapur sebagai stabilizer agent sesuai keseragaman ukuran butiran dan Plastisity Index
Ukuran
Butiran
Lebih dari 25% lolos 75 µm Kurang dari 25% lolos 75 µm
Plasticity Index PI ≤ 10 10 ≤ PI ≤ 20 PI ≥ 20 PI ≤ 6 PI ≤ 10 PI ≥ 10
Penggunan
kapur sebagai
stabilizer agent
Tidak selalu dapat
digunakan
(sebaiknya semen)
Dapat
digunakan
Dapat
digunakan
Tidak Dapat
Digunakan
(sebaiknya
bitumen atau
semen)
Tidak selalu dapat
digunakan
(sebaiknya
bitumen atau
semen)
Dapat
digunakan
3. Air
• Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung asam, sulfat, alkali, bahan organik, minyak, dan khlorida
diatas nilai yang diijinkan, sesuai dengan tabel dibawah.
• Jika kadar air tanah lebih besar dari 50% harus digunakan kapur kembang (CaO).
No Macam Pengujian Nilai ijin Cara Pengujian
1 pH 4,5 – 8,5 AASHTO T 26 – 79
2 Bahan organik Maks 2000 ppm AASHTO T 26 – 79
3 Minyak mineral < 2 % berat kapur SNI 06-2502-1991
4 Ion sulfat (Na2SO4) < 10.000 ppm SNI 06-2426-1991
5 Ion khlor (NaCL) < 20.000 ppm SNI 06-2431-1991
Perencanaan Stabilisasi Tanah Menggunakan Kapur Perencanaan Jumlah kapur Dalam Campuran
Efek kandungan kapur terhadap kuat tekan bebas
Dari beberapa jenis tanah
Perbandingan Kuat Geser Tanah Terhadap Lama
Waktu Campuran Antara Kapur Dan Semen
Sumber:
Mekanisme Stabilisasi Kapur pada Tanah Lempung
Penggunaan Kapur untuk memperbaiki tanah dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut.
Proses Tujuan Persyaratan
Modifikasi dengan Kapur Meningkatkan akses pada wilayah
basah
Meningkatkan kemudahan pengerjaan
dan penumbukan
Peningkatan yang signifikan pada batas
plastis
Peningkatan secara cepat pada
kapasitas daya dukung
Penurunan secara cepat dan signifikan
nilai plastisitas
Menambah material yang lolos saringan
3/16 “
Stabilisasi dengan Kapur Memperbaiki material tanah dasar
Memperbaiki material lapisan pondasi
Peningkatan pada kapasitas daya
dukung
Penurunan kemampuan mengembang
Penurunan nilai plastisitas
Penurunan kemampuan mengembang
Peningkatan pada kapasitas daya
dukung (min. CBR 80)
Persentase kapur terhadap berat kering untuk setiap tipe tanah yg disarankan
untuk modifikasi dan stabilisasi
Tipe Tanah Modifikasi Stabilisasi
Batu pecah halus 2-4% Tidak disarankan
Kerikil lempung bergradasi baik 1-3% 3%
Pasir Tidak disarankan Tidak disarankan
Lempung berpasir Tidak disarankan 5%
Lempung berlanau 1-3% 2-4%
Lempung padat 1-3% 3-8%
Lempung sangat padat 1-3% 3-8%
Tanah organik Tidak disarankan Tidak disarankan
A
Bagan Alir Pembuatan Formula Campuran Rancangan (FCR) Menggunakan Kapur
A
→
Proses permberian Kapur ke tanah
Proses pengadukkan / pencampuran
kapur dengan tanah
Proses pemberian air pada campuran
kapur dan tanah
→
→
Proses pemadatan pada campuran
kapur dan tanah
Contoh Perhitungan Jumlah Kapur yang Digunakan
Diketahui: Berat contoh tanah untuk pemadatan = 2,5 kg
Kadar air optimum = 33,6 %
Berat kering tanah = 100 / 133,6 x 2,5 kg = 1,871 kg
Kadar kapur 15 %
Jawab:
Dapat dihitung dalam berat sebesar = 15 % x 1,871 kg = 0,28064 kg = 280,64 gr
Gambar 1. Grafik hubungan antara CBR dan
kadar kapur umur 7 hari untuk contoh tanah
kepasiran
Gambar 2. Grafik hubungan antara
kuat tekan bebas dan kadar kapur
umur 7 hari untuk contoh tanah
kohesif
Kesimpulan
1. Penambahan kapur pada tanah yg tidak memiliki stabilitas
mekanik akan meningkatkan kekuatannya, daya dukungnya dan
ketahanan terhadap air.
2. Mengubah secara cepat plastisitas suatu tanah dan menyebabkan
tanah tersebut menjadi kering.
3. Efektif digunakan pada konstruksi yang mengalami penundaan
dan cocok digunakan untuk tanah lempung.
Daftar Pustaka
1. Soil Stabilization: Principles and Practice; Owen Graeme Ingles, J. B. Metcalf, Wiley, 1973
2. Alaska Soil Stabilization Design Guide; Alaska Department of Transportation and Public Facilities,
2003;
3. Soil Stabilization for Pavements; Department of The Army, The Navy, and The Air Force, October
1994;
4. Pekerjaan Lapis Pondasi Jalan - Buku 7 Lapis Pondasi Tanah Kapur No: 002-07/BM/2006
5. SNI 03-4147-1996 - Spesifikasi Kapur untuk Stabilisasi Tanah
HATUR NUHUN

More Related Content

What's hot

Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Ganisa Elsina Salamena
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
MuhammadToyeb
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000
frans1982
 
Metode uji cbr laboratorium
Metode uji cbr laboratoriumMetode uji cbr laboratorium
Metode uji cbr laboratorium
jolandika
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
Intan Kusuma
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
muhamad ulul azmi
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Syukri Ghazali
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
Sylvester Saragih
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
Miftakhul Yaqin
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
MOSES HADUN
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
Bunz Lynch
 
Metode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensionalMetode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensional
Iwan Sutriono
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Surya BS
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
pakkamba
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Putik Ervia Mei
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
MuhammadLuthfi995084
 

What's hot (20)

Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000
 
Metode uji cbr laboratorium
Metode uji cbr laboratoriumMetode uji cbr laboratorium
Metode uji cbr laboratorium
 
Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut Perbaikan Tanah Gambut
Perbaikan Tanah Gambut
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
72219130 sondir
72219130 sondir72219130 sondir
72219130 sondir
 
Metode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensionalMetode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensional
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 

Similar to Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb

stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdfstabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
yusmanaydin2
 
27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm
AmdMdkr
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
Plik Amelia Trangkil
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatAlif Mahardika
 
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptxKestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
rusydisyam1
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
MOSES HADUN
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
ssuser4462a71
 
Skripsi 2014 (putih)
Skripsi 2014 (putih)Skripsi 2014 (putih)
Skripsi 2014 (putih)
PebriItom
 
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam PembinaanPengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
nikone78
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptx
FadliST
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
HBieb Almospy
 
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Selphiepuspita
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
Satriawan Satriawan
 
Bab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejariBab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejari
Mohammad Rovik
 
Perbaikan Tanah Ekspansif Dengan Menggunakan Garam Anorganik
Perbaikan Tanah Ekspansif Dengan Menggunakan Garam AnorganikPerbaikan Tanah Ekspansif Dengan Menggunakan Garam Anorganik
Perbaikan Tanah Ekspansif Dengan Menggunakan Garam Anorganik
MuhammadZikry20
 
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatanTugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Sylvester Saragih
 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
HidayatNm1
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
Dita Aldisa
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_beton
ramabhakti123
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklatAlif Mahardika
 

Similar to Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb (20)

stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdfstabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
stabilitastanahdengankapur-180306055428.pdf
 
27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
 
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptxKestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
Kestan Kemasaman n Unsur mikro & Pengapuran.pptx
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptxSTRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
STRUKTUR BETON BERTULANG 1.pptx
 
Skripsi 2014 (putih)
Skripsi 2014 (putih)Skripsi 2014 (putih)
Skripsi 2014 (putih)
 
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam PembinaanPengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
Pengenalan Ujian Bahan Binaan Dalam Pembinaan
 
perkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptxperkerasan berbutir.pptx
perkerasan berbutir.pptx
 
Galian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise buildingGalian tanah dan batu proyek highrise building
Galian tanah dan batu proyek highrise building
 
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
 
Bahankonstruksiteknik
BahankonstruksiteknikBahankonstruksiteknik
Bahankonstruksiteknik
 
Bab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejariBab vii spektek kejari
Bab vii spektek kejari
 
Perbaikan Tanah Ekspansif Dengan Menggunakan Garam Anorganik
Perbaikan Tanah Ekspansif Dengan Menggunakan Garam AnorganikPerbaikan Tanah Ekspansif Dengan Menggunakan Garam Anorganik
Perbaikan Tanah Ekspansif Dengan Menggunakan Garam Anorganik
 
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatanTugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
Tugas mata kuliah mekanika tanah pemadatan
 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Bahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_betonBahan kuliah _teknologi_beton
Bahan kuliah _teknologi_beton
 
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklatMETODE  pelaksanaan gedung bertingkat diklat
METODE pelaksanaan gedung bertingkat diklat
 

Recently uploaded

Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 

Recently uploaded (11)

Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 

Stabilitas tanah dengan kapur (lime in soil stabilization) stjr 2018 - itb

  • 1. Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya Institut Teknologi Bandung Kelompok 1: Thopan Andika Putra (26918501) Dine N. Badriansyah (26918002) Stabilitas Tanah dengan Kapur (Lime Stabilization) Geoteknik Jalan SJ-5212
  • 2. LATAR BELAKANG • Pembangunan jalan tidak selalu berada diatas tanah dasar dengan kapasitas daya dukung tanah baik,sehingga tidakdapat langsung dipakai sebagai lapisan dasar (subgrade) pada suatu konstruksi jalan. • Perlu dilakukan perbaikan tanah berupa stabilisasi tanah PENGETIAN UMUM • Stabilitas tanah adalah usaha untuk meningkatkan stabilitas dan kapasitas daya dukung tanah. • Stabilisasi tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara meliputi: 1. Pencampuran tanah dengan tanah lain untuk memperoleh gradasi yang diinginkan. 2. Pencampuran tanah dengan suatu bahan lainnya sehingga sifat-sifat teknis tanah sehingga memenuhi syarat teknis tertentu dan tidak mengalami penurunan (settlement). Sifat-sifat teknis tanah meliputi kapasitas daya dukung, kompresibilitas, permeabilitas, workability, swelling, dan sensitifitas terhadap perubahan kadar air.
  • 3. Stabilisasi tanah dapat digunakan dalam sejumlah kegiatan, meliputi: 1. Lapisan permukaan sementara, 2. Lantai kerja untuk kegiatan konstruksi, 3. Meningkatkan kondisi tanah dasar yang buruk, 4. Meningkatkan kualitas material tanah dasar, dan 5. Mendaur ulang jalan lama yang mengandung bahan dengan kualitas tidak sesuai standar yang diinginkan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan tipe bahan yang digunakan untuk menstabilkan tanah meliputi: 1. Gradasi; 2. Plasticity index (PI); 3. Ketersediaan dan biaya untuk melakukan stabilisasi dan peralatan konstruksi yang sesuai 4. Iklim.
  • 4. Menurut Bowles (1984) apabila tanah yang terdapat di lapangan bersifat sangat lepas atau sangat mudah tertekan, atau apabila mempunyai indeks konsistensi yang tidak sesuai, permeabilitas yang terlalu tinggi, atau sifat lain yang tidak diinginkan sehingga tidak sesuai untuk suatu proyek pembangunan maka tanah tersebut harus distabilisasikan. Tujuan perbaikan tanah tersebut adalah untuk mendapatkan tanah dasar yang stabil pada semua kondisi. Usaha stabilisasi dilakukan hanya seperlunya saja, tidak menguntungkan secara ekonomis untuk membuat sesuatu bagian konstruksi yang lebih kuat dari yang diperlukan. Proses stabilisasi meliputi: 1. Penggantian tanah asli: mengganti tanah dengan tanah yang baik atau sesuai spesifikasi 2. Perbaikan gradasi butiran 3. Stabilisasi dengan pemadatan 4. Stabilisasi dengan bahan kimia Metode stabilisasi tanah: 1. Stabilisasi Mekanik, yaitu usaha penambahan kekuatan atau daya dukung tanah dengan mengganti jenis tanah eksisting, mengatur gradasi tanah atau melakukan pemadatan; 2. Stabilisasi Kimiawi, yaitu usaha penambahan bahan stabilisasi (stabilizing agents) antara lain kapur, semen, bitumen, dan lain-lain yang dapat mengubah sifat-sifat kurang menguntungkan dari tanah.
  • 5. Stabilitas Tanah dengan Kapur • Stabilisasi tanah menggunakan kapur adalah termasuk metode stabilisasi tanah secara kimiawi. • Stabilisasi tanah dengan kapur cocok dilakukan pada tanah berbutir halus dan bersifat kohesif serta membutuhkan komponen tanah liat (clay) yang akan bereaksi dengan kapur, misalnya, tanah liat yang mengandung senyawa silika atau silika alumina (pozzolan) alami. • Stabilitas tanah dengan kapur dilakukan dengan mencampur tanah menggunakan kapur dan air di lokasi pekerjaan untuk merubah sifat-sifat tanah tersebut menjadi material yang lebih baik yang memenuhi ketentuan sebagai bahan konstruksi yang diijinkan dalam perencanaan. • Kapur bereaksi dengan air tanah sehingga merubah sifat tanahnya, mengurangi kelekatan dan kelunakan tanah. Sifat ekspansif yang menyusut dan mengembang karena kondisi airnya akan berkurang secara drastis yang disebabkan sifat dari butir kapur. *Stabilisasi dengan Semen lebih cocok dilakukan pada tanah granular
  • 6. Tujuan menggunakan kapur sebagai bahan campuran dengan tanah yang dimana kapur terdiri dari ion-ion Ca, Mg dan sebagian kecil Na yang dapat digunakan untuk: 1. Mengurangi sifat mengembang dari tanah 2. Mengurangi plastisitas dari tanah 3. Meningkatkan daya dukung dari tanah Mekanisme dasar stabilisasi dengan kapur: 1. Ikatan ion Ca, Mg dan Na yang terkandung pada kapur menyebabkan bertambahnya ikatan antara partikel tanah. 2. Adanya proses sementasi (antara kapur dan tanah sehingga kekuatan geser/daya dukung tanah menjadi naik) 3. Stabilitas tanah dengan campuran kapur hanya efektif digunakan untuk tanah lempung dan tidak efektif untuk tanah pasir
  • 7. 1) kapur tipe I adalah kapur yang mengandung kalsium hidrat tinggi; dengan kadar Magnesium Oksida (MgO) paling tinggi 4% berat; 2) kapur tipe II adalah kapur Magnesium atau Dolomit yang mengandung Magnesium Oksida lebih dari 4% dan paling tinggi 36% berat; 3) kapur tohor (CaO) adalah hasil pembakaran batu kapur pada suhu ± 90°C, dengan komposisi sebagian besar Kalsium Karbonat (CaCO3); 4) kapur padam adalah hasil pemadaman kapur tohor dengan air, sehingga membentuk hidrat [Ca(OH)2]. Jenis Kapur yang digunakan untuk Stabilisasi Tanah
  • 8. Persyaratan Bahan untuk Stabilitas untuk Kapur 1. Kapur Kapur yang digunakan untuk bahan stabilisasi adalah. • Kapur tohor : CaO • Kapur padam : Ca(OH)2 No. Bahan Kelas A B C 1 Butiran kapur yang tertahan di atas saringan Nomor 30 (0,60 mm) 2% 3% 4% 2 Butiran kapur yang tertahan di atas saringan Nomor 200 (0,075 mm) maksimum 12% 14% 18% Masing – masing jenis kapur tersebut terdiri dari kelas A, kelas B, kelas C bergantung pada komposisi ukuran butirannya
  • 9. Persyaratan Bahan untuk Stabilitas untuk Kapur 1. Kapur No. Bahan Kelas A B C 1 Hydrate Alkalinity Ca (OH)2, Minimum 90% 85% 75% 2 Kalsium Oksida Anhidrat (CaO) Maksimum 7% 8% 9% 3 Kadar Air Bebas Maksimum 3% 3% 2% Persyaratan kimia kapur tipe I dan tipe II yang digunakan dalam stabilisasi tanah dapat dilihat pada Tabel berikut Tipe II Tipe I No. Bahan Kelas A B C 1 Kalsium oksida + magnesium oksida (CaO + MgO), minimum 98% 96% 94% 2 Karbon dioksida (CO2), maksimum 3% 4% 8% 3 Kalsium Oksida Anhidrat (CaO) Maksimum 7% 8% 9% 4 Kadar air bebas maksimum 3% 3% 2%
  • 10. Tanah yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Sebelum penghalusan, tanah yang cocok untuk digunakan sebagai lapis pondasi tanah kapur harus sesuai dengan ukuran partikel yang ditentukan di bawah ini dengan cara pengayakan basah: 1) Ukuran paling besar dari partikel batu harus lebih kecil dari 75 mm. 2) Kurang dari 50 % melewati saringan No.200 dengan pengayakan secara basah. 3) Setelah penghalusan tanah, batas ukuran partikel harus diperiksa, sehingga gumpalan tanah bilamana diayak secara kering memenuhi ketentuan di bawah ini: Lolos Ayakan 25 mm : 100% Lolos Ayakan No. 4 : 75% b. Tanah yang digunakan harus sedemikian hingga menunjang hasil lapis pondasi tanah kapur yang disyaratkan. Tanah yang sifat-sifatnya tidak memenuhi persyaratan belum tentu akan ditolak jika tanah tersebut memenuhi persyaratan lapis pondasi tanah kapur. c. Semua lokasi sumber bahan yang diusulkan harus diperiksa dan disetujui dan untuk memastikan bahwa sifat-sifat tanah tersebut dapat digunakan terlebih dahulu harus diuji dan hasilnya memenuhi persyaratan 2. Tanah Stabilisasi tanah dengan kapur dapat digunakan untuk tanah lempung terutama tanah ekspansif. Perencanaan campuran harus disesuaikan dengan variabilitas material di lokasi pelaksanaan.
  • 11. Aplikasi Kapur sebagai stabilizer agent sesuai keseragaman ukuran butiran dan Plastisity Index Ukuran Butiran Lebih dari 25% lolos 75 µm Kurang dari 25% lolos 75 µm Plasticity Index PI ≤ 10 10 ≤ PI ≤ 20 PI ≥ 20 PI ≤ 6 PI ≤ 10 PI ≥ 10 Penggunan kapur sebagai stabilizer agent Tidak selalu dapat digunakan (sebaiknya semen) Dapat digunakan Dapat digunakan Tidak Dapat Digunakan (sebaiknya bitumen atau semen) Tidak selalu dapat digunakan (sebaiknya bitumen atau semen) Dapat digunakan
  • 12. 3. Air • Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung asam, sulfat, alkali, bahan organik, minyak, dan khlorida diatas nilai yang diijinkan, sesuai dengan tabel dibawah. • Jika kadar air tanah lebih besar dari 50% harus digunakan kapur kembang (CaO). No Macam Pengujian Nilai ijin Cara Pengujian 1 pH 4,5 – 8,5 AASHTO T 26 – 79 2 Bahan organik Maks 2000 ppm AASHTO T 26 – 79 3 Minyak mineral < 2 % berat kapur SNI 06-2502-1991 4 Ion sulfat (Na2SO4) < 10.000 ppm SNI 06-2426-1991 5 Ion khlor (NaCL) < 20.000 ppm SNI 06-2431-1991
  • 13. Perencanaan Stabilisasi Tanah Menggunakan Kapur Perencanaan Jumlah kapur Dalam Campuran
  • 14. Efek kandungan kapur terhadap kuat tekan bebas Dari beberapa jenis tanah
  • 15. Perbandingan Kuat Geser Tanah Terhadap Lama Waktu Campuran Antara Kapur Dan Semen Sumber:
  • 16. Mekanisme Stabilisasi Kapur pada Tanah Lempung
  • 17. Penggunaan Kapur untuk memperbaiki tanah dapat dilakukan dengan kriteria sebagai berikut. Proses Tujuan Persyaratan Modifikasi dengan Kapur Meningkatkan akses pada wilayah basah Meningkatkan kemudahan pengerjaan dan penumbukan Peningkatan yang signifikan pada batas plastis Peningkatan secara cepat pada kapasitas daya dukung Penurunan secara cepat dan signifikan nilai plastisitas Menambah material yang lolos saringan 3/16 “ Stabilisasi dengan Kapur Memperbaiki material tanah dasar Memperbaiki material lapisan pondasi Peningkatan pada kapasitas daya dukung Penurunan kemampuan mengembang Penurunan nilai plastisitas Penurunan kemampuan mengembang Peningkatan pada kapasitas daya dukung (min. CBR 80)
  • 18. Persentase kapur terhadap berat kering untuk setiap tipe tanah yg disarankan untuk modifikasi dan stabilisasi Tipe Tanah Modifikasi Stabilisasi Batu pecah halus 2-4% Tidak disarankan Kerikil lempung bergradasi baik 1-3% 3% Pasir Tidak disarankan Tidak disarankan Lempung berpasir Tidak disarankan 5% Lempung berlanau 1-3% 2-4% Lempung padat 1-3% 3-8% Lempung sangat padat 1-3% 3-8% Tanah organik Tidak disarankan Tidak disarankan
  • 19. A Bagan Alir Pembuatan Formula Campuran Rancangan (FCR) Menggunakan Kapur
  • 20. A
  • 21. → Proses permberian Kapur ke tanah Proses pengadukkan / pencampuran kapur dengan tanah Proses pemberian air pada campuran kapur dan tanah → → Proses pemadatan pada campuran kapur dan tanah
  • 22. Contoh Perhitungan Jumlah Kapur yang Digunakan Diketahui: Berat contoh tanah untuk pemadatan = 2,5 kg Kadar air optimum = 33,6 % Berat kering tanah = 100 / 133,6 x 2,5 kg = 1,871 kg Kadar kapur 15 % Jawab: Dapat dihitung dalam berat sebesar = 15 % x 1,871 kg = 0,28064 kg = 280,64 gr Gambar 1. Grafik hubungan antara CBR dan kadar kapur umur 7 hari untuk contoh tanah kepasiran Gambar 2. Grafik hubungan antara kuat tekan bebas dan kadar kapur umur 7 hari untuk contoh tanah kohesif
  • 23. Kesimpulan 1. Penambahan kapur pada tanah yg tidak memiliki stabilitas mekanik akan meningkatkan kekuatannya, daya dukungnya dan ketahanan terhadap air. 2. Mengubah secara cepat plastisitas suatu tanah dan menyebabkan tanah tersebut menjadi kering. 3. Efektif digunakan pada konstruksi yang mengalami penundaan dan cocok digunakan untuk tanah lempung.
  • 24. Daftar Pustaka 1. Soil Stabilization: Principles and Practice; Owen Graeme Ingles, J. B. Metcalf, Wiley, 1973 2. Alaska Soil Stabilization Design Guide; Alaska Department of Transportation and Public Facilities, 2003; 3. Soil Stabilization for Pavements; Department of The Army, The Navy, and The Air Force, October 1994; 4. Pekerjaan Lapis Pondasi Jalan - Buku 7 Lapis Pondasi Tanah Kapur No: 002-07/BM/2006 5. SNI 03-4147-1996 - Spesifikasi Kapur untuk Stabilisasi Tanah