From smartcity to smart village fd - genueneFrans Dione
Desa Cerdas Indonesia membahas upaya pemerintah untuk membangun desa-desa di Indonesia menjadi lebih cerdas melalui pemanfaatan teknologi informasi dan e-government. Dokumen ini menjelaskan dasar hukum dan kebijakan pemerintah terkait implementasi e-government, serta inisiatif prioritas seperti e-budgeting dan integrasi sistem elektronik pemerintahan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Fokus implementasi diarahkan p
Disampaikan pada Rapat Penyusunan ICP (Idea Concept paper) dan RD/IS (Research Design / Instrumen Survey) dengan Judul “Faktor Penghambat Implementasi SPBE”
Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta, 30 April 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
From smartcity to smart village fd - genueneFrans Dione
Desa Cerdas Indonesia membahas upaya pemerintah untuk membangun desa-desa di Indonesia menjadi lebih cerdas melalui pemanfaatan teknologi informasi dan e-government. Dokumen ini menjelaskan dasar hukum dan kebijakan pemerintah terkait implementasi e-government, serta inisiatif prioritas seperti e-budgeting dan integrasi sistem elektronik pemerintahan untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Fokus implementasi diarahkan p
Disampaikan pada Rapat Penyusunan ICP (Idea Concept paper) dan RD/IS (Research Design / Instrumen Survey) dengan Judul “Faktor Penghambat Implementasi SPBE”
Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam Negeri RI
Jakarta, 30 April 2019
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Dokumen tersebut membahas konsep e-government yang mencakup program-program unggulan, good governance, kerangka arsitektur, dasar hukum, tujuan, manfaat, dan contoh aplikasi e-government untuk hubungan antara pemerintah dan masyarakat, bisnis, pemerintah lain, pegawai, serta manajemen integrasi data antar lembaga pemerintah.
Website e-government Kota Depok menyediakan berbagai informasi publik dan layanan interaktif untuk masyarakat. Menu utamanya meliputi profil kota, instansi pemerintah, info kota, program pemerintah, dan layanan seperti call center serta aplikasi seluler. Website ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan Depok.
Aplikasi ini memberikan informasi singkat tentang beberapa aplikasi dan infrastruktur berbagi pakai SPBE yang dapat dimanfaatkan oleh instansi pemerintah, termasuk SP4N-LAPOR untuk pengaduan masyarakat, Srikandi untuk persuratan dan kearsipan, serta SICANTIK untuk perizinan online daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang perumusan kebijakan dan koordinasi penerapan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Elektronik (SPBE) di Indonesia, mencakup arsitektur SPBE nasional, peta rencana SPBE nasional, dan tim koordinasi SPBE nasional.
TUGAS PROJECT TERM-1 PERANCANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN.pptxsadam232618
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan rancangan cetak biru infrastruktur jaringan untuk Dinas Sosial Kabupaten Banggai yang mencakup analisis kondisi jaringan saat ini, topologi jaringan yang diusulkan, serta rancangan arsitektur jaringan dan pusat operasionalisasi jaringan beserta empat zonanya.
Dokumen tersebut membahas konsep e-government yang mencakup program-program unggulan, good governance, kerangka arsitektur, dasar hukum, tujuan, manfaat, dan contoh aplikasi e-government untuk hubungan antara pemerintah dan masyarakat, bisnis, pemerintah lain, pegawai, serta manajemen integrasi data antar lembaga pemerintah.
Website e-government Kota Depok menyediakan berbagai informasi publik dan layanan interaktif untuk masyarakat. Menu utamanya meliputi profil kota, instansi pemerintah, info kota, program pemerintah, dan layanan seperti call center serta aplikasi seluler. Website ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan Depok.
Aplikasi ini memberikan informasi singkat tentang beberapa aplikasi dan infrastruktur berbagi pakai SPBE yang dapat dimanfaatkan oleh instansi pemerintah, termasuk SP4N-LAPOR untuk pengaduan masyarakat, Srikandi untuk persuratan dan kearsipan, serta SICANTIK untuk perizinan online daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang perumusan kebijakan dan koordinasi penerapan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Elektronik (SPBE) di Indonesia, mencakup arsitektur SPBE nasional, peta rencana SPBE nasional, dan tim koordinasi SPBE nasional.
TUGAS PROJECT TERM-1 PERANCANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN.pptxsadam232618
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut merupakan rancangan cetak biru infrastruktur jaringan untuk Dinas Sosial Kabupaten Banggai yang mencakup analisis kondisi jaringan saat ini, topologi jaringan yang diusulkan, serta rancangan arsitektur jaringan dan pusat operasionalisasi jaringan beserta empat zonanya.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
5. 5
01
02
03
04
05
Pembangunan Layanan Digital berbasis
Masyarakat (citizen centric).
Penguatan Tim Koordinasi SPBE Instansi menjadi
Digital Transformation Agent (DTA) dalam
memastikan manajemen perubahan dan
operasional layanan digital.
Moratorium Pembangunan Aplikasi dan
mengutamakan peningkatan efektivitas
pemanfaatan aplikasi yang telah beroperasi.
Konsolidasi Aplikasi menjadi Platform Digital
Terpadu, baik di internal maupun antar instansi
pusat dan daerah.
Penyederhanaan proses bisnis menuju Tematik
Layanan Digital.
06
Interoperabilitas Data dan Aplikasi melalui
Pemanfaatan Arsitektur SPBE.
ARAHAN STRATEGIS SPBE SUMMIT 2023
KETERPADUAN PENERAPAN SPBE
5
7. Keterpaduan Layanan Digital Nasional melalui Penerapan
Arsitektur SPBE dan Peta Rencana SPBE
Dimaksudkan sebagai arahan yang mendorong IPPD
untuk melakukan penyusunan Arsitektur SPBE dan Peta
Rencana SPBE sebagai dasar penerapan SPBE pada
lingkup IPPD masing-masing.
Bertujuan untuk memastikan keterpaduan
penerapan SPBE di tingkat instansi pusat,
pemerintah daerah, maupun nasional, guna
terwujudnya layanan digital nasional yang terpadu
sebagai upaya peningkatan kualitas layanan
pemerintah, baik layanan administrasi pemerintah
maupun layanan publik.
SURAT EDARAN
MENTERI PANRB NO. 18/2022
7
8. REFORMASI BIROKRASI TEMATIK: APA,
UNTUK APA, DAN BAGAIMANA?
8
TUJUAN
• Mempercepat manfaat program
pembangunan agar dapat
dirasakan langsung oleh
masyarakat
• RB harus berkontibusi langsung ke
program prioritas Presiden Joko
Widodo
• Mempercepat Penyelesaian
Permasalahan utama di
masyarakat
FOKUS
• Penanggulangan KEMISIKINAN
Anggaran kemiskinan besar tidak sebanding
dengan hasil penurunan kemiskinan
• Peningkatan Investasi
Mendorong percepatan kebijakan omnibuslaw
dan meningkatkan competitiveness indeks,
sehingga investasi dapat menggerakan
• Akselerasi DIGITALISASI Administrasi
Pemerintahan
Terciptanya birokrasi tangkas dan pelayanan
publik yang prima berbasis struktur digital,
budaya digital, dan kompetensi digital
• Tematik PRIORITAS PRESIDEN
Merespon dan mengawal hal-hal yang mendesak
menurut Presiden sehingga dapat meminimalisir
risiko yang berdampak serius pada masyarakat.
Contoh: Isu Stunting, penggunaan PDN, dll
BAGAIAMANA RB BEKERJA?
Mengurai dan menyelesaiakan secara konkret
akar masalah yang terkait tata Kelola pada
isu/program prioritas pemerintah
11. SPBE SEBAGAI LEVERAGE
TRANSFORMASI DIGITAL NASIONAL
11
11
Peraturan Presiden 132 Tahun 2022 entang Arsitektur
SPBE Nasional, sebagai payung hukum keterpaduan
penyelenggaraan pemerintahan berbasis SPBE
KERANGKA KERJA PERPRES 95/2018
meliputi seluruh unsur-unsur SPBE
Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik adalah
penyelenggaraan
pemerintahan yang
memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk
memberikan layanan kepada
Pengguna SPBE.
• Mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, transparan, dan
akuntabel
• Mewujudkan pelayanan publik yang
berkualitas dan terpercaya
• Meningkatkan keterpaduan dan efisiensi
penyelenggaraan SPBE
Terwujudnya hasil berbagai program
prioritas pemerintah seperti:
• pengentasan kemiskinan
• pemberantasan korupsi
• peningkatan investasi
• penggunaan produk dalam negeri
TUJUAN
SPBE
DAMPAK
SPBE
11
12. PENERAPAN ENTERPRISE ARCHITECTURE
INTERNATIONAL BENCHMARK
Indeks EGDI
#1 untuk
tahun 2018,
2020, & 2022
Danish Government Enterprise
Architecture Framework - Offentlig
Information Online
Enterprisearkitektur (OIO EA) - 2003
Indeks EGDI
#1 untuk
tahun 2016
The cross-Government Enterprise
Architecture (xGEA), 2005
Strategy Domain
Channel Domain
Business
Process
Domain
Business
Information
Domain
Application
Domain
Infrastructure
Domain
Service
Management
Domain
Integration
Domain
Securuty
Domain
Indeks EGDI
#1 untuk
tahun 2010,
2012, & 2014
Government-wide Enterprise
Architecture Framework (GEAF) -
1999
Indeks EGDI
#8 untuk
tahun 2022,
index 0,93
Estonia E-Government Architecture
(X-Road)- 1997
Denmark
Inggris
Korea Selatan
Estonia
Arsitektur SPBE Nasional
2022 (Perpres 132/2022)
Portal pelayanan publik
terpadu (MPP-Digital)
Indonesia Digital ID
Indonesia Tata Kelola SPBE
Manajemen SPBE
Domain Keamanan SPBE
Domain
Aplikasi
SPBE
Domain Layanan SPBE
Tujuan dan Sasaran SPBE
Visi dan Misi SPBE
Arsitektur SPBE
Domain
Infrastruktur SPBE
Domain Data dan
Informasi
Domain Proses
Bisnis
Portal pelayanan publik
terpadu (eesti.ee)
Digital ID – eID
Portal pelayanan publik
terpadu (gov.kr)
Digital ID – Mobile ID Card
Portal pelayanan publik
terpadu (gov.uk)
Digital ID – Gov.UK One
Login
Portal pelayanan publik
terpadu (borger.dk)
Digital ID -MitID
idEA
Indonesia
Enterprise Architecture
12
13. 13
SESUAI AMANAT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 95 TAHUN 2018 TENTANG SPBE
Kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi bisnis, data dan
informasi, aplikasi, infrastruktur SPBE, dan Keamanan SPBE untuk
menghasilkan layanan pemerintah yang terintegrasi
DEFINISI
Panduan integrasi proses bisnis, data dan informasi, layanan, aplikasi,
infrastruktur SPBE dan Keamanan SPBE
MANFAAT
Disusun untuk jangka waktu 5 tahun
JANGKA WAKTU
• Arsitektur SPBE Nasional
• Arsitektur SPBE Instansi Pusat
• Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah
TERDIRI DARI
KERANGKA KERJA
ARSITEKTUR SPBE
DALAM KERANGKA KERJA SPBE
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL
16. KONDISI SAAT INI
16
Kondisi Saat Ini
Sistem Informasi yang
belum terintegrasi Keselarasan Arsitektur
SPBE Nasional
Strategi
transformasi:
Digitalisasi
pemerintahan yang
bersifat silo atau sektoral
Keterpaduan dan
Inklusivitas Layanan
Strategi
transformasi:
Transformasi Layanan Pemerintah :
1. Digital Services
2. Electronic Self Services
3. Mobile Services
APLIKASI UMUM SPBE mendukung
terwujudnya LAYANAN DIGITAL
NASIONAL
Manfaat:
• Konsolidasi data
• Akuntabilitas pemerintahan
• Keterpaduan layanan digital pemerintah
• Efisiensi pengelolaan layanan TIK Nasional
• Berbagi pakai dan interoperabilitas sistem
informasi
17. Penanganan program nasional secara terpadu melalui peningkatan akurasi
dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan program lintas sektor
Interoperabilitas Aplikasi dan Teknologi Informasi serta keamanan informasi
Platform digital layanan penanganan program nasional berbasis Arsitektur SPBE
Tata kelola penyelenggaran Satu Data Indonesian, menuju interkoneksi data dan informasi lintas
sektor dalam penanganan program nasional (Data-Driven Policy)
Orkestrasi dan harmonisasi penanganan program nasional antar instansi pemerintah
Keterpaduan
Layanan Digital
Nasional ditopang
oleh arsitektur
SPBE
PEMANFAATAN ARSITEKTUR SPBE NASIONAL
DALAM PENANGANAN TEMATIK PROGRAM NASIONAL
Percepatan
penanganan
program nasional,
melalui kolaborasi
lintas sektor, dan
dapat semakin
dipercepat dengan
orkestrasi layanan
digital berbasis
arsitektur SPBE
17
Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan
Investasi
Kementerian Koordinator
Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan
Kementerian
Koordinator Bidang
Perekonomian
Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Kemanusiaan dan
Kebudayaan
19. INISIATIF STRATEGIS (1/4) PERPRES 132/2022
19
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL HINGGA TAHUN 2024
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan
Inisiatif
Strategis
2024
1. Kementerian Dalam Negeri
2. Kementerian Luar Negeri
3. Kementerian Pertahanan
4. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
5. Kementerian Komunikasi dan Informatika
6. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
7. Kejaksaan Agung
8. Tentara Nasional Indonesia
9. Kepolisian Negara Republik Indonesia
Layanan
Penanganan
Perkara Tindak
Pidana Terpadu
Berbasis Teknologi
Informasi
Layanan Penerbitan
SIM Online
Kepolisian RI
Kejaksaan
Kementerian Hukum
dan
Hak Asasi Manusia
Mahkamah Agung
Layanan Informasi
Pemerintahan dan
Layanan
Infrastruktur SPBE
• PPID
• Portal Nasional Pelayanan Publik
• Portal Nasional Administrasi Pemerintahan
• SSO Nasional, terhubung ke data kependudukan, data
kepegawaian, dan data WNA (Layanan Imigrasi)
• Tanda Tangan Elektronik (Digital Signature)
• Pusat Data Nasional
• Jaringan Intra Pemerintah
• Sistem Penghubung Layanan Pemerintah
• E-mail dan Online Storage untuk ASN
Layanan
Aparatur Negara
Badan Kepegawaian
Negara
Lembaga Administrasi
Negara
Arsip Nasional RI
Layanan Pemerintah
Daerah dan Data
Kependudukan
• Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD)
• Data Kependudukan sebagai basis Digital
ID, untuk akses setiap layanan digital
pemerintah melalui SSO Nasional
Mendukung:
Nasional Digital ID
Tematik Pelayanan Publik
RB Tematik: Digitalisasi Administrasi Pemerintahan
20. INISIATIF STRATEGIS (2/4) PERPRES 132/2022
20
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL HINGGA TAHUN 2024
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Inisiatif
Strategis
2024
1. Kementerian Keuangan
2. Kementerian Ketenagakerjaan
3. Kementerian Perindustrian
4. Kementerian Perdagangan
5. Kementerian Pertanian
6. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional
7. Kementerian Badan Usaha Milik Negara
8. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
9. Badan Riset dan Inovasi Nasional
10. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Bappenas
Layanan Keuangan Negara dan
Data Keuangan
Mendukung:
Tematik Pelayanan Publik
RB Tematik: Digitalisasi Administrasi Pemerintahan
Layanan Riset dan Inovasi dan Koordinasi
Pelaksanaan Audit SPBE
Layanan
Perencanaan
Pembangunan
Nasional
Layanan Data Statistik
Layanan Data Geospasial
Layanan Data dalam kerangka
Satu Data Indonesia
Layanan Data
Keuangan
Layanan Data Kependudukan
21. INISIATIF STRATEGIS (3/4) PERPRES 132/2022
21
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL HINGGA TAHUN 2024
Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Inisiatif
Strategis
2024
1. Kementerian Agama
2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi
3. Kementerian Kesehatan
4. Kementerian Sosial
5. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
6. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
7. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Layanan Bantuan
Sosial
Terintegrasi
Layanan Pendidikan
Terintegrasi
Layanan Kesehatan
Terintegrasi
Mendukung:
Program Nasional Penanganan Stunting
Tematik Pelayanan Publik
RB Tematik: Pengentasan Kemiskinan
Tematik Program Nasional
Penanganan Stunting
Platform Digital
SATUSEHAT
Layanan Pendidikan
Terintegrasi
Relasi Layanan
Pendidikan
Kementerian
Kesehatan
Kementerian
DikbudRistek
Kementerian
ATR/BPN
Kementerian
PUPR
Kementerian
KLHK
Kementerian
Naker
Kementerian
PDTT
Kementerian
Pertanian
Kementerian
Perindustrian
Identifikasi K/L terkait dengan
layanan bantuan sosial terintegrasi
Kementerian
Sosial
22. INISIATIF STRATEGIS (4/4) PERPRES 132/2022
22
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL HINGGA TAHUN 2024
Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi
Layanan Perizinan
Berusaha dan
Akreditasi Terintegrasi
Penyelenggaraan layanan perizinan
berusaha dan akreditasi terpadu
berbasis elektronik, melalui Aplikasi
Umum SPBE bidang perizinan
berusaha dan akreditasi yang
terintegrasi pada portal pelayanan
publik dan portal administrasi
pemerintahan
Layanan Monitoring
Pembangunan Pekerjaan
Umum dan Perumahan
Rakyat
Penyelenggaraan layanan
pekerjaan umum, antara lain
berupa pemantauan
pembangunan pekerjaan umum
dan perumahan rakyat berbasis
elektronik, melalui Aplikasi Umum
SPBE bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat yang
terintegrasi
1. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
2. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
3. Kementerian Perhubungan
4. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
5. Kementerian Kelautan dan Perikanan
6. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
7. Kementerian Investasi /
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Inisiatif
Strategis
2024
Mendukung:
Tematik Pelayanan Publik
RB Tematik: Peningkatan Investasi
RB Tematik: Pengentasan Kemiskinan
RB Tematik: Percepatan Prioritas Aktual
Presiden
Layanan Pengadaan
Barang/Jasa
terintegrasi
Penyelenggaraan layanan administrasi
pemerintahan di bidang pengelolaan
pengadaan barang/jasa pemerintah,
sistem pengadaan secara elektronik,
dengan fitur mencakup perencanaan,
pelaksanaan, katalog, dan evaluasi
pengadaan barang/jasa pemerintah
secara terintegrasi
23. Inisiatif
Strategis
2024
Ç√ Ç√
G2C G2B
Ç√
G2G & G2E
Ç√
Layanan DATA (SDI)
Ç√
Komponen Umum Aplikasi
SSO Nasional 2FA TTE SPLP
Layanan Sosial
Layanan Kesehatan
Layanan Pendidikan
Layanan Perizinan
Berusaha
Layanan PBJ
Data Statistik Data Geospasial Data Keuangan Data Kependudukan
Portal Layanan Administrasi Pemerintahan
Portal Nasional
Pelayanan Publik
Ç√
Pusat Data Nasional Jaringan Intra Pemerintah Nasional CSIRT
Layanan
Pekerjaan Umum
Layanan SPPT-TI
Layanan SIM Online
23
INISIATIF STRATEGIS
TARGET ARSITEKTUR SPBE NASIONAL 2024
24. TIMELINE PENERAPAN INISIATIF STRATEGIS
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL HINGGA TAHUN 2024
24
TW1 2023 TW2 2023 TW3 2023 TW4 2023 TW1 2024 TW2 2024 TW3 2024 TW4 2024
Identifikasi tematik
layanan digital
nasional prioritas
(sesuai target
Arsitektur SPBE
Nasional)
Pembentukan Tim Arsitek
SPBE Nasional, lintas
instansi sesuai target
inisitiatif strategis,
pengelompokan Menteri
Koordinator
Operasional Portal Nasional
Pelayanan Publik dan Administrasi
Pemerintahan dengan fitur
Komponen Umum Aplikasi, berbasis
Nasional Digital ID, dengan
referensi utama Data
Kependudukan
Mengintegrasikan
e-Services
Tematik Layanan
Digital Tahap 1*,
menjadi MPP-Digital
oleh Instansi terkait
Operasional pada
infrastruktur TIK Berbagi
Pakai (Pusat Data Nasional,
Sistem Penghubung Layanan
Pemerintah)
Change
management
untuk piloting
implementasi
Tim Arsitek SPBE
Nasional
Implementasi layanan
digital hingga seluruh
instansi pusat dan
pemerintah daerah,
diselaraskan dengan
Arsitektur SPBE
Mengintegrasikan
e-Services
Tematik Layanan
Digital Tahap 2*,
menjadi MPP-Digital
oleh Instansi terkait
Operasional fitur Big
data dan Kecerdasan
Artifisial dalam
layanan digital
pemerintah
Pembangunan
platform digital,
didasarkan atas
Arsitektur SPBE,
untuk menjadi
layanan terpadu
* Tematik layanan digital, disesuaikan dengan kesiapan
dan fitur layanan yang akan dikembangkan oleh instansi
Piloting pada layanan Kesehatan,
imigrasi (Check-point), dan haji
25. TINDAK LANJUT PERCEPATAN PENERAPAN SPBE
25
1. Penetapan target layanan digital berdasarkan inisiatif strategis Arsitektur SPBE
Nasional, dipantau secara intensif oleh Kementerian Koordinator, sesuai dengan
tematik layanan digital nasional
2. Kebutuhan akan portal nasional pelayanan publik dan administrasi
pemerintahan, agar e-services instansi dapat terintegrasi selaras dengan arsitektur
SPBE Nasional
3. Kebutuhan konsolidasi data di tingkat Nasional, dimulai dengan pemanfaatan
Data Kependudukan, sebagai referensi utama dalam National Digital ID, untuk
dipergunakan pada seluruh layanan digital pemerintah
4. Penyusunan Timeline (Peta Rencana SPBE) Instansi, selaras dengan target
nasional, dijadikan sebagai referensi koordinasi penerapan oleh Kementerian
Koordinator
5. Penguatan Tim Koordinasi SPBE pada Instansi, untuk memastikan manajemen
perubahan dalam transformasi digital pada Instansi Pemerintah, selaras dengan target
Arsitektur SPBE Nasional
26. REKOMENDASI TARGERT NASIONAL SELARAS
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL
26
Tersedia dan beroperasi hingga Semester 1 2023, untuk digunakan seluruh layanan digital pemerintah:
1. Nasional Digital ID, berbasis data NIK (Tata Kelola Data pada Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian PANRB, untuk
teknologi pada Kementerian Kominfo, penggunaan data dukcapil berkolaborasi dengan Kementerian Dagri)
2. SSO Nasional dengan kapabilitas akses biometric berbasis data Dukcapil
3. Portal Nasional Pelayanan Publik (sebagai platform digital untuk integrasi e-Services seluruh layanan publik)
4. Portal Nasional Administrasi Pemerintahan (sebagai platform digital untuk integrasi e-Services seluruh layanan
administrasi pemerintah)
5. Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP), sebagai Government Service Bus, integrator e-Services Instansi
Tersedianya layanan digital pemerintah secara terpadu, sektor pemerintah strategis selaras dengan arsitektur SPBE
Nasional, dimulai dari Semester 2 2023, berupa:
3. Lingkup Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
a. Layanan Bantuan Sosial Terintegrasi
b. Layanan Pendidikan Terintegrasi
c. Layanan Kesehatan Terintegrasi (SATUSEHAT)
4. Lingkup Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
a. Layanan keuangan negara
b. Layanan perencanaan pembangunan nasional
c. Layanan riset dan inovasi
1. Lingkup Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
a. Layanan Penanganan Perkara Tindak Pidana Terpadu Berbasis TI
b. Layanan Aparatur Negara
c. Layanan pemerintah daerah
d. Layanan Informasi Pemerintah
e. Layanan SIM Online
2. Lingkup Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
a. Layanan Perizinan Berusaha dan Akreditasi Terintegrasi
b. Layanan Monitoring Pembangunan Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
c. Layanan Pengadaan Barang/Jasa terintegrasi
28. APA ITU ARSITEKTUR ?
28
Rumah tanpa arsitektur bisa dibangun, tapi …..
Peningkatan skala dan
kompleksitas
(pekerjaan, organisasi,
sumber daya, dll.)
Masalah dalam pembelajaran dan komunikasi
Inefisiensi manajemen karena kompleksitas
Kesulitan dalam mengelola sumber daya dan
perubahan
Perlunya metode
penyajian yang lebih
efektif dan terstandarisasi
31. ENTERPRISE ARCHITECTURE (EA)
31
Organisasi adalah entitas yang terdiri dari fungsi bisnis, proses, dan sumber daya untuk mengejar visi dan tujuannya
• Visi dan Misi → Urusan Pemerintahan
• Sumber Daya Informasi
• Sistem TI untuk Mendukung Proses Bisnis
• Komponen Teknis untuk Membangun Sistem TI
EA adalah cetak biru organisasi yang menyelaraskan visi dan misi organisasi, serta proses bisnis (business
architecture) dengan data dan informasi, layanan, aplikasi, infrastruktur teknologi dan keamanan
informasi.
32. URGENSI PENERAPAN ENTERPRISE ARCHITECTURE (EA)
32
Urgensi Penerapan
Enterprise
Architecture
Infrastruktur IT
Pengadaan tidak terkendali dan
tidak sesuai kebutuhan
Tumbuhnya organisasi
Pengelolaan organisasi menjadi
lebih kompleks
Proses Bisnis
Terpecah-pecah
Aplikasi
Redundan, tidak ada standar aplikasi
sehingga investasi tidak efisien
Data organisasi
tidak terpadu, tidak akurat, tidak
integritas, sulit diakses
Pegawai
tingkat rotasi tinggi, staff baru
perlu waktu memahami kondisi
organisasi
Monitoring Pekerjaan
sulit dilakukan dan tidak relevan
dengan proses bisnis, aplikasi,
data, dan teknologi
33. 33
01
05
04
06
03
Fungsi dan
Tujuan EA
.
Monitoring Standard
Sistem Manajemen
Organisasi
Keselarasan Bisnis, Data
dan TI dengan Strategi &
Roadmap Organisasi
Efisiensi Pengadaan & Pengelolaan Teknologi
Informasi di Organisasi
Sistematisasi Tata Kelola Data &
Penanggung Jawabnya
Pemetaan Proses Bisnis,
Tugas dan fungsi, Uraian Jabatan,
Insentif dan Analisis Beban Kerja
02
FUNGSI DAN TUJUAN ENTERPRISE ARCHITECTURE (EA)
Redesign, Reorganisasi,
Merger dan Akuisisi
Perusahaan
34. KOMPONEN ENTERPRISE ARCHITECTURE (EA)
34
Berdasarkan standar yang ditetapkan EA menghubungkan sumber daya dan tugas organisasi secara
vertikal dari tingkat visi dan strategi ke bawah. Ini juga memberikan pandangan tunggal tentang keadaan
organisasi saat ini (as-is) dan masa depan (to-be)
36. 36
Kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi bisnis, data dan
informasi, aplikasi, infrastruktur SPBE, dan Keamanan SPBE untuk
menghasilkan layanan pemerintah yang terintegrasi
DEFINISI
❑ Pedoman pelaksanaan integrasi proses bisnis, data dan informasi,
aplikasi SPBE, infrastruktur SPBE, dan pengamana pengamanan SPBE
untuk menghasilkan penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang
terintegrasi secara nasional.
❑ Menjelaskan integrasi proses bisnis, data dan informasi, aplikasi SPBE,
infrastruktur SPBE, dan keamanan SPBE untuk menghasilkan layanan
pemerintah yang terintegrasi.
TUJUAN
KERANGKA KERJA
ARSITEKTUR SPBE NASIONAL
DEFINISI DAN TUJUAN ARSITEKTUR SPBE
36
37. 37
MANFAAT ARSITEKTUR SPBE
37
Manfaat
Arsitektur SPBE
06
01
05
02
04
03
Aplikasi dan
Infrastruktur TIK
Menghilangkan duplikasi
aplikasi dan infrastruktur TIK,
serta memperkuat Keamanan
Informasi
Satu Data Indonesia
Berbagi data dan informasi
sesuai kebijakan Satu Data
Indonesia.
Standardisasi
Menerapkan standardisasi
TIK dan standardisasi kualitas
digital Nasional (Service Level
Agreement)
Integrasi
Memudahkan integrasi layanan pemerintah,
melalui mekanisme interoperabilitas,
sehingga menumbuhkembangkan inovasi
proses bisnis dan layanan baru.
Perencanaan dan
Pelanggaran SPBE
Meningkatkan keselarasan
perencanaan dan penganggaran SPBE,
sehingga meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penerapan SPBE
Proses Bisnis
Menghilangkan tumpang
tindih proses bisnis
pemerintahan
38. 38
KOMPONEN ARSITEKTUR SPBE
38
38
Komponen Utama
▪ Domain Arsitektur: menggambarkan substansi arsitektur dari setiap domain, termasuk domain arsitektur
proses bisnis, domain arsitektur data dan informasi, domain arsitektur layanan SPBE, domain arsitektur
aplikasi SPBE, domain arsitektur infrastruktur SPBE, dan domain arsitektur keamanan SPBE.
▪ Referensi Arsitektur: menjelaskan komponen dasar arsitektur standar yang digunakan sebagai acuan
untuk perumusan setiap domain arsitektur.
Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur SPBE juga mengamanatkan bahwa Arsitektur SPBE terdiri dari:
▪ Arsitektur SPBE Nasional
▪ Arsitektur SPBE Instansi Pusat
▪ Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah
39. 39
KOMPONEN UTAMA ARSITEKTUR SPBE
39
39
▪ Domain Arsitektur: menggambarkan substansi
arsitektur dari setiap domain, termasuk domain
arsitektur proses bisnis, domain arsitektur data
dan informasi, domain arsitektur layanan SPBE,
domain arsitektur aplikasi SPBE, domain
arsitektur infrastruktur SPBE, dan domain
arsitektur keamanan SPBE.
▪ Referensi Arsitektur: menjelaskan komponen
dasar arsitektur standar yang digunakan
sebagai acuan untuk perumusan setiap domain
arsitektur.
▪ Metadata Arsitektur: menjelaskan informasi
dari entitas setiap domain arsitektur.
40. 40
KERANGKA KERJA ARSITEKTUR SPBE
Kerangka kerja SPBE pada dasarnya merupakan sebuah
struktur yang didesain sedemikian rupa, sebagai
konseptualisasi atas pelaksanaan tata kelola SPBE, yang
digunakan sebagai panduan dalam melakukan penerapan
SPBE, baik di level nasional, maupun di Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah
Arsitektur SPBE Nasional memberikan keterpaduan dari
seluruh Domain Arsitektur SPBE Nasional
Domain Arsitektur
Proses Bisnis
Domain Arsitektur
Data dan Informasi
Domain Arsitektur
Infrastruktur SPBE
Domain Arsitektur
Aplikasi SPBE
Domain Arsitektur
Keamanan SPBE
Domain Arsitektur
Layanan SPBE
Tata Kelola SPBE
Manajemen SPBE
Domain Keamanan SPBE
Domain
Aplikasi
SPBE
Domain Layanan SPBE
Tujuan dan Sasaran SPBE
Visi dan Misi SPBE
Arsitektur SPBE
Domain
Infrastruktur SPBE
Domain Data dan
Informasi
Domain Proses
Bisnis
40
40
40
42. 42
KETERKAITAN ARSITEKTUR SPBE NASIONAL DENGAN
ARSITEKTUR SPBE INSTANSI PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH
42
42
42
1. Arsitektur SPBE Nasional Tahun 202O-2O24 menjadi pedoman dalam
penyusunan Arsitektur SPBE Instansi Pusat dan Arsitektur SPBE Pemerintah
Daerah.
2. Pimpinan Instansi pusat menetapkan Arsitektur SPBE Instansi Pusat dengan
keputusan pimpinan Instansi Pusat paling lambat tahun 2022.
3. Kepala daerah menetapkan Arsitektur SPBE Pemerintah Daerah dengan
keputusan kepala daerah paling lambat tahun 2023.
43. 43
KETERKAITAN ARSITEKTUR SPBE DENGAN PETA
RENCANA SPBE
43
43
43
Arsitektur SPBE Domain
Proses Bisnis
Arsitektur SPBE Domain Data
& Informasi
Arsitektur SPBE Domain
Layanan
Arsitektur SPBE Domain
Aplikasi SPBE
Arsitektur SPBE Domain
Infrastruktur SPBE
Arsitektur SPBE Domain
Keamanan SPBE
AA
Arsitektur SPBE As-Is
Arsitektur SPBE Domain
Proses Bisnis
Arsitektur SPBE Domain Data
& Informasi
Arsitektur SPBE Domain Data
& Layanan
Arsitektur SPBE Domain
Aplikasi SPBE
Arsitektur SPBE Domain
Infrastruktur SPBE
Arsitektur SPBE Domain
Keamanan SPBE
AA
Arsitektur SPBE To-Be
Peta Rencana SPBE
Rencana
Transisi Gap
Analysis
Visi, Misi
Dokumen
diperlukan:
- RPJMN/
RPJMD
- Renstra
- dll
44. 44
ARSITEKTUR SPBE MENDUKUNG PENYELENGGARAAN
IT PROJECT MANAGEMENT
44
44
44
Sistem Informasi Arsitektur SPBE
Evaluasi
Belanja TIK
Manajemen
Proyek TIK
Manajemen
Aset TIK
Aset
H/W,S/W
Data
As-Is
SIA-SPBE
To-Be
Rencana
Induk
TIK
Rencana Proyek
TIK
Anggaran Persiapan Kontrak
Pelaksanaa
n
Penyeles
aian
Operasional
Rencana
Evaluasi
Reviu
Final
Perencanaan🡪 Evaluasi Belanja TIK Pelaksanaan
Pemeliharaan
Evaluasi
• Menyusun perencanaan
• Mengecek informasi yang
tersedia di Arsitektur SPBE
• Studi Kelaikan
• Ketersediaan anggaran
• Melakukan update arsitektur
• Keterhubungan program/kegiatan
• Studi kelaikan
• Studi kelaikan
• Berbagi pakai asset TIK
• Evaluasi belanja TIK
• Proposal program/kegiatan
• Diskusi program/kegiatan kedepan
• Cek duplikasi program
• Berbagi pakai asset TIK
• Penandatanganan
kontrak • PID
• Progres program/kegiatan
• Laporan
• Laporan hasil kegiatan
• Update arsitektur
• Hasil acceptance test
• Registrasi aset
• PID
• Mengelola perubahan
• Cek progres
• Laporan
• Realisasi kinerja program/
kegiatan/strategi
Audit
• Rencana audit
• Monitoring program
• Laporan audit
Evaluasi
Program
• Cek indikator kinerja
• Persiapan evaluasi
• Reviu realisasi KPI/IKU
• Memilih program yang akan dievaluasi
secara internal
Pemeliharaan
• Rencana operasional program
• Identifikasi item program/proyek IT
(sistem, data, infra)
45. TIM ARSITEK SPBE
NASIONAL/IPPD
Koordinator SPBE
Koordinator Domain Probis &
Layanan
Koordinator Domain Aplikasi
& Infrstruktur
Koordinator Domain Data &
Informasi
Koordinator Domain
Keamanan
Nasional
KEMENPAN-RB
BAPPENAS – Dep. Bid.
Pemantauan Evaluasi dan
Pengendalian Pembangunan
KemenPPN/ Bappenas
KEMENKOMINFO - Dirjen
Jenderal Aplikasi Informatika
Kemenkominfo
BSSN - Deputi Bidang Keamanan
Siber dan Sandi Pemerintah BSSN
KEMENDAGRI - Ditjen
Otonomi Daerah
Koordinator SPBE
Koordinator
Domain Probis &
Layanan
Koordinator
Domain Aplikasi
& Infrastruktur
Koordinator
Domain Data &
Informasi
Koordinator
domain
Keamanan
Pemerintah Daerah
Sekda
Ortala Diskominfo
Diskominfo Diskominfo
Instansi Pusat
Sekjen/ Sestama
Ortala/ Organta
Koordinator SPBE
Koordinator
Domain Probis &
Layanan
Koordinator
Domain Aplikasi
& Infrastruktur
Koordinator
Domain Data &
Informasi
Koordinator
Domain
Keamanan
Pusdatin
Pusdatin Pusdatin
Koordinator Domain Probis &
Layanan
KEMENPAN-RB
- Kelembagaan dan Tata
Laksana
1 2
Sinergi dan kolaborasi dari seluruh stake holder
terkait sangat menentukan keberhasilan
penerapan SPBE
48. 48
KAPABILITAS TATA KELOLA ARSITEKTUR SPBE
48
48
48
05
03
02 04
01
Menyediakan proses tata
kelola penerapan arsitektur
Menyediakan kebutuhan sumber daya
organisasi
Menyediakan makanisme
untuk menerapkan
arsitektur spbe yang
terintegrasi
Membuat dan mengelola
artefak serta building block
sesuai dengan domain
arsitektur SPBE
Mengelola repositori
arsitektur spbe
Kapabilitas yang diharapkan dalam Tata Kelola Arsitektur SPBE pada IPPD yakni
49. 49
KAPABILITAS TATA KELOLA ARSITEKTUR SPBE
49
49
49
Kapabilitas tata kelola mencakup peran dan fungsi, proses dan penerapan teknologi dalam pengelolaan Arsitektur SPBE
50. 50
KAPABILITAS TATA KELOLA ARSITEKTUR SPBE
50
50
50
Manfaat Penggunaan Arsitektur SPBE pada Area Fungsi Kerja
Membantu dalam
Penataan Organisasi
Meningkatkan Kualitas,
Keandalan, dan
Keluaran Proses
Membantu dalam
Menyusun Peta Strategi,
hingga turun pada
Penyusunan Rencana,
Program dan Kegiatan
Membantu pengelolaan
Kinerja Organisasi yang
Selaras dengan Sasaran
Strategis
Membantu dalam
Pemantauan, Evaluasi
dari Pelaksanaan
Anggaran
Memberikan Layanan
yang Lebih Baik kepada
Masyarakat
Membantu dalam
Pengembangan Sistem
Informasi
Membantu dalam
Pengelolaan Data dan
Teknologi Informasi
52. 52
TIM KOORDINASI SPBE
52
52
52
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 965 Tahun 2021
tentang Tugas dan Tata Kerja Tim koordinasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Nasional
Sasaran
Tim
Koordinasi
SPBE
Melakukan Perumusan dan Sinkronisasi
Kebijakan SPBE
Mengkoordinasikan dan Mensinkronisasikan
Pelaksanaan Kebijakan SPBE
Melakukan Pemantauan dan Evaluasi
Penerapan SPBE
56. 56
TUGAS DAN FUNGSI TIM ARSITEK SPBE – INSTANSI PUSAT
56
56
56
POSISI TUGAS DAN FUNGSI DALAM PENGELOLAAN ARSITEKTUR SPBE
Koordinator Tim Koordinasi
Instansi Pusat
(Sesmen/Sestama)
• Koordinasi pembangunan dan pengelolaan Arsitektur Instansi Pusat
• Sinkronisasi pembangunan dan pengelolaan Arsitektur Instansi Pusat
Unit kerja yang
menyelenggarakan fungsi
kelembagaan dan tata
laksana
• Pembangunan dan pengelolaan domain proses bisnis dan domain layanan
pada arsitektur SPBE
• Reviu domain proses bisnis dan domain layanan pada arsitektur SPBE
Unit kerja yang
menyelenggarakan fungsi
teknologi informasi dan
komunikasi
• Pembangunan dan pengelolaan domain data dan informasi, aplikasi,
infrastruktur, dan keamanan pada arsitektur SPBE
• Reviu domain data dan informasi, aplikasi, infrastruktur, dan keamanan pada
arsitektur SPBE
58. 58
TUGAS DAN FUNGSI TIM ARSITEK SPBE – PEMERINTAH DAERAH
58
58
58
POSISI TUGAS DAN FUNGSI DALAM PENGELOLAAN ARSITEKTUR SPBE
Koordinator Tim Koordinasi
Pemerintah Daerah (Sekretaris
Daerah)
• Koordinasi pembangunan dan pengelolaan Arsitektur Pemerintah Daerah
• Sinkronisasi pembangunan dan pengelolaan Arsitektur Pemerintah Daerah
Perangkat daerah yang
menyelenggarakan fungsi
kelembagaan dan tata laksana
• Pembangunan dan pengelolaan domain proses bisnis dan domain layanan
pada arsitektur SPBE
• Reviu domain proses bisnis dan domain layanan pada arsitektur SPBE
Perangkat daerah yang
menyelenggarakan fungsi
teknologi informasi dan
komunikasi
• Pembangunan dan pengelolaan domain data dan informasi, aplikasi,
infrastruktur, dan keamanan pada arsitektur SPBE
• Reviu domain proses bisnis dan domain data dan informasi, aplikasi,
infrastruktur, dan keamanan pada arsitektur SPBE
59. 59
KOMPETENSI SUMBER DAYA ARSITEKTUR SPBE IPPD
59
59
59
Aspek ini berkaitan dengan kemampuan seorang individu dalam hal merencanakan, merancang, mendesain,
menerapkan/mengimplementasikan, mengkaji, mereviu, menilai, mengelola, dan mengendalikan arsitektur SPBE beserta
sub-sistem pembentuknya.
Adapun sub-sistem pembentuknya berupa arsitektur proses bisnis, arsitektur data dan informasi, arsitektur layanan,
arsitektur aplikasi, arsitektur infrastruktur dan arsitektur keamanan.
Kompetensi
Umum
Khusus
60. 60
KOMPETENSI UMUM ARSITEKTUR SPBE IPPD
60
60
60
Sesuai dengan Peraturan Menteri PAN RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil
Negara, maka sumber daya kapabilitas kompetensi manajerial yang diperlukan dalam pengelolaan Arsitektur SPBE.
61. 61
KOMPETENSI KHUSUS ARSITEKTUR SPBE IPPD
61
61
61
Berdasarkan Peta Okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
(2018)
Koordinator SPBE
1. Lead innovative thinking and practice
2. Develop and cultivate collaborative partnerships and relationships
3. Lead research into identifying new marketplace opportunities
4. Direct ICT services
5. Conduct a business case study for integrating sustainability in ICT planning and design
projects
6. Use ICT to improve sustainability outcomes
7. Manage improvements in ICT sustainability
8. Lead applied research in ICT sustainability
9. Manage end to end architectural solutions across multiple domains
10. Manage solution architecture and impacts in line with organizational processes
62. 62
KOMPETENSI KHUSUS ARSITEKTUR SPBE IPPD
62
62
62
Berdasarkan Peta Okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
(2018)
Koordinator Domain Proses Bisnis dan Layanan
1. Menentukan metode pemodelan arsitektur proses bisnis dan layanan serta building
block yang diperlukan
2. Menetapkan matriks, diagram, dan jenis kebutuhan (requirements) yang diperlukan
pada arsitektur bisnis dan Layanan
3. Menetapkan baseline dan target arsitektur proses bisnis dan layanan, serta kesenjangan
antara baseline dan target arsitektur proses bisnis dan layanan
4. Menyusun roadmap arsitektur proses bisnis dan layanan
5. Mengevaluasi artefak arsitektur dalam architecture landscape yang terkait dengan
arsitektur proses bisnis dan layanan
6. Memfinalisasikan arsitektur proses bisnis dan layanan
63. 63
KOMPETENSI KHUSUS ARSITEKTUR SPBE IPPD
63
63
63
Berdasarkan Peta Okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
(2018)
Koordinator Domain Aplikasi dan Infrastruktur
1. Menentukan metode pemodelan, sudut pandang dan perangkat bantu untuk
merancang arsitektur aplikasi dan infrastruktur
2. Menetapkan matriks, diagram, dan jenis kebutuhan (requirements) yang diperlukan
pada arsitektur aplikasi dan infrastruktur
3. Menetapkan baseline dan target arsitektur aplikasi dan infrastruktur, serta kesenjangan
antara baseline dan target arsitektur aplikasi dan infrastruktur
4. Menyusun roadmap dan komponen arsitektur aplikasi dan infrastruktur
5. Mengevaluasi artefak arsitektur dalam architecture landscape yang terkait dengan
arsitektur aplikasi dan infrastruktur
6. Memfinalisasikan arsitektur aplikasi dan infrastruktur
64. 64
KOMPETENSI KHUSUS ARSITEKTUR SPBE IPPD
64
64
64
Berdasarkan Peta Okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
(2018)
Koordinator Domain Data dan Informasi
1. Menentukan metode pemodelan, sudut pandang dan perangkat bantu untuk
merancang arsitektur data dan informasi
2. Menetapkan matriks, diagram, dan jenis kebutuhan (requirements) yang diperlukan
pada arsitektur data dan informasi
3. Menetapkan baseline dan target arsitektur data dan informasi, serta kesenjangan
antara baseline dan target arsitektur data dan informasi
4. Menyusun roadmap dan komponen arsitektur data dan informasi
5. Mengevaluasi artefak arsitektur dalam architecture landscape yang terkait dengan
arsitektur data dan informasi
6. Memfinalisasikan arsitektur data dan informasi
65. 65
KOMPETENSI KHUSUS ARSITEKTUR SPBE IPPD
65
65
65
Berdasarkan Peta Okupasi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
(2018)
Koordinator Domain Keamanan
1. Menentukan metode pemodelan arsitektur keamanan dan building block yang
diperlukan
2. Menetapkan matriks, diagram, dan jenis kebutuhan (requirements) yang diperlukan
pada arsitektur keamanan
3. Menetapkan baseline dan target arsitektur keamanan, serta kesenjangan antara
baseline dan target arsitektur keamanan
4. Menyusun roadmap dan komponen arsitektur keamanan
5. Mengevaluasi artefak arsitektur dalam architecture landscape yang terkait dengan
arsitektur keamanan
6. Memfinalisasikan arsitektur keamanan
68. 68
MANAJEMEN PROGRAM DAN KEGIATAN SPBE
68
68
68
Perencanaan
1. Tahap perencanaan bertujuan untuk merumuskan dan mempersiapkan suatu rencana dalam
mengimplementasikan suatu arsitektur yang akan dibangun.
2. Rencana ini di buat berdasarkan model proses bisnis, katalog sumber daya informasi, dan
arsitektur-arsitektur yang telah didefinisikan sebelumnya.
3. Perencanaan dimulai dari membuat peta strategis hingga menyusun peta jalan implementasi.
4. Tujuan dari pembuatan perencanaan adalah untuk mengetahui sumberdaya apa yang
diperlukan, kapan dan berapa besar biaya yang dikeluarkan serta mengukur kemajuan yang
telah dibuat dan keterlambatan yang terjadi sehingga mengetahui apa yang akan dilakukan
untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
69. 69
MANAJEMEN PROGRAM DAN KEGIATAN SPBE
69
69
69
Implementasi
Tahapan implementasi merupakan tahap meletakkan program atau kegiatan supaya siap untuk
dibuat/dijalankan. Tahap implementasi terdiri dari kegiatan sebagai berikut :
1. Menetapkan rencana implementasi kemudian membuat program implementasi dan menetapkan
outcome dari setiap program kegiatan.
2. Menetapkan perencanaan dan pengendalian pada aspek biaya, jadwal dan mutu dan rencana
migrasi.
3. Melakukan koordinasi dan assistensi kepada tim pelaksana implementasi program dan kegiatan
agar tetap sesuai arsitektur yang telah ditetapkan.
70. 70
MANAJEMEN PROGRAM DAN KEGIATAN SPBE
70
70
70
Pemeliharaan
1. Proses pemeliharaan merupakan proses penyesuaian yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
diagram / artifact / arsitektur tetap terkini dan akurat setelah di implementasikan nya program-
program yang ada di IPPD.
2. Arsitektur SPBE bersifat adaptif dan harus berkembang untuk mengakomodasi perubahan
strategis dan teknologi. Proses pemeliharaan atau penyelarasan ulang arsitektur SPBE harus
didokumentasikan agar membantu dalam menentukan dan meminta perubahan Arsitektur.
71. 71
MANAJEMEN PROGRAM DAN KEGIATAN SPBE
71
71
71
Reviu dan Evaluasi
1. Arsitektur SPBE IPPD dilakukan reviu pada paruh waktu dan tahun terakhir pelaksanaan atau
sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan
2. Reviu Arsitektur SPBE IPPD dilakukan berdasarkan:
a. Perubahan Arsitektur SPBE Nasional
b. Hasil pemantauan dan evaluasi SPBE di IPPD
c. Perubahan pada unsur SPBE IPPD
d. Perubahan rencana strategis Instansi Pusat/ perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah
3. Reviu Arsitektur SPBE IPPD dilakukan oleh pimpinan IPPD
74. "Terwujudnya sistem pemerintahan berbasis
elektronik yang terpadu dan menyeluruh
untuk mencapai birokrasi dan pelayanan
publik yang berkinerja tinggi".
1. melakukan penataan dan penguatan organisasi dan tata
kelola sistem pemerintahan berbasis elektronik yang
terpadu;
2. mengembangkan pelayanan publik berbasis elektronik yang
terpadu, menyeluruh, dan menjangkau masyarakat luas;
3. membangun fondasi teknologi informasi dan komunikasi
yang terintegrasi, aman, dan andal; dan
4. membangun SDM yang kompeten dan inovatif berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Visi SPBE
Misi SPBE
SPBE
Visi dan Misi
Instansi
Visi -
Misi
SPBE
1. SISTEM INFORMASI ARSITEKTUR
2. TEMPLATE EXCEL
PROSES PENYUSUNAN
ARSITEKTUR SPBE
74
74
74
74
75. 75
KOMPONEN UTAMA PENYUSUNAN ARSITEKTUR SPBE
75
75
75
Domain Arsitektur
Komponen arsitektur yang
menjelaskan substansi arsitektur
Mengidentifikasi target pengembangan
dan target interoperabilitas berdasarkan
pada masing-masing area
Domain Arsitektur Bisnis, Data dan Informasi,
Layanan, Aplikasi, Infrastruktur, dan
Keamanan
Referensi Arsitektur
Suatu model yang menggambarkan
komponen dasar dari arsitektur standar
yang digunakan sebagai acuan penyusunan
setiap domain arsitektur.
Untuk mengidentifikasi layanan yang
redundan dan serupa, dukung layanan
bersama dan interoperabilitas antar sistem
dan berikan panduan untuk memfasilitasi
aplikasinya
Referensi Arsitektur Bisnis, Data dan
Informasi, Layanan, Aplikasi, Infrastruktur,
dan Keamanan
Metadata Arsitektur
Informasi terstruktur yang
mendeskripsikan dan menjelaskan
mengenai domain arsitekturnya
Mendefinisikan elemen pemodelan (konsep,
relasi, batasan) yang mampu menggambarkan
hubungan antara ketiganya.
Metadata, Atribut, dan Relasi Metadata
Tata Kelola SPBE
Manajemen SPBE
Domain Keamanan SPBE
Domain
Aplikasi
SPBE
Domain Layanan SPBE
Tujuan dan Sasaran SPBE
Visi dan Misi SPBE
Arsitektur SPBE
Domain
Infrastruktur SPBE
Domain Data dan
Informasi
Domain Proses
Bisnis
76. 76
KOMPONEN UTAMA PENYUSUNAN ARSITEKTUR SPBE
76
76
76
Tata Kelola SPBE
Manajemen SPBE
Tujuan dan Sasaran SPBE
Visi dan Misi SPBE
Arsitektur SPBE
Domain Arsitektur
Referensi Arsitektur
Metadata Arsitektur
Komponen yang diperlukan
dalam proses menyusun
keterpaduan Arsitektur SPBE
Tata Kelola SPBE
Manajemen SPBE
Domain Keamanan SPBE
Domain
Aplikasi
SPBE
Domain Layanan SPBE
Tujuan dan Sasaran SPBE
Visi dan Misi SPBE
Arsitektur SPBE
Domain
Infrastruktur SPBE
Domain Data dan
Informasi
Domain Proses
Bisnis
80. Referensi
PENGISIAN ARSITEKTUR SPBE
PADA TEMPLATE EXCEL
✔ Referensi Arsitektur (RA) tingkat 1, 2, dan 3 telah disediakan
✔ IPPD melakukan validasi RA tingkat 3 dan Menyusun RA tingkat
4 dst
80
80
80
80