Memori komputer digunakan untuk menyimpan instruksi dan data proses yang sedang berjalan. Sistem operasi mengelola memori dengan cara menukar proses keluar dan masuk memori (swapping) agar memori dapat digunakan secara optimal oleh banyak proses sekaligus. Swapping dilakukan ketika proses selesai atau proses dengan prioritas tinggi tiba. Alokasi memori dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung proteksi memori. Fragmentasi memori dap
The document discusses various memory management techniques used by operating systems including memory allocation, paging, segmentation, virtual memory and page replacement algorithms. It provides details on how operating systems manage processes in memory using techniques like memory mapping, context switching, swapping and fragmentation handling. Various address translation mechanisms like logical, physical and virtual addresses are also summarized along with common page replacement algorithms like FIFO, LRU, OPT and their working.
Cache memory berfungsi mempercepat akses data dengan menyimpan salinan data dari memori utama. Terdapat beberapa elemen rancangan cache seperti ukuran blok, algoritma pengganti, dan fungsi pemetaan yang menentukan lokasi penyimpanan data di cache. Fungsi pemetaan langsung menempatkan setiap blok memori ke baris tunggal cache, sedangkan pemetaan asosiatif memungkinkan blok disimpan pada lokasi manapun.
This document provides an overview of memory management techniques in operating systems, including both static and dynamic allocation approaches. It discusses fixed and variable partitioning for static allocation, as well as first-fit, next-fit, best-fit, and worst-fit algorithms for dynamic allocation. The document also covers fragmentation, base-limit registers, swapping, paging, and segmentation for virtual memory management. The key aspects of paging include using page tables to map virtual to physical addresses, allowing sharing and abstracting physical organization. Segmentation divides memory into logical segments specified by segment tables.
1) Modul I/O bertanggung jawab atas pengontrolan perangkat luar dan pertukaran data antara perangkat luar dengan memori utama dan CPU. 2) Terdapat dua teknik penanganan I/O yaitu I/O terprogram dan interrupt-driven I/O dimana yang kedua lebih efisien karena tidak membuang waktu CPU. 3) Intel 8259A digunakan sebagai interrupt arbiter untuk mengelola prioritas modul I/O yang meminta interupsi.
The document discusses various memory management techniques used by operating systems including memory allocation, paging, segmentation, virtual memory and page replacement algorithms. It provides details on how operating systems manage processes in memory using techniques like memory mapping, context switching, swapping and fragmentation handling. Various address translation mechanisms like logical, physical and virtual addresses are also summarized along with common page replacement algorithms like FIFO, LRU, OPT and their working.
Cache memory berfungsi mempercepat akses data dengan menyimpan salinan data dari memori utama. Terdapat beberapa elemen rancangan cache seperti ukuran blok, algoritma pengganti, dan fungsi pemetaan yang menentukan lokasi penyimpanan data di cache. Fungsi pemetaan langsung menempatkan setiap blok memori ke baris tunggal cache, sedangkan pemetaan asosiatif memungkinkan blok disimpan pada lokasi manapun.
This document provides an overview of memory management techniques in operating systems, including both static and dynamic allocation approaches. It discusses fixed and variable partitioning for static allocation, as well as first-fit, next-fit, best-fit, and worst-fit algorithms for dynamic allocation. The document also covers fragmentation, base-limit registers, swapping, paging, and segmentation for virtual memory management. The key aspects of paging include using page tables to map virtual to physical addresses, allowing sharing and abstracting physical organization. Segmentation divides memory into logical segments specified by segment tables.
1) Modul I/O bertanggung jawab atas pengontrolan perangkat luar dan pertukaran data antara perangkat luar dengan memori utama dan CPU. 2) Terdapat dua teknik penanganan I/O yaitu I/O terprogram dan interrupt-driven I/O dimana yang kedua lebih efisien karena tidak membuang waktu CPU. 3) Intel 8259A digunakan sebagai interrupt arbiter untuk mengelola prioritas modul I/O yang meminta interupsi.
This document discusses various inter-process communication (IPC) types including shared memory, mapped memory, pipes, FIFOs, message queues, sockets, and signals. Shared memory allows processes to directly read and write to the same region of memory, requiring synchronization between processes. Mapped memory permits processes to communicate by mapping the same file into memory. Pipes and FIFOs allow for sequential data transfer between related and unrelated processes. Message queues provide a way for processes to exchange messages via a common queue. Signals are used to asynchronously notify processes of events.
Dokumen tersebut membahas tentang memori virtual dan teknik demand paging. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) memori virtual memungkinkan alamat logis program lebih besar dari alokasi memori fisik, (2) demand paging hanya memindahkan halaman ke memori ketika diperlukan, dan (3) penggantian halaman diperlukan ketika tidak ada frame kosong untuk menangani page fault.
Manajemen memori sangat penting untuk mengelola memori komputer secara efisien dengan cara mengalokasikan dan mendealokasikan memori untuk proses-proses, serta melakukan swapping antara memori utama dan penyimpanan sekunder. Ada dua jenis manajemen memori, yaitu dengan swapping yang melakukan pemindahan proses antara memori dan disk, serta tanpa swapping yang tidak melakukan pemindahan proses.
Memori virtual memisahkan memori logika pengguna dari memori fisik, menyediakan memori virtual besar meski memori fisik kecil. Ini mengurangi I/O, memori yang dibutuhkan, dan meningkatkan respon serta jumlah pengguna yang dilayani. Memori virtual dapat dilakukan dengan demand paging, dimana page hanya dimasukkan ke memori jika dibutuhkan.
The document discusses distributed shared memory (DSM) which provides a shared memory abstraction for loosely coupled distributed systems. DSM allows processes on different nodes in a distributed system to access shared memory as if it were a single logical memory. It implements this shared memory space through caching blocks of data in local memories and migrating blocks between nodes when needed to service memory requests. Key aspects of DSM systems covered include memory coherence protocols to ensure data consistency and techniques for managing caching and data migration between distributed nodes.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem file, meliputi konsep dasar file seperti struktur, atribut, operasi-operasi dasar, struktur direktori, metode akses file, proteksi, dan implementasi sistem file pada perangkat penyimpanan sekunder seperti disk.
The document discusses cache coherence in multiprocessor systems. It describes the cache coherence problem that can arise when multiple processors have caches and can access shared memory. It then summarizes two primary hardware solutions: directory protocols which maintain information about which caches hold which memory lines; and snoopy cache protocols where cache controllers monitor bus traffic to maintain coherence without a directory. Finally it mentions a software-based solution relying on compiler analysis and operating system support.
This document discusses memory management techniques in operating systems. It covers logical versus physical address spaces, swapping, contiguous allocation, paging, segmentation, and segmentation with paging. Specific techniques discussed include dynamic loading, dynamic linking, overlays, the role of the memory management unit in address translation, and issues like fragmentation that can occur with contiguous allocation.
nterprocess communication (IPC) is a set of programming interfaces that allow a programmer to coordinate activities among different program processes that can run concurrently in an operating system. This allows a program to handle many user requests at the same time. Since even a single user request may result in multiple processes running in the operating system on the user's behalf, the processes need to communicate with each other. The IPC interfaces make this possible. Each IPC method has its own advantages and limitations so it is not unusual for a single program to use all of the IPC methods.
IPC methods include pipes and named pipes; message queueing;semaphores; shared memory; and sockets.
This presentation elaborates what are multiprocessor operating systems, Multiprocessor Hardware, Multiprocessing models and frameworks, Multiprocessor Synchronization, Multiprocessor Scheduling, Applications of multiprocessing systems, Advantages, Disadvantages and Solutions and New trends of Multiprocessing.
Dokumen tersebut membahas tentang memori virtual, termasuk demand paging, pemindahan halaman, alokasi frame, dan thrashing. Memori virtual memisahkan memori logis dan fisik, memungkinkan program dieksekusi tanpa harus masuk ke memori secara keseluruhan.
This document discusses various inter-process communication (IPC) types including shared memory, mapped memory, pipes, FIFOs, message queues, sockets, and signals. Shared memory allows processes to directly read and write to the same region of memory, requiring synchronization between processes. Mapped memory permits processes to communicate by mapping the same file into memory. Pipes and FIFOs allow for sequential data transfer between related and unrelated processes. Message queues provide a way for processes to exchange messages via a common queue. Signals are used to asynchronously notify processes of events.
Dokumen tersebut membahas tentang memori virtual dan teknik demand paging. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) memori virtual memungkinkan alamat logis program lebih besar dari alokasi memori fisik, (2) demand paging hanya memindahkan halaman ke memori ketika diperlukan, dan (3) penggantian halaman diperlukan ketika tidak ada frame kosong untuk menangani page fault.
Manajemen memori sangat penting untuk mengelola memori komputer secara efisien dengan cara mengalokasikan dan mendealokasikan memori untuk proses-proses, serta melakukan swapping antara memori utama dan penyimpanan sekunder. Ada dua jenis manajemen memori, yaitu dengan swapping yang melakukan pemindahan proses antara memori dan disk, serta tanpa swapping yang tidak melakukan pemindahan proses.
Memori virtual memisahkan memori logika pengguna dari memori fisik, menyediakan memori virtual besar meski memori fisik kecil. Ini mengurangi I/O, memori yang dibutuhkan, dan meningkatkan respon serta jumlah pengguna yang dilayani. Memori virtual dapat dilakukan dengan demand paging, dimana page hanya dimasukkan ke memori jika dibutuhkan.
The document discusses distributed shared memory (DSM) which provides a shared memory abstraction for loosely coupled distributed systems. DSM allows processes on different nodes in a distributed system to access shared memory as if it were a single logical memory. It implements this shared memory space through caching blocks of data in local memories and migrating blocks between nodes when needed to service memory requests. Key aspects of DSM systems covered include memory coherence protocols to ensure data consistency and techniques for managing caching and data migration between distributed nodes.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem file, meliputi konsep dasar file seperti struktur, atribut, operasi-operasi dasar, struktur direktori, metode akses file, proteksi, dan implementasi sistem file pada perangkat penyimpanan sekunder seperti disk.
The document discusses cache coherence in multiprocessor systems. It describes the cache coherence problem that can arise when multiple processors have caches and can access shared memory. It then summarizes two primary hardware solutions: directory protocols which maintain information about which caches hold which memory lines; and snoopy cache protocols where cache controllers monitor bus traffic to maintain coherence without a directory. Finally it mentions a software-based solution relying on compiler analysis and operating system support.
This document discusses memory management techniques in operating systems. It covers logical versus physical address spaces, swapping, contiguous allocation, paging, segmentation, and segmentation with paging. Specific techniques discussed include dynamic loading, dynamic linking, overlays, the role of the memory management unit in address translation, and issues like fragmentation that can occur with contiguous allocation.
nterprocess communication (IPC) is a set of programming interfaces that allow a programmer to coordinate activities among different program processes that can run concurrently in an operating system. This allows a program to handle many user requests at the same time. Since even a single user request may result in multiple processes running in the operating system on the user's behalf, the processes need to communicate with each other. The IPC interfaces make this possible. Each IPC method has its own advantages and limitations so it is not unusual for a single program to use all of the IPC methods.
IPC methods include pipes and named pipes; message queueing;semaphores; shared memory; and sockets.
This presentation elaborates what are multiprocessor operating systems, Multiprocessor Hardware, Multiprocessing models and frameworks, Multiprocessor Synchronization, Multiprocessor Scheduling, Applications of multiprocessing systems, Advantages, Disadvantages and Solutions and New trends of Multiprocessing.
Dokumen tersebut membahas tentang memori virtual, termasuk demand paging, pemindahan halaman, alokasi frame, dan thrashing. Memori virtual memisahkan memori logis dan fisik, memungkinkan program dieksekusi tanpa harus masuk ke memori secara keseluruhan.
Manajemen memory Bab I Politeknik Negeri Bengkalistengkujefrizal
Memori dan manajemen memori adalah hal penting dalam sistem operasi. Memori digunakan untuk menyimpan instruksi dan data, sementara manajemen memori mengelola alokasi dan pelepasan memori. Beberapa strategi yang digunakan termasuk memori maya, overlay, swapping, dan pencatatan status memori menggunakan peta bit atau linked list.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem operasi khususnya tentang penjadwalan proses dan manajemen memori. Ia menjelaskan tujuan dari multiprogramming untuk memaksimalkan pemanfaatan CPU dengan menyimpan beberapa proses di memori sekaligus. Selanjutnya membahas tentang penjadwal yang menentukan urutan proses mana yang akan dieksekusi terlebih dahulu menggunakan berbagai algoritma penjadwalan. Terakhir membahas tentang man
Dokumen tersebut membahas konsep dasar manajemen memori pada sistem operasi, meliputi konsep binding, dynamic loading, dynamic linking, overlay, ruang alamat logika dan fisik, swapping, pengalokasian berurutan (contiguous allocation), dan pengalokasian tidak berurutan (non contiguous allocation).
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang metode alokasi memori dalam sistem operasi, (2) Terdapat tiga metode alokasi memori yaitu contiguous memory allocation, segmentation, dan paging, (3) Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mengalokasikan memori untuk proses-proses.
Dokumen tersebut membahas beberapa algoritma penjadwalan proses pada sistem operasi, yaitu penjadwalan Multilevel Queue, Multilevel Feedback Queue, Guaranteed, dan Multiple Processor. Algoritma-algoritma tersebut dibandingkan berdasarkan keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam mengelola sumber daya komputer seperti CPU.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen memori dalam sistem operasi. Terdapat beberapa bagian utama yaitu memory manager yang menentukan proses mana yang masuk antrian, jenis-jenis memori, alamat memori, isi memori, dan fungsi manajemen memori seperti mengalokasikan dan mendealokasikan memori untuk proses. Dibahas pula manajemen memori berdasarkan ada tidaknya swapping atau paging antara memori utama dan disk.
1. Makalah ini membahas struktur sistem komputer dan sistem operasi, meliputi struktur I/O, penyimpanan, dan proteksi perangkat keras.
2. Sistem operasi berperan mengontrol dan mengelola perangkat keras serta menjalankan aplikasi perangkat lunak.
3. Struktur dasar sistem komputer terdiri atas CPU, memori, dan perangkat kontroler yang terhubung melalui bus.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan komponen-komponen utama sistem operasi modern yang meliputi managemen proses, memori utama, penyimpanan sekunder, sistem I/O, dan berkas. Sistem operasi memainkan peran penting dalam mengelola sumber daya komputer dan menyediakan layanan untuk program-program aplikasi.
Memori merupakan tempat menyimpan data dan instruksi program. Terdapat berbagai tingkatan memori dalam sistem komputer, mulai dari register, cache, memori utama, hingga memori sekunder. Manajemen memori bertujuan meningkatkan kecepatan akses prosesor serta memaksimalkan kapasitas penyimpanan.
1. Manajemen Memori
Referensi :
Pengantar Sistem Operasi Komputer, Masyarakat Digital Gotong Royong (MDGR), 2006,
http://bebas.vlsm.org/ v06/ Kuliah/ SistemOperasi/ BUKU/
Operating System Concepts, Abraham Silberschatz, Peter Galvin, Greg Gagne.
Seventh Edition, John Wiley, 2005
Sistem Operasi, Bambang Hariyanto. Ir., Edisi Kedua, Penerbit Informatika, 1999
2. Pengertian (1)
Memori adalah salah satu pusat kegiatan pada
sebuah komputer, karena setiap proses yang akan
dijalankan harus melalui memori terlebih dahulu.
CPU mengambil instruksi dari memori sesuai yang
ada pada program counter. Instruksi memerlukan
proses memasukkan/menyimpan ke alamat di
memori.
Tugas sistem operasi adalah mengatur peletakan
banyak proses pada suatu memori.
3. Pengertian (2)
Memori harus dapat digunakan dengan baik,
sehingga dapat memuat banyak proses dalam
suatu waktu.
Sebuah proses agar bisa dieksekusi bukan
hanya membutuhkan sumber daya dari CPU,
tetapi juga harus terletak dalam memori.
4. Swapping
Dalam tahapannya, suatu proses bisa saja
ditukar sementara keluar memori ke sebuah
penyimpanan sementara dan kemudian dibawa
lagi ke memori untuk melanjutkan
pengeksekusian.
Hal ini dalam sistem operasi disebut swapping.
5. Contoh Swapping (1)
Asumsikan sebuah multiprogramming environment dengan
penjadwalan CPU Round-Robin.
Ketika waktu kuantum habis, pengatur memori akan
menukar proses yang telah selesai dan memasukkan
proses yang lain ke dalam memori yang sudah bebas.
Di saat yang bersamaan, penjadwal CPU akan
mengalokasikan waktu untuk proses lain di dalam memori.
Ketika waktu kuantum setiap proses sudah habis, proses
tersebut akan ditukar dengan proses lain.
Untuk kondisi ideal, penukaran proses dapat dilakukan
dengan cepat sehingga proses akan selalu berada dalam
memori dan siap dieksekusi saat penjadwal CPU hendak
menjadwal CPU.
Hal ini berkaitan dengan CPU utilization.
6. Contoh Swapping (2)
Swapping dapat juga terdapat dalam penjadwalan
berbasis prioritas (priority scheduling).
Jika proses dengan prioritas lebih tinggi tiba dan meminta
layanan, manajer memori dapat menukar keluar memori
proses-proses yang prioritasnya rendah sehingga proses-
proses yang prioritasnya lebih tinggi tersebut dapat
dieksekusi.
Setelah proses-proses yang memiliki prioritas lebih tinggi
tersebut selesai dieksekusi, proses-proses dengan
prioritas rendah dapat ditukar kembali ke dalam memori
dan dilanjutkan eksekusinya.
Cara ini disebut juga dengan metoda roll in, roll out.
7. Alokasi Memori (1)
Ketika proses yang sebelumnya ditukar, akan
dikembalikan ke ruang memori. Ada 2 kemungkinan
yang terjadi.
Pertama, apabila pemberian alamat dilakukan pada
waktu pembuatan atau waktu pengambilan, maka
proses tersebut pasti akan menempati ruang memori
yang sama.
Kedua, apabila pemberian alamat diberikan pada waktu
eksekusi, ada kemungkinan proses akan dikembalikan
ke ruang memori yang berbeda dengan sebelumnya.
8. Alokasi Memori (2)
Penukaran membutuhkan sebuah penyimpanan
sementara.
Penyimpanan sementara pada umumnya adalah
sebuah fast disk, dan harus cukup untuk
menampung salinan dari seluruh gambaran
memori untuk semua pengguna, dan harus
mendukung akses langsung terhadap gambaran
memori tersebut.
9. Alokasi Memori (3)
Sistem mengatur ready queue yang berisikan semua
proses yang gambaran memorinya berada di memori
dan siap untuk dijalankan.
Saat sebuah penjadwal CPU ingin menjalankan sebuah
proses, ia akan memeriksa apakah proses yang
mengantri di ready queue tersebut sudah berada di
dalam memori tersebut atau belum.
Apabila belum, penjadwal CPU akan melakukan
penukaran keluar terhadap proses-proses yang berada
di dalam memori sehingga tersedia tempat untuk
memasukkan proses yang hendak dieksekusi tersebut.
Setelah itu proses yang diinginkan akan dieksekusi.
10. Proteksi Memori
Proteksi memori adalah sebuah sistem yang
mencegah sebuah proses dari pengambilan
memori proses lain yang sedang berjalan pada
komputer yang sama dan pada saat yang sama
pula.
Proteksi memori selalu mempekerjakan
hardware (Memori Manajemen Unit/MMU) dan
sistem software untuk mengalokasikan memori
yang berbeda untuk proses yang berbeda.
11. Alokasi Memori Berkesinambungan (1)
Memori utama harus dapat melayani baik sistem
operasi maupun proses pengguna.
Harus ada alokasi pembagian memori seefisien
mungkin.
Salah satunya adalah dengan cara alokasi
memori berkesinambungan.
Alokasi memori berkesinambungan berarti
alamat memori diberikan kepada proses secara
berurutan dari kecil ke besar.
12. Alokasi Memori Berkesinambungan (2)
Keuntungan Alokasi Memori Berkesinambungan
1. Sederhana
2. Cepat
3. Mendukung proteksi memori
Sedangkan kerugian dari menggunakan alokasi
memori berkesinambungan adalah :
Apabila tidak semua proses dialokasikan di
waktu yang sama, akan menjadi sangat tidak
efektif sehingga mempercepat habisnya memori.
14. Alokasi Memori Berkesinambungan (4)
Alokasi memori berkesinambungan dapat dilakukan
baik menggunakan sistem partisi banyak, maupun
menggunakan sistem partisi tunggal.
Sistem partisi tunggal berarti alamat memori yang akan
dialokasikan untuk proses adalah kelanjutan dari alamat
memori proses sebelumnya.
Sedangkan sistem partisi banyak berarti sistem operasi
menyimpan informasi tentang semua bagian memori
yang tersedia untuk dapat diisi oleh proses-proses
(disebut lubang / hole).
15. Alokasi Memori Berkesinambungan (5)
OS
process 5
process 8
process 2
OS
process 5
process 2
OS
process 5
process 2
OS
process 5
process 9
process 2
process 9
process 10
16. Alokasi Penyimpanan Dinamis (1)
Alokasi penyimpanan dinamis, yakni
bagaimana memenuhi permintaan sebesar n
dari kumpulan lubang-lubang (alokasi untuk
proses) yang tersedia.
17. Alokasi Penyimpanan Dinamis (2)
Ada berbagai solusi untuk mengatasi hal ini,
yaitu:
First fit : Mengalokasikan lubang pertama
ditemukan yang besarnya mencukupi.
Pencarian dimulai dari awal.
Best fit : Mengalokasikan lubang dengan
besar minimum yang mencukupi permintaan.
Worst fit : Mengalokasikan lubang terbesar
yang ada
18. Alokasi Penyimpanan Dinamis (3)
Setiap metoda memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Menggunakan best fit dan worst fit berarti kita harus
selalu memulai pencarian lubang dari awal, kecuali
apabila lubang sudah disusun berdasarkan ukuran.
Metode worst fit akan menghasilkan sisa lubang
yang terbesar.
Sementara metoda best fit akan menghasilkan sisa
lubang yang terkecil.
19. Fragmentasi (1)
Fragmentasi adalah munculnya lubang-lubang
yang tidak cukup besar untuk menampung
permintaan dari proses.
Fragmentasi dapat berupa fragmentasi internal
maupun fragmentasi eksternal.
20. Fragmentasi Ekternal (1)
Fragmentasi ekstern muncul apabila jumlah
keseluruhan memori kosong yang tersedia
memang mencukupi untuk menampung
permintaan tempat dari proses, tetapi letaknya
tidak berkesinambungan atau terpecah menjadi
beberapa bagian kecil sehingga proses tidak dapat
masuk
21. Fragmentasi Ekternal (2)
Misalnya, sebuah proses meminta ruang memori
sebesar 17 KB, sedangkan memori dipartisi menjadi
blok-blok yang besarnya masing-masing 5 KB.
Maka, yang akan diberikan pada proses adalah 3 blok
ditambah 2 KB dari sebuah blok.
Sisa blok yang besarnya 3 KB akan disiapkan untuk
menampung proses lain atau jika ia bertetangga
dengan ruang memori yang kosong, ia akan bergabung
dengannya.
Akibatnya dengan sistem partisi banyak dinamis, bisa
tercipta lubang-lubang di memori, yaitu ruang memori
yang kosong.
22. Fragmentasi Ekternal (3)
Keadaan saat lubang-lubang ini tersebar yang
masing-masing lubang tersebut tidak ada yang
bisa memenuhi kebutuhan proses padahal jumlah
dari besarnya lubang tersebut cukup untuk
memenuhi kebutuhan proses disebut sebagai
fragmentasi ekstern.
23. Fragmentasi Internal (1)
Fragmentasi intern muncul apabila jumlah memori
yang diberikan oleh penjadwal CPU untuk
ditempati proses lebih besar daripada yang diminta
proses karena adanya selisih antara permintaan
proses dengan alokasi lubang yang sudah
ditetapkan.
24. Fragmentasi Internal (2)
Misalnya ada proses dengan permintaan memori
sebesar 17 KB dan memori dipartisi menjadi blok yang
masing-masing besarnya 5 KB.
Pada sistem partisi banyak tetap, memori yang
dialokasikan untuk proses adalah 4 blok, atau sebesar
20 KB. Padahal, yang terpakai hanya 17 KB.
Sisa 3 KB tetap diberikan pada proses tersebut,
walaupun tidak dipakai oleh proses tersebut.
Hal ini berarti pula proses lain tidak dapat memakainya.
Perbedaan memori yang dialokasikan dengan yang
diminta inilah yang disebut fragmentasi intern.