Dokumen tersebut membahas tentang kerangka kerja dan proses pertimbangan teknis pertanahan (PTP) yang meliputi subjek dan objek permohonan PTP, pelaksana, tata cara pemberian PTP, penyerahan dan penyimpanan data, serta ketentuan peralihan dan penutup.
KKPR digunakan sebagai acuan perolehan tanah dan perizinan berusaha. Dokumen ini memberikan pertimbangan teknis pertanahan untuk mendukung rencana kegiatan berusaha atau non-berusaha yang diajukan."
KKPR digunakan sebagai acuan perolehan tanah dan perizinan berusaha. Dokumen ini memberikan pertimbangan teknis pertanahan untuk mendukung rencana kegiatan berusaha atau non-berusaha yang diajukan."
KKPR digunakan sebagai acuan perolehan tanah dan perizinan berusaha. Dokumen ini memberikan pertimbangan teknis pertanahan untuk mendukung rencana kegiatan berusaha atau non-berusaha yang diajukan."
KKPR digunakan sebagai acuan perolehan tanah dan perizinan berusaha. Dokumen ini memberikan pertimbangan teknis pertanahan untuk mendukung rencana kegiatan berusaha atau non-berusaha yang diajukan."
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfHackEuy
UU CK dan PP No. 21/2021 merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja melalui penyederhanaan pengaturan penataan ruang, di antaranya dengan mengintegrasikan berbagai produk rencana tata ruang dan mempermudah proses perizinan berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi layanan pengecekan sertipikat tanah dan surat keterangan pendaftaran tanah secara elektronik di Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Barat. Dijelaskan dasar hukum, syarat permohonan, proses pemeriksaan berkas, hambatan yang kerap dihadapi, serta upaya penyelesaian yang dilakukan.
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar di Indonesia. Tanah terlantar didefinisikan sebagai tanah yang tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaannya atau tujuan pemberian hak atas tanah. Peraturan ini mengatur tahapan identifikasi tanah terlantar, pemberian peringatan kepada pemegang hak, penetapan tanah sebagai terlant
Peraturan Bupati Pakpak Bharat mengatur tentang izin usaha pengambilan dan pengolahan mineral bukan logam dan batuan. Dokumen ini menjelaskan ketentuan umum, bentuk usaha, persyaratan perizinan, dan tata cara memperoleh izin termasuk proses verifikasi lapangan dan rekomendasi dari dinas terkait sebelum penerbitan izin.
Disampaikan oleh perwakilan Ditjen BAKD Kemendagri pada Sosialisasi Humum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
UU CIPTA KERJA mengatur penyederhanaan produk rencana tata ruang dengan menghapuskan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, sehingga hanya ada 1 bentuk rencana umum dan 2 bentuk rencana rinci tata ruang. UU CIPTA KERJA juga mewajibkan integrasi kebijakan pengaturan ruang dalam satu produk rencana tata ruang."
Peraturan Bupati Pakpak Bharat mengatur tentang izin pemakaian kekayaan daerah seperti tanah, bangunan, alat-alat berat dan pertanian. Pemohon harus mengajukan permohonan tertulis beserta persyaratan ke Kantor Pelayanan Perizinan Satu Pintu, kemudian akan diverifikasi oleh dinas terkait sebelum Bupati memberikan izin. Jangka waktu izin dan biaya tambahan diatur apabila melewati batas waktu
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...Oswar Mungkasa
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan perkotaan seperti kemacetan, banjir, permukiman kumuh, timbunan sampah, dan alihan fungsi lahan serta solusi-solusi yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan barang milik daerah melalui sistem informasi dan manajemen daerah barang milik daerah (SIMDA BMD). Isu utama yang dibahas adalah pentingnya pengelolaan aset daerah, tahapan pengelolaan barang milik daerah, dan peraturan terkait pengelolaan barang milik daerah.
ATR BPN - Paparan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK 2023Gugum Gumilar
[Ringkasan]
Dokumen ini membahas tahapan penyelenggaraan konsolidasi tanah pada penanganan permukiman kumuh, meliputi perencanaan konsolidasi tanah, pelaksanaan konsolidasi tanah, dan pengawasan konsolidasi tanah. Juga dibahas klasifikasi status kepemilikan tanah dan mekanisme pengajuan alih hak atas tanah. Terakhir membahas kriteria kesiapan lahan/pertanahan untuk pelaksanaan konsolidasi tanah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengaturan tata ruang dan rencana detail tata ruang dalam mendukung ekosistem investasi dan kemudahan berusaha serta meningkatkan kinerja pelayanan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang.
PPT MATERI I - PENATAAN RUANG DALAM FRAME - ZULFIKAR MARDIYADI.pdfHackEuy
UU CK dan PP No. 21/2021 merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja melalui penyederhanaan pengaturan penataan ruang, di antaranya dengan mengintegrasikan berbagai produk rencana tata ruang dan mempermudah proses perizinan berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi layanan pengecekan sertipikat tanah dan surat keterangan pendaftaran tanah secara elektronik di Kantor Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Barat. Dijelaskan dasar hukum, syarat permohonan, proses pemeriksaan berkas, hambatan yang kerap dihadapi, serta upaya penyelesaian yang dilakukan.
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Penertiban Dan Pendayagunaan T...Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar di Indonesia. Tanah terlantar didefinisikan sebagai tanah yang tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaannya atau tujuan pemberian hak atas tanah. Peraturan ini mengatur tahapan identifikasi tanah terlantar, pemberian peringatan kepada pemegang hak, penetapan tanah sebagai terlant
Peraturan Bupati Pakpak Bharat mengatur tentang izin usaha pengambilan dan pengolahan mineral bukan logam dan batuan. Dokumen ini menjelaskan ketentuan umum, bentuk usaha, persyaratan perizinan, dan tata cara memperoleh izin termasuk proses verifikasi lapangan dan rekomendasi dari dinas terkait sebelum penerbitan izin.
Disampaikan oleh perwakilan Ditjen BAKD Kemendagri pada Sosialisasi Humum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
UU CIPTA KERJA mengatur penyederhanaan produk rencana tata ruang dengan menghapuskan RTR KS Provinsi dan Kabupaten/Kota, sehingga hanya ada 1 bentuk rencana umum dan 2 bentuk rencana rinci tata ruang. UU CIPTA KERJA juga mewajibkan integrasi kebijakan pengaturan ruang dalam satu produk rencana tata ruang."
Peraturan Bupati Pakpak Bharat mengatur tentang izin pemakaian kekayaan daerah seperti tanah, bangunan, alat-alat berat dan pertanian. Pemohon harus mengajukan permohonan tertulis beserta persyaratan ke Kantor Pelayanan Perizinan Satu Pintu, kemudian akan diverifikasi oleh dinas terkait sebelum Bupati memberikan izin. Jangka waktu izin dan biaya tambahan diatur apabila melewati batas waktu
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...Oswar Mungkasa
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan perkotaan seperti kemacetan, banjir, permukiman kumuh, timbunan sampah, dan alihan fungsi lahan serta solusi-solusi yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan barang milik daerah melalui sistem informasi dan manajemen daerah barang milik daerah (SIMDA BMD). Isu utama yang dibahas adalah pentingnya pengelolaan aset daerah, tahapan pengelolaan barang milik daerah, dan peraturan terkait pengelolaan barang milik daerah.
ATR BPN - Paparan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK 2023Gugum Gumilar
[Ringkasan]
Dokumen ini membahas tahapan penyelenggaraan konsolidasi tanah pada penanganan permukiman kumuh, meliputi perencanaan konsolidasi tanah, pelaksanaan konsolidasi tanah, dan pengawasan konsolidasi tanah. Juga dibahas klasifikasi status kepemilikan tanah dan mekanisme pengajuan alih hak atas tanah. Terakhir membahas kriteria kesiapan lahan/pertanahan untuk pelaksanaan konsolidasi tanah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengaturan tata ruang dan rencana detail tata ruang dalam mendukung ekosistem investasi dan kemudahan berusaha serta meningkatkan kinerja pelayanan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang.
Similar to [SLIDE REV 23] RAPERMEN PTP_01042021.pdf (20)
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
1. DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA,
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL
JAKARTA, 1 APRIL 2021
2. PENERBITAN KKPR
PKKPR
PENEGASAN STATUS DAN
REKOMENDASI
PENGUASAAN TANAH
TIMBUL
PERUBAHAN PENGGUNAAN
DAN PEMANFAATAN TANAH
PENYELESAIAN ADM
PERTANAHAN
RKKPR
KEGIATAN BERUSAHA
KEGIATAN
NONBERUSAHA
KEGIATAN BERSIFAT
STRATEGIS NASIONAL
PELAKU USAHA NON
UMK
MASYARAKAT
PP 21/2021
Pasal 140 Ayat (3)
PP 16 Tahun 2004 Pasal 12
Permen ATR/ KaBPN Nomor
17/2016 Pasal 15 dan Pasal 16
PP 16/2004 Pasal 23
Pp 38/2007 Pasal 2 ayat (4) i
Perpres 59/2019
PP 16 Tahun 2004 Pasal 10
PP 21/2021
Pasal 108 Ayat (3)
PP 21/2021
Pasal 124 Ayat (3)
REKOMENDASI
TANAH TIMBUL
Pola penyesuaian penguasaan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah,
KEBIJAKAN PENGGUNAAN TANAH,
ALIH FUNGSI LAHAN
Pertimbangan dalam Pemeriksaan tanah
WNI
Badan Hukum
LINGKUP LAYANAN PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN
1
3. Perizinan Berusaha
berbasis Risiko:
▪ Kegiatan bersifat
strategis nasional
▪ HPL Bank Tanah
▪ Kawasan/tanah yang
akan diberikan HPL
untuk kegiatan
strategis nasional
UMK
Non UMK
Kegiatan
Berusaha dapat
dijalankan
Apakah RDTR
tersedia?
Konfirmasi
KKPR
(by system)
Persetujuan
KKPR
(by system)
Penilaian berdasarkan
asas penataan ruang
dan PTP
Rekomendasi
KKPR
(diterbitkan
melalui OSS)
Skala usaha
Koordinat
lokasi
Kebutuhan
luas lahan
Informasi
penguasaan
tanah
KBLI 5 digit –
risiko usaha
RDTR
INTERAKTIF
Penilaian KKPR
(otomatis sistem)
Pengecekan RTR & PTP**
untuk Persetujuan KKPR
(sementara manual)
GISTARU
Satupeta.
KKP
Pelaku usaha
menginput
rencana usaha
RTRWN
RTR KSN
RTRWP
RTRWK
(RTRL,
RZ KAW,
RZ KSN/T,
RZWP3K)
▪ Risiko rendah:
NIB sebagai legalitas
▪ Risiko menengah
rendah:
NIB + sertifikat standar
(self declare)
▪ Risiko menengah
tinggi:
NIB + sertifikat standar
▪ Risiko tinggi:
NIB + Izin
Cek Lokasi
GISTARU
Satupeta.KKP
Cek Risiko
• KBLI-Risiko
• NSPK
Standar
• Negative
List Daerah/
catatan
kekhususan
SPI
(SUBSISTEM
PELAYANAN
INFORMASI)
Melihat Informasi
(Self Assessed)
REGISTRASI
Data Identitas
Data Legalitas
HAK
AKSES
Berlokasi di dalam
KEK/KI yang telah
memiliki HPL?
Termuat
di RTR?
Hanya untuk Pemohon Badan Usaha*
Permohonan
Perizinan Berusaha
BARU (Pemohonbelum
memiliki NIB)
Permohonan Perizinan
Berusaha TAMBAHAN
(Pemohontelah memiliki NIB)
Proses Pengisian
Identitas Usaha
Proses Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
Satupeta.
KKP
GIS
TARU
Self Declaration/ Automated Response
ATR/BPN: Wilayah Darat KKP: Wilayah Perairan/Laut
ATR/BPN: Wilayah Darat
KKP: Wilayah Perairan/Laut
SUB-SISTEMPELAYANAN
INFORMASI(SPI)
MODULKKPR
Pendaftaran/
Pembayaran
PNBP
Perizinan
Berusaha
*Untuk Pemohon non-Badan Usaha melalui Mekanisme Perizinan Non-Berusaha
UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU CK PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135-143 **PTP disampaikan paling lama 10 hari sejak pendaftaran/penerimaan PNBP
TanpaPTP
KKPR DALAM PERIZINAN BERUSAHA
2
4. Koordinat lokasi
Kebutuhan luas lahan
Informasi penguasaan tanah
Apakah RDTR
tersedia?
Penilaian KKPR
RDTR
INTERAKTIF
GISTARU
Satupeta.KKP
Konfirmasi
KKPR
Persetujuan
KKPR
Pengecekan RTR untuk
Persetujuan KKPR dengan
memperhatikan PTP
Perizinan
Non-Berusaha**
**Yang dipersyaratkan UU
Cek Lokasi
GISTARU
Satupeta.KKP
Cek Risiko
• KBLI-Risiko
• Negative
List Daerah
• Kegiatan
lainnya
GIS
TARU
SPI
(SUBSISTEM
PELAYANAN
INFORMASI)
Melihat Informasi
(Self Assessed)
Masyakarat* mengajukan
permohonan KKPR
*Masyarakat adalah masyarakat non-
berusaha dan pemohon PSN non-
badan usaha
Satu
peta.
KKP
ATR/BPN: Wilayah Darat
RTRWN
RTR KSN
RTRWP
RTRWK
(RTRL,
RZ KAW,
RZ KSN/T,
RZWP3K)
Berlokasi di dalam
KEK/KI yang telah
memiliki HPL?
Pendaftaran/
Pembayaran
PNBP
PP No. 21/2021: Pasal 116-135, Pasal 135-143
KKPR DALAM PERIZINAN NONBERUSAHA
3
7. STRUKTUR KERANGKA RAPERMEN PERTIMBANGAN TEKNIS PERTANAHAN
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II SUBJEK DAN OBJEK
BAB III PELAKSANA
BAB IV TATA CARA PEMBERIAN
BAB IV TATA CARA PEMBERIAN PERTIMBANGAN TEKNIS
PERTANAHAN
BAB V PENYERAHAN DAN PENYIMPANAN DATA
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
BAB VII PEMANTAUAN DAN EVALUASI
BAB VIII TARIF PELAYANAN
BAB IX KETENTUAN PERALIHAN
BAB X KETENTUAN PENUTUP
BAB VII KETENTUAN PERALIHAN
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II SUBJEK DAN OBJEK
BAB III PELAKSANA
I. Umum
II. Tata Cara Pemberian Pertimbangan
Teknis Pertanahan
Paragraf
1. Permohonan
2. Peninjauan Lapangan
3. Pengolahan dan Analisis Data
4. Rapat Pembahasan
5. Penyusunan Risalah dan Peta
6. Penerbitan
I. Penyerahan Pertimbangan Teknis Pertanahan
II. Penyimpanan Data dan Dokumen
I. Umum
II. Permohonan
III. Peninjauan Lokasi
IV. Pengolahan dan Analisis Data
V. Rapat Pembahasan
VI. Penyusunan Risalah dan Peta
VII. Penerbitan
VIII. Jangka Waktu Pelaksanaan
I. Penyerahan Pertimbangan Teknis Pertanahan
II. Penyimpanan Data dan Dokumen BAB V PENYERAHAN DAN PENYIMPANAN DATA
BAB VI JANGKA WAKTU
Outline
PERMEN
27/ 2019
Outline
RAPERMEN
PTP
6
LAMPIRAN
LAMPIRAN
8. Substansi Baru
Ketentuan mengenai Perolehan tanah
Pasal 4, pasal 24 ayat (2),
PTP sebagai dasar untuk perolehan tanah, pemindahan hak atas tanah dan penerbitan:
▪ PKKPR untuk kegiatan berusaha;
▪ PKKPR untuk kegiatan nonberusaha; dan
▪ RKKPR untuk kegiatan yang bersifat strategis nasional
Pasal 28,
Pengaturan mengenai Pelaku Usaha belum memiliki/menguasai tanah, perolehan tanah
dilakukan setelah memperoh Persetujuan KKPR atau RKKPR dalam jangka waktu sesuai
masa berlakunya KKPR.
7
9. Ketentuan PTP dalam rangka penyelesaian administrasi pertanahan
Pasal 7
Ketentuan jangka waktu
Pasal 27 ayat (1), (2) dan (3)
- PTP berlaku sesuai dengan jangka waktu KKPR.
- PTP selain untuk KKPR berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
- kecuali apabila subjek yang menguasai dan/atau memiliki tanah memohon PTP maka PTP
yang telah diterbitkan pada bagian lokasi tersebut menjadi tidak berlaku.
8
10. Pasal 8 ayat (3)
Tim Pertimbangan Teknis Pertanahan bertugas untuk:
a. memeriksa data subjek dan objek permohonan, antara lain memverifikasi jumlah dan
luas bidang tanah yang dimiliki oleh subjek berdasarkan data di dalam sistem KKP
memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. menyiapkan data pertanahan terkait objek permohonan;
c. melaksanakan peninjauan lapangan;
d. mengolah dan menganalisa data pertanahan dan data hasil peninjauan lapangan;
e. memberikan pertimbangan aspek fisik dan yuridis dalam rapat pembahasan atas hasil
pengolahan dan analisis data;
f. menyusun risalah Pertimbangan Teknis Pertanahan; dan
g. menyiapkan konsep Pertimbangan Teknis Pertanahan yang akan ditandatangani oleh
Kepala Kantor Pertanahan.
9
11. Pasal 10 ayat (1) huruf b dan c
Pemberian Pertimbangan Teknis Pertanahan memperhatikan:
a. RTR;
b. sifat dan jenis hak;
c. ketentuan luas minimum;
d. kemampuan tanah;
e. penggunaan dan pemanfaatan tanah sekitarnya;
f. ketersediaan tanah; dan
g. ketentuan perundang-undangan terkait penggunaan dan pemanfaatan tanah.
10