Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas peluncuran buku tentang paradigma bintang dan refleksi sosial politik mutakhir, (2) Indonesia dianggap sedang menghadapi tiga krisis yaitu korupsi, narkoba, dan radikalisme, (3) Paradigma bintang diusulkan sebagai dasar untuk menghadapi tantangan era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
5. INDONESIA DARURAT 3 HAL; KORUPSI,
NARKOBA DAN RADIKALISME
Tercatat, ada sembilan menteri, 19 gubernur, 44 anggota DPR, dua
mantan Gubernur Bank Indonesia, dan empat ketua umum partai
yang telah dipenjara karena korupsi (Kompas, 03/12/15).
Kasus ‘’Papa Minta Saham’’ adalah tragedi politik Indonesia yang
sangat memilukan.
Pengguna Narkoba di Indonesia menurut data tahun 2014 sebesar
4,1 juta orang.
Narkoba menyumbang kematian sebanyak 12.045 jiwa per tahun.
Setiap harinya rata-rata ada 33 orang meninggal dunia akibat
narkoba.
1,284,871 Juta pemakai narkoba adalah pelajar dan mahasiswa.
83 % Pemakai Narkoba mengaku pernah melakukan seks bebas.
Rata2 usia pertama kali coba 18 tahun, termuda 8 tahun, dan tertua
42 tahun
(Sumber, Riset BNN 2014).
6. FAKTA RIIL
Benih Radikaliseme dan terorisme di Indonesia
tidak pernah mati.
Kasus Bom Sarinah 14 Januari 2016 adalah bukti
nyata radikalisme/terorisme .
Insiden pembakaran masjid di Tolikara Papua 17
Juli 2015 dan insiden pembakaran gereja di Aceh
Singkil 13 Oktober 2015 adalah fenomena sosial
yang nyata terjadi.
Dunia dan Indonesia saat ini sedang terancam oleh
adanya ISIS.
Berpola pikir bintang, terbuka dan mau menghargai
adalah suatu keniscayaan.
7.
8. SEKARANG ERA MEA
Indonesia dan negara-Negara Asia Tenggara per 31
Desember 2015 sudah memasuki era Masyarakat
Ekonomi ASEAN.
Ciri: Perdagangan bebas, lalu lintas barang, jasa, dan
modal semakin mudah keluar masuk sesama anggota
ASEAN.
Era persaingan terbuka.
Paradigma adalah kunci kita menghadapi MEA.
Peningkatan kapasitas (keterampilan) dan skill bahasa
bahasa asing adalah keniscayaan.
9. MENGAPA PARADIGMA BINTANG ?
Masalah-masalah sosial politik (domestik dan
internasional) yang terjadi akar dasarnya adalah
paradigma aktor pelakunya semrawut dan salah
kaprah. Mau kaya kok jadi politikus? Mau kaya kok
korupsi? Mau hebat kok jadi teroris? Mau keren kok
urakan, brutal, nakal, dan malas?
Berpikir, bermental dan berperilaku bintang adalah
jalan keluar dari kesemrawutan sosial politik yang
ada.
10. MENGAPA PARADIGMA BINTANG ?
Kepada bintang manusia mesti belajar. Bintang
merupakan lambang kemuliaan, bintang juga
lambang kejayaan, tidak mudah mencapai derajat
bintang, tapi bukan hal mustahil pula untuk diraih.
Membangun paradigma yang benar dan berkualitas
adalah langkah awal mencapai derajat bintang. Jika
paradigma sudah benar, langkah menuju bintang
akan terbuka lebar. Kerja keras, kesungguhan,
ketulusan, kesabaran, toleran, bermental bersih
dan juara adalah kunci menuju derajat bintang.
11. PARADIGMA BINTANG SEBAGAI DASAR
Paradigma bintang selain berbentuk buku juga ada
secara online.
Visit paradigmabintang.blogspot.co.id