emulsa 16-terakhir

1.  Hitunglah HLB campuran Emulgator tsb.
R/ Tween 80 70
Span 80 30
 HLB Tween 80= 15 wt = 70
Span 80 = 4,3 ws = 30
wc =100
Wc.HLBc = Wt.HLBt + Ws.HLBs
100.HLBc = 70.15 + 30.4,3
70.15 + 30.4,3
HLBc =
100
HLBc = 11,79

2.  R/ Tween 20 qs
Span 20 ad 5
Untuk dibuat Emulgator nilai HLB = 12
Hitung berat Tween 20 dan Span 20
Perhitungan:
Tween 20 HLB =16,7 W = x g
Span 20 HLB = 8,6 W = (5-x)g
Wc.HLBc= HLBt.Wt + HLBs.Ws
5 . 12 = 16,7.x + 8,6.(5-x)
60 = 16,7x + 43 – 8,6x
60 – 43 = 16,7x – 8,6x
17 = 8,1x x = 2,1g
Tween 20 = 2,1 g, Span 20 = 2,9 g

3.  R/ Parafin cair 35
Cera 1
Cetyl alkohol 1
Emulgator 7
Air ad 100
Akan dibuat menjadi emulsi M/A, HLB
butuh masing-masing Paraf. Cair 12,
Cera 10 dan Cetyl alk. 15. Sebagai
emulgator digunakan Tween 80 dan
Span 80.
Hitunglah jumlah Tween 80 dan Span
80 yang digunakan

4.  HLB Tween 80 = 15 W = x
Span 80 = 4,3 W = 7 – x
 HLB yg dibutuhkan
37.HLBc = 35.12 + 1.10 +1.15
37 HLBc = 445 HLBc = 12.03
7.12,03 = x.15 + (7-x)4,3
84,21 = 15x + 30,1 – 4,3x
84,21 – 30,1 = 15x – 4,3x
x = 5,06
Tween 80 = 5,06
Span 80 = 1,94

5. PEMBUATAN EMULSI
 JUMLAH BESAR
 JUMLAH KECIL

6. PEMBUATAN EMULSI
SEKALA KECIL
 METODE GOM KERING
 METODE GOM BASAH
 METODE BOTOL

7. METODE GOM KERING
(KONTINENTAL)
 Metode 4,2,1
 Gunakan Lumpang kasar dan Kering
 4 Bgn minyak dgn 2 bgn Gom, kmd
dicampur dgn 1 bgn air skaligus
gerus hingga tbtk inti emulsi
 Bahan tambahan lainnya larutkan
dalam air yang tersedia

8. METODE GOM BASAH
(INGGRIS)
 METODE 2,1,2
 Gunakan Lumpang kasar dan Kering
 Buat mucilago gom dgn 2 bgn air
 Tambahkan sedikit demi sedikit minyak
sambil digerus, penambahan minyak
setelah minyak terdahulu telah
diemulsikan
 Encerkan, bila perlu dgn sirup lbh dulu

9. Metode Botol
 Umumnya untuk m.menguap
 Gom dan 2 bgn air dikocok dalam botol
 Setelah homogen tambahkan minyak
dan air sama banyak, kocok kuat-kuat
sampai terbentuk inti emulsi
 Encerkan tiap kali dengan air dengan
volume yang sama dgn minyak

10. MENENTUKAN TIPE EMULSI
1. PENGENCERAN
2. PEWARNAAN
3. KERTAS SARING
4. FLURISENSI UV
5. KONDUKTIVITAS LISTRIK

11. PENGENCERAN
 Emulsi dapat diencerkan dgn fase
luarnya
 Kedalam st emulsi ditambahkan
setengah bgn air:
 Dpt diencerkan (tdk pecah)
 Emulsi pecah
M / A
A / M

12. PEWARNAAN
 Metilen biru, lrt dlm air
 Sudan III, lrt dlm minyak
Metilen biru Sudan III
A / M M / A M / A A / M

13. KERTAS SARING
 AIR DAPAT MENYEBAR PD KERTAS
SARING
A/M M/A

14. FLOURISENSI UV
 MINYAK AKAN BERPENDAR JIKA
DISINARI DGN ULTRA VIOLET
M / A A / M

15. KONDUKTIVITAS LISTRIK
A/M M/A

16. STABILITAS EMULSI
 Fase dalam cendrung membentuk
agregat (bergabung)
 Agregat cendrung naik ke permukaan
atau mengendap (creaming)
 Berobahnya tipe emulsi secara tiba-tiba
(inversi)
 Terpisahnya menjadi dua fase yang
tidak dapat diemulsikan kembali
(breaking)

17. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI STABILITAS
 TEMPERATUR
 CAHAYA
 OKSIDASI UDARA
 JAMUR/MIKROBA

18. TERIMA KASIH
SELAMAT UJIAN