Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupUNESA
Â
Peta Konsep. Sistem Gerak. Sistem Gerak Pada Manusia. Rangka. Tulang. Praktikum. Sendi. Otot. Gangguan dan Kelainan pada SIstem Gerak. Teknologi Terapan untuk Gangguan Sistem Gerak. Sistem Gerak pada Tumbuhan. Sistem Gerak Pada Hewan. Uji Kompetensi. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian.
Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk HidupUNESA
Â
Peta Konsep. Sistem Gerak. Sistem Gerak Pada Manusia. Rangka. Tulang. Praktikum. Sendi. Otot. Gangguan dan Kelainan pada SIstem Gerak. Teknologi Terapan untuk Gangguan Sistem Gerak. Sistem Gerak pada Tumbuhan. Sistem Gerak Pada Hewan. Uji Kompetensi. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian.
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)Henky Yoga
Â
berkas presentasi PowerPoint ini dibuat oleh Henky Yoga Ari Pratama, kelas 11 MIA 8 dari SMA Negeri 1 Metro. berkas ini dibuat untuk disajikan di kelas Biologi.
GERAK Merupakan suatu tanggapan terhadap ransangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh
Disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang, sehingga gerak merupakan kerja sama antara otot dan tulang
Tulang (rangka) disebut sebagai alat gerak pasif, karena tulang hanya mengikuti kendali otot. Sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)Henky Yoga
Â
berkas presentasi PowerPoint ini dibuat oleh Henky Yoga Ari Pratama, kelas 11 MIA 8 dari SMA Negeri 1 Metro. berkas ini dibuat untuk disajikan di kelas Biologi.
GERAK Merupakan suatu tanggapan terhadap ransangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh
Disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang, sehingga gerak merupakan kerja sama antara otot dan tulang
Tulang (rangka) disebut sebagai alat gerak pasif, karena tulang hanya mengikuti kendali otot. Sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. TULANG
īĩ Fungsi utama tulang bagi tubuh, adalah :
īļMemberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh kita.
īļMelindungi organ dalam, misalnya tulang rusuk melindungi
jantung dan paru-paru, tulang tengkorak melindungi otak.
īļTempat menempelnya otot yang merupakan alat gerak aktif
sehingga dapat menggerakkan tulang.
īļPada jenis tulang tertentu, seperti tulang paha (femur) tulang juga
berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah. Sel darah
dibentuk di jaringan lunak yang terdapat di bagian tengah tulang.
3. TULANG
īĩ Berdasarkan jenisnya
īļ Tulang Rawan
o Tulang rawan merupakan tulang yang disusun oleh sel-sel tulang rawan.
Tulang ini bersifat lentur karena terdapat ruang antar sel tulang rawan.
Tulang ini mengandung zat kapur dan zat perekat.
o Contoh : ujung tulang rusuk, hidung, telinga, trakea, laring, bronkus, dan di
antara ruas-ruas tulang belakang.
īļ Tulang Keras
o Tulang keras memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras daripada
tulang rawan. Jenis tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang).
Terdapat banyak zat kapur diantara sel tulang keras dengan sedikit zat
perekat
o Contoh tulang keras adalah: tulang kering, tulang lengan, dan tulang
selangka.
4. TULANG
īĩ Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3, yaitu :
īļ Tulang Pipa
o Bentuk tulang ini panjang dan bulat dengan rongga di tengahnya seperti
pipa. Contoh : tulang jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.
īļ Tulang Pipih
o Bentuk tulang ini gepeng atau pipih. Tulang pipih memiliki fungsi sebagai
tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
Contoh : tulang dada, tulang belikat,dan tulang rusuk.
īļ Tulang Pendek
o Tulang yang berbentuk bulat dan pendek. Contoh : ruas-ruas tulang
belakang, tulang pergelangan kaki, dan tulang pergelangan tangan.
5. TULANG
īĩ Anggota tubuh bagian tangan terdapat 6 jenis tulang :
īļ Tulang lengan atas (humerus),
īļ Tulang pengumpil (radius),
īļ Tulang hasta (ulna),
īļ Tulang pangkal telapak tangan (karpal),
īļ Tulang ruas jari (falang), dan
īļ Tulang telapak tangan (metakarpal).
īļ Apabila dihitung, jumlah seluruh tulang tubuh manusia dewasa terdiri
dari 206 tulang
6. TULANG
īĩ Struktur Tulang:
īļ Lekukan dan tonjolan pada tulangberfungsi sebagai
tempat menempelnya otot.
īļ Lubang pada tulang berfungsi sebagai tempat keluar
masuknya pembuluh darah dan saraf.
īļ Permukaan tulang ditutupi oleh membran yang
menempel dengan kuat, membran itu disebut
periosteum.
īļ Pada periosteum terdapat pembuluh-pembuluh darah
kecil yang berfungsi membawa zat-zat makanan ke
dalam tulang. Membran ini juga penting dalam
pertumbuhan dan perbaikan tulang.
7. TULANG
īĩ Struktur Tulang:
īļ Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak
atau disebut juga tulang keras, yaitu suatu lapisan tulang
yang keras dan kuat. Tulang kompak mengandung sel-sel
tulang, pembuluh-pembuluh darah, zat kapur dan fosfor,
serta serabut elastis.
īļ Tulang spons dalam tulang pipa atau tulang panjang
terdapat di daerah ujung tulang. Tulang spons kurang
kompak dan mempunyai banyak ruang-ruang kecil
terbuka yang membuat tulang menjadi ringan.
8. TULANG
īĩ Struktur Tulang:
īļ Tulang panjang mempunyai lubang atau saluran yang
besar. Saluran-saluran itu terdapat di tengah tulang
panjang dan diisi oleh jaringan berlemak yang disebut
sumsum.
īļ Sumsum merah tulang berada di daerah tulang panjang
bagian ujung di antara tulang spons, sedangkan sumsum
kuning berada di tulang panjang bagian tengah dan
sebagian besar berisi lemak.
īļ Ujung tulang panjang ditutup dengan suatu lapisan
jaringan tebal, lunak dan lentur, yang disebut dengan
tulang rawan (kartilago).
14. TULANG
īĩ Proses pengubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut dengan
penulangan atau osifikasi.
īĩ Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang rawan dan kemudian
meluas ke seluruh arah sesuai dengan pertumbuhan tulang rawan. Di
antara jaringan tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah.
Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium sehingga
tulang yang terbentuk menjadi keras.
15. SENDI
īĩ Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih.
īĩ Sendi yang tidak dapat digerakkan disebut dengan sinartrosis,
misalnya sendi pada tulang tengkorak
īĩ Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas disebut dengan
amfiartrosis, misalnya sendi antar ruas tulang belakang.
īĩ Sendi yang dapat digerakkan dengan bebas disebut dengan
diartrosis.
16. DIARTOSIS
īĩ Sendi Peluru
īļ Sendi peluru menghubungkan antara satu tulang yang
mempunyai Satu ujung bulat yang masuk ke ujung tulang lain
yang berongga seperti mangkok. Sendi ini dapat membentuk
gerakan sangat bebas.
īļ Contoh sendi peluru adalah sendi antara tulang lengan atas dan
tulang belikat, serta antara tulang pinggul dan tulang paha.
17. DIARTOSIS
īĩ Sendi Engsel
īļ Tipe sendi ini mempunyai gerakan satu arah, ada yang ke depan
dan ada yang ke belakang seperti engsel pintu.
īļ Contoh sendi engsel antara lain sendi-sendi pada siku dan lutut.
18. DIARTOSIS
īĩ Sendi Putar
īļ Pada sendi putar salah satu tulang berfungsi sebagai poros dan
ujung tulang yang lain berbentuk cincin yang dapat berputar
pada poros tersebut.
īļ Contohnya adalah persendian yang terdapat di antara tulang
tengkorak dengan tulang leher.
19. DIARTOSIS
īĩ Sendi Pelana
īļ Pertemuan antara dua tulang yang berbentuk seperti pelana
disebut dengan sendi pelana.
īļ Sendi ini dapat menggerakkan tulang ke dua arah, yaitu muka-
belakang dan ke samping.
īļ Contoh sendi ini adalah pada pangkal ibu jari.
20. DIARTOSIS
īĩ Sendi Geser
īļ Sendi geser menghubungkan antara dua tulang yang memiliki permukaan
yang datar.
īļ Prinsip kerja sendi ini adalah satu bagian tulang bergerak menggeser di atas
tulang lain.
īļ Sendi geser juga memungkinkan tulang bergerak ke depan dan ke belakang.
īļ Contoh sendi geser berada pada tulang-tulang pergelangan tangan dan
pergelangan kaki dan di antara tulang belakang.
21. LIGAMEN
īĩ Pertemuan antara dua tulang diikat oleh ligamen sehingga sendi
tidak dapat terlepas.
īĩ Ligamen juga berfungsi agar sendi kita dapat bergerak dengan
fleksibel.
īĩ Ligamen adalah jaringan yang berbentuk pita dan tersusun dari
serabut-serabut liat yang mengikat tulang yang satu dengan tulang
yang lain pada sendi.
īĩ Pada sendi diartrosis, bagian ujung tulang penyusun sendi dilapisi
oleh kartilago.
22. LIGAMEN
īĩ Fungsi kartilago ini adalah menjaga agar tidak
terjadi benturan atau gesekan antara tulang yang
satu dengan tulang yang lain yang Menyusun
persendian.
īĩ Di dalam sendi tersebut juga terdapat cairan
sinovial.
īĩ Cairan sinovial berfungsi sebagai pelumas sendi.
23. OTOT
īĩ Otot merupakan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia
yang fungsinya adalah sebagai alat gerak aktif untuk membantu
tulang agar bisa bergerak.
īĩ Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi.
īĩ Ketika otot berkontraksi maka ukurannya akan memendek menjadi
keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah.
īĩ Untuk mengembalikan tulang tersebut pada posisi awal maka
dibutuhkan relaksasi.
24. MACAM OTOT
īĩ Otot Rangka / Otot Lurik
īļ Biasanya melekat pada rangka.
īļ Otot rangka tergolong otot sadar.
īĩ Otot Polos
īļ Otot polos tergolong dalam otot tak sadar, yang berkontraksi dan
berelaksasi dengan lambat.
īļ Otot polos terdapat pada dinding lambung usus halus, rahim, kantung
empedu, dan pembuluh darah.
īļ Otot ini berbentuk gelendong serta memiliki sebuah inti pada tiap selnya.
īĩ Otot Jantung
īļ Otot jantung hanya ditemukan di jantung.
īļ Mempunyai garis-garis seperti otot rangka, tetapi bekerja secara tidak sadar.
25. GANGGUAN DAN KELAINAN
īĩ Riketsia
īļ Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu
penyerapan kalsium dan fosfor sehingga proses pengerasan tulang
terganggu.
īļ Riketsia menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok seperti huruf
O
īļ Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan
penambahan kalsium, fosfor, dan vitamin D ke dalam menu makan.
īĩ Osteoporosis
īļ Osteoporosis disebabkan karena kekurangan kalsium. Osteoporosis
umumnya terjadi pada orang dewasa dan orangtua.
īļ Tulang yang kekurangan mineral akan menjadi rapuh dan mudah
patah.
26. GANGGUAN DAN KELAINAN
īĩArtritis
īļ Artritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini
mempunyai tulang rawan sendi yang rusak.
īļ Rematik adalah salah satu bentuk artritis
īļ Penyebabnya adalah metabolisme asam urat yang
terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi
dan menyebabkan sakit dan sendi sulit digerakkan dan
kaku.
īļ Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis yaitu dengan
mengonsumsi makanan yang seimbang.
27. GANGGUAN DAN KELAINAN
īĩ Fraktura (Patah Tulang)
īļ Salah satu penyebab terjadinya patah tulang adalah karena
tulang mengalami benturan yang keras.
īļ Jika tulang yang patah tidak sampai menembus kulit disebut
dengan faktura tertutup.
īļ Fraktura terbuka terjadi jika tulang yang patah keluar
menembus kulit.
īļ Fraktura juga dapat dibedakan berdasarkan kondisi tulang
yang patah, yaitu miring, kominuta (terpecah-pecah menjadi
bagian-bagian kecil), dan spiral.
28. GANGGUAN DAN KELAINAN
īĩ Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis
īļ Kifosis
o Kifosis merupakan kelainan dengan melengkung-nya tulang belakang
yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang.
o Kifosis dapat disebabkan karena penyakit (misalnya TBC dan riketsia)
atau kebiasaan duduk yang salah.
īļ Lordosis
o Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang
yang berlebihan ke arah depan di bagian pinggang.
o Orang yang mengalami kelainan ini pinggangnya terlihat lebih
menonjol ke depan.
o Lordosis dapat disebabkan karena perut penderita yang terlalu besar
(misalnya karena hamil atau kegemukan), riketsia, atau karena
kebiasaan duduk yang salah.
29. GANGGUAN DAN KELAINAN
īĩ Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis
īļ Skoliosis
o Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping.
o Skoliosis dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau
berposisi yang salah.
30. Kesehatan Sistem Gerak Manusia
īĩ Cara menjaga kesehatan sistem gerak kita :
īļ Meningkatkan kandungan kalsium dalam asupan makanan.
Makanan yang banyak mengandung kalsium di antaranya
susu, kangkung, kedelai dan olahannya, ikan salmon, kacang
almond, dan brokoli.
īļ Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat
baik untuk membantu pembentukan vitamin D yang sangat
penting dalam membantu penyerapan kalsium dalam
makanan.
īļ Memerhatikan asupan vitamin D dengan makan makanan
yang mengandung vitamin D. Makanan yang mengandung
vitamin D di antaranya telur, produk olahan dari kedelai,
minyak ikan, ikan berlemak, hati sapi, dan udang.
31. Kesehatan Sistem Gerak Manusia
īĩ Cara menjaga kesehatan sistem gerak :
īļ Memerhatikan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya. Aktivitas
fisik seperti jalan kaki, jogging, tenis, menaiki tangga dapat
membantu terbentuknya tulang yang kuat dan memperlambat
proses kerapuhan tulang pada tubuh.
īļ Menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah, misalnya
dengan cara duduk yang benar yaitu tulang belakang harus
dalam posisi tegak (tidak membungkuk), saat tidur sebaiknya
memakai alas yang datar dan padat agar posisi tulang
belakang tetap lurus.