Penelitian ini membahas rancangan dan implementasi model pemeriksaan kinerja Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas aplikasi e-government di pemerintah daerah dengan studi kasus Kabupaten Sragen. Penelitian ini menghasilkan rancangan model audit efektivitas aplikasi e-government dan menerapkannya untuk mengevaluasi aplikasi e-government di Kabupaten Sragen.
Presented in this short document is a description of what we call "Partitioning" and "Positioning". Partitioning is the notion of decomposing the problem into smaller sub-problems along its “hierarchical” (Kelly and Zyngier, 2008), “structural” (Kelly and Mann, 2004), “operational” (Kelly, 2006), “temporal” (Kelly, 2002) and now “phenomenological” (Kelly, 2003, Kelly and Mann, 2003, Kelly and Zyngier, 2014 and Menezes, 2014) dimensions. Positioning is the ability to configure the lower and upper hard bounds and target soft bounds for any time-period over the future time-horizon within the problem or sub-problem and is especially useful to fix variables (i.e., its lower and upper bounds are set equal) which will ultimately remove or exclude these variables from the solver’s model or matrix.
Finite Impulse Response Estimation of Gas Furnace Data in IMPL Industrial Mod...Alkis Vazacopoulos
Presented in this short document is a description of how to estimate deterministic and stochastic non-parametric finite impulse response (FIR) models in IMPL applied to industrial gas furnace data identical to that found in TSE-GFD-IMF using parametric transfer-functions. The methodology of time-series analysis or system identification involves essentially three (3) stages (Box and Jenkins, 1976): (1) model structure identification, (2) model parameter estimation and (3) model checking and diagnostics. We do not address (1) which requires stationarity and seasonality assessment/adjustment, auto-, cross- and partial-correlation, etc. to establish the parametric transfer function polynomial degrees especially when we are using non-parametric FIR estimation. Instead we focus only on the parameter estimation and diagnostics. These types of parameter estimation problems involve dynamic and nonlinear relationships shown below and we solve these using IMPL’s Sequential Equality-Constrained QP Engine (SECQPE) and Supplemental Observability, Redundancy and Variability Estimator (SORVE). Other types of non-parametric identification known as Subspace Identification (Qin, 2006) and can used to estimate state-space models.
Presented in this short document is a description of what we call "Partitioning" and "Positioning". Partitioning is the notion of decomposing the problem into smaller sub-problems along its “hierarchical” (Kelly and Zyngier, 2008), “structural” (Kelly and Mann, 2004), “operational” (Kelly, 2006), “temporal” (Kelly, 2002) and now “phenomenological” (Kelly, 2003, Kelly and Mann, 2003, Kelly and Zyngier, 2014 and Menezes, 2014) dimensions. Positioning is the ability to configure the lower and upper hard bounds and target soft bounds for any time-period over the future time-horizon within the problem or sub-problem and is especially useful to fix variables (i.e., its lower and upper bounds are set equal) which will ultimately remove or exclude these variables from the solver’s model or matrix.
Finite Impulse Response Estimation of Gas Furnace Data in IMPL Industrial Mod...Alkis Vazacopoulos
Presented in this short document is a description of how to estimate deterministic and stochastic non-parametric finite impulse response (FIR) models in IMPL applied to industrial gas furnace data identical to that found in TSE-GFD-IMF using parametric transfer-functions. The methodology of time-series analysis or system identification involves essentially three (3) stages (Box and Jenkins, 1976): (1) model structure identification, (2) model parameter estimation and (3) model checking and diagnostics. We do not address (1) which requires stationarity and seasonality assessment/adjustment, auto-, cross- and partial-correlation, etc. to establish the parametric transfer function polynomial degrees especially when we are using non-parametric FIR estimation. Instead we focus only on the parameter estimation and diagnostics. These types of parameter estimation problems involve dynamic and nonlinear relationships shown below and we solve these using IMPL’s Sequential Equality-Constrained QP Engine (SECQPE) and Supplemental Observability, Redundancy and Variability Estimator (SORVE). Other types of non-parametric identification known as Subspace Identification (Qin, 2006) and can used to estimate state-space models.
Disampaikan pada FGD “Mekanisme dan Metode Pengukuran Pemanfaatan Hasil Litbang Badan Litbang Hukum dan HAM”
Jakarta, 16 April 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada Pelatihan Evidence-Based Policy Making bagi Pegawai BPOM
Oleh: Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan
Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...Muhammad Hamdan
Menjelaskan bagaimana pengaruh ketiga faktor tersebut dalam mempengaruhi struktur modal perusahaan dan kebijakan ke depan perusahaan mengenai struktur modal perusahaan agar tidak keluar dari dari salah satu kriteria 30 Perusahaan Jakarta Islamic Index.
Proposal Tugas Akhir Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)
1. RANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI MODEL
PEMERIKSAAN KINERJA BADAN
PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA ATAS
APLIKASI E-GOVERNMENT DI
PEMERINTAH DAERAH: STUDI
KASUS KABUPATEN SRAGEN
Oleh: Arie Purwanto | Pembimbing: drs. Haryono,
M.Com
2. Latar Belakang Penelitian
25% pemerintah propinsi dan kabupaten/kota
menerapkan e-government (Indikator TIK 2005: Pusat
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Elektronika BPPT,
2006)
BPK belum melakukan audit kinerja aspek
efektivitas atas penerapan e-government
Ekonomi: belanja
Efisiensi: cek fisik
BPK tidak memiliki standar audit efektivitas
Penelitian e-government masih sedikit di
Indonesia
3. Tujuan Penelitian
Mengkaji peraturan perundang-undangan
mengenai e-government dan teori-teori audit
kinerja dan evaluasi sistem informasi
Menghasilkan rancangan model audit
efektivitas aplikasi e-government
Menerapkan model untuk mengevaluasi
aplikasi e-government di Kabupaten Sragen
4. Manfaat Penelitian
Teori
Kontribusi untuk studi evaluasi sistem informasi
Praktik
Bahan masukan penyusunan petunjuk teknis
(juknis ) atau petunjuk pelaksanaan (jukla k) audit
kinerja BPK
Bahan acuan penyusunan evaluasi dan
perbaikan sistem e-government
Bahan pertimbangan dalam perencanaan
pengembangan e-government
5. Definisi E-Government
World Bank, 2001
Sistem TIK yang dimiliki atau dioperasikan oleh
pemerintah yang mengubah hubungan dengan
masyarakat, sektor privat dan agen pemerintah lain
sedemikian hingga meningkatkan pemberdayaan
masyarakat, meningkatkan pelayanan, memperkuat
akuntabilitas, meningkatkan transparansi, atau
meningkatkan efisiensi pemerintah
INTOSAI, 2003
Pertukaran informasi pemerintahan secara on-line
dengan masyarakat, bisnis dan agen pemerintah
lainnya; dan penyediaan layanan secara on-line
kepada masyarakat, bisnis dan agen pemerintah
lainnya
8. Definisi Audit Kinerja
GAO, 2003
Melibatkan pengujian bukti yang obyektif dan sistematik
untuk memberikan penilaian independen atas kinerja dan
manajemen suatu program terhadap kriteria obyektif.
INTOSAI 2004
Pengujian independen atas efisiensi dan efektivitas tugas-
tugas, program-program atau organisasi-organisasi
pemerintah, dengan mempertimbangkan ekonomi dan
mengarahkan kepada perbaikan.
BPK, 2007
Pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang
terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta
pemeriksaan aspek efektivitas.
9. Aspek Audit Kinerja
INTOSAI, 2001; Khan, 1988; Larsen, 2001
Ekonomi – mempertahankan kos rendah
Efisiensi – menghasilkan yang terbaik dengan
sumber daya yang tersedia
Efektivitas – pencapaian maksud dan tujuan yang
ditetapkan
Brazilian Court
of Audit, 1998;
Chambers dan
Rand, 2000;
Larsen, 2001
10. Efektivitas Sistem Informasi
Weber, 1999 Model Kesuksesan DeLone &
McLean/Model D&M (original 1992;
diperbarui 2003)
11. Model D&M (Mustakini, 2007b)
Kualitas sistem: kualitas sistem pemrosesan informasi atau
sistem teknologi informasi itu sendiri (hardware, software)
Kualitas informasi: kualitas informasi sebagai keluaran dari
sistem informasi
Kualitas pelayanan: kualitas pelayanan sistem informasi
Minat memakai: keinginan untuk melakukan perilaku memakai
sistem informasi
Pemakaian: penggunaan keluaran suatu sistem informasi oleh
pemakai
Kepuasan pemakai: respon pemakai terhadap penggunaan
keluaran sistem informasi
Manfaat-manfaat bersih: nilai bersih dampak positif dan negatif
dari sistem informasi pada pemakai individual dan organisasi,
grup pemakai, antar organisasi, konsumen, pemasok, sosial
13. Hipotesis-hipotesis Penelitian
H1a: Kualitas sistem e-government mempengaruhi secara positif ke pemakaian e-
government
H1b: Kualitas sistem e-government mempengaruhi secara positif ke kepuasan
pemakai e-government
H2a: Kualitas informasi e-government mempengaruhi secara positif ke pemakaian e-
government
H2b: Kualitas informasi e-government mempengaruhi secara positif ke kepuasan
pemakai e-government
H3a: Kualitas pelayanan e-government mempengaruhi secara positif ke pemakaian
e-government
H3b: Kualitas pelayanan e-government mempengaruhi secara positif ke kepuasan
pemakai e-government
H4a: Pemakaian e-government mempengaruhi secara positif ke kepuasan pemakai
e-government
H4b: Pemakaian e-government mempengaruhi secara positif ke manfaat-manfaat
bersih
H5a: Kepuasan pemakai e-government mempengaruhi secara positif ke pemakaian
e-government
H5b: Kepuasan pemakai e-government mempengaruhi secara positif ke manfaat-
manfaat bersih
14. Item-item Pengukuran
Kualitas Sistem (Sy s te m Qua lity /SysQual)
No. Item Sumber
1. Fungsionalitas (func tio na lity ) Wangpipatwong dkk (2005); Rahardjo dkk
(2007)
2. Keandalan (re lia bility ) Wangpipatwong dkk (2005)
3. Kegunaan (us a bility ) Wangpipatwong dkk (2005); The Audit Office
of New South Wales (2002); Dias (2003)
4. Efisiensi (e ffic ie nc y ) Wangpipatwong dkk (2005)
5. Lama memuat (d o wnlo a d tim e ) Molla dan Licker (2001)
6. Keinteraksian (inte ra c tivity ) The Audit Office of New South Wales (2002)
7. Kemudahan navigasi (e a s e o f The Audit Office of New South Wales (2002)
na vig a tio n)
8. Privasi (p riva c y ) Molla dan Licker (2001); Flavián dan Guinalíu
(2006)
9. Keamanan (s e c urity ) Molla dan Licker (2001) ; Flavián dan Guinalíu
(2006)
10. Aksesibilitas (a c c e s s ibility ) The Audit Office of New South Wales (2002)
15. Item-item Pengukuran
Kualitas Informasi (I rm a tio n
nfo
Qua lity /InfoQual)
No. Item Sumber
1. Akurasi (a c c ura c y ) Wangpipatwong dkk (2005); Molla dan Licker
(2001); The Audit Office of New South Wales
(2002)
2. Ketepatwaktuan (tim e line s s ) Wangpipatwong dkk (2005); Molla dan Licker
(2001)
3. Relevansi (re le va nc y ) Wangpipatwong dkk (2005); Molla dan Licker
(2001)
4. Kelengkapan (c o m p le te ne s s ) Wangpipatwong dkk (2005); Molla dan Licker
(2001); The Audit Office of New South Wales
(2002)
5. Kepahamanan Molla dan Licker (2001)
(und e rs ta nd a bility )
6. Kekinian (c urre nc y ) Molla dan Licker (2001); The Audit Office of New
South Wales (2002)
7. Format Molla dan Licker (2001); Gable dkk (2003)
8. Keringkasan (c o nc is e ne s s ) Gable dkk (2003)
16. Item-item Pengukuran
Kualitas Pelayanan (Se rvic e Qua lity /ServQual)
No. Item Sumber
1. Keandalan (re lia bility ) Kettinger dan Lee (1997); Agus dkk (2007)
2. Keresponan (re s p o ns ive ne s s ) Kettinger dan Lee (1997); Agus dkk (2007)
3. Jaminan (a s s ura nc e ) Kettinger dan Lee (1997)
4. Empati (e m p a thy ) Kettinger dan Lee (1997)
17. Item-item Pengukuran
Manfaat-manfaat Bersih (N t Be ne fits /Benefit)
e
No. Item Sumber
1. Meningkatkan perekonomian nasional Inpres No. 3 Tahun
2003
2. Memperkuat kemampuan perdagangan internasional
3. Memuaskan masyarakat
4. Menjangkau seluruh wilayah Indonesia
5. Beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu
6. Biaya penggunaan yang terjangkau
7. Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan
negara
8. Efisiensi dan transparansi layanan publik
9. Memperlancar transaksi dan layanan vertikal dan
horisontal institusi pemerintahan
18. Metodologi Penelitian
Populasi:
Auditor sistem informasi BPK1
Pengelola e-government pemerintah daerah2
Metode Sampling: Purp o s ive Quo ta Sa m p ling
(ntotal=50; n1=25; n2=25)
Teknik Pengumpulan Data: Survei
Pengukuran Variabel: Skala Likert lima poin
(sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, sangat
setuju)
Metoda Analisis: Struc tura l Eq ua tio n M d e ling (SEM)
o
Pa rtia l Le a s t Sq ua re (PLS)
Software PLS: VisualPLS versi 1.04b (Fu, 2006)
19. Model PLS
Model Pengukuran (reliabilitas dan validitas)
Reliabilitas item individual (ite m re lia b ility )
Reliabilitas konstruk (c o ns truc t re lia b ility )
Validitas konvergen (c o nv e rg e nt v a lid ity )
Validitas diskriminan (d is c rim ina nt v a lid ity )
Model Struktural
20. Analisis Data – Model
Pengukuran
Reliabilitas Item Individual
Dinilai menggunakan muatan faktor (fa c to r
lo a d ing )
Memadai bila > 0,7 (Carmines dan Zeller, 1979 dalam Roldán dan Leal,
Item SysQual Item SysQual
2003) Model 1 Model 2 Model 1 Model 2
Muatan (λ) Muatan (λ)
SysQual1 0,7381 0,7390 SysQual11 0,9041 0,9038
SysQual2 0,7920 0,7928 SysQual12 0,6708 0,6717
SysQual3 0,9148 0,9151 SysQual13 0,6521 0,6533
SysQual4 0,8410 0,8417 SysQual14 0,2067 0,2051
SysQual5 0,9391 0,9393 SysQual15 0,2291 0,2275
SysQual6 0,9148 0,9151 SysQual16 0,2719 0,2703
SysQual7 0,9526 0,9527 SysQual17 0,2495 0,2480
SysQual8 0,9321 0,9319 SysQual18 0,8802 0,8807
SysQual9 0,8309 0,8305 SysQual19 0,9483 0,9482
SysQual10 0,8993 0,8994 SysQual20 0,8802 0,8803
SysQual21 0,7312 0,7314
23. Analisis Data – Model
Pengukuran
Reliabilitas Konstruk
Dinilai menggunakan konsistensi internal
Cronbach’s Alpha
Reliabilitas komposit (c o m p o s ite re lia bility /rc )
Memadai bila > 0,7 (Nunnally, 1978 dalam
Roldán dan Leal, 2003)
24. Analisis Data – Model
Pengukuran
Reliabilitas Konstruk
Reliabilitas Komposit
Cronbach’s Alpha
Konstru (rc)
k
Model 1 Model 2 Model 1 Model 2
SysQual 0,9258 0,9258 0,9658 0,9658
InfoQual 0,9538 0,9538 0,9613 0,9613
ServQua 0,8885 0,8885 0,9124 0,9126
l
Use 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
US 0,9524 0,9524 0,9673 0,9672
Benefit 0,7634 0,7634 0,8801 0,8801
25. Analisis Data – Model
Pengukuran
Validitas Konvergen
Dinilai menggunakan a v e ra g e v a ria nc e e x tra c te d
(AVE) (Fornell and Larcker, 1981 dalam Roldán
dan Leal 2003)
Memadai bila > 0,50 (Fornell and Larcker, 1981
dalam Roldán dan Leal 2003)
26. Analisis Data – Model
Pengukuran
Validitas Konvergen
AVE
Konstruk
Model 1 Model 2
SysQual 0,6009 0,6011
InfoQual 0,7577 0,7577
ServQual 0,5500 0,5501
Use 1,0000 1,0000
US 0,8817 0,8814
Benefit 0,6601 0,6601
27. Analisis Data – Model
Pengukuran
Validitas Diskriminan
Level item Memadai bila muatan faktor
variabel manifes di konstruk yang diukurnya >
muatannya di konstruk yang lain (Barclay dkk,
1995 dalam Santosa, 2004)
Level konstruk Memadai bila nilai akar kuadrat
AVE secara signifikan > varian antara dua
konstruk (Barclay dkk, 1995 dalam Roldán dan
Leal, 2003).
35. Analisis Data – Model
Pengukuran
Validitas Diskriminan (Level konstruk)
Model 1
InfoQua
- SysQual ServQual Use US Benefit
l
SysQual 0,7751 - - - - -
InfoQual 0,6441 0,8704 - - - -
ServQual 0,5814 0,6291 0,7416 - - -
Use 0,6190 0,7846 0,5821 1,0000 - -
US 0,6458 0,7990 0,6280 0,9054 0,9390 -
Benefit 0,6186 0,7060 0,5950 0,6941 0,7283 0,8125
36. Analisis Data – Model
Pengukuran
Validitas Diskriminan (Level konstruk)
Model 2
InfoQua
- SysQual ServQual Use US Benefit
l
SysQual 0,7753 - - - - -
InfoQual 0,6443 0,8705 - - - -
ServQual 0,5816 0,6292 0,7417 - - -
Use 0,6192 0,7846 0,5822 1,0000 - -
US 0,6460 0,7990 0,6281 0,9052 0,9388 -
Benefit 0,6188 0,7061 0,5951 0,6941 0,7283 0,8125
37. Analisis Data – Model Struktural
Koefisien Jalur dan Nilai T-Statistik
Model 1
Hipotesi Jalur Koefisien
T-Statistik Signifikansi
s Dari Ke Jalur (β)
H1a SysQual Use 0,1078 -3,3036 Tidak signifikan
H1b SysQual US 0,1715 -1,2769 Tidak signifikan
H2a InfoQual Use 0,2746 -1,2563 Tidak signifikan
H2b InfoQual US 0,2081 2,4746 p < 0,02
H3a ServQua Use 0,2606 1,8378 p < 0,10
l
H3b ServQua US 0,5381 3,7072 p < 0,001
l
H4a Use US 0,6069 -2,4240 Tidak signifikan
H4b Use Benefi 0,1237 2,6104 p < 0,02
38. Analisis Data – Model Struktural
Koefisien Jalur dan Nilai T-Statistik
Model 2
Hipotesi Jalur Koefisien
T-Statistik Signifikansi
s Dari Ke Jalur (β)
H1a SysQual Use 0,0605 -2,7748 Tidak signifikan
H1b SysQual US 0,2221 1,4000 p < 0,2
H2a InfoQual Use 0,0991 2,8243 p < 0,01
H2b InfoQual US 0,3534 2,8835 p < 0,01
H3a ServQua Use 0,1925 6,5553 p < 0,001
l
H3b ServQua US 0,3756 3,4079 p < 0,01
l
H4b Use Benefi 0,1005 3,2921 p < 0,01
t
39. Analisis Data – Model Struktural
Hasil Uji Hipotesis
Jalur Didukung?
Hipotesi
No.
s Dari Ke Model 1 Model 2
1. H1a SysQual Use Tidak Tidak
2. H1b SysQual US Tidak Lemah
3. H2a InfoQual Use Tidak Ya
4. H2b InfoQual US Ya Ya
5. H3a ServQua Use Lemah Ya
l
6. H3b ServQua US Ya Ya
l
7. H4a Use US Tidak -
8. H4b Use Benefi Ya Ya
t
40. Analisis Data – Model Struktural
R2
Adalah kekuatan menjelaskan (e x p la na to ry p o we r)
Memadai bila > 0,10 (Falk dan Miller, 1992 dalam
Santosa, 2004)
Manfaat-manfaat
Pemakaian E- Kepuasan Pemakai
Bersih E-
Government E-Government
Government
Model 1 0,889 0,974 0,902
Kesimpulan:
Model 2
0,989 0,730 0,902
Model 2 menjelaskan 98,9% pemakaian e-
government model 2 dipilih sebagai model akhir
43. Analisis Data – Kesimpulan
Kualitas informasi dan kualitas pelayanan aplikasi e-government
mempengaruhi secara positif ke kepuasan pemakai aplikasi e-
government.
Kualitas sistem aplikasi e-government mempengaruhi secara lemah
ke kepuasan pemakai aplikasi e-government.
Pemakaian dan kepuasan pemakai aplikasi e-government
mempengaruhi secara positif ke manfaat-manfaat bersih aplikasi e-
government dan menjelaskan 90% varian di pengukuran manfaat-
manfaat bersih aplikasi e-government.
Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan aplikasi
e-government menjelaskan 73% varian di pengukuran kepuasan
pemakai aplikasi e-government.
Kepuasan pemakai aplikasi e-government adalah konstruk yang
dominan dalam menjelaskan manfaat-manfaat bersih aplikasi e-
government bila dibandingkan dengan pemakaian aplikasi e-
government.
44. Analisis Data – Kesimpulan
Kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan aplikasi e-
government melalui kepuasan pemakai aplikasi e-government
mempengaruhi secara positif ke manfaat-manfaat bersih aplikasi e-
government, sehingga dapat dijadikan sebagai kriteria untuk menilai
pencapaian tujuan (efektivitas) aplikasi e-government.
Variabel-variabel yang reliabel dan valid untuk mengukur kualitas sistem
aplikasi e-government adalah fungsionalitas (func tio na lity ), keandalan
(re lia bility ), kegunaan (us a bility ), efisiensi (e ffic ie nc y ), lama memuat
(d o wnlo a d tim e ), keinteraksian (inte ra c tiv ity ), dan aksesibilitas
(a c c e s s ibility ).
Variabel-variabel yang reliabel dan valid untuk mengukur kualitas informasi
aplikasi e-government adalah akurasi (a c c ura c y ), ketepatwaktuan
(tim e line s s ), relevansi (re le va nc y ), kelengkapan (c o m p le te ne s s ),
kepahamanan (und e rs ta nd a bility ), kekinian (c urre nc y ), format, dan
keringkasan (c o nc is e ne s s ).
Variabel-variabel yang reliabel dan valid untuk mengukur kualitas
pelayanan aplikasi e-government dalam tingkatan 1 adalah keandalan
(re lia bility ), keresponan (re s p o ns ive ne s s ), jaminan (a s s ura nc e ), dan empati
(e m p a thy ).
46. Item-item Pengukuran yang Di-
d ro p
Kualitas Sistem (SysQual) Alasan
SysQual12* Aplikasi e-government menyediakan pilihan-pilihan Muatan dan muatan-
navigasi yang jelas silang tidak memadai
SysQual13* Link-link navigasi aplikasi e-government disediakan dari Muatan tidak
semua halaman memadai
SysQual14^ Aplikasi e-government menunjukkan perhatian atas Muatan dan muatan-
privasi penggunanya silang tidak memadai
SysQual15^ Aplikasi e-government tidak akan memberikan Muatan dan muatan-
informasi pribadi pengguna kepada pihak lain tanpa silang tidak memadai
persetujuannya
SysQual16 Aplikasi e-government memiliki mekanisme untuk Muatan dan muatan-
# memastikan pengiriman informasi pengguna dengan silang tidak memadai
aman
SysQual17 Aplikasi e-government menunjukkan perhatian atas Muatan dan muatan-
# keamanan transaksi silang tidak memadai
SysQual21 Aplikasi e-government mudah ditemukan Muatan-silang tidak
* kemudahan navigasi (e a s e o f na vig a tio n) memadai
^ privasi (p riva c y )
# keamanan (s e c urity )
47. Item-item Pengukuran yang Di-
d ro p
Kualitas Pelayanan (ServQual) Alasan
ServQual2 Layanan aplikasi e-government melayani dengan Muatan tidak
baik sejak pertama kali memadai
ServQual3 Layanan aplikasi e-government memberikan Muatan dan
pelayanan tepat pada saat ia menjanjikannya muatan-silang tidak
memadai
ServQual6 Pegawai di layanan aplikasi e-government tidak Muatan dan
pernah terlalu sibuk untuk menanggapi muatan-silang tidak
permintaan pengguna memadai
ServQual1 Layanan aplikasi e-government memiliki pegawai Muatan dan
1 yang memberikan perhatian personal kepada muatan-silang tidak
pengguna memadai
ServQual1 Layanan aplikasi e-government mengutamakan Muatan-silang tidak
2 kepentingan pengguna dengan sungguh-sungguh memadai
ServQual1 Pegawai di layanan aplikasi e-government Muatan dan
3 memahami kebutuhan khusus pengguna muatan-silang tidak
memadai
48. Item-item Pengukuran yang Di-
d ro p
Manfaat-manfaat Bersih(Benefit) Alasan
Benefit Aplikasi e-government meningkatkan Muatan dan
1 perekonomian daerah dan nasional muatan-silang
tidak memadai
Benefit Aplikasi e-government dapat dijangkau dari Muatan dan
4 seluruh wilayah Indonesia muatan-silang
tidak memadai
Benefit Aplikasi e-government beroperasi 24 jam Muatan dan
5 sehari dan 7 hari seminggu muatan-silang
tidak memadai
Benefit Biaya penggunaan aplikasi e-government Muatan-silang
6 terjangkau tidak memadai
Benefit Aplikasi e-government memperlancar Muatan-silang
9 transaksi dan layanan vertikal dan horisontal tidak memadai
institusi pemerintahan
49. Implementasi Model
Studi kasus: Badan Pelayanan Terpadu (BPT)
Kabupaten Sragen
E-Government Award 2006 dan 2007 versi
Majalah Warta Ekonomi kategori “Best of the
Best” kelompok kabupaten
Layanan publik BPT:
Perijinan satu pintu (59 jenis)
Non-perijinan satu atap (10 jenis)
51. Aplikasi E-Government di BPT
Sistem Informasi Perijinan (SIM Perijinan)
Menangani pelayanan perijinan
Berbasis we b (c lie nt-s e rve r)
Dikelola oleh BPT sendiri
Sistem Informasi Kependudukan (SIMDUK)
Menangani pelayanan non-perijinan
Berbasis we b (c lie nt-s e rve r)
Dikelola oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik
(KPDE)
52. Item-item Penilaian
Kualitas Sistem (Sy s te m Qua lity /SysQual)
No. Item Sumber
1. Fungsionalitas Wangpipatwong dkk (2005); Rahardjo dkk (2007)
(func tio na lity )
2. Keandalan (re lia bility ) Wangpipatwong dkk (2005)
3. Kegunaan (us a bility ) Wangpipatwong dkk (2005); The Audit Office of New
South Wales (2002); Dias (2003)
4. Efisiensi (e ffic ie nc y ) Wangpipatwong dkk (2005)
5. Lama memuat (d o wnlo a d Molla dan Licker (2001)
tim e )
6. Keinteraksian (inte ra c tiv ity ) The Audit Office of New South Wales (2002)
7. Aksesibilitas (a c c e s s ibility ) The Audit Office of New South Wales (2002)
53. Item-item Penilaian
Kualitas Informasi (I rm a tio n
nfo
Qua lity /InfoQual)
No. Item Sumber
1. Akurasi (a c c ura c y ) Wangpipatwong dkk (2005); Molla dan Licker
(2001); The Audit Office of New South Wales
(2002)
2. Ketepatwaktuan (tim e line s s ) Wangpipatwong dkk (2005); Molla dan Licker
(2001)
3. Relevansi (re le va nc y ) Wangpipatwong dkk (2005); Molla dan Licker
(2001)
4. Kelengkapan (c o m p le te ne s s ) Wangpipatwong dkk (2005); Molla dan Licker
(2001); The Audit Office of New South Wales
(2002)
5. Kepahamanan Molla dan Licker (2001)
(und e rs ta nd a bility )
6. Kekinian (c urre nc y ) Molla dan Licker (2001); The Audit Office of New
South Wales (2002)
7. Format Molla dan Licker (2001); Gable dkk (2003)
8. Keringkasan (c o nc is e ne s s ) Gable dkk (2003)
54. Item-item Penilaian
Kualitas Pelayanan (Se rvic e Qua lity /ServQual)
No. Item Sumber
1. Keandalan (re lia bility ) Kettinger dan Lee (1997); Agus dkk (2007)
2. Keresponan (re s p o ns ive ne s s ) Kettinger dan Lee (1997); Agus dkk (2007)
3. Jaminan (a s s ura nc e ) Kettinger dan Lee (1997)
4. Empati (e m p a thy ) Kettinger dan Lee (1997)
Manfaat-manfaat Bersih (N t Be ne fits /Benefit)
e
No. Item Sumber
1. Memperkuat kemampuan perdagangan internasional Inpres No. 3 Tahun
2003
2. Memuaskan masyarakat
3. Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan
negara
4. Efisiensi dan transparansi layanan publik
55. Metodologi Penilaian
Populasi: Pegawai BPT Kab. Sragen
Sampel: Populasi (ntotal=42)
Teknik Pengumpulan Data: Wawancara dan
Survei
Pengukuran Variabel: Skala Likert lima poin
(sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju,
sangat setuju)
Metoda Analisis: Statistik deskriptif (SPSS)
56. Skala Penilaian
Skala %
Makna
Mean Efektivitas
0,00 – 0,80 0% – 20% Sangat tidak
efektif
0,81 – 1,60 21% – 40% Tidak efektif
1,61 – 2,40 41% – 60% Cukup efektif
2,41 – 3,20 61% – 80% Efektif
3,21 – 4,00 81% – 100% Sangat efektif
57. Hasil Penilaian
Deviasi %
Item Mean Efektivitas
Standar Efektivitas
SysQual1 3,86 0,354 96,43 Sangat
efektif
SysQual2 3,76 0,431 94,05 Sangat
efektif
SysQual3 2,60 0,497 64,88 Efektif
SysQual4 2,45 0,504 61,31 Efektif
SysQual5 3,90 0,297 97,62 Sangat
efektif
SysQual6 3,33 0,687 83,33 Sangat
efektif
SysQual7 3,81 0,397 95,24 Sangat
efektif
SysQual8 3,14 0,751 78,57 Efektif
SysQual9 2,98 0,563 74,40 Efektif
SysQual10 3,64 0,485 91,07 Sangat
58. Hasil Penilaian
Deviasi %
Item Mean Efektivitas
Standar Efektivitas
InfoQual1 3,17 0,794 79,17 Efektif
InfoQual2 3,88 0,328 97,02 Sangat
efektif
InfoQual3 3,81 0,397 95,24 Sangat
efektif
InfoQual4 3,83 0,377 95,83 Sangat
efektif
InfoQual5 3,90 0,297 97,62 Sangat
efektif
InfoQual6 3,79 0,415 94,64 Sangat
efektif
InfoQual7 2,93 0,808 73,21 Efektif
InfoQual8 3,05 0,731 76,19 Efektif
InfoQual9 3,05 0,795 76,19 Efektif
InfoQual10 3,69 0,468 92,26 Sangat
59. Hasil Penilaian
Deviasi %
Item Mean Efektivitas
Standar Efektivitas
ServQual1 3,90 0,297 97,62 Sangat
efektif
ServQual2 3,81 0,397 95,24 Sangat
efektif
ServQual3 3,79 0,415 94,64 Sangat
efektif
ServQual4 3,86 0,354 96,43 Sangat
efektif
ServQual5 3,69 0,468 92,26 Sangat
efektif
ServQual6 3,76 0,431 94,05 Sangat
efektif
ServQual7 3,64 0,485 91,07 Sangat
efektif
Kualitas 3,78 0,416 94,47 Sangat
Pelayanan efektif
60. Hasil Penilaian
Deviasi %
Item Mean Efektivitas
Standar Efektivitas
Benefit1 3,79 0,415 94,64 Sangat
efektif
Benefit2 3,69 0,468 92,26 Sangat
efektif
Benefit3 3,64 0,485 91,07 Sangat
efektif
Benefit4 3,83 0,377 95,83 Sangat
efektif
Manfaat-manfaat 3,74 0,441 93,45 Sangat
Bersih efektif
Total 3,55 0,643 88,87 Sangat
efektif
61. Diskusi Hasil Penilaian
SysQual3 Aplikasi e-government BPT
Kabupaten Sragen belum menyediakan fasilitas
dukungan bantuan untuk pengguna (misalnya
Help atau FAQ) secara elektronis dan terintegrasi
dengan aplikasi.
SysQual4 Aplikasi e-government BPT
Kabupaten Sragen tidak dapat diakses melalui
jaringan di luar LAN BPT dan LAN Pemerintah
Kabupaten Sragen atau pun melalui internet.
SysQual8 Pengaruh aplikasi e-government
BPT Kabupaten Sragen terhadap efisiensi biaya
pelayanan belum pernah diteliti, dibuktikan dan
didokumentasikan dengan baik.
62. Diskusi Hasil Penilaian
SysQual9 dan SysQual12 Penggunaan
grafik memperlambat kemampuan respon
aplikasi e-government BPT Kabupaten Sragen
yang berbasis client-server.
InfoQual1, InfoQual7, InfoQual8 dan InfoQual9
Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi e-
government BPT Kabupaten Sragen berupa
laporan-laporan dan surat-surat tidak diformat
dengan baik dan memerlukan campur tangan
pengguna untuk memformat ulang informasi.
63. Saran-saran Penelitian
Bagi penelitian selanjutnya:
Melibatkan teori-teori dan kerangka kerja selain model
kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean, misalnya
model Unifie d The o ry o f A c e p ta nc e a nd Us e o f Te c hno lo g y
c
(UTAUT), Ba la nc e Sc o re Ca rd (BSC) dan Co s t-Be ne fit A ly s is
na
(CBA).
Mengidentifikasi variabel-variabel prediktor lain dari variabel
pemakaian e-government.
Memperbanyak ukuran sampel penelitian.
Memperluas subyek studi kasus penelitian di seluruh Indonesia.
Bagi BPT Kab. Sragen:
Memperbaiki aplikasi e-government yang telah ada.
Mengembangkan perangkat pengukuran kinerja aplikasi e-
government.
Meningkatkan aplikasi e-government untuk dapat mendukung
pengembangan e-government minimal ke tahap 2 dan
seterusnya.
64. Saran-saran Penelitian
Bagi instansi pemerintah:
Melakukan studi penilaian kesiapan penerapan e-
government (e -re a d ine s s ) sebelum mengembangkan
aplikasi e-government.
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna aplikasi e-
government.
Mengembangkan perangkat pengukuran kinerja aplikasi e-
government.
Bagi BPK:
Mengembangkan perangkat pengukuran kinerja aplikasi e-
government dan mewujudkannya dalam suatu petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis.
Memberi pendidikan dan pelatihan bagi auditor tentang
pemeriksaan kinerja atas e-government.