Dokumen tersebut membahas tentang misi yang diberikan Allah kepada umat manusia untuk memberitakan Injil ke seluruh penjuru bumi, meskipun terkadang mereka mengalami kesulitan dan kegagalan. Dokumen tersebut juga memberikan pedoman bagaimana memulai misi tersebut dengan berfokus pada lingkungan terdekat sebelum memperluas wilayahnya.

1. Lesson 3 for
October 14 ,2023

3. Setelah air bah besar, Allah memberi umat manusia kesempatan
kedua, dan memberi mereka petunjuk khusus (Kej 9:1).
Seluruh bumi harus dipenuhi dengan pengetahuan tentang Allah,
dan semua orang harus menantikan kedatangan Juruselamat.
Mengingat kegagalan dalam mengikuti instruksi-instruksi-Nya,
Allah memanggil berbagai orang untuk memenuhi misi
memberitahukan pekabaran keselamatan. Anda adalah salah satu
dari orang-orang itu. Jika Anda menerima misi ini, Anda mungkin
bertanya-tanya: “dari mana memulainya?”

5. “Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah
menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya
kita jangan terserak ke seluruh bumi.” (Kejadian 11:4)
Perintah Allah jelas: “penuhilah bumi” (Kej
9:1). Namun mereka yang selamat dari air bah
mempunyai rencana lain (Kej 11:1-4):
Mereka tidak mau menaati Allah dengan
menyebar ke seluruh bumi
Mereka tidak mempercayai janji Allah
untuk tidak mengirimkan banjir baru
Mereka percaya pada upaya keselamatan
mereka sendiri (“sebuah menara”)
Mereka ingin memperoleh ketenaran
(“sebuah nama”)
Mereka bersatu dalam tujuan. Mereka telah menciptakan zona nyaman dan merasa senang di
dalamnya. Mereka menjadi tidak taat, tidak percaya, merasa cukup dan sombong. Bisakah
Anda tenggelam dalam zona nyaman yang menghalangi Anda menjalankan misi Allah?

6. Allah
mempunyai
rencana
khusus bagi
umat manusia:
Dia
berjanji
untuk
menyela
matkan
kita dari
dosa (Kej
3:15)
Dia memilih
keturunan
Abraham
untuk
memenuhi
janjinya (Kej
17:19)
Dia
memilih
Yakub,
Yehuda
dan Daud
(Bilangan
24:17; Kej
49:10; 2S.
7:16)
Dia
mengumu
mkan
tempat
kelahiran
Juruselama
t (Mikha
5:2)
Dia
menunjuk
kan
tanggal
pasti
kemuncula
nnya (Dan
9:24-27)
Akhirnya,
janji itu
digenapi di
dalam Yesus
(Mat 1:21)
Dari Hawa hingga Yesus, Allah memilih berbagai orang yang kepadanya Ia menugaskan misi untuk memberkati
umat manusia dengan kabar baik keselamatan (walaupun, mungkin, mereka tidak memahami semua hal yang
terkandung di dalamnya). Tuhan mengundang Anda untuk terus memberkati dunia dengan memberitakan Injil.

8. “Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, […] mereka
berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.” (Kejadian 12:5)
Allah menugaskan Abraham sebuah misi dan suatu wilayah untuk
dilaksanakan. Dengan patuh, ia berangkat ke tempat yang ditunjukkan Allah
kepadanya (Kej 12:1-5).
Dengan sabar, Allah “mendorong” dia untuk kembali ke Kanaan (Kej 12:17-20). Dia
tidak meninggalkannya; Dia masih mengandalkannya. Terlepas dari kesalahannya,
Allah mengampuni Abraham dan memberinya kesempatan lagi (dan beberapa
kesempatan lagi).
Allah mengutus Anda untuk memenuhi misinya.
Anda mungkin gagal atau membuat kesalahan
pada suatu saat, namun Dia sabar dan penuh
belas kasihan. Ini memulihkan Anda, dan terus
mengandalkan Anda.
Namun segalanya tidak mudah. Kesulitan-kesulitan itu membuatnya
kewalahan sampai-sampai meninggalkan tempatnya dalam misi (Kej 12:10).
Ketika imannya melemah, ia membuat lebih banyak kesalahan (Kej 12:11-13).

9. “Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua,
kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.” (Kisah 8:1)
Setelah keberhasilannya di Yerusalem, tampaknya
gereja tidak memiliki tujuan untuk memperluas lebih
jauh (Kisah 2:41; 4:4). Itu adalah zona nyamannya.
Petrus sendiri percaya bahwa memberitakan Injil
kepada orang bukan Yahudi adalah suatu
kekejian, sehingga Allah harus melakukan
mukjizat kepadanya (Kisah 10:28).
Seperti Petrus, terkadang kita harus mengesampingkan kenyamanan
kita, atau perasaan dan pendapat pribadi kita, agar dapat memenuhi
misi yang Allah berikan kepada kita dengan benar.
Karena penganiayaan yang dilancarkan oleh Saulus,
umat percaya tercerai-berai dan membawa misi ke
Yudea, Samaria dan tempat-tempat lain; Namun, visi
misi mereka masih terbatas (Kisah 8:1, 4; 11:19).

10. Misinya adalah menjadi saksi untuk Yesus. Yaitu
dengan menceritakan “apa yang telah kami lihat dan
yang telah kami dengar” tentang Yesus (Kisah 4:20).
Bagaimana saya melakukannya?
Kisah 1:8 memberi kita pedoman. Pertama-tama,
dimulai dari zona nyaman saya: rumah saya, keluarga
saya, teman-teman saya [Yerusalem]. Selanjutnya, kita
harus memperluas wilayah itu dan memperluas diri kita
ke orang-orang yang tidak terlalu kita percayai [Yudea],
bahkan mereka yang tidak kita sukai [Samaria].
Ketika kita dipimpin oleh Roh Kudus, kita mungkin
dipanggil untuk melintasi batas-batas fisik, budaya,
etnis, dll. Batasannya: “sampai ke ujung bumi.”

11. “Dengan bantuan Allah, setiap orang percaya dapat
melihat di mana ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Ketika kehendak manusia bekerja sama dengan kehendak
Allah, ia menjadi mahakuasa, dan pekerja dapat
menciptakan peluang […] Jika engkau bekerja dengan
sungguh-sungguh, jalan akan terbuka di hadapanmu
untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Bersandarlah pada
tangan ilahi untuk mendapatkan hikmat, kekuatan, dan
keterampilan untuk pekerjaan yang Allah berikan
kepadamu untuk dilakukan.”
EGW (Our High Calling, October 19)

12. TANTANGAN MINGGUAN
TANTANGAN LANJUTAN
Identifikasi dan buat daftar kelompok
orang dengan kebutuhan khusus di
komunitas Anda yang belum diusahakan
oleh gereja untuk dijangkau.
Mulailah berdoa untuk sebuah
kesempatan, dalam waktu dekat, untuk
terlibat dalam misi bersama orang-orang
yang berkebutuhan khusus.