Dokumen tersebut membahas tentang pilihan hidup dan mati yang ditawarkan Tuhan kepada manusia. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk membuat keputusan moral antara menaati atau tidak menaati Tuhan, yang akan menentukan nasib kekal mereka, baik surga atau neraka. Dokumen ini menekankan bahwa memilih Tuhan dan mengikuti ajaran-Nya adalah jalan untuk memilih hidup, sementara meninggalkan Tuhan akan mengar
2. Musa menawarkan dua jalan kepada bangsa Israel: satu
menuju kehidupan, dan satu lagi menuju kematian.
Apakah kita memiliki pilihan yang sama hari ini? Apakah
ada pilihan ketiga atau keempat? Apakah penting untuk
membuat keputusan, atau dapatkah kita mengikuti arus?
Pekabaran dalam kitab Ulangan sangat jelas. Nasihat
terpenting bagi kita diberikan oleh Tuhan melalui Musa,
“Pilihlah kehidupan.” (Ulangan 30:19)
3. Ada banyak jenis makhluk hidup di Bumi, tetapi hanya manusia yang
dapat membuat keputusan moral.
Tuhan tidak memberi hewan kemampuan untuk memilih makanan
mana yang dapat mereka makan (Kej 1:30). Namun, Dia melarang
manusia memakan buah tertentu, dan memberi tahu mereka
tentang konsekuensi dari ketidaktaatan.
Namun demikian, Tuhan campur tangan untuk
menghindari menyerahkan nasib umat manusia pada
konsekuensi dari keputusan itu. Dia menyusun rencana
untuk memberi kita akses ke pohon kehidupan melalui
Yesus (Wahyu 2:7; 22:2).
Adam dan Hawa memilih kematian. Mereka tidak mematuhi
perintah dan kehilangan akses ke pohon kehidupan (Kej 3:22).
4. Apakah ada jalan tengah? Dapatkah kita menjadi bagian dari hidup
dan mati pada saat yang bersamaan? Dapatkah kita bersikap netral
saja? Dapatkah kita menghindari membuat suatu pendirian, dan
karena itu tidak membuat keputusan sama sekali?
“Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa
tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.” (1 Yohanes 5:12)
Alkitab hanya menyajikan dua pilihan, kita hanya dapat memilih
antara hidup dan mati.
Yohanes sangat jelas tentang hal ini. Mereka yang
menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka akan
memiliki hidup. Tetapi, mereka yang tidak menerimaNya
akan binasa (yaitu akan menderita kematian kekal).
Tidak membuat keputusan atau menunda nya sama
dengan memilih kematian. Tidak ada lagi pilihan.
“PILIHLAH KEHIDUPAN” (Ulangan 30:19)
5. “Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian
dan kecelakaan,” (Ulangan 30:15)
Perbedaan antara hidup dan mati ditentukan oleh keberuntungan
(kehidupan) dan kecelakaan (kematian). Tawaran Tuhan cukup
sederhana, Dia menawarkan kita satu pilihan: keberuntungan dan
kehidupan.
Dia menjelaskan apa yang baik, “karena pada hari ini aku
memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu,
dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang
pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau
hidup.” (Ulangan 30:16) Mengasihi Tuhan memberi kita kehidupan.
Kematian adalah konsekuensi alami dari hidup
terpisah dari-Nya. Lucifer adalah makhluk
pertama yang memilih kematian. Sejak saat itu
kita semua berjuang di antara dua pilihan ini.
“PILIHLAH KEHIDUPAN” (Ulangan 30:19)
6. Dia juga menjamin mereka bahwa Dia akan selalu
bersedia untuk mengampuni mereka dan memberi
mereka kesempatan kedua jika mereka tidak taat
(Ulangan 30:1-3).
PILIHAN YANG MUDAH
Untuk membuat keputusan yang bijaksana, kita harus memahami
konsekuensi dari setiap pilihan. Oleh karena itu, Allah menjelaskan akibat
dari menaati-Nya atau tidak menaati-Nya kepada Israel (Ulangan 28).
Di sisi lain, membuat keputusan ini mudah. Tuhan sangat mengasihi
kita sehingga mudah untuk membalas kasih-Nya, dan meresponnya
dengan melakukan apa yang Dia suka (Yoh 3:16).
Juga mudah untuk mengetahui apa yang disukai Tuhan. Itu bukan
misteri, karena sudah jelas tertulis dalam Alkitab.
“PILIHLAH KEHIDUPAN” (Ulangan 30:19)
7. “Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti
allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku
memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa;” (Ulangan 8:19)
Ibadah adalah kunci dalam Pertentangan Besar. Tuhan adalah “Allah yang
cemburu” (Ulangan 5:9), jadi Dia tidak menerima berbagi penyembahan
kita dengan siapa pun atau apa pun.
Ketika kita menyembah seseorang atau sesuatu selain daripadaTuhan, kita
memilih kejahatan dan kematian. Ibadah lebih dari sekedar membungkuk
di depan patung. Menerima otoritas orang di atas Tuhan juga merupakan
masalah penyembahan.
Ini akan terjadi pada Akhir Zaman, ketika
“patung binatang” akan memaksakan suatu
tanda otoritas menentang Hukum Tuhan.
Namun, keputusan ini tidak berlaku untuk saat itu. Kita harus membuat
keputusan setiap hari antara menyembah Tuhan atau meninggalkan Dia.
“PILIHLAH KEHIDUPAN” (Ulangan 30:19)
8. “Setiap jiwa memiliki surga untuk dimenangkan,
dan neraka untuk dijauhi […] Ketika semua
perkara diadili […] tidak seorang pun akan
memiliki alasan, tidak seorang pun perlu binasa.
Terserah pilihan mereka sendiri siapa yang harus
menjadi pemimpin mereka, Kristus atau Setan.
Semua bantuan yang diterima Kristus, dapat
diterima setiap orang dalam pencobaan besar.
Salib berdiri sebagai janji bahwa tidak seorang
pun perlu hilang, bahwa pertolongan berlimpah
disediakan untuk setiap jiwa.”
E. G. W. (Selected Messages, book 1, cp. 10, p. 96)
9. “Kuasa memilih Allah telah diberikan kepada
manusia; inilah yang harus digunakan
manusia. Engkau tidak dapat mengubah
hatimu, dengan dirimu sendiri engkau tidak
dapat memberikan kepada Allah segala
keinginan-keinginan hati itu; tetapi engkau
dapat memilih melayani Dia. Engkau dapat
memberikan kemauan padaNya, lalu dia akan
bekerja di dalam engkau dan mengerjakannya
semua sesuai dengan kerelaan-Nya.”
E. G. W. (Steps to Christ, cp. 5, p. 47)