Kelompok 3 akan mempresentasikan peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia, termasuk peristiwa Rengasdengklok dimana para pemuda membawa Soekarno dan Hatta untuk menyepakati proklamasi kemerdekaan tanpa pengaruh Jepang. Proklamasi kemerdekaan akhirnya diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
1. Kami dari kelompok 3
Ketua : Febi Almetania
Anggota : Arini Meliza
Azatul Khairun Nisa
Ilsa Melsy Primagiska
Vellya Damai Yanti
Akan mempresentasikan hasil diskusi kami
tentang “Peristiwa Penting Sekitar
Proklamasi Kemerdekaan”
2. 1. Peristiwa Rengasdengklok
Kekalahan Jepang dalam perang Asia-Pasifik masih
dirahasiakan beritanya oleh pemerintah Jepang. Namun,
berita kekalahan Jepang tersebut dapat diketahui oleh para
pemimpin Indonesia terutama pemimpin-pemimpin pemuda.
Keadaan tersebut dimanfaatkan para pemuda Indonesia
yang menyadari adanya kekosongan kekuasaan (vacuum of
power) di Indonesia, karena Jepang masih harus menunggu
kedatangan pasukan sekutu sekitar tanggal 8 September
1945 untuk penyerahan kekuasaan. Kondisi inilah yang
menyebabkan terjadinya peristiwa Rengasdengklok pada
tanggal 16 Agustus 1945 yang akhirnya bermuara pada
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
agustus 1945.
3. a. Golongan Tua, kelompok nasionalis golongan tua seperti Ir. Soekarno,
Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subarjo, Muh. Yamin, dan Mr. Iwa Kusuma
Sumantri. Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perjanjian dengan Jepang. Selain
itu, golongan tua juga mengetahui Jepang diberi tugas oleh sekutu untuk
mempertahankan status quo di Indonesia.
b. Golongan muda, kelompok nasionalis golongan pemuda seperti Sukarni,
Adam Malik, dr. Muardi, Wikana, Chairul Saleh, B.M. Diah, dll. Golongan
pemuda menginginkan proklamasi kemerdekaan secepatnya dilaksanakan
sebelum tentara sekutu mengambil alih kekuasaan dari Jepang. Golongan
pemuda menginginkan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan lepas dari
pengaruh Jepang. Kemerdekaan Indonesia harus diusahakan sendiri.
Golongan ppemuda tidak menyukai keterlibatan PPKI yang dianggap
sebagai badan buatan Jepang.
4. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan
peenyerahan Jepang kepada sekutu. Pengumuman tersebut diterima
melalui siaran radio di Jakarta. Siaran ini didengar oleh para
pemuda, yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31. Para pemuda
tersebut seperti Chairul Saleh, Abu Bakar Lubis, Aidit, Darwis,
Djohar Nur, Wikana, dll.
Golongan Pemuda mengadakan rapat disalah satu ruangan
dilembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15
Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat ini dihadiri oleh Chairul Salih,
Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Margono, Wikana dan Alamsyah.
Rapat dipimpin oleh Chairul Salih denngan hasil kesepakatan sbb:
a. Kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat
Indonesisa Sendiri, bukan bergantung kepada negara lain.
b. Mewujudkan proklamasi kemerdekaan oleh bangsa
Indonesia sendiri yang bebas dari bangsa asing manapun.
c. Menemui Soekarno-Hatta
5. Golongan Pemuda mengadakan rapat lagi di asrama
Baperpi, Cikini Raya No. 71 Jakarta. Rapat ini dihadiri oleh
peserta yang hadir dalam rapat di Lembaga Bakteriologi
yaitu Sukarni, Yusuf Kunto, dr. Muwardi, dan Shodanco
Singgih, rapat ini dipimpin oleh Chairul Saleh dengan hasil
rapat sbb:
a. Proklamasi kemerdekaan harus lepas dari pengaruh
oleh pihak manapun, termasuk jepang harus tetap
dilaksanakan
b. Soekarno dan Hatta harus diamankan keluar Jakarta
agar sama sekali terlepas dari pengaruh Jepang
sehingga mereka berani memproklamasikan
kemerdekaan sesuai dengan kemauan golongan
pemuda
6. Tempat yang dipilih untuk mengamankan Soekarno
dan Hatta adalah Rengasdengklok. Rerngasdengklok
dipilih menurut perhitungan militer.
Tujuan penculikan Soekarno dan Hatta adalah
selain untuk mengamankan mereka dari pengaruh
Jepang juga agar keduanya segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan
dengan Jepang.
Golongan tua dan golongan pemuda telah
menghasilkan kata sepakat. Kesepakatan tersebut
yaitu akan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945 sebelum pukul 12.00
WIB.
7.
8. 1. Kalimat pertama merupakan pertanyaan kemauan bangsa
Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri.
2. Kalimat kedua merupakan pernyataan mengenai pengalihan
kekuasaan (transfer of sovereignity)
Setelah konsep proklamasi kemerdekaan selesai dirumuskan.
Dicapai kesepakatan bahwa yang menandatangani teks
proklamasi adalah Soekarno dan Hatta atas nama bangsa
Indonesia. Selanjutnya naskah diketik oleh Sayuti Malik dengan
beberapa perubahan kecil yang telah disetujui.
Setelah selesai diketik oleh Sayuti Malik, kemudian Soekarno
dan Hatta membubuhkan tandatangannya masing-masing.
Selesailah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Naskah
inilah yang disebut sebagai teks proklamasi autentik (resmi)
karena diketik, tertanggal, dan ditandatangani.