1) Orang cenderung sabar menghadapi cobaan tetapi kurang sabar ketika mendapat karunia dan nikmat dari Allah. 2) Seseorang pernah berkata bahwa mereka bisa sabar menghadapi kesulitan tetapi tidak bisa sabar ketika mendapat kemudahan. 3) Penting untuk sabar dalam menghadapi baik kesenangan maupun cobaan.

1. Sabar Terhadap Cobaan, Sabar Pula Terhadap Nikmat Dan Karunia-Nya
Diantara contoh praktis juga adalah, Anda menemukan orang banyak yang sabar
menerima musibah dan cobaan, tetapi mereka tidak sabar ketika memperoleh karunia dan
nikmat dari Allah SWT.
Sorang sahabat pernah berkata, “Kami dicoba dengan kesengsaraan dan
kesempitan dan kami bisa bersabar, tetapi ketika kami memperoleh kemudahan dan
nikmat kami tidak mampu bersabar”.
Subhanallah! Anda melihat ada pemuda yang sabar menerima nasibnya, tetapi
ketika Allah SWT memberikan karunia dan nikmat kepadanya ketika dia mempunyai
Handphone, dia durhaka kepada Allah SWT. Lalu ketika dia mempunyai mobil, dia lebih
durhaka lagi kepada Allah SWT. Mengapa yang demikian ini bisa terjadi wahai generasi
muda?
Tetapi sebalinya, ketika kondisi Anda sempit dan menderita, Anda tetap sabar dan
tidak durhaka kepada Allah? (betapa sangat tidak seimbang)
Sesungguhnya fitnah (cobaan) yang menimpa Nabi Yusuf AS ketika dia menjabat
sebagai menteri, lebih dahsyat dan lebih berat dari pada fitnah ketika dia dimasukan ke
dalam penjara.
Mari kita perhatikan bersama, fitnah kesenangan dan nikmat datang melimpah
ruah sedang Anda tidak sadar kalau hal itu membutuhkan kesabaran. Sedangkan fitnah
kesengsaraan datang secara jelas.
Mari kita bersama-sama bersabar dari segi kesenangan, nikmat serta cobaan
dengan penuh ikhlas.