Dokumen tersebut membahas ruang lingkup disiplin ilmu kewirausahaan. Terdapat beberapa pandangan tentang kewirausahaan, yaitu sebagai kemampuan merumuskan tujuan, berinisiatif, berinovasi, mengelola sumber daya, menciptakan nilai tambah dengan cara baru, serta memanfaatkan peluang bisnis. Dokumen juga menjelaskan enam hakikat penting kewirausahaan yaitu sebagai nilai yang diwujudkan
Defenisi Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan mental maupun sikap yang selalu aktif meningkatkan hasil karya demi meningkatkan penghasilan.
Kewirausahaan merupakan proses dinamis demi terciptanya kemakmuran.
Kewirausahaan merupakan proses terciptanya sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu & kegiatan yang disertai modal jasa & resiko.
Defenisi Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan mental maupun sikap yang selalu aktif meningkatkan hasil karya demi meningkatkan penghasilan.
Kewirausahaan merupakan proses dinamis demi terciptanya kemakmuran.
Kewirausahaan merupakan proses terciptanya sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu & kegiatan yang disertai modal jasa & resiko.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. RUANG LINGKUP DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN
Buku : kewirausahaan pedoman praktis: kiat dan proses menuju sukses
Penulis Dr. Suryana, M.Si
1. Obyek studi kewirausahan
Menurut Soeparman Soemahamidjaja (1997:14-15), kemampuan seseorang yang menjadi
objek kewirausahaan meliputi:
a. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan hidup/usaha
diperlukan adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian diabca dan diamati berulang-
ulang sampai dipahami apa yang menjadi kemauannya.
b. Kemampuan memotivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang besar.
c. Kemampuan berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah
orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa berinisiatif
d. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas ( daya cipta) dan setelah dibiasakan
berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri
untuk selalu mencari berbagai kemungkinan atau kombinasi baru yang daoat dijadikan
perangkat dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat.
e. Kemampuan membentuk modal material, sosial dan intelektual
f. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu
dalam membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui
kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan
g. Kemampuan mental yang dilandasi agama
h. Kemampuan mebiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik
maupun menyakitkan
2. Kewirausahaan dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteks
a. Pandangan ahli ekonomi
Kewirausahaan adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorhanisasikan
faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlihan untuk tujuan
memproduksi barnag dan jasa.
b. Pandangan ahli manajemen
Wirausaha adalah sesroang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan
mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, ketrampilan
untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan organisasi usaha baru (
Marzuki Usman,1997:3)
c. Pandangan pelaku bisnis
Menurut Scarborough dan Zimmerer ( 1993:5) wirausaha adalah orang yang
menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan
maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali
peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang tersebut.
2. d. Pandangan psikolog
Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk
memperoleh suatu tujuan serta suka berkesperiman untuk menampilkan kebebasan
dirinya di luar kekuasaan orang lain.
e. Padangan pemodal
Menurut Merdith ( 1996:9), berwirausaha berarti memadukan watak pribadi, keuangan,
dan sumber daya. Oleh karena itu, berwirausaha merupakan suatu pekerjaan atau karier
yang harus bersifat fleksibel dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil resiko,
keputusan, dan tindakan untuk mencapai tujuan (Meredith, 1996: 9). Syarat
berwirausaha adalah harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengevaluasi
peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan, dan bertindak untuk
memperoleh keuntungan dari peluang-peluang tersebut. esensi dari kewirausahaan
adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses kombinasi antara sumber daya
dengan cara-cara baru dan tersebut agar dapat bersaing.
Menurut Zimmer (1996:51), nilai tambah tersebut diciptakan melalui cara-cara berikut:
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan baru
3. Perbaikan produk dan jasa yang sudah ada
4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk mengahasilkan barang dan jasa yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit
Dari beberapa konsep yang dikemukakan di atas, ada enam hakikat penting
kewirausahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis ( Ahmad
Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (
Druker, 1959)
3. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
pesoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/ usaha ( Zimmerer,
1996)
4. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan
usaha ( Soeharto Prawiro, 1997)
5. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda
yang dapat memberikan bermanfaat serta nilai lebih.
6. Kewirausahan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembankan terknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan jasa
3. sehingga lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.