Ringkasan dokumen tersebut adalah rencana pembelajaran semester (RPS) mata kuliah Mikrobiologi untuk program studi Diploma III Kebidanan di STIKES Pasapua Ambon. RPS ini memuat capaian pembelajaran, deskripsi singkat mata kuliah, materi pembelajaran, pustaka yang digunakan, dan pertemuan per kuliah beserta kemampuan akhir, materi, metode, pengalaman belajar mahasiswa, dan penilaian. Mata kuliah ini membah
Fonts by Typekit
Main menu
Skip to content
AWARDS
Bilik Evi
Pemenang Nobel
Potret Evi
saptriyawati
Be Knowledgeable With The Scientist
Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-P)-Asam Sunti
Posted on January 7, 2011 by saptriyawati
Rate This
Evi saptriyawati
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
IDENTIFIKASI MIKROORGANISME PADA BUMBU DAPUR
“ASAM SUNTI” ASAL BELIMBING WULUH
PKM PENELITIAN
(PKMP)
Diusulkan oleh:
Evi Saptriyawati (G34063210/2006)
Muhammad Afnansyah (G34080008/2008)
Binti Nur Azizah (G34080078/2008)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Identifikasi Mikroorganisme Pada Bumbu Dapur “Asam Sunti” Asal Belimbing Wuluh”
2. Bidang Kegiatan : (x) PKM-P( ) PKM-T ( ) PKM-K( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(x) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Evi Saptriyawati
b. NIM : G34063210
c. Jurusan : Biologi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor
e. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp. : Wisma Intan No.106 Rt/Rw: 03/06Desa Setu Leutik Darmaga 16680 Bogor
f. Alamat Email : Sahara_kimi@yahoo.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis : 3 orang
6. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Agustin Widya Gunawan. M.S.
b. NIP : 19480821 197301 2 001
c. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp. : Jl. Ampel Rt/Rw : 1/6 haurjaya Bogor / 08176402348
7. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp 10.000.000
b. Sumber Lain : Mahasiswa pelaksana kegiatan
JUDUL PROGRAM
Identifikasi Mikroorganisme Pada Bumbu Dapur “Asam Sunti”
Asal Belimbing Wuluh
LATAR BELAKANG MASALAH
Aceh yang terletak di ujung Pulau Sumatera memiliki kuliner yang unik. Keunikan ini dipengaruhi oleh seni mengolah makanan dari beberapa negara antara lain, India, Arab, Siam, bahkan Belanda. Salah satu bumbu non-rempah yang selalu digunakan pada masakan Aceh adalah asam sunti yang berasal dari belimbing wuluh. Asam sunti sudah banyak digunakan di Medan, Padang, dan beberapa daerah lainnya di Sumatera. Namun, masyarakat di pulau Jawa dan beberapa Provinsi lainnya di Indonesia banyak yang belum mengenal dan menggunakan asam sunti.
Asam sunti merupakan salah satu bumbu dapur yang dapat disimpan lebih dari satu tahun dan tahan terhadap serangan mikroorganisme yang dapat menurunkan kualitas asam sunti. Hal ini dikarenakan oleh kadar asam dan garam yang terkandung di dalamnya sangatlah tinggi. Penyinaran oleh matahari juga berpengaruh terhadap daya tahan asam sunti karena proses penghilangan air dengan penjemuran dapat menghambat tumbuhnya mikroorganisme. Selama proses penjemuran tetap ditambahkan garam agar suasa
Fonts by Typekit
Main menu
Skip to content
AWARDS
Bilik Evi
Pemenang Nobel
Potret Evi
saptriyawati
Be Knowledgeable With The Scientist
Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-P)-Asam Sunti
Posted on January 7, 2011 by saptriyawati
Rate This
Evi saptriyawati
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
IDENTIFIKASI MIKROORGANISME PADA BUMBU DAPUR
“ASAM SUNTI” ASAL BELIMBING WULUH
PKM PENELITIAN
(PKMP)
Diusulkan oleh:
Evi Saptriyawati (G34063210/2006)
Muhammad Afnansyah (G34080008/2008)
Binti Nur Azizah (G34080078/2008)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Identifikasi Mikroorganisme Pada Bumbu Dapur “Asam Sunti” Asal Belimbing Wuluh”
2. Bidang Kegiatan : (x) PKM-P( ) PKM-T ( ) PKM-K( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
(x) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Evi Saptriyawati
b. NIM : G34063210
c. Jurusan : Biologi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor
e. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp. : Wisma Intan No.106 Rt/Rw: 03/06Desa Setu Leutik Darmaga 16680 Bogor
f. Alamat Email : Sahara_kimi@yahoo.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis : 3 orang
6. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Agustin Widya Gunawan. M.S.
b. NIP : 19480821 197301 2 001
c. Alamat Rumah dan No. Tel/Hp. : Jl. Ampel Rt/Rw : 1/6 haurjaya Bogor / 08176402348
7. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp 10.000.000
b. Sumber Lain : Mahasiswa pelaksana kegiatan
JUDUL PROGRAM
Identifikasi Mikroorganisme Pada Bumbu Dapur “Asam Sunti”
Asal Belimbing Wuluh
LATAR BELAKANG MASALAH
Aceh yang terletak di ujung Pulau Sumatera memiliki kuliner yang unik. Keunikan ini dipengaruhi oleh seni mengolah makanan dari beberapa negara antara lain, India, Arab, Siam, bahkan Belanda. Salah satu bumbu non-rempah yang selalu digunakan pada masakan Aceh adalah asam sunti yang berasal dari belimbing wuluh. Asam sunti sudah banyak digunakan di Medan, Padang, dan beberapa daerah lainnya di Sumatera. Namun, masyarakat di pulau Jawa dan beberapa Provinsi lainnya di Indonesia banyak yang belum mengenal dan menggunakan asam sunti.
Asam sunti merupakan salah satu bumbu dapur yang dapat disimpan lebih dari satu tahun dan tahan terhadap serangan mikroorganisme yang dapat menurunkan kualitas asam sunti. Hal ini dikarenakan oleh kadar asam dan garam yang terkandung di dalamnya sangatlah tinggi. Penyinaran oleh matahari juga berpengaruh terhadap daya tahan asam sunti karena proses penghilangan air dengan penjemuran dapat menghambat tumbuhnya mikroorganisme. Selama proses penjemuran tetap ditambahkan garam agar suasa
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
STIKES PASAPUA AMBON
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
MATA KULIAH KODE BOBOT (SKS) SEMESTER Tanggal Penyusunan
Mikrobiologi BD.207 2 I 2022
OTORITASI
Dosen Pengembang RPS Ka PRODI
Monalisa Pertiwi Jeriska Taihuttu, S.Pd, M.Si Melawati Wakano, S.S.T.,M.Keb
Capaian Pembelajaran
Mata Kuliah (CPMK)
1. Mampu menjelaskan tentang konsep dasar mikrobiologi
2. Mampu menguraikan tentang bakteriologi dasar
3. Mampu melakukan sterilisasi dan desinfeksi
4. Mampu menjelaskan tentang sistem imunologi
5. Mampu melakukan pemeriksaan mikrobiologi
6. Mampu melakukan pemeriksaan virology
Deskripsi Singkat Mata
Kuliah
MK Merupakan matakuliah dengan bobot 2 sks. Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami Mikro
organisme dan parasit yang mempengaruhi kesehatan dan konsep-konsep yang berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi,
dengan pokok bahasan : konsep dasar mikrobiologi, bakteriologi dasar, pemberian vaksin, mmicologi,virologi, sterilisasi dan desinfeksi.
Materi
Pembelajaran/Pokok
Bahasan
1. Konsep dasar mikrobiologi
2. Mikrobiologi Dasar
3. Pemeriksaan jenis bakteri
4. Konsep dasar sterilisasi dan desinfeksi
5. Konsep dasar Sistem Imunologi
6. Dasar-dasar Mikrobiologi
7. Dasar-dasar Virologi
8. Konsep dasar Infeksi nasokomial
9. Penatalaksanaan cara pencegaahan infeksi nasokomial
2. Pustaka 1. Fakultas Kedokteran UI (1994). Mikrobiologi Dasar, EGC, Jakarta
2. Fakultas Kedokteran UI (1993). Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Bina Rupa Aksara
3. Kartika arum wardani. Teori Mikrobiologi, Jakarta
4. Maksum Radji, (2014). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Kedokteran, EGC, Jakarta
5. Lud Waluyo, 2019, Mikrobiologi Umum, cetakan kelima, UMM Press.
Media Pembelajaran LCD
Team Teaching Monalisa Pertiwi Jeriska Taihuttu, S.Pd, M.Si
Mata Kuliah Syarat
Pertemuan
ke-
Kemampuan akhir
yang diharapkan
Materi Pembelajaran
Metode Pembelajaran
(Estimasi Waktu)
Pengalaman Belajar
Mahasiswa
Penilaian
Indikator
Kriteria &
Bentuk
Bobot
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
konsep dasar
Mikrobiologi
Kontrak Perkuliahan Kuliah Luring
Diskusi/Ceramah
Mahasiswa membuat
ringkasan materi
tentang materi hari ini
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
Konsep Dasar Mikrobiologi
1. Pendahuluan (Metode
Pembelajaran dan Kontrak
Perkuliahan)
2. Sejarah dan cakupan Mikrobiologi
Kuliah /
Diskusi/ceramah
TM: 2x50”
T: 2x60’’
3. BM: 2x60’’
II Mahasiswa mampu
menjelaskan dan
mengidentifikasi
aplikasi
mikroorganisme
Aplikasi Mikrobiologi dalam
Kebidanan
Kuliah/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa membuat
ringkasan materi dari
review jurnal tentang
materi hari ini.
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
III Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar mencakup
1. Taksonomi Nomenklatur
Bakteri
2. Morfologi dan Struktur
Flora Normal
3. Hubungan kuman dengan
Hospes dan lingkungan
Kuliah /Presentasi
kelas/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
berdiskusi,
presentasi, dan
membuatringkasan
materi tentang materi
hari ini
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
IV Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar mencakup
1. Mekanisme Kerja antibiotik dan
Resistensi Mikroba
2. Pengelolaan Spesimen
3. Pertumbuhan , Pembiakan dan
metabolisme Mikroba
Kuliah /Presentasi
kelas/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
berdiskusi,
presentasi, dan
membuatringkasan
materi tentang materi
hari ini
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
IV Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep
dasar Sterilisasi dan
desinfeksi
Konsep Dasar sterilisasi dan
desinfeksi:
Pengertian tentang sterilisasi,
desinfeksi, antiseptik,
pengendalian mikroorganisme
secara fisik.
Kuliah/Diskusi/
Ceramah
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
membuat ringkasan
materi dan
presentasi tentang
materi hari ini
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
15
4. V Mahasiswa mampu
menjelaskan
sterilisasi dan
desinfeksi
1. Macam-macam
penanganan limbah.
2. Peranan tenaga
kesehatan / bidan
dalam sterilisasi dan
desinfeksi.
Kuliah /Presentasi
kelas/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa membuat
ringkasan materi
tentang materi hari ini
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
VI Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep
dasar tentang sistem
imunologi
Konsep dasar sistem
imunologi:
Dasar –dasar Imunologi
Kuliah Daring
CTJ
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
berdiskusi dan
membuat ringkasan
tentang materi hari ini
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
VII Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep
dasar tentang
sistem imunologi
Konsep dasar sistem
imunologi:
- Penyakit Infeksi
karena Imunologi pada
Ibu dan anak.
- Prinsip-prinsip vaksin
dan hypersensitive
Kuliah Daring
CTL
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
berdiskusi,
melakukan
presentasi, dan
review jurnal tentang
materi
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Sistematika
penulisan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Laporan
10
VIII Ujian Tengah Semester 5
5. IX Mahasiswa mampu
menjelaskan dasar-
dasar mikrobiologi
Dasar-dasar mikrobiologi
tentang jamur.
Defenisi, morfologi,
perkembangbiakan, dan
klasifikasi Jamur.
Kuliah /Presentasi
kelas/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
berdiskusi,
presentasi, dan
membuat ringkasan
tentang materi hari ini
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Laporan
5
X Mahasiswa mampu
menjelaskan dasar-
dasar mikrobiologi
Jamur yang
mempengaruhi kesehatan
ibu hamil dan menyusui.
Kuliah /Presentasi
kelas/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
berdiskusi,
presentasi, dan
review jurnal tentang
materi
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
XI Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
dasar-dasar Virologi
Virologi mencakup
1. Virologi dasar
2. Klasifikasi dan
morfologi , reproduksi,
hubungan virus dengan
sel.
Kuliah/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa membuat
ringkasan materi
tentang materi hari ini.
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
XII Mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
dasar-dasar Virologi
Virus yang mempengaruhi
kesehatan ibu hamil dan
menyusui
Kuliah /Presentasi
kelas/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
berdiskusi,
presentasi, dan
review jurnal tentang
materi
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
6. XIII Mahasiswa mampu
menjelaskan dan
mengidentifikasi
tentang Infeksi
nosokmial
Konsep dasar Infeksi
Nosokomial
1. Definisi Infeksi Nosokomial
Kuliah /Presentasi
kelas/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
berdiskusi,
presentasi, dan
review jurnal tentang
materi
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
XIV Mahasiswa mampu
menjelaskan dan
mengidentifikasi
tentang Infeksi
nosokmial
1. Patogenesis infeksi
nosokomial kuman
oporturis
2. Cara pencegahan
infeksi nosokomial
Kuliah/Diskusi/
Ceramah
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa
membuat ringkasan
materi dan
presentasi tentang
materi hari ini
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Ringkasan
5
XV Mahasiswa mampu
menjelaskan dan
mengidentifikasi
tentang Infeksi
nosokmial
Peran bidan dalam
pencegahan dan
penanggulangan
infeksi nosokomial
Kuliah /Presentasi
kelas/Diskusi
TM: 2x50”
T: 2x60’’
BM: 2x60’’
Mahasiswa membuat
video kreatif
mengenai materi hari
ini .
Kehadiran
Keaktifan
Ketepatan
penjelasan
Kriteria:
Pedoman
Penskoran
(Marking
Scheme)
Bentuk:
Video
15
XVI Ujian Akhir Semester 5