Program tahunan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Muhammadiyah Batang untuk kelas VII meliputi 2 semester dengan standar kompetensi membahas sejarah kebudayaan Islam, Nabi Muhammad SAW di Mekkah dan Madinah."
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran: Sejarah Kebudayaan Islam
Satuan Pendidikan : MTs Muhammadiyah Batang
Kelas : VII ( Tujuh )
Tahun Pelajaran : 2015/2016
SEMESTE
R
STANDAR KOMPETENSI
ALOKASI
WAKTU
G
A
S
A
L
1. Memahami Sejarah kebudayaan Islam
Menjelaskan pengertian kebudayaan Islam
Menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari SKI
2. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Mekkah
Mendiskripsikan misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam
semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan
masyarakat
Mengambil hikmah dari misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat
bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan
kemajuan masyarakat dikaitkan dengan perkembangan kondisi
sekarang
Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat
dalam menghadapi masyarakat Mekah
3. Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Madinah
Mendiskripsikan sejarah Nabi Muhammad saw dalam membangun
masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
Mengambil hikmah dari misi nabi Muhammad saw dalam membangun
masya rakat melalui kegiatan ekonomi dan perda gangan dikaitkan
dengan perkembangan kondisi sekarang
Meneladani semangat perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah
Ulangan Harian ke 1 dan Remidial
Ulangan Harian ke 2 dan Remidial
6 JP
10 JP
10 JP
4 JP
4 JP
JUMLAH 34 JP
G
E
N
A
P
1. Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin
Menceritakan berbagai prestasi yang dicapai olej Khulafaurrasyidin
Mengambil hikmah dari prestasi Khulafaur rasyidin dikaitkan dengan
perkembangan kondisi sekarang
Meneladani gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
2. Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umayyah
Menceritakan sejarah berdirinya daulah Umayyah
Mendeskripsikan perkembangan kebudaya an / peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah
Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam
kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani Umayyah
Mengambil Ibrah dari perkembangan kebudayaan / peradaban Islam
pada masa Bani Umayyah untuk masa kini dan yang akan datang
Meneladani kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
Ulangan Harian ke 1 dan Remidial
Ulangan Harian ke 2 dan Remidial
12 JP
14 JP
4 JP
4 JP
JUMLAH 34 JP
SEMESTER GASAL + SEMESTER GENAP 68 JP
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
Batang, 27 Juli 2015
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
PROGRAM SEMESTER
Mata Pelajaran: Sejarah Kebudayaan Islam
Satuan Pelajaran : MTs Muhammadiyah Batang
Kelas / Semester : VII ( Tujuh ) / Gasal
Tahun Pelajaran : 2015/2016
A. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU
No. Bulan Jml Minggu
Minggu Tidak Efektif Minggu
EfektifKeterangan Jml Minggu
1 Juli 5 Libur kenaikan kelas & Idul Fitri 4 1
2 Agustus 4 - 0 4
3
Septembe
r
5
Libur Idul Adha 1
3
Ulangan Tengah Semester 1
4 Oktober 4 - 4
5 November 4 - - 4
6 Desember 5
Ulangan Akhir Semester 1
1Classmeeting & Pengolahan Nilai 1
Libur Semester Gasal 2
Junlah 27 Jumlah 10 17
B. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU
No Standar Kompetensi / Materi Pokok
Alokasi
Waktu
1.
2.
3.
4.
5.
Memahami Sejarah kebudayaan Islam
• Menjelaskan pengertian kebudayaan Islam
• Menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari sejarah kebudayaan Islam
• Mengidentifikasikan bentuk/ wujud kebudayaan Islam
Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Mekkah
• Mendiskripsikan misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam
semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
• Mengambil hikmah dari misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi
alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan
masyarakat dikaitkan dengan perkembangan kondisi sekarang
• Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat dalam
menghadapi masyarakat Mekah
Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Madinah
• Mendiskripsikan sejarah Nabi Muhammad saw dalam membangun
masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
• Mengambil hikmah dari misi nabi Muhammad saw dalam membangun
masya rakat melalui kegiatan ekonomi dan perda gangan dikaitkan dengan
perkembangan kondisi sekarang
• Meneladani semangat perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah
Ulangan harian ke 1 dan Remidial
Ulangan harian ke 2 dan Remidial
6 JP
10 JP
10 JP
4 JP
4 JP
Jumlah 34 JP
PEMETAAN SK & KD
4.
No. Standar KompetensiKompetensi Dasar
1 Memahami sejarah
kebudayaan Islam
Menjelaskan pengertian kebudayaan Islam
Menjelaskan tujuan dan manfaat mempe lajari
sejarah kebuda yaan Islam
2 Memahami sejarah Nabi
Muhammad saw. periode
Makkah
Mendiskripsikan misi nabi Muhammad saw sebagai
rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
Mengambil ibrah dari misi nabi Muhammad saw
sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa
kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
untuk masa kini dan yang akan datang
Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan
para sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekah
3 Memahami sejarah Nabi
Muhammad saw periode
Madinah
Mendiskripsikan sejarah Nabi Muhammad saw
dalam membangun masyarakat melalui kegiatan
ekonomi dan perdagangan
Mengambil hikmah dari misi nabi Muhammad saw
dalam membangun masya rakat melalui kegiatan
ekonomi dan perda gangan dikaitkan dengan
perkembangan kondisi sekarang
Meneladani semangat perjuangan Nabi dan para
sahabat di Madinah
5.
C. RINCIAN WAKTU
NoStandar Kompetensi / Materi Pokok
Alokasi
waktu
(JP)
Bulan, Minggu ke, dan banyaknya Jam Pelajaran Ket
Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Memahami Sejarah Kebudayaan Islam
8 JP
Menjelaskan pengertian kebudayaan Islam
Menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari
sejarah kebudayaan Islam
Mengidentifikasikan bentuk/ wujud kebudayaan
Islam
2.
Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode
Mekkah
8 JP
Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad saw sebagai
rah mat bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahtera an, dan kemajuan masyarakat
Mengambil hikmah dari misi Nabi Muhammad saw
se bagai rahmat bagi alam semesta, pembawa
kedamaian, ke sejahteraan, dan kemajuan
masyarakat dikaitkan dengan perkembangan kondisi
sekarang
Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan
para sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekah
3.
Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode
Madinah
8 JP
Mendiskripsikan sejarah Nabi Muhammad saw
dalam membangun masyarakat melalui kegiatan
ekonomi dan perdagangan
Mengambil hikmah dari misi Nabi Muhammad saw
dalam membangun masyarakat melalui kegiatan
ekonomi dan per dagangan dikaitkan dengan
perkembangan kondisi sekarang
Meneladani semangat perjuangan Nabi dan para
sahabat di madinah
4 Ulangan harian I 2 JP
5 Ulangan harian II 2 JP
6.
6 Ulangan harianIII 2 JP
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
NBM : 1016433
Batang, Juli 2015
Guru Mata Pelajaran
M. Taufik S.Pd.I
NBM : 1128614
7.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)I
Satuan Pelajaran : MTs Muhammadiyah Batang
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Gasal
Tahun Pelajaran : 2015/2016
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Kebudayaan Islam
Alokasi Waktu : 6 JP (3 x pertemuan)
Karakter siswa yang diharapkan :
Religius
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Disiplin
Tekun
Ketelitian
A. Kompetensi dasar
1. Menjelaskan pengertian kebudayaan Islam
2. Menjelaskan tujuan dan manfaat memperlajari kebudayaan Islam
3. Mengidentifikasikan bentuk/ wujud kebudayaan Islam
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Mampu menjelaskan pengertian kebudayaan
2. Mampu menjelaskan pengertian Islam
3. Mampu menjelaskan pengertian kebudayaan Islam
4. Mampu menjelaskan pengaruh kebudayaan Islam
5. Mampu menjelaskan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam
6. Mampu menjelaskan manfaat mempelajari sejarah kebudayaan Islam
7. Mampu menyebutkan bentuk/wujud kebudayaan Islam
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan:
1. Mampu menjelaskan pengertian kebudayaan
2. Mampu menjelaskan pengertian Islam
3. Mampu menjelaskan pengertian kebudayaan Islam
4. Mampu menjelaskan pengaruh kebudayaan Islam
5. Mampu menjelaskan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam
6. Mampu menjelaskan manfaat mempelajari sejarah kebudayaan Islam
7. Mampu menyebutkan bentuk/wujud kebudayaan Islam
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
Pengertian Sejarah :
Menurut bahasa, sejarah berarti riwayat atau kisah. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut dengan
tarikh, yang mengandung arti ketentuan masa atau waktu.
Sebagian orang berpendapat bahwa sejarah sepadan dengan kata syajarah yang berarti pohon
(kehidupan).
Sedangkan menurut istilah, sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di
masa lampau.
Pengertian Kebudayaan :
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya”
berarti hasil karya cipta manusia.
Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat.
Istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban". Perbedaannya : kebudayaan
lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban
diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi.
Apabila dikaitkan dengan Islam, maka Kebudayaan Islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat
Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber hukum dari al-Qur'an dan
sunnah Nabi.
Pengertian Islam :
8.
Islam berasaldari bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-Islaman” yang artinya selamat.
Menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi
seluruh alam.
Kesimpulan :
Sejarah Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya,
karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.
Unsur Pembentuk Kebudayaan Islam
Diantara unsur yang menjadi bentuk Kebudayaan Islam adalah sebagai berikut:
Sistem Politik
Sistem kemasyarakatan
Ilmu Pengetahuan
a. Sistem Politik
Sistem politik ini meliputi :
1) Hukum Islam
Kebudayaan Islam mencapai puncak kejayaan ketika diterapkannya hukum Islam. Di dalam
Islam sumber hukum utama adalah Al Qur’an dan Hadits
2) Khilafah
Setelah Rosulullah saw wafat , orang-orang yang diberi tanggung jawab melaksanakan hukum
islam adalah para pengendali pemerintahan. Kedudukan mereka adalah sebagai kholifah atau
pengganti saw.
b. Sistem Kemasyarakatan
Terbagi dalam kelompok-kelompok berikut :
1) Kelompok Penguasa
2) Kelompok Tokoh Agama
3) Kelompok Militer
4) Kelompok Cendikiawan
5) Kelompok Pekerja dan Budak
6) Kelompok Petani
c. Ilmu Pengetahuan
1) Pada masa awal Perkembangan Islam, ilmu pengetahuan kurang mendapat perhatian.
2) Ilmu Pengetahuan baru mendapat perhatian pada masa Dinasti Abbasiyah.
3) Pada saat itu banyak buku-buku dari berbagai disiplin ilmu dan kebudayaan lain diterjemahkan
kedalam bhasa Arab.
Wujud / bentuk Kebudayaan Islam
Bentuk atau wujud kebudayaan Islam paling tidak dapat dibedakan menjadi tiga hal, yaitu:
1. wujud ideal (gagasan)
2. wujud aktivitas
3. wujud artefak (benda)
Salah satu tokoh yang dikenal sebagai sejarawan dan dijuluki Bapak Sosiologi Islam adalah Ibnu
Khaldun. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat
dalam,pengamatan terhadap berbagai masyarakat. Ibnu Khaldun menulis sebuah buku yang berjudul
Al’Ibar(Sejarah umum) yang diterbitkan di Kairo tahun 1248 M.Ibnu Khaldun juga dipandang sebagai
peletak dasar ilmu sosial dan politik Islam.
1. Kebudayaan Islam yang berWujud Ideal (Gagasan)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba
atau disentuh.
Wujud kebudayaan ini terletak di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat
tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
Kebudayaan Islam yang berwujud ideal diantaranya :
1. Pemikiran di bidang hukum Islam muncul ilmu fiqih.
2. Pemikiran di bidang agama muncul ilmu Tasawuf dan ilmu tafsir.
3. Pemikiran di bidang sosial politik muncul sistem khilafah Islam (pemerintahan Islam) yang
diprakarsai oleh Nabi Muhammad dan diteruskan oleh Khulafaurrosyidin.
9.
4. Pemikiran dibidang ekonomi muncul peraturan zakat, pajak jizyah (pajak untuk non Muslim),
pajak Kharaj (pajak bumi), peraturan ghanimah (harta rampasan perang).
5. Pemikiran di bidang ilmu pengetahuan muncul ilmu sejarah, filsafat, kedokteran, ilmu bahasa
dan lain-lain.
Di antara tokoh-tokoh yang berperan adalah:
1. Imam Syafi'i, Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Maliki (bidang ilmu fiqih).
2. Umar bin Khattab (bidang administrasi negara dan pemerintahan Islam),
3. Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd (bidang filsafat),
4. Ibnu Khaldun (bidang sejarah yang sering disebut dengan "bapak sosiologi Islam").
2. Kebudayaan Islam yang berwujud Aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Contoh kebudayaan Islam yang berwujud aktivitas atau tindakan di antaranya adalah:
1. pemberlakuan hukum Islam seperti potong tangan bagi pencuri dan hukum razam bagi pezina.
2. penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi pemerintahan Islam pada masa Dinasti
Umayyah (masa khalifah Abdul Malik bin Marwan) memunculkan gerakan ilmu pengetahuan
dan penterjemahan ilmu-ilmu yang berbahasa Persia dan Yunani ke dalam bahasa Arab.
Gerakan ilmu pengetahuan mencapai puncaknya pada masa Dinasti Abbasiyah, di mana kota
Baghdad dan Iskandariyah menjadi pusat ilmu pengetahuan ketika itu.
3. Kebudayaan Islam Yang Berwujud Artefak (Benda)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Contoh kebudayaan Islam yang berbentuk hasil karya di antaranya: seni ukiran kaligrafi
yang terdapat di masjid-masjid, arsitektur-arsitektur masjid dan lain sebagainya.
Catatan :
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan
memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
Mengetahui lintasan peristiwa, waktu dan kejadian yang berhubungan dengan kebudayaan Islam
Mengetahui tempat-tempat bersejarah dan para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam.
Memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebudayaan Islam dari satu periode ke periode
berikutnya.
Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin
masa lalu.
memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam
kehidupan s ehari-hari.
Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia Islam.
Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk
mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari dalam diri
sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang.
Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat
terdahulu.
Contoh Kebudayaan Islam
Di bidang Seni : Syair, Kaligafi, Hikayat, Suluk, Babad, Tari Saman, tari Zapin.
Di bidang Fisik : Masjid, Istana, Keraton,
Di Bidang Pertunjukan : Sekaten, Wayang, Hadrah, Qasidah,
Di bidang Tradisi : Aqiqah, Khitanan, Halal Bihalal, Sadranan, Berzanzi,
E. Metode Pembelajaran
10.
1. Informasi
2. Brainstorming
3.Tanya jawab
4. Diskusi
5. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)
Guru memberi salam serta memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdo’a
bersama
Apersepsi dan motivasi
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang
akan dicapai
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Peserta didik mencari pengertian sejarah kebudayaan Islam secara perkata dan secara global
Peserta didik mencari pengertian sejarah kebudayaan Islam, baik secara bahasa maupun
istilah
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang pengertian sejarah kebudayaan Islam
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian pengertian sejarah kebudayaan Islam
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kedua
eksplorasi
Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan bentuk / wujud kebudayaan Islam
Peserta didik mendiskusikan bentuk / wujud kebudayaan Islam
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang bentuk / wujud kebudayaan Islam
melalui diskusi
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
11.
Guru memberikanpenilaian
Pemberian tugas
Pertemuan ketiga
eksplorasi
Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan tujuan dan manfaat memperlajari
kebudayaan Islam
Peserta didik mendiskusikan tujuan dan manfaat memperlajari kebudayaan Islam
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang tujuan dan manfaat memperlajari
kebudayaan Islam
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-
masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku tonggak sejarah kebudayaan Islam 1 , VII MTs terbitan Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa.
No. Soal Jawaban Skor
1
Jelaskan pengertian
sejarah ! 10
2
Jelaskan pengertian
kebudayaan !
10
3
Jelaskan pengertian
kebudayaan Islam !
10
4
Sebutkan pengaruh-
pengaruh kebudayaan
Islam !
10
5 Sebutkan beberapa 10
12.
manfaat mempelajari
kebudayaan Islam!
6
Sebutkan faktor-faktor
yang menyebabkan
kemunduran kebudayaan
Islam !
10
7
Kapankah ilmu
pengetahuan dalam Islam
berkembang dengan
pesat?
10
8
Pada masa siapakah sistem
administrasi mulai dikenal
dalam Islam ?
10
9
Sebutkan sumber
keuangan Islam pada masa
Khulafaur Rasyidin! 10
10
Sebutkan dua sumber
hukum dalam Islam !
10
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
NBM : 1 016 433
Batang, 2015
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
NBM :
13.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)II
Satuan Pelajaran : MTs Muhammadiyah Batang
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Gasal
Tahun Pelajaran : 2015/2016
Standar Kompetensi : Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Mekkah
Alokasi Waktu : 10 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
Religius
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Disiplin
Tekun
Ketelitian
A. Kompetensi dasar
1. Mendiskripsikan misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa
kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat.
2. Mengambil ibrah dari misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa
kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat untuk masa kini dan yang akan datang
3. Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat
Mekkah
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Mampu menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa
kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
2. Mampu mengambil ibrah dari misi Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta,
pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat untuk masa kini dan yang akan
datang
3. Mampu meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat dalam menghadapi
masyarakat Mekkah
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan:
1. mampu memahami dan menjelaskan misi nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam
semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
2. mampu memahami dan mengambil ibrah dari misi Nabi Mauhammad saw sebagai rahmat bagi
alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat untuk masa kini
dan yang akan datang
3. mampu memahami dan meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat dalam
menghadapi masyarakat Mekah
D. Materi Pembelajaran
Keadaan Masyarakat Arab Sebelum Islam
Jazirah Arab atau semenanjung Arabia adalah daerah yang berbentuk memanjang dan tidak
parallelogram. Di sebelah utara berbatasan dengan Palestina dan padang Syam, di sebelah timur
berbatasan dengan Hira, Dijla (Tigris), Furat (Euphrates) dan Teluk Persia, di sebelah selatan
berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Teluk Aden, sedangkan di sebelah barat Laut
Merah. Jadi, dari sebelah barat dan selatan daerah ini dikelilingi lautan, dari utara padang sahara
dan dari timur padang sahara dan Teluk Persia.
Secara umum, keadaan wilayah di Jazirah Arab adalah tandus, sehingga hal ini melindunginya
dari penjajahan dan penyebaran agama. Wilayah yang dianggap cukup subur adalah daerah
Yaman yang terletak di sebelah selatan.
Jazirah Arab diapit oleh dua kekaisaran besar yang berada di sebelah utara, yaitu kekaisaran
Persia yang beragama Majusi (penyembah api) dengan kitab sucinya Zend Avesta dan kekaisaran
Romawi yang beragama Nasrani/kristen dengan kitab sucinya Injil.
Kehidupan penduduk Arab pada masa itu rata-rata hidup nomaden (suka berpindah-pindah dan
mengembara). Selain itu, kehidupan mereka dibentuk berdasarkan kabilah (suku). Kabilah ini
dibentuk oleh kelompok-kelompok keluarga atas dasar pertalian darah (nasab), perkawinan dan
14.
sumpah setia. Setiapkabilah dipimpin oleh seorang Syaikh yang dipilih dari seorang anggota
tertua melalui musyawarah.
Secara garis besar, ada dua macam penduduk yang hidup di Arab ketika itu, yaitu:
Penduduk kota, rata-rata pedagang dengan dua kota terkenalnya yaitu Mekkah
dan Madinah.
Penduduk desa (badui), rata-rata petani, peternak dan penggembala.
Masa kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam dinamakan masa Jahiliyah (masa
kebodohan). Disebut Jahiliyah bukan karena tidak berilmu, tetapi karena penduduknya
kebanyakan suka berbuat kejahatan, suka berperang, membunuh, melecehkan wanita,
melakukan takhayul, menyembah berhala dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan itu adalah contoh
kebudayaan arab Jahiliyah yang buruk. Akan tetapi ada beberapa kebudayaan Arab jahiliyah yang
baik, di antaranya di bidang kesusastraan (seni), di mana masyarakat Arab suka sekali membuat
karya-karya syair (puisi) dan para penyair pada waktu itu dianggap orang yang mempunyai
kedudukan tinggi.
Misi Nabi Muhammad SAW Sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin
1. Kelahiran Nabi Muhammad
Muhammad SAW dilahirkan di kota Mekkah (Hijaz) pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah
atau bertepatan tanggal 20 April 571 Masehi.
Beliau wafat pada hari senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 H bertepatan dengan 8 Juni
632 M.
Beliau merupakan keturunan suku Quraisy, suku bangsawan yang sangat berpengaruh di
Arab.
Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib yang wafat ketika beliau masih berada dalam
kandungan ibunya, Siti Aminah. Sedangkan ibunya wafat ketika beliau berumur 6 tahun.
Kemudian beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib selama dua tahun dan oleh
pamannya, Abu Thalib.
2. Kerosulan Muhammad
Pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan Khadijah, seorang janda kaya yang berusia 40
tahun. Kemudian selang beberapa lama beliau mendapat gelar al-Amin (orang yang dapat
dipercaya), gelar ini diberikan karena beliau berhasil mengatasi perselisihan para pemuka
suku Quraisy dalam peletakkan Hajar Aswad (batu hitam yang suci) di dinding Ka’bah.
Pada usia 40 tahun, beliau sering datang ke Gua Hira yang terletak di perbukitan Jabal Nur
untuk bertahanuts atau melakukan pemusatan jiwa dan merenungi keadaan masyarakat arab
yang masih Jahiliyah. Pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M. ketika sedang bertahanuts,
datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama, yaitu al-Quran Surat al-‘Alaq ayat 1-
5:
Artiya;
” Bacalah Atas Nama Tuhanmu Yang Telah Menjadikan Makhluk. Dia Telah Menjadikan
Menusia Dari Segumpal Darah. Bacalah ! Tuhan Engkaualah Yang Amat Pemurah. Yang
Mengajar Manusia Dengan Pena. Dia Mengajar Manusia Apa-apa Yang Belum Diketahui.
( Qs. Al-alaq; 1 – 5 )
Dengan turunya wahyu yang pertama manandakan bahwa Allah SWT telah mengangkat
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Nya. Setelah menerima wahyu yang pertama Nabi
Muhammad SAW tidak langsung bergerak untuk berda’wah. Nabi Muhammad saw. dalam
kondisi bingung, takut dan gemetar yang akhirnya ditenangkan oleh istri beliau yaitu Siti
Khadijah.
Kemudian setelah itu, turun wahyu yang kedua yaitu surat al-Mudatsir ayat 1 – 7. Dengan
turunnya wahyu yang kedua ini maka beliau memulai dakwah dengan cara sembunyi-
sembunyi
Sasaran dakwahnya terbatas pada orang-orang dekat disekitar beliau . Yang mula-mula
menerima dakwah beliau adalah Siti Khodijah( istrinya) Ali bin Abi Talib (anak pamannya),Abu
Bakar (sahabat nya), dan Zaed bin Harisah (pembantunya).
3. Dakwah Pada Masa Awal
Dakwah secara sembunyi-sembunyi.
15.
Dakwah ini dilakukanselama kurang lebih tiga tahun dan berhasil mengislamkan:
1.Khadijah (istri Nabi)
2. Abu Bakar (sahabat dekat Nabi)
3. Ali bin Abi Thalib (sepupu Nabi)
4. Zaid bin Haritsah (budak yang dipelihara Nabi),
5. Bilal bin Rabah (seorang budak kulit hitam)
6. Utsman bin Affan
7. Zubair bin Awwam
8. Sa'ad bi abi Waqash
9.Talhah bin Ubaidillah
10.Abdurrahman bin Auf
11.Arqam bin Abil Arqam dan lain-lain.
(Orang-orang yang disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang
pertama masuk Islam).
Dakwah secara terang-terangan.
Dakwah ini dilakukan selama sepuluh tahun setelah turun Al-Qur’an surat al-Hijr ayat: 94
( )
Dengan semangat tinggi dan pantang mundur, langkah pertama yang dilakukan Nabi
dalam berdakwah dengan cara terang-terangan adalah mengumpulkan warga kota Mekkah di
bukit Shofa. Di antara orang-orang yang hadir adalah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Umar bin
Khattab. Setelah semua berkumpul, Nabi mulai berdakwah, tetapi Nabi malah dicemooh dan
dilempari. Bahkan Abu Lahab mencaci-maki dan melempari beliau dengan batu. Akhirnya
pertemuan itu berakhir dengan kekacauan. Meskipun demikian, dakwah dengan cara ini telah
memberikan hasil dengan bertambahnya jumlah pemeluk Islam dari golongan lemah seperti
wanita, budak, pekerja dan orang-orang miskin
4. Hambatan-hambatan Dakwah Nabi Di Mekkah
Banyaknya tokoh bangsawan kafir Quraisy yang menolak, menentang dan mengancam Nabi
seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan Abu Sofyan. Penentangan ini dilakukan oleh mereka dengan
alasan:
1. Nabi yang keturunan Bani Hasyim dianggap akan menundukkan dan menguasai otoritas
politik dan ekonomi bangsa Arab yang saat itu dipegang oleh Bani Abdi Syam
2. Kekhawatiran akan hilangnya sistem kasta di kehidupan sosial masyarakat Arab. Dalam hal
ini derajat dan kehormatan para bangsawan Arab Quraisy merasa terancam dalam hal
kekuasaan, wibawa dan pengaruh di masyarakat.
3. Nabi akan menghilangkan tradisi yang sudah diwarisi secara turun temurun dari nenek
moyang mereka.
Adanya bujukan dari pamannya Abu Thalib (pelindung Nabi) agar menghentikan dakwah.
Bujukan ini dilakukan pamannya karena ia didesak oleh para tokoh kafir Quraisy untuk
menghentikan kegiatan Nabi dalam berdakwah. Namun demikian, bujukan ini tidak berhasil
karena keteguhan Nabi dalam berdakwah.
Banyaknya para pengikut Nabi yang disiksa karena masuk Islam, seperti Bilal bin Rabah, Zubair
bin Awwam dan Abu Bakar, sehingga Nabi sempat memerintahkan beberapa sahabatnya untuk
hijrah ke Habasyah (Ethiopia).
Adanya pemboikotan kaum kafir Quraisy yaitu: 1)tidak mau berbicara dengan orang Islam,
2)tidak mau jual beli dengan orang Islam, 3)dan tidak mau menikah dengan orang Islam.
Pemboikotan ini berjalan selama 3 ( tiga ) tahun lamanya, dan berhenti pemboikotan ini
setelah papan pengumuman yang dipasang di Ka’bah habis dimakan rayap. Selain itu beberapa
orang Quraisy juga mempunyai perasaan tidak tega melihat akibat pemboikotan tersebut.
Contoh Penderitaan Yang Dialami Umat Islam (Sahabat Bilal) Ketika Mereka Menyatakan dan
memepertahankan Keislaman sehingga mereka disiksa oleh orang-orang Kafir
5. Misi Dakwah Nabi Di Mekkah
Misi dakwah Nabi selama berada di Mekkah, intinya, adalah mengajak masyarakat untuk
menjadi rahmatan lil ‘alamin. Di antara misi dakwah tersebut adalah:
1. Mengajak masyarakat agar menyembah hanya kepada Allah SWT semata (tauhid) dan
menyuruh mereka meninggalkan menyembah berhala.
2. Mengajarkan adanya hari kiamat, yang mana setiap manusia akan diminta
pertanggungjawaban selama mereka hidup di dunia.
16.
3. Mengajak masyarakatberbuat baik dan berakhlak terpuji dan melarang berbuat kejahatan
dan kerusakan.
4. Mengajak masyarakat untuk menegakkan keadilan dan persamaan derajat antara laki-laki
dan perempuan.
6. Ibrah/Hikmah Dakwah Nabi Di Mekkah
kepribadian Nabi yang mempunyai sifat sidik (selalu benar), amanah (dapat dipercaya), Tabligh
(berani menyampaikan) dan fatonah (cerdas).
Tidak pernah menyerah dalam berdakwah, walaupun banyak ancaman yang dihadapi
Berani berkorban harta benda dan nyawa.
Dalam berdakwah, selalu menggunakan siasat atau cara yang baik dan bertahap. Tahap pertama
dengan sembunyi-sembunyi guna menyusun kekuatan dan tahap kedua dengan terang-
terangan (terbuka).
7. Hal-hal Yang Perlu Diteladani Dari Perjuangan Dakwah Nabi Di Mekkah
Menampilkan sikap terpuji sebagaimana yang telah dilakukan Nabi dengan sifat-sifatnya.
Dalam melakukan segala sesuatu harus mempunyai perencanaan yang matang, sungguh-
sungguh, tidak gampang menyerah dan selalu berdoa agar hasilnya dapat memuaskan
Berani berkorban dan bertanggungjawab.
Berdakwah secara terbuka pada saat kedudukan makin menguat
Melukan hijrah untuk menyusun kekuatan
Menyandarkan keberhasilan kepada Alloh swt.
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demontrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang keadaan masyarakat Mekah sebelum
Islam serta gambaran dakwah pada masa awal
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan keadaan masyarakat Mekah sebelum Islam
serta gambaran dakwah pada masa awal
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian keadaan masyarakat Mekah sebelum Islam serta
gambaran dakwah pada masa awal
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
17.
konfirmasi
Memberikan umpanbalik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kedua
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang dakwah Rasulullah SAW secara
sembunyi-sembunyi serta bentuk hambatan dakwahnya
Peserta didik secara kelompok membuat consep map perjalanan dakwah Rasulullah secara
sembunyi-sembunyi serta bentuk hambatan dakwahnya
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Dengan metode Brainstorming, peserta didik melaporkan hasil pencarian perjalanan dakwah
Rasulullah secara sembunyi-sembunyi serta bentuk hambatan dakwahnya
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan ketiga
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang dakwah Rasulullah SAW secara terang-
terangan serta misi dakwah nabi Muhammad.
Peserta didik secara kelompok membuat consep map tentang dakwah Rasulullah SAW secara
terang-terangan serta misi dakwah nabi Muhammad
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Dengan metode Brainstorming, peserta didik melaporkan hasil pencarian dakwah Rasulullah
SAW secara terang-terangan serta misi dakwah nabi Muhammad
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan keempat
eksplorasi
18.
Melibatkan peesertadidik mencari informasi tentang ibrah dari misi nabi Muhammad SAW,
Peserta didik secara kelompok mencari ibrah dari misi nabi Muhammad SAW,
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Dengan metode Brainstorming, peserta didik melaporkan hasil pencarian ibrah dari misi nabi
Muhammad SAW,
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kelima
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang keteladanan Rasulullah dan para sahabat
dalam menghadapi masyarakat Mekah
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Dengan metode Brainstorming, peserta didik melaporkan hasil pencarian keteladanan
Rasulullah dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekah
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-
masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan a
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. LKS SKI
3. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa
esai atau penulisan opini
19.
No. Soal JawabanSkor
1
Sebutkan dua negara adidaya
yang mengapit Jazirah Arab
pada masa Rasulullah SAW !
10
2
Jelaskan yang dimaksud
dengan zaman jahiliyah !
10
3
Sebutkan surat yang pertama
kali turun kepada nabi
Muhammad !
10
4
Sebutkan 4 orang yang
pertamakali masuk Islam !
10
5
Sebutkn contoh-contoh
hambatan dakwah Rasullullah
selama di Mekah
10
6
Kapankah dakwah Rasulullah
SAW secara terbuka dimulai
10
7
Sebutkan misi dakwah nabi
Muhammad SAW !
10
8
Sebutkan 4 sifat yang perlu
dicontoh dalam berdakwah !
10
9
Sebutkan pokok-pokok ajaran
yang disampaikan Rasulullah
ketika berdakwah di Mekah !
10
10
Sebutkan beberapa
keteladanan yang perlu kita
contoh dari perjuangan
Rasulullah !
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)III
Satuan Pelajaran : MTs Muhammadiyah Batang
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Gasal
Tahun Pelajaran : 2015/2016
Standar Kompetensi : Memahami sejarah Nabi Muhammad saw periode Madinah
Alokasi Waktu : 10 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
Religius
Kerja keras
Rasa ingin tahu
Disiplin
Tekun
Ketelitian
A. Kompetensi dasar
1. Mendiskripsikan sejarah Nabi Muhammad saw dalam membangun masyarakat melalui kegiatan
ekonomi dan perdagangan
2. Mengambil ibrah dari misi Nabi Muhammad saw dalam membangun masyarakat melalui kegiatan
ekonomi dan perdagangan untuk masa kini dan yang akan datang
3. Meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat di Madinah
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Mampu menjelaskan sejarah nabi Muhammad saw dalam membangun masayarakat Madinah
melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
2. Mampu mengambil ibrah sejarah Nabi Muhammad saw dalam membangun masayarakat Madinah
melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
3. Mampu meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat di Madinah
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan:
1. Siswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan sejarah nabi Muhammad saw dalam
membangun masayarakat Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
2. Siswa diharapkan dapat menangkap dan memahami ibrah sejarah Nabi Muhammad saw dalam
membangun masayarakat Madinah melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
3. Siswa diharapkan dapat memahami dan meneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw dan
para sahabat dalam menghadapi masyarakat Madinah
D. Materi Pembelajaran
Madinah Sebelum Kedatangan Islam
Sebelum Islam datang, kota Madinah bernama kota Yatsrib. Penduduknya terdiri dari dua
golongan besar yang sering bertikai dan berperang, yaitu:
1. Golongan bangsa Yahudi yang terdiri dari :
a.Bani Qainuqa
b.Bani Quraizah
c.Bani Nazir
2. Golongan bangsa Arab yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj.
Kota Yatsrib termasuk daerah subur dan pusat pertanian serta merupakan jalur perdagangan
ramai yang menghubungkan antara Yaman di selatan dan Syiria di Utara.
Proses Masuknya agama Islam ke Madinah dan Hijrahnya Nabi ke Madinah
Ketika Nabi masih berada di Mekkah, banyak dari penduduk Yatsrib sering melaksanakan Ibadah
Haji ke kota Mekkah. Kesempatan ini digunakan oleh Nabi untuk mengajak penduduk Yatsrib yang
datang ke Mekkah untuk masuk Islam
Akhirnya, setiap orang Yatsrib yang datang ke Mekkah menyatakan masuk Islam. Bahkan, pada
tahun 621 M Nabi menemui rombongan haji dari Yatsrib yang berjumlah 12 orang di bukit aqabah dan
melakukan perjanjian. Perjanjian ini disebut “Perjanjian Aqabah I” yang isinya:
1. Penduduk Yatsrib akan setia melindungi Nabi
2. Rela berkorban harta dan jiwa
22.
3. Tidak akanmenyekutukan Allah
4. Tidak membunuh dan berdusta
5. bersedia membantu menyebarkan Islam
Pada tahun 622 M, sebanyak 73 orang Yatsrib pergi Haji ke Mekkah dan memohon agar Nabi
bersedia memberi nasehat-nasehat agama untuk orang-orang di Yatsrib. Dari sini maka lahirlah
“perjanjian aqabah II” untuk menjamin keselamatan dan kelanjutan dakwah Nabi.
Akhirnya, masih pada tahun 622 M, Nabi dan para sahabatnya yang berasal dari Mekkah
berhijrah (pindah) ke Yatsrib dan mengganti kota Yatsrib menjadi kota Madinah atau madinatul
Munawaroh (kota yang bercahaya) atau juga madinatun nabi (kota Nabi).
Alasan Nabi Dan Para Sahabatnya Hijrah Ke Yatsrib Atau Madinah
Penduduk Kafir Quraisy kota Mekkah yang ditempati Nabi makin gencar melakukan ancaman dan
siksaan
Penduduk Madinah memiliki budi pekerti dan akhlak yang baik
Madinah merupakan daerah terdekat dari Mekkah dan ayah Nabi dimakamkan di sana.
Proses penyambutan Nabi di Madinah :
Sesampainya di Madinah, Nabi dan para sahabatnya disambut dengan gembira dan suka cita oleh
penduduk Madinah, khususnya oleh suku Aus dan Khazraj dengan mengucapkan sholawat di
sepanjang jalan yang dilalui Nabi dan para sahabat.
Akhirnya Nabi memberi gelar kepada penduduk Madinah dengan sebutan kaum “Anshor”
(penolong). Sedangkan penduduk Mekkah yang datang ke Madinah diberi gelar kaum “Muhajirin”
(pendatang).
Usaha-usaha Yang Dilakukan Rosululloh Setelah Berada Di Madinah
1. Mendirikan Masjid
Masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi di Madinah adalah Masjid Nabawi.
Masjid ini dibangun di atas tanah yang dibeli Nabi dari dua orang miskin bernama Sahl bin Amr
dan Suhail bin Amr.
Pendirian masjid ini dimaksudkan selain sebagai pusat Ibadah dan dakwah Islam, namun juga
berperan sebagai tempat bermusyawarah kaum Muslimin, tempat untuk mempersatukan kaum
Muslimin, bahkan dijadikan sebagai pusat pemerintahan.
Di salah satu penjuru masjid disediakan tempat tinggal untuk orang-orang miskin yang tidak
mempunyai tempat tinggal, mereka dinamai Ahlus-Suffah.
Selanjutnya, dimulailah pembangunan jalan raya di sekitar masjid, sehingga lama-kelamaan
tempat itu menjadi pusat kota dan pemukiman serta perniagaan.
Pesatnya pembangunan di sekitar masjid Nabawi menyebabkan banyak pendatang dari luar
Madinah.
2. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshor
Cara ini dilakukan Nabi untuk mengokohkan persatuan Umat Islam di Madinah.
Persaudaraan ini didasarkan atas persaudaraan seagama dan bukan atas dasar kesukuan.
Sebagai contoh, Nabi mempersaudarakan Hamzah bin Abdul Muthalib dengan Zaid bekas
budaknya, Abu Bakar bersaudara dengan Kharija bin Zaid, dan Umar bin Khattab bersaudara
dengan 'Itban bin Malik Al-Khazraji.
Kaum Muhajirin kemudian banyak yang menjadi pedagang dan petani. Di antaranya
Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang, sedangkan Umar bin Khottob dan Ali bin Abi Tholib
menjadi petani.
3. Membuat perjanjian damai antara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi
Perjanjian damai ini dilakukan untuk menciptakan rasa damai dan tenteram bagi masyarakat
Madinah, baik yang Muslim atau yang bukan Muslim. Dari sini maka Nabi membuat peraturan-
peraturan yang disebut dengan “Piagam Madinah” yang isinya antara lain:
1. Kaum Muslim dan Yahudi akan hidup berdampingan dan bebas menjalankan agamanya masing-
masing.
2. Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka yang lain wajib membantu.
3. Apabila terjadi perselisihan antara keduanya, penyelesaian diserahkan kepada Nabi Muhammad
SAW selaku pemimpin tertinggi di Madinah.
23.
4. Dalam PiagamMadinah tersebut terdapat beberapa asas, yaitu: asas kebebasan beragama, asas
persamaan, asas keadilan, asas perdamaian dan asas musyawarah.
4. Meletakkan Dasar-dasar Pemerintahan, Ekonomi dan Kemasyarakatan
Dalam bidang pemerintahan diterapkan prinsip musyawarah (demokrasi), yaitu dalam
memutuskan masalah harus bermusyawarah terlebih dahulu.
Dalam bidang ekonomi diterapkan asas koperasi, yaitu tiap-tiap Muslim harus saling membantu.
Dalam kehidupan bermasyarakat diterapkan asas keadilan, harus saling tolong menolong,
menghargai persamaan hak dan kewajiban sesama Muslim, tidak ada perbedaan pangkat, harta
dan keturunan, harus mengasihi dan memelihara anak yatim, menyantuni janda-janda.
Dengan demikian, maka berdirilah kota Madinah sebagai kota terbesar di Jazirah Arab dengan
kemegahan yang ditampilkannya.
Pada masa ini, masyarakat Muslim berkembang menjadi masyarakat besar dan menjadi pusat
untuk kegiatan perekonomian, perdagangan dan pertanian.
Perjuangan Nabi Muhammad SAW Dan Para Sahabat Di Madinah
Sejak hijrah ke Madinah, selama kurang lebih 10 tahun, Nabi dan para sahabatnya berdakwah
kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah, dan tidak pernah putus asa.
Kebanyakan penduduk Madinah, terutama suku Aus dan Khazraj, menerima dakwah Nabi tersebut.
Akan tetapi, dalam perjalanan dakwahnya, Nabi menemui rintangan, khususnya dari orang-orang
Yahudi yang tidak senang dengan keberhasilannya.
Salah seorang Yahudi Munafik yang tidak senang adalah Abdullah bin Ubay. Ia selalu melaporkan
kegiatan Nabi di Madinah kepada kaum kafir Quraisy di Mekkah, sehingga pada masa-masa
kemudian terjadilah banyak peperangan dengan kaum kafir Quraisy Mekkah.
Beberapa Peperangan Yang Terjadi Ketika Nabi Berada Di Madinah :
1. Perang Badar
Perang ini terjadi di dekat sumber mata air milik seorang bernama Badar pada tanggal 17
Ramadhan tahun 2 H bertepatan 5 Januari 623 M.
Dalam perang ini pasukan Islam hanya berjumlah 313 orang yang dipimpin oleh Nabi
Muhammad SAW, sedangkan pihak kafir Quraisy berjumlah 1000 orang yang dipimpin oleh Abu
Sufyan.
Perang ini dimenangkan oleh umat Islam dengan korban tewas sebanyak 14 orang Muslim dan
70 orang kafir termasuk Abu Jahal.
2. Perang Uhud
Perang ini berlangsung pada bulan Sya’ban tahun 3 H bertepatan bulan Januari 625 M di sebuah
perbukitan bernama Uhud.
Pasukan Islam pimpinan Nabi pada awalnya berjumlah 1000 orang, tetapi 300 orang membelot
karena hasutan Abdullah bin Ubay. Sedangkan pasukan kafir Quraisy berjumlah 3000 orang yang
dipimpin Abu Sufyan dan istrinya Hindun.
Perang ini pada awalnya hampir dimenangkan oleh umat Islam, tetapi karena pasukan Islam
meninggalkan posisi perang untuk mengambil harta rampasan perang (ghanimah), akhirnya
pasukan Islam mengalami kekalahan.
Bahkan Hamzah bin Abdul Mutholib (paman Nabi) terbunuh dan isi tubuhnya dikoyak-koyak
oleh Hindun. Korban meninggal dari pihak umat Islam adalah 70 orang, sedangkan kafir Quraisy
berjumlah 23 orang.
3. Perang Khandaq
Perang terjadi di sebelah utara Madinah pada bulan Syawal 5 H atau Maret 627 M. Perang
Khandaq ini disebut juga perang Ahzab.
Dalam perang ini, pasukan musuh berjumlah 10.000 orang yang dipimpin Abu Sufyan, sedangkan
pasukan Islam hanya berjumlah 3000 orang pimpinan Nabi dan Ali bin Abi Tholib.
Atas usul dari Salman Al-Farisi (orang Persia), pasukan Islam membuat parit mengelilingi
perbatasan kota Madinah. Akibat adanya parit ini, pasukan kafir Quraisy mengalami kekalahan.
Selain tiga perang di atas, ada beberapa peperangan lagi yang terjadi antara umat Islam
dengan kaum kafir yaitu:
1. Perang Khaibar
2. Perang Mu’tah
3. Perang Tabuk.
24.
Di Samping Peperangan,Nabi Dan Para Sahabatnya Juga Melakukan beberapa usaha dan
berhasil dengan baik Dalam Menghadapi Kaum Kafir, Yaitu:
1. Mengadakan Perjanjian Hudaibiyah dengan orang-orang Kafir Qurays di Mekkah.
Perjanjian ini berlangsung pada bulan Zulkaidah tahun 6 H atau 628 M di daerah Hudaibiyah.
Asal mula terjadinya perjanjian ini adalah adanya keinginan kaum Muhajirin untuk beribadah
haji dan menengok saudara mereka di Mekkah yang selama enam tahun tidak bertemu.
Akan tetapi keinginan ini dihalangi oleh kaum Kafir Quraisy.
Maka Nabi pun berangkat dengan kaum Muhajirin untuk pergi ke Mekkah, sesampainya di
Hudaibiyah dicegatlah Nabi dan para pengikutnya oleh kaum Quraisy.
Dari sinilah kemudian lahirlah perjanjian Hudaibiyah.
Isi Perjanjian Hudaibiyah :
1. Umat Islam dan kaum kafir Quraisy tidak boleh saling serang selama 10 tahun.
2. Nabi dan pengikutnya tidak diperkenankan beribadah haji pada tahun ini.
3. Kaum Muslim wajib mengembalikan orang Mekkah yang menjadi pengikut Nabi di
Madinah, sedangkan kaum kafir Quraisy tidak wajib mengembalikan orang Madinah
yang menjadi pengikut mereka.
4. Setiap orang diberi kbebasan untuk memilih menjadi pengikut Nabi atau kaum Kafir
Quraisy.
2. Fathul Makkah (penaklukan kota Mekkah)
Fathu Makkah terjadi pada bulan Ramadhan tahun 8 H atau Januari 630 M.
Sebab utama terjadinya fathu Makkah adalah kaum Kafir Quraisy melanggar perjanjian
Hudaibiyah dan menyerang kaum Muslim yang ada di Mekkah.
Penaklukkan kota Mekkah yang dilakukan Nabi dan pengikutnya itu tanpa ada pertumpahan
darah dan peperangan, sehingga penduduk kota Mekkah pun banyak yang masuk Islam
termasuk pemimpin kafir Quraisy Abu Sufyan ikut masuk Islam.
Saat itulah turun Qur’an Surat An Nashr ayat 1-5
Ketika terjadi fathul Makkah ini, Nabi berpidato di hadapan masyarakat yang isinya :
1. Barang Siapa yang menutup pintu rumahnya, rapat- rapat maka ia aman.
2. Barang siapa yang masuk ke Masjdil Haram, maka ia aman.
3. Barang siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka ia aman.
Hikmah Dan Teladan Dari Misi Nabi Muhammad Saw Dalam Membangun Masyarakat Madinah
Melakukan hijrah (pindah) ke tempat yang dianggap lebih memberi harapan untuk
mengembangkan masyarakat Islam yang lebih maju merupakan suatu kemestian yang harus
dilakukan.
Nabi melakukan Hijrah ke Madinah adalah untuk menyusun kekuatan dan menarik banyak pengikut
agar dakwah Islam berjalan sesuai yang diharapkan dan masyarakat Islam semakin kokoh.
Dari hijrah ini, Nabi berhasil membangun masyarakat Islam menuju pada kemajuan, kesejahteraan,
dan kedamaian, baik di bidang sosial, ekonomi maupun politik.
Keberhasilan yang telah dicapai ini memerlukan perjuangan yang panjang dan kadang harus
dilakukan dengan cara kekerasan (jihad atau berperang).
Hikmah Dan Teladan Yang Dapat Diambil Dan Ditiru Dari Perjuangan Nabi Di Madinah Tersebut Di
Antaranya Adalah:
1. Ketabahan dalam menerima cobaan
Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melakukan hijrah ke Madinah merupakan akibat dari
kekejaman kaum kafir Quraisy terhadap kaum Muslimin.
Mereka pergi berhijrah dengan meninggalkan segala yang ada di Mekkah, antara lain sanak
famili, harta benda dan juga kampung halaman.
Rasa berat pada diri kaum Muslimin meninggalkan kampung halaman ternyata sirna oleh
keimanan mereka yang kuat dan kecintaan yang tulus terhadap Nabi Muhammad SAW.
Mereka tabah dan ikhlas dalam menerima cobaan ini. Oleh karena itu, apapun keadaannya,
situasinya apakah senang atau susah, iman harus senantiasa melekat di hati kita.
2. Cerdas dalam mengambil keputusan
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang memiliki kecerdasan y luar biasa dalam mengambil
keputusan dan tindakan.
Hal itu terbukti ketika beliau mampu menyatukan kaum Muhajirin dan Anshar menjadi satu
saudara.
25.
Persaudaraan inimenjadikan masyarakat Muslim Madinah semakin berkembang dan kuat serta
mampu menjadi bangsa yang besar dan bersatu dibawah bendera Islam, sehingga dalam tempo
yang relatif singkat masyarakat Muslim Madinah dikagumi oleh bangsa lainnya.
Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Nabi Muhammad SAW menerapkan asas koperasi,
yakni menganjurkan kaum Muslim di Madinah agar memperhatikan nasib saudaranya, tidak
serakah dan tidak mempraktekkan sistem riba dalam transaksi perdagangan.
Bahkan, dalam menunaikan haji yang terakhir atau disebut dengan Haji Wada tahun 10 H (631
M) Nabi menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah antara lain berisi:
1. larangan untuk riba dan menganiaya.
2. Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik.
3. Persamaan dan persaudaraan antar manusia harus ditegakkan.
3. Gigih dan istiqamah dalam berjuang
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mendapatkan perlawanan dan tekanan yang sangat
berat dari kaum kafir Quraisy Mekkah dan orang-orang Yahudidalam mensyi’arkan dakwah Islam
di Madinah.
Bahkan, ada beberapa peperangan yang dilalui Nabi Muhammad SAW dan para sahabat seperti
perang Badar, Uhud dan Khandaq, ketika mereka berada di Madinah.
Meskipun kaum Muslim di Madinah masih sangat minim dan kekuatan mereka tidak seimbang
dibanding kekuatan kaum kafir Quraisy yang begitu besar, baik dalam hal jumlah tentara maupun
persenjataan, namun semangat juang mempertahankan agama dan dakwah Islam tetap kokoh
tak tergoyahkan dalam jiwa-jiwa mereka.
Akhirnya kaum Muslim di Madinah mampu mengimbangi kekuatan kaum kafir di Mekkad dan
orang-orang Yahudi di Madinah.
A. Hubungan Antara Misi Nabi Muhammad Di Madinah Dengan Perkembangan Masyarakat Islam Masa
Sekarang
Keterkaitan antara misi dakwah Nabi Muhammad SAW dengan perkembangan masyarakat Islam
sekarang dapat kita lihat dari beberapa aspek, antara lain :
1. aspek politik pemerintahan.
2. aspek sosial kemasyarakatan.
3. aspek ekonomi.
1. Aspek Politik Pemerintahan
Nabi Muhammad SAW selain menjadi pemimpin agama, beliau juga menjadi pemimpin
pemerintahan. Dalam kepemimpinannya, beliau mengedepankan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi dan keluarganya.
Selain itu, beliau juga menggunakan sistem musyawarah atau demokrasi dan berlaku adil dalam
memutuskan suatu perkara di masyarakat dengan tidak membedakan golongan, suku bahkan
perbedaan agama.
Sistem musyawarah atau demokrasi ini selanjutnya banyak dipakai oleh berbagai negara,
termasuk oleh negara kita Indonesia.
Sebagai contoh negara kita memberlakukan kebebasan berpendapat, menghargai dan toleran
terhadap semua agama yang dianut oleh masyarakat.
Akan tetapi, apabila kita lihat kenyataan sekarang ini banyak di antara para pemimpin negara,
terutama negara berpenduduk mayoritas Muslim, tidak mampu melaksanakan sistem
musyawarah secara maksimal sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Mereka masih tergantung pada kepentingan pribadi dan golongan sehingga banyak terjadi
gejolak di masyarakat. Kenyataan ini membuktikan bahwa para pemimpin Muslim di berbagai
negara kurang memahami dan kurang meneladani sifat dan sikap kepemimpinan Nabi dalam
membangun masyarakat.
2. Aspek Sosial Kemasyarakatan.
Penduduk Muslim Madinah pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW memiliki rasa
persaudaraan dan persatuan yang kuat.
Mereka tidak membedakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, bahkan tidak membeda-
bedakan rasa persatuan dengan penganut agama lain.
Rasa persaudaraan sesama Muslim di Madinah tercermin dalam kehidupan sehar-hari, di antara
mereka tidak ada perselisihan ataupun permusuhan.
26.
Jika adasalah satu warga Muslim yang sakit, maka Muslim lain menjenguknya. Begitu juga jika
ada Muslim yang tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka Muslim lain yang
mampu membantunya dengan penuh rasa ikhlas.
Selain itu, budaya silaturahmi merupakan kebiasaan yang tertanam dalam warna kehidupan
penduduk Muslim Madinah
Apabila dikaitkan dengan kehidupan masyarakat Muslim sekarang ini, khususnya di Indonesia,
dapat kita jumpai berbagai tradisi yang mencerminkan kebudayaan yang berkembang pada masa
Nabi Muhammad di Madinah, Seperti :
1.Tradisi silaturahmi.
2.Tradisi gotong royong dalam membangun sarana ibadah atau masjid.
3.Tradisi menjenguk orang sakit dan membantu orang yang terkena musibah.
3. Aspek Ekonomi.
Pada tahun-tahun awal, pemerintahan Islam di Madinah hampir tidak memiliki sumber
memasukan ataupun pengeluaran.
Seluruh tugas pemerintahan dilaksanakan kaum muslimin secara bergotong royong
dan sukarela.
Mereka memperoleh pendapatan dari bebagai sumber yang tidak terikat. Akan tetapi ketika
masyarakat Muslim Madinah sudah tentram dan kuat, maka pada waktu itu kewajiban
membayar zakat dan pajak mulai dijalankan sebagai sumber pendapatan negara.
Pajak pada masa itu dipungut semata berdasarkan standar cukup atau berdasarkan kadar
kebutuhan negara.
Dalam memajukan ekonomi masyarakat di Madinah, Rasulullah menerapkan sistem koperasi.
Sistem ekonomi ini dimaksudkan untuk membantu penduduk Muslim di Madinah yang miskin
dan lemah.
Masyarakat Muslim Madinah yang rata-rata berprofesi sebagai pedagang dan petani sangat
antusias dan menerima dengan senang hati ajakan Nabi Muhammad SAW tersebut.
Akhirnya para pedagang dan petani Muslim dengan kesadaran sendiri mau mengeluarkan zakat
dan pajak demi terwujudnya masyarakat Madinah yang maju secara ekonomi.
Di samping ajakan untuk membayar zakat dan pajak, Nabi Muhammad SAW juga melarang
masyarakat Muslim Madinah melakukan praktek riba dan penipuan dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
Apabila dikaitkan dengan perkembangan masyarakat Muslim sekarang, ajakan-ajakan Nabi
Muhammad SAW di bidang ekonomi tersebut ternyata masih berjalan dan dapat kita jumpai di
berbagai negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Sebagai contoh, kewajiban membayar zakat, khususnya zakat fitrah, masih rutin dilakukan oleh
sebagian besar masyarakat Muslim.
Akan tetapi, banyak juga kita jumpai di masyarakat Muslim sekarang yang masih mempraktekkan
sistem riba dalam kegiatan ekonomi, khususnya perdagangan. Banyak di antara para pedagang
yang terlalu tinggi mengambil keuntungan sehingga merugikan pembeli.
Perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan ajaran sunnah Nabi ini
membuktikan bahwa masih banyak orang-orang Muslim sekarang yang tidak mengenal perilaku
dan akhlak Nabi Muhammad SAW.
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
27.
2. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang keadaan masyarakat Madinah sebelum
Islam serta gambaran dakwah pada masa awal
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan keadaan masyarakat Madinah sebelum Islam
serta gambaran dakwah pada masa awal
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan secara
individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian keadaan masyarakat Madinah sebelum Islam serta
gambaran dakwah pada masa awal di Madinah
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun pemberian
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kedua
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang proses perjuangan dakwah Rasulullah dalam
membangun umat Islam di Madinah.
Peserta didik secara kelompok mendiskusikan proses proses perjuangan dakwah Rasulullah dalam
membangun umat Islam di Madinah.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan secara
individual ataupun kelompok
Dengan metode Brainstorming, peserta didik melaporkan hasil pencarian proses perjuangan
dakwah Rasulullah dalam membangun umat Islam di Madinah.
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun pemberian
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan ketiga
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang perang Badar, Uhud dan Khondaq.
Peserta didik secara kelompok mendiskusikan proses terjadinya perang Badar, Uhud dan
Khondaq.
28.
Memfasilitasi terjadinyainteraksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan secara
individual ataupun kelompok
Dengan metode Brainstorming, peserta didik melaporkan hasil pencarian perang Badar, Uhud dan
Khondaq.
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun pemberian
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan keempat
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang perjanjian Hudaibiyah dan Fathu Makkah.
Peserta didik secara kelompok mendiskusikan proses terjadinya perjanjian Hudaibiyah dan Fathu
Makkah.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan secara
individual ataupun kelompok
Dengan metode Brainstorming, peserta didik melaporkan hasil pencarian perjanjian Hudaibiyah
dan Fathu Makkah.
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun pemberian
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kelima
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang ibrah dari misi Nabi Muhammad saw dalam
membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan untuk masa kini dan yang
akan datang serta eneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat di
Madinah
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan secara
individual ataupun kelompok
29.
Dengan metodeBrainstorming, peserta didik melaporkan hasil pencarian ibrah dari misi Nabi
Muhammad saw dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan
untuk masa kini dan yang akan datang serta eneladani semangat perjuangan Nabi Muhammad
saw dan para sahabat di Madinah
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun pemberian
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan atau berdoa
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa esai
atau penulisan opini
No. Soal Jawaban Skor
1
Sebutkan 3 tempat tujuan
hijrah nabi Muhammad SAW!
10
2
Sebutkan agama-agama yang
pernah dianut penduduk
Madinah sebelum kedatangan
Islam !
10
3
Sebutkan 3 suku dari kelompok
Yahudi yang tinggal di
Madinah !
10
4
Sebutkan 3 suku dari kelompok
Arab yang tinggal di Madinah !
10
5
Sebutkan 2 kelompok
masyarakat Islam di Madinah
setelah kedatangan Islam !
10
6 Sebutkan isi Piagam Madinah ! 10
30.
7
Siapakah pemimpin kaum
munafikpada saat Rasulullah
tinggal di Madinah ! 10
8
Sebutkan 3 peperangan yang
terjadi pada saat Rasulullah
SAW tinggal di Madinah !
10
9
Siapakah yang memiliki ide
untuk membuat parit pada saat
perang Khondaq ? 10
10
Jelaskan sebab-sebab
kekalahan umat Islam dalam
perang Uhud !
10
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
NBM : 1 016 433
Batang, 2015
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
NBM :
31.
PROGRAM SEMESTER
Mata Pelajaran: Sejarah Kebudayaan Islam
Satuan Pelajaran : MTs Muhammadiyah Batang
Kelas / Semester : VII ( Tujuh ) / Genap
Tahun Pelajaran : 2015 / 2016
A. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU
No. Bulan Jml Minggu
Minggu Tidak Efektif
Minggu Efektif
Keterangan Jml Minggu
1 Januari 4 - 4
2 Februari 4 - 4
3 Maret 4
UTS 1
1
UM & UAMBN MTs 2
4 April 4 UN Utama 1 3
5 Mei 4 - 4
6 Juni 4
UKK 1
1Pengolahan nilai 1
Libur kenaikan kelas 1
Jumlah 25 7 18
B. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU
No Standar Kompetensi / Materi Pokok
Alokasi
Waktu
1.
2.
.
Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin
Menceritakan berbagai prestasi yang dicapai oleh Khulafaurrasyidin
Mengambil hikmah dari prestasi Khulafaur rasyidin dikaitkan dengan
perkembangan kondisi sekarang
Meneladani gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umayyah
Menceritakan sejarah berdirinya daulah Umayyah
Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah
Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan
kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani Umayyah
Mengambil Ibrah dari perkembangan kebudayaan / peradaban Islam pada
masa Bani Umayyah untuk masa kini dan yang akan datang
Meneladani kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
Ulangan Harian ke 1
Ulangan Harian ke 2
10 JP
2 JP
2 JP
6 JP
4 JP
4 JP
2 JP
2 JP
2 JP
2 JP
Jumlah 36 JP
32.
C. RINCIAN WAKTU
NoStandar Kompetensi / Materi Pokok
Alokasi
waktu
(JP)
Bulan, Minggu ke, dan banyaknya Jam Pelajaran
KetJanuari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa
Khulafaurrasyidin
UlanganTengahSemesterGenap
UM
UAMBN
UjianNasional
UlanganKenaaikanKelas
PengolahanNilai
LiburAkhirTahun
Menceritakan berbagai prestasi yang dicapai oleh
Khulafaurrasyidin
12 JP
Mengambil hikmah dari prestasi Khulafaur rasyidin dikaitkan
dengan perkembangan kondisi sekarang
2 JP
Meneladani gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin 2 JP
2. Ulangan harian I 2 JP
3.
Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani
Umayyah
Menceritakan sejarah berdirinya daulah Umayyah 4 JP
Mendeskripsikan perkembangan kebudaya an / peradaban
Islam pada masa Bani Umayyah
4 JP
Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya
dalam kemajuan kebudayaan / peradaban Islam pada masa
Bani Umayyah
4 JP
Mengambil Ibrah dari perkembangan kebudayaan /
peradaban Islam pada masa Bani Umayyah untuk masa kini
dan yang akan datang
2 JP
Meneladani kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul
Aziz
2 JP
4. Ulangan harian II 2 JP
5. Cadangan/ pemantapan 2 JP
Jumlah 38 JP
Batang, Januari 2015
33.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)I
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap
Tahun Pelajaran : 2015 / 2016
Standar Kompetensi : Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin
Alokasi Waktu : 10 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
☺ Kerja keras
☺ Peduli sosial
☺ Tanggungjawab
☺ Disiplin
☺ Tekun
☺ Ketelitian
☺ Menghargai prestasi
A. Kompetensi dasar
1. Menceritakan berbagai prestasi yang dicapai oleh Khulafaurrasyidin
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Menjelaskan berbagai prestasi yang dicapai Khulafaurrasyidin
2. Mengklasifikasi prestasi Khulafaurrasyidin
3. Menjelaskan prestasi Khulafaurrasyidin yang menonjol
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan berbagai prestasi yang dicapai Khulafaurrasyidin
2. Mengklasifikasi prestasi Khulafaurrasyidin
3. Menjelaskan prestasi Khulafaurrasyidin yang menonjol
D. Materi Pembelajaran
1. Wafatnya Rasulullah
Rasulullah SAW wafat umur 63 th pada tanggal 12 Rabiul Awwal 11 H, tahun ke 23 kenabian.
Setelah wafatnya Rasulullah, umat Islam terpecah menjadi 2 kelompok, kelompok yang tetap
pada keislaman dan kelompok yang menyatakan keluar dari Islam.
2. Sejarah Khulafaur Rasyidin
Perbedaan pendapat atas pemilihan kholifah pengganti Rasulullah
a. Kaum Muhajirin mengusulkan Abu Bakar sebagai pengganti Rasulullah dengan alasan bahwa
Abu Bakar adalah imam solat pengganti Rasulullah di saat beliau sakit
b. Kaum Anshor mengusulkan Sa’ad bin Ubadah sebagi pengganti Rasulullah dengan alasan
Sa’ad bin Ubadah adalah pemimpin kaum Ansor dan merekalah yang telah membantu
dakwah Rasullah
Umar menengahi perselisihn diantara kedua belah pihak dengan berpendapat bahwa yang berhak
menggantikan rasulullah harus berasal dari suku Quraisy dan kedua belah pihak setuju. Untuk itu
Abu Bakar lah yang terpilih sebagai kholifah pertama pengganti Rasulullah
3. Prestasi Abu Bakar
a. Memerangi kaum Murtad
Setelah Abu Bakar Ash Shidiq terpilih sebagai kholifah, bebrapa masalh muncul, salah satunya
adalah beberapa umat Islam murtad keluar dari Islam. Kelompok yang murtad dipimpin oleh
nabi palsu, diantaranya :
Aswad Al Ansi
Tulaihah bin Khuwailid Al Asadi
Maalik bin Nuwairoh
Musailamah Al kadzdzab
b. Ekspansi (perluasan wilayah)
Ekspansi ataupun perluaasan wilayah dakwah adalah prioritas berikutnya setelah berhaasil
menumpaskan para naabi palsu berserta pengikutnya. Adapun asas ekspansi yang diterapkan:
Dianjurkan masuk Islam, maka jiwa dan hartanya akan dilindungi
Menolak masuk Islam tapi membayar Jizyah, maka jiwa dan hartanya dilindungi
Jika mementang kedua pilihaan, maka akan diperangi
Wilayah tujuan ekapansi adalah kekaisaran Byzantium/ Romawi dan Persia. Selama perang
berlangsung Abu Bakar wafat.
34.
c. Kodifikasi AlQur’an
Setelah terjadinya perang besar untuk menumpas nabi palsu Musailamah Al Kadzdzab
(perang Yamamah), Umar mengusulkan kepada Abu Bakar untuk melakukan kodifikasi
(pembukuan Al Qur’an). Alasan Umar melakukan kodifikasi karena banyak penghafal Al
Qur’an yang gugur dalam perang Yamamah sehingga ditakutkan Al Qur’an akan hilang dan
tinggal Kenangan. Abu Bakar setuju dengan usul Umar dan menunjuk Zaid bin Haritsah sebagi
pemimpin proyek besar ini karena dialah sekretaris Rasulullah saat masih hidup. Setelah
berhasil melakukan kodifikasi, Al Qur’an disimpan oleh Abu Bakar Ash Shidiq. Setelah Abu
Bakar wafat, mushaf Al Qur’an di simpin oleh Hafshoh binti Umar, istri Rasulullah.
4. Prestasi Umar bin Khottob
a. Ekspansi (perluasan wilayah)
Setelah Abu Bakar wafat, umat Islam memilih Umar bin Khottob sebagi kholifah
menggantikan Abu Bakar. Sehingga usaha pertama yang dilakukan Umar adalah ekspansi
untuk meneruskan usaha Abu Bakar yang belum sempat berhasil. Pada masa Umar, Persia
jatuh ke tangan Islam dan sebagian wilayah Romawi bagian selatan juga jatuh ke tangan
Islam.
b. Pencetus kalender Hijriyah
Sebagai bentuk kecintaan Umar terhadap Islam dan tidaak mau mengekor teerhadap sistem
yang dipakai oranng nasrani, maka beliau mencetuskan kalender Hijriyah. Kalendr Hijriyah
dihitung mulai dari awal rasulullah hijrah dri Mekah ke Madinah. Itulah awal kejayaan Islam di
mulai.
c. Menata administrassirasi pemerintahan
Selama menjabat sebagi kholifaah, administrasi tidak luput dari perhatian Umar. Beliau
membentuk dua lembaga negara yang penting untuk kemajuan Islam, yakni Bait dan Dewan
Perang.
5. Prestasi Usman bin Affan
Umar bin Khottob dibunuh oleh Abu Lu’luah pada saat mengimami solat Subuh. Dia adalah
seorang bangsa Persia. Ia membunuh Umar karena dendam terhadap Umar karena dendam.
Umar berhaasil mengalahkan Persia dengan gemilang dan menjadikaan persia taklukdi bawah
kekuasaan Islam. Umat Islam membentuk dewan yang akan memilih kholifah pengganti Umar.
Dewan ini dipimpin oleh Abdurrahman bin Auf. Dari hasil diskusi dan beberapa pertimbangan dari
dewan, maka Usman bin Affan lah yang terpilih sebagai kholifah ketiga pengganti Umar. Ketika
Usman terpilih, beliau berumur 70 tahun dan memimpin selama 12 tahun.
a. Renovasi masjid Nabawi
Renovasi masjid Nabawi meliputi perluasan dan memperindah bangunan
b. Membentuk Angkataan Laut
Pada masa Usman, Islam sudah mencapai wilayah Afrika dan Eropa. Untuk itu perlu adanya
angkatan laut yang mampu menjaga dan mempertahankan wilayah Islam yang semakin
meluas.
c. Penggandaan mushaf Al Qur’an
Banyaknya perbedaan cara baca Al Qur’an di wilayah-wilayah taklukan Islam menginspirasi
Ussman untuk menggandakan Al Qur’an. Al Qur’an berhasil digandakan sejumlah empat buah
yang masing-masing dikirim ke Mekah, Suriah, Basrah dan Kuffah.
d. Perluasan wilayah
Wilayah Islam semakin meluas, bahkan Azerbaijaan dan Armenia berhasil ditaklukkan.
6. Prestasi Ali bin Abi Tholib
Selama 12 tahu pemerintahan Islam berjalan stabil dibawah kepemimpinan Usman. Pada masa
akhir-akhir kepemimpinan Usman, Abdullah bin Saba’ seorang beragama Yahudi yang menyamar
sebagi seorang muslim menyebarkan fitnah terhadap Usman. Setelah pengaru Usman mulai
melemah, Abdullah bin Saba’ berserta pengikutnya berhasil membunuh Usman. Setelah wafatnya
Usman, Ali bin Abi Tholib berselisih pendapat dengan Muawiyah bin Abi Sufyan (kerabat Usman).
Ali berpendapat bahwa yang pertama harus dilakukan adalah menentukan pemimpin pengganti
Usman baru setelah itu mengusut dan menghukum pembunuh Usman. Sedangkan pendapat
Muawiyah sebaliknya. Setelah pendapat Ali diterima umat Islam, Ali terpilih sebagai kholifah
keempat menggantikan Usman. Adapun prestasi Ali bin Abi Tholib selama menjabat sebagi
kholifah :
a. Mengganti pejabat yang kurang cakap
Beliau banyak mengganti pejabat yang kurang cakap. Ternyata, pejabat tersebut banyak
berasaal dari keluarga Usman bin Affan sehingga memunculkan kebencian dari pihak keluarga
Usman terhadap Ali bin Abi Tholib.
35.
b. Membenahi keuangannegara (Baitul Mal)
c. Memajukan bidang ilmu bahasa Arab
Untuk mengurangi kesalahan bacaan teks Al-Qur’an di daerah-daerah yang jauh dari Jazirah
Arab, Ali bin Abi Tholib memprakarsai harokat dalam tulian Arab (fathah, kasroh, dhommah,
sukun, syaddah)
d. Bidang pembangunan
Salah satu pembangunan yang mendapat perhatian khusus dari kholifah Ali bin Abi Tholib
adalah peembangunaan kota Kuffah sehingga menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu hadis
dan ilmu pengetahuan lainnya.
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang wafatnya Rasulullah dan sejarah
berdirinya Khulafaur Rasyidin
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan sejarah wafatnya Rasulullah dan sejarah
berdirinya Khulafaur Rasyidin
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian sejarah wafatnya Rasulullah dan sejarah berdirinya
Khulafaur Rasyidin
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas kelompok mendiskusikan prestasi yang pernah diraih Khulafaur Rasyidin
Pertemuan kedua
eksplorasi
Melibatkan peserta didik mencari informasi tentang prestasi yang dicapai oleh Abu Bakar As
Sidiq
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan prestasi yang dicapai oleh Abu Bakar As Sidiq
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
36.
Melibatkan pesertadidik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian prestasi yang dicapai oleh Abu Bakar As Sidiq
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan ketiga
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang prestasi yang dicapai oleh Umar bin
Khattab
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan prestasi yang dicapai oleh Umar bin Khattab
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian prestasi yang dicapai oleh Umar bin Khattab
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan keempat
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang prestasi yang dicapai oleh Usman bin
Affan
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan prestasi yang dicapai oleh Usman bin Affan
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian prestasi yang dicapai oleh Usman bin Affan
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
37.
Guru memberikanklarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kelima
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang prestasi yang dicapai oleh Ali bin Abi
Tholib
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan prestasi yang dicapai oleh Ali bin Abi Tholib
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian prestasi yang dicapai oleh Ali bin Abi Tholib
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-
masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa esai
atau penulisan opini
No. Soal Jawaban Skor
1
Sebutkan 4 sahabat Rasulullah
yang termasuk dalam Khulafaur
Rasyidin !
Abu Bakar Ash Shidiq Usman bin Affan
Umar bin Khottob Ali bin Abi Tholib
20
2
Jelaskan yang dimaksud perang
Riddah !
Perang yang dipimpin Abu Bakar untuk memerangi
kaum murtad sepeninggal Rasulullah SAW
20
3
Sebutkan 4 orang yang pernah
mengaku sebagai nabi palsu !
Aswad Al Ansi
Malik bin Nuwairah
Tulaikhah bin Khuwailid Al Asadi
Musailamah Al Kadzdzab
20
4
Sebutkan beberapa prestasi
yang pernah diraih Umar bin
Khattab
Ekspansi (perluasan wilayah)
Pencetus Kalender Hijriyah
Menata administrasi
20
5
Jelaskan pengertian Qodifikasi
Al Qur’an !
Pembukuan Al Qur’an yang belum pernah
dilakukan pada masa Rasulullah SAW
20
Mengetahui,
Batang, 7 Januari 2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)II
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap
Tahun Pelajaran : 2015 / 2016
Standar Kompetensi : Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin
Alokasi Waktu : 2 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
☺ Kerja keras
☺ Peduli sosial
☺ Tanggungjawab
☺ Disiplin
☺ Tekun
☺ Ketelitian
☺ Menghargai prestasi
A. Kompetensi dasar
1. Mengambil hikmah dari prestasi Khulafaurrasyidin di kaitkan dengan perkembangan kondisi
sekarang
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Menjelaskan hikmah yang dapat diambil dari prestasi Khulafaurrasyidin
2. Mengkaitkan prestasi Khulafaurrasyidin dengan perkembangan kondisi sekarang
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan hikmah yang dapat diambil dari prestasi Khulafaurrasyidin
2. Mengkaitkan prestasi Khulafaurrasyidin dengan perkembangan kondisi sekarang
D. Materi Pembelajaran
Ibrah atau pelajaran yang dapat di ambil dari kepemimpinan khulafaur Rasyidin adalah meneladani
prestasi-prestasi yaang berhasil dicapai. Adapun beberapa pelajaran yang dapat kita ambil :
1. Abu Bakar Ash-Shidiq merupakan sosok pemimpin yang tegar dan teguh pendirian dalam
memegang kebenaran.
2. Kholifah Umar bin Khottob benar-benar memperhatikan kepentingan rakyat. Dalam
pemerintahannya, beliau memilih pejabat yang benar-benar dapat dipercaya. Beliau adalah
pemimpin yang transparan.
3. Kholifah Usman bin Affan merupakan pemimpin yang lemah lembut. Beliau lebih memilih
pendekatan persuasif dalam menyelesaikan masalah.
4. Ali bin Abi tholib menjadi pemimin yang disiplin, tegas dan keras dalam membela agama.
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan inti
eksplorasi
Peserta didk dibagi menjadi 4 kelompok
Masing-masing kelomppok mencari informasi tentang ibrah dari prestasi yang dicapai oleh Abu
Bakar As Sidiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib.
40.
Peserta didiksecara kelompok mendiskusdikan tentang ibrah dari prestasi yang dicapai oleh
Abu Bakar As Sidiq Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik dengan bimbingan guru membentuk kelompok baru yang terdiri dari 4 anak,
masing-masing dari kelompok sebelimnya.
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang ibrah dari prestasi yang dicapai oleh Abu
Bakar As Sidiq Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib.
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-
masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa esai
atau penulisan opini
No. Soal Jawaban Skor
1
Apa factor yang mempengaruhi Abu Bakar yang berkharakter
lembut berubah bersikap tegas?
20
2
Apa alasan yang membuat Khalifah Abu Bakar menerima
usulan pembukuan ayat-ayat Al-Quran ?
20
3
Jelaskan perluasan wilayah yang dilakukan oleh Khalifah
Umar bin Khattab!
20
4
Sebutkan prestasi yang telah dicapai pada Masa Khalifah
Utsman bin Affan?
20
5
Jelaskan kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi Thalib
yang menimbulkan pemberontakan terhadap kekuasaanya!
20
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
NBM : 1 016 433
Batang, 7 Januari 2016
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
NBM. 1182050
41.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)III
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap
Tahun Pelajaran : 2015 / 2016
Standar Kompetensi : Memahami sejarah perkembangan Islam pada masa Khulafaurrasyidin
Alokasi Waktu : 2 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
☺ Kerja keras
☺ Peduli sosial
☺ Tanggungjawab
☺ Disiplin
☺ Tekun
☺ Ketelitian
☺ Menghargai prestasi
A. Kompetensi dasar
1. Meneladani gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Menjelaskan gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
2. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
3. Mengklasifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
2. Mengidentifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
3. Mengklasifikasi gaya kepemimpinan Khulafaurrasyidin
D. Materi Pembelajaran
Karakteristik kepemimpinan Khulafaur Rasyidin sesuai dengan situasi masanya
1. Dalam kondisi pemerintahan tidak stabil, diperlukan gaya kepemimpinan yang tegas, dan
memegang prinsip kebenaran seperti Abu Bakar Ash Shidiq
2. Dalam kondisi membangun dasar-dasar pemerintahan yang kuat, gaya kepemimpinan yang
cerdas dan bersih sangat diperlukan, seperti Umar bin Khottob
3. Dalam kondisi pemerintahan pemerintahan yang aman dan makmur, diperlukan gaya
kepemimpinan yang soleh dan lemah lembut.
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
yang bisa diteladani
42.
Peserta didiksecara kelompok mendiskusdikan tentang gaya kepemimpinan Khulafaur
Rasyidin yang bisa diteladan
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang gaya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yang
bisa diteladan
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-
masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa esai
atau penulisan opini
No. Soal Jawaban Skor
1
Bagaimanakah karakter kholifah Abu Bakar As Sidiq dalam
kepemimpinannya
20
2 Ibrah apa yang dapat kita contoh dari khalifah Umar bin Khattab ? 20
3
Bagaimanakah karakteristik pemimpin yang dibutuhkan jika kondisi
pemerintahan yang aman dan makmur
20
4
Bagaimanakah karakter kholifah Usman bin Affan dalam
kepemimpinannya
20
5 Bagaimanakah karakter kholifah Ali bin Abi Tholib dalam
kepemimpinannya ?
20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)IV
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap
Tahun Pelajaran : 2015 / 2016
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
Alokasi Waktu : 6 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
☺ Kerja keras
☺ Peduli sosial
☺ Tanggungjawab
☺ Disiplin
☺ Tekun
☺ Ketelitian
☺ Menghargai prestasi
A. Kompetensi dasar
1. Menceritakan sejarah berdirinya daulah Umayyah
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Menjelaskan proses berdirinya daulah Umaiyah
2. Menyebutkan para tokoh dan peranannya dalam proses berdirinya daulah Umaiyah
3. Menjelaskan proses runtuhnyanya daulah Umaiyah
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan proses berdirinya daulah Umaiyah
2. Menyebutkan para tokoh dan peranannya dalam proses berdirinya daulah Umaiyah
3. Menjelaskan proses runtuhnyanya daulah Umaiyah
D. Materi Pembelajaran
1. Sejarah Dinasti Umayyah
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin ‘Abdul Syams bin Abdul
Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada zaman Jahiliyyah. Bani Umayyah
baru masuk agama Islam pada saat Fathu Makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, Pertikaian
politik terjadi dikalangan umat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi
Thalib. Setelah Khalifah terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua
Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu Mu’awiyah bin Abi Sufyan sebagi gubernur propinsi
Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M,
Pertikaian politik terjadi dikalangan umat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah
Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan
putra tertua Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu Mu’awiyah bin Abi Sufyan sebagi
gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu’awiyah bin Abi Sufyan bertambah kuat,
maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada Mu’awiyyah bin Abi Sufyan.
Mu’awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah. Karier politik Mu’awiyah mulai meningkat
pada masa pemerintahan Umar bin Khottob. Setelah kematian Yazid bin Abi Sofyan pada
peperangan Yarmuk. Mu’awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di Syria. Karena sukses
memimpinya, menjadi gubernur Syria oleh Khalifah Umar. Mu’awiyah selama menjabat sebagai
gubernur Syria, giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah
kekuasaan Byzantium. Pada masa pemerintahan Kholifah Ali bin Abi Tholib, Muawiyah terlibat
konflik dengan Kholifah Ali bin Abi Tholib untuk mempertahankan kedudukannya sebagai
gubernur Syria. Sejak saat itu Mu’awiyah mulai berambisi untuk menjadi Khalifah dengan
mendirikan dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu’awiyah menjadi penguasa
seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan
bersejarah selama masa kekuasaannya.
2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah
Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani Umayyah setelah Hasan bin
Ali bin Abu Thalib menyerahkan keKhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah
menjabat sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah mengandalkan orang-
orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam. Ia mampu membentuk pasukan Syria
45.
menjadi satu kekuatanmiliter Islam yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun
sebuah Negara yang stabil dan terorganisir.
Dalam pengelolaan pemerintahan, Muawiyah mendirikan beberapa departemen yaitu
pertama, diwanulkhatam yang fungsinya adalah mencatat semua peraturan yang dikeluarkan
oleh Khalifah. Kedua, diwanulbarid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah pusat
tentang perkembangan yang terjadi di semua provinsi.
Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchiheridetis
(kepemimpinan secara turun-temurun) mulai diperkenalkan, dimana ketika dia mewajibkan
seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada
679 M, Muawiyah menunjuk putranya Yazid untuk menjai penerusnya Muawiyah bin Abi Sufyan
menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium.
Dalam perkembanyan selanjutnya, setiap kholifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat
sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang diterapkan Mu’awiyah
mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan menjadi Monarchiheridetis (kerajaan turun
temurun), yang di peroleh tidak dengan pemilihan atau suara terbanyakBuku Siswa Kelas VII
MTs
3. Khalifah Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H atau 661-750 M.
Selama dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas khalifah antara lain:
a. Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
Nama lengkapnya Mu’awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abd Syams bin
Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi
Sufyan. Ia lahir di Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu Sufyan, dan ibunya
adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas,
cerdik, badannya tinggi besar, dan kulitnya putih. Ia masuk Islam bersama ayah, ibu dan
saudaranya Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8 H. Ia pernah ikut perang
Hunain dan ia adalah seorang juru tulis Al-Qur’an.
Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah menugaskan sebagai gubernur
Yordania dan pada masa Utsman bin Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.
Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan bin Ali menyerahkan Khalifah
kepadanya. Muawiyah bin Abi Sufyan mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah
pertama. Ia memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke kota Damaskus dalam
wilayah Syiria. Pada masa pemerintahannya, ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan
Islam yang terhenti pada masa Khalifah Usman dan Ali. Disamping itu ia juga mengatur
tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara Byzantium,
membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos.
Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarchiheridetis (kepemimpinan secara
turun temurun). Ia menunjuk anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya. Ia
mengadopsi dari sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium.
Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa selama 20 tahun. Ia meninggal Dunia dalam usia 80
tahun dan dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier.
b. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)
Nama lengkapnya Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia dilahirkan pada tanggal 23 Juli
645 M. Pada masa keKhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang cukup
penting. Pada tahun 668 M, Khalifah Muawiyah mengirim pasukan di bawah pimpinan Yazid
bin Muawiyah untuk melawan kekaisaran Byzantium. Yazid mencapai Chalcedon dan
mengambil alih kota penting Byzantium, Amorion. Meskipun kota tersebut direbut kembali,
pasukan arab kemudian menyerang Chartago dan Sisilia pada tabun 669 M. Pada tahun 670
M, pasukan Arab mencapai Siprus dan mendirikan pertahanan disana untuk menyerang
jantung Byzantium. Armadaa Yazid menaklukkan Smyrna dan kota pesisir lainnya pada tahun
672 M.
Kholifah Muawiyah wafat pada tanggal 6 Mei 680 M. Yazid bin Muawiyah menjadi
kholifah selanjutnya. Yazid menjabat sebagai kholifah daalam usia 34 tahun. Pengangkatnyan
berdasarkan kebijakan Khalifah Muawiyah menerapkan sistem monarki. Ketika Yazid naik
takhta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia kemudian
mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk
mengambil sumpah setia kepadanya.
Selama berkuasa, Yazid bin Muawiyah mencoba melanjutkan kebijakan ayahnya dan
menggaji banyak orang yang membantunya. Ia memperkuat struktur administrasi Negara dan
memperbaiki pertahanan militer Syiria, basis kekuatan Bani Umayyah. Sistem keuangan
diperbaiki. Ia mengurangi pajak beberapa kelompok Kristen dan menghapuskan konsesi pajak
46.
yang ditanggung orang-orangSamara sebagai hadiah untuk pertolongan yang telah
disumbangkan di hari-hari awal penaklukan Arab. Ia juga membayar perhatian berarti pada
pertanian dan memperbaiki sistem irigasi di oasis Damaskus. Ia meninggal pada tahun 64
H/683 M dalam usia 38 tahun dan masa pemerintahannya ialah tiga tahun dan enam bulan.
Kemudian kekhalifahan turun kepada anaknya, Muawiyah bin Yazid.
c. Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)
Nama lengkapnya adalah Muawiyah bin Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia adalah
seorang pemuda yang tampan. Dia disebut juga Abu Abdurrahman, ada juga yang menyebut
Abu Yazid dan Abu Laila. Beliau anak Yazid yang lemah dan sakit-sakitan,disamping itu dia
adalah seorang ahli Kimia pada masa pemerintahan Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.
Muawiyah bin Yazid menjadi kholifah atas dasar wasiat ayahnya pada bulan Rabiul Awal
tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683 M. Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi kholifah
pada usia 23 tahun. Dia adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat menjadi
Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin keras, akhirnya dia meninggal dunia.
Dia bahkan tidak pernah keluar pintu sejak dia diangkat menjadi Khalifah. Dia belum sempat
melakukan apa-apa,dan belum pernah menjadi imam shalat untuk rakyatnya. Ada yang
mengatakan bahwa masa keKhalifahannya sekitar 40 hari ada pula yang mengatakan dia
menjadi Khalifah selama 2 bulan,ada yang mengatakan juga 3 bulan dan ada juga 6 bulan.
d. Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)
Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul ‘Ash. Ia merupakan Khalifah keempat dari
dinasti Bani Umayyah setelah Muawiyah bin Yazid wafat. Menurut silsilah, dia merupakan
cucu dari Abul ‘Ash yang juga merupakan kakek dari Usman bin Affan. Setelah terputusnya
keturunan Muawiyyah di kekuasaan Muawiyah bin Yazid maka kursi kekuasaan beralih ke
bani Marwan seteleh keluarga besar Umayyah mengangkatnya sebagai Khalifah. Karena
mereka menganggap Marwan bin Hakam adalah orang yang tepat untuk mengendalikan
kekuasaan karena pengalamanya. ketika itu kondisi tidak stabil dan banyak terjadi perecahan
ditubuh bangsa Arab.
Pada Masa Khalifah Muawiyyah bin Abu Sufyan, Marwan bin Hakam diangkat menjadi
gubernur di Madinah. Pada masa inilah, Marwan diserahi jabatangubernur untuk wilayah
Hijaz yang berkedudukan di Madinah. Ketika penduduk Madinah menyatakan dukungan
kepada Abdullah bin Zubair, Marwan melarikan diri ke Damaskus.
Pertentangan antara pihak Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam mencapai
puncaknya pada Perang Marju Rahith yang terjadi pada 65 H. Pada peperangan ini pasukann
Abdullah bin Zubair mengalami kekalahan cukup telak. Penduduk wilayah Mesir dan Libya
yang semula berpihak padanya, mengangkat baiat atas Marwan. Namun wilayah Hijaz, Iraq
dan Iran tetap tunduk pada Abdullah bin Zubair.
Dengan demikian, pada masa itu wilayah Islam terpecah menjadi dua bagian. Daerah
Hijaz daan sekitarnya termasuk Mekah dan Madinah tunduk kepada Abdullah bin Zubair.
Sedangkan wilayah Syria berada dalam kekuasaan Marwan bin Hakam. Untuk mengukuhkan
jabatan keKhalifahannya itu, Marwan bin Hakam yang sudah berusia 63 tahun itu mengawini
Ummu Kholid, janda Yazid bin Muawiyah. Perkawinan yang tidak seimbang itu sangat kental
aroma politik. Dengan mengawini janda Yazid, Marwan bermaaksud menyingkirkan Kholid,
putra termuda Yazid dari tuntutan kholifah.
Marwan bin Hakam meninggal pada usia 63 tahun. Ia hanya menjabat sebagai Khalifah
selama 9 bulan 18 hari.
e. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul ‘Ash. Ia dilantik sebagai
Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik,
kerajaan Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian. Ia terpandang sebagai Khalifah yang
perkasa dan negarawan yang cakap dan berhasil memulihkan kembali kesatuan Dunia Islam
dari para pemberontak. Dalam ekspansi ke Timur ini, Khalifah Abdul Malik bin Marwan
melanjutkan peninggalan ayahnya. Ia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan
berhasil menundukkan Baalkanabad, Bukhara, Khuwarezmia, Ferghana dan Samarkand.
Tentaranya bahkan sampai ke India dan menguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab
sampai ke Multan.
Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium dan Persia yang dipakai di
daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659
M dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga
berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan
memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam. Pada
masa Abdul Malik bin Marwan, Dinasti bani Umayyah dapat mencapaipuncak kejayaannya. Ia
47.
meninggal pada tahun705 M dalam usia yang ke-60 tahun. Ia meninggalkan karya-karya
terbesar di dalam sejarah Islam. Masa pemerintahannya berlangsung selama 21 tahun, 8
bulan.
f. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul ‘Ash. Masa
pemerintahan Walid bin Malik adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat
Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar,
yaitu perluasan wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa
pada tahun 711 M. Perluasan ke arah barat di pimpin oleh panglima Islam, Thoriq bin Ziyad.
Setelah Al Jazair dan Maroko dapat ditundukan, Tariq bin Ziyad dengan pasukannya
menyeberangi selat yang memisahkan antara Maroko (magrib) dengan benua Eropa, dan
mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq).
Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi
selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordoba, dengan cepatnya dapat dikuasai. Menyusul setelah
itu kota-kota lain seperti Seville, Elvira dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru
setelah jatuhnya Cordoba. Kemudian pasukan Islam di bawah pimpinan Musa bin Nushair
juga berhasil menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan
penguasa kerajaan Goth, Theodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Thariq di Toledo.
Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian
utaranya, mulai dari Zaragoza sampai Navarre. Pasukan Islam memperoleh kemenangan
dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita
akibat kekejaman penguasa. Selain melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam, Walid juga
melakukan pembangunan besar-besaran selama masa pemerintahannya untuk kemakmuran
rakyatnya. Khalifah Walid bin Abdul Malik meninggalkan nama yang sangat harum dalam
sejarah Dinasti Bani Umayyah dan merupakan puncak kebesaran Daulah tersebut.
g. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)
Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Ash, panggilanya
Abu Ayub. Lahir di Madinah pada tahun 54 H. Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul
Malik, khalifah sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada tahun 96 H pada usia 42
tahun. Menjelang saat terakhir pemerintahannya, ia memanggil gubernur wilayah Hijaz, yaitu
Umar bin Abdul Aziz, yang kemudian diangkat menjadi penasehatnya dengan memegang
jabatan wazir besar.
Ia menunjuk Umar bin Abdul Aziz sebagai penerusnya. Dan menjadikan Yazid bin Abdul
Malik sebagai kholifah setelah Umar bin Abdul Aziz. Masa pemerintahannya berlangsung
selama 2 tahun, 8 bulan.
h. 8. Umar bin Abdul-Aziz (99-101 H / 717-720 M)
Nama lengkapnya Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Khakam bin Abdul ‘Ash. Ia
merupakan sepupuh khalifah sebelumnya, Sulaeman bin Abdul Malik. Ia menjabat sebagai
khalifah pada usia 37 tahun. Ia terkenal adil dan sederhana. Ia menjabat sebagai kholifah
pada usia 37 tahun. Ia terkenal adil dan sederhana. Ia ingin mengembalikan corak
pemerintahan seperti pada zaman Khulafaur Rasyidin. Pemerintahan Umar meninggalkan
semua kemegahan dunia yang selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah.
Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat, ia berhasil menjalin hubungan baik
dengan Syi’ah. Ia juga memberi kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah
sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Kedudukan mawali (orang Islam yang bukan
dari Arab) disejajarkan dengan Muslim Arab. Pemerintahannya membuka suatu pertanda
yang membahagiakan bagi rakyat. Ketakwaan dan kesalehannya patut menjadi teladan. Ia
selalu berusaha meningkatkan katkan kesejahteraan rakyatnya. Ia meninggal pada tahun 720
M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir Simon.
i. Yazid bin Abdul-Malik (101-105 H / 720-724 M)
Nama lengkapnya Yazid bin Abdul Malik bin Marwan bin Khakam bin Abul ‘Ash. Ia
merupakan sepupu kholifah sebelumnya, Umar bin Abdul Azizi. Ia menjabat Khalifah
kesembilan Daulah Umayyah pada usia 36 tahun. Khalifah yang sering dipanggil dengan
sebutan Abu Khalid ini lahir pada 71 H. Ia menjabat khalifah atas wasiat saudaranya, Sulaiman
bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan Rajab 101 H.
Ia mewarisi Dinasti Bani Umayyah dalam keadaan aman dan tenteram. Pada masa awal
pemerintaahannya, Yazid bertindak menuruti kebijaakan kholifah Umar bin Abdul Aziz
sebelumnya. Namun hal itu tidak berlaangsung lama. Setelah itu terjadi perubahan. Karena
banyak penasihat yang tidak setuju dengan kebijakan positif yang diterapkan Umar bin Abdul
Aziz.
48.
Sebelum Yazid meninggal,sempat terjadi konflik aantara dirinya dengan saudara-
saudaranya, Hisyam bin Abdul Malik. Namun hubungan keduanya baik kembali setelah
Hisyam lebih banyak mendampingi sang khalifah hingga wafat. Ia meninggal dunia pada usia
40 tahun. Masa pemerintahannya hanya berkisar 4 tahun 1 bulan.
j. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul ‘Ash. Ia
merupakan saudara kandung kholifah sebelumnya, Yazid bin Abdul Malik. Ia menjabat
sebagai Khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli
strategi militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi
tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani
Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius.
Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti
Umayyah dan menggantikannya dengan Dinasti baru, Bani Abbas. Pemerintahan Hisyam yang
lunak dan jujur menyumbangkan jasa yang banyak untuk pemulihan keamanan dan
kemakmuran, tetapi semua kebajikannya tidak bisa membayar kesalahan-kesalahan para
pendahulunya, karena gerakan oposisi terlalu kuat, sehingga Khalifah tidak mampu
mematahkannya. Meskipun demikian, pada masa pemerintahan Khalifah Hisyam kebudayaan
dan kesusastraan Arab serta lalu lintas dagang mengalami kemajuan. Dua tahun sesudah
penaklukan pulau Sisily pada tahun 743 M, ia wafat dalam usia 55 tahun. Masa
pemerintahannya berlangsung selama 19 tahun, 9 bulan. Sepeninggal Hisyam, khalifah-
Khalifah yang tampil bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk. Hal ini makin
mempercepat runtuhnya Daulah Bani Ummayyah.
k. Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M)
Nama lengkapnya Walid bin Yazid bin Abdul Malik. Ia adalah keponakan kholifah Hisyam
bin Abdul Malik, kholifah sebelumnya. Ia adalah anak dari Yazid bin Abdul Malik, Khalifah
kesembilan dinasti Bani Umayyah. Pada masa pemerintahnya, Dinasti Umayyah mengalami
kemunduran. Ia memiliki prilaku buruk dan suka melanggar norma agama. Kalangan keluarga
sendiri benci padanya. Dan ia mati terbunuh.
Adapun kebijakan yang paling utama yang dilakukan Walid bin Wazid ialah melipatkan
jumlah bantuan sosial bagi pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang
tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran khusus untuk
pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing-masing orang. Masa
pemerintahannya berlangsung selama 1 tahun, 2 bulan. Dia wafat dalam usia 40 tahun.
l. Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 H/ 744 M)
Nama lengkap Yazid bin Walid bin Abdul Malik, sepupu dari kholifah sebelumnya, Walid
bin Yazid bin Abdul Malik. Ia adalah anak dari Walid bin Abdul Malik, kholifah keenam dari
dinasti Bani Umayyah. Pemerintahan Yazid bin Walid tidak mendapat dukungan dari rakyat,
karena kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa pemerintahannya
tidak stabil dan banyak pemberontakan. Masa pemerintahannya berlangsung selama 16
bulan. Dia wafat dalam usia 46 tahun.
m. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)
Nama lengkapnya Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik, saudara kandung Yazid bin Walid
bin Abdul Malik, Khalifah sebelumnya. Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara
bulat di dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Kerana itu, keadaan negara
semakin kacau dengan munculnya beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar
berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan
dirinya dari jabatan Khalifah dan mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia
memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
n. Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)
Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Ia adalah cucu dari
Khalifah keempat bani Umayyah, Marwan bin Hakam dan keponakan Khalifah kelima, Abdul
Malik bin Marwan. Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan.
Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani
Abbasiyah dengan pendukung yang kuat.
Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke Damaskus. Namun Abdullah
bin Ali yang ditugaskan membunuh Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya.
akhirnya sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir, dia mati terbunuh
oleh Shalih bin Ali, orang yang menerima penyerahan tugas dari Abdullah. Marwan terbunuh
pada tanggal 27 Dzulhijjah 132 H/ 5 Agustus 750 M. Dengan demikian berakhirlah dinasti Bani
Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya dipegang oleh Bani Abbasiyah.
4. Faktor-Faktor Penyebab Kemunduran Dinasti Umayyah
49.
Kebesaran yang dibangunoleh Daulah Bani Umayyah ternyata tidak dapat menahan
kemunduran dinasti yang berkuasa hampir satu abad ini, hal tersebut diakibatkan oleh beberapa
faktor yang kemudian mengantarkan pada titik kehancuran. Diantara fakto-faktor tersebut
adalah:
1. Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara (Irak) yang disebut
Mudariyah dan suku Arab Selatan (Suriah) Himyariyah, pertentangan antara kedua kelompok
tersebut mencapai puncaknya pada masa Dinasti Umayyah karena para Khalifah cenderung
berpihak pada satu etnis kelompok.
2. Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab. Mereka yang merupakan pendatang baru
dari kalangan bangsa-bangsa yang dikalahkan mendapat sebutan “Mawali”, suatu status yang
menggambarakan inferioritas di tengah-tengah keangkuhan orang-orang Arab yang mendapat
fasilitas dari penguasa Umayyah. Mereka bersama-sama orang Arab mengalami beratnya
peperangan dan bahkan di atas rata-rata orang Arab, tetapi harapan mereka untuk
mendapatkan tunjangan dan hak-hak bernegara tidak dikabulkan. Seperti tunjangan tahunan
yang diberikan kepada Mawali ini jumlahnya jauh lebih kecil dibanding tunjangan yang
dibayarkan kepada orang Arab.
3. Konflik- konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya daulah Umayyah Kaum Syi`ah dan
Khawarij terus berkembang menjadi gerakan oposisi yang kuat dan sewaktu-waktu dapat
mengancam keutuhan kekuasaan Umayyah. Disamping menguatnya kaum Abbasiyah pada
masa akhir-akhir kekuasaan Bani Umayyah yang semula tidak berambisi untuk merebut
kekuasaan, bahkan dapat menggeser kedudukan Bani Umayyah dalam memimpin umat.
4. Lemahnya pemerintahan Dinasti Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di
lingkungan istana sehingga anak-anak Khalifah tidak sanggup memikul beban berat
kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Di samping itu, para Ulama banyak yang
kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan
baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas bin Abdul Muthalib. Gerakan ini mendapat
dukungan penuh dari Bani Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh
pemerintahan Bani Umayyah.
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang proses berdirinya dinasti Umayyah
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang proses berdirinya dinasti Umayyah
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang proses berdirinya dinasti Umayyah
50.
Memfasilitasi pesertadidik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kedua
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang beberapa kholifah yang berkuasa pada
masa dinasti Umayyah
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang beberapa kholifah yang berkuasa pada
masa dinasti Umayyah
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang beberapa kholifah yang berkuasa pada masa
dinasti Umayyah
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa esai
atau penulisan opin
No. Soal Jawaban Skor
1
Sebutkan 2 sebab terjadinya
perang Siffin !
2
Jelaskan yang dimaksud ’Amul
Jama’ah
3 Jelaskan yang dimaksud
51.
dengan kelompok Syi’ah!
4
Sebutkan ketentuan-ketentuan
Tahkim Daumatul Jandal !
5
Mengapa Umar bin Abdul Aziz
mendapat julukan Umar II ?
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
NBM : 1016433
Batang, Januari 2016
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
NBM. 1182050
52.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)V
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap
Tahun Pelajaran : 2015 / 2016
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
Alokasi Waktu : 4 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
☺ Kerja keras
☺ Peduli sosial
☺ Tanggungjawab
☺ Disiplin
☺ Tekun
☺ Ketelitian
☺ Menghargai prestasi
A. Kompetensi dasar
1. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Menjelaskan berbagai prestasi pada masa Bani Umaiyah
2. Mengidentifikasi berbagai prestasi pada masa Bani Umaiyah
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan berbagai prestasi pada masa Bani Umaiyah
2. Mengidentifikasi berbagai prestasi pada masa Bani Umaiyah
D. Materi Pembelajaran
Pada masa Dinasti Bani Umayyah, banyak perkembangan dan kemajuan yang terjadi di semua
bidang kehidupan. Perkembangan tersebut mempengaruhi terhadap perkembangan peradaban dan
kebudayaan Islam. Peranan para Khalifah memiliki kontribusi besar dalam kemajuan Islam. Beberapa
langkah pengembangan Kebudayaan yang dilakukan oleh Para Khalifah Bani Umayyah antara lain:
1. Administrasi Pemerintahan
Dalam bidang Administrasi pemerintahan, Bani Umayyah menerapkan beberapa kebijakan,
antara lain;
a. Perubahan Sistem Pemerintahan
Bentuk pemerintahan Muawiyah berubah dari Demokrasi menjadi monarchi ( kerajaan/
dinasti ) sejak ia mengangkat anakny Yazid sebagai Mahkota. Kebijakan ini dipengaruhi oleh
tradisi yang terdapat di bekas wilayah kerajaan Byzantium. Selain itu terjadi dikotomi antara
kekuasaan agama dan kekuasaan politik
b. Sentralistik
Daulah Bani Umayyah menerapkan konfederasi provinsi. Dalam menangani propinsi yang
ada, Muawiyah menggabung beberapa wilayah menjadi satu propinsi. Setiap gubernur
memilih Amir. Amir bertanggung jawab lansung kepada Khalifah. Wilayah kekuasaan terbagi
menjadi beberapa provinsi, yaitu: Syiria dan Palestina, Kuffah dan Irak, Basrah dan Persia,
Sijistan, Khurasan, Bahrain, Oman, Najed dan Yamamah, Arenia, Karman dan India, Egypt
(Mesir), Ifriqiyah (Afrika Utara), Yaman dan Arab Selatan,serta Andalusia.
c. Administrasi pemerintahan
Setidaknya ada empat diwan (departemen) yang berdiri pada Daulah Bani Umayyah, yaitu:
1) Diwan Rasail
Departemen ini mengurus surat-surat negara kepada gubernur dan pegawai di berbagai
wilayah
2) 2) Diwan Kharraj
Departemen ini mengurus tentang perpajakan. Dikepalai oleh Shahibul Kharraj yang
bertanggung jawab langsung kepada Khalifah
3) 3) Diwan Jund
Departemen ini mengurus tentang ketentaraan negara. Ada juga yang menyebut dengan
Departemen perperangan.
4) 4) Diwan Khatam
53.
Departemen ini disebutjuga departemen pencatat. Setiap peraturan yang dikeluarkan
disalin pada sebuah register kemudian disegel dan dikirim ke berbagai wilayah.
d. Lambang Negara
Muawiyah menetapkan bendera merah sebagai lambang negara di mana sebelumnya pada
masa Khulafaur Rasyidin belum ada. Bendera merah ini menjadi ciri khas Daulah Bani
Umayyah.
e. Bahasa Resmi Administrasi Pemerintahan
Pada pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan, bahasa Arab dijadikan bahasa resmi
administrasi pemerintahan.
2. Bidang Sosial Kemasyarakatan
Dinasti Bani Umayyah mengembangkan bidang sosial kemasyarakatan dengan berbagai
kebijakan, antara lain:
a. Panti Sosial Penyandang Cacat
Ketika Walid bin Abdul Malik menjadi Khalifah, ia menyediakan pelayanan khusus. Orang
cacat diberi gaji. Orang buta diberikan penuntun. Orang lumpuh disediakan perawat. Ia juga
mendirikan bangunan khusus untuk pengidap penyakit kusta agar mereka dirawat sesuai
dengan persyaratan standar kesehatan.
b. Arab dan Mawali
Masyarakat dunia Islam begitu luas sedangkan orang-orang Arab merupakan unsur
minoritas.Meskippun demikian, mereka memegang peranan penting secara sosial. Muslim
Arab menganggap bahwa mereka lebih baik dan lebih pantas memegang kekuasaan dari
muslim non-Arab.Muslim non-Arab kala itu disebut Mawali.Mulanya mawali adalah budak
tawanan perang yang dimerdekakan. Belakangan istilah mawali diperuntukan bagi semua
muslim non Arab.
c. Perundang-undangan
Khalifah mengeluarkan perundang-undnagan yang mengatur kehidupan masyarakat juga
mendirikan lembaga penegak hukum sehingga hak-hak masyarakat dilindungi hukum.
Pembangunan Infrastruktur. Dibangunnya rumah sakit, jalan raya, sarana dan olahraga
(seperti gelanggang pacuan kuda), tempat-tempat minum ditempat yang strategis,kantor pos,
pasar/pertahanan sebagai sarana prasarana umat.
3. Bidang Seni Budaya
Pada bidang budaya, Dinasti Bani Umayyah memberikan kontribusi berupa:
a. Bahasa Arab
Bahasa arab berkembang luas keberbagai penjuru dunia dan menjadi salah satu bahasa resmi
Internasional di samping bahasa Inggris.
b. Mata Uang
Mencetak mata uang dengan menggunakan bahasa arab yang bertuliskan “la ilaha illallah”
dan di sebelasnya ditulis kalimat”Abdul Malik”.
c. Gedung dan pabrik Industri
Mendirikan pabrik kain sutera, Industri kapal dan senjata, gedung-gedung pemerintahan
d. Irigasi Pertanian
Membangun irigasi-irigasi sebagai sarana pertanian
e. Pusat Ilmu dan Adab
Membangun kata Basrah dan Kuffah sebagai pusat perkembangan ilmu dan adab
f. Pembukuan Negara
Membuat administrasi pemerintahan dan pembukuan keuangan Negara pada bidang
Kesenian, Bani Umayyah memberikan kontribusi, antara lain:
a. Majelis Sastra
Majelis sastra adalah tempat atau balai pertemuan untuk membahas kesusasteraan
dan juga tempat berdiskusi mengenai urusan politik yang disiapkan dan dihiasi
dengan hiasan yang indah. Majelis ini hanya diperuntukkan bagi sastrawan dan ulama
terkemuka.
b. Arsitektur
Dalam bidang seni arsitektur, para Khalifah mendukung perkembangannya, seperti
pembuatan menara pada periode Muawiyah, kubah ash-Shakhra pada periode Abdul
Malik bin Marwan. Kubah ini tercatat sebagai contoh hasil karya arsitektur muslim
yang termegah kala itu. Bangunan tersebut merupakan masjid yang pertama sekali
ditutup dengan kubah. Merenovasi MasjidNabawi. Membangun Istana Qusyr Amrah
dan Istana al Musatta yang digunakan sebagai tempat peristirahatan di padang pasir.
54.
4. Bidang Ekonomi
DiBidang Ekonomi dan Perdagangan, Dinasti Bani Umayyah menerapkan kebijakan-kebijakan
antara lain:
a. Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah dari Dharaib yaitu kewajiban yang
harusdibayar oleh warga negara. Disamping itu, bagi daerah-daerah yang baru ditaklukkan,
terutama yang belum masuk Islam, ditetapkan pajak istimewa.
Adapun pengeluaran pemerintah dari uang masuk tersebut adalah sebagai berikut:
1) Gaji pegawai, tentara dan biaya tata usaha negara
2) Pembangunan pertanian termasuk irigasi dan penggalian terusan
3) Ongkos bagi terpidana dan tawanan perang
4) Perlengkapan perang
5) Hadiah bagi sastrawan dan ulama
b. Mata Uang
Pada masa Abdul Malik, mata uang kaum muslimin dicetak secara teratur. Pembayaran diatur
dengan menggunakan mata uang ini. Meskipun pada Masa Umar bin Khattab sudah ada mata
uang, namun belum begitu teratur.
c. Organisasi keuangan.
Keuangan terpusat pada baitul maal yang asetnya diperoleh dari pajak tanah, perorangan
bagi non muslim. Percetakan uang dilakukan pada Khalifah Abdul Malik bin Marwan.
5. Pendidikan
Daulah Bani Umayyah tidak terlalu memperhatikan bidang pendidikan, karena mereka fokus
dalam bidang politik. Meskipun demikian, Daulah Bani Umayyah menyediakan tempat-tempat
pendidikan antara lain:
a. Kuttab
Kuttab merupakan tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Alquran serta
belajar pokok-pokok ajaran Islam
b. Masjid
Pendidikan di masjid merupakan lanjutan dari kuttab. Pendidikan di masjid terdiri dari dua
tingkat. Pertama, tingkat menengah diajar oleh guru yang biasa saja. Kedua, tingkat tinggi
yang diajar oleh ulama yang dalam ilmunya dan masyhur kealimannya.
c. Arabisasi
Gerakan penerjemahan ke dalam bahasa Arab (Arabisasi buku) pada masa Marwan gencar
dilakukan. Ia memerintahkan untuk menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Yunani,
Syiria, Sansekerta dan bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab.
d. Baitul Hikmah
Baitul hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan. Perhatian serta pelestarian
berbagai sarana dan aktivitas di gedung ini terus menjadi perhatian dalam perjalanan Daulah
Bani Umayyah hingga masa Marwan.
6. Bidang Politik dan Militer
Kondisi perpolitikan pada masa awal Dinasti Bani Umayyah cenderung stabil. Muawiyah dengan
kemampuan politiknya mampu meredam gejolak-gejolak terjadi pergolakan politik. Di antara
kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah terjadinya pemisahan
kekuasaan antara kekuasaan agama (spritual power) dengan kekuasaan politik. Amirul Mu’minin
hanya bertugas sebagai Khalifah dalam bidang politik. Sedangkan urusan agama diurus oleh para
ulama. Perkembangan/prestasi pada bidang politik militer yaitu dengan terbentuknya lima
lembaga pemerintahan, antara lain:
a. Lembaga Politik (An-Nizam As-Siyasy)
Dinasti Bani Umayyah menerapkan organisasi politik yang terdiri dari jabatan Khalifah (kepala
negara), wizarah (kementerian), kitabah (kesekretariatan), (pengawal pribadi Khalifah).
b. Lembaga Keuangan (An-Nizam Al-Maly)
Dinasti Bani Umayyah mempertahankan pengelolaan baitul maal baik pemasukan maupun
pengeluaran. Sumber pemasukan baitul maal diperoleh dari hasil pajak pengahasilan tanah
pertanian disebut kharraj dan Pajak individu bagi masyarakat non-Muslim atau hasil pajak
perdagangan imfor yang disebut usyur.
c. Lembaga Tata Usaha (An-Nizam Al-Idary)
Dinasti Bani Umayyah membagi wilayah kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah.
Pemerintah pusat dipimpin oleh Khalifah, sedangkan daerah dipimpin oleh gubernur yang
disebut wali. Untuk pelaksanaan tata negara yang teratur, Bani Umayyah mendirikan
beberapa departemen antara lain Diwan al Kharraj (departemen pajak), diwan al rasail
(departemen pos dan persuratan), diwan al musytaghillat (departemen kepentingan umum),
dan diwan al khatim (departemen pengarsipan).
55.
d. Lembaga Kehakiman(An-Nizam Al-Qady)
Dinasti Bani Umayyah memisahkah kekuasaan eksekutif (pemerintah) dan Yudikatif
(pengadilan). Dimana pelaksanaan kekuasaan yudikatif terbagi menjadi 3, yaitu, al-Qadha
(Hakim masalah negara), al-Hisbah (hakim perkara
e. Lembaga Ketentaraan (An-Nizam Al-Harby)
Perbedaanya pada rekrutmen personilnya. Pada formasi tentara, Dinasti Bani Umayyah
mempergunakan istilah di kerajaan Persia. Formasi itu terdiri dari Qolbul Jaisy (pasukan inti)
yang berisi al- Maimanah (pasukan sayap kanan), al-maisarah (pasukan sayap kiri), al-
Muqaddimah (pasukan terdepan), dan (posisi belakang). Di samping itu juga di bentuk dewan
sekretaris Negara (diwanul kitabah) yang bertugas mengurusi berbagai macam urusan
pemerintahan dewan ini terdiri dari lima orang sekretaris, yaitu:
1. Sekretaris persuratan ( katib Ar-Rasail )
2. Sekretaris keuangan
3. Sekretaris tentara (katib Al-Jund)
4. Sekretaris kepolisian (katib Al-Jund)
5. Sekretaris kehakiman (katib Al-Qadi)
Langkah-Langkah politik militer bani Umayyah :
1. Memindahkan ibu kota pemerintahan Bani Umayyah dari Kuffah ke Damaskus.
2. Menumpas segala bentuk pemberontakan yang ada demi terciptanya stabilitas
keamanan dalam negerinya.
3. Menyusun organisasi pemerintahan agar roda pemerintahannya dapat berjalan
lancar.
4. Mengubah sistem pemerintahan demokrasi menjadi sistem monarki
5. Menetapkan bahasa arab sebagai bahasa nasional bani Umayyah yang dapat
berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.
6. Demi keselamatan Khalifah dibentuk (ajudan) dengan tujuan agar tidak terjadi
pembunuhan pada Khalifah.
Dalam kebijakan Militer, Dinasti Bani Umayyah menerapkan beberapa hal,yaitu:
a. Undang-undang Wajib Militer
Daulah Bani Umayyah memaksa orang untuk masuk tentara dengan membuat
undang-undang wajib militer. Mayoritas adalah berasal dari orang Arab.
b. Futuhat/Ekspansi (Perluasan Daerah)
Perluasan ke Asia kecil dilakukan Muawiyah dengan ekspansi ke imperium. Perluasan
ke Asia Timur, Muawiyah menaklukkan daerah Khurasan-Oxus. Perluasan ke Afrika
Utara, dikuasainya daerah Tripoli. Tahun 92 H Thariq bin Ziyad sampai di Giblaltar
(Jabal Thariq). Tahun 95 H Spanyol dikuasai. Cordova terpilih menjadi ibu kota
propinsi wilayah Islam di Spanyol.
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang perkembangan kebudayaan/peradaban
Islam pada masa Bani Umaiyah
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang perkembangan
kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
56.
Memfasilitasi terjadinyainteraksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang perkembangan kebudayaan/peradaban
Islam pada masa Bani Umaiyah
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kedua
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang Golongan yang muncul dan beberapa
pemberontakan yang terjadi pada masa dinasti Umayyah
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang Golongan yang muncul dan beberapa
pemberontakan yang terjadi pada masa dinasti Umayyah
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang Golongan yang muncul dan beberapa
pemberontakan yang terjadi pada masa dinasti Umayyah
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa
esai atau penulisan opin
No. Soal Jawaban Skor
1 Sebutkan 3 macam keunggulan 20
57.
dinasti Umayyah !
2
Jelaskanyang dimaksud dengan
politik Ekspansionis !
20
3
Sebutkan 5 lembaga
pemerintahan yang dibentuk
dinasti Umayyah
20
4
Jelaskan yang dimaksud dengan
kelompok Khawarij !
20
5
Sebutkan 3 pemberontakan yang
terjadi pada masa dinasti
Umayyah !
20
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
NBM : 1016433
Batang, Januari 2016
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
NBM. 1182050
58.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)VI
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap
Tahun Pelajaran : 2014 / 2015
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
Alokasi Waktu : 4 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
☺ Kerja keras
☺ Peduli sosial
☺ Tanggungjawab
☺ Disiplin
☺ Tekun
☺ Ketelitian
☺ Menghargai prestasi
A. Kompetensi dasar
1. Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/ peradaban
Islam pada masa Bani Umaiyah
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umaiyah
2. Menjelaskan peran tokoh ilmuwan muslim dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada
masa Bani Umaiyah
3. Menjelaskan bentuk kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat
1. Menyebutkan tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani Umaiyah
2. Menjelaskan peran tokoh ilmuwan muslim dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada
masa Bani Umaiyah
3. Menjelaskan bentuk kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
D. Materi Pembelajaran
Perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang para tokoh ilmuwan muslim pada masa
Bani Umaiyah
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang para tokoh ilmuwan muslim pada
masa Bani Umaiyah
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
59.
Memberi kesempatanpeserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang para tokoh ilmuwan muslim pada masa Bani
Umaiyah
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kedua
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang peranan para tokoh ilmuwan muslim
pada masa dinasti Umayyah
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang peranan para tokoh ilmuwan muslim
pada masa dinasti Umayyah
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang peranan para tokoh ilmuwan muslim pada
masa dinasti Umayyah
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa
esai atau penulisan opin
No. Soal Jawaban Skor
1
Siapakah yang mendapat
julukan Laila Majnun?
20
2 Sebutkan 2 ulama yang masuk
dalam Qira’atu s Sab’ah pada
20
60.
masa dinasti Umayyah!
3
Apa tanda-tanda ilmu
pengetahuan pada masa
dinasti Umayyah berkembang ?
20
4
Sebutkan 4 sastrawan pada
masa dinati Umayyah !
20
5
Sebutkan 3 ulama yang muncul
pada masa dinasti Umayyah !
20
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
NBM : 1016433
Batang, Januari 2016
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
NBM. 1182050
61.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)VII
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap
Tahun Pelajaran : 2014 / 2015
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
Alokasi Waktu : 2 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
☺ Kerja keras
☺ Peduli sosial
☺ Tanggungjawab
☺ Disiplin
☺ Tekun
☺ Ketelitian
☺ Menghargai prestasi
A. Kompetensi dasar
1. Mengambil ibrah dari perkemba-ngan kebudaya-an/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
untuk masa kini dan yang akan datang
2. Meneladani kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Azis
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Menjelaskan ibrah dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
2. Menunjukkan keterkaitan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
dengan perkembangan masa kini dan yang akan datang
3. Menjelaskan kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz ketika menjadi seorang khalifah
4. Menjelaskan keshalehan Umar bin Abdul Aziz dalam beribadah
5. Mengklasifikasi bentuk kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan ibrah dari perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
2. Menunjukkan keterkaitan perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah
dengan perkembangan masa kini dan yang akan datang
3. Menjelaskan kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz ketika menjadi seorang khalifah
4. Menjelaskan keshalehan Umar bin Abdul Aziz dalam beribadah
3. Mengklasifikasi bentuk kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
D. Materi Pembelajaran
Perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
E. Metode Pembelajaran
1. Informasi
2. Brainstorming
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
5. Diskusi
6. Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
2. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang ibrah dari perkembangan kebudaya-
an/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang
62.
Peserta didiksecara kelompok mendiskusdikan tentang ibrah dari perkemba-ngan kebudaya-
an/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang ibrah dari perkemba-ngan kebudaya-
an/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kedua
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang Meneladani kesederhanaan dan
keshalehan Umar bin Abdul Azis
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang Meneladani kesederhanaan dan
keshalehan Umar bin Abdul Azis
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang Meneladani kesederhanaan dan keshalehan
Umar bin Abdul Azis
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
3. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
2. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
1. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa
esai atau penulisan opin
63.
No. Soal JawabanSkor
1
Sebutkan usaha-usaha yang
dilakukan khalifah Umar bin
Abdul Aziz dalam bidang
pengetahuan !
20
2
Sebutkan 3 macam jasa khalifah
Umar bin Abdul Aziz !
20
3
Sebutkan usaha-usaha yang
dilakukan khalifah Umar bin
Abdul Aziz dalam bidang militer !
20
4
Sebutkan apa saja yang dapat
kita teladani dari kepribadian
Umar bin Abdul Aziz !
20
5
Sebutkan usaha-usaha yang
dilakukan khalifah Umar bin
Abdul Aziz dalam bidang sosial
politik!
20
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
Batang, Januari 2016
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)VIII
Mata Pelajaran : Sejaran Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VII (Tujuh) / Genap
Tahun Pelajaran : 2014 / 2015
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan masyarakat Islam pada masa Bani Umaiyah
Alokasi Waktu : 2 JP
Karakter siswa yang diharapkan :
☺ Kerja keras
☺ Peduli sosial
☺ Tanggungjawab
☺ Disiplin
☺ Tekun
☺ Ketelitian
☺ Menghargai prestasi
A. Kompetensi dasar
1. Meneladani kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Azis
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Menjelaskan kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz ketika menjadi seorang khalifah
2. Menjelaskan keshalehan Umar bin Abdul Aziz dalam beribadah
3. Mengklasifikasi bentuk kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat
1. Menjelaskan kesederhanaan Umar bin Abdul Aziz ketika menjadi seorang khalifah
2. Menjelaskan keshalehan Umar bin Abdul Aziz dalam beribadah
4. Mengklasifikasi bentuk kesederhanaan dan keshalehan Umar bin Abdul Aziz
D. Materi Pembelajaran
1. Profil Kholifah Umar bin Abdul Aziz
Nama lengkapnya Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Khakam bin Abul ‘Ash bin Umayyah
bin Abdi Syams bin Manaf. Ayahnya adalah Abdul Aziz bin Marwan, salah seorang gubernur. Ia
seorang yang pemberani dan dermawan. Ia menikah dengan seorang wanita salehah dari kaum
Quraisy keturunan Umar bin Khottob, bernama Ummu ‘Ashim bin Ashim bin Umar bin Khottob.
Abdul Azizi merupakan seorang ulama yang shaleh. Beliau adalah murid Abu Hurairah ra. Sahabat
Nabi Muhammad. Ibunya Ummu Ashim, Laila binti Ashim bin Umar bin Khattab. Bapaknya Laila
merupakan anak Umar bin Khattab, ia sering menyampaikan hadis Nabi dari Umar.
Umar bin Abdul Aziz lahir pada tahun 61 H di Madinah Al Munawwaroh, pada masa
pemerintahan Yazid bin Muawiyah, kholifah kedua dinasti Umayyah. Ia memiliki empat saudara
kandung yaitu Umar, Abu Bakar, Muhammad, dan Ashim. Ibu mereka adalah Laila binti Ashim bin
Umar bin Khattab dan enam saudara lain ibu yaitu Al-Ashbagh, Sahal, Suhail, Ummu Hakam,
Zabban dan Ummul Banin. Istrinya adalah wanita yang salehah dari kalangan kerajaan Bani
Umayyah, ia merupakan putri dari Khalifah Abdul Malik bin Marwan (Khalifah kelima Dinasti Bani
Umayyah) yaitu Fatimah binti Abdul Malik. Fatimah binti Abdul Malik memiliki nasab yang baik;
putri Khalifah, kakeknya juga Khalifah, saudara perempuan dari para kholifah, dan istri dari
khalifah yang mulia Umar bin Abdul Aziz, namun hidupnya sederhana.
Umar bin Abdul Azizi memiliki empat belas anak laki-laki, diantara mereka adalah Abdul
Malik, Abdul Aziz, Abdullah, Ibrahim, Ishaq, Ya’qub. Bakr, Al Walid, Musa, Ashim, Yazid, Zaban,
Abdullah, serta tiga anak perempuan, Aminah, Ummu Ammar dan Ummu Abdillah.
Umar bin Abdul Azizi tidak memiliki umur yang panjang. Ia wafat hari Jum’at di sepuluh hari
terakhir bulan Rajab tahun 101 H pada usia 40 tahun, usia yang masih relatif muda dan masih
dikategorikan usia produktif. Namun, di balik usia yang singkat tersebut, ia telah berbuat banyak
untuk peradaban manusia dan Islam secara khusus.
Ia meninggalkan harta warisan yang sedikit buat anak-anaknya. Setiap anak laki-laki hanya
mendapatkan jatah 19 dirham saja, sementara satu anak dari Hisyam bin Abdul Malik (Khalifah
kesepuluh Bani Umayyah) mendapatkan warisan dari bapaknya sebesar satu juta dirham. Namun
beberapa tahun setelah itu salah seorang anak Umar bin Abdul Aziz mampu menyiapkan seratus
ekor kuda lengkap dengan perlengkapannya dalam rangka jihad di jalan Allah, pada saat yang
sama salah seorang anak Hisyam menerima sedekah dari masyarakat. Beliau memerintah hanya
66.
selama 2 tahun5 bulan 4 hari. Setelah beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya, Yazid
bin Abdul Malik.
2. Pola Kepemimpinan Umar bin Abdul Azis
Beliau tidak suka dilantik sebagai Khalifah dengan sistem turun temurun. Kemudian beliau
memerintahkan agar orang-orang berkumpul untuk mendirikan shalat. Selepas shalat, beliau
berdiri menyampaikan pidatonya. Di awal pidato, beliau mengucapkan puji-pujian kepada Allah
dan bershalawat kepada Nabi Saw.
1. Bidang Agama
Beberapa kebijakan, antara lain:
a. Menghidupkan kembali ajaran al-Qur’an dan sunah Nabi. Khalifah menitikberatkan
penghayatan agama di kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan kemewahan dunia.
Khalifah umar telah memerintahkan umatnya mendirikan shalat secara berjama’ah dan
menjadikan masjid-masjid sebagai tempat untuk mempelajari hukum.
b. Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar.
Khalifah sering mengumpulkan para Ulama untuk membicarakan masalah-setiap malam.
Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari Kiamat,
kemudian mereka sama-sama menangis.
c. Menerapkan hukum syariah Islam secara serius;
Khalifah menerapkan hukum Islam terhadap penduduk Himsh yang meminta keadilan
terhadap tanah yang telah dirampas oleh Abbas bin Walid bin Abdul Malik. Umar bin
Khalifah meminta penjelasan dulu dari Abbas bin Walid bin Malik. Kemudian dia
memutuskan untuk mengembalikan tanah yang dirampas ke Penduduk Himsh.
d. Pembukuan Hadis
Mengumpulkan hadis-hadis untuk diseleksi apakah palsu atau tidak. Beliau juga
meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang
meriwayatkan hadis daripada beliau.
2. Bidang Pengetahuan
Beberapa kebijakan antara lain:
a. Gerakan Tarjamah
Khalifah mengarahkan cendikawan Islam supaya menerjemahkan buku-buku kedokteran
dan berbagai bidang ilmu dari bahasa Yunani, Latin dan Siryani ke dalam bahasa Arab
supaya mudah dipelajari oleh umat Islam
b. Pemindahan Sekolah Kedokteran.
Khalifah memindahkan sekolah kedokteran yang ada di Iskandariah (Mesir) ke Antiokia
dan Harran (Turki). Program tersebut didukung dengan gerakan terjemah buku-buku
kedokteran dari bahasa-bahasa asing.
3. Bidang Sosial Politik
Beberapa kebijakan antara lain:
a. Menerapkan politik yang adil
Khalifah menerapkan politik yang menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan di atas
segalanya. Beliau tidak membedakan antara muslim arab dan non Arab. Semua sama
derajatnya. Tidak membedakan hak dan kewajiban antara muslim Arab dan muslim
Mawali.
b. Membentuk tim monitor
Khalifah membentuk tim monitor dan dikirim ke berbagai negeri untuk melihat langsung
cara kerja para gubernur dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan;
c. Memecat pejabat yang tidak kompeten
Khalifah memecat para pegawai yang tidak layak dan tidak kompeten. Juga memecat para
pejabat yang menyelewengkan kekuasaannya.
d. Meniadakan pengawal pribadi
Khalifah menghapuskan pengawal pribadi Khalifah dan Beliau bebas bergaul dengan rakyat
tanpa pembatas. tidak seperti Khalifah dahulu yang mempunyai pengawal peribadi dan
askar-askar yang mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar berjumpa.
e. Menghapus kelas-kelas sosial antara muslim arab dan Muslim non Arab.
f. Menghidupkan kerukunan dan toleransi beragama.
4. Bidang Ekonomi
Beberapa kebijakan antara lain:
a. Mengurangi beban pajak,
b. Membuat aturan mengenai timbangan dan takaran;
c. Menghapus sistem kerja paksa;
67.
d. Memperbaiki tanahpertanian, irigasi, pengairan sumur-sumur, dan pembangunan jalan
raya
e. Menyantuni fakir miskin dan anak yatim.
f. Mengambil kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan
mengembalikannya ke Baitulmal
g. Menitikberatkan pada pelayanan terhadap rakyat miskin dan
h. Menaikan gaji buruh sehingga ada yang setara dengan gaji pegawai kerajaan
5. Bidang Militer
6. Bidang Dakwah dan Perluasan Wilayah
kebijakan antara lain:
a) Menghapus kebiasaan mencela Ali bin Abi Talib dan keluarganya dalam khotbah setiap
salat Jum’at.
b) Ia mengirim 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara serta mengirim para
pendakwah kepada raja-raja India, Turki dan Barbar di Afrika Utara untuk mengajak
mereka kepada Islam
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2015
3. Kepribadian Umar bin Abdul Azis.
Kharakter yang hampir sama dengan karakter yang dimiliki para Khulafaurrasyidin. Sehingga ada
para ulama memasukan beliau sebagai Khulafaurrasyidin yang kelima.
Adapu karakter yang dimilikinyanya adalah:
1. Rasa takut kepada Allah
2. Wara’
3. Zuhud
4. Tawadhu’
5. Adil
6. Sabar
E. Metode Pembelajaran
7. Informasi
8. Brainstorming
9. Tanya jawab
10.Demonstrasi
11.Diskusi
12.Inkuiri (penemuan)
F. Langkah-langkah Pembelajaran
4. Kegiatan awal
Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan berdoa
bersama
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasarnya
Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran yang akan dicapai
5. Kegiatan inti
Pertemuan pertama
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang ibrah dari perkembangan kebudaya-
an/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang ibrah dari perkemba-ngan kebudaya-
an/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang ibrah dari perkemba-ngan kebudaya-
an/peradaban Islam pada masa Bani Umaiyah untuk masa kini dan yang akan datang
68.
Memfasilitasi pesertadidik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
Pertemuan kedua
eksplorasi
Melibatkan peeserta didik mencari informasi tentang Meneladani kesederhanaan dan
keshalehan Umar bin Abdul Azis
Peserta didik secara kelompok mendiskusdikan tentang Meneladani kesederhanaan dan
keshalehan Umar bin Abdul Azis
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
elaborasi
Memberi kesempatan peserta didik untuk berfikir, menganalisis menyelesaikan masalah dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik untuk membuat laporan eksplorasi, baik lisan maupun tulisan
secara individual ataupun kelompok
Peserta didik melaporkan hasil pencarian tentang Meneladani kesederhanaan dan keshalehan
Umar bin Abdul Azis
Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri peserta didik.
konfirmasi
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun
pemberian hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Guru memberikan klarifikasi dari hasil dikusi
Guru memberikan penilaian
Pemberian tugas
6. Kegiatan akhir
Peserta didik membuat kesimpulan
Guru meminta siswa mengulang materi pelajaran yang baru diberikan di rumah masing-masing
Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan
G. Alat dan Sumber Belajar
3. Buku Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, kls VII MTs, Tiga Serangkai Solo
4. Buku-buku lain yang relevan
H. Penilaian
2. Tes Tertulis
Guru memberikan beberapa soal tertulis sesuai dengan kemampuan siswa. Soal dapat berupa
esai atau penulisan opin
No. Soal Jawaban Skor
1
Sebutkan usaha-usaha yang
dilakukan khalifah Umar bin
Abdul Aziz dalam bidang
pengetahuan !
20
2 Sebutkan 3 macam jasa khalifah 20
69.
Umar bin AbdulAziz !
3
Sebutkan usaha-usaha yang
dilakukan khalifah Umar bin
Abdul Aziz dalam bidang militer !
20
4
Sebutkan apa saja yang dapat
kita teladani dari kepribadian
Umar bin Abdul Aziz !
20
5
Sebutkan usaha-usaha yang
dilakukan khalifah Umar bin
Abdul Aziz dalam bidang sosial
politik!
20
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Muhamad Akhirudin, S.Pd
NBM. 1016433
Batang, Januari 2016
Guru Mata Pelajaran
Tri Utari
NBM. 1182050