Dokumen tersebut memberikan panduan tentang tata cara yang tepat dalam menerima tamu kantor, meliputi pengertian tamu kantor, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menerima tamu, penanganan ruang tamu, tata cara mengantar dan melayani tamu, serta etika sekretaris dalam melayani tamu.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara penanganan surat masuk di sebuah organisasi, meliputi pengertian surat masuk, perlengkapan yang dibutuhkan, tahapan pengelolaan surat masuk, tugas penerima surat, manfaat dan kerugian bila surat tidak ditangani dengan baik.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai format dan cara penulisan surat resmi yang benar dan baik. Terdapat informasi tentang unsur-unsur penting dalam surat resmi seperti nomor surat, lampiran, perihal, alamat pengirim dan penerima, salam pembuka dan penutup, paragraf pembuka, isi dan penutup serta tanda tangan dan tembusan.
A. PENGERTIAN PERLENGKAPAN KANTOR
Perlengkapan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan kantor sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan kantor tidak akan tercapai tanpa adanya perlengkapan kantor. Perlengkapan kantor yang baik, akan memperlancar proses suatu pekerjaan sehingga pencapaian tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Jenis-jenis perlengkapan kantor, meliputi perbekalan kantor, mesin-mesin kantor, peralatan kantor, perabot kantor, interior kantor atau perhiasan kantor.
Kegunaan perlengkapan kantor
1. untuk menunjang aktivitas pekerjaan kantor
2. mempermudah dan mempercepat proses pelaksanaan keg. Kantor
3. memperoleh hasil yang lebih maksimal
4. sebagai aset dan pelengkap kantor
B. JENIS-JENIS PERLENGKAPAN KANTOR
Perlengkapan kantor
Perlengkapan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan kantor yang sesuai dengan yang diharapkan. Perlengkapan kantor mencakup semua barang yang diperlukan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak.
1. Barang tidak bergerak misalnya : tanah, gedung dan bangunan.
2. Barang bergerak :
a) Barang tidak habis pakai
Barang-barang yang dapat dipakai berulang kali dan tahan lama dalam pemakaiannya. Misalnya perabot kantor, peralatan kantor, mesin-mesin kantor dan lain-lain.
b) Barang habis pakai
Barang-barang yang hanya dapat dipakai sekali dalam pelaksanaan kegiatan kantor, ini mengadung arti barang tersebut tidak harus habis tanpa meninggalkan bekas. Misalnya map, tinta, blangko surat pesil dan lain-lain.
C. Jenis-jenis perlengkapan kantor
1. Perbekalan kantor (office suplies) (office suplies) yaitu benda-benda yang akan habis pemakainnya sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya digunakan untuk kegiatan tulis menulis dan biasanya tidak tahan lama. Pengertian habis bukan berarti tidak ada bekasnya numun bisa masih ada tapi tidak dapat digunakan kembali.
2. Peralatan kantor (office appliences) adalah segenap alat yang digunakan dalam pekerjaan tata usaha. Misalnya alat-alat bukan mesin, atk.
3. Mesin-mesin kantor (office machine) segenap alat yang digunakan untuk menghimppun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan tata usaha yang bekerja secara maknetik, elektronik dan mekanik.
4. Perabot kantor (office furniture) yaitu benda-benda kantor yang umumnya terbuat dari baha yang kuat seperti kayu atau baja yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha.
5. Hiasan kantor (office ornament) yaitu benda-benda kantor pada umumnya untuk menambah suasana menyenangkan di kanator.
6. Perabot kantor tempelan (office fixture) yaitu perabot yang telah melekat menjadi satu dengan bangunan lain di kantor. Misalnya lemari yang telah menjadi satu dengan gedung, rak buku yang menempel di dinding.
7. alat bantu peraga yaitu alat-alat yang digunakan untuk membantu kelancaran komunikasi antara penyaji dan pendengar misalnya tape recorder, LCD, televisi dll.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang tata cara yang tepat dalam menerima tamu kantor, meliputi pengertian tamu kantor, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menerima tamu, penanganan ruang tamu, tata cara mengantar dan melayani tamu, serta etika sekretaris dalam melayani tamu.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara penanganan surat masuk di sebuah organisasi, meliputi pengertian surat masuk, perlengkapan yang dibutuhkan, tahapan pengelolaan surat masuk, tugas penerima surat, manfaat dan kerugian bila surat tidak ditangani dengan baik.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai format dan cara penulisan surat resmi yang benar dan baik. Terdapat informasi tentang unsur-unsur penting dalam surat resmi seperti nomor surat, lampiran, perihal, alamat pengirim dan penerima, salam pembuka dan penutup, paragraf pembuka, isi dan penutup serta tanda tangan dan tembusan.
A. PENGERTIAN PERLENGKAPAN KANTOR
Perlengkapan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan kantor sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan kantor tidak akan tercapai tanpa adanya perlengkapan kantor. Perlengkapan kantor yang baik, akan memperlancar proses suatu pekerjaan sehingga pencapaian tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Jenis-jenis perlengkapan kantor, meliputi perbekalan kantor, mesin-mesin kantor, peralatan kantor, perabot kantor, interior kantor atau perhiasan kantor.
Kegunaan perlengkapan kantor
1. untuk menunjang aktivitas pekerjaan kantor
2. mempermudah dan mempercepat proses pelaksanaan keg. Kantor
3. memperoleh hasil yang lebih maksimal
4. sebagai aset dan pelengkap kantor
B. JENIS-JENIS PERLENGKAPAN KANTOR
Perlengkapan kantor
Perlengkapan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan suatu pekerjaan kantor yang sesuai dengan yang diharapkan. Perlengkapan kantor mencakup semua barang yang diperlukan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak.
1. Barang tidak bergerak misalnya : tanah, gedung dan bangunan.
2. Barang bergerak :
a) Barang tidak habis pakai
Barang-barang yang dapat dipakai berulang kali dan tahan lama dalam pemakaiannya. Misalnya perabot kantor, peralatan kantor, mesin-mesin kantor dan lain-lain.
b) Barang habis pakai
Barang-barang yang hanya dapat dipakai sekali dalam pelaksanaan kegiatan kantor, ini mengadung arti barang tersebut tidak harus habis tanpa meninggalkan bekas. Misalnya map, tinta, blangko surat pesil dan lain-lain.
C. Jenis-jenis perlengkapan kantor
1. Perbekalan kantor (office suplies) (office suplies) yaitu benda-benda yang akan habis pemakainnya sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya digunakan untuk kegiatan tulis menulis dan biasanya tidak tahan lama. Pengertian habis bukan berarti tidak ada bekasnya numun bisa masih ada tapi tidak dapat digunakan kembali.
2. Peralatan kantor (office appliences) adalah segenap alat yang digunakan dalam pekerjaan tata usaha. Misalnya alat-alat bukan mesin, atk.
3. Mesin-mesin kantor (office machine) segenap alat yang digunakan untuk menghimppun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan tata usaha yang bekerja secara maknetik, elektronik dan mekanik.
4. Perabot kantor (office furniture) yaitu benda-benda kantor yang umumnya terbuat dari baha yang kuat seperti kayu atau baja yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha.
5. Hiasan kantor (office ornament) yaitu benda-benda kantor pada umumnya untuk menambah suasana menyenangkan di kanator.
6. Perabot kantor tempelan (office fixture) yaitu perabot yang telah melekat menjadi satu dengan bangunan lain di kantor. Misalnya lemari yang telah menjadi satu dengan gedung, rak buku yang menempel di dinding.
7. alat bantu peraga yaitu alat-alat yang digunakan untuk membantu kelancaran komunikasi antara penyaji dan pendengar misalnya tape recorder, LCD, televisi dll.
Usulan program kreativitas mahasiswa ini membahas rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lima mahasiswa dari berbagai program studi dan mengusulkan dana hibah. Rencana kegiatan mencakup judul, bidang, jadwal, dan anggaran kegiatan serta susunan organisasi dan pembagian tugas.
Taktik dasar pertempuran regu senapan (Tikrupan) merupakan kurikulum wajib bagi Menwa untuk mempelajari organisasi regu, tugas-tugas anggotanya, berbagai formasi tempur, keuntungan dan kerugiannya, serta cara menyerang musuh. Tikrupan membantu melatih keterampilan kepemimpinan dan kerja sama tim yang berguna di kehidupan sipil.
Surat dinas adalah bentuk komunikasi tertulis resmi antar instansi pemerintahan yang berisi masalah administrasi. Sistematika penulisan surat dinas terdiri atas kepala surat, tanggal, nomor surat, lampiran, hal, alamat, salam pembuka dan penutup, isi surat, nama pengirim, tembusan, dan inisial.
The document discusses the TOEFL Reading Comprehension section. It aims to test students' ability to understand, interpret, and analyze texts on various topics. The section contains 4-6 passages of 200-450 words each, followed by 7-12 questions. There are a total of 50 questions on reading comprehension. Passage topics often relate to academic subjects like biology, physics, geography, American history, biographies, economics, social sciences, and arts.
Jurnal ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberculosis paru pada orang dewasa berdasarkan studi kasus di Balai Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Paru Pati. Faktor-faktor yang terbukti berpengaruh adalah kelembaban kamar tidur, ventilasi kamar tidur, riwayat penularan anggota keluarga, status gizi, dan tingkat pengetahuan. Faktor yang tidak berpengaruh adalah pencahayaan kamar tidur,
Dokumen menjelaskan enam bentuk surat yang berbeda: (1) bentuk lurus penuh, (2) bentuk lurus blok, (3) bentuk setengah lurus, (4) bentuk lekuk, (5) bentuk alinea menggantung, dan (6) bentuk surat resmi. Masing-masing bentuk memiliki karakteristik pengetikan dan format yang berbeda untuk isi, tanggal, dan salam pembuka/penutup surat.
Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...candra romanda
1. Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penyebab Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Perusahaan Daerah (PD) di Kabupaten Musi Banyuasin yang merugi tetap dipertahankan beroperasi. 2. Hampir semua BUMD di kabupaten tersebut mengalami kerugian sejak didirikan sampai sekarang, diantaranya disebabkan oleh besarnya penyusutan aset akibat penyertaan modal pemerintah daerah. 3.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian surat, tujuan penulisan surat, fungsi surat, kelebihan surat, dan sistematika penulisan surat dinas yang meliputi kop surat, tanggal, nomor surat, lampiran, perihal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan pengirim dan tembusan.
MODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdfAisyah Safitri Hayati
[Ringkasan]
1. Modul ini membahas proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia kerja, mencakup tahapan fungsi manajemen dan konsep K3 serta 5R.
2. Peserta didik diajak mengamati video pembelajaran untuk memahami proses bisnis tersebut, kemudian mencari informasi lebih lanjut. Materi dibahas melalui diskusi dan pertanyaan guru.
3. Tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik mampu menjelask
Surat menyurat merupakan alat komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan maksud secara tertulis. Surat memiliki beberapa fungsi seperti bukti nyata, alat pengingat, bukti sejarah, pedoman kerja, dan alat promosi. Prinsip penulisan surat meliputi jelas, ringkas, tidak ambigu, dan sopan. Surat terdiri dari beberapa bagian seperti kop surat, tanggal, nomor surat, lampiran, hal surat
Usulan program kreativitas mahasiswa ini membahas rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lima mahasiswa dari berbagai program studi dan mengusulkan dana hibah. Rencana kegiatan mencakup judul, bidang, jadwal, dan anggaran kegiatan serta susunan organisasi dan pembagian tugas.
Taktik dasar pertempuran regu senapan (Tikrupan) merupakan kurikulum wajib bagi Menwa untuk mempelajari organisasi regu, tugas-tugas anggotanya, berbagai formasi tempur, keuntungan dan kerugiannya, serta cara menyerang musuh. Tikrupan membantu melatih keterampilan kepemimpinan dan kerja sama tim yang berguna di kehidupan sipil.
Surat dinas adalah bentuk komunikasi tertulis resmi antar instansi pemerintahan yang berisi masalah administrasi. Sistematika penulisan surat dinas terdiri atas kepala surat, tanggal, nomor surat, lampiran, hal, alamat, salam pembuka dan penutup, isi surat, nama pengirim, tembusan, dan inisial.
The document discusses the TOEFL Reading Comprehension section. It aims to test students' ability to understand, interpret, and analyze texts on various topics. The section contains 4-6 passages of 200-450 words each, followed by 7-12 questions. There are a total of 50 questions on reading comprehension. Passage topics often relate to academic subjects like biology, physics, geography, American history, biographies, economics, social sciences, and arts.
Jurnal ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tuberculosis paru pada orang dewasa berdasarkan studi kasus di Balai Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Paru Pati. Faktor-faktor yang terbukti berpengaruh adalah kelembaban kamar tidur, ventilasi kamar tidur, riwayat penularan anggota keluarga, status gizi, dan tingkat pengetahuan. Faktor yang tidak berpengaruh adalah pencahayaan kamar tidur,
Dokumen menjelaskan enam bentuk surat yang berbeda: (1) bentuk lurus penuh, (2) bentuk lurus blok, (3) bentuk setengah lurus, (4) bentuk lekuk, (5) bentuk alinea menggantung, dan (6) bentuk surat resmi. Masing-masing bentuk memiliki karakteristik pengetikan dan format yang berbeda untuk isi, tanggal, dan salam pembuka/penutup surat.
Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...candra romanda
1. Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor penyebab Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Perusahaan Daerah (PD) di Kabupaten Musi Banyuasin yang merugi tetap dipertahankan beroperasi. 2. Hampir semua BUMD di kabupaten tersebut mengalami kerugian sejak didirikan sampai sekarang, diantaranya disebabkan oleh besarnya penyusutan aset akibat penyertaan modal pemerintah daerah. 3.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian surat, tujuan penulisan surat, fungsi surat, kelebihan surat, dan sistematika penulisan surat dinas yang meliputi kop surat, tanggal, nomor surat, lampiran, perihal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan pengirim dan tembusan.
MODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdfAisyah Safitri Hayati
[Ringkasan]
1. Modul ini membahas proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia kerja, mencakup tahapan fungsi manajemen dan konsep K3 serta 5R.
2. Peserta didik diajak mengamati video pembelajaran untuk memahami proses bisnis tersebut, kemudian mencari informasi lebih lanjut. Materi dibahas melalui diskusi dan pertanyaan guru.
3. Tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik mampu menjelask
Surat menyurat merupakan alat komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan maksud secara tertulis. Surat memiliki beberapa fungsi seperti bukti nyata, alat pengingat, bukti sejarah, pedoman kerja, dan alat promosi. Prinsip penulisan surat meliputi jelas, ringkas, tidak ambigu, dan sopan. Surat terdiri dari beberapa bagian seperti kop surat, tanggal, nomor surat, lampiran, hal surat
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...literasi digital
Modul ini membahas analogi dan pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami tata kelola internet. Beberapa analogi yang disebutkan adalah internet sebagai telepon, surat, televisi, perpustakaan, mesin fotokopi, dan jalan tol. Namun demikian, analogi memiliki keterbatasan karena internet mencakup berbagai layanan."
Modul ini membahas analogi dan pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami tata kelola internet. Beberapa analogi yang disebutkan adalah internet sebagai telepon, surat, televisi, perpustakaan, mesin fotokopi, dan jalan tol. Namun demikian, analogi memiliki keterbatasan karena internet mencakup berbagai layanan."
Draft Sistem Kerja Indonesia - IGF dan MAG ID-IGFCindy Nur Fitri
Dokumen ini membahas sistem kerja Indonesia Internet Governance Forum (ID-IGF) dan Multistakeholder Advisory Group (MAG) untuk membuat ID-IGF bekerja lebih baik dan efektif. ID-IGF bertujuan meningkatkan kesadaran dan peran pemangku kepentingan terkait tata kelola internet di Indonesia secara inklusif, transparan, dan berbasis konsensus. MAG ID-IGF berperan merekomendasikan program kerja tiga tahunan dan mengoordinasi dialog nasional serta lokal. Struk
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2022 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Forum Dialog Nasional ID-IGF 2014 membahas tata kelola internet Indonesia dengan empat topik utama yaitu infrastruktur, ekonomi, hukum, dan sosial budaya dalam 12 sesi. Forum ini bertujuan meningkatkan kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk membangun tata kelola internet Indonesia yang lebih baik ke depannya.
Forum Dialog Nasional ID-IGF 2014 membahas tata kelola internet Indonesia dengan empat topik utama yaitu infrastruktur, ekonomi, hukum, dan sosial budaya. Diskusi terfokus pada peningkatan infrastruktur, keamanan siber, perlindungan anak online, kebebasan berekspresi, dan pengembangan bisnis online dalam negeri. Harapannya, forum ini dapat menghasilkan rekomendasi untuk membangun tata kelola internet Indonesia yang lebih baik.
APKOMINDO adalah asosiasi pengusaha komputer tertua di Indonesia yang berusia 25 tahun dengan anggota sekitar 2000 perusahaan di seluruh Indonesia. Organisasi ini berfokus pada pengembangan ekosistem dan industri lokal melalui program-program seperti Rumah Tugas Akhir, Internet of Things, dan digitalisasi usaha mikro. APKOMINDO juga aktif bekerjasama dengan pemerintah, asosiasi lain, dan perbankan untuk mendukung industri komputer
The provided text discusses topics related to internet governance in Indonesia but does not provide sufficient context for me to generate an accurate 3 sentence summary. To protect the integrity of the information, I am unable to summarize without the full document. I suggest engaging in further discussion to understand the context and intent before attempting to distill it.
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Mapping dan database startup indonesia 2018Muhammad Sirod
Buku ini berisi pemetaan dan database 992 startup di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah dan bidang usaha, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem startup serta memberikan acuan bagi pengembangan program terkait."
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2016) ICT Watch
Kondisi keamanan siber di Indonesia memburuk dengan kasus kejahatan siber meningkat 389% antara 2014-2015. Indonesia menjadi target kedua terbesar kejahatan siber di dunia pada 2013. Pemerintah Indonesia membutuhkan strategi keamanan siber nasional yang kuat untuk menanggulangi tantangan baru ini.
This document discusses Indonesia's preparations for IGF 2018. It outlines some of the key discussions and themes from IGF 2017, including digital rights, shaping technology's socio-economic impacts, data privacy, and strengthening democracy against misinformation. It also provides information on the upcoming IGF 2018 meetings in March and July 2018 where workshop proposals will be evaluated. Indonesia has proposed workshops on combating fake news through digital literacy and law enforcement, developing an inclusive digital economy, and empowering youth against online misinformation.
This document discusses e-commerce and trade agreements. It notes that hundreds of millions of people are involved in global e-commerce, with 12% of global goods trade occurring across borders via e-commerce. However, developing countries face challenges participating competitively in e-commerce due to issues like basic infrastructure deficits and the digital divide. The document examines e-commerce provisions within trade agreements like the RCEP and TPPA, noting concerns that they could lock in rules that limit policy flexibility and favor large digital companies. Case studies from African nations also show difficulties with international banking, exclusion from global e-marketplaces, and infrastructural readiness issues.
Tujuan Ekonomi dan Sosial yang Ingin Dicapai dalam Implementasi PDSAlvidha Septianingrum
Dokumen tersebut membahas tujuan ekonomi dan sosial yang ingin dicapai dalam implementasi perlindungan data privasi digital dalam praktek bisnis. Termasuk di antaranya adalah menyusun model sistem pengawasan transaksi e-commerce, kesadaran masyarakat akan kejahatan siber, serta penyusunan SOP terkait penyimpanan dan keamanan data konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang gerakan literasi nasional di Indonesia, mencakup beberapa poin utama seperti tantangan literasi di Indonesia yang masih rendah, prinsip gerakan yang menitikberatkan pada koordinasi, komitmen, dan kemitraan, serta sinergi antar lembaga dan masyarakat dalam meningkatkan literasi.
This document outlines key topics regarding IoT including: the massive growth of IoT; opportunities and challenges for Indonesia; issues of security, privacy, and lack of standards; the need for standardization; regulations around frequency use, device registration, and local content requirements (TKDN); the role of universities in supporting IoT development; and ensuring IoT sovereignty in Indonesia. It also discusses IoT statistics, the landscape, wireless communications technologies, and references various standards and protocols.
Perlindungan data pribadi diperlukan untuk melindungi hak privasi warga sesuai konstitusi dan perjanjian internasional. Perlindungan ini juga penting untuk melindungi konsumen dari penggunaan data pribadi yang merugikan serta menghindari tumpang tindih peraturan di sektor yang berbeda. Undang-undang data pribadi juga diperlukan untuk memfasilitasi perdagangan internasional dengan menyelaraskan standar perlindungan data.
1. Notulensi Rapat Peresmian Multistakeholder Advisory Group
(MAG) ID-IG
Jumat, 18 Mei 2018
Hotel Grand Cemara, Wahid Hasyim Jakarta Pusat
Rapat Peresmian Multistakeholder Advisory Group (MAG) ID-IGF telah dilaksanakan pada hari
Jumat tanggal 18 Mei 2018, bertempat di hotel Grand Cemara – Jl. Wahid Hasyim Jakarta Pusat.
Rapat dibuka dan dipimpin oleh Ibu Mariam F. Barata selaku Koordinator MAG ID-IGF periode
2016 – 2018. Rapat dihadiri oleh anggota MAG periode 2018 – 2020 serta stakeholder lainnya.
Hasil Rapat Peresmian MAG periode 2018 – 2020 disampaikan sebagai sebagai berikut:
Agenda Rapat
1. Pembukaan oleh Koordinator MAG ID-IGF periode 2016 – 2018
2. Sambutan oleh Dirjen APTIKA – Kemkominfo
3. Perkenalan dan Penetapan MAG ID-IGF
4. Penjelasana Global IGF 2018 oleh Perwakilan RI untuk IGF Global
5. Pemilihan dan Penetapan Koordinator MAG ID-IGF periode 2018 – 2020
6. Ramah Tamah dan buka puasa bersama
1. Pembukaan oleh koordinator MAG ID-IGF periode 2016 – 2018
Dalam pembukaan Rapat peresmian MAG ID-IGF periode 2018 – 2020 ini, kordinator MAG ID-IGF
periode 2016 – 2018, Ibu Mariam F. Barata memaparkan sekilas mengenai ID-IGF dan juga
kegiatan yang dilaksanakan oleh ID-IGF sepanjang tahun 2016 s/d 2018 (pertengahan). Seluruh
kegiatan ID-IGF adalah hasil dari kolaborasi bersama multistakholder periode 2016 – 2018 dan
juga bersama dengan lembaga lainnya namun masih dalam koridor yang terkait dengan tata
kelola internet atau dengan ruang lingkup yang sama yaitu para pemerhati perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi khsusunya pada internet.
Pemaparan tersebut juga merupakan salah satu bentuk laporan kegiatan baik yang telah berjalan
maupun yang baru akan dijalankan. Salah satu yang sedang akan dijalankan adalah proposal ke
NRIs, untuk acara IGF Global di Jenewa pada tahun ini yang akan dilaksanakan sekitar bulan
November/Desember 2018 mendatang.
Dalam rapat peresmian ini pun, telah di bentuk group whatsapp baru dan Skype untuk MAG
periode 2018 – 2020. Untuk Skype, karena telah dibahas mengenai rapat secara daring / online.
Hal ini dimungkinkan jika ada anggota MAG yang berhalangan hadir untuk rapat ditempat, namun
dapat mengikuti rapat melalui daring.
Bapak Andi Budimansyah dari PANDI, yang merupakan salah satu MAG periode 2016 – 2018 yag
telah terpilih kembali, memberikan penjelasan mengenai kolaborasi PANDI dengan ID-IGF yang
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Mei 2018 lalu mengenai acara PANDI meeting 9, yang inti
2. dari acara adalah mengenai infrastruktur dan permasalahan infrastruktur dengan para pemegang
kepetingan di Indonesia. Koordinator MAG juga menghimbau untuk para stakeolder untuk dapat
berkolaborasi dalam kegiatan yang akan dilaksanakan.
Bapak Andi Budimansyah juga berkesempatan memberikan sedikit paparan mengenai
terbentuknya ID-IGF yang mana ID-IGF dibentuk dari badan PBB. Yang mana dalam IGF berdasar
pada kesetaraan. Maka dari itu itulah, MAG ID-IGF mengikuti tata laksana tersebut. Contoh nya
adalah kesetaraan dalam jumlah multistakeholder, misal tahun lalu multistakeholder ada 5 pada
masing – masing kelompok, maka jumlah nya harus 5 pada setiap kelompok lainnya. Dan pada
tahun ini berjumlah 6, maka dari itu setiap kelompok pemangku kepentingan harus berjumlah
sama. Begitupun pada pengelompokkan keranjang pada pelaksanaan dialog nasional dimana
pemgelompokkan berdasarkan pada kepetingan yang ada. Misal permasalahan dimasing –
masing bidang, contoh nya ekonomi, infrastruktur, social budaya hukum dan regulasi dan Youth.
Sebagai penjelasan, dibidang infrastruktur – permasalahan yang ada dibidang infrastruktur di
internet, tidak lagi dipegang oleh stakeholder dibidang Teknik komunikasi dan hukum, tetapi bisa
menyangkut kepada stakeholder dibidang ekonomi juga. Maka dari itu seluruh stakeholder harus
duduk bersama untuk mendiskusikannya.
Tahun 2013, dengan dimotori oleh stakeholder yang ada di Indonesia, membentuk ID-IGF. Maka
pada akhirnya ID-IGF dideklarasikan dihotel Borobudur. Hal tersebut karena akan diadakanya IGF
Global bertaraf internasional dimana artinya seluruh perwakilan IGF di PBB hadir. Demikianlah
sejarah sedikit mengenai ID-IGF. Penjelasan singkat mengenai MAG sendiri adalah (merupakan)
tim perumus yang membantu merumuskan dan memfasilitasi komunitas dan diskusi – diskusi
yang berkaitan dengan topik – topik yang perlu kita duduk bersama untuk membahas dan
mencari jalan keluar terhadap masalah – masalah yang terjadi. Karna sifat nya yang forum group
diskusi, maka MAG ID-IGF tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Namun karena hasil
dari diskusi – diskusi tersebut berupa rekomendasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder misal
mengenai domain, yang artinya para stakeholder terkait dapat membuat sebuah diskusi yang
nanti hasilnya dapat direkomendasikan kepada stakeholder lainnya. Begitupun yang diharapkan
dari hasil diskusi ID-IGF, kedepannya diharapkan bahwa hasil diskusi nya dapat dibawa untuk
dijadikan rekomendasi kepada pemerintahan dan juga pihak terkait lainnya.
Summary dari paparan Bapak Ashiwn, yang mana dalam risalah ini khusus hanya memasukkan
mengenai pelaksanaan IGF Global yang ke 8 dimana Indonesia menjadi host nya. Acara
dilaksanakan di Bali pada tahun 2013. Karena pada dasarnya IGF terdiri atas multistakeholder,
namun di Indonesia sendiri, dari tahun 2002 telah mengenal adanya mini government didalam
tata kelola internet nya, maka dalam IGF Global 2013 tersebut dibahas bahwa pemerintah
(khusus nya Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai salah satu stakeholder
penyelenggara acara IGF Global 2013 tersebut) mengurus / mengadakan ministrial meeting yang
khusus dilaksanakan sehari didalam pelaksanaan IGF Global 2013 tersebut.
3. 2. Sambutan oleh Bapak Dirjen APTIKA – Bpk. Semuel Abrijani Pengarapan.
Sambutan oleh Bapak Dirjen APTIKA dilaksanakan melalui / via telepon. Karena Beliau
berhalangan hadir diacara peresmian ini. Pertama Bapak Dirjen APTIKA mengucapkan selamat
kepada seluruh anggota MAG periode 2018 – 2020 yang telah bergabung di dalam ID-IGF dan
mau meluangkan waktu dan tenaga nya untuk dapat terus mendukung berjalan nya Forum Tata
Kelola Internet Indonesia ini. Kedua beliau menyampaikan, kedepan diharapkan bahwa MAG
berkomitmen dalam memberikan masukkan – masukkan didalam forum ini, karena bapak Dirjen
APTIKA akan ke Jenewa bulan Juli mendatang untuk dapat mengusulkan Indonesia menjadi host
yang kedua kalinya untuk acara IGF Global di akhir tahun 2019 nanti. Namun hal ini tentu nya
butuh dukungan dan jika memang seluruh Mulitstakeholder Advisory Group juga mendukung
akan hal ini.
3. Perkenalan dan Penetapan MAG ID-IGF
Perkenalan dan Penetapan MAG ID-IGF periode 2018 – 2020 berjalan dengan baik sesuai yang
diharapkan. Walau tidak seluruh nya hadir, namun sudah mencapai lebih dari 50% kehadiran dari
MAG baru, maka penetapan sudah dianggap berjalan baik. Dan juga penetapan MAG baru
periode 2018 – 2020 ini telah melalui tahapan dan telah dituangkan didalam Surat Keputusan
(SK) Dirjen APTIKA No. 50 tertanggal 2 Mei 2018.
Adapaun nama – nama MAG baru yang hadir (hanya disebutkan yang hadir didalam notulensi ini,
sedangkan daftar nama MAG baru tercantum dalam SK, mohon dilihat lampiran SK dimaksud),
perwakilan, wakil dan stakeholder lainnya, adalah sebagai berikut:
1. Sdri. Adek Triana (KEMENLU) MAG
2. Sdr. Andi Budimansyah ( PANDI ) MAG
3. Sdri. Anna Roosdiana (APJATEL) - Perwakilan
4. Sdr. Arfi Bambani ( AJI) MAG
5. Sdr. Ashwin Sasongko (LIPI) MAG
6. Sdri. Astari Yuniarti (REDAXI) MAG
7. Sdr. Bambang Pratama (BINUS) MAG
8. Sdr. Bhredipta Socarana (K&K Advocates) MAG
9. Sdr. Donny BU (KOMINFO)
10. Sdri. Diena Haryana (SEJIWA) MAG
11. Sdri. Elysabeth Damayanti (MASTEL) MAG
12. Sdr. Emir Hartanto (Petabencana.id) MAG
13. Sdr. Freddy Pinontoan (IDNOG) MAG
14. Sdr. Fajar Suryawan (ATSI) MAG
15. Sdri. Hani Purnawanti (RTIK) MAG
16. Sdr. Hendarwin (REGISTRAR) MAG
17. Sdr. Indriyatno Banyumurti (ICTW) MAG
4. 18. Sdri. Mariam F. Barata (KOMINFO) Koordinator MAG
19. Sdri. Mardiana (Sekretariat ID-IGF)
20. Sdri. Nazrya Oktora (IdEA) MAG
21. Sdri. Nova W. (APJATEL) – Perwakilan
22. Sdri. Rita Nurlita (DISKOMINFO Kota Depok) MAG
23. Sdr. Rizky Edmi (UHAMKA) MAG
24. Sdri. Rizky Amelia (KOMINFO)
25. Sdri. Rizqya Juwita (KPPA) – Wakil
26. Sdri. Shita Laksmi (DIPLO) MAG
27. Sdri. Valentina Gintings (KPPA) MAG
28. Sdri. Virza Syalvira ( IdEA ) – Wakil
29. Sdr. Yuan (ISIPII) MAG
30. Sdr. Yudho Giri Sucahyo (Universitas Indonesia) MAG
4. Penjelasana Global IGF 2018 oleh Perwakilan RI untuk IGF Global
Summary paparan penjelasan Global IGF 2018, diIbuka dengan cerita bahwa internet adalah
merupakan barang baru dan beda jika berbicara mengenai telekomunikasi, telephone yang masih
pakai switch dan lain - lainnya. Yang mana otorisasi yang mengurusi nya di badan dunia (PBB)
bernama ITU. Kemudian masuk internet, dimana masing – masing stakeholder seperti
pemerintah, CSO, Technical Community, Private Sector, melihat dari perspektif yang beragam
artinya banyak masukkan berbeda jika masuk dalam pembahasan seputar internet. Kemudian
pada awalnya ITU mengadakan World Summit Internet Society dimana seluruh anggota PBB ikut
dalam diskusi termasuk Indonesia (yang pertama kali). Kemudian dikatakan bahwa WSIS terlalu
besar cakupannya dan harus ada POKJA. Dari POKJA ini yang kemudian dibuat lah IGF (Internet
Governance Forum) yang beranggotakan mutistakeholder. IGF dimandatkan/dituliskan dalam
rapat WSIS untuk dapat setiap tahun melaksanakan rapat – rapat yang akhirnya menjalar disetiap
kota – kota diseluru dunia (dimana negara nya terdaftar sebagai anggota IGF). Dan di Indonesia
dilaksanakan pada tahun 2013.
Di sampaikan juga pertanyaan dari para (teman-teman) stakeholders, apa relevansi adanya ID-
IGF dengan konteks kebijakan internet di Indonesia? Apakah ini hanya bicara – bicara dan
akhirnya selesai tanpa ada hasil? Namun Kominfo sebagai pengampu kebijakan tidak mengerti/
tidak mendapat side nya. Pesan dari Menteri Komunikasi dan Informatika hanya satu (1) kenapa
setidak nya hasil dari setiap pertemuan di formulasikan ke dalam Bahasa yang akan menjadi
Bahasa regulasi. Maka dari itu ID-IGF mengapresiasi (dalam periode MAG baru ini) memilik
stakeholder dari institusi badan hukum dan juga akademisi yang berlatar belakang salah satunya
sebagai researchers (penelitian). Dan bahwa Menteri tidak menunjuk satu organisasi. Dan untuk
menjadi mitra yang kuat, yang siginifican bagi pengambil kebijakan salah satunya dari dari
Kominfo, contoh MASTEL yang banyak melakukan pertemuan hingga menghasilakn rekomendasi
5. dan dan juga adanya proses lobby. Tetapi tidak dikatakan bahwa Menteri melakukan loby.
Demikian pula yang dilakukan ID-IGF yang sekarang, diharapkan untuk dapat melakukan
pertemuan – pertemuan dan ada dokumentasi tercatat dalam Bahasa regulasi dan ada proses
lobbying. Bukan melalui diskusi yang berada dalam aplikasi – aplikasi . Maka sangat significan
dipenting untuk ID-IGF bersinergi dengan para stakeholder. Dan pertemuan – pertemuan dan
proses diskusi dilaksanakan selayaknya diskusi yang dapat menghasilkan kebijakan. Karena jelas
sepert telah diketahui bahwa ID-IGF adalah Muktistakeholder, berarti tidak dapat melihat secara
persatu organisasi saja.
Kemudian mengenai IGF Global pada bulan November/Desember 2018, yang belum diketahui
akan dilaksanakan dimana. Pesan dari Menteri dan Dirjen adalah memastikan ID-IGF bersuara di
IGF Global dan kepentingan Indonesia juga diperjuangkan di Global. Ada pertanyaan apa
hubungan Global IGF dengan ID-IGF, bisa dikatakan bahwa Global IGF sangat significant dan kuat
(pengaruhnya untuk dapat didengar). Dalam Global IGF nanti ID-IGF mengambil main session dan
high level session, diketahui bahwa workshop dalam Global IGF itu sendiri sebanyak 80
workshop. Misalnya NRIs (Nasional & Regional IGF) workshop adalah workshop yang dikelola
oleh masing – masing negara, dimana salah satu fungsinya adalah bicara tentang digital right,
digital literacy dan awareness lalu ada sesi digital transformation. Risalah dari pertemuan 2018
pada bulan Maret di Jenewa sudah diterjemahkan dan sudah di upload di website ID-IGF. Untuk
keikut sertaan workshop di Global IGF ini, diharapkan kepada seluruh multistakeholder
berpartisipasi untuk dapat memberikan workshop proposal.
Penjelasan mengenai hubungn MAG Global IGF dengan posisi Dirjen dan tenaga ahli Menteri.
Pada MAG member di Global IGF konsep nya sama seperti ID-IGF, dimana semua orang berhak
untuk apply menjadi MAG member berdasarkan pada stakeholder, buka pada country (Negara).
Contoh adalah salah satu perwakilan yang berasal dari Indonesia pada tahun lalu, yang mewakili
stakeholdernya. Bukan mengatas namakan negara dimana orang tersebut berasal. Dalam MAG
member Global IGF terdiri atas 5 kelompok pemangku kepentingan yaitu; Pemerintah,
Masyarakat Sipil (CSO), Private Sector, Akademisi, dan Masyarakat Teknis.
Selain dari MAG member berdasarkan stakeholder, setiap mantan host country seperti
contohnya Indonesia pada tahun 2013, bahwa Indonesia memiliki slot untuk duduk bukan
sebagai MAG member tetapi perwakilan tetap Indonesia untuk mengikuti sidang – sidang dan
rapat – rapat MAG dan persiapan Global IGF. Berdasarkan arahan Menteri Komunikasi dan
informatika dan lainnya, dicoba untuk meloby dan selaku pengampu tata kelola internet dari
Dirjen APTIKA maka Menteri meminta 2(dua) perwakilan dari Indonesia yaitu Bapak Dirjen dan
tenaga ahli Menteri untuk membuat satu suara dari Indonesia, bukan dari stakeholder. Dan yang
akan diperjuangkan adalah suara Indonesia. Jadi itulah yang membedakan representasi MAG
dengan representasi Indonesia. Maka dari itu jika ada masukkan proposal dari indoensia akan
diperjuangkan oleh ke dua orang perwakilan Indonesia tersebut.
Belum ada pernah terjadi negara menjadi 2 kali host. Namun Dirjen akan berusaha untuk
Indoensia dapat menjadi host kembali.
6. Untuk MAG diharapkan memberikan proposal yang akan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei
mendatang. Jika memang dari stakeholder perlu bantuan untuk pembuatan proposal, maka akan
dibantu oleh Kominfo (Mas Donny). Mengambil Gambaran tahun 2017, banyak proposal berasal
dari masyarakat sipil atau dari CSO, sebesar 61%. Seperti terlihat dalam table dalam slide
paparan.
Indonesia ikut ambil bagian dalam workshop ini. Sudah ada3 (tiga) proposal bahasan topik yang
akan diajukan dalam NRIs ini, adalah sebagai berikut :
1. Combating the Spreading of Fake News, Disinformation and Dangerous Content (Radicalism
and Terrorism) in the Online Sphere: Upstream Approach through Digital Literacy and
Downstream Approach through Law Enforcement.
2. Developing People’s Priority Digital Economy through MSMEs and Startups Community:
Equity of Telecommunication Infrastructure, Capacity of Human Resources and Policy of Level
Playing Field
3. Increasing the Potential and Resilience of Young Generation in Using the Internet and Its
Challenges in the Era of Tsunami Information as well as the Trap of Echo Chamber Algorithm:
Collaborative Work, Multi-stakeholder Approached and Digital Literacy
Namun ke 3 topik yang telah ada seperti penjelasan diatas, dapat di diskusikan (MAG
memberikan usulan lain) kembali apakah topik tersebut (diatas) perlu ada yang di ganti
(diperbaiki). Bersama ini pula, ibu Mariam – yang masih menjabat sebagai coordinator MAG
lama, memberikan kesempatan kepada MAG baru untuk dapat memberikan masukkan nya.
Namun karena deadline tanggal submission untuk proposal sudah semakin dekat maka
diharapkan kepada seluruh MAG baru untuk dapat bisa pada saat ini (saat rapat peresmian ini)
pula memberikan masukkan penggantian topik yang telah ada seperti tercantum diatas.
Adapun proposal yang telah masuk, banyak yang membawa bahasan seputar Child Protection
dan Perlindungan Data Privacy, maka diharapkan agar Indonesia dapat memberikan proposal
dengan bahasan yang berbeda.
Masukkan 1; mengenai NRIs – hasil yang tangible dari NRIs, pertama adalah tercatat dari tahun
2005 – 2015 adalah hadirnya Nasional IGF yang tercatat di NRIs data sendiri sebanyak 70
(diseluruh dunia) seperti Asia Pacific, Eropa, Eropa Barat, Amerika dan latin Amerika. Kedua,
Indonesia adalah Nasional IGF yang paling stabil yang pernah terlihat dibanding negara lain.
Paling tidak dengan Asia Pacific, seperti yang telah di”obrol”kan oleh beliau seperti Jepang dan
beberapa negara kepualuan, hampir dari mereka semua tidak stabil (Nasional IGF nya). Adanya
sekian (banyak) anggota MAG pendatang baru, itu merupakan suatu pencapaian untuk
Indonesia. Dan yang ke tiga, tugas MAG baik Indonesia maupun global. Untuk yang Global, ketika
berbicara mengenai proposal adalah jika workshop nya susah atau proposal nya susah, karena
biasa IGF menerima proposal sekitar 200 – 300, dan yang masuk hanya 100 an proposal, lewat
open forum. Dan biasanya Indonesia selalu masuk di open forum karena open forum diaurasi
7. untuk pemerintah, alternatif ada pemerintah bisa masuk. Di nasional IGF, jika bisa kita harus
outreach orang – orang yang punya kapasitas contoh adanya MAG dgn latar belakang Dokter,
bisa nanti dibahas mengenai kesehatan (dalam kontek penggunaan internet). Dan berikut nya
kita harus bisa membangun hasil yang tangible / kongkrit, tidak perlu dalam bentuk diskusi yang
besar (nasional) tapi bisa dalam bentuk diskusi – diskusi yang memang sangat bermanfaat dan
sangat penting kita hadapi saat ini dan ini lah yang perlu didiskusikan. Dan jika kita mau
merekomendasikan sesuatu ke pemerintah, kita harus melakukan hal tersebut (diskusi – diskusi
bersama tadi).
Untuk Keranjang basket itu bukan mandatori, dimana gunanya untuk melihat 47 isu di seluruh
dunia, dan diklasifikasikan. Dan diskusi atau keranjang – keranjang itu bisa diubah tergantung
dari kebutuhan atau bahasan apa yang kita mau masukkan. Dan dengan makin banyak nya variasi
insitusi yang masuk dalam MAG saat ini, diyakini akan lebih menarik pembahasan yang akan di
hadirkan nantinya.
5. Pemilihan dan Penetapan Koordinator MAG ID-IGF periode 2018 – 2020
Ada pertanyaan (sebelum pemilihan koordinator): mengenai penyelenggaraan Social Budaya di
tahun 2017 seperti apa untuk dapat dicanangkan di tahun 2018 akan seperti apa. Penjelasan Ibu
Mariam bahwa kegitan social budaya seperti tercantum dalam paparan. Dan nanti akan
dikembangkan lagi mengikuti perkembangan yang ada apalagi dengan sudah terbentuk nya MAG
baru periode 2018 – 2020 ini.
Dari hasil pemilihan secara langsung di dalam rapat peresmian MAG ini, di tentukan bahwa Ibu
Mariam F. Barata kembali menjadi koordinator MAG periode 2018 – 2020. Dan untuk kantor
secretariat, bisa tetap memakai Gedung Kominfo, Lt.2. Jika pun koordinator nya bukan dari
Kominfo.
Masukkan 2: Terkait dengan kembali nya ibu Mariam menjadi koordinator, dan seperti adanya
tawaran untuk dapat memasukkan proposal dari para MAG untuk acara NRIs, dan jika memang
ada proposal MAG yang terpilih dari, jika saja organisasi nya adalah organisasi yang besar dan
mumpuni, yang bisa membiayai mereka untuk terbang menghadiri acara, namun jika tidak,
pembiayaan nya akan seperti apa? apakah Kominfo akan memposisikan (budgeting), diluar dari
fellowship. Yang kedua dari hasil presentasi / paparan, MAG ID-IGF unik, karena adanya
akademisi. Karena jika pada beberapa lembaga/forum lain, cenderung tidak dianggap. Ketiga,
terkait tata kelola internet – mengenai kerangka kerja, agar dirancang dari berbagai perbedaan
yang telah ada, baik dari Diplo, ISOC dan lain – lain supaya ada kekayaan pemikiran terkait tata
kelola internet. Dan yang ke empat, untuk usulan Indonesia menjadi host kembali, mungkin perlu
dipikirkan kembali, dengan melihat apakah nanti Menteri nya berganti (berubah) maka kebijakan
akan kemungkinan juga berubah, ini untuk menjaga seluruh kawan – kawan komunitas yang telah
ada dalam forum ini tentu nya. Usulan terakhir adalah (tanpa mengurangi rasa hormat kepada
Bapak Mudjiono)harapannya wakil kita di IGF adalah Pemerintah yang sedang aktif.
8. Note: Posisi yang mewakili Indonesai sesuai arahan Menteri adalah posisi tenaga ahli (di
mandatkan pada jabatan) yang ada saat ini. Dan jika berganti (contoh berganti Menteri juga),
maka Menteri harus mengeluarkan surat untuk disampaikan ke UN. Tanpa hal tersebut maka
tidak akan berlaku.
Masukkan 3: mengenai rapat. Mengingat pada MAG periode yang lalu, jika rapat yang datang
hanya sedikit dan kurang dari separuh keanggotaan MAG yang ada, dan mengingat ini adalah
forum Internet Governance Forum, mengapa tidak menggunakan internet untuk rapat, contoh
memakai skype, atau google meet up. Jadi misal pak Ashwin yang dari bandung tidak harus ke
Jakarta jika ada rapat (misal). Jadi para anggota MAG diharapkan memiliki Skype, agar dapat
selalu mengikuti rapat. Kemudian jika bisa mengadakan forum-forum diskusi yag dijadikan risalah
agar dapat dijadikan masukkan – masukkan baru dan dapat menjadi catatan terutama untuk
pemerintah. Dan jika bisa untuk satu tahun ke depan dirancang adanya tema – tema bahasan.
Masukkan 4: bahwa setuju dengan masukan masukan 3, mengenai risalah. Karena dari risalah
tersebut dapat dibaca dan diketahui (diakses) oleh banyak orang dan dapat dijadikan
rekomendasi bahan riset.
Masukkan 5: isunya adalah bagaimana kita menyebar luaskan mengenai ID-IGF dan peran para
stakeholdernya yang sudah cukup significan. Dari sisi regulasi, belum ada. Yang kedua isu data
pribadi, seperti di amerika sendiri sduah meresmikan cloud, dimana amerika sendiri mengatakan
jika ada data yang disimpan oleh perusahaan It di amerika boleh dibuka oleh pemerintah amerika
serikat, dan mungkin hal – hal speerti itu yang dapat menjadi isu – isu hangat untuk dibahas.
Masukkan 6: untuk MAG Sekarang ini, seperti yang telah disusun mba Shita mengenai “ aturan
main”, saran nya kepada coordinator bahwa apa yang telah disusun mengenai aturan main
tersebut untuk dapat dibuka dan di formalkan kembali dan diambil kesepakatan supaya dapat
diketahui oleh MAG apa yang menjadi “kewajiban” (tanda petik, standar operational
prosedur/SOP) agar dapat bergerak sesuai dengan koridor yang telah ada.
Masukkan 7: mendukung usulan masukkan 3, untuk penyelenggaraan online meeting melalui
skype karena disadari bahwa MAG mempunyai komitmen untuk hadir dalam pertemuan –
pertemuan yang diadakan, namun jika berhalangan hadir maka skype dapat menjadi salah satu
alternative untuk dapat hadir di pertemuan tanpa terhalang jarak. Hal lain terkait ketertarikan
akan msalah yag terkait hukum terutama dangan adanya situs yang mengarah pada radikalisme,
terutama berita yang tersebar di medsos saat ini. Saran nya agar isu ini dapat di masukkan dalam
pembahasan.
Masukkan 8; Bahwa untuk e- commerce sendiri, isu nya adalah mengenai siber sekuriti
keamanan data pelanggan, namun didalam organisasi beliau telah ada orang – orang yang telah
9. menangani nya sendiri. Mengenai hal tersebut maka dapat dijadikan masukkan pembahasan
khususnya dibidang ekonomi (keranjang ekonomi).
Masukkan 9: Setuju bahwa ibu Mariam menjadi koordinator, dan Kementerian KPPA setuju
untuk pemerintah menjadi koordinator karena ID-IGF sudah masuk dalam forum tingkat Global
(dunia). Kemudian yang terkait mengenai isu gender, karena isu gender bisa berkolaborasi
dengan keranjang yang ada di ID-IGF. Isu mengenai Child Online Protection adalah isu yang
strategis untuk menjadi bahan pembahasan. Dan mengenai keranjang – keranjang yang ada,
misal Sosial budaya, itu sebagai open menu kah atau memang harus ada laporan. Karena ada
tnggung jawab terhadap laporannya. Ketika bicara mengenai keranjang2 itu apakah ada yang
harus kita isi sehingga bisa menjadi laporan kita untuk menjadi kesepakatan kita di tingkat global.
Masukkan 10: Isu bagaimana memerangi Hoax dibidang kebencaan. Dan kedua, di peta bencana
ada program gender empowermen jika melihat data ditingakat nasional itu belum ada gender
accesibility data. Dan yang ke tiga adalah masalah perempuan dan anak perempuan yang mana
masih kurang mendapat akses informasi. Isu tersebutlah yang sedang hangat yang ada dalam
Petabencana.
Masukkan 11: Setuju dengan Masukkan 3. Untuk acara global, bisa dilaksanakan jika memang
memungkinkan, dan cara – cara high cost perlu di evlauasikan lagi. Dan untuk acara, jika memang
benar benar dialog, seperti pengalam dialog nasional 2017, lebih ke satu arah – ada yang banyak
bicara dan dari pembicra sendiri tidak ada dialog, yang ada lebih banyak penanya. Sarannya jika
bisa kedepan nya harus ada titik tengah, ketika acara dialog adalah interaksi dialog dan menghasil
kan dan memperkaya solusi.
Maukkan 12: supaya dapat dilakukan pelatihan, karena untuk yang baru masuk, belum
mengetahu secara kongkrit mengenai tata kelola apakah berbentuk pelatihan kah, workshop kah
atau diskusi - diskusi saja.
Masukkan 13: Meneruskan yg dikatakan pada masukkan 6, mengenai SOP. Jika dikatakan apakah
Fungsi MAG. Mag itu adalah perorangan, namun bagaimana cara nya kita mengerti peran kita
masing – masing di dalam keanggotaan ini. Karena seperti diketahui, MAG adalah menganalisa
dan membaca submission proposal, bukan membuat. Jadi bagaimana MAG berfungsi
mengepakkan sayap nya melalui website kita, melalui organisasi – organisasi yang ada di MAG
member. Dan melihat pada era globalisasi sekarang bagaimana pengaruh ID-IGF agar lebih besar
menentukan langkahnya. Karena ini menyangkut banyak organisasi.
Bu Mariam: jika memang skype di adakan, mohon kiranya jangan lah skype ini dijadikan alasan
untuk tidak dapat hadir, dan memaki alasan “kan bisa pakai skype”. Perlu kebijakan dalam hal.
10. Isu lainnya:
Setelah melalui masukkan – masukkan dari para MAG terkait pembahasan topik Global IGF, maka
ada beberapa perubaha didalam tema topik yang akan di masukkan dalam Global IGF. Mengingat
waktu yang semakin dekat (untuk submission) maka diharapkan agar sekiranya para MAG dapat
memebrikan usulan masukkan proposal nya.
Dibawah adalah topik yang telah dirubah didalam rapat peresmian MAG, dan telah di submit ke
IGF Global webmail.
Submitted values are:
Topic Priority 1: Developing People’s Priority Digital Economy via MSMEs
and Startups Community w/ Equity of Infrastructure & Level Playing Field
Topic Priority 2: Increasing the Potential and Resilience of Online
Generation w/ Digital Literacy Policy and Its Challenges in the Big Data Era
Topic Priority 3: Democratizing Internet as a Safe, Accessible & Equal Tool
to Access and Produce Knowledge w/ Attention to the Vulnerable People
Name of your NRI: Indonesia
Name of the person that submitted the topics: Indonesia IGF (www.igf.id)
Additional Comment (not mandatory): We beliefe that those three topics above
are very much relevance today to all countries and stakeholders around the
world. Our efforts to increase the Internet penetration must be complied with
adequate and proportional governance, especially in relation to the points:
increasing economic potential, empowering young generation and addressing
accessibility of the Internet especially for vulnerable people
- Lampiran Peserta rapat
Jakarta 23 Mei 2018
Mengetahui
Mariam F. Barata
Koordinator MAG ID-IGF