Ringkasan dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara pelaksanaan jenazah secara umum, meliputi hal-hal yang harus dilakukan ketika seseorang sakit, menjelang ajal, setelah meninggal, tindakan kerabat dan orang lain, serta larangan dan tanda-tanda kematian yang baik.
Memandikan jenazah merupakan kewajiban agama yang harus dilakukan sebelum jenazah dishalatkan dan dikuburkan. Tata cara memandikan jenazah meliputi persiapan seperti air, sabun, dan peralatan lain serta proses pembersihan secara hati-hati dari bagian kemaluan hingga seluruh tubuh dengan 3 siraman air bersih. Hanya jenazah muslim dan yang bukan mati syahid yang wajib dimandikan oleh orang-
Dokumen tersebut membahas tentang shalat jenazah, termasuk pengertian, hukum, keutamaan, syarat-syarat, dan tata cara pelaksanaannya. Shalat jenazah dilakukan untuk melayat seorang muslim yang meninggal dunia dengan melafalkan empat takbir."
Tata cara menguburkan jenazah meliputi: (1) menggali liang lahat sesuai ukuran jenazah dan menaruhnya didalam dengan posisi menghadap kiblat, (2) menutup liang lahat dengan papan dan tanah, (3) mendoakan jenazah setelah selesai mengubur.
Memandikan jenazah merupakan kewajiban agama yang harus dilakukan sebelum jenazah dishalatkan dan dikuburkan. Tata cara memandikan jenazah meliputi persiapan seperti air, sabun, dan peralatan lain serta proses pembersihan secara hati-hati dari bagian kemaluan hingga seluruh tubuh dengan 3 siraman air bersih. Hanya jenazah muslim dan yang bukan mati syahid yang wajib dimandikan oleh orang-
Dokumen tersebut membahas tentang shalat jenazah, termasuk pengertian, hukum, keutamaan, syarat-syarat, dan tata cara pelaksanaannya. Shalat jenazah dilakukan untuk melayat seorang muslim yang meninggal dunia dengan melafalkan empat takbir."
Tata cara menguburkan jenazah meliputi: (1) menggali liang lahat sesuai ukuran jenazah dan menaruhnya didalam dengan posisi menghadap kiblat, (2) menutup liang lahat dengan papan dan tanah, (3) mendoakan jenazah setelah selesai mengubur.
Dokumen tersebut membahas tentang solat jenazah. Ia menjelaskan tujuan, maksud, syarat sah, rukun, kedudukan mayat, dan hikmah solat jenazah. Solat jenazah merupakan solat yang menjadi tanggungjawab bagi setiap muslim untuk individu yang telah meninggal, dan terdiri dari tujuh rukun mulai dari niat hingga salam.
1. Para ulama menyatakan bahwa tidak berpuasa di bulan Ramadan tanpa alasan yang dibenarkan adalah salah satu dosa besar.
2. Hadis menyebutkan bahwa barangsiapa tidak berpuasa sehari tanpa izin akan mengurangi pahalanya selama setahun.
3. Orang yang sengaja tidak berpuasa dianggap telah menghina bulan suci Ramadan dan akan mendapat siksaan setelah kematian.
Bab 11 dokumen tersebut membahas tentang hukum Islam tentang pengurusan jenazah yang mencakup takziah dan ziarah kubur, perawatan jenazah meliputi memandikan, mengkafani, mensalatkan, dan menguburkan jenazah sesuai aturan dan ketentuan Islam.
Memandikan jenazah merupakan salah satu kewajiban dalam mengurus jenazah. Jenazah wajib dimandikan kecuali syuhada. Proses memandikan meliputi membersihkan seluruh tubuh dengan air dan bahan tambahan seperti daun bidara, memandikan minimal 3 kali, dan hanya boleh dilakukan oleh jenis kelamin yang sama kecuali suami istri.
Ayat-ayat Alquran tersebut mengingatkan umat manusia untuk tidak mengonsumsi atau memakan harta secara batil, larangan memakan harta anak yatim secara zalim, batasan makan dan minum secara berlebihan, serta mengingatkan bahwa hanya Allah yang berhak menentukan halal dan haram. Ayat-ayat tersebut juga menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang halal dan baik.
Secara bahasa, شهد-يَشهد berarti :
Al I’lanu (pernyataan jiwa), Al Wa’du (janji), dan sekaligus Al Qasam (sumpah)
Kata syahadat merupakan bentuk fi’il mudhari’ (bentuk sekarang dan masa yang akan datang) : maka pernyataan, janji, dan sumpah seseorang yang telah bersyahadat tidak hanya berlaku saat diucapkan, tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Mengikat sepanjang hayat dan setiap detiknya menuntut pembuktian
Dokumen tersebut menjelaskan makna dan bentuk-bentuk istiqamah secara bahasa dan istilah, serta contoh-contoh sikap istiqamah para sahabat Nabi saw seperti Sufyan bin Abdullah dan keluarga Yasir. Istiqamah merupakan sikap konsisten dalam memegang agama Islam di berbagai aspek kehidupan sekalipun menghadapi kesulitan.
1. Khutbah pertama membahas tentang hakikat kesabaran yaitu teguh mempertahankan iman dan ketaatan kepada Allah di bawah berbagai cobaan.
2. Kesabaran akan mendatangkan berbagai pujian dan balasan dari Allah seperti keberuntungan, pahala yang tak terhitung, kepemimpinan, kekuatan, dan pertolongan-Nya.
3. Khutbah kedua menyoroti contoh kesabaran para sahabat dan pesan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum berbagai aturan Islam tentang cara melaksanakan jenazah dan ziarah kubur.
2. Mencakup topik seperti takziyah, manfaat bagi mayyit, dan larangan-larangan saat berziarah kubur.
3. Memberikan penjelasan singkat tentang berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait dengan jenazah dan kuburan menurut ajar
Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh perilaku para sahabat Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pada masa awal dalam melaksanakan syariat Islam secara bersegera setelah fatwa atau ayat turun. Beberapa contohnya adalah segera meninggalkan kebiasaan makan daging bangkai, minum khamar, memakai pakaian sutra, dan sewa lahan pertanian begitu larangan tersebut ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepedulian umat Islam terhadap jenazah, mulai dari perawatan jenazah seperti memandikan, mengafani, menyalati, hingga menguburkan jenazah. Dokumen juga membahas tentang ta'ziyyah (melayat) dan ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan terakhir umat Islam kepada yang meninggal.
1. Dokumen tersebut membahas tentang makna tawakkal yang mencakup pengertian secara bahasa dan istilah, hakikat tawakkal, dan unsur-unsur pentingnya seperti mengenal Allah, menjalankan sebab, bergantung pada Allah, dan ridha.
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Ra Hardianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ada pendapat bahwa hadis shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an harus ditolak, namun ini keliru karena tidak mungkin Rasulullah memberikan keterangan yang bertentangan dengan Al-Qur'an.
2. Hadis tentang mayit yang disiksa karena tangisan keluarga dapat ditafsirkan secara kontekstual, yaitu hanya bagi mayit yang sengaja tidak menasihati keluarga agar tidak berduka ber
Dokumen tersebut membahas tentang tiga pesan mulia dalam Al Quran yaitu (1) mujahadah an-nafs atau kontrol diri sebagaimana diisyaratkan dalam QS Al Anfal ayat 72, (2) husnudzan atau berprasangka baik sebagaimana dijelaskan dalam QS Al Hujurat ayat 12, dan (3) ukhuwah atau persaudaraan sebagaimana termaktub dalam QS Al Hujurat ayat 10.
Riba (bunga) akan merajalela menjelang hari kiamat. Hal ini terbukti dengan banyaknya bank dan orang yang terlibat dalam transaksi ribawi saat ini. Manusia juga tidak lagi memilih cara yang halal untuk mencari nafkah dan tidak peduli berasal dari sumber yang halal atau haram. Ini sesuai dengan prediksi dalam hadis Nabi tentang munculnya zaman dimana orang tidak memperdulikan lagi sumber uangnya.
Dokumen tersebut membahas tentang solat jenazah. Ia menjelaskan tujuan, maksud, syarat sah, rukun, kedudukan mayat, dan hikmah solat jenazah. Solat jenazah merupakan solat yang menjadi tanggungjawab bagi setiap muslim untuk individu yang telah meninggal, dan terdiri dari tujuh rukun mulai dari niat hingga salam.
1. Para ulama menyatakan bahwa tidak berpuasa di bulan Ramadan tanpa alasan yang dibenarkan adalah salah satu dosa besar.
2. Hadis menyebutkan bahwa barangsiapa tidak berpuasa sehari tanpa izin akan mengurangi pahalanya selama setahun.
3. Orang yang sengaja tidak berpuasa dianggap telah menghina bulan suci Ramadan dan akan mendapat siksaan setelah kematian.
Bab 11 dokumen tersebut membahas tentang hukum Islam tentang pengurusan jenazah yang mencakup takziah dan ziarah kubur, perawatan jenazah meliputi memandikan, mengkafani, mensalatkan, dan menguburkan jenazah sesuai aturan dan ketentuan Islam.
Memandikan jenazah merupakan salah satu kewajiban dalam mengurus jenazah. Jenazah wajib dimandikan kecuali syuhada. Proses memandikan meliputi membersihkan seluruh tubuh dengan air dan bahan tambahan seperti daun bidara, memandikan minimal 3 kali, dan hanya boleh dilakukan oleh jenis kelamin yang sama kecuali suami istri.
Ayat-ayat Alquran tersebut mengingatkan umat manusia untuk tidak mengonsumsi atau memakan harta secara batil, larangan memakan harta anak yatim secara zalim, batasan makan dan minum secara berlebihan, serta mengingatkan bahwa hanya Allah yang berhak menentukan halal dan haram. Ayat-ayat tersebut juga menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang halal dan baik.
Secara bahasa, شهد-يَشهد berarti :
Al I’lanu (pernyataan jiwa), Al Wa’du (janji), dan sekaligus Al Qasam (sumpah)
Kata syahadat merupakan bentuk fi’il mudhari’ (bentuk sekarang dan masa yang akan datang) : maka pernyataan, janji, dan sumpah seseorang yang telah bersyahadat tidak hanya berlaku saat diucapkan, tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Mengikat sepanjang hayat dan setiap detiknya menuntut pembuktian
Dokumen tersebut menjelaskan makna dan bentuk-bentuk istiqamah secara bahasa dan istilah, serta contoh-contoh sikap istiqamah para sahabat Nabi saw seperti Sufyan bin Abdullah dan keluarga Yasir. Istiqamah merupakan sikap konsisten dalam memegang agama Islam di berbagai aspek kehidupan sekalipun menghadapi kesulitan.
1. Khutbah pertama membahas tentang hakikat kesabaran yaitu teguh mempertahankan iman dan ketaatan kepada Allah di bawah berbagai cobaan.
2. Kesabaran akan mendatangkan berbagai pujian dan balasan dari Allah seperti keberuntungan, pahala yang tak terhitung, kepemimpinan, kekuatan, dan pertolongan-Nya.
3. Khutbah kedua menyoroti contoh kesabaran para sahabat dan pesan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum berbagai aturan Islam tentang cara melaksanakan jenazah dan ziarah kubur.
2. Mencakup topik seperti takziyah, manfaat bagi mayyit, dan larangan-larangan saat berziarah kubur.
3. Memberikan penjelasan singkat tentang berbagai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terkait dengan jenazah dan kuburan menurut ajar
Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh perilaku para sahabat Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pada masa awal dalam melaksanakan syariat Islam secara bersegera setelah fatwa atau ayat turun. Beberapa contohnya adalah segera meninggalkan kebiasaan makan daging bangkai, minum khamar, memakai pakaian sutra, dan sewa lahan pertanian begitu larangan tersebut ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang kepedulian umat Islam terhadap jenazah, mulai dari perawatan jenazah seperti memandikan, mengafani, menyalati, hingga menguburkan jenazah. Dokumen juga membahas tentang ta'ziyyah (melayat) dan ziarah kubur sebagai bentuk penghormatan terakhir umat Islam kepada yang meninggal.
1. Dokumen tersebut membahas tentang makna tawakkal yang mencakup pengertian secara bahasa dan istilah, hakikat tawakkal, dan unsur-unsur pentingnya seperti mengenal Allah, menjalankan sebab, bergantung pada Allah, dan ridha.
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Ra Hardianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ada pendapat bahwa hadis shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an harus ditolak, namun ini keliru karena tidak mungkin Rasulullah memberikan keterangan yang bertentangan dengan Al-Qur'an.
2. Hadis tentang mayit yang disiksa karena tangisan keluarga dapat ditafsirkan secara kontekstual, yaitu hanya bagi mayit yang sengaja tidak menasihati keluarga agar tidak berduka ber
Dokumen tersebut membahas tentang tiga pesan mulia dalam Al Quran yaitu (1) mujahadah an-nafs atau kontrol diri sebagaimana diisyaratkan dalam QS Al Anfal ayat 72, (2) husnudzan atau berprasangka baik sebagaimana dijelaskan dalam QS Al Hujurat ayat 12, dan (3) ukhuwah atau persaudaraan sebagaimana termaktub dalam QS Al Hujurat ayat 10.
Riba (bunga) akan merajalela menjelang hari kiamat. Hal ini terbukti dengan banyaknya bank dan orang yang terlibat dalam transaksi ribawi saat ini. Manusia juga tidak lagi memilih cara yang halal untuk mencari nafkah dan tidak peduli berasal dari sumber yang halal atau haram. Ini sesuai dengan prediksi dalam hadis Nabi tentang munculnya zaman dimana orang tidak memperdulikan lagi sumber uangnya.
1. Hadis Nabi menyebutkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, mengikuti jejak umat Yahudi dan Nasrani yang terpecah menjadi 71 dan 72 golongan. Perpecahan ini dianggap pasti terjadi meski logika belum dapat membuktikannya.
2. Alquran dan hadis melarang umat berpecah dan mengikuti hawa nafsu. Termasuk ayat yang melarang bercerai-berai dan berselisih serta memerintahkan teg
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang realita kebangkitan Islam dan perselisihan antar kelompok Islam akibat ketidaktahuan akan kekuatan mereka dan perbedaan dalam memahami al-Quran dan sunnah.
2. Kelompok-kelompok Islam disarankan untuk bersatu dalam membangun kembali kejayaan Islam dengan meninggalkan perselisihan dan saling tolong menolong berdasarkan kebenaran.
Dokumen tersebut membahas tiga poin utama tentang qadha' puasa Ramadhan, yaitu: 1) Tidak wajib dilakukan segera dan boleh ditunda hingga bulan Sya'ban; 2) Tidak perlu dilakukan secara berturut-turut, boleh dipisah; 3) Jika seseorang meninggal dengan hutang puasa nadzar, walinya harus menggantikannya dengan berpuasa, tidak untuk puasa Ramadhan atau lainnya
Qadar merupakan salah satu rukun iman yang meyakini bahwa segala yang terjadi, baik dan buruk berasal dari kehendak Allah. Iman akan qadar mencakup kepercayaan bahwa Allah mengetahui, mencatat, menghendaki, dan menciptakan segala sesuatu. Manusia hanya mahluk ciptaan Allah yang tidak dapat menolak takdir-Nya. Petunjuk dan kesesatan seseorang juga ditentukan oleh Allah berdasarkan ra
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
Penggunaan istilah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sudah ada sejak generasi pertama umat Islam untuk
menyebut mereka yang memegang teguh sunnah Nabi dan menolak bid'ah. Beberapa ulama salaf seperti Ibnu
Abbas, Ayyub as-Sikhtiyani, Sufyan ats-Tsaury, dan Fudhail bin Iyadh telah menggunakan istilah ini.
Kemudian istilah ini diikuti oleh ulama-ulama besar seperti Imam Ahmad bin Han
Tokoh-tokoh yang memperkenalkan bid'ah (ajaran sesat) dan menyebabkan perpecahan umat Islam diuraikan. Beberapa tokoh tersebut adalah Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba' yang mempromosikan campuran antara bid'ah Khawarij dan Syi'ah, Ma'bad Al-Juhani yang mempromosikan pemikiran sesat tentang takdir, Ghailan Ad-Dimasyqi yang menyebarkan pemikiran sesat tentang takdir dan tafsir Al-Quran, serta Al-Ja'd
Perpecahan umat Islam pertama kali muncul dari ajaran sesat Saba'iyah yang disebarkan oleh Ibnu Saba'. Ajaran ini kemudian membentuk dua kelompok besar, yaitu Khawarij dan Syi'ah. Perpecahan sebenarnya terjadi setelah kematian Utsman bin Affan. Para sahabat tidak pernah terpecah atau mengajarkan ajaran sesat, dan justru menentang keras terbentuknya perpecahan.
Teks ini membahas definisi istilah "salaf" secara bahasa dan istilah. Secara bahasa, salaf berarti orang-orang yang mendahului dalam ilmu, iman, dan kebaikan. Secara istilah, salaf merujuk khusus kepada para sahabat Nabi dan generasi-generasi awal Muslim setelahnya yang mengikuti teladan mereka. Teks ini juga menjelaskan pandangan ulama salaf awal tentang pentingnya mengikuti teladan salaf dalam
Dokumen tersebut membahas hukum menanamkan saham di bank yang beroperasi dengan sistem bunga. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan bahwa bank didirikan atas dasar riba, yang dilarang dalam Alquran. Ia mengutip beberapa ayat Alquran dan hadis yang melarang riba. Karena itu, menanamkan saham di bank tersebut diharamkan. Para ulama dan da'i juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjelask
1. Ringkasan Cara Pelaksanaan Jenazah 1/5
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=438&bagian=0
Ringkasan Cara Pelaksanaan Jenazah 1/5
Kategori :
Janaa'iz
Tanggal : Rabu, 10 Maret 2004 11:28:04 WIB
RINGKASAN CARA PELAKSANAAN JENAZAH
Oleh
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
Bagian Kedua dari Lima Tulisan [1/5]
[Tulisan ini hanya ringkasan dan tidak memuat dalil-dalil semua permasalahan secara terperinci. Maka
barangsiapa di antara pembaca yang ingin mengetahui dalil-dalil setiap pembahasan dipersilahkan membaca
kitab aslinya "Ahkaamul Janaaiz wa Bid'ihaa" karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullah]
I. PADA SAAT SAKIT
[1] Orang yang sakit wajib menerima qadha (ketentuan) Allah, bersabar menghadapi serta berbaik sangka
kepada Allah, semua ini baik baginya.
[2] Ia harus mempunyai perasaan takut serta harapan, yaitu takut akan siksaan Allah karena adanya dosa-dosa
yang telah ia lakukan, serta harapan akan rahmat Allah.
[3] Bagaimana parahnya penyakitnya, ia tidak boleh mengangan-angan kematian, kalaupun terpaksa, maka
hendaknya ia berdoa : -Allahumma ahyanii maa kanati al-hayatu khairan lii wa tawaffaniy idzaa kanati
al-wafaatu khairan lii- "Artinya : Ya Allah hidupkanlah akau jika kehidupan lebih baik bagiku, matiknalah aku
jika kematian lebih baik bagiku"
[4] Jika ia mempunyai kewajiban yang menyangkut hak orang lain, hendaknya menyelesaikan secepat
mungkin. Jika tidak mampu hendaknya berwasiat untuk penyelesaiannya.
[5] Ia harus bersegera berwasiat
II MENJELANG MATI
[1] Menjelang mati, maka orang-orang yang ada di sekitarnya harus melakukan hal-hal berikut :
[a] Mentalqin (menuntun) mengucapkan -Laa Ilaha Illal-llah- "Artinya : Tiada yang berhak disembah selain
Allah"
[b] Mendo'akan
[c] Mengucapkan perkataan yang baik.
[2] Adapun membacakan surat Yaa sin di sisi orang yang meninggal atau menghadapkan ke kiblat maka
amalan tersebut tidak ada dalilnya.
Halaman 1/3
2. Ringkasan Cara Pelaksanaan Jenazah 1/5
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=438&bagian=0
[3] Seorang muslim boleh menghadiri kematian orang non-muslim untuk menganjurkan kepadanya supaya
masuk Islam (sebelum meninggal dunia).
III KETIKA MENINGGAL DUNIA
Jika sudah meninggal dunia maka orang-orang yang ada disekitarnya harus melakukan hal-hal berikut :
[a] Memejamkan mata mayyit
[b] Mendo'akan
[c] Menutupnya dengan kain yang meliputi semua anggota tubuhnya. Tapi jika yang meninggal sedang
melakukan ihram, maka kepala dan wajahnya tidak ditutupi
[d] Bersegera menyelenggarakan jenazahnya setelah yakin bahwa ia sudah betul-betul meninggal
[e] Menguburkan di kampung tempat ia meninggal, tidak memindahkan ke daerah lain kecuali dalam kondisi
darurat. Karena memindahkan mayat ke daerah lain berarti menyalahi perintah mempercepat pelaksanaan
jenazah.
[f] Bersegera menyelesaikan utang-utangnya semuanya dari harta si mayyit sendiri, mekipun sampai habis
hartanya, maka negaralah yang menutupi utang-utangnya setelah ia sendiri sudah berusaha membayarnya. Jika
negara tidak melakukan hal itu dan ada yang berbaik budi melunasinya, maka hal itu dibolehkan.
IV YANG BOLEH DILAKUKAN PARA KERABATNYA DAN ORANG LAIN
[1] Boleh membuka wajah mayyit dan menciumnya, menangisi -tanpa ratapan- dalam kurung tiga hari.
[2] Tatkala berita kematian sampai kepada kerabat mayyit, mereka harus :
[a] Bersabar serta redha akan ketentuan Allah
[b] Beristirjaa' yaitu membaca : -Inna Lillahi wa Innaa Ilaihi Raaji'uun- "Artinya : Sesungguhnya kami adalah
milik Allah, dan kepada-Nya-lah kita akan kembal"
[3] Tidaklah menyalahi kesabaran jika ada wanita yang tidak berhias sama sekali asal tidak melebihi tiga hari
setelah meninggalnya ayahnya atau selain ayahnya. Kecuali jika yang meninggal adalah suaminya, maka ia
tidak berhias selama empat bulan sepuluh hari, karena hal ini ada dalilnya.
[4] Jika yang meninggal selain suaminya, maka lebih afdhal jika tidak meninggalkan perhiasannya untuk
meredlakan/menyenangkan suaminya serta memuaskannya. Dan diharapkan adanya kebaikan di balik itu.
V HAL-HAL YANG TERLARANG
Rasulullah telah melarang/mengharamkan hal yang selalu dilakukan oleh banyak orang disaat ada yang
meninggal, hal-hal yang dilarang tersebut wajib diketahui untuk dihindari, di antaranya :
[1] Meratap, yaitu menangis berlebih-lebihan, berteriak, memukul wajah, merobek-robek kantong pakaian dan
lain-lain.
[2] Mengacak-acak rambut
[3] Laki-laki memperpanjang jenggot selama beberapa hari sebagai selama beberapa hari sebagai tanda duka
atas kematian seseorang. Jika duka sudah berlalu maka mereka kembali mencukur jenggot lagi.
[4] Mengumumkan kematian lewat menara-menara atau tempat lain, karena cara mengumumkan yang seperti
itu terlarang dan syariat.
VI CARA MENGUMUMKAN KEMATIAN YANG DIBOLEHKAN
Halaman 2/3
3. Ringkasan Cara Pelaksanaan Jenazah 1/5
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=438&bagian=0
[1] Boleh menyampaikan berita kematian tanpa menempuh cara-cara yang diamalkan pada zaman jahiliyah
dahulu. Bahkan terkadang menyampaikan berita kematian hukumnya menjadi wajib jika tidak ada yang
memandikannya, mengkafani, menshalati dan lain-lain.
[2] Bagi yang menyampaikan berita kematian dibolehkan meminta kepada orang lain supaya mendo'akan
mayyit, karena hal ini ada landasannya di dalam sunnah
VII TANDA-TANDA HUSNUL KHATIMAH
Telah sah pejelasan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau menyebutkan beberapa tanda husnul
khatimah (kematian/akhir hidu yang baik). Jika seseorang meinggal dunia dengan mengalami salah satu di
antara tanda-tanda itu maka itu merupakan kabar gembira.
[1] Mengucapkan syahadat di saat meninggal
[2] Mati dengan berkeringat pada dahi
[3] Mati pada hari Jum'at atau pada malam Jum'at
[4] Mati Syahid di medan jihad
[5] Mati terkena penyait thaa'uun
[6] Mati terkena penyakit perut
[7] Mati tenggelam
[8] Mati terkena reruntuhan
[9] Mati seorang wanita hamil karenan janinnya
[10] Mati terkena penyakit paru
[11] Mati membela agama atau diri
[12] Mati membela/mempertahankan harta yang akan dirampok
[13] Mati dalam keterikatan dengan jalan Allah
[14] Mati dalam suatu amalan shalih
[15] Mati terbakar
[Disalin dari kitab Muhtasar Kitab Ahkaamul Janaaiz wa Bid'ihaa, karya Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albani, diringkas oleh Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid dan diterjemahkan oleh Muhammad Dahri
Komaruddin]
Halaman 3/3