SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
REVITALISASI DAN REAKTUALISASI NILAI-NILAI
PANCASILA
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
Oleh
SELVYA NANDA DWI KARTIKO (120210301030)
NOVIA SENJA KURNIA (120210301037)
KHOIRUL HAKIMAH ANNISA (120210301038)
SELA RACHMAWATI (120210301058)
AYU ROSA WIDYASTUTI (120210301098)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Guna memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa kami ucapkan terimaksih kepada teman-teman yang telah membantu
membuat makalah ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Kami selaku penulis sudah berusaha sebaik-baiknya untuk
menyelesaikan makalah ini, tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan
hanya milik-Nya. Tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai
dari usaha yang kecil. Sebagai penanggung jawab atas makalah ini, kami
mengharapkan kritik dan saran, serta masukan untuk perbaikan serta
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga hasil makalah ini memberikan
manfaat dan dapat dijadikan sebagai wacana untuk memperluas pengetahuan.
Jember, 07 Mei 2013
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta
membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik,
dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bagi bangsa Indonesia, secara faktual pancasila sebagai ideologi telah
berurat berakar sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
meskipun konstitusi yang pernah dilakukan dinegara kita beberapa kali
berganti dari UUD 1945, konstitusi RIS 1949, UUD sementara 1950 hingga
kembali ke UUD 1945, namun pancasila masih tetap sebagai ideologi negara.
Disamping fakta tersebut terdapat beberapa fakta lain yaitu berupa
pelaksanaan yang tidak konsekuensi terhadap pancasila, baik oleh
penyelenggara negara maupun masyarakat Indonesia pada umumnya.
Oleh karena itu apapun dinamika yang berkembang dalam tiap fase
kehidupan bangsa, pancasila haruslah tetap terjaga kekokohannya sebagai
ideologi negara. Pancasila merupakan ideologi yang nyata dan reformatif,
aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan dan bukanlah ideologi yang bersifat pragmatis, yang hanya
menekan segi praktis belaka tanpa adanya aspek idealisme. Nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam pencasila bersifat universal dan tetap, dan penjabaran
serta realisasinya dieksplisitkan secara dinamis dalam suatu sistem norma
kenegaraan. Dengan begitu, tidak perlu mencoba mencari alternatif atau
terpengaruh oleh ideologi lain, namun dapat melakukan revitalisasi pancasila
dan pengaktualisasiannya dapat dilakukan secara sungguh-sungguh dalam
rangka tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan definisi nilai ?
2. Bagaimana ciri dan sifat nilai ?
3. Bagaimana pengklasifikasian nilai ?
4. Apa yang dimaksud dengan definisi Revitalisasi dan Reaktualisasi ?
5. Bagaimana komitmen revitalisasi sebagai kebutuhan bangsa?
1.3 TUJUAN
1 Agar mahasiswa mengetahui dan memahami definisi nilai.
2 Agar mahasiswa mengetahui ciri dan sifat nilai.
3 Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengklasifikasian nilai.
4 Agar mahasiswa mengetahui definisi Revitalisasi dan Reaktualisasi.
5 Agar mahasiswa mengetahui komitmen revitalisasi sebagai kebutuhan
bangsa.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI NILAI
Nilai adalah sesuatu yang berharga,bermutu,menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Nilai atau value (bahasa Inggris) dalam filsafat dikenal
sebagai kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan
(goodnees). Nilai pada hakikatnya sesuatu yang memiliki makna inhern pada
objek tertentu, sehingga manusia mampu menangkap hal tersebut menjadi
berharga, menarik, berkualitas, serta berguna dalam kehidupannya. Dalam
konteks pancasila, arti dasar nilai di atas hakikatnya telah sejalan dengan
penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka. Perumusannya terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang menyatakan pancasila sebagai
nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental.
Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh diubah lagi. Betapapun
pentingnya nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 itu,
sifatnya belum operasional. Artinya belum dapat dijabarkan secara langsung.
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam UUD 1945 itu memerlukan
penjabaran lebih lanjut. Penjabaran itu kemudian dinamakan nilai
instrumental.
2.2 CIRI-CIRI DAN SIFAT NILAI
Sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah :
 Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia.
Nilai yang bersifat abstrak itu tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati
hanyalah objek yang bernilai. Misalnya orang yang memiliki kejujuran.
Yang dapat kita indera adalah kejujuran itu.
 Nilai memiliki sifat normatif , artinya nilai mengandung harapan,cita-
cita,dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal (das sollen).
Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam
5
bertindak. Misalnya,nilai keadilan. Semua orang berharap dan
mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
 Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adlah
pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang
diyakininnya. Misalnya,nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan
semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
2.3 KLASIFIKASI NILAI
Dalam perspektif filsafat, nilai dapat dibedakan dalam tiga, yakni:
1. Nilai logika adalah nilai benar salah. Misalnya jika seorang mahasiswa
dapat menjawab suatu pertanyaan, ia benar secara logika. Apabila ia
keliru maka dosen mengatakan salah secara logika.
2. Nilai estetika adalah nilai indah dan tidak indah. Dapat diilustrasikan pada
seseorang yang melihat sebuah lukisan yang indah, tetapi bagi orang lain
mungkin tidak indah. Orang yang menilai lukisan itu indah, tidak bisa
memaksakan orang lain menilai bahwa lukisan itu indah. Jadi nilai
estetika bersifat subjektif.
3. Nilai moral/etika adalah nilai baik buruk. Nilai yang menangani kelakuan
baik atau buruk dari manusia. Moral selalu berhubungan dengan nilai,
tetapi tidak semua nilai adalah moral. Nilai moral lebih terkait dengan
kehidupan manusia sehari-hari.
Notonegoro dalam Kaelan (2000) menyebutkan adanya tiga macam nilai,yaitu
:
1. Nilai Material (segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani
manusia atau kebutuhan ragawi manusia).
2. Nilai Vital (segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau aktivitas).
3. Nilai kerohanian (segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia). Nilai
kerohanian meliputi :
 Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio,budi,cipta)
manusia.
6
 Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur
perasaan (emotion) manusia
 Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur
kehendak (karsa,Wil) manusia.
2.4 DEFINISI REAKTUALISASI DAN REVITALISASI
Revitalisasi adalah upaya mengembalikan kepada asal nilai pentingnya
segala sesuatu. Sedangkan nilai-nilai pancasila adalah segala bentuk norma,
aturan serta nilai yang diserap dari berbagai adat-istiadat dan budaya yang
berakar dari kemajemukan seluruh komponen bangsa Indonesia. Artinya nilai-
nilai pancasila merupakan intisari dari pola pikir (mind-sett), pola sikap dan
pola tindakan dari setiap individu bangsa Indonesia yang identik dengan
keberbedaan suku, agama, ras, antar golongan (SARA), wilayah, bahasa dan
adat istiadat.
Jadi revitalisasi nilai-nilai Pancasila adalah usaha bersama seluruh
komponen bangsa Indonesia untuk mengembalikan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila sebagai konsensus sekaligus identitas nasional
yang selama ini mengalami berbagai penyimpangan. Dalam arti singkat
revitalisasi artinya adalah bahwa nilai-nilai yang telah “ menyejarah” dalam
kehidupan bangsa Indonesia terdahulu dimunculkan kembali dalam sejarah
kehidupan baru bangsa Indonesia pasca reformasi yang telah disalahartikan
menjadi kebebasan yang kebablasan.
Hakikat pancasila adalah nilainya bukan simbolnya, karena substansi nilai
akan muncul setelah setiap individu bangsa melaksanakan apa yang menjadi
kepribadian dan pandangan hidup sehari-harinya.
Reaktualisasi adalah proses, cara,perbuatan, mengaktualisasikan
kembali,penyegaran dan pembaharuan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat
yang berdasarkan pancasila.
7
2.5 KOMITMEN REVITALISASI SEBAGAI KEBUTUHAN BANGSA
Merevitalisasi nilai-nilai pancasila adalah sebuah keniscayaan mutlak
ketika kondisi bangsa semakin jauh dari keadilam sosial, kemakmuran,
kemajuan dan lain sebagainya. Membiarkan kondisi bangsa dalam
keterpurukan sama halnya menjadikan pancasila hanya sebagai alat politisasi
untuk melanggengkan kekuasaan seperti yang pernah terjadi pada masa Orde
Baru. Sehubungan dengan hal tersebut, revitalisasi nilai-nilai pancasila harus
dilakukan dalam dua tingkatan, yaitu pada tataran ide dan praksis. Dalam
tataran ide, hal yang paling penting dilakukan adalah menjawab sikap alergi
masyarakat terhadap pancasila. Oleh karena itu, memiliki semangat dan sikap
bergotong royong serta membudayakan pola musyawarah bisa dijadikan
mekanisme dan cara bangsa ini. Sikap gotong-royong dan musyawarah juga
bisa dijadikan sebagai sumber dalam rangka revitalisasi nilai-nilai pancasila.
Revitalisasi nilai-nilai pancasila harus dimulai dengan membangkitkan
kegairahan dan optimisme publik. Misalnya, kepemimpenan nasional harus
menegaskan kembali bahwa Negara Republik Indonesia adalah bukan negara
agama tapi negara beragama, Indonesia adalah negeri yang kebebasannya
berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Bhinneka Tunggal Ika, yang
harus memiliki sikap saling hormat-menghormati, menghargai segala
perbedaan dan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi dan golongan.
Dari beberapa ilustrasi tersebut, secara bertahap, nilai-nilai pancasila akan
benar-benar menginternalisasi dan membumi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Revitalisasi nilai-nilai pancasila bisa dimulai dengan
menjadikan dasar negara ini kembali sebagai pembicaraan publik, sehingga
masyarakat merasakan bahwa pancasila masih ada, dan masih dibutuhkan bagi
bangsa Indonesia. Revitalisasi nilai-nilai juga dapat dilakukan dengan cara
manifestasi identitas nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai
wawasan, antara lain; spiritual yang berlandaskan etik, estetika, dan
religiusitas sebagai dasar dan arah pengembangan profesi.
Dalam konteks perguruan tinggi, revitalisasi nilai-nilai pancasila bisa
dilakukan dengan menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dan
8
handal untuk pembangunan nasional yang menumbuhkan kesadaran
nasionalisme serta menemukan jati diri bangsa yang mampu beradaptasi
dengan perubahan, mampu menangkap tantangan sebagai peluang dan mampu
mengatasi segala permasalahan sengan solusiyang baik, serta
mengaktualisasikan diri untuk bangsa dan negara agar lebih maju dan
bermartabat.
9
STUDI KASUS
REVITALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN MASYARAKAT FLORES TIMUR GUNA
MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
Permasalahan :
Degradasi pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai esensi Pancasila
terjadi di kehidupan masyarakat Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara
Kabupaten Flores Timur dimana nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai-nilai
persatuan, permusyawaratan dan perikeadilan tampaknya masih jauh panggang
dari api yang Tampak dari terjadinya konflik horizontal antara antara warga
Lewonara vs Lewobunga sejak 8 Oktober 2012 selama sepekan, dimana perang
tanding tersebut mengakibatkan sedikitnya 1 orang tewas dan puluhan terluka
akibat konflik itu. Pertikaian/konflik yang terjadi disebabkan oleh adanya
perebutan tanah hak ulayat rakyat yang kurang mampu diselesaikan kurang baik
oleh pemerintah daerah dan tokoh-tokoh masyarakat kedua daerah, karena kurang
memperhatikan norma dan ketentuan yang berlaku termasuk tidak mempedomani
pada nilai-nilai Pancasila yang semestinya dapat dijadikan pegangan dalam
menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul di daerah.
Berkaitan dengan permasalahan konflik horizontal yang terjadi
diKabupaten Flores Timur sebagaimana tersebut diatas yang secara nyata
menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila kurang dapat diamalkan dan diterapkan
10
dalam kehidupan masyarakat, maka diperlukan adanya revitalisasi nilai-nilai
Pancasila. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana revitalisasi nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Flores Timur tersebut harus
dilakukan ?
Berdasarkan permasalahan-permasalahan sebagaimana tersebut diatas,
melalui tulisan ini akan dijelaskan tentang implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Flores Timur guna mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa, dengan harapan dapat memberikan nilai guna dan
manfaat bagi pemerintah dan seluruh stake holder penyelenggaran negara
maupun tokoh masyarakat untuk dipedomani dalam upaya menanamkan kembali
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat di daerah.
Penyimpangan Terhadap Pancasila :
Dari akar permasalahan dan kronologis terjadinya konflik yang terjadi
di dua desa di Kecamatan Adonara sebagaimana tersebut diatas, kita dapat melihat
bahwa akhlak perilaku masyarakat sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila. Fungsi
dan peranan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
sebagai kepribadian dan moral pembangunan yang seharusnya dapat dijadikan
tuntutan bagi setiap warga negara Indonesia dalam berfikir dan bertindak
berdasarkan etika. Kenyataannya, Pancasila bukan lagi menjadi arah dan
petunjuk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal tersebut dapat terlihat dari suatu fakta menyangkut akhlak perilaku
bangsa yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:
1) Penyimpangan terhadap nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
sebagaimana tercantum dalam Sila-1 Pancasila, dimana dalam kehidupan
beragama telah terjadi fenomena nilai-nilai agama yang dinomorduakan
sementara nilai-nilai adat menjadi hal utama yang ditegakkan di kalangan
masyarakat Kabupaten Flores Timur, aliran-aliran keagamaan banyak
yang diterjemahkan sendiri oleh pengikut tersebut keluar dari akidah atau
kepercayaan yang diajarkan. Walaupun bila ditinjau dari hak-hak pribadi,
fenomena ini tidak dapat sepenuhnya disalahkan, karena setiap orang
mempunyai kebebasan dalam memahami agamanya namun apabila
11
ditinjau dari efek yang ditimbulkannya, maka aliran-aliran tersebut dapat
merusak akhlak masyarakat lain melalui penyebarannya sehingga
memunculkan sikap antipasti masyarakat terhadap aliran tersebut yang
ditunjukkan melalui tindakan anarkhis sehingga menimbulkan gejolak
sosial dalam masyarakat;
2) Penyimpangan terhadap nila Sila-2 Pancasila “Kemanusiaan yang adil
dan beradab” yang dapat terlihat dari perilaku masyarakat baik pada
tingkat elit (pimpinan) maupun pada masyarakat bawah terlihat adanya
sikap arogan, mengedepankan kekerasan, tidak menghargai orang lain,
berbuat seenaknya dan perilaku negatif lainnya. Pada tingkat kelompok
terjadi aksi kekerasan kolektif, yaitu kekerasan yang dilakukan massa baik
ditujukan terhadap sesama kelompok masyarakat maupun kepada negara
yang diakibatkan oleh perasaan tidak senang, tidak puas terhadap negara
maupun terhadap kelompok masyarakat lain. Budaya kekerasan terlihat
semakin menggejala dilakukan masyarakat yang telah mengenyam
pendidikan atau belum, dewasa maupun remaja dan anak-anak maupun
kelompok masyarakat lainnya, serta kekerasan atau tindakan kriminal yang
dilakukan orang perorang terhadap orang lain yang dilakukan secara sadis
dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan;
3) Penyimpangan terhadap nilai Sila-3 Pancasila “Persatuan dan
Kesatuan Bangsa” yang terlihat dari adanya perilaku sebagian masyarakat
baik secara individu maupun kelompok yang memiliki kecenderungan
untuk bersikap invidividualistis, munculnya gejala primordialisme sempit
berdasarkan kesukuan dengan terjadinya bentrok antar dua desa yang
memecahkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa serta sudah mulai
ditinggalkannya budaya gotong royong oleh masyarakat Indonesia yang
disebabkan oleh lunturnya rasa kebersamaan. Selain itu, dapat disaksikan
bahwa sebagian besar masyarakat masih banyak yang lebih mendahulukan
kepentingan pribadi atau kelompoknya diatas kepentingan bangsa dan
negara;
12
4) Penyimpangan terhadap nilai Sila-4 “Kerakyatan yang dipimpim
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan/Perwakilan”. Hal
tersebut tercermin dari adanya fenomena masyarakat yang kecenderungan
mengenyampingkan azas musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
menyelesaikan berbagai permasalahan konflik yang timbul, kurang
berfungsinya Forum-forum Permusyawaratan yang ada di di daerah dalam
menampung aspirasi masyarakat baik DPRD, Forum-forum keagamaan
maupun forum kemasyarakatan lainnya seperti LKMD pada tingkat Desa.
Hal tersebut terjadi karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga-lembaga perwakilan/permuasyarawatan tersebut cenderung
mengalami penurunan, karena lembaga tersebut dalam kenyataannya
hanya mementingkan kepentingan kelompok mereka sendiri dan
kecenderungan tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
masyarakat umum;
5) Penyimpangan terhadap nilai Sila-5 Pancasila “Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia” yang tampak dari mulai ditinggalkannya sikap
dan suasana kekeluargaan dalam bermasyarakat, ketidakadilan dalam
berbagai aspek pembangunan baik hukum maupun pembangunan
ekonomi, budaya hidup boros dan hidup mewah dai sebagian kalangan
masyarakat, kurang menghargai karya orang lain dengan adanya tindakan
perusakan bangunan perumahan yang telah dibangun dan akan diresmikan
serta tindakan perusakan sarana prasarana umum lainnya.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Merevitalisasi nilai-nilai pancasila adalah sebuah keniscayaan mutlak
ketika kondisi bangsa semakin jauh dari keadilam sosial, kemakmuran,
kemajuan dan lain sebagainya. Untuk itu perlu diadakanya revitalisasi
pancasila karena untuk tetap menjaga keutuhan dan kesatua bangsa. Hakikat
pancasila adalah nilainya bukan simbolnya, karena substansi nilai akan
muncul setelah setiap individu bangsa melaksanakan apa yang menjadi
kepribadian dan pandangan hidup sehari-harinya. Dengan begitu, tidak perlu
mencoba mencari alternatif atau terpengaruh oleh ideologi lain, namun dapat
melakukan revitalisasi pancasila dan pengaktualisasiannya dapat dilakukan
secara sungguh-sungguh dalam rangka tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) .
14
DAFTAR PUSTAKA
 http://PCL/revitalisasi-nilai-nilai-pancasila.html
 http://PCL/revitalisasi-dan-reaktualisasi.html
 http:///PCL/pengertian-nilai.html
15

More Related Content

What's hot

Kelompok 1 manajemen tabligh ppt
Kelompok 1 manajemen tabligh pptKelompok 1 manajemen tabligh ppt
Kelompok 1 manajemen tabligh ppt
LBB. Mr. Q
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialisme
Erna Mariana
 
Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
Вибово Лаксоно
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
dayurikaperdana19
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Fair Nurfachrizi
 
IMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
IMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESAIMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
IMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
Dwi Wahyu Alfajar
 
Daftar isi modul
Daftar isi modulDaftar isi modul
Daftar isi modul
Yunist Yunist
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
Nurfaizatul Jannah
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
imas lusyani
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Pujiati Puu
 
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UINmakalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN
abdul gonde
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
iwan Alit
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
Teguh Prasetyo
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
Zsezsa Delanovita
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatSusi Yanti
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 

What's hot (20)

Kelompok 1 manajemen tabligh ppt
Kelompok 1 manajemen tabligh pptKelompok 1 manajemen tabligh ppt
Kelompok 1 manajemen tabligh ppt
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialisme
 
Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
IMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
IMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESAIMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
IMAN DAN TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
 
Daftar isi modul
Daftar isi modulDaftar isi modul
Daftar isi modul
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UINmakalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Hadits manajemen
Hadits manajemenHadits manajemen
Hadits manajemen
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 

Similar to Revitalisasi & reaktualisasi nilai nilai pcl

Sikap positif terhadap pancasila pk n print
Sikap positif terhadap pancasila pk n printSikap positif terhadap pancasila pk n print
Sikap positif terhadap pancasila pk n print
PMR SMAN 1 Polewali
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Irvan Berutu
 
Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat
Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakatPancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat
Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat
wawanekobudianto
 
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdfPancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
Rasya Rianto
 
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasiPancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
Oman Syahroni Somad
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
bab 1 Pancasila sebagai ideologi terbuka
bab 1 Pancasila sebagai ideologi terbukabab 1 Pancasila sebagai ideologi terbuka
bab 1 Pancasila sebagai ideologi terbuka
WanufikaPisurya
 
UTS PANCASILA.pptx
UTS PANCASILA.pptxUTS PANCASILA.pptx
UTS PANCASILA.pptx
HerlinaSiregar5
 
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docxMAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
ssuserc3dc66
 
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
Hakman Hamdani
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
norma 28
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Gestin Damayanti
 
PPT MATKUL PENDIDIKAN PANCASILA TENTANG ESENSI PANCASILALA
PPT MATKUL PENDIDIKAN PANCASILA TENTANG ESENSI PANCASILALAPPT MATKUL PENDIDIKAN PANCASILA TENTANG ESENSI PANCASILALA
PPT MATKUL PENDIDIKAN PANCASILA TENTANG ESENSI PANCASILALA
30yossyAdityaprayoga
 
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
mayasungeb
 
Makalah pancasila retna
Makalah pancasila retnaMakalah pancasila retna
Makalah pancasila retna
Retna Rindayani
 
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Dedi Susanto
 
Realisasi Pancasila.pptx
Realisasi Pancasila.pptxRealisasi Pancasila.pptx
Realisasi Pancasila.pptx
MuhammadFikriRomdoni
 
Tugas kwn
Tugas kwn Tugas kwn
Tugas kwn
briellian
 
Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2
Uwes Chaeruman
 

Similar to Revitalisasi & reaktualisasi nilai nilai pcl (20)

Sikap positif terhadap pancasila pk n print
Sikap positif terhadap pancasila pk n printSikap positif terhadap pancasila pk n print
Sikap positif terhadap pancasila pk n print
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat
Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakatPancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat
Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat
 
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdfPancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
Pancasila Sebagai Sumber Nilai.pdf
 
Pancasila dan uud 1945
Pancasila dan uud 1945Pancasila dan uud 1945
Pancasila dan uud 1945
 
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasiPancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
bab 1 Pancasila sebagai ideologi terbuka
bab 1 Pancasila sebagai ideologi terbukabab 1 Pancasila sebagai ideologi terbuka
bab 1 Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
UTS PANCASILA.pptx
UTS PANCASILA.pptxUTS PANCASILA.pptx
UTS PANCASILA.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docxMAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
MAKALAH KELOMPOK 5 PANCASILA.docx
 
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
BAB I PPKN KELAS 9 PERTEMUAN KE 2
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
 
PPT MATKUL PENDIDIKAN PANCASILA TENTANG ESENSI PANCASILALA
PPT MATKUL PENDIDIKAN PANCASILA TENTANG ESENSI PANCASILALAPPT MATKUL PENDIDIKAN PANCASILA TENTANG ESENSI PANCASILALA
PPT MATKUL PENDIDIKAN PANCASILA TENTANG ESENSI PANCASILALA
 
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
 
Makalah pancasila retna
Makalah pancasila retnaMakalah pancasila retna
Makalah pancasila retna
 
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
 
Realisasi Pancasila.pptx
Realisasi Pancasila.pptxRealisasi Pancasila.pptx
Realisasi Pancasila.pptx
 
Tugas kwn
Tugas kwn Tugas kwn
Tugas kwn
 
Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2Modul 6 kb 2
Modul 6 kb 2
 

More from Novia Senja

Bahasa indonesia pengembangan karangan
Bahasa indonesia pengembangan karanganBahasa indonesia pengembangan karangan
Bahasa indonesia pengembangan karanganNovia Senja
 
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidupKonsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
Novia Senja
 
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpMakalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Novia Senja
 
Kepadatan penduduk
Kepadatan pendudukKepadatan penduduk
Kepadatan penduduk
Novia Senja
 
Teori gestalt
Teori gestaltTeori gestalt
Teori gestalt
Novia Senja
 
Kode etik profesi keguruan
Kode etik profesi keguruanKode etik profesi keguruan
Kode etik profesi keguruanNovia Senja
 
Aliran sisi penawaran baru
Aliran sisi penawaran baruAliran sisi penawaran baru
Aliran sisi penawaran baruNovia Senja
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Novia Senja
 

More from Novia Senja (8)

Bahasa indonesia pengembangan karangan
Bahasa indonesia pengembangan karanganBahasa indonesia pengembangan karangan
Bahasa indonesia pengembangan karangan
 
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidupKonsep dasar pendidikan seumur hidup
Konsep dasar pendidikan seumur hidup
 
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smpMakalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
Makalah (mengenal karakter remaja pada siswa smp
 
Kepadatan penduduk
Kepadatan pendudukKepadatan penduduk
Kepadatan penduduk
 
Teori gestalt
Teori gestaltTeori gestalt
Teori gestalt
 
Kode etik profesi keguruan
Kode etik profesi keguruanKode etik profesi keguruan
Kode etik profesi keguruan
 
Aliran sisi penawaran baru
Aliran sisi penawaran baruAliran sisi penawaran baru
Aliran sisi penawaran baru
 
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
Makalah (pentingnya pendidikan dalam perspektif islam)
 

Revitalisasi & reaktualisasi nilai nilai pcl

  • 1. MAKALAH REVITALISASI DAN REAKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila Oleh SELVYA NANDA DWI KARTIKO (120210301030) NOVIA SENJA KURNIA (120210301037) KHOIRUL HAKIMAH ANNISA (120210301038) SELA RACHMAWATI (120210301058) AYU ROSA WIDYASTUTI (120210301098) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2013 1
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami ucapkan terimaksih kepada teman-teman yang telah membantu membuat makalah ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Kami selaku penulis sudah berusaha sebaik-baiknya untuk menyelesaikan makalah ini, tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik-Nya. Tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari usaha yang kecil. Sebagai penanggung jawab atas makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran, serta masukan untuk perbaikan serta penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga hasil makalah ini memberikan manfaat dan dapat dijadikan sebagai wacana untuk memperluas pengetahuan. Jember, 07 Mei 2013 Penulis 2
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bagi bangsa Indonesia, secara faktual pancasila sebagai ideologi telah berurat berakar sejak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), meskipun konstitusi yang pernah dilakukan dinegara kita beberapa kali berganti dari UUD 1945, konstitusi RIS 1949, UUD sementara 1950 hingga kembali ke UUD 1945, namun pancasila masih tetap sebagai ideologi negara. Disamping fakta tersebut terdapat beberapa fakta lain yaitu berupa pelaksanaan yang tidak konsekuensi terhadap pancasila, baik oleh penyelenggara negara maupun masyarakat Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu apapun dinamika yang berkembang dalam tiap fase kehidupan bangsa, pancasila haruslah tetap terjaga kekokohannya sebagai ideologi negara. Pancasila merupakan ideologi yang nyata dan reformatif, aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan dan bukanlah ideologi yang bersifat pragmatis, yang hanya menekan segi praktis belaka tanpa adanya aspek idealisme. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pencasila bersifat universal dan tetap, dan penjabaran serta realisasinya dieksplisitkan secara dinamis dalam suatu sistem norma kenegaraan. Dengan begitu, tidak perlu mencoba mencari alternatif atau terpengaruh oleh ideologi lain, namun dapat melakukan revitalisasi pancasila dan pengaktualisasiannya dapat dilakukan secara sungguh-sungguh dalam rangka tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . 3
  • 4. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan definisi nilai ? 2. Bagaimana ciri dan sifat nilai ? 3. Bagaimana pengklasifikasian nilai ? 4. Apa yang dimaksud dengan definisi Revitalisasi dan Reaktualisasi ? 5. Bagaimana komitmen revitalisasi sebagai kebutuhan bangsa? 1.3 TUJUAN 1 Agar mahasiswa mengetahui dan memahami definisi nilai. 2 Agar mahasiswa mengetahui ciri dan sifat nilai. 3 Agar mahasiswa mengetahui dan memahami pengklasifikasian nilai. 4 Agar mahasiswa mengetahui definisi Revitalisasi dan Reaktualisasi. 5 Agar mahasiswa mengetahui komitmen revitalisasi sebagai kebutuhan bangsa. 4
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI NILAI Nilai adalah sesuatu yang berharga,bermutu,menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Nilai atau value (bahasa Inggris) dalam filsafat dikenal sebagai kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodnees). Nilai pada hakikatnya sesuatu yang memiliki makna inhern pada objek tertentu, sehingga manusia mampu menangkap hal tersebut menjadi berharga, menarik, berkualitas, serta berguna dalam kehidupannya. Dalam konteks pancasila, arti dasar nilai di atas hakikatnya telah sejalan dengan penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka. Perumusannya terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang menyatakan pancasila sebagai nilai dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar tidak berubah dan tidak boleh diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 itu, sifatnya belum operasional. Artinya belum dapat dijabarkan secara langsung. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam UUD 1945 itu memerlukan penjabaran lebih lanjut. Penjabaran itu kemudian dinamakan nilai instrumental. 2.2 CIRI-CIRI DAN SIFAT NILAI Sifat-sifat nilai menurut Bambang Daroeso (1986) adalah :  Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak itu tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek yang bernilai. Misalnya orang yang memiliki kejujuran. Yang dapat kita indera adalah kejujuran itu.  Nilai memiliki sifat normatif , artinya nilai mengandung harapan,cita- cita,dan suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal (das sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam 5
  • 6. bertindak. Misalnya,nilai keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.  Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adlah pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininnya. Misalnya,nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan. 2.3 KLASIFIKASI NILAI Dalam perspektif filsafat, nilai dapat dibedakan dalam tiga, yakni: 1. Nilai logika adalah nilai benar salah. Misalnya jika seorang mahasiswa dapat menjawab suatu pertanyaan, ia benar secara logika. Apabila ia keliru maka dosen mengatakan salah secara logika. 2. Nilai estetika adalah nilai indah dan tidak indah. Dapat diilustrasikan pada seseorang yang melihat sebuah lukisan yang indah, tetapi bagi orang lain mungkin tidak indah. Orang yang menilai lukisan itu indah, tidak bisa memaksakan orang lain menilai bahwa lukisan itu indah. Jadi nilai estetika bersifat subjektif. 3. Nilai moral/etika adalah nilai baik buruk. Nilai yang menangani kelakuan baik atau buruk dari manusia. Moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai adalah moral. Nilai moral lebih terkait dengan kehidupan manusia sehari-hari. Notonegoro dalam Kaelan (2000) menyebutkan adanya tiga macam nilai,yaitu : 1. Nilai Material (segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan ragawi manusia). 2. Nilai Vital (segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas). 3. Nilai kerohanian (segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia). Nilai kerohanian meliputi :  Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio,budi,cipta) manusia. 6
  • 7.  Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan (emotion) manusia  Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa,Wil) manusia. 2.4 DEFINISI REAKTUALISASI DAN REVITALISASI Revitalisasi adalah upaya mengembalikan kepada asal nilai pentingnya segala sesuatu. Sedangkan nilai-nilai pancasila adalah segala bentuk norma, aturan serta nilai yang diserap dari berbagai adat-istiadat dan budaya yang berakar dari kemajemukan seluruh komponen bangsa Indonesia. Artinya nilai- nilai pancasila merupakan intisari dari pola pikir (mind-sett), pola sikap dan pola tindakan dari setiap individu bangsa Indonesia yang identik dengan keberbedaan suku, agama, ras, antar golongan (SARA), wilayah, bahasa dan adat istiadat. Jadi revitalisasi nilai-nilai Pancasila adalah usaha bersama seluruh komponen bangsa Indonesia untuk mengembalikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai konsensus sekaligus identitas nasional yang selama ini mengalami berbagai penyimpangan. Dalam arti singkat revitalisasi artinya adalah bahwa nilai-nilai yang telah “ menyejarah” dalam kehidupan bangsa Indonesia terdahulu dimunculkan kembali dalam sejarah kehidupan baru bangsa Indonesia pasca reformasi yang telah disalahartikan menjadi kebebasan yang kebablasan. Hakikat pancasila adalah nilainya bukan simbolnya, karena substansi nilai akan muncul setelah setiap individu bangsa melaksanakan apa yang menjadi kepribadian dan pandangan hidup sehari-harinya. Reaktualisasi adalah proses, cara,perbuatan, mengaktualisasikan kembali,penyegaran dan pembaharuan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang berdasarkan pancasila. 7
  • 8. 2.5 KOMITMEN REVITALISASI SEBAGAI KEBUTUHAN BANGSA Merevitalisasi nilai-nilai pancasila adalah sebuah keniscayaan mutlak ketika kondisi bangsa semakin jauh dari keadilam sosial, kemakmuran, kemajuan dan lain sebagainya. Membiarkan kondisi bangsa dalam keterpurukan sama halnya menjadikan pancasila hanya sebagai alat politisasi untuk melanggengkan kekuasaan seperti yang pernah terjadi pada masa Orde Baru. Sehubungan dengan hal tersebut, revitalisasi nilai-nilai pancasila harus dilakukan dalam dua tingkatan, yaitu pada tataran ide dan praksis. Dalam tataran ide, hal yang paling penting dilakukan adalah menjawab sikap alergi masyarakat terhadap pancasila. Oleh karena itu, memiliki semangat dan sikap bergotong royong serta membudayakan pola musyawarah bisa dijadikan mekanisme dan cara bangsa ini. Sikap gotong-royong dan musyawarah juga bisa dijadikan sebagai sumber dalam rangka revitalisasi nilai-nilai pancasila. Revitalisasi nilai-nilai pancasila harus dimulai dengan membangkitkan kegairahan dan optimisme publik. Misalnya, kepemimpenan nasional harus menegaskan kembali bahwa Negara Republik Indonesia adalah bukan negara agama tapi negara beragama, Indonesia adalah negeri yang kebebasannya berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Bhinneka Tunggal Ika, yang harus memiliki sikap saling hormat-menghormati, menghargai segala perbedaan dan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan golongan. Dari beberapa ilustrasi tersebut, secara bertahap, nilai-nilai pancasila akan benar-benar menginternalisasi dan membumi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Revitalisasi nilai-nilai pancasila bisa dimulai dengan menjadikan dasar negara ini kembali sebagai pembicaraan publik, sehingga masyarakat merasakan bahwa pancasila masih ada, dan masih dibutuhkan bagi bangsa Indonesia. Revitalisasi nilai-nilai juga dapat dilakukan dengan cara manifestasi identitas nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai wawasan, antara lain; spiritual yang berlandaskan etik, estetika, dan religiusitas sebagai dasar dan arah pengembangan profesi. Dalam konteks perguruan tinggi, revitalisasi nilai-nilai pancasila bisa dilakukan dengan menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dan 8
  • 9. handal untuk pembangunan nasional yang menumbuhkan kesadaran nasionalisme serta menemukan jati diri bangsa yang mampu beradaptasi dengan perubahan, mampu menangkap tantangan sebagai peluang dan mampu mengatasi segala permasalahan sengan solusiyang baik, serta mengaktualisasikan diri untuk bangsa dan negara agar lebih maju dan bermartabat. 9
  • 10. STUDI KASUS REVITALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT FLORES TIMUR GUNA MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA Permasalahan : Degradasi pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai esensi Pancasila terjadi di kehidupan masyarakat Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur dimana nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai-nilai persatuan, permusyawaratan dan perikeadilan tampaknya masih jauh panggang dari api yang Tampak dari terjadinya konflik horizontal antara antara warga Lewonara vs Lewobunga sejak 8 Oktober 2012 selama sepekan, dimana perang tanding tersebut mengakibatkan sedikitnya 1 orang tewas dan puluhan terluka akibat konflik itu. Pertikaian/konflik yang terjadi disebabkan oleh adanya perebutan tanah hak ulayat rakyat yang kurang mampu diselesaikan kurang baik oleh pemerintah daerah dan tokoh-tokoh masyarakat kedua daerah, karena kurang memperhatikan norma dan ketentuan yang berlaku termasuk tidak mempedomani pada nilai-nilai Pancasila yang semestinya dapat dijadikan pegangan dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul di daerah. Berkaitan dengan permasalahan konflik horizontal yang terjadi diKabupaten Flores Timur sebagaimana tersebut diatas yang secara nyata menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila kurang dapat diamalkan dan diterapkan 10
  • 11. dalam kehidupan masyarakat, maka diperlukan adanya revitalisasi nilai-nilai Pancasila. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Flores Timur tersebut harus dilakukan ? Berdasarkan permasalahan-permasalahan sebagaimana tersebut diatas, melalui tulisan ini akan dijelaskan tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Flores Timur guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, dengan harapan dapat memberikan nilai guna dan manfaat bagi pemerintah dan seluruh stake holder penyelenggaran negara maupun tokoh masyarakat untuk dipedomani dalam upaya menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat di daerah. Penyimpangan Terhadap Pancasila : Dari akar permasalahan dan kronologis terjadinya konflik yang terjadi di dua desa di Kecamatan Adonara sebagaimana tersebut diatas, kita dapat melihat bahwa akhlak perilaku masyarakat sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila. Fungsi dan peranan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai kepribadian dan moral pembangunan yang seharusnya dapat dijadikan tuntutan bagi setiap warga negara Indonesia dalam berfikir dan bertindak berdasarkan etika. Kenyataannya, Pancasila bukan lagi menjadi arah dan petunjuk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut dapat terlihat dari suatu fakta menyangkut akhlak perilaku bangsa yang tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila sebagai berikut: 1) Penyimpangan terhadap nilai Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana tercantum dalam Sila-1 Pancasila, dimana dalam kehidupan beragama telah terjadi fenomena nilai-nilai agama yang dinomorduakan sementara nilai-nilai adat menjadi hal utama yang ditegakkan di kalangan masyarakat Kabupaten Flores Timur, aliran-aliran keagamaan banyak yang diterjemahkan sendiri oleh pengikut tersebut keluar dari akidah atau kepercayaan yang diajarkan. Walaupun bila ditinjau dari hak-hak pribadi, fenomena ini tidak dapat sepenuhnya disalahkan, karena setiap orang mempunyai kebebasan dalam memahami agamanya namun apabila 11
  • 12. ditinjau dari efek yang ditimbulkannya, maka aliran-aliran tersebut dapat merusak akhlak masyarakat lain melalui penyebarannya sehingga memunculkan sikap antipasti masyarakat terhadap aliran tersebut yang ditunjukkan melalui tindakan anarkhis sehingga menimbulkan gejolak sosial dalam masyarakat; 2) Penyimpangan terhadap nila Sila-2 Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang dapat terlihat dari perilaku masyarakat baik pada tingkat elit (pimpinan) maupun pada masyarakat bawah terlihat adanya sikap arogan, mengedepankan kekerasan, tidak menghargai orang lain, berbuat seenaknya dan perilaku negatif lainnya. Pada tingkat kelompok terjadi aksi kekerasan kolektif, yaitu kekerasan yang dilakukan massa baik ditujukan terhadap sesama kelompok masyarakat maupun kepada negara yang diakibatkan oleh perasaan tidak senang, tidak puas terhadap negara maupun terhadap kelompok masyarakat lain. Budaya kekerasan terlihat semakin menggejala dilakukan masyarakat yang telah mengenyam pendidikan atau belum, dewasa maupun remaja dan anak-anak maupun kelompok masyarakat lainnya, serta kekerasan atau tindakan kriminal yang dilakukan orang perorang terhadap orang lain yang dilakukan secara sadis dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan; 3) Penyimpangan terhadap nilai Sila-3 Pancasila “Persatuan dan Kesatuan Bangsa” yang terlihat dari adanya perilaku sebagian masyarakat baik secara individu maupun kelompok yang memiliki kecenderungan untuk bersikap invidividualistis, munculnya gejala primordialisme sempit berdasarkan kesukuan dengan terjadinya bentrok antar dua desa yang memecahkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa serta sudah mulai ditinggalkannya budaya gotong royong oleh masyarakat Indonesia yang disebabkan oleh lunturnya rasa kebersamaan. Selain itu, dapat disaksikan bahwa sebagian besar masyarakat masih banyak yang lebih mendahulukan kepentingan pribadi atau kelompoknya diatas kepentingan bangsa dan negara; 12
  • 13. 4) Penyimpangan terhadap nilai Sila-4 “Kerakyatan yang dipimpim oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan/Perwakilan”. Hal tersebut tercermin dari adanya fenomena masyarakat yang kecenderungan mengenyampingkan azas musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan konflik yang timbul, kurang berfungsinya Forum-forum Permusyawaratan yang ada di di daerah dalam menampung aspirasi masyarakat baik DPRD, Forum-forum keagamaan maupun forum kemasyarakatan lainnya seperti LKMD pada tingkat Desa. Hal tersebut terjadi karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga perwakilan/permuasyarawatan tersebut cenderung mengalami penurunan, karena lembaga tersebut dalam kenyataannya hanya mementingkan kepentingan kelompok mereka sendiri dan kecenderungan tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat umum; 5) Penyimpangan terhadap nilai Sila-5 Pancasila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang tampak dari mulai ditinggalkannya sikap dan suasana kekeluargaan dalam bermasyarakat, ketidakadilan dalam berbagai aspek pembangunan baik hukum maupun pembangunan ekonomi, budaya hidup boros dan hidup mewah dai sebagian kalangan masyarakat, kurang menghargai karya orang lain dengan adanya tindakan perusakan bangunan perumahan yang telah dibangun dan akan diresmikan serta tindakan perusakan sarana prasarana umum lainnya. 13
  • 14. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Merevitalisasi nilai-nilai pancasila adalah sebuah keniscayaan mutlak ketika kondisi bangsa semakin jauh dari keadilam sosial, kemakmuran, kemajuan dan lain sebagainya. Untuk itu perlu diadakanya revitalisasi pancasila karena untuk tetap menjaga keutuhan dan kesatua bangsa. Hakikat pancasila adalah nilainya bukan simbolnya, karena substansi nilai akan muncul setelah setiap individu bangsa melaksanakan apa yang menjadi kepribadian dan pandangan hidup sehari-harinya. Dengan begitu, tidak perlu mencoba mencari alternatif atau terpengaruh oleh ideologi lain, namun dapat melakukan revitalisasi pancasila dan pengaktualisasiannya dapat dilakukan secara sungguh-sungguh dalam rangka tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) . 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA  http://PCL/revitalisasi-nilai-nilai-pancasila.html  http://PCL/revitalisasi-dan-reaktualisasi.html  http:///PCL/pengertian-nilai.html 15