SlideShare a Scribd company logo
Respiratory Distress
Syndrome (RDS)
Nama :
Pembimbing :
Terminologi lainnya
• Penyakit Membran Hialin (PMH)
• Hyaline Membrane Disease (HMD)
• Respiratory Distress Syndrome (RDS)
Definisi
• Suatu sindroma yang terjadi pada bayi prematur
karena imaturitas struktur paru dan insufisiensi
produksi surfaktan.
• Terjadi segera atau beberapa saat setelah lahir,
ditandai adanya kesukaran bernafas yang menetap
atau menjadi progresif dalam 48-96 jam pertama.
Etiologi
• Struktur paru yang imatur menyebabkan kurangnya surfaktan
Surfaktan berfungsi untuk
melawan surface tension dari
paru sehingga tidak kolaps.
Faktor Risiko
Fisiologi Surfaktan
• Pada alveolus terdapat pneumosit tipe 1 dan pneumosit tipe 2.
• Pneumosit tipe 2 merupakan pembentuk surfaktan.
• Surfaktan mulai ada di usia 20 minggu kehamilan dan matang setelah
35 minggu kehamilan.
Paru-paru memiliki surface tension
berfungsi untuk menurunkan area
permukaan alveolus dan menyebabkan
paru untuk cendrung kolaps.
Surfaktan berfungsi untuk mengurangi
surface tension tersebut sehingga paru
tidak kolaps ketika melakukan ekspirasi.
Patofisiologi RDS 1. Faktor risiko menyebabkan
penurunan surfaktan.
2. Terjadi atelectasis.
3. Terjadi hipoventilasi karena proses
atelectasis.
4. Terjadi gangguan perfusi.
5. Menyebabkan penurunan pO2
dan PH.
6. Terjadi kenaikan pCO2.
7. Hipoventilasi menyebabkan
terjadinya vasokonstriksi
pulmonal.
8. Menyebabkan gangguan perfusi
alveol sehingga sel tidak bisa
metabolisme.
9. Surfaktan tidak bisa terbentuk
Manifestasi Klinis
Bayi kurang bulan disertai adanya :
o Takipneu (>60x/menit)
o Retraksi intercostae dan subcostae
o Pernafasan cuping hidung
o Sianosis yang menetap atau progresif setelah 48-72 jam pertama
kehidupan
Gejala mulai terjadi biasanya dalam 24 jam pertama kehidupan.
Klasifikasi Berat (Downe Score)
Diagnosis
• Anamnesis
- Riwayat prematur
- Ibu dengan DM
- Riwayat RDS sebelumnya
- Riwayat gawat janin
• Pemeriksaan Fisik
- Takipnea (frekuensi nafas > 60 x/menit)
- Grunting atau nafas merintih
- Retraksi dinding dada
- Kadang dijumpai sianosis (pada udara kamar)
- Tanda prematuritas
- Hipotermia, edema paru, edema perifer
Pemeriksaan Radiologis
• X-ray AP dan Lateral
Gambaran ground glass appearance + air bronchogram
4 Stadium
Stage I  Gambaran reticulogranular
Stage II  Stage I disertai air bronchogram di luar
bayangan jantung
Stage III  Stage II disertai kesukaran menentukan
batas jantung - paru
Stage IV  Stage III disertai gambaran white lung
Gambaran Ground Glass Appearance
dengan corakan air bronchogram
(panah)
Sugestif RDS
Pemeriksaan Laboratorium
• Darah lengkap dan Kultur darah  mencari ada tidaknya infeksi.
• Analisa Gas Darah
- PaCO2 > 50 mmhg
- PaO2 < 60 mmHg
- SaO2 < 90%
• Rasio Lesitin / Sfingomielin pada cairan paru < 2 : 1
• Tes Kocok (Shake Test)
Aspirat lambung diambil melalui nasogastric tube pada neonatus  lalu ditambahkan alcohol 96% 
dicampur di dalam tabung 4 ml  kemudian dikocok selama 15 detik  didiamkan selama 15 menit
Pembacaan :
o Positif  bila terlihat gelembung udara yang membentuk cincin di atas permukaan cairan dalam
tabung reaksi.
o Negatif  bila tidak terlihat gelembung artinya; tidak terdapat surfaktan didalam cairan dan
kemungkinan bayi untuk menderita HMD lebih besar.
o Ragu  bila terdapat gelembung tetapi tidak terbentuk cincin artinya waspada terhadap
kemungkinan bayi HMD
Tes kocok (Shake Test)
Differensial Diagnosis
• TTN (Transient Tachypnea of The Newborn)
- Gangguan resorbsi cairan
- Gejala membaik dalam 24 jam
- Densitas perihilus naik, gambaran efusi
• Pneumothorax
- Lebih akut
- Gerakan asimetris
- Suaran nafas berkurang
- Radiologi hiperlusen avascular 1 sisi
• PJB Sianotik
- Hipoksik spell (sianosis ketika menangis)
- Mur-mur pada pemeriksaan fisik
- Tidak tampak gambaran ground glass opacity pada x-ray
- Boot shaped pada Tetralogy of Fallot
Tatalaksana
• Jaga airway bersih dan terbuka
• Terapi oksigen
- Pemberian nasal canul untuk pertahankan PaO2 50 – 70 mmHg
- Jika gagal dengan FiO2 60%  CPAP dengan PEEP 5 – 10 cm H2O
Pemberian ventilator mekanik diberikan pada RDS berat dengan kriteria
 pH darah arteri <7,2 gr/dl
 PCO2 darah arteri 60 mmHg atau lebih
 PO2 darah arteri 50 mmHg atau kurang pada konsentrasi oksigen 70-100%
dan tekanan CPAP 6-10 cmH2O
 Apneu persisten
• Jaga kehangatan
• Cairan IV
• Terapi nutrisi
Terapi Surfaktan
• Surfaktan diberikan dalam 24 jam pertama jika bayi terbukti mengalami RDS.
• Syarat pemberian surfaktan:
 Diberikan oleh dokter yang memiliki kualifikasi resusitasi neonatal dan tata laksana
respiratorik serta mampu memberi perawatan pada bayi hingga setelah satu jam pertama
stabilisasi.
 Tersedia staf yang berpengalaman dalam tata laksana ventilasi bayi berat lahir rendah.
 Peralatan pemantauan (radiologi, analisis gas darah, dan pulse oximetry) harus tersedia.
 Terdapat protokol pemberian surfaktan yang disetujui oleh institusi bersangkutan.
Tatalaksana Bedah
• Dilakukan jika timbul komplikasi yang bersifat fatal seperti
pneumotoraks, pneumomediastinum dan emfisema
subkutan.
Komplikasi
Akut
- Pneumothorax
- Pneumomediastinum
- Emfisema interstitial paru
Kronis
- BPD (Bronchopulmonary Dysplasia)
- Neurodevelopmental delay
- Cerebral palsy
Pencegahan
• Mencegah persalinan prematur.
• Pemberian kortikosteroid antenatal pada kehamilan berisiko.
• Pemberian tokolitik untuk mencegah preterm labour.
• Mengelola ibu dengan DM.
Prognosis
• Prognosis bayi yang ditangani dengan steroid antenatal, respiratory
support, dan terapi surfaktan eksogen adalah sangat baik. Kematian
kurang dari 10%.
• Bayi yang tidak menerima intervensi di negara-negara berpenghasilan
rendah, di mana tingkat kematian bayi prematur dengan RDS secara
signifikan lebih tinggi, kadang-kadang mendekati 100%.
Kesimpulan
• RDS adalah suatu sindroma yang terjadi pada bayi prematur karena imaturitas struktur
paru dan insufisiensi produksi surfaktan.
• Terjadi pada bayi prematur dan insidennya secara proporsional berlawanan dengan usia
gestasi dan berat lahir.
• Radiologi berupa pola retikulogranular yang disebut dengan ground glass appearance,
disertai dengan gambaran air bronchogram dapat ditemukan pada pasien RDS.
• Penatalaksaan pasien RDS berupa menjaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka, terapi
oksigen sesuai dengan kondisi, jaga kehangatan, pemberian infus cairan intravena, dan
pemberian nutrisi.
• Pemberian surfaktan dilakukan bila memenuhi persyaratan dan diberikan dalam 24 jam
pertama jika bayi terbukti mengalami penyakit membran hialin.
• Prognosis bayi yang ditangani dengan steroid antenatal, respiratory support, dan terapi
surfaktan eksogen adalah sangat baik.
Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptx

More Related Content

What's hot

Overview syok
Overview syokOverview syok
Kista Bartholini
Kista BartholiniKista Bartholini
Kista Bartholini
Winda Permatasari
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Aris Rahmanda
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitisPradasary
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
Estiza Havel
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointRiana Budiastuti
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
Adam Muhammad
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
fikri asyura
 
Fimosis dan Parafimosis
Fimosis dan ParafimosisFimosis dan Parafimosis
Fimosis dan Parafimosis
DVP Nugroho
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
Suharti Wairagya
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
Dokter Tekno
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demamwagamama6
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada AnakNs. Lutfi
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2cokordawahyu
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
drfauzulna
 

What's hot (20)

Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Kista Bartholini
Kista BartholiniKista Bartholini
Kista Bartholini
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
7. peritonitis
7. peritonitis7. peritonitis
7. peritonitis
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power point
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
 
Fimosis dan Parafimosis
Fimosis dan ParafimosisFimosis dan Parafimosis
Fimosis dan Parafimosis
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Kejang demam
Kejang demamKejang demam
Kejang demam
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
general anestesi.ppt
general anestesi.pptgeneral anestesi.ppt
general anestesi.ppt
 

Similar to Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptx

ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdfka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
TyaraRahma
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponekmsholehkosim
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponekmsholehkosim
 
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptxYohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
dryohanparulian
 
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptxYohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
dryohanparulian
 
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
Muhammad Nasrullah
 
Bayi dengan ards
Bayi dengan ardsBayi dengan ards
Bayi dengan ards
Army Of God
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
naema pilink
 
Bronkopneumonia pada anak.pptx
Bronkopneumonia pada anak.pptxBronkopneumonia pada anak.pptx
Bronkopneumonia pada anak.pptx
MuhammadFikiFauzan
 
TTN Bayi.pptx
TTN Bayi.pptxTTN Bayi.pptx
TTN Bayi.pptx
widyamegasari2
 
141371553 woc-rds
141371553 woc-rds141371553 woc-rds
141371553 woc-rds
Hepy Shollihudin
 
Asfiksi neonatum
Asfiksi neonatumAsfiksi neonatum
Asfiksi neonatumWahyu Nurse
 
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfpenanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
SdewiPw
 
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahirGangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
octaviasulistya
 

Similar to Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptx (20)

ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdfka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
ka_.172_slide_gawat_napas_pada_neonatus.pdf
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
 
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi PonekDeteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
Deteksi Dini Gangguan Napas Pada Neonatus Dan Aplikasi Ponek
 
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptxYohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
 
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptxYohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
Yohan Parulian Sinaga Pneumothorax.pptx
 
Makalah rds
Makalah rdsMakalah rds
Makalah rds
 
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
 
Makalah rds
Makalah rdsMakalah rds
Makalah rds
 
Penanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatusPenanganan kegawatan neonatus
Penanganan kegawatan neonatus
 
Bayi dengan ards
Bayi dengan ardsBayi dengan ards
Bayi dengan ards
 
Apnea pada neonatus
Apnea pada neonatusApnea pada neonatus
Apnea pada neonatus
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
 
Rds
RdsRds
Rds
 
Bronkopneumonia pada anak.pptx
Bronkopneumonia pada anak.pptxBronkopneumonia pada anak.pptx
Bronkopneumonia pada anak.pptx
 
TTN Bayi.pptx
TTN Bayi.pptxTTN Bayi.pptx
TTN Bayi.pptx
 
141371553 woc-rds
141371553 woc-rds141371553 woc-rds
141371553 woc-rds
 
pnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptxpnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptx
 
Asfiksi neonatum
Asfiksi neonatumAsfiksi neonatum
Asfiksi neonatum
 
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfpenanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
 
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahirGangguan nafas pada bayi baru lahir
Gangguan nafas pada bayi baru lahir
 

Recently uploaded

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 

Respiratory Distress Syndrome (RDS).pptx

  • 2. Terminologi lainnya • Penyakit Membran Hialin (PMH) • Hyaline Membrane Disease (HMD) • Respiratory Distress Syndrome (RDS)
  • 3. Definisi • Suatu sindroma yang terjadi pada bayi prematur karena imaturitas struktur paru dan insufisiensi produksi surfaktan. • Terjadi segera atau beberapa saat setelah lahir, ditandai adanya kesukaran bernafas yang menetap atau menjadi progresif dalam 48-96 jam pertama.
  • 4. Etiologi • Struktur paru yang imatur menyebabkan kurangnya surfaktan Surfaktan berfungsi untuk melawan surface tension dari paru sehingga tidak kolaps.
  • 6. Fisiologi Surfaktan • Pada alveolus terdapat pneumosit tipe 1 dan pneumosit tipe 2. • Pneumosit tipe 2 merupakan pembentuk surfaktan. • Surfaktan mulai ada di usia 20 minggu kehamilan dan matang setelah 35 minggu kehamilan.
  • 7. Paru-paru memiliki surface tension berfungsi untuk menurunkan area permukaan alveolus dan menyebabkan paru untuk cendrung kolaps.
  • 8. Surfaktan berfungsi untuk mengurangi surface tension tersebut sehingga paru tidak kolaps ketika melakukan ekspirasi.
  • 9. Patofisiologi RDS 1. Faktor risiko menyebabkan penurunan surfaktan. 2. Terjadi atelectasis. 3. Terjadi hipoventilasi karena proses atelectasis. 4. Terjadi gangguan perfusi. 5. Menyebabkan penurunan pO2 dan PH. 6. Terjadi kenaikan pCO2. 7. Hipoventilasi menyebabkan terjadinya vasokonstriksi pulmonal. 8. Menyebabkan gangguan perfusi alveol sehingga sel tidak bisa metabolisme. 9. Surfaktan tidak bisa terbentuk
  • 10. Manifestasi Klinis Bayi kurang bulan disertai adanya : o Takipneu (>60x/menit) o Retraksi intercostae dan subcostae o Pernafasan cuping hidung o Sianosis yang menetap atau progresif setelah 48-72 jam pertama kehidupan Gejala mulai terjadi biasanya dalam 24 jam pertama kehidupan.
  • 12. Diagnosis • Anamnesis - Riwayat prematur - Ibu dengan DM - Riwayat RDS sebelumnya - Riwayat gawat janin • Pemeriksaan Fisik - Takipnea (frekuensi nafas > 60 x/menit) - Grunting atau nafas merintih - Retraksi dinding dada - Kadang dijumpai sianosis (pada udara kamar) - Tanda prematuritas - Hipotermia, edema paru, edema perifer
  • 13. Pemeriksaan Radiologis • X-ray AP dan Lateral Gambaran ground glass appearance + air bronchogram 4 Stadium Stage I  Gambaran reticulogranular Stage II  Stage I disertai air bronchogram di luar bayangan jantung Stage III  Stage II disertai kesukaran menentukan batas jantung - paru Stage IV  Stage III disertai gambaran white lung
  • 14. Gambaran Ground Glass Appearance dengan corakan air bronchogram (panah) Sugestif RDS
  • 15.
  • 16. Pemeriksaan Laboratorium • Darah lengkap dan Kultur darah  mencari ada tidaknya infeksi. • Analisa Gas Darah - PaCO2 > 50 mmhg - PaO2 < 60 mmHg - SaO2 < 90% • Rasio Lesitin / Sfingomielin pada cairan paru < 2 : 1 • Tes Kocok (Shake Test)
  • 17. Aspirat lambung diambil melalui nasogastric tube pada neonatus  lalu ditambahkan alcohol 96%  dicampur di dalam tabung 4 ml  kemudian dikocok selama 15 detik  didiamkan selama 15 menit Pembacaan : o Positif  bila terlihat gelembung udara yang membentuk cincin di atas permukaan cairan dalam tabung reaksi. o Negatif  bila tidak terlihat gelembung artinya; tidak terdapat surfaktan didalam cairan dan kemungkinan bayi untuk menderita HMD lebih besar. o Ragu  bila terdapat gelembung tetapi tidak terbentuk cincin artinya waspada terhadap kemungkinan bayi HMD Tes kocok (Shake Test)
  • 18. Differensial Diagnosis • TTN (Transient Tachypnea of The Newborn) - Gangguan resorbsi cairan - Gejala membaik dalam 24 jam - Densitas perihilus naik, gambaran efusi • Pneumothorax - Lebih akut - Gerakan asimetris - Suaran nafas berkurang - Radiologi hiperlusen avascular 1 sisi
  • 19. • PJB Sianotik - Hipoksik spell (sianosis ketika menangis) - Mur-mur pada pemeriksaan fisik - Tidak tampak gambaran ground glass opacity pada x-ray - Boot shaped pada Tetralogy of Fallot
  • 20. Tatalaksana • Jaga airway bersih dan terbuka • Terapi oksigen - Pemberian nasal canul untuk pertahankan PaO2 50 – 70 mmHg - Jika gagal dengan FiO2 60%  CPAP dengan PEEP 5 – 10 cm H2O
  • 21. Pemberian ventilator mekanik diberikan pada RDS berat dengan kriteria  pH darah arteri <7,2 gr/dl  PCO2 darah arteri 60 mmHg atau lebih  PO2 darah arteri 50 mmHg atau kurang pada konsentrasi oksigen 70-100% dan tekanan CPAP 6-10 cmH2O  Apneu persisten • Jaga kehangatan • Cairan IV • Terapi nutrisi
  • 22. Terapi Surfaktan • Surfaktan diberikan dalam 24 jam pertama jika bayi terbukti mengalami RDS. • Syarat pemberian surfaktan:  Diberikan oleh dokter yang memiliki kualifikasi resusitasi neonatal dan tata laksana respiratorik serta mampu memberi perawatan pada bayi hingga setelah satu jam pertama stabilisasi.  Tersedia staf yang berpengalaman dalam tata laksana ventilasi bayi berat lahir rendah.  Peralatan pemantauan (radiologi, analisis gas darah, dan pulse oximetry) harus tersedia.  Terdapat protokol pemberian surfaktan yang disetujui oleh institusi bersangkutan.
  • 23.
  • 24. Tatalaksana Bedah • Dilakukan jika timbul komplikasi yang bersifat fatal seperti pneumotoraks, pneumomediastinum dan emfisema subkutan.
  • 25. Komplikasi Akut - Pneumothorax - Pneumomediastinum - Emfisema interstitial paru Kronis - BPD (Bronchopulmonary Dysplasia) - Neurodevelopmental delay - Cerebral palsy
  • 26. Pencegahan • Mencegah persalinan prematur. • Pemberian kortikosteroid antenatal pada kehamilan berisiko. • Pemberian tokolitik untuk mencegah preterm labour. • Mengelola ibu dengan DM.
  • 27. Prognosis • Prognosis bayi yang ditangani dengan steroid antenatal, respiratory support, dan terapi surfaktan eksogen adalah sangat baik. Kematian kurang dari 10%. • Bayi yang tidak menerima intervensi di negara-negara berpenghasilan rendah, di mana tingkat kematian bayi prematur dengan RDS secara signifikan lebih tinggi, kadang-kadang mendekati 100%.
  • 28. Kesimpulan • RDS adalah suatu sindroma yang terjadi pada bayi prematur karena imaturitas struktur paru dan insufisiensi produksi surfaktan. • Terjadi pada bayi prematur dan insidennya secara proporsional berlawanan dengan usia gestasi dan berat lahir. • Radiologi berupa pola retikulogranular yang disebut dengan ground glass appearance, disertai dengan gambaran air bronchogram dapat ditemukan pada pasien RDS. • Penatalaksaan pasien RDS berupa menjaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka, terapi oksigen sesuai dengan kondisi, jaga kehangatan, pemberian infus cairan intravena, dan pemberian nutrisi. • Pemberian surfaktan dilakukan bila memenuhi persyaratan dan diberikan dalam 24 jam pertama jika bayi terbukti mengalami penyakit membran hialin. • Prognosis bayi yang ditangani dengan steroid antenatal, respiratory support, dan terapi surfaktan eksogen adalah sangat baik.

Editor's Notes

  1. Nama lain RDS adalah HMD
  2. Baca aja lalu kasi liat bahwa kalau RDS parunya kolaps kaya digambar
  3. Intinya yang meningkatkan risiko terjadinya RDS ketika anakny lahir premature jadi - korioamnionitis  cito terminasi walaupun preter, Gemeli  premature DM IBU  BAYI BESAR JADI LAHIR PREMATUR MALNUTRISI  BAYI IUGR DAN LAHIR PREMATUR DLL nanti liat di slide Selain itu juga ada faktor yang nurunin risiko kejadian RDS itu bisa diliat di gambar
  4. Aspirat lambung  cairan lambung
  5. Kiri gambar nasal canule Kanan gambar cpap