Panduan untuk remaja muslim agar tidak krisis jati diri Seringkali kita melihat remaja yang menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berbuah manfaat, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan. Bahkan sangat sering perilaku nya justru menimbulkan kerusakan di tengah masyarakat, pemuda semestinya menjadi solusi problematika di masyarakat, hari ini banyak dari mereka yang justru menjadi bagian dari masalah itu sendiri. Di sisi lain adanya anggapan bahwa usia remaja adalah masa-masa mencari jati diri sehingga seolah kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan meski sebenarnya adalah kriminalitas, sangat longgar ditoleransi dengan label kenakalan remaja, meski kenyataannya tindakan kriminal yang dilakukan memiliki dampak yang besar bahkan sampai menghilangkan nyawa. Padahal, seorang remaja muslim, tidak wajar jika merasa fase remaja adalah saat dia mencari jati diri. Hal ini tidak tepat, karena remaja muslim sudah memiliki jati diri khas yang menjadi pijakan hidupnya, yakni aqidah islam. Namun, di tengah rendahnya pemahaman umat islam akan agamanya, termasuk di kalangan remaja, membuat mereka meski secara status adalah seorang muslim, tapi masih bingung dan tidak tau jati dirinya. Sehingga mereka terjebak pada coba-coba ini itu, mencoba mencoba, terombang ambing, yang justru dalam kacamata aqidah, coba2 yg mereka lakukan justru menghabiskan waktu dan membuat waktu emas mereka saat menjadi pemuda, menguap sia2.