SlideShare a Scribd company logo
PERAN PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN REFORMA AGRARIA
SEBAGAI SOLUSI PERUBAHAN IKLIM
OLEH :
SAMTA PRAYITNA, A.PTNH, MH
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH
Berdasarkan RPJMN dimana visi Pembangunan Nasional 2014-2019
adalah terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong-royong. Visi tersebut akan dijalankan melalui tujuh
misi dan Sembilan agenda prioritas yang disebut Nawa Cita.
NAWA CITA - 5:
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA
INDONESIA
PROGRAM INDONESIA SEHAT DAN INDONESIA SEJAHTERA.
PEMEGANG KKS (KARTU KELUARGA SEJAHTERA) DIBEBASKAN
DARI PNBP DAN BPHTB.
MENDORONG LAND REFORM (REFORMASI AGRARIA) DAN
PROGRAM KEPEMILIKAN TANAH SELUAS 9 JUTA HEKTAR
NAWA CITA
2
Dasar Hukum REFORMA AGRARIA (RA)
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IX/MPR/2001
tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
3. Undang-Undang Nomor 56 Prp. Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan PembagianTanah
dan Pemberian Ganti Kerugian
5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019
6. Rancangan Peraturan Presiden tentang REFORMAAGRARIA
7. Peraturan Presiden No 88 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan Tanah
Masyarakat dalam Kawasan Hutan
BPN
± 1960 ± 1980
± 1990 ± 2000 Dst
ILUSTRASI
Tahun 1960-an Tahun 1980-an
Tahun 1990-an Tahun 2000-an
7
8
Tujuan RA
Mengurangi ketimpangan
penguasaan dan pemilikan
tanah
Menciptakan sumber-sumber
kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat
yang berbasis agraria
Menciptakan lapangan kerja
untuk mengurangi kemiskinan
Memperbaiki akses
masyarakat kepada sumber
ekonomi
Meningkatkan ketahanan dan
kedaulatan pangan
Memperbaiki dan menjaga
kualitas lingkungan hidup
serta menangani dan
menyelesaikan konflik agraria
1 2 3
4 5 6
PROGRAM PERTANAHAN DI RPJMN YANG BERTUJUAN TERCAPAINYA RA
kepastian
hukum hak
atas tanah
• Targetnya hingga tahun 2019, tercapainya kepastian hukum di atas 23,21 juta hektar bidang tanah
dengan menerbitkan 25 juta sertifikat dalam rangka legalisasi asset.
ketersediaan
tanah bagi
kepentingan
umum
• untuk proyek-proyek infrastruktur. Mulai dari pembangkit listrik 35.000 MW, jalan tol sepanjang 7.338
km, 24 bandar udara, jalur kereta api sepanjang 3.258 km, 24 pelabuhan laut, 5 juta unit rumah untuk
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), 12 Kawasan Ekonomi Khusus, 15 Kawasan Industri, 78 unit
stasiun Bahan Bakar Gas (BBG), 2 kilang minyak, dan pembangunan 65 waduk.
standarisasi
juru ukur
bersertifikat
• peningkatan pelayanan pertanahan dengan mengadakan program standarisasi terhadap juru ukur
bersertifikat yang akan bekerja di bawah pengawasan BPN untuk mempercepat proses pendaftaran
tanah di seluruh wilayah Indonesia
Tanah Objek
RA (TORA)
• TORA dicanangkan seluas 9 juta HA yang terdiri 4,5 juta HA untuk legalisasi aset dan 4,5 juta untuk
redistribusi lahan. Legalisasi aset terdiri dari 0,6 juta HA tanah transmigrasi yang belum bersertifikat
dan 3,9 juta HA tanah untuk legalisasi aset masyarakat. untuk redistribusi lahan, terdiri dari 0,4 juta
HA tanah terlantar dan 4,1 juta HA tanah pelepasan kawasan hutan.
11
Reforma
Agraria
Asset
Reform
Access
Reform
Penataan kembali
penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan
pemanfaatan
sumberdaya agraria
dalam rangka mencapai
kepastian dan
perlindungan hukum
serta keadilan dan
kemakmuran bagi
seluruh rakyat
Indonesia.
Penataan kembali
penguasaan,
pemilikan,
penggunaan dan
pemanfaatan tanah
berdasarkan hukum
dan peraturan
perundangan
pertanahan
Proses penyediaan
akses bagi
penerima manfaat
terhadap sumber-
sumber ekonomi
sehingga dapat
memanfaatkan
tanahnya sebagai
sumber kehidupan
yang
memakmurkan
KONSEP RA
A. TANAH KELEBIHAN MAKSIMUM
B. TANAH ABSENTEE
C. TANAH SWAPRAJA
D. TANAH NEGARA LAINNYA
OBYEK REDISTRIBUSI TANAH MENURUT PP NOMOR 224
TAHUN 1961 UNTUK TORA
OBYEK
REDISTRIBUSI TANAH
LEGALISASI
AKSES
ASET
ORGANISASI
GAPOKTAN/GEMARA
INFRASTRUKTUR
PEMKAB SMRNG
PENYULUHAN/PENDIDIKAN
DISTANBUN/PERINDAGKOP
PENYEDIAAN MODAL
BPN/BRI/BANK JATENG
PEMASARAN/TATA NIAGA
PT. SIDOMUNCUL/PT. SARI
HUSADA
PRONA/PRODA
TANAH NEGARA LAINNYA MENURUT
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL NOMOR 25 TAHUN 2002
14
TANAH NEGARA
LAINNYA
Tanah Negara
Bebas
Tanah-Tanah
Bekas Hak
Erfpacht
Tanah-Tanah
Bekas Hak
Adat/Ulayat
Tanah-Tanah
Bekas Gogolan
Tanah-tanah Kehutanan
yang telah digarap/
dikerjakan oleh rakyat
dan telah dilepaskan
haknya oleh instansi
yang bersangkutan
Tanah-tanah Bekas
HGU yang telah
berakhir dan tidak
diperpanjang oleh
pemegang Hak
PENEGASAN SEBAGAI
TANAH NEGARA
• Tanah kelebihan maksimam, Tanah Absentee, tanah Swapraja, tahah
bekas hak Barat,Tanah gogolan, tanah bekas adat atau ulayat.
• Tanah HGU dan HGB yang telah habis masa berlaku dan tidak
diperpanjang haknya.
• Tanah HGU yang penggunaan tanahnya melebihi dari luas Sertifikat
dan yang melebihi sesuai surat keputusan pemberian Haknya.
• Tanah terlantar
• Tanah timbul
• Lahan transmigrasi
PENETAPAN TORA LAHAN OBJEK REFORMASI AGRARIA
PELEPASAN KAWASAN HUTAN (4,1 JUTA Ha)
• Tanah atau kawasan hutan yang sudah digunakan oleh masyarakat
baik berupa pemukiman, sawah, ladang, dan kebun, serta fasilitas
umum/sosial.
• Kawasan hutan yang dicadangkan untuk kebun rakyat (20% plasma),
sawah, dan transmigrasi
KAWASAN HUTAN KARENA PERUBAHAN TATA RUANG (6,9 Juta Ha)
• Tanah yang diperoleh dari pengeluaran Hak Guna Usaha yang diubah
menjadi Hak Guna Bangunan karena penyesuaian tata ruang.
• Tanah hasil penyelesaian konflik.
• Tanah bekas tambang yang telah direklamasi diluar kawasan hutan.
• Tanah-tanah yang memenuhi persyaratan penguatan hak rakyat atas
tanah untuk tanah yang dihibahkan oleh perusahaan dalam bentuk
tanggung jawab sosial dan/atau lingkungan, tanah hasil konsolidasi
yang subyeknya memenuhi kriteria RA, dan sisa tanah sumbangan
tanah untuk pembangunan dan tanah pengganti biaya pelaksanaan
Konsolidasi Tanah yang telah disepakati untuk diberikan kepada
pemerintah sebagai TORA.
PELEPASAN KAWASAN
HUTAN NEGARA
PELEPASAN OLEH
PEMEGANG HAK DAN
DITEGASKAN MENJADI
TANAH NEGARA
OBYEK TORA
15
SKEMA RA DALAM RPJM
RA
(9 Juta Ha)
LEGALISASI ASET
(4,5 Juta Ha)
REDISTRIBUSI TANAH
(4,5 Juta Ha)
HGU Habis dan
Tanah Terlantar
(0,4 Juta Ha)
Pelepasan
Kawasan Hutan
(4,1 Juta Ha)
Tanah
Transmigrasi
yang Belum
Bersertipikat
(0,6 Juta Ha)
Legalisasi Aset
(3,9 Juta Ha)
IMPLEMENTASI DAN KREATIFITAS MENCARI OBYEK TORA
RA
REDISTRIBUSI TANAH
(4,5 Juta Ha)
Pelepasan
Kawasan
Hutan
(4,1 Juta Ha)
HGU Habis
dan Tanah
Terlantar
(0,4 Juta Ha)
TANAH NEGARA
LAINNYA
Transmigrasi
0,6 juta Ha
Tanah Timbul,
bekas tambang
di luar kawasan
hutan
Hasil
Penyelesaian
Konflik
Hutan
Lindung/
Hutan
Produksi
6,9 juta Ha
yang sudah
ada SK
pelepasan
kawasan
karena
perubahan
tata ruang
12,7 juta Ha
untuk Hutan
Sosial
Alur Proses Identifikasi TORA dari Bawah
Potensi Tanah Obyek RA (TORA) di lapangan dan calon subyek
penerima manfaat RA
Masyarakat Desa
1
Pemerintah Desa
Kantor Pertanahan KabupatenPemerintah Kabupaten2
Kanwil ATR/BPN ProvinsiPemerintah Provinsi3
4
Pemerintah Pusat
(Kementerian ATR/BPN, dan K/L Lainnya)
CATATAN: Untuk memastikan
identifikasi dan verifikasi
data/informasi potensi TORA
dan subyek penerima manfaat
RA dilakukan menyeluruh
mulai dari
bawah (desa, kab/kota,
provinsi hingga pusat)
19
KEGIATAN KERJASAMA KANWIL BPN PROV JATENG DENGAN PT. DJARUM
Melihat Kritisnya lahan di Desa Mlandi Kabupaten Wonosobo,
maka Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah mencoba membantu
pengembalian kawasan pada fungsinya dengan menanam bibit
kopi sebanyak 3000 pohon (terrealisasi 1000 bidang)
bekerjasama dengan PT. Djarum yang sebelumnya berupa
tanaman sayuran.
• Tidak semua obyek TORA terhubung dengan subyek RA. Karena praktis redistribusi tanah hanya akan
terjadi di kaw. perkebunan dan kaw. hutan. Di luar itu potensi keterhubunganya hanya sertipikasi tanah.
Sehingga redistribusi aset hanya akan terjadi jika sertipikat tanah bisa dijadikan jaminan di bank untuk
mendapatkan pinjaman modal.
• Berarti Rancangan Perpres RA perlu menambahkan sumber TORA di luar perkebunan dan hutan, seperti
tanah timbul, tanah pasca tambang, eks Hak Guna Bangunan, dll untuk kemudian dijadikan Tanah
Negara yang bisa diredistribusikan kepada subyek RA yaitu masyarakat miskin yang membutuhkan tanah.
Dilihat dari segi
keterhubungan antara TORA
dengan subyek RA yaitu
petani kecil, buruh tani, petani
penggarap, nelayan kecil,
nelayan tradisional, nelayan
penggarap, pembudidaya ikan
kecil, dan masyarat
berpenghasilan rendah.
• Seharusnya sasaran RA adalah ketimpangan dalam pemilikan penguasaan tanah, dimana digambarkan
melalui frasa “sedikit orang menguasai banyak tanah dan banyak orang menguasai sedikit tanah.“
• Menurut UUPA 1960, untuk tidak mengganggu kepentingan umum, maka tanah melebih batas max
dilarang. Tanah yg melebihi batas max diambil oleh negara dengan ganti rugi untuk diredistribusikan kpd
masy yang membutuhkan. Untuk lahan pertanian,sudah ada aturan pembatasannya, yaitu UU No. 56 Prp
1960 tentang Penetapan Luas Lahan Pertanian Artinya Pemerintah harus mengatur batas max dan batas
min kepemilikan tanah, dan Rancangan Perpres RA menjadikan tanah kelebihan batas max menjadi
sumber TORA
dilihat dari sudut pandang
mengatasi ketimpangan
• Seharusnya pendataan TORA tidak mengejar targer 9 juta ha. Tetapi pendataan TORA di seluruh wilayah
Indonesia dalam rangka merealisasikan kewajiban Pemerintah dan Pemda memberikan jaminan luas
lahan pertanian untuk petani dan dukungan lahan untuk pembudidaya ikan sebagaimana diatur di dalam
UU 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani serta UU 6/2016 tentang Perlindungan
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam.
• Artinya Perpres RA harus diarahkan untuk mendukung pelaksanaan kedua undang-undang tersebut.
dari sudut pandang
kedaulatan pangan
• Dalam konteks ini, maka angka target luasan TORA dan Perhutanan Sosial menjadi tidak relevan jika
tidak berada di lokasi konflik agraria. Perpres RA harus bisa menjawab pertanyaan apakah TORA yang
berasal dari eks HGU dan pelepasan kawasan hutan ada di lokasi konflik agraria?
• Apakah lokasinya di desa-desa yang masuk di HGU perusahaan perkebunan dan kawasan hutan ? Apakah
Perhutanan Sosial menjawab permasalahan tenurial atau klaim kepemilikan tanah di hutan?
dari sudut pandang
penyelesaian konflik agraria
Reforma agraria solusi perubahan iklim

More Related Content

Similar to Reforma agraria solusi perubahan iklim

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
Kota Serang
 
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
fadli32787
 
Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018
KantorHukum1
 
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxAgenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
yulius45
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
hadiarnowo
 
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
pidmilkejatisulsel
 
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptxPERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
NizarulArifin
 
Bahan Rapat Persiapan GTRA Tahun 2024_.pptx
Bahan Rapat Persiapan GTRA Tahun 2024_.pptxBahan Rapat Persiapan GTRA Tahun 2024_.pptx
Bahan Rapat Persiapan GTRA Tahun 2024_.pptx
juliawan10
 
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Sylvester Saragih
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Penataan Ruang
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Penataan Ruang
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
 
LANDREFORM.pptx
LANDREFORM.pptxLANDREFORM.pptx
LANDREFORM.pptx
AdityaNovrizal2
 
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )Franky L. Tobing
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
Panji Kharisma Jaya
 
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
swirawan
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
Listiana Nurwati
 
Agraria 28 okt 2017 uns (yuti)
Agraria 28 okt 2017   uns (yuti)Agraria 28 okt 2017   uns (yuti)
Agraria 28 okt 2017 uns (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 

Similar to Reforma agraria solusi perubahan iklim (20)

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
20200505 1 Bahan Ajar Kapita Selekta Pertanahan-Ir. Ratmono, M.Si.pptx
 
Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018
 
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptxAgenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
Agenda Reforma Agraria secara nasional.pptx
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
 
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
 
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptxPERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
PERCEPATAN PENSERTIPIKATAN TANAH WAKAF KANTAH CIAMIS 2021.pptx
 
Bahan Rapat Persiapan GTRA Tahun 2024_.pptx
Bahan Rapat Persiapan GTRA Tahun 2024_.pptxBahan Rapat Persiapan GTRA Tahun 2024_.pptx
Bahan Rapat Persiapan GTRA Tahun 2024_.pptx
 
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
Perda Kab. Padang Pariaman No 14 tahun 2004 tentang Pemanfaatan Lahan Terlant...
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2004
 
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
Perda Kab. Padang Pariaman No 07 tahun 2004 tentang Penetapan Dan Pemanfaatan...
 
LANDREFORM.pptx
LANDREFORM.pptxLANDREFORM.pptx
LANDREFORM.pptx
 
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
Hukum Agraria ( Konsolidasi Tanah )
 
Lpra kpa final
Lpra kpa finalLpra kpa final
Lpra kpa final
 
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA  DI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA DI JAWA TENGAH
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
Agraria 28 okt 2017 uns (yuti)
Agraria 28 okt 2017   uns (yuti)Agraria 28 okt 2017   uns (yuti)
Agraria 28 okt 2017 uns (yuti)
 
07_Gunawan
07_Gunawan07_Gunawan
07_Gunawan
 

More from swirawan

Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010
swirawan
 
Kode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruKode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaru
swirawan
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsi
swirawan
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsi
swirawan
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010
swirawan
 
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
swirawan
 
Kode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfKode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdf
swirawan
 
Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010
swirawan
 
Poster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiPoster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasi
swirawan
 
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanRundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
swirawan
 
Tor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsTor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbs
swirawan
 
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
swirawan
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
swirawan
 
Sertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfSertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdf
swirawan
 
Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1
swirawan
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam
swirawan
 
Juknis launching
Juknis launchingJuknis launching
Juknis launching
swirawan
 
Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016
swirawan
 
076 permohonan bantuan act.pdf
076  permohonan bantuan act.pdf076  permohonan bantuan act.pdf
076 permohonan bantuan act.pdf
swirawan
 
Susunan acara elc
Susunan acara elcSusunan acara elc
Susunan acara elc
swirawan
 

More from swirawan (20)

Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010
 
Kode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruKode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaru
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsi
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsi
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010
 
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
 
Kode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfKode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdf
 
Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010
 
Poster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiPoster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasi
 
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanRundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
 
Tor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsTor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbs
 
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
 
Sertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfSertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdf
 
Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam
 
Juknis launching
Juknis launchingJuknis launching
Juknis launching
 
Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016
 
076 permohonan bantuan act.pdf
076  permohonan bantuan act.pdf076  permohonan bantuan act.pdf
076 permohonan bantuan act.pdf
 
Susunan acara elc
Susunan acara elcSusunan acara elc
Susunan acara elc
 

Recently uploaded

PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
PuspitaRika
 
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
KhusnulKhatimah94
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
WikaAlifia
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 
PENGURUSAN IZIN LIMBAH BERBAHAYA BERACUN
PENGURUSAN IZIN LIMBAH BERBAHAYA BERACUNPENGURUSAN IZIN LIMBAH BERBAHAYA BERACUN
PENGURUSAN IZIN LIMBAH BERBAHAYA BERACUN
Wahyu Hidayat
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 

Recently uploaded (18)

PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
5 UNSUR POKOK SISTEM ADMINISTRASI NEGARA.pdf
 
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022Vale Environtment Social Goverment Report 2022
Vale Environtment Social Goverment Report 2022
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
2. Atmosfer - - Angin.ppt :"kelas 10 sma
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 
PENGURUSAN IZIN LIMBAH BERBAHAYA BERACUN
PENGURUSAN IZIN LIMBAH BERBAHAYA BERACUNPENGURUSAN IZIN LIMBAH BERBAHAYA BERACUN
PENGURUSAN IZIN LIMBAH BERBAHAYA BERACUN
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 

Reforma agraria solusi perubahan iklim

  • 1. PERAN PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN REFORMA AGRARIA SEBAGAI SOLUSI PERUBAHAN IKLIM OLEH : SAMTA PRAYITNA, A.PTNH, MH KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH
  • 2. Berdasarkan RPJMN dimana visi Pembangunan Nasional 2014-2019 adalah terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong. Visi tersebut akan dijalankan melalui tujuh misi dan Sembilan agenda prioritas yang disebut Nawa Cita. NAWA CITA - 5: MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA PROGRAM INDONESIA SEHAT DAN INDONESIA SEJAHTERA. PEMEGANG KKS (KARTU KELUARGA SEJAHTERA) DIBEBASKAN DARI PNBP DAN BPHTB. MENDORONG LAND REFORM (REFORMASI AGRARIA) DAN PROGRAM KEPEMILIKAN TANAH SELUAS 9 JUTA HEKTAR NAWA CITA 2
  • 3. Dasar Hukum REFORMA AGRARIA (RA) 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria; 3. Undang-Undang Nomor 56 Prp. Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan PembagianTanah dan Pemberian Ganti Kerugian 5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 6. Rancangan Peraturan Presiden tentang REFORMAAGRARIA 7. Peraturan Presiden No 88 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan Tanah Masyarakat dalam Kawasan Hutan
  • 4. BPN ± 1960 ± 1980 ± 1990 ± 2000 Dst ILUSTRASI
  • 5. Tahun 1960-an Tahun 1980-an Tahun 1990-an Tahun 2000-an
  • 6.
  • 7. 7
  • 8. 8
  • 9. Tujuan RA Mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah Menciptakan sumber-sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang berbasis agraria Menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan Memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup serta menangani dan menyelesaikan konflik agraria 1 2 3 4 5 6
  • 10. PROGRAM PERTANAHAN DI RPJMN YANG BERTUJUAN TERCAPAINYA RA kepastian hukum hak atas tanah • Targetnya hingga tahun 2019, tercapainya kepastian hukum di atas 23,21 juta hektar bidang tanah dengan menerbitkan 25 juta sertifikat dalam rangka legalisasi asset. ketersediaan tanah bagi kepentingan umum • untuk proyek-proyek infrastruktur. Mulai dari pembangkit listrik 35.000 MW, jalan tol sepanjang 7.338 km, 24 bandar udara, jalur kereta api sepanjang 3.258 km, 24 pelabuhan laut, 5 juta unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), 12 Kawasan Ekonomi Khusus, 15 Kawasan Industri, 78 unit stasiun Bahan Bakar Gas (BBG), 2 kilang minyak, dan pembangunan 65 waduk. standarisasi juru ukur bersertifikat • peningkatan pelayanan pertanahan dengan mengadakan program standarisasi terhadap juru ukur bersertifikat yang akan bekerja di bawah pengawasan BPN untuk mempercepat proses pendaftaran tanah di seluruh wilayah Indonesia Tanah Objek RA (TORA) • TORA dicanangkan seluas 9 juta HA yang terdiri 4,5 juta HA untuk legalisasi aset dan 4,5 juta untuk redistribusi lahan. Legalisasi aset terdiri dari 0,6 juta HA tanah transmigrasi yang belum bersertifikat dan 3,9 juta HA tanah untuk legalisasi aset masyarakat. untuk redistribusi lahan, terdiri dari 0,4 juta HA tanah terlantar dan 4,1 juta HA tanah pelepasan kawasan hutan.
  • 11. 11 Reforma Agraria Asset Reform Access Reform Penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya agraria dalam rangka mencapai kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah berdasarkan hukum dan peraturan perundangan pertanahan Proses penyediaan akses bagi penerima manfaat terhadap sumber- sumber ekonomi sehingga dapat memanfaatkan tanahnya sebagai sumber kehidupan yang memakmurkan KONSEP RA
  • 12. A. TANAH KELEBIHAN MAKSIMUM B. TANAH ABSENTEE C. TANAH SWAPRAJA D. TANAH NEGARA LAINNYA OBYEK REDISTRIBUSI TANAH MENURUT PP NOMOR 224 TAHUN 1961 UNTUK TORA OBYEK REDISTRIBUSI TANAH
  • 14. TANAH NEGARA LAINNYA MENURUT KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 25 TAHUN 2002 14 TANAH NEGARA LAINNYA Tanah Negara Bebas Tanah-Tanah Bekas Hak Erfpacht Tanah-Tanah Bekas Hak Adat/Ulayat Tanah-Tanah Bekas Gogolan Tanah-tanah Kehutanan yang telah digarap/ dikerjakan oleh rakyat dan telah dilepaskan haknya oleh instansi yang bersangkutan Tanah-tanah Bekas HGU yang telah berakhir dan tidak diperpanjang oleh pemegang Hak
  • 15. PENEGASAN SEBAGAI TANAH NEGARA • Tanah kelebihan maksimam, Tanah Absentee, tanah Swapraja, tahah bekas hak Barat,Tanah gogolan, tanah bekas adat atau ulayat. • Tanah HGU dan HGB yang telah habis masa berlaku dan tidak diperpanjang haknya. • Tanah HGU yang penggunaan tanahnya melebihi dari luas Sertifikat dan yang melebihi sesuai surat keputusan pemberian Haknya. • Tanah terlantar • Tanah timbul • Lahan transmigrasi PENETAPAN TORA LAHAN OBJEK REFORMASI AGRARIA PELEPASAN KAWASAN HUTAN (4,1 JUTA Ha) • Tanah atau kawasan hutan yang sudah digunakan oleh masyarakat baik berupa pemukiman, sawah, ladang, dan kebun, serta fasilitas umum/sosial. • Kawasan hutan yang dicadangkan untuk kebun rakyat (20% plasma), sawah, dan transmigrasi KAWASAN HUTAN KARENA PERUBAHAN TATA RUANG (6,9 Juta Ha) • Tanah yang diperoleh dari pengeluaran Hak Guna Usaha yang diubah menjadi Hak Guna Bangunan karena penyesuaian tata ruang. • Tanah hasil penyelesaian konflik. • Tanah bekas tambang yang telah direklamasi diluar kawasan hutan. • Tanah-tanah yang memenuhi persyaratan penguatan hak rakyat atas tanah untuk tanah yang dihibahkan oleh perusahaan dalam bentuk tanggung jawab sosial dan/atau lingkungan, tanah hasil konsolidasi yang subyeknya memenuhi kriteria RA, dan sisa tanah sumbangan tanah untuk pembangunan dan tanah pengganti biaya pelaksanaan Konsolidasi Tanah yang telah disepakati untuk diberikan kepada pemerintah sebagai TORA. PELEPASAN KAWASAN HUTAN NEGARA PELEPASAN OLEH PEMEGANG HAK DAN DITEGASKAN MENJADI TANAH NEGARA OBYEK TORA 15
  • 16. SKEMA RA DALAM RPJM RA (9 Juta Ha) LEGALISASI ASET (4,5 Juta Ha) REDISTRIBUSI TANAH (4,5 Juta Ha) HGU Habis dan Tanah Terlantar (0,4 Juta Ha) Pelepasan Kawasan Hutan (4,1 Juta Ha) Tanah Transmigrasi yang Belum Bersertipikat (0,6 Juta Ha) Legalisasi Aset (3,9 Juta Ha)
  • 17. IMPLEMENTASI DAN KREATIFITAS MENCARI OBYEK TORA RA REDISTRIBUSI TANAH (4,5 Juta Ha) Pelepasan Kawasan Hutan (4,1 Juta Ha) HGU Habis dan Tanah Terlantar (0,4 Juta Ha) TANAH NEGARA LAINNYA Transmigrasi 0,6 juta Ha Tanah Timbul, bekas tambang di luar kawasan hutan Hasil Penyelesaian Konflik Hutan Lindung/ Hutan Produksi 6,9 juta Ha yang sudah ada SK pelepasan kawasan karena perubahan tata ruang 12,7 juta Ha untuk Hutan Sosial
  • 18. Alur Proses Identifikasi TORA dari Bawah Potensi Tanah Obyek RA (TORA) di lapangan dan calon subyek penerima manfaat RA Masyarakat Desa 1 Pemerintah Desa Kantor Pertanahan KabupatenPemerintah Kabupaten2 Kanwil ATR/BPN ProvinsiPemerintah Provinsi3 4 Pemerintah Pusat (Kementerian ATR/BPN, dan K/L Lainnya) CATATAN: Untuk memastikan identifikasi dan verifikasi data/informasi potensi TORA dan subyek penerima manfaat RA dilakukan menyeluruh mulai dari bawah (desa, kab/kota, provinsi hingga pusat)
  • 19. 19 KEGIATAN KERJASAMA KANWIL BPN PROV JATENG DENGAN PT. DJARUM Melihat Kritisnya lahan di Desa Mlandi Kabupaten Wonosobo, maka Kanwil BPN Provinsi Jawa Tengah mencoba membantu pengembalian kawasan pada fungsinya dengan menanam bibit kopi sebanyak 3000 pohon (terrealisasi 1000 bidang) bekerjasama dengan PT. Djarum yang sebelumnya berupa tanaman sayuran.
  • 20. • Tidak semua obyek TORA terhubung dengan subyek RA. Karena praktis redistribusi tanah hanya akan terjadi di kaw. perkebunan dan kaw. hutan. Di luar itu potensi keterhubunganya hanya sertipikasi tanah. Sehingga redistribusi aset hanya akan terjadi jika sertipikat tanah bisa dijadikan jaminan di bank untuk mendapatkan pinjaman modal. • Berarti Rancangan Perpres RA perlu menambahkan sumber TORA di luar perkebunan dan hutan, seperti tanah timbul, tanah pasca tambang, eks Hak Guna Bangunan, dll untuk kemudian dijadikan Tanah Negara yang bisa diredistribusikan kepada subyek RA yaitu masyarakat miskin yang membutuhkan tanah. Dilihat dari segi keterhubungan antara TORA dengan subyek RA yaitu petani kecil, buruh tani, petani penggarap, nelayan kecil, nelayan tradisional, nelayan penggarap, pembudidaya ikan kecil, dan masyarat berpenghasilan rendah. • Seharusnya sasaran RA adalah ketimpangan dalam pemilikan penguasaan tanah, dimana digambarkan melalui frasa “sedikit orang menguasai banyak tanah dan banyak orang menguasai sedikit tanah.“ • Menurut UUPA 1960, untuk tidak mengganggu kepentingan umum, maka tanah melebih batas max dilarang. Tanah yg melebihi batas max diambil oleh negara dengan ganti rugi untuk diredistribusikan kpd masy yang membutuhkan. Untuk lahan pertanian,sudah ada aturan pembatasannya, yaitu UU No. 56 Prp 1960 tentang Penetapan Luas Lahan Pertanian Artinya Pemerintah harus mengatur batas max dan batas min kepemilikan tanah, dan Rancangan Perpres RA menjadikan tanah kelebihan batas max menjadi sumber TORA dilihat dari sudut pandang mengatasi ketimpangan • Seharusnya pendataan TORA tidak mengejar targer 9 juta ha. Tetapi pendataan TORA di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka merealisasikan kewajiban Pemerintah dan Pemda memberikan jaminan luas lahan pertanian untuk petani dan dukungan lahan untuk pembudidaya ikan sebagaimana diatur di dalam UU 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani serta UU 6/2016 tentang Perlindungan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam. • Artinya Perpres RA harus diarahkan untuk mendukung pelaksanaan kedua undang-undang tersebut. dari sudut pandang kedaulatan pangan • Dalam konteks ini, maka angka target luasan TORA dan Perhutanan Sosial menjadi tidak relevan jika tidak berada di lokasi konflik agraria. Perpres RA harus bisa menjawab pertanyaan apakah TORA yang berasal dari eks HGU dan pelepasan kawasan hutan ada di lokasi konflik agraria? • Apakah lokasinya di desa-desa yang masuk di HGU perusahaan perkebunan dan kawasan hutan ? Apakah Perhutanan Sosial menjawab permasalahan tenurial atau klaim kepemilikan tanah di hutan? dari sudut pandang penyelesaian konflik agraria

Editor's Notes

  1. Dari target tanah transmigrasi yang belum bersertifikat seluas 0,6 juta Ha telah teridentifikasi objek berdasarkan data dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi seluas ± 227.293 Ha. Terhadap potensi tsb perlu dilaksanakan identifikasi lapang Kementerian LHK seluas 514.269 dengan luas yang telah dilepaskan 41.322,55 ha Identifikasi Lapang
  2. Dari target tanah transmigrasi yang belum bersertifikat seluas 0,6 juta Ha telah teridentifikasi objek berdasarkan data dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi seluas ± 227.293 Ha. Terhadap potensi tsb perlu dilaksanakan identifikasi lapang Kementerian LHK seluas 514.269 dengan luas yang telah dilepaskan 41.322,55 ha Identifikasi Lapang