SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR TAHUN 2017
TENTANG
PEMBENTUKAN UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Menimban
g
: a. bahwa sesuai pelaksanaan Pasal 25 dan Pasal 46 ayat (7)
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah serta Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 75
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
b. ……………………
c. bahwa berdasarkan amanat sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri tentang Pembentukan Unit Kerja Pengadaan
Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4916);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
- 2 -
Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 14 Tahun 2018 tentang Unit Kerja
Pengadaan Barang/Jasa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 767);
MEMUTUSKAN:
Menetapka
n
: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG
PEMBENTUKAN UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa
adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota, yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak
identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.
2. Pengguna Barang/Jasa adalah Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan Barang dan/atau Jasa milik Daerah.
3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Perangkat Daerah.
4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan PA
dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah.
6. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut UKPBJ Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah unit kerja pada Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan
Barang/Jasa.
7. UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai pusat
keunggulan Pengadaan Barang/Jasa adalah unit kerja yang memiliki
karakter strategis, kolaboratif, berorientasi pada kinerja, proaktif, dan
mampu melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga merupakan
pendorong dalam penciptaan nilai tambah dan manfaat dalam kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa di Indonesia.
8. Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan
adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengelola pemilihan
penyedia.
9. Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku Usaha yang melaksanakan
sebagian atau seluruh pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang diberi
kepercayaan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai
pihak pemberi pekerjaan.
- 3 -
10. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa adalah Pejabat Fungsional yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa.
11. Layanan pengadaan secara elektronik adalah layanan pengelolaan
teknologi informasi untuk memfasilitasi pelaksanaan pengadaan
barang/jasa secara elektronik.
BAB II
PEMBENTUKAN, TUGAS, KEDUDUKAN, KLASIFIKASI, NOMENKLATUR,
DAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Gubernur membentuk UKPBJ Provinsi yang ditetapkan dengan peraturan
gubernur.
(2) Bupati/Wali Kota membentuk UKPBJ Kabupaten/Kota yang ditetapkan
dengan peraturan bupati/peraturan wali kota.
(3) Gubernur dan Bupati/Walikota membentuk satu UKPBJ Provinsi dan
Kabupaten/Walikota untuk melaksanakan tugas dan fungsi UKPBJ di
seluruh lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
dipimpinnya.
Pasal 3
(1) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai
tugas menyelenggarakan dukungan pengadaan barang/jasa pada
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
(2) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat
menjadi Agen Pengadaan sesuai ketentuan yang diatur oleh instansi
pemerintah yang berwenang melakukan pembinaan di bidang pengadaan
barang/jasa pemerintah.
Pasal 4
UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 merupakan unsur pendukung penyelenggaraan pemerintahan
yang berbentuk struktural dan berkedudukan di bawah sekretariat daerah
dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten yang
melaksanakan fungsi di bidang administrasi pembangunan.
Pasal 5
(1) Klasifikasi UKPBJ Provinsi terdiri atas:
a. Kelas A; dan
b. Kelas B.
(2) UKPBJ Provinsi Kelas A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
diwadahi dalam bentuk Biro.
(3) Nomenklatur UKPBJ Provinsi Kelas A sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) yaitu Biro Pengadaan Barang/Jasa.
(4) UKPBJ Provinsi Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
diwadahi dalam bentuk Bagian.
(5) Nomenklatur UKPBJ Provinsi Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) yaitu Bagian Pengadaan Barang/Jasa.
(6) Berdasarkan pertimbangan efisiensi sumber daya yang dimiliki,
Pemerintah Daerah Provinsi dapat menurunkan pewadahan unit
organisasi UKPBJ Provinsi Kelas A menjadi Kelas B.
- 4 -
Pasal 6
(1) Klasifikasi UKPBJ Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Kelas A; dan
b. Kelas B.
(2) UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas A sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, diwadahi dalam bentuk Bagian.
(3) Nomenklatur UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas A sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) yaitu Bagian Pengadaan Barang/Jasa.
(4) UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, diwadahi dalam bentuk Bagian yang digabungkan dengan
fungsi pengelolaan barang milik daerah.
(5) Nomenklatur UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas B sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) yaitu Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Pengelolaan
Barang Milik Daerah.
(6) Berdasarkan pertimbangan efisiensi sumber daya yang dimiliki,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat menurunkan pewadahan unit
organisasi UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas A menjadi Kelas B.
Pasal 7
(1) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Kelas A dibentuk
apabila total skor variabel lebih dari 500.
(2) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Kelas B dibentuk
apabila total skor variabel sampai dengan 500.
Pasal 8
(1) UKPBJ Provinsi Kelas A terdiri atas paling banyak 3 Bagian dan
kelompok jabatan fungsional.
(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membawahi paling banyak
3 Sub Bagian.
(3) UKPBJ Provinsi Kelas B terdiri atas paling banyak 3 Sub Bagian dan
kelompok jabatan fungsional.
(4) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Sub Bagian
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari Bagian atau Sub
Bagian yang melaksanakan fungsi:
a. pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik; dan
c. pembinaan dan advokasi Pengadaan Barang/Jasa.
Pasal 9
(1) UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas A terdiri atas paling banyak 3 Sub Bagian
dan kelompok jabatan fungsional.
(2) UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas B terdiri atas paling banyak 3 Sub Bagian
dan kelompok jabatan fungsional.
(3) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Sub Bagian
yang melaksanakan fungsi:
a. pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik; dan
c. pembinaan dan advokasi Pengadaan Barang/Jasa.
(4) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari Sub bagian
yang melaksanakan fungsi :
a. Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa dan layanan pengadaan secara
elektronik;
b. Pembinaan dan advokasi Pengadaan Barang/Jasa; dan
c. Pengelolaan barang milik daerah
- 5 -
Pasal 10
(1) Penentuan Klasifikasi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
berdasarkan hasil perhitungan indikator teknis tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(2) Nomenklatur, uraian tugas, susunan organisasi dan pengelompokan
fungsi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
BAB III
KEPEGAWAIAN
Pasal 11
(1) Pegawai UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota terdiri atas:
a. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; dan
b. Personel lain selain yang dimaksud pada huruf a.
(2) Personel UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas para pejabat pimpinan tinggi, pejabat
administrasi, dan/atau pejabat fungsional.
(3) Personel yang bertugas di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota merupakan pegawai tetap di UKPBJ Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota dan bukan pegawai yang bersifat adhoc
dari unit kerja lain di luar UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
(4) Personel yang bertugas di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota wajib memiliki kompetensi di bidang pengadaan
barang/jasa pemerintah, kecuali yang bertugas pada unit kerja
pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik.
(5) Dalam melaksanakan fungsi pelaksanaan pemilihan penyedia
barang/jasa dan fungsi penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik
lokal/sektoral dibentuk Pokja Pemilihan yang diisi oleh para Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa.
(6) Jumlah Pokja Pemilihan dan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja pemilihan penyedia
barang/jasa.
(7) Anggota Pokja Pemilihan berjumlah gasal, paling sedikit berjumlah 3
(tiga) orang dan dapat ditambah sesuai dengan kompleksitas pekerjaan.
(8) Personel yang bertugas melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa
dilarang merangkap jabatan atau ditugaskan untuk melaksanakan:
a. perencanaan, pengelolaan kontrak, pemeriksa hasil pekerjaan, dan
layanan penyelesaian sengketa kontrak pengadaan barang/jasa
pemerintah pada paket yang sama, dan
b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik.
(9) Personel yang bertugas melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan
dan/atau konsultasi penyusunan rencana persiapan pengadaan
dan/atau pengelolaan kontrak dilarang ditugaskan untuk melaksanakan
layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi pada paket yang
sama.
(10) Kompetensi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah dan personel
yang bertugas pada unit kerja pengelolaan layanan pengadaan secara
elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur sesuai ketentuan
yang berlaku.
- 6 -
BAB IV
JABATAN, KARIR, TUNJANGAN, HONORARIUM, DAN PENDIDIKAN
Pasal 12
Jabatan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota disesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah mengenai Perangkat Daerah.
Pasal 13
Personel yang bertugas di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
berhak mendapatkan jenjang karir struktural atau fungsional sesuai
peraturan perundang-undangan.
Pasal 14
(1) Personel yang bertugas di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota berhak menerima tunjangan dan honorarium yang
besarnya sesuai kemampuan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
dengan memperhatikan beban, kondisi, resiko dan/atau prestasi kerja.
(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas tunjangan
jabatan dan tunjangan kinerja.
(3) Tunjangan dan honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Pasal 15
UKPBJ meningkatkan kompetensi seluruh personelnya melalui pendidikan
formal dan non formal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 16
UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menjalin hubungan kerja
dengan pimpinan Perangkat Daerah dan unit kerja terkait lainnya yang akan
memanfaatkan barang/jasa yang diadakan.
Pasal 17
(1) Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat
berkoordinasi langsung dengan PA/KPA/PPK dalam rangka pelaksanaan
seluruh tugas dan fungsi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
(2) Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
membentuk/membubarkan Pokja Pemilihan dan menetapkan/
menempatkan/memindahkan anggota Pokja Pemilihan.
(3) Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota mengutamakan
penugasan kepada Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
(4) Dalam hal jumlah Pengelola Pengadaan Barang/Jasa masih belum
memadai maka Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
mengutamakan penugasan kepada personel UKPBJ Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota yang memiliki kompetensi yang sesuai.
(5) Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat
- 7 -
menugaskan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan UKPBJ
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan
pengadaan langsung di satuan kerja/organisasi perangkat daerah atas
permintaan PA/KPA.
Pasal 18
(1) Pembentukan Pokja Pemilihan dan penetapan anggota Pokja Pemilihan
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja pemilihan penyedia
barang/jasa.
(2) Anggota Pokja Pemilihan dipindahkan ke Pokja Pemilihan lain secara
berkala untuk pemerataan beban kerja dan pengalaman, serta
menghindari pertentangan kepentingan.
Pasal 19
Kepala unit kerja yang melaksanakan fungsi pengelolaan Pengadaan
Barang/Jasa pada UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
menugaskan anggota Pokja Pemilihan untuk melaksanakan fungsi
pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dan fungsi penyusunan dan
pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral.
Pasal 20
(1) Dalam hal terjadi permasalahan teknis penggunaan sistem pengadaan
secara elektronik oleh Pokja Pemilihan, maka Pokja Pemilihan
melaporkan permasalahan tersebut secara tertulis kepada kepala unit
kerja pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, dengan
tembusan kepada Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
(2) Kepala unit kerja pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik wajib
menindaklanjuti laporan permasalahan Pokja Pemilihan dan segera
memberikan solusi kepada Pokja Pemilihan secara tertulis sesuai jadwal
pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa, dengan tembusan kepada
Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Pasal 21
Pokja Pemilihan yang melaksanakan fungsi pelaksanaan pemilihan penyedia
barang/jasa menyampaikan hasil pemilihan penyedia barang/jasa kepada
PA/KPA/PPK yang akan memanfaatkan barang/jasa yang diadakan, dengan
tembusan kepada Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Pasal 22
Unit kerja pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik
mendokumentasikan dan mengelola seluruh data dan informasi hasil
kegiatan UKPBJ.
Pasal 23
Seluruh personel yang melaksanakan tugas di lingkungan UKPBJ
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota melaksanakan tugasnya secara
profesional sesuai kompetensinya dan independen serta dilarang saling
mempengaruhi sesuai Tujuan, Kebijakan, Prinsip dan Etika Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundangan di
bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pasal 24
- 8 -
UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menjalin hubungan kerja
dan koordinasi dengan instansi pemerintah yang berwenang melakukan
pembinaan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pasal 25
UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menyusun dan
menyampaikan laporan periodik seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa
kepada Kepala Daerah, pimpinan Perangkat Daerah dan instansi pemerintah
yang berwenang melakukan pembinaan di bidang pengadaan barang/jasa
pemerintah.
BAB VI
KODE ETIK DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pasal 26
(1) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menyusun dan
menerapkan kode etik di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
(2) Kode etik ditetapkan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota.
(3) Kode etik berisi ketentuan tentang kewajiban, larangan, pembentukan
majelis pertimbangan kode etik, dan prosedur penegakan kode etik.
(4) Personel pada majelis pertimbangan kode etik berjumlah gasal yang
terdiri dari unsur Inspektorat Daerah, unsur unit kerja bidang
kepegawaian, dan unsur unit kerja bidang hukum.
(5) Majelis pertimbangan kode etik dibantu oleh sekretariat majelis
pertimbangan kode etik yang berkedudukan pada Inspektorat Daerah.
(6) Ketua majelis pertimbangan kode etik berasal dari unsur Inspektorat
Daerah.
(7) Bagi personel di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang menjabat sebagai Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa maka kode etik yang diterapkan adalah Kode Etik Pejabat
Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang ditetapkan oleh
instansi pemerintah yang berwenang melakukan pembinaan di bidang
pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pasal 27
(1) Untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan mengurangi
terjadinya intervensi pelaksanaan tugas di lingkungan UKPBJ
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota maka wajib disusun standar
operasional prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan
UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
(2) Standar operasional prosedur disusun sesuai kebutuhan pelaksanaan
tugas dan fungsi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
(3) Standar operasional prosedur di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Sekretaris Daerah.
(4) Standar operasional prosedur wajib disosialisasikan kepada seluruh
pemangku kepentingan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
BAB VII
- 9 -
PEMBIAYAAN
Pasal 28
Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan UKPBJ pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dan sumber pendapatan lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
Penyesuaian Unit Layanan Pengadaan dan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik menjadi UKPBJ, dilaksanakan paling lambat Bulan … Tahun ….
Pasal 30
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 99 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Unit Layanan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
- 10 -
pada tanggal.
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
YASONNA H. LAOLY
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BIRO HUKUM
- 11 -
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DALAM
NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ……………… TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT
KERJA PENGADAAN BARANG/JASA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
PENENTUAN KLASIFIKASI UKPBJ PEMERINTAH PROVINSI
BERDASARKAN HASIL PERHITUNGAN INDIKATOR TEKNIS
No. Indikator & Kelas Interval Skala Nilai Bobot (%) Skor
1 Rata-rata jumlah total nilai
paket Pengadaan
Barang/Jasa dalam 3 (tiga)
tahun terakhir (Rp)
≤ 1 miliar 200 20 40
> 1 – 2 miliar 400 80
> 2 – 3 miliar 600 120
> 3 – 4 miliar 800 160
> 4 miliar 1000 200
2 Rata-rata jumlah paket
pekerjaan konstruksi
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir (paket)
≤ 200 200 15 30
> 200 – 300 400 60
> 300 – 400 600 90
> 400 – 500 800 120
> 500 1000 150
3 Rata-rata jumlah paket
pengadaan barang dalam 3
(tiga) tahun terakhir (paket)
≤ 800 200 15 30
> 800 – 1000 400 60
> 1000 – 1200 600 90
> 1200 – 1400 800 120
> 1400 1000 150
4 Rata-rata jumlah paket
jasa konsultansi dalam 3
(tiga) tahun terakhir (paket)
≤ 100 200 15 30
> 100 – 200 400 60
> 200 – 300 600 90
> 300 – 400 800 120
> 400 1000 150
5 Rata-rata jumlah paket
- 12 -
No. Indikator & Kelas Interval Skala Nilai Bobot (%) Skor
jasa lainnya dalam 3 (tiga)
tahun terakhir (paket)
≤ 300 200 15 30
> 300 – 400 400 60
> 400 – 500 600 90
> 500 – 600 800 120
> 600 1000 150
6 Jumlah Pemegang
Sertifikat Ahli PBJP
≤ 200 200 5 10
> 200 – 400 400 20
> 400 – 600 600 30
> 600 – 800 800 40
> 800 1000 50
7 Jumlah Organisasi
Perangkat Daerah
≤ 20 200 10 20
> 20 – 25 400 40
> 25 – 30 600 60
> 30 – 35 800 80
> 35 1000 100
8 Jumlah penyedia yang
terdaftar di layanan
pengadaan secara
elektronik
≤ 100 200 5 10
> 100 – 200 400 20
> 200 – 300 600 30
> 300 – 400 800 40
> 400 1000 50
Total Skor
Faktor
Teknis
100 1000
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN II
- 13 -
PERATURAN MENTERI DALAM
NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ……………… TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT
KERJA PENGADAAN BARANG/JASA
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
PENENTUAN KLASIFIKASI UKPBJ PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
BERDASARKAN HASIL PERHITUNGAN INDIKATOR TEKNIS
No. Indikator & Kelas Interval Skala Nilai Bobot (%) Skor
1 Rata-rata jumlah total nilai
paket pengadaan
barang/jasa dalam 3 (tiga)
tahun terakhir (Rp)
≤ 550 juta 200 20 40
> 550 – 700 juta 400 80
> 700 – 850 juta 600 120
> 850 – 1 miliar 800 160
> 1 miliar 1000 200
2 Rata-rata jumlah paket
pekerjaan konstruksi
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir (paket)
≤ 50 200 15 30
> 50 – 150 400 60
> 150 – 250 600 90
> 250 – 350 800 120
> 350 1000 150
3 Rata-rata jumlah paket
pengadaan barang dalam 3
(tiga) tahun terakhir (paket)
≤ 400 200 15 30
> 400 – 600 400 60
> 600 – 800 600 90
> 800 – 1000 800 120
> 1000 1000 150
4 Rata-rata jumlah paket
jasa konsultansi dalam 3
(tiga) tahun terakhir (paket)
≤ 100 200 15 30
> 100 – 150 400 60
> 150 – 200 600 90
> 200 – 250 800 120
> 250 1000 150
5 Rata-rata jumlah paket
jasa lainnya dalam 3 (tiga)
- 14 -
No. Indikator & Kelas Interval Skala Nilai Bobot (%) Skor
tahun terakhir (paket)
≤ 150 200 15 30
> 150 – 200 400 60
> 200 – 250 600 90
> 250 – 300 800 120
> 300 1000 150
6 Jumlah Pemegang
Sertifikat Ahli PBJP
≤ 50 200 5 10
> 50 – 100 400 20
> 100 – 150 600 30
> 150 – 200 800 40
> 200 1000 50
7 Jumlah Organisasi
Perangkat Daerah
≤ 15 200 5 10
> 15 – 20 400 20
> 20 – 25 600 30
> 25 – 30 800 40
> 30 1000 50
8 Jumlah Kelurahan/Desa
≤ 15 200 5 10
> 15 – 20 400 20
> 20 – 25 600 30
> 25 – 30 800 40
> 30 1000 50
9 Jumlah penyedia yang
terdaftar di layanan
pengadaan secara
elektronik
≤ 50 200 5 10
> 50 – 100 400 20
> 150 – 200 600 30
> 200 – 250 800 40
> 250 1000 50
Total Skor
Faktor
Teknis
100 1000
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI DALAM
NEGERI REPUBLIK INDONESIA
- 15 -
NOMOR ……………… TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT KERJA
PENGADAAN BARANG/JASA DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
DAN KABUPATEN/KOTA
NOMENKLATUR, URAIAN TUGAS, SUSUNAN ORGANISASI DAN
PENGELOMPOKAN FUNGSI UKPBJ PEMERINTAH PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA
I. IDENTITAS URUSAN
Nama Penunjang Pemerintahan : Pengadaan Barang/Jasa
Daerah : Provinsi
Klasifikasi : A
PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI
A. KELOMPOK BAGIAN
1. Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, melaksanakan
fungsi :
a. Pengelolaan strategi pengadaan barang/jasa;
b. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa; dan
c. Pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa.
2. Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik,
melaksanakan fungsi :
a. Pengelolaan sistem pengadaan secara elektronik;
b. Pengembangan sistem informasi di lingkungan UKPBJ; dan
c. Pengelolaan informasi pengadaan barang/jasa.
3. Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa,
melaksanakan fungsi :
a. Fasilitasi pembinaan sumber daya manusia pengadaan
barang/jasa;
b. Fasilitasi penguatan kelembagaan UKPBJ; dan
c. Pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis
pengadaan barang/jasa.
B. KELOMPOK SUB BAGIAN
1. Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, terdiri dari :
a. Sub Bagian Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang/Jasa,
yang melaksanakan tugas :
1) Inventarisasi paket pengadaan barang/jasa.
2) Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa.
3) Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa.
b. Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa, yang
melaksanakan tugas :
1) Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta
dokumen pendukung lainnya dan informasi yang
dibutuhkan.
2) Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa.
3) Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik
lokal/sektoral.
- 16 -
4) Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak
pengadaan barang/jasa pemerintah.
c. Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan
Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas :
1) Pelaksanaan pemantauan pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah.
2) Pelaksanaan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintah.
3) Memberikan masukan hasil pemantauan dan evaluasi
sebagai bahan penyusunan strategi pengadaan
barang/jasa.
2. Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik,
terdiri dari :
a. Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara
Elektronik, yang melaksanakan tugas :
1) Pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi
pengadaan barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem
pengadaan secara elektronik) dan infrastrukturnya.
2) Pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah
secara elektronik.
3) Fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna
seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa.
b. Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi, yang
melaksanakan tugas :
1) Identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi.
2) Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh
UKPBJ.
c. Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa,
yang melaksanakan tugas:
1) Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah
kepada masyarakat luas.
2) Pengelolaan informasi kontrak.
3) Mengumpulkan dan mendokumentasikan data
barang/jasa hasil pengadaan.
4) Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil
pengadaan.
3. Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa,
terdiri dari :
a. Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengadaan
Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas :
1) Pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa
pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan
Barang/Jasa dan personel UKPBJ.
2) Pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan
barang/jasa.
3) Pembinaan hubungan dengan para pemangku
kepentingan.
b. Sub Bagian Pembinaan Kelembagaan Pengadaan
Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas :
1) Pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ.
2) Pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ.
3) Pengelolaan personil UKPBJ.
4) Pengembangan sistem insentif personel UKPBJ.
5) Fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan
- 17 -
secara elektronik.
6) Pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan
barang/jasa pemerintah.
c. Sub Bagian Pendampingan, Konsultasi, dan/atau
Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa, yang
melaksanakan tugas :
1) Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa.
2) Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan
barang/jasa pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-
katalog, e-monev, SIKaP.
3) Layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi.
II. IDENTITAS URUSAN
Nama Penunjang Pemerintahan : Pengadaan Barang/Jasa
Daerah : Provinsi
Klasifikasi : B
PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI
A. KELOMPOK SUB BAGIAN
1. Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa,
melaksanakan tugas :
a. Inventarisasi paket pengadaan barang/jasa.
b. Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa.
c. Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa.
d. Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta
dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan.
e. Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa.
f. Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik
lokal/sektoral.
g. Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan
barang/jasa pemerintah.
h. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah.
2. Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik, melaksanakan tugas :
a. Pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi pengadaan
barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem pengadaan
secara elektronik) dan infrastrukturnya.
b. Pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah
secara elektronik.
c. Fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna
seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa.
d. Identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi.
e. Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh
UKPBJ.
f. Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah
kepada masyarakat luas.
g. Pengelolaan informasi kontrak.
h. Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan.
3. Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa,
- 18 -
melaksanakan tugas :
a. Pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa
pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
dan personel UKPBJ.
b. Pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa.
c. Pembinaan hubungan dengan para pemangku kepentingan.
d. Pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ.
e. Pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ.
f. Pengelolaan personil UKPBJ.
g. Pengembangan sistem insentif personel UKPBJ.
h. Fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan
secara elektronik.
i. Pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan
barang/jasa pemerintah.
j. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa.
k. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa
pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev,
SIKaP.
l. Layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi.
III. IDENTITAS URUSAN
Nama Penunjang Pemerintahan : Pengadaan Barang/Jasa
Daerah : Kabupaten/Kota
Klasifikasi : A
PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI
A. KELOMPOK SUB BAGIAN
1. Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa,
melaksanakan tugas :
a. Inventarisasi paket pengadaan barang/jasa.
b. Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa.
c. Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa.
d. Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta
dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan.
e. Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa.
f. Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik
lokal/sektoral.
g. Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan
barang/jasa pemerintah.
h. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah.
2. Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik, melaksanakan tugas :
a. Pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi pengadaan
barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem pengadaan
secara elektronik) dan infrastrukturnya.
b. Pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah
secara elektronik.
c. Fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna
seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa.
- 19 -
d. Identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi.
e. Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh
UKPBJ.
f. Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah
kepada masyarakat luas.
g. Pengelolaan informasi kontrak.
h. Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan.
3. Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa,
melaksanakan tugas :
a. Pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa
pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
dan personel UKPBJ.
b. Pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa.
c. Pembinaan hubungan dengan para pemangku kepentingan.
d. Pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ.
e. Pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ.
f. Pengelolaan personil UKPBJ.
g. Pengembangan sistem insentif personel UKPBJ.
h. Fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan
secara elektronik.
i. Pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan
barang/jasa pemerintah.
j. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa.
k. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa
pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev,
SIKaP.
l. Layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi.
IV. IDENTITAS URUSAN
Nama Penunjang Pemerintahan : Pengadaan Barang/Jasa
Daerah : Kabupaten/Kota
Klasifikasi : B
PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI
A. KELOMPOK SUB BAGIAN
1. Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa dan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik, melaksanakan tugas :
a. Inventarisasi paket pengadaan barang/jasa.
b. Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa.
c. Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa.
d. Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta
dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan.
e. Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa.
f. Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik
lokal/sektoral.
g. Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan
barang/jasa pemerintah.
h. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah.
i. Pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi
- 20 -
pengadaan barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem
pengadaan secara elektronik) dan infrastrukturnya.
j. Pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah
secara elektronik.
k. Fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna
seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa.
l. Identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi.
m. Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh
UKPBJ.
n. Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah
kepada masyarakat luas.
o. Pengelolaan informasi kontrak.
p. Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan.
2. Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa,
melaksanakan tugas :
a. Pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa
pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
dan personel UKPBJ.
b. Pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa.
c. Pembinaan hubungan dengan para pemangku kepentingan.
d. Pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ.
e. Pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ.
f. Pengelolaan personil UKPBJ.
g. Pengembangan sistem insentif personel UKPBJ.
h. Fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan
secara elektronik.
i. Pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan
barang/jasa pemerintah.
j. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa.
k. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi
penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa
pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev,
SIKaP.
l. Layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi.
3. Sub Bagian Pengelolaan Barang Milik Daerah, melaksanakan
tugas :
a. …sesuai ketentuan yang berlaku…
b. …
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO

More Related Content

What's hot

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...iniPurwokerto
 
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAJukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAPenyalur Alat Kesehatan
 
Perwako penyusutan aset
Perwako penyusutan asetPerwako penyusutan aset
Perwako penyusutan asetRis Wandi
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA...iniPurwokerto
 
Permendagri no.4 tahun2010
Permendagri no.4 tahun2010Permendagri no.4 tahun2010
Permendagri no.4 tahun2010Parja Negara
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...iniPurwokerto
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
 
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahPeraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahppbkab
 
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Pemerintah Provinsi Jawa Timur
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006JARI Indonesia Borneo Barat
 
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalPermensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPenataan Ruang
 
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII manafhsb
 
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Nandang Sukmara
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okArifuddin Ali
 
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikananpengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikananNoorvita Ika Mardianti
 
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...Yuni
 

What's hot (20)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBANGUNAN DA...
 
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIAJukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
Jukops DAK Fisik BKKBN 2022 - PT. DUMEDPOWER INDONESIA
 
Perwako penyusutan aset
Perwako penyusutan asetPerwako penyusutan aset
Perwako penyusutan aset
 
Jukops DAK BKKBN 2022
Jukops DAK BKKBN 2022Jukops DAK BKKBN 2022
Jukops DAK BKKBN 2022
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARA...
 
Permendagri no.4 tahun2010
Permendagri no.4 tahun2010Permendagri no.4 tahun2010
Permendagri no.4 tahun2010
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PER...
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
 
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahPeraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
 
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
 
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
Peraturan Menteri dalam negeri nomor 27 tahun 2006
 
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalPermensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
 
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat DaerahPP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
PP no 8 tahun 2003 Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
 
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
 
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
 
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikananpengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
pengalihan sarana prasarana aset bidang kelautan dan perikanan
 
Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008
 
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
 

Similar to MENPAN-RB-UKPBJ

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Penataan Ruang
 
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposalPermen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal93220872
 
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun  2019Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun  2019
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019santoni toni
 
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan UmumPP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan UmumSuprijanto Rijadi
 
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumSuprijanto Rijadi
 
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdfPP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdfIAPtAstitiPadmaW
 
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbNo. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbkabupaten_pakpakbharat
 
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 KotaSurat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 KotaNurul Angreliany
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Penataan Ruang
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...jamestravolta
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaUlfah Hanum
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Ulfah Hanum
 
Implementasi UU No. 23 Tahun 2014 - OKKPD
Implementasi UU No. 23 Tahun 2014 - OKKPDImplementasi UU No. 23 Tahun 2014 - OKKPD
Implementasi UU No. 23 Tahun 2014 - OKKPDStenly Mandagi
 
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdfAriefRahman730941
 
Permen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfPermen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfdaniamri1982
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 hersu12345
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPenataan Ruang
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 

Similar to MENPAN-RB-UKPBJ (20)

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposalPermen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
 
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun  2019Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun  2019
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
 
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan UmumPP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
PP 74 tahun 2012 Perubahan PP 23/2005 tentang Pengelolaan Badan layanan Umum
 
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
 
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdfPP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 74 Tahun 2012.pdf
 
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbNo. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
 
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 KotaSurat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
Surat Tanggapan Permohonan Petunjuk dan Pendapat Sekda Kabupaten 50 Kota
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
 
Implementasi UU No. 23 Tahun 2014 - OKKPD
Implementasi UU No. 23 Tahun 2014 - OKKPDImplementasi UU No. 23 Tahun 2014 - OKKPD
Implementasi UU No. 23 Tahun 2014 - OKKPD
 
Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007
 
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
 
Permen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfPermen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdf
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
 
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan MinimalPermen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permen PU No. 14 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Permen no.73 th_2011
Permen no.73 th_2011Permen no.73 th_2011
Permen no.73 th_2011
 

Recently uploaded

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 

Recently uploaded (14)

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 

MENPAN-RB-UKPBJ

  • 1. MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimban g : a. bahwa sesuai pelaksanaan Pasal 25 dan Pasal 46 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah serta Pasal 14 ayat (2) dan Pasal 75 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; b. …………………… c. bahwa berdasarkan amanat sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pembentukan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
  • 2. - 2 - Indonesia Tahun 2018 Nomor 33); 5. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 14 Tahun 2018 tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 767); MEMUTUSKAN: Menetapka n : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEMBENTUKAN UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan. 2. Pengguna Barang/Jasa adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan Barang dan/atau Jasa milik Daerah. 3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Perangkat Daerah. 4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan PA dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah. 5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah. 6. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah unit kerja pada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa. 7. UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa adalah unit kerja yang memiliki karakter strategis, kolaboratif, berorientasi pada kinerja, proaktif, dan mampu melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga merupakan pendorong dalam penciptaan nilai tambah dan manfaat dalam kegiatan Pengadaan Barang/Jasa di Indonesia. 8. Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja Pemilihan adalah sumber daya manusia yang ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengelola pemilihan penyedia. 9. Agen Pengadaan adalah UKPBJ atau Pelaku Usaha yang melaksanakan sebagian atau seluruh pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang diberi kepercayaan oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai pihak pemberi pekerjaan.
  • 3. - 3 - 10. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa adalah Pejabat Fungsional yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa. 11. Layanan pengadaan secara elektronik adalah layanan pengelolaan teknologi informasi untuk memfasilitasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik. BAB II PEMBENTUKAN, TUGAS, KEDUDUKAN, KLASIFIKASI, NOMENKLATUR, DAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Gubernur membentuk UKPBJ Provinsi yang ditetapkan dengan peraturan gubernur. (2) Bupati/Wali Kota membentuk UKPBJ Kabupaten/Kota yang ditetapkan dengan peraturan bupati/peraturan wali kota. (3) Gubernur dan Bupati/Walikota membentuk satu UKPBJ Provinsi dan Kabupaten/Walikota untuk melaksanakan tugas dan fungsi UKPBJ di seluruh lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dipimpinnya. Pasal 3 (1) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan pengadaan barang/jasa pada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menjadi Agen Pengadaan sesuai ketentuan yang diatur oleh instansi pemerintah yang berwenang melakukan pembinaan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Pasal 4 UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan unsur pendukung penyelenggaraan pemerintahan yang berbentuk struktural dan berkedudukan di bawah sekretariat daerah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten yang melaksanakan fungsi di bidang administrasi pembangunan. Pasal 5 (1) Klasifikasi UKPBJ Provinsi terdiri atas: a. Kelas A; dan b. Kelas B. (2) UKPBJ Provinsi Kelas A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diwadahi dalam bentuk Biro. (3) Nomenklatur UKPBJ Provinsi Kelas A sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu Biro Pengadaan Barang/Jasa. (4) UKPBJ Provinsi Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diwadahi dalam bentuk Bagian. (5) Nomenklatur UKPBJ Provinsi Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yaitu Bagian Pengadaan Barang/Jasa. (6) Berdasarkan pertimbangan efisiensi sumber daya yang dimiliki, Pemerintah Daerah Provinsi dapat menurunkan pewadahan unit organisasi UKPBJ Provinsi Kelas A menjadi Kelas B.
  • 4. - 4 - Pasal 6 (1) Klasifikasi UKPBJ Kabupaten/Kota terdiri atas: a. Kelas A; dan b. Kelas B. (2) UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diwadahi dalam bentuk Bagian. (3) Nomenklatur UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas A sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu Bagian Pengadaan Barang/Jasa. (4) UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diwadahi dalam bentuk Bagian yang digabungkan dengan fungsi pengelolaan barang milik daerah. (5) Nomenklatur UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yaitu Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Pengelolaan Barang Milik Daerah. (6) Berdasarkan pertimbangan efisiensi sumber daya yang dimiliki, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat menurunkan pewadahan unit organisasi UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas A menjadi Kelas B. Pasal 7 (1) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Kelas A dibentuk apabila total skor variabel lebih dari 500. (2) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Kelas B dibentuk apabila total skor variabel sampai dengan 500. Pasal 8 (1) UKPBJ Provinsi Kelas A terdiri atas paling banyak 3 Bagian dan kelompok jabatan fungsional. (2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membawahi paling banyak 3 Sub Bagian. (3) UKPBJ Provinsi Kelas B terdiri atas paling banyak 3 Sub Bagian dan kelompok jabatan fungsional. (4) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri dari Bagian atau Sub Bagian yang melaksanakan fungsi: a. pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa; b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik; dan c. pembinaan dan advokasi Pengadaan Barang/Jasa. Pasal 9 (1) UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas A terdiri atas paling banyak 3 Sub Bagian dan kelompok jabatan fungsional. (2) UKPBJ Kabupaten/Kota Kelas B terdiri atas paling banyak 3 Sub Bagian dan kelompok jabatan fungsional. (3) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Sub Bagian yang melaksanakan fungsi: a. pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa; b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik; dan c. pembinaan dan advokasi Pengadaan Barang/Jasa. (4) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari Sub bagian yang melaksanakan fungsi : a. Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa dan layanan pengadaan secara elektronik; b. Pembinaan dan advokasi Pengadaan Barang/Jasa; dan c. Pengelolaan barang milik daerah
  • 5. - 5 - Pasal 10 (1) Penentuan Klasifikasi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota berdasarkan hasil perhitungan indikator teknis tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (2) Nomenklatur, uraian tugas, susunan organisasi dan pengelompokan fungsi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB III KEPEGAWAIAN Pasal 11 (1) Pegawai UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota terdiri atas: a. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa; dan b. Personel lain selain yang dimaksud pada huruf a. (2) Personel UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas para pejabat pimpinan tinggi, pejabat administrasi, dan/atau pejabat fungsional. (3) Personel yang bertugas di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan pegawai tetap di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dan bukan pegawai yang bersifat adhoc dari unit kerja lain di luar UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (4) Personel yang bertugas di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota wajib memiliki kompetensi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah, kecuali yang bertugas pada unit kerja pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik. (5) Dalam melaksanakan fungsi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dan fungsi penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral dibentuk Pokja Pemilihan yang diisi oleh para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa. (6) Jumlah Pokja Pemilihan dan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja pemilihan penyedia barang/jasa. (7) Anggota Pokja Pemilihan berjumlah gasal, paling sedikit berjumlah 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai dengan kompleksitas pekerjaan. (8) Personel yang bertugas melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa dilarang merangkap jabatan atau ditugaskan untuk melaksanakan: a. perencanaan, pengelolaan kontrak, pemeriksa hasil pekerjaan, dan layanan penyelesaian sengketa kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah pada paket yang sama, dan b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik. (9) Personel yang bertugas melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan dan/atau konsultasi penyusunan rencana persiapan pengadaan dan/atau pengelolaan kontrak dilarang ditugaskan untuk melaksanakan layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi pada paket yang sama. (10) Kompetensi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah dan personel yang bertugas pada unit kerja pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur sesuai ketentuan yang berlaku.
  • 6. - 6 - BAB IV JABATAN, KARIR, TUNJANGAN, HONORARIUM, DAN PENDIDIKAN Pasal 12 Jabatan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah mengenai Perangkat Daerah. Pasal 13 Personel yang bertugas di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota berhak mendapatkan jenjang karir struktural atau fungsional sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 14 (1) Personel yang bertugas di UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota berhak menerima tunjangan dan honorarium yang besarnya sesuai kemampuan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan memperhatikan beban, kondisi, resiko dan/atau prestasi kerja. (2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas tunjangan jabatan dan tunjangan kinerja. (3) Tunjangan dan honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pasal 15 UKPBJ meningkatkan kompetensi seluruh personelnya melalui pendidikan formal dan non formal sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB V TATA KERJA Pasal 16 UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menjalin hubungan kerja dengan pimpinan Perangkat Daerah dan unit kerja terkait lainnya yang akan memanfaatkan barang/jasa yang diadakan. Pasal 17 (1) Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat berkoordinasi langsung dengan PA/KPA/PPK dalam rangka pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2) Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota membentuk/membubarkan Pokja Pemilihan dan menetapkan/ menempatkan/memindahkan anggota Pokja Pemilihan. (3) Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota mengutamakan penugasan kepada Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dalam pelaksanaan tugas dan fungsi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (4) Dalam hal jumlah Pengelola Pengadaan Barang/Jasa masih belum memadai maka Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota mengutamakan penugasan kepada personel UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang memiliki kompetensi yang sesuai. (5) Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat
  • 7. - 7 - menugaskan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pengadaan langsung di satuan kerja/organisasi perangkat daerah atas permintaan PA/KPA. Pasal 18 (1) Pembentukan Pokja Pemilihan dan penetapan anggota Pokja Pemilihan ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja pemilihan penyedia barang/jasa. (2) Anggota Pokja Pemilihan dipindahkan ke Pokja Pemilihan lain secara berkala untuk pemerataan beban kerja dan pengalaman, serta menghindari pertentangan kepentingan. Pasal 19 Kepala unit kerja yang melaksanakan fungsi pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa pada UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menugaskan anggota Pokja Pemilihan untuk melaksanakan fungsi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dan fungsi penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral. Pasal 20 (1) Dalam hal terjadi permasalahan teknis penggunaan sistem pengadaan secara elektronik oleh Pokja Pemilihan, maka Pokja Pemilihan melaporkan permasalahan tersebut secara tertulis kepada kepala unit kerja pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik, dengan tembusan kepada Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2) Kepala unit kerja pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik wajib menindaklanjuti laporan permasalahan Pokja Pemilihan dan segera memberikan solusi kepada Pokja Pemilihan secara tertulis sesuai jadwal pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa, dengan tembusan kepada Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pasal 21 Pokja Pemilihan yang melaksanakan fungsi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa menyampaikan hasil pemilihan penyedia barang/jasa kepada PA/KPA/PPK yang akan memanfaatkan barang/jasa yang diadakan, dengan tembusan kepada Kepala UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pasal 22 Unit kerja pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik mendokumentasikan dan mengelola seluruh data dan informasi hasil kegiatan UKPBJ. Pasal 23 Seluruh personel yang melaksanakan tugas di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota melaksanakan tugasnya secara profesional sesuai kompetensinya dan independen serta dilarang saling mempengaruhi sesuai Tujuan, Kebijakan, Prinsip dan Etika Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundangan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Pasal 24
  • 8. - 8 - UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menjalin hubungan kerja dan koordinasi dengan instansi pemerintah yang berwenang melakukan pembinaan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Pasal 25 UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menyusun dan menyampaikan laporan periodik seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa kepada Kepala Daerah, pimpinan Perangkat Daerah dan instansi pemerintah yang berwenang melakukan pembinaan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. BAB VI KODE ETIK DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Pasal 26 (1) UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota menyusun dan menerapkan kode etik di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2) Kode etik ditetapkan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota. (3) Kode etik berisi ketentuan tentang kewajiban, larangan, pembentukan majelis pertimbangan kode etik, dan prosedur penegakan kode etik. (4) Personel pada majelis pertimbangan kode etik berjumlah gasal yang terdiri dari unsur Inspektorat Daerah, unsur unit kerja bidang kepegawaian, dan unsur unit kerja bidang hukum. (5) Majelis pertimbangan kode etik dibantu oleh sekretariat majelis pertimbangan kode etik yang berkedudukan pada Inspektorat Daerah. (6) Ketua majelis pertimbangan kode etik berasal dari unsur Inspektorat Daerah. (7) Bagi personel di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menjabat sebagai Pengelola Pengadaan Barang/Jasa maka kode etik yang diterapkan adalah Kode Etik Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang melakukan pembinaan di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Pasal 27 (1) Untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan mengurangi terjadinya intervensi pelaksanaan tugas di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota maka wajib disusun standar operasional prosedur pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (2) Standar operasional prosedur disusun sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. (3) Standar operasional prosedur di lingkungan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Sekretaris Daerah. (4) Standar operasional prosedur wajib disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan UKPBJ Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. BAB VII
  • 9. - 9 - PEMBIAYAAN Pasal 28 Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan UKPBJ pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pendapatan lain yang sah dan tidak mengikat. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 Penyesuaian Unit Layanan Pengadaan dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik menjadi UKPBJ, dilaksanakan paling lambat Bulan … Tahun …. Pasal 30 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembentukan Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO Diundangkan di Jakarta
  • 10. - 10 - pada tanggal. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM
  • 11. - 11 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR ……………… TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA PENENTUAN KLASIFIKASI UKPBJ PEMERINTAH PROVINSI BERDASARKAN HASIL PERHITUNGAN INDIKATOR TEKNIS No. Indikator & Kelas Interval Skala Nilai Bobot (%) Skor 1 Rata-rata jumlah total nilai paket Pengadaan Barang/Jasa dalam 3 (tiga) tahun terakhir (Rp) ≤ 1 miliar 200 20 40 > 1 – 2 miliar 400 80 > 2 – 3 miliar 600 120 > 3 – 4 miliar 800 160 > 4 miliar 1000 200 2 Rata-rata jumlah paket pekerjaan konstruksi dalam 3 (tiga) tahun terakhir (paket) ≤ 200 200 15 30 > 200 – 300 400 60 > 300 – 400 600 90 > 400 – 500 800 120 > 500 1000 150 3 Rata-rata jumlah paket pengadaan barang dalam 3 (tiga) tahun terakhir (paket) ≤ 800 200 15 30 > 800 – 1000 400 60 > 1000 – 1200 600 90 > 1200 – 1400 800 120 > 1400 1000 150 4 Rata-rata jumlah paket jasa konsultansi dalam 3 (tiga) tahun terakhir (paket) ≤ 100 200 15 30 > 100 – 200 400 60 > 200 – 300 600 90 > 300 – 400 800 120 > 400 1000 150 5 Rata-rata jumlah paket
  • 12. - 12 - No. Indikator & Kelas Interval Skala Nilai Bobot (%) Skor jasa lainnya dalam 3 (tiga) tahun terakhir (paket) ≤ 300 200 15 30 > 300 – 400 400 60 > 400 – 500 600 90 > 500 – 600 800 120 > 600 1000 150 6 Jumlah Pemegang Sertifikat Ahli PBJP ≤ 200 200 5 10 > 200 – 400 400 20 > 400 – 600 600 30 > 600 – 800 800 40 > 800 1000 50 7 Jumlah Organisasi Perangkat Daerah ≤ 20 200 10 20 > 20 – 25 400 40 > 25 – 30 600 60 > 30 – 35 800 80 > 35 1000 100 8 Jumlah penyedia yang terdaftar di layanan pengadaan secara elektronik ≤ 100 200 5 10 > 100 – 200 400 20 > 200 – 300 600 30 > 300 – 400 800 40 > 400 1000 50 Total Skor Faktor Teknis 100 1000 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO LAMPIRAN II
  • 13. - 13 - PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR ……………… TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA PENENTUAN KLASIFIKASI UKPBJ PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN HASIL PERHITUNGAN INDIKATOR TEKNIS No. Indikator & Kelas Interval Skala Nilai Bobot (%) Skor 1 Rata-rata jumlah total nilai paket pengadaan barang/jasa dalam 3 (tiga) tahun terakhir (Rp) ≤ 550 juta 200 20 40 > 550 – 700 juta 400 80 > 700 – 850 juta 600 120 > 850 – 1 miliar 800 160 > 1 miliar 1000 200 2 Rata-rata jumlah paket pekerjaan konstruksi dalam 3 (tiga) tahun terakhir (paket) ≤ 50 200 15 30 > 50 – 150 400 60 > 150 – 250 600 90 > 250 – 350 800 120 > 350 1000 150 3 Rata-rata jumlah paket pengadaan barang dalam 3 (tiga) tahun terakhir (paket) ≤ 400 200 15 30 > 400 – 600 400 60 > 600 – 800 600 90 > 800 – 1000 800 120 > 1000 1000 150 4 Rata-rata jumlah paket jasa konsultansi dalam 3 (tiga) tahun terakhir (paket) ≤ 100 200 15 30 > 100 – 150 400 60 > 150 – 200 600 90 > 200 – 250 800 120 > 250 1000 150 5 Rata-rata jumlah paket jasa lainnya dalam 3 (tiga)
  • 14. - 14 - No. Indikator & Kelas Interval Skala Nilai Bobot (%) Skor tahun terakhir (paket) ≤ 150 200 15 30 > 150 – 200 400 60 > 200 – 250 600 90 > 250 – 300 800 120 > 300 1000 150 6 Jumlah Pemegang Sertifikat Ahli PBJP ≤ 50 200 5 10 > 50 – 100 400 20 > 100 – 150 600 30 > 150 – 200 800 40 > 200 1000 50 7 Jumlah Organisasi Perangkat Daerah ≤ 15 200 5 10 > 15 – 20 400 20 > 20 – 25 600 30 > 25 – 30 800 40 > 30 1000 50 8 Jumlah Kelurahan/Desa ≤ 15 200 5 10 > 15 – 20 400 20 > 20 – 25 600 30 > 25 – 30 800 40 > 30 1000 50 9 Jumlah penyedia yang terdaftar di layanan pengadaan secara elektronik ≤ 50 200 5 10 > 50 – 100 400 20 > 150 – 200 600 30 > 200 – 250 800 40 > 250 1000 50 Total Skor Faktor Teknis 100 1000 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
  • 15. - 15 - NOMOR ……………… TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA NOMENKLATUR, URAIAN TUGAS, SUSUNAN ORGANISASI DAN PENGELOMPOKAN FUNGSI UKPBJ PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA I. IDENTITAS URUSAN Nama Penunjang Pemerintahan : Pengadaan Barang/Jasa Daerah : Provinsi Klasifikasi : A PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI A. KELOMPOK BAGIAN 1. Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, melaksanakan fungsi : a. Pengelolaan strategi pengadaan barang/jasa; b. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa; dan c. Pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa. 2. Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, melaksanakan fungsi : a. Pengelolaan sistem pengadaan secara elektronik; b. Pengembangan sistem informasi di lingkungan UKPBJ; dan c. Pengelolaan informasi pengadaan barang/jasa. 3. Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa, melaksanakan fungsi : a. Fasilitasi pembinaan sumber daya manusia pengadaan barang/jasa; b. Fasilitasi penguatan kelembagaan UKPBJ; dan c. Pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis pengadaan barang/jasa. B. KELOMPOK SUB BAGIAN 1. Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, terdiri dari : a. Sub Bagian Pengelolaan Strategi Pengadaan Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas : 1) Inventarisasi paket pengadaan barang/jasa. 2) Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa. 3) Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa. b. Sub Bagian Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas : 1) Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan. 2) Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa. 3) Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral.
  • 16. - 16 - 4) Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah. c. Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas : 1) Pelaksanaan pemantauan pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. 2) Pelaksanaan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. 3) Memberikan masukan hasil pemantauan dan evaluasi sebagai bahan penyusunan strategi pengadaan barang/jasa. 2. Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, terdiri dari : a. Sub Bagian Pengelolaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik, yang melaksanakan tugas : 1) Pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem pengadaan secara elektronik) dan infrastrukturnya. 2) Pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik. 3) Fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa. b. Sub Bagian Pengembangan Sistem Informasi, yang melaksanakan tugas : 1) Identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi. 2) Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh UKPBJ. c. Sub Bagian Pengelolaan Informasi Pengadaan Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas: 1) Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah kepada masyarakat luas. 2) Pengelolaan informasi kontrak. 3) Mengumpulkan dan mendokumentasikan data barang/jasa hasil pengadaan. 4) Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan. 3. Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa, terdiri dari : a. Sub Bagian Pembinaan Sumber Daya Manusia Pengadaan Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas : 1) Pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan personel UKPBJ. 2) Pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa. 3) Pembinaan hubungan dengan para pemangku kepentingan. b. Sub Bagian Pembinaan Kelembagaan Pengadaan Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas : 1) Pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ. 2) Pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ. 3) Pengelolaan personil UKPBJ. 4) Pengembangan sistem insentif personel UKPBJ. 5) Fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan
  • 17. - 17 - secara elektronik. 6) Pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan barang/jasa pemerintah. c. Sub Bagian Pendampingan, Konsultasi, dan/atau Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa, yang melaksanakan tugas : 1) Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa. 2) Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e- katalog, e-monev, SIKaP. 3) Layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi. II. IDENTITAS URUSAN Nama Penunjang Pemerintahan : Pengadaan Barang/Jasa Daerah : Provinsi Klasifikasi : B PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI A. KELOMPOK SUB BAGIAN 1. Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, melaksanakan tugas : a. Inventarisasi paket pengadaan barang/jasa. b. Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa. c. Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa. d. Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan. e. Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa. f. Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral. g. Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah. h. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. 2. Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, melaksanakan tugas : a. Pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem pengadaan secara elektronik) dan infrastrukturnya. b. Pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik. c. Fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa. d. Identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi. e. Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh UKPBJ. f. Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah kepada masyarakat luas. g. Pengelolaan informasi kontrak. h. Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan. 3. Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa,
  • 18. - 18 - melaksanakan tugas : a. Pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan personel UKPBJ. b. Pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa. c. Pembinaan hubungan dengan para pemangku kepentingan. d. Pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ. e. Pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ. f. Pengelolaan personil UKPBJ. g. Pengembangan sistem insentif personel UKPBJ. h. Fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan secara elektronik. i. Pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan barang/jasa pemerintah. j. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa. k. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev, SIKaP. l. Layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi. III. IDENTITAS URUSAN Nama Penunjang Pemerintahan : Pengadaan Barang/Jasa Daerah : Kabupaten/Kota Klasifikasi : A PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI A. KELOMPOK SUB BAGIAN 1. Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa, melaksanakan tugas : a. Inventarisasi paket pengadaan barang/jasa. b. Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa. c. Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa. d. Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan. e. Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa. f. Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral. g. Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah. h. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. 2. Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, melaksanakan tugas : a. Pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem pengadaan secara elektronik) dan infrastrukturnya. b. Pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik. c. Fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa.
  • 19. - 19 - d. Identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi. e. Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh UKPBJ. f. Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah kepada masyarakat luas. g. Pengelolaan informasi kontrak. h. Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan. 3. Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa, melaksanakan tugas : a. Pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan personel UKPBJ. b. Pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa. c. Pembinaan hubungan dengan para pemangku kepentingan. d. Pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ. e. Pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ. f. Pengelolaan personil UKPBJ. g. Pengembangan sistem insentif personel UKPBJ. h. Fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan secara elektronik. i. Pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan barang/jasa pemerintah. j. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa. k. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev, SIKaP. l. Layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi. IV. IDENTITAS URUSAN Nama Penunjang Pemerintahan : Pengadaan Barang/Jasa Daerah : Kabupaten/Kota Klasifikasi : B PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI A. KELOMPOK SUB BAGIAN 1. Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik, melaksanakan tugas : a. Inventarisasi paket pengadaan barang/jasa. b. Pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa. c. Penyusunan strategi pengadaan barang/jasa. d. Penyiapan dan pengelolaan dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan. e. Pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa. f. Penyusunan dan pengelolaan katalog elektronik lokal/sektoral. g. Membantu perencanaan dan pengelolaan kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah. h. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah. i. Pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi
  • 20. - 20 - pengadaan barang/jasa (termasuk akun pengguna sistem pengadaan secara elektronik) dan infrastrukturnya. j. Pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik. k. Fasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa. l. Identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi. m. Pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh UKPBJ. n. Pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah kepada masyarakat luas. o. Pengelolaan informasi kontrak. p. Mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan. 2. Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa, melaksanakan tugas : a. Pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah, terutama para Pengelola Pengadaan Barang/Jasa dan personel UKPBJ. b. Pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa. c. Pembinaan hubungan dengan para pemangku kepentingan. d. Pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan UKPBJ. e. Pelaksanaan analisis beban kerja UKPBJ. f. Pengelolaan personil UKPBJ. g. Pengembangan sistem insentif personel UKPBJ. h. Fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan secara elektronik. i. Pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan barang/jasa pemerintah. j. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi proses pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Desa. k. Bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi penggunaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa pemerintah, antara lain SIRUP, SPSE, e-katalog, e-monev, SIKaP. l. Layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi. 3. Sub Bagian Pengelolaan Barang Milik Daerah, melaksanakan tugas : a. …sesuai ketentuan yang berlaku… b. … MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO