Dokumen tersebut membahas perhitungan rencana anggaran biaya yang meliputi analisis koefisien harga satuan pekerjaan, komponen biaya tenaga kerja, bahan, peralatan, biaya umum, dan total rencana anggaran biaya pelaksanaan."
1. PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
1. ANALISA KOEFISIEN HARGA SATUAN PEKERJAAN.
2. MENGHITUNG KOMPONEN BIAYA TENAGA KERJA.
3. MENGHITUNG KOMPONEN BAHAN
4. MENGHITUNG KOMPONEN BIAYA PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
5. MENGHITUNG KOMPONEN BIAYA UMUM
6. MENGHITUNG TOTAL RENCANA ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN
2. PENDAHULUAN
Secara garis besar biaya dapat dikelompokan dalam 2 kelompok yaitu
biaya langsung dan biaya tak langsung.
Biaya langsung terdiri dari :
Biaya tenaga kerja.
Biaya bahan/ material.
Biaya peralatan.
Biaya sub kontraktor.
Biaya tak langsung terdiri dari :
Biaya umum lapangan/cabang
Biaya umum kantor pusat.
3. 1. ANALISA KOEFISIEN HARGA SATUAN PEKERJAAN.
• Setiap pekerjaan akan memiliki koefisien yang berbeda
dan akan sangat bergantung dari jenis maupun kondisi
dari pekerjaan tersebut.
Umumnya setiap koefisien akan tergantung dari rentang
waktu dan volume pekerjaan serta kemudahan
operasionalnya.
4. Construction Document
1. Bill of Quantity (BoQ)
2. Technical Specification (Spek Teknis)
3. Drawings (Gambar)
4. Agreement, General & Special Condition of Contract (Surat Perjanjian, Spek
Umum & Khusus)
5. Attachments (Lampiran)
6. Addendum
7. Peraturan terkait
5. Construction Document
1. Bill of Quantity (BoQ)
2. Technical Specification (Spek Teknis)
3. Drawings (Gambar)
4. Agreement, General & Special Condition of
Contract (Surat Perjanjian, Spek Umum &
Khusus)
5. Attachments (Lampiran)
6. Addendum
7. Peraturan terkait
6. PROSES PENYUSUNAN RAP & RAB
Pemahaman
Dokumen
Perhitungan
volume
Kebutuhan
Resources
Survey
Asumsi²
Construction
Method
Analisa
Teknik
H. Sat. dasar
upah, bahan &
alat
Analisa
H. Sat. Pek.
Time Schedule
Fisik
Time Schedule
Alat
Bahan
Tenaga
Sub Kon
Biaya Umum
Proyek
R
A
P
C
a
s
h
F
l
o
w
M
a
r
k
Up
R
A
B
Pelaksanaan
Bunga
Bank
Proses Perencanaan Buku Biru / Merah Proses Penawaran P. Pelaksanaan
Pembebanan
biaya dan
laba
Proses kritis
warna merah
7. Bahan yang diperlukan untuk setiap satuan jenis pekerjaan * )
No Satuan pekerjaan
Banyaknya bahan yang
dibutuhkan Keterangan
Batu/bata Spesi
1 1m3 Pasangan batu kali 1,2 m3 0,45 m3
2. 1m3 Pasangan batu batu 450- 600 buah 0,35 m3 Tergantung ukuran dan
tebal spesi
3 1m2 Plesteran tebal 15 mm - 0.018 m3
4 1m2 Plesteran tebal 10 mm - 0.012 m3
5 1m2 Plesteran tebal 6 mm - 0,008m3
5 1m2 Siar voeg batu rai - 0.009 m3
Kebutuhan bahan dasar untuk pembuatan spesi*)
No Bahan dasar
Volume spesi basah yang
akan diproleh Keterangan
1 Koral 0.52 m3
2 Kapur ( bt Gamping) 0.55 m3
3 Semen Portland 0.76 m3 1 ltr PC = 1,25 kg
4 Tras 0.73 m3
5 Semen merah 0.745 m3
6 Pasir 0.675 m3
7 Batu krikil 0.52 m3
*)Sumber: Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Ir. J.A Mukomoko
8. Perhitungan kebutuhan bahan adukan
Contoh :
Hitung Kebutuhan bahan untuk setiap 1m3 pasangan batu kali spesi : 1PC : 4 Pasir
Perhitungan:
A.Kebutuhan batu dan spesi:
1. Batu kali : 1.2 m3
2. Spesi : 0.45 m3
B. Kebutuhan bahan dasar spesi untuk 1 P C : 4 Ps
1 m3 PC akan diperoleh = 1 x 0,76 m3 = 0.76 m3
4 m3 pasir akan diperoleh = 4 x 0.675 m3 = 2,70 m3
------------------
Jumlah = 3,46 m3
Spesi yang diperlukan 0.45 m3, sehingga kebutuhan bahan mentah
PC = 0.45/3,46 x 1 m3 x 1250 kg = 162,57 kg = 3,25 zak
Pasir = 0.45/3,46 x 4 m3 = 0,52 m3
Jadi untuk setiap 1m3 pasangan batu kali dengan spesi 1PC : 4 Ps maka diperlukan :
- Batu kali = 1.2 m3
- PC = 3,25 zak
- Pasir = 0.316 m3
Harga satuan Pekerjajaan 1 m3 Pasangan Batu kali Spesi 1 PC : 4 PS
1,2 m3 batu kali @ Rp............../m3 = Rp.........................
3,25 Zak PC @ Rp................../zak = Rp..........................
0,52 m3 @ Rp.................../m3 = Rp.........................
---------------------------------
Totall =Rp..........................
9. 1M3 PASANGAN BATU KALI , 1 PC : 4 PS
Koef Satuan Bahan Harga Bahan Biaya
1,2 m3 Batu Kali 100.000Rp 120.000Rp
3,25 zak PC 65.000Rp 211.250Rp
0,52 m3 Pasir 120.000Rp 62.400Rp
Jumlah 393.650Rp
1M3PASANGAN BATU KALI , 1PC:7PS
Koef Satuan Bahan Harga Bahan Biaya
1,2 m3 Batu Kali 100.000Rp 120.000Rp
2,05105 zak PC 65.000Rp 133.318Rp
0,574 m3 Pasir 120.000Rp 68.915Rp
Jumlah 322.233Rp
1M3 PASANGAN BATU KALI , 1PC: 8PS
Koef Satuan Bahan Harga Bahan Biaya
1,2 m3 Batu Kali 100.000Rp 120.000Rp
1,826 zak PC 65.000Rp 118.709Rp
0,584 m3 Pasir 120.000Rp 70.130Rp
Jumlah 308.839Rp
selisih 71.417Rp
Rp84.811
Rp. 84.811
10. PEKERJAAN PLESTERAN/ M2
Tebal plesteran 10 mm
Kebutuhan adukan /m2 0,012 Ka
Adukan 1 PC : 4 PSR
PC 0,67 1 0,67 m3
Psr 0,675 4 2,70 m3
Ja 3,37 m3Jumlah adukan
Kebutuhan Bahan Mentah
Bahan Ka/Ja vol m3 jumlah Satuan
PC 0,00356 1 0,0036 4,451 kg
Psr 0,00356 4 0,0142 0,014 m3
Catatan :1m3 PC = 1250 kg
Harga Satuan Pekerjaan ,1M2 Plesteran 1PC: 4PS
Koef Satuan Bahan Harga Bahan Biaya
4,451 kg PC 1.300Rp 5.786Rp
0,014 m3 Pasir 120.000Rp 1.709Rp
Jumlah 7.496Rp
Catatan:
1kg PC= Rp 65000/50 Rp. 1300
11. Perhitungan Kebutuhan Bahan / m2 Pasangan Batako ukuran 39 x 19 x 10 cm
Ukuran Batako Nominal Batako = 40 cm x 20 cm x 10 cm
Tebal spesi 10 mm
Campuran adukan 1PC : 4 PC
1 m3 PC = 0,67 m3
4 m3 PS = 2,7 m3
------------------------
3,382 m3
Ukuran Batako 39 cm x 19 cm x 10 cm
Luas /batako nominal= 0,20 x 0,40 = 0,08 m2
Luas /batako sebenarnya= 0,19 x 0,39 = 0,0741 m2
Tebal spesi 10 mm
Jumlah batako = luas dinding 1m2/ ukuran nominal luas batako = 1 m2: ( 0,4 x 0,20 ) /buah = 12,5 buah
Luas 12,5 buah batako = 12,5 x 0,39 x 0,19 = 0,9263 m3
Volume spesi yang menyelimuti batako / batako = [2 ( 0,40 ) + 2 ( 0,19)]m x 0,1 m x 1/2 x 0,01 m = 0,00059 m3
Volume spesi untuk 12,5 batako = 12,5 x 0,00059 m3 = 0,00738 m3
Kehilangan material dianggap 20 %
Kebutuhan Spesi ditambah 20 % = 0,00885 m3
12. Kebutuhan bahan mentah
Bahan Jumlah 12,5 jumlah Satuan
Batako 12,5 Buah Campuran
Adukan 0,0089 m3
PC 0,0026 m3 1 3,271 kg
Psr 0,0026 m3 4 0,010 m3
Harga Satuan Bahan 1M2 Pasangan Batako , 1PC: 4PS
Koef Satuan Bahan Harga Bahan Biaya
12,5 Buah Batako Rp.2.000 Rp.25.000
3,271 kg PC Rp.1.300 Rp. 4.252
0,010 m3 Pasir Rp.120.000 Rp. 1.256
---------------------------------------
Jumlah Rp.30.508
Catatan:
1kg PC= Rp 65000/50 Rp. 1300
13. Banyaknya bahan yang diperlukan untuk pasangan Batu kali (Bk)
dan Batu merah (Bm)*)
Perbandingan Campuran
No Bahan 1Pc : 2 Ps 1Pc : 3 Ps 1Pc : 4 Ps 1Pc :1½Kp:
4 Ps
1Pc : ½ Kp;
5 Ps
Bk Bm Bk Bm Bk Bm Bk Bm Bk Bm
1 Kapur ( Kp )
( m3 )
- - - - - - 0,067 0,047 0,051 0,04
2 m3 Semen
merah ( Sm )
- - - - - - - - - -
3 Zak. Semen
portland ( Pc)
5,29 4,12 4,07 3,15 3,26 2,54 3,00 2,34 2,56 1,99
4 m3 Pasir ( Ps) 0,43 0,33 0,49 0,38 0,52 0,41 0,48 0,38 0,51 0,40
*)Sumber: Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Ir. J.A Mukomoko
Tabel 14.
Banyaknya bahan yang dibutuhkan untuk campuran perekat plesteran tembok*)
Perbandingan campuran
No Bahan 1kp:2ps 1kp:1sm
:1 ps
1kp:1sm
: 2ps
1kp:1sm
:2½ps
1kp:1sm
: 3ps
1kp:1sm
: 5ps
1kp:2ps 1kp:3ps
1 Kapur ( Kp )
( m3 )
0,0063 0,006 0,0046 0,004 0,0036 0,0014 - -
2 m3 Semen
merah ( Sm )
- 0,006 0,0046 0,004 0,0036 - - -
3 m3 Pasir
( Ps)
0,0126 0,006 0,0092 0,010 0,0108 0,0136 0,0114 0,103
4 Zak. Semen
portland ( Pc)
- - - - - 3,40 7,14 5,40
14. Tabel.
Banyaknya bahan yang dibutuhkan untuk 1m3
beton*)
Perbandingan Campuran
No Bahan 1pc:1½ps
:2 ½kr
1ps:2ps
: 3kr
1ps:2ps
: 4kr
1ps:1½ps
: 5kr
1ps:3ps
: 6kr
1 kg. Portland Cemen (Pc) 415 340 298,50 250 212
2 m3
Pasir ( Ps ) 0,48 0,54 0,48 0,50 0,50
3 m3
Krikil ( Kr ) 0,80 0,82 0,96 1 1
*)Sumber: Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Ir. J.A Mukomoko
15. Perhitungan kebutuhan bahan untuk beton
berdasarkan kuat tekan karakteristik
Tabel
Proporsi campuran dalam Spesifikasi**)
Mutu Beton
Faktor air semen
Maksimum
Kadar semen Portland dalam
Campuran ( kg/m3)
B0 0.65 200 250
K. 175 0.55 220 300
K. 225 0.52 325 350
K. 275 0.50 340 400
*)Sumber: Analisa Biaya Proyek ( HPS-EE/OE ). Ir. Yoewono,MM
Dengan ketentuan :
Perkiraan perbandingan campuran agregat kasar dan halus:
- Agregat kasar : 60 % ( tertahan pada lubang ayakan 4.75 mm )
- Agregat halus :40 % ( lolos pada lubang ayakan 4.75 mm )
Perkiraan Kehilangan :
- Agregat : 10 – 20 %
- Semen : 5%
Contoh Perhitungan :
Kebutuhan bahan untuk beton 1 m3 mutu kelas III / K- 225
a. Berat isi beton : 2325 kg
b. Fas : 0,50
c. Ukuran agregat maks : 25 mm
d. Kadar semen : (325 + 350)/2 = 338 kg/m3
e. Berat isi agregat gabungan : 1.80
f. Faktor kehilangan semen : 1,05
g. Faktor kehilangan agregat : 1,10
16. Proporsi campuran:
Semen portland : 338/2325 x 100 % = 14.50 %
Fas : 50 %
Air : 0.5 x 14,5 % = 7,30 %
Agregat : 100 -14,50 -7,30 = 78,20 %
Agregat kasar :60% x 78,20 % = 46,90 %
Agregat halus :40% x 78,20 % = 31,30 %
Kebutuhan bahan :
Semen Portland : 14,15 % x 2325 x 1.05 = 345 kg = 6,90zak
Air : 50% x 345 = 172,50 kg
Agregat kasar : 46,90% x 2,325 x 1.2 x 1/1,8 = 0.667 m3
Agregat halus : 31,30 %x 2,325 x 1.2 x 1/1.8 = 0.445 m3
Kebutuhan bahan untuk beton /m3 dengan mutu K-225 /m3 :
Semen Portland : 6,9 zak = 345 kg
Agregat kasar : 0,667 m3
Agrgat halus : 0,445 m3
Air : 172,50
17. Perhitungan Kebutuhan Bahan Untuk Campuran Beraspal
Untuk menghitung kebutuhan masing masing bahan maka perlu ditetapkan asumsi sebagai berikut :
Perhitungan kebutuhan bahan untuk setiap1m2 laston :
Pada saat penghamparan ketebalan ditambah kurang lebi 25 % dari tebal padat
Perkiraan kehilangan bahan untuk batu pecah dan pasir masing-masing 20 %
Perkiraan kehilangan bahan untuk filler dan aspal masing-masing 5 %
Contoh :
Lapis penutup beton aspal dengan tebal padat 5 cm, dengan komposisi campuran sebagai berikut:
Batu pecah : 50 %, berat isi 1,8
Pasir : 40 % , berat isi 1,7
Filler : 5%
Aspal : 5%
Berat isi laston padat 2,3 t/m3
Batu pecah 50% = 50% x 1m2 x 0,05 m x 2,3 t/m3 x 1,2 x 1,25 x1/1,8 t/m3 = 0, 040m3
Pasir 40% = 40% x 1m2 x 0,05 m x 2,3t/m3 x 1,2 x 1,25 x1/1,7 t/m3 = 0,034m3
Filler 5% = 5 % x 1m2 x 0,05 m x 2,3t/m3 x 1,05 x 1000 kg = 6,0 kg
Aspal 5% = 5 % x 1m2 x 0,05 m x 2,3t/m3 x 1,05 x 1000 kg = 6,0 kg
Sehingga kebutuhan masing – masing bahan untuk setiap 1m2 lapis penutup laston dengan tebal padat 5 cm
adalah :
Batu pecah : 0,040 m3
Pasir : 0,030 m3
Filler : 6,0 kg
Aspal : 6,0 kg
18. Fungsi Utama:
Mengupas tanah humus
Menggali dengan kedalam tertentu
Menggali dan memindahkan dengan mendorong hasil galiaN
Produksi /jam : q x (60’/ws) x E
q = L X H
2
( m3 )
19. Fungsi Utama:
Mengupas tanah humus ( top soil )
Menggali dengan kedalam tertentu
Menggali dan memindahkan dengan mendorong
hasil galiaN
Produksi /jam (Q)/jam = q x (60’/ws) x E
Keterangan :
q = kapasitas pisau ( blade )
Ws = waktu siklus
E = faktor efisiensi
Waktu siklus (Ws) :
Waktu maju , mundur, ganti gigi
L
H
2H
Kapasitas pisau ( q) = L X ½ X H X ( 2H )
q = L X H 2 ( m3 )
Untuk menghitung produksi :
Tetapkan : 1.Jarak gusur/menuver
2.Kecepatan operasi maju/mundur
3. Waktu ganti gigi
4.Tetapkan nilai efisiensi