1. Rafidah lahir akibat pengaruh Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang berpura-pura masuk Islam dan berlebihan memuja Ali bin Abi Thalib.
2. Rafidah terbagi menjadi lebih dari 70 golongan dengan berbagai pendapat yang berbeda.
3. Mereka dianggap sesat karena meyakini sifat Al-Bada' (perubahan pendapat) pada Allah, padahal Allah Maha Sempurna.
Makalah ini membahas tentang pengertian dan pembagian bid'ah menurut perspektif al-Qur'an, hadits, dan ulama salaf. Bid'ah didefinisikan sebagai sesuatu yang baru yang tidak ada pada masa Rasulullah SAW. Bid'ah dibagi menjadi dua, yaitu bid'ah hasanah yang tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan sunnah, dan bid'ah dhalalah yang bertentangan. Pembagian ini didasarkan pada hadits yang memb
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
Penggunaan istilah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sudah ada sejak generasi pertama umat Islam untuk
menyebut mereka yang memegang teguh sunnah Nabi dan menolak bid'ah. Beberapa ulama salaf seperti Ibnu
Abbas, Ayyub as-Sikhtiyani, Sufyan ats-Tsaury, dan Fudhail bin Iyadh telah menggunakan istilah ini.
Kemudian istilah ini diikuti oleh ulama-ulama besar seperti Imam Ahmad bin Han
Mengetahui kriteria suatu hadis diperlukan untuk menentukan suatu hadis dapat digunakan untuk dalil atau tidak boleh sebab itu dalam makalah kali ini akan dibahas tentang hadis dhaif meliputi, Kriteria dan Macam-macam Hadis Dhaif, Hadis-hadis daif ditinjau dari segi terputusnya sanad Hadis-hadis daif ditinjau dari segi cacat perawi, dan Hukum Meriwayatkan dan Mengamalkan Hadis dhaif
Penulisan hadith telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW walaupun belum secara sistematik. Pada zaman sahabat dan tabi'in, penulisan hadith dilakukan secara tidak rasmi untuk tujuan memori. Pada abad ke-4 Hijrah, penulisan hadith mencapai puncak dengan munculnya banyak karya hadith.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah yang digunakan dalam pengajian hadis. Terdapat penjelasan mengenai istilah sanad, isnad, musnad, musnid, rawi, matan, dan istilah-istilah lainnya. Juga disebutkan beberapa kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta para perawi hadis terkenal.
Tulisan ini membahas definisi dan cakupan istilah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) sebagai paham keislaman yang inklusif dan toleran menurut pandangan para ulama. Tulisan menjelaskan bahwa pengertian Aswaja tidak jelas karena tidak disebutkan secara tegas dalam al-Quran dan Hadis, sehingga para ulama memberikan definisi yang berbeda-beda. Tulisan ini juga menjelaskan etimologi istilah Aswaja dan perbed
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan perbedaan pendapat ulama tentang tanggal terjadinya Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, dengan lebih dari 10 pendapat yang berbeda
2. Tidak ada dalil pasti dari Al Quran atau hadits yang menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun pasti terjadinya peristiwa tersebut
3. Ulama Syiah secara konsisten menyatakan bahwa
1. Rafidah lahir akibat pengaruh Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang berpura-pura masuk Islam dan berlebihan memuja Ali bin Abi Thalib.
2. Rafidah terbagi menjadi lebih dari 70 golongan dengan berbagai pendapat yang berbeda.
3. Mereka dianggap sesat karena meyakini sifat Al-Bada' (perubahan pendapat) pada Allah, padahal Allah Maha Sempurna.
Makalah ini membahas tentang pengertian dan pembagian bid'ah menurut perspektif al-Qur'an, hadits, dan ulama salaf. Bid'ah didefinisikan sebagai sesuatu yang baru yang tidak ada pada masa Rasulullah SAW. Bid'ah dibagi menjadi dua, yaitu bid'ah hasanah yang tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan sunnah, dan bid'ah dhalalah yang bertentangan. Pembagian ini didasarkan pada hadits yang memb
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
Penggunaan istilah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sudah ada sejak generasi pertama umat Islam untuk
menyebut mereka yang memegang teguh sunnah Nabi dan menolak bid'ah. Beberapa ulama salaf seperti Ibnu
Abbas, Ayyub as-Sikhtiyani, Sufyan ats-Tsaury, dan Fudhail bin Iyadh telah menggunakan istilah ini.
Kemudian istilah ini diikuti oleh ulama-ulama besar seperti Imam Ahmad bin Han
Mengetahui kriteria suatu hadis diperlukan untuk menentukan suatu hadis dapat digunakan untuk dalil atau tidak boleh sebab itu dalam makalah kali ini akan dibahas tentang hadis dhaif meliputi, Kriteria dan Macam-macam Hadis Dhaif, Hadis-hadis daif ditinjau dari segi terputusnya sanad Hadis-hadis daif ditinjau dari segi cacat perawi, dan Hukum Meriwayatkan dan Mengamalkan Hadis dhaif
Penulisan hadith telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW walaupun belum secara sistematik. Pada zaman sahabat dan tabi'in, penulisan hadith dilakukan secara tidak rasmi untuk tujuan memori. Pada abad ke-4 Hijrah, penulisan hadith mencapai puncak dengan munculnya banyak karya hadith.
Dokumen tersebut membahas tentang istilah-istilah yang digunakan dalam pengajian hadis. Terdapat penjelasan mengenai istilah sanad, isnad, musnad, musnid, rawi, matan, dan istilah-istilah lainnya. Juga disebutkan beberapa kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim serta para perawi hadis terkenal.
Tulisan ini membahas definisi dan cakupan istilah Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) sebagai paham keislaman yang inklusif dan toleran menurut pandangan para ulama. Tulisan menjelaskan bahwa pengertian Aswaja tidak jelas karena tidak disebutkan secara tegas dalam al-Quran dan Hadis, sehingga para ulama memberikan definisi yang berbeda-beda. Tulisan ini juga menjelaskan etimologi istilah Aswaja dan perbed
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan perbedaan pendapat ulama tentang tanggal terjadinya Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, dengan lebih dari 10 pendapat yang berbeda
2. Tidak ada dalil pasti dari Al Quran atau hadits yang menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun pasti terjadinya peristiwa tersebut
3. Ulama Syiah secara konsisten menyatakan bahwa
Teks tersebut membahas tentang ilmu rijal al-hadits yang mencakup definisi, urgensitas, munculnya, cabang-cabang, dan kitab-kitab terkait ilmu ini. Ilmu rijal al-hadits membahas keadaan para periwayat hadis meliputi kelahiran, kematian, guru, murid, dan lainnya yang berkaitan dengan sejarah mereka. Ilmu ini muncul untuk mengetahui kebenaran hadis-hadis Nabi karena maraknya fitnah dan penye
Dokumen tersebut membahas mengenai beberapa topik seperti definisi bid'ah, pandangan ulama tentang bid'ah, bacaan surah Yasin pada malam Jumaat, penanaman pokok di atas kuburan, dan kesimpulan mengenai topik-topik tersebut.
Panduan Evaluasi Sholat dan Hadits Shahih - Mengevaluasi Cara Sholat KitaHary HarysMatta
Dokumen tersebut membahas tentang panduan sholat berdasarkan hadits shahih. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian hadits dan jenis-jenisnya, proses pembukuannya, validitas hadits, serta tata cara melaksanakan sholat sesuai sunnah Rasulullah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sahabat, cara mengetahui sahabat, dan pendapat ulama tentang keadilan sahabat. Sahabat didefinisikan sebagai orang yang bertemu dengan Nabi dalam keadaan beriman dan meninggal dalam keadaan Islam. Cara mengetahui seseorang sebagai sahabat melalui khabar mutawatir, masyhur, pernyataan sahabat lain, atau pengakuan sendiri. Ada dua pendapat tentang keadil
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sifat dan akhlak Imam Al-Bukhari dalam kajian hadis, khususnya kesungguhannya yang tinggi dalam menghafal hadis.
Hadits maudlu' adalah hadits palsu yang dibuat oleh pendusta dengan tujuan politik, merusak Islam, atau fanatisme. Beberapa cara mengetahui hadits maudlu' adalah bertentangan dengan Alquran, berlebihan dalam pahala, dan pengakuan si pembuat. Para ulama ahli hadits berupaya menyingkap dan menjelaskan hadits maudlu' untuk menjaga kemurnian ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pujian hanya untuk Allah, petunjuk dari Muhammad, dan kesesatan yang berasal dari perbuatan yang dibuat-buat. Dokumen ini juga mengutip hadis dari Imam An-Nasa'i yang membahas tentang kesesatan yang akan memasuki neraka.
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran dalam Islam, khususnya yang tergolong sesat. Disebutkan terdapat 72 aliran sesat yang terbagi atas beberapa kelompok seperti Syiah, Khawarij, Mu'tazilah, dan lainnya.
2. Ahlussunnah wal Jamaah dijelaskan sebagai golongan yang mengikuti ajaran dan amalan Nabi beserta sahabat-sahabatnya. Terdapat delapan kelompok dalam
1) Bid'ah didefinisikan sebagai sesuatu yang baru tanpa contoh sebelumnya atau memperbaharui agama tanpa dasar.
2) Ulama membagi bid'ah menjadi dua, yaitu bid'ah hasanah (yang baik) dan bid'ah sayyiah (yang buruk).
3) Contoh bid'ah hasanah meliputi shalat berjamaah taraweh dan aktivitas keagamaan baru lainnya yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Dokumen tersebut membahas pandangan Syiah terhadap keaslian Al-Quran dan membantah klaim Syiah bahwa Al-Quran saat ini telah mengalami perubahan. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa para ulama muslim sepakat bahwa Al-Quran yang ada saat ini asli dan tidak ada tambahan atau pengurangan, dan mengutip pendapat beberapa ulama salaf yang mengkafirkan siapa saja yang menyangkal keaslian Al-Quran.
Buku koreksi i'tiqad ahlus sunnah sirojuddin abbasyanto abdulah
Berikut ringkasan singkat dalam 3 kalimat atau kurang dari dokumen tersebut:
KH. Sirajuddin Abbas menuduhkan Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa Allah duduk di atas arsy seperti manusia duduk. Koreksi diberikan dengan menjelaskan pendapat sebenarnya Ibnu Taimiyah dan mencontohkan hadis yang menunjukkan Allah berada di atas langit. Hadis ini menjadi dalil bahwa keimanan seseorang tergantung
Dokumen tersebut merangkum pendapat-pendapat Imam Syafi'i tentang pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan meninggalkan pendapatnya sendiri jika bertentangan dengan hadits shahih. Imam Syafi'i menganjurkan umat Islam untuk bermadzhab kepada Nabi, mengikuti hadits shahih meski berbeda dengan pendapatnya, dan meninggalkan pendapatnya jika bertentangan dengan hadits. Beliau juga meminta murid
Syi'ah & gerakannya di malaysia mac 2011Hifni Farhati
Dokumen tersebut membahas tentang Syi'ah dan gerakannya di Malaysia. Ia menjelaskan pengenalan Syi'ah, sejarah perkembangannya, perpecahan dalam kelompok Syi'ah, pandangan ulama terhadap Syi'ah, serta kehadiran Syi'ah di Malaysia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban mengenai berbagai persoalan fiqih yang diajukan melalui SMS, majelis ta'lim, dan internet berdasarkan Al Quran dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat, tabi'in, dan para imam Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Sirah nabawiyah muhammad said ramadhan al buttiAnggit T A W
Teks tersebut membahas pentingnya mempelajari Sirah Nabi untuk memahami Islam secara utuh. Ia juga menjelaskan sumber-sumber Sirah Nabi seperti Al-Quran, hadis shahih, dan kitab-kitab sejarah. Selanjutnya teks tersebut membahas mengapa Arabia dipilih sebagai tempat kelahiran Islam dengan menggambarkan kondisi peradaban di berbagai belahan dunia pada saat itu.
Ibnu Taimiyah dikritik kerana pandangan-pandangannya yang menyeleweng dan tidak selari dengan iktikad majoriti umat Islam. Dia dituduh menyeleweng dalam isu-isu akidah seperti mengatakan makhluk wujud sejak azali, menyifatkan had pada Allah, mengatakan Allah duduk dan mempunyai arah, serta mengatakan wujud itu mesti berjirim. Pandangan-pandangannya ini dinafikan oleh ulama-ul
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D
Wen4D adalah pilihan situs judi slot terbaik di Indonesia dan terpercaya yang menghadirkan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para pemain yang bergabung. Sistem game yang kami sajikan 100% fairplay di mana artinya memang tidak ada campur tangan pihak manapun yang menentukan kemenangan.
Link Alternatif : https://heylink.me/WEN4D.com/
More Related Content
Similar to Qqqpqppqpqpqpqpqpqpqqqqqqqkkkqpqoqjqjqjqjq
Teks tersebut membahas tentang ilmu rijal al-hadits yang mencakup definisi, urgensitas, munculnya, cabang-cabang, dan kitab-kitab terkait ilmu ini. Ilmu rijal al-hadits membahas keadaan para periwayat hadis meliputi kelahiran, kematian, guru, murid, dan lainnya yang berkaitan dengan sejarah mereka. Ilmu ini muncul untuk mengetahui kebenaran hadis-hadis Nabi karena maraknya fitnah dan penye
Dokumen tersebut membahas mengenai beberapa topik seperti definisi bid'ah, pandangan ulama tentang bid'ah, bacaan surah Yasin pada malam Jumaat, penanaman pokok di atas kuburan, dan kesimpulan mengenai topik-topik tersebut.
Panduan Evaluasi Sholat dan Hadits Shahih - Mengevaluasi Cara Sholat KitaHary HarysMatta
Dokumen tersebut membahas tentang panduan sholat berdasarkan hadits shahih. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian hadits dan jenis-jenisnya, proses pembukuannya, validitas hadits, serta tata cara melaksanakan sholat sesuai sunnah Rasulullah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sahabat, cara mengetahui sahabat, dan pendapat ulama tentang keadilan sahabat. Sahabat didefinisikan sebagai orang yang bertemu dengan Nabi dalam keadaan beriman dan meninggal dalam keadaan Islam. Cara mengetahui seseorang sebagai sahabat melalui khabar mutawatir, masyhur, pernyataan sahabat lain, atau pengakuan sendiri. Ada dua pendapat tentang keadil
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sifat dan akhlak Imam Al-Bukhari dalam kajian hadis, khususnya kesungguhannya yang tinggi dalam menghafal hadis.
Hadits maudlu' adalah hadits palsu yang dibuat oleh pendusta dengan tujuan politik, merusak Islam, atau fanatisme. Beberapa cara mengetahui hadits maudlu' adalah bertentangan dengan Alquran, berlebihan dalam pahala, dan pengakuan si pembuat. Para ulama ahli hadits berupaya menyingkap dan menjelaskan hadits maudlu' untuk menjaga kemurnian ajaran Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang pujian hanya untuk Allah, petunjuk dari Muhammad, dan kesesatan yang berasal dari perbuatan yang dibuat-buat. Dokumen ini juga mengutip hadis dari Imam An-Nasa'i yang membahas tentang kesesatan yang akan memasuki neraka.
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aliran dalam Islam, khususnya yang tergolong sesat. Disebutkan terdapat 72 aliran sesat yang terbagi atas beberapa kelompok seperti Syiah, Khawarij, Mu'tazilah, dan lainnya.
2. Ahlussunnah wal Jamaah dijelaskan sebagai golongan yang mengikuti ajaran dan amalan Nabi beserta sahabat-sahabatnya. Terdapat delapan kelompok dalam
1) Bid'ah didefinisikan sebagai sesuatu yang baru tanpa contoh sebelumnya atau memperbaharui agama tanpa dasar.
2) Ulama membagi bid'ah menjadi dua, yaitu bid'ah hasanah (yang baik) dan bid'ah sayyiah (yang buruk).
3) Contoh bid'ah hasanah meliputi shalat berjamaah taraweh dan aktivitas keagamaan baru lainnya yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Dokumen tersebut membahas pandangan Syiah terhadap keaslian Al-Quran dan membantah klaim Syiah bahwa Al-Quran saat ini telah mengalami perubahan. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa para ulama muslim sepakat bahwa Al-Quran yang ada saat ini asli dan tidak ada tambahan atau pengurangan, dan mengutip pendapat beberapa ulama salaf yang mengkafirkan siapa saja yang menyangkal keaslian Al-Quran.
Buku koreksi i'tiqad ahlus sunnah sirojuddin abbasyanto abdulah
Berikut ringkasan singkat dalam 3 kalimat atau kurang dari dokumen tersebut:
KH. Sirajuddin Abbas menuduhkan Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa Allah duduk di atas arsy seperti manusia duduk. Koreksi diberikan dengan menjelaskan pendapat sebenarnya Ibnu Taimiyah dan mencontohkan hadis yang menunjukkan Allah berada di atas langit. Hadis ini menjadi dalil bahwa keimanan seseorang tergantung
Dokumen tersebut merangkum pendapat-pendapat Imam Syafi'i tentang pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan meninggalkan pendapatnya sendiri jika bertentangan dengan hadits shahih. Imam Syafi'i menganjurkan umat Islam untuk bermadzhab kepada Nabi, mengikuti hadits shahih meski berbeda dengan pendapatnya, dan meninggalkan pendapatnya jika bertentangan dengan hadits. Beliau juga meminta murid
Syi'ah & gerakannya di malaysia mac 2011Hifni Farhati
Dokumen tersebut membahas tentang Syi'ah dan gerakannya di Malaysia. Ia menjelaskan pengenalan Syi'ah, sejarah perkembangannya, perpecahan dalam kelompok Syi'ah, pandangan ulama terhadap Syi'ah, serta kehadiran Syi'ah di Malaysia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut berisi kumpulan pertanyaan dan jawaban mengenai berbagai persoalan fiqih yang diajukan melalui SMS, majelis ta'lim, dan internet berdasarkan Al Quran dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat, tabi'in, dan para imam Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Sirah nabawiyah muhammad said ramadhan al buttiAnggit T A W
Teks tersebut membahas pentingnya mempelajari Sirah Nabi untuk memahami Islam secara utuh. Ia juga menjelaskan sumber-sumber Sirah Nabi seperti Al-Quran, hadis shahih, dan kitab-kitab sejarah. Selanjutnya teks tersebut membahas mengapa Arabia dipilih sebagai tempat kelahiran Islam dengan menggambarkan kondisi peradaban di berbagai belahan dunia pada saat itu.
Ibnu Taimiyah dikritik kerana pandangan-pandangannya yang menyeleweng dan tidak selari dengan iktikad majoriti umat Islam. Dia dituduh menyeleweng dalam isu-isu akidah seperti mengatakan makhluk wujud sejak azali, menyifatkan had pada Allah, mengatakan Allah duduk dan mempunyai arah, serta mengatakan wujud itu mesti berjirim. Pandangan-pandangannya ini dinafikan oleh ulama-ul
Wen4D Daftar Situs Slot Gacor Gampang Maxwin Terbaru Hari IniWen4D
Wen4D adalah pilihan situs judi slot terbaik di Indonesia dan terpercaya yang menghadirkan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para pemain yang bergabung. Sistem game yang kami sajikan 100% fairplay di mana artinya memang tidak ada campur tangan pihak manapun yang menentukan kemenangan.
Link Alternatif : https://heylink.me/WEN4D.com/
WA 081388333722 Jual Dildo Penis IKat Pinggang Di Surabaya Codajongshopp
WA 081–388–333–722 JUAL VAGINA SENTER ELEKTRIK ALAT BANTU SEKS PRIA DI SURABAYA COD
SIAP ANTAR / COD : SURABAYA, SIDOARJO, MOJOKERTO
KUNJUNGI TOKO KAMI DI : TOKO AJONG VITALITASS JL. RAYA KLETEK NO.112 TAMAN SIDOARJO ( sebrang BRI kletek / sebelah jualan bambu )
2. 2
Terjemahan dan Arti اقَّرُف
di Kamus Istilah Semua
Indonesia Arab
terpisah, perpisahan,
keberangkatan, meninggalkan,
ucapan selamat jalan [Umum]
اقَرِف
1
perpisahan
[Quran]
ََرِف
اق
3. Siapa mu’allif ?
ditulis oleh ulama bermazhab Asy’ari
dalam aqidah, dan Syafi’i dalam fiqih,
bernama Abu Manshur
Abdul Qahir al-Baghdadi
(w. 429 H),
5. 5
sebagai uraian terhadap hadits yang
berbicara soal terpecahnya umat
Islam dalam tujuh puluh tiga firqah
(sekte)
Hanya satu yang selamat
menjabarkan semua
sekte yang
berkembang.
8. 8
“siapa umat Islam”
“siapa orang yang
bisa diberi predikat
Muslim.”
Imam Abdul Qahir al-Baghdadi mengatakan,
terjadi perbedaan pendapat mengenai siapa
yang secara umum bisa disebut beragama
Islam.
9. 9
Imam Abdul Qahir al-Baghdadi
mengatakan, terjadi perbedaan
pendapat mengenai siapa yang
secara umum bisa disebut
beragama Islam.
11. Pembahasan pertama
11
al-Baghdadi mencoba mengurai tranmisi
(sanad) hadits tentang perpecahan. Menurut
penelitiannya, ada banyak sahabat yang
meriwayatkan hadits tersebut dari Nabi Saw.
Di antaranya ialah Anas bin Malik, Abu
Hurairah, Abu Darda, Jabir, Abu Sa’id al-
Khudri, Ubay bin Ka’b, Abdullan bin Amr bin
al-Ash, Abu Umamah, dan Watsilah bin al-
Asyfa’. Sedangkan generasi setelah sahabat
banyak yang meriwayatkan hadits tersebut
dari para sahabat. [H. 16-17].
12. 12
Menurut al-Baghdadi, bahwa perpecahan
yang dimaksud dalam prediksi Nabi
adalah perpecahan dalam arti perbedaan
mengenai ushul ad-din bukan perbedaan
dalam masalah cabang-cabang fiqh.
Sebab, menurutnya, para fuqaha`
meskipun berselisih dalam soal furu’
tetapi mereka bersepakat dalam hal yang
menyangkut ushul ad-din. [H. 17].
13. 13
secara implisit berpandangan bahwa perbedaan pendapat
para fuqaha` dalam soal furu’ tidak berdampak pada
penyesatan terhadap mereka. Meskipun mereka salah
dalam berpendapat. Sebab, dalam soal ushul ad-din mereka
bersepakat
14. Place your screenshot here
14
Al-Baghdadi mencoba membahas tentang
bagaimana terjadinya perpecahan umat
sehingga mencapai tujuh puluh tiga sekte.
Pembahasan kedua,
Menurut nya :Peristiwa awal yang menimbulkan perselisihan antara
umat Islam adalah kematian Nabi saw. Sebagian ada yang menganggap
bahwa Nabi saw tidaklah wafat, ia hanya dianggkat Allah swt ke langit
sebagaimana yang terjadi pada nabi Isa as. Sebagian lagi mengatakan
bahwa Nabi saw telah wafat.
15. 15
Perselisihan ini kemudian dapat diselesaikan oleh Abu
Bakar ra seraya berkata, “man kana ya’budu
muhammadan fa inna muhammadan qad mata wa man
kana ya’budu rabba muhammad fa innahu hayyun la
yamut”
(Barang siapa yang menyembah Muhammad maka
sesungguhnya ia telah wafat, dan barang siapa yang
menyembah Tuhan Muhammad maka
sesungguhnya Ia adalah Dzat Yang Maha Hidup dan
tidak akan pernah mati).
16. 16
Jadi, Al-Asy’ari melihat bahwa perselisihan umat Islam pada
dasarnya bermula dari persoalan politis, yaitu menyangkut soal
imamah atau kepempinan. Sedang al-Baghdadi melihat bahwa
perselisihan itu berangkat dari persoalan teologis, yaitu tentang
apakah Nabi telah wafat atau memang ia tidak wafat tetapi diangkat
oleh Allah ke langit sebagaimana nabi Isa as.
Abu al-Hasan al-Asy`ari yang menyatakan bahwa
awal mula timbulnya perselisihan dalam umat Islam
adalah soal imamah. [Abu al-Hasan al-
Asy’ari, Maqalat al-Islamiyyin,
17. 17
Menguraikan pandangan atau keyakinan
pelbagai sekte yang tersesat dan menjelaskan tentang
kekeliruan pandangan mereka.
Di antaranya adalah pandangan sekte Rafidhah,
Khawarij, Mu’tazilah, Qadariyah, Murji`ah,
Najjariyyah, dan lainnya. Pada bagian ini al-Baghdadi
membeberkan aliran sempalan dari sekte-gologan
tersebut secara ringkas dan padat sehingga
memudahkan kepada para pembaca untuk mengkajinya.
Pembahasan ketiga
18. 18
Menguraikan tentang sekte yang berafiliasi
pada Islam tetapi pada sebenarnya bukan
termasuk dari sekte Islam.
Pembahasan
keempat
19. 19
Dalam bagian ini al-Baghdadi menguraikan kembali
perbedaan para teolog Islam (mutakallimin) mengenai siapa yang
disebut atau diketegorikan sebagai umat Islam.
Salah satu sekte yang dianggap berafiliasi kepada Islam
tetapi sebenarnya bukan Islam adalah Saba`iyyah, yaitu pengikut
Abdullah bin Saba yang memposisikan sahabat Ali KW.dengan
sangat berlebihan sehingga ia dianggap sebagai nabi. Bahkan sikap
Abdullah bin Saba tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi ia malah
semakin jauh mengkultuskan sahabat Ali kw dengan
menganggapnya sebagai Tuhan. [H. 335].
21. 21
BAB KE 1
JUMLAH HADITS TENTANG TERPECAHNYA -
UMMAT ISLAM
Apabila kita kumpulkan hadits-hadits tentang terpecahnya
ummat menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan dan satu golongan
yang masuk Surga, lebih kurang ada lima belas hadits yang
diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh Imam Ahli Hadits dari 14
(empat belas) orang Shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Yaitu :
22. 22
1. Abu Hurairah r.a
2. Mu’awiyah bin Abi Sufyan r.a
3. Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash r.a
4. ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘r.a
5. Abu Umamah al-Bahili ra.
6. Abdullah bin Mas’ud ra.
7. Jabir bin ‘Abdillah ra
8. Sa’ad bin Abi Waqqash ra
23. 23
9. Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu.
10.Watsilah bin Asqa’
11. Amr bin ‘Auf al-Muzani ra
12. Ali bin Abi Thalib r.a
13. Abu Musa al-Asy’ari
14. Anas bin Malik radhiyallahu ‘
25. 25
1. Abu Dawud, Kitab as-Sunnah, I-Bab Syarhus Sunnah no. 4596, dan lafazh hadits di atas
adalah lafazh Abu Dawud.
2. At-Tirmidzi, Kitabul Iman, 18-Bab Maa Jaa-a fiftiraaqi Haadzihil Ummah, no. 2778 dan ia
berkata: “Hadits ini hasan shahih.” (Lihat kitab Tuhfatul Ahwadzi VII/397-398.)
3. Ibnu Majah, 36-Kitabul Fitan, 17-Bab Iftiraaqil Umam, no. 3991.I
4. Imam Ahmad, dalam kitab Musnad II/332, tanpa menyebutkan kata “Nashara.
5. ”Al-Hakim, dalam kitabnya al-Mustadrak, Kitabul Iman I/6, dan ia berkata: “Hadits ini
banyak sanadnya, dan berbicara tentang masalah pokok agama.
26. 26
1. Ibnu Hibban, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Mawaariduzh Zhamaan, 31-Kitabul Fitan,
4-Bab Iftiraqil Ummah, hal. 454, no. 1834.
2. Abu Ya’la al-Maushiliy, dalam kitabnya al-Musnad: Musnad Abu Hurairah, no. 5884 (cet. Daarul
Kutub Ilmiyyah, Beirut).
3. Ibnu Abi ‘Ashim, dalam kitabnya as-Sunnah, 19-Bab Fii ma Akhbara bihin Nabiyyu -Shallallaahu
‘alaihi wa sallam- anna Ummatahu Sataftariqu, I/33, no. 66.
4. Ibnu Baththah, dalam kitab Ibanatul Kubra: Bab Dzikri Iftiraaqil Umam fii Diiniha, wa ‘ala kam
Taftariqul Ummah? I/374-375 no. 273 tahqiq Ridha Na’san Mu’thi.
5. Al-Ajurri, dalam kitab asy-Syari’ah: Bab Dzikri Iftiraqil Umam fii Diinihi, I/306 no. 22, tahqiq Dr.
‘Abdullah bin ‘Umar bin Sulaiman ad-Damiiji.
27. 27
a. Muhammad bin ‘Amr bin ‘Alqamah bin Waqqash al-
Allaitsiy.
Perawi
Hadist
1. Imam Abu Hatim berkata: “Ia baik haditsnya, ditulis haditsnya
dan dia adalah seorang Syaikh (guru).
2. ”Imam an-Nasa-i berkata: “Ia tidak apa-apa (yakni boleh
dipakai), dan ia pernah berkata bahwa Muhammad bin ‘Amir
adalah seorang perawi yang tsiqah.
3. ”Imam adz-Dzahabi berkata: “Ia adalah seorang Syaikh yang
terkenal dan hasan haditsnya.
4. ”Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata: “Ia seorang perawi
yang benar, hanya padanya ada beberapa kesalahan.”(Lihat
al-Jarhu wat Ta’dilu VIII/30-31, Mizaanul I’tidal III/ 673 no.
8015, Tahdzibut Tahdzib IX/333-334, Taqribut Tahdzib II/119
no. 6208.)
28. 28
Perawi
Hadist
b. Abu Salamah, yakni ‘Abdurrahman bin ‘Auf :
Beliau adalah seorang perawi yang tsiqah,
Abu Zur’ah berkata : “Ia seorang perawi yang
tsiqah.”(Lihat Tahdzibut Tahdzib XII/115, Taqribut
Tahdzib II/409 no. 8177.)
29. 29
Hadits di atas derajatnya hasan, karena terdapat
Muhammad bin ‘Amr, akan tetapi hadits ini menjadi
shahih karena banyak syawahidnya.
Derajat Hadits
Imam at-Tirmidzi berkata: “Hadits ini
hasan shahih.
Imam al-Hakim berkata: “Hadits ini shahih menurut
syarat Muslim dan keduanya (yakni al-Bukhari dan
Muslim) tidak meriwayatkannya.” Dan al-Hafizh adz-
Dzahabi pun menyetujuinya. (Lihat al-Mustadrak
Imam al-Hakim: Kitaabul ‘Ilmi I/128.)
30. 30
Ibnu Hibban dan Imam asy-Syathibi telah
menshahihkan hadits di atas dalam kitab al-
I’tisham (II/189).
Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany juga
telah menshahihkan hadits di atas dalam kitab
Silsilah Ahaadits ash-Shahiihah no. 203 dan kitab
Shahih at-Tirmidzi no. 2128.
32. 32
Dari Abu ‘Amir al-Hauzaniy ‘Abdillah bin Luhai, dari Mu’awiyah bin Abi
Sufyan, bahwasanya ia (Mu’awiyah) pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia
berkata: “Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda, “Ketahuilah
sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani)
terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan sesungguhnya ummat ini
akan berpecah belah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, (adapun) yang
tujuh puluh dua akan masuk Neraka dan yang satu golongan akan masuk
Surga, yaitu “al-Jama’ah.”
33. 33
Keterangan:
Hadits ini diriwayatkan oleh :
1. Abu Dawud, Kitabus Sunnah Bab Syarhus Sunnah no.
4597, dan lafazh hadits di atas adalah dari lafazh-nya.
2. Ad-Darimi, dalam kitab Sunan-nya (II/241) Bab fii Iftiraqi
Hadzihil Ummah.
3. Imam Ahmad, dalam Musnad-nya (IV/102).
4. Al-Hakim, dalam kitab al-Mustadrak (I/128).
5. Al-Ajurri, dalam kitab asy-Syari’ah (I/314-315 no.
29)Referensi :
34. 34
1. Ibnu Abi ‘Ashim, dalam Kitabus Sunnah, (I/7) no. 1-2.
2. Ibnu Baththah, dalam kitab al-Ibaanah ‘an Syari’atil Firqah an-Najiyah
(I/371) no. 268, tahqiq Ridha Na’san Mu’thi, cet.II Darur Rayah 1415
H.
3. Al-Lalikaa-iy, dalam kitab Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunah wal
Jama’ah (I/113-114) no. 150, tahqiq Dr. Ahmad bin Sa’id bin Hamdan
al-Ghaamidi, cet. Daar Thay-yibah th. 1418 H.
4. Al-Ashbahani, dalam kitab al-Hujjah fii Bayanil Mahajjah pasal Fii
Dzikril Ahwa’ al-Madzmumah al-Qismul Awwal I/107 no. 16.
Semua Ahli Hadits di atas telah meriwayatkan dari jalan :Shafwan bin ‘Amr, ia
berkata: “Telah menceritakan kepadaku Azhar bin ‘Abdillah al-Hauzani dari Abu
‘Amr ‘Abdullah bin Luhai dari Mu’awiyah.
35. 35
Perawi
HaditsReferensi
Shafwan bin ‘Amr bin Haram as-Saksaki, ia telah dikatakan
tsiqah oleh Imam al-‘Ijliy, Abu Hatim, an-Nasa-i, Ibnu Sa’ad,
Ibnul Mubarak dan lain-lain.
Azhar bin ‘Abdillah al-Harazi, ia telah dikatakan tsiqah oleh al-‘Ijliy dan Ibnu
Hibban. Al-Hafizh adz-Dzahabi berkata: “Ia adalah seorang Tabi’in dan
haditsnya hasan.” Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Ia shaduq (orang yang
benar) dan ia dibicarakan tentang Nashb.” (Lihat Mizaanul I’tidal I/173,
Taqribut Tahdzib I/75 no. 308, ats-Tsiqat hal. 59 karya Imam al-‘Ijly dan kitab
ats-Tsiqat IV/38 karya Ibnu Hibban.)
Abu Amir al-Hauzani ialah Abu ‘Amir ‘Abdullah bin Luhai.
36. 36
Derajat Hadits
Derajat hadits di atas adalah hasan, karena ada seorang
perawi yang bersnama Azhar bin ‘Abdillah, akan tetapi
hadits ini naik menjadi shahih dengan syawahidnya.
Al-Hakim berkata: “Sanad-sanad hadits (yang banyak) ini,
harus dijadikan hujjah untuk menshahihkan hadits ini. dan
al-Hafizh adz-Dzahabi pun menyetujuinya.” (Lihat al-
Mustadrak I/128.)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Hadits ini
shahih masyhur.”(Lihat kitab Silsilatul Ahaadits ash-
Shahiihah I/405 karya Imam Muhammad Nashiruddin
al-Albany, cet. Maktabah al-Ma’arif.)
38. 38
Dari ‘Auf bin Malik, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Yahudi terpecah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, satu (golongan) masuk Surga dan yang 70
(tujuh puluh) di Neraka. Dan Nasrani terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, yang 71
(tujuh puluh satu) golongan di Neraka dan yang satu di Surga. Dan demi Yang jiwa Muhammad
berada di Tangan-Nya, ummatku benar-benar akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan,
yang satu di Surga, dan yang 72 (tujuh puluh dua) golongan di Neraka,’ Ditanyakan kepada beliau,
‘Siapakah mereka (satu golongan yang masuk Surga itu) wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Al-
Jama’ah.’
Keterangan :
Hadits ini telah diriwayatkan oleh
39. 39
1. Ibnu Majah, dalam kitab Sunan-nya Kitabul Fitan bab Iftiraaqil Umam no.
3992.
2. Ibnu Abi ‘Ashim, dalam kitab as-Sunnah I/32 no. 63.
3. Al-Lalikaa-i, dalam kitab Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunah wal Jama’ah I/113
no. 149.
Semuanya telah meriwayatkan dari jalan ‘Amr, telah menceritakan kepada
kami ‘Abbad bin Yusuf, telah menceritakan kepadaku Shafwan bin ‘Amr dari
Rasyid bin Sa’ad dari ‘Auf bin Malik.
41. 41
Ahlus Sunnah meyakini, bahwa persatuan
merupakan salah satu pokok ajaran agama mereka.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Berpegang-
teguhlah kalian dengan tali Allah, dan janganlah
kalian berpecah-belah.” (QS. Ali Imran: 103)
42. 42
Abdullah binMas’ud radhiyallahu’anhu menafsirkan,
bahwa yang dimaksud dengan ‘tali Allah’ di sini
adalah al-Jama’ah/persatuan, atsar ini diriwayatkan
oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya.
43. 43
Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah berkata, “Apabila umat
manusia kembali kepada al-Kitab dan Sunnah Rasul-Nya
shallallahu ‘alaihi wa sallam niscaya persatuan itu akan
terwujud. Sebagaimana hal itu telah terjadi pada generasi
awal umat ini, padahal mereka dahulu -sebelumnya-
berpecah-belah…”
44. 44
Syaikh Abdullah al-Ubailan hafizhahullah berkata, “Dengan
tiga perkara berikut ini, maka persatuan itu akan terlaksana;
[1] aqidah yang sahihah, [2] kembali kepada al-Kitab dan as-
Sunnah ketika berselisih, [3] taat kepada ulil amri
(umara/ulama) serta selalu menginginkan kebaikan bagi
mereka dan menasehati dengan cara yang bijak…”
47. kapankah perbedaan itu disebut
perpecahan?
Bagaimana terjadinya perpecahan?
Siapakah yang berhak memvonis
bahwa seseorang atau kelompok
tertentu telah memecah dari
jama'ah?
48. Pertama : Perpecahan adalah
bentuk perselisihan yang
sangat tajam.
Bahkan dapat dikatakan sebagai buah dari perselisihan. Banyak sekali
kasus yang membawa perselisihan ke muara perpecahan ! Meski
kadang kala perselisihan tidak mesti berujung kepada perpecahan.
Jadi, perpecahan adalah sesuatu yang lebih
dari sekedar perselisihan. Dan sudah barang tentu, tidak
semua ikhtilaf (perselisihan) disebut perpecahan.
49. Kedua : Tidak semua ikhtilaf
disebut perpecahan ! Namun
setiap perpecahan sudah pasti
ikhtilaf!
Banyak sekali persoalan yang diperdebatkan kaum muslimin termasuk
kategori ikhtilaf, dimana masing-masing pihak yang berbeda pendapat tidak
boleh memvonis kafir atau mengeluarkan salah satu pihak dari Ahlus
Sunnah wal Jama'ah.
50. Ketiga : Perpecahan hanya terjadi pada
permasalahan prinsipil, yaitu masalah ushuluddin
yang tidak boleh diperselisihkan.
Yakni masalah-masalah ushuluddin yang ditetapkan oleh nash yang qath'i, ijma atau
sesuatu yang telah disepakati sebagai manhaj (pedoman operasional) Ahlus Sunnah wal
Jama'ah. Siapa saja yang menyelisihi masalah di atas, maka ia
termasuk orang yang berpecah dari Al-Jama'ah. Adapun selain
itu, masih tergolong perkara ikhtilaf.
51. Jadi, ikhtilaf hanya terjadi dalam masalah-masalah
yang secara tabiat boleh berbeda pendapat dan boleh
berijtihad yang mana seseorang memiliki hak
berpendapat, atau masalah-masalah yang mungkin
tidak diketahui sebagian orang, atau ada unsur
paksaan dan takwil.
52. Keempat : Ikhtilaf bersumber dari
sebuah iijtihad yang disertai niat
yang lurus.
Sementara mujtahid yang benar mendapat pahala lebih banyak
lagi. Kadang kala pihak yang salah juga pantas dipuji atas
ijtihadnya. Adapun bila ikhtilaf tersebut
bermuara kepada perpecahan, tidak
syak lagi hal itu tercela.
53. Kelima : Perpecahan tidak terlepas dari
ancaman dan siksa serta kebinasaan.
Tidak demikian halnya dengan ikhtilaf walau bagaimanapun bentuk ikhtilaf yang terjadi
diantara kaum muslimin, baik akibat perbedaan dalam masalah-masalah ijtihadiyah,
atau akibat mengambil pendapat keliru yang masih bisa ditolerir, atau akibat memilih
pendapat yang salah karena ketidaktahuannya terhadap dalil-dalil sementara belum
ditegakkan hujjah atasnya, atau karena uzur, seperti dipaksa memilih pendapat yang
salah sementara orang lain tidak mengetahuinya, atau akibat kesalahan takwil yang
hanya dapat diketahui setelah ditegakkan hujjah.
55. Beberapa faktor dominan yang
juga merupakan sumber utama
penyebab terjadinya perpecahan
dari dulu hingga sekarang. Kami
akan meringkasnya sebagai
berikut. :
56. Perpecahan Adalah Bentuk
Perselisihan Yang Lebih
Tajam
1
Faktor terpenting yang memicu terjadinya perpecahan dan yang terdahsyat
efeknya terhadap umat adalah konspirasi dan makar yang dilancarkan oleh
berbagai kaum pemeluk agama, seperti kaum Yahudi, Nashrani, Shabi'un
(penyembah binatang dan dewa-dewa), Majusi dan Dahriyun (atheis).
57. Tidak Semua Perselisihan
Merupakan Perpecahan
2
Kelompok ini akan selalu ada kapan dan di mana saja. Setiap kali
muncul pemikiran nyeleneh, bid'ah atau pengikut hawa nafsu, pasti
selalu saja ada orang yang mengikutinya, baik dari kalangan
pengikut hawa nafsu ataupun orang yang punya kepentingan
pribadi. Orang-orang model begini pasti selalu ada di sepanjang
zaman, semoga Allah tidak memperbanyak jumlah mereka
58. Al farqu bainal firoq
Perpecahan Hanya Terjadi
Dalam Masalah Prinsipil
3
Kebodohan adalah salah satu faktor pemicu terjadinya perepecahan.
Kebodohan merupakan penyakit akut yang sangat sulit disembuhkan, yang
pada waktu bersamaan menciptakan atmosfir-atmosfir perpecahan.
Kebodohan yang dimaksud adalah kebodohan dalam bidang agama, baik
kebodohan dalam aspek aqidah maupun aspek syari'at. Jahil terhadap
sunnah serta kaidah-kaidah dan metodologinya.
59. Perselisihan Kadang Kala
Timbul Karena Perbedaan
Ijtihad Tidak Demikian Halnya
Perpecahan
4
Kerancuan dalam metodologi memahami agama. Berapa banyak kita temukan orang yang
memiliki ilmu pengetahuan dan banyak menelaah buku-buku, namun menempuh metodologi
memahami agama yang rancu. Sebab memahami agama memiliki metode tersendiri yang
sudah diwarisi sejak zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat, tabi'in serta
generasi Salafus Shalih dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka hingga hari ini.
Beberapa Fenomena Kerancuan
Dalam Metodologi Memahami Agama
Yang Dimaksud Adalah.:
60. Mengambil ilmu tidak dari ahlinya.
a
Salah satu fenomena kerancuan dalam metodologi memahami
agama yang merupakan sebab perpecahan umat ialah
memisahkan diri dari para ulama
e
d
b
Di antara gejala salah kaprah dalam memahami agama adalah
pelecehan kepada ulama yang dilakukan oleh sebagian orang
yang sok tahu dan sejumlah oknum juru dakwah
c
Sebagian pemuda yang berguru kepada sesama mereka, atau
kepada pelajar-pelajar yang tidak lebih pandai daripada mereka
PerpecahanMestiDiiringiDenganAncaman,Berbeda Halnya
Perselisihan
61. 5
Kurang Memahami Kaidah-Kaidah
Berselisih Pendapat
Di antara sebab-sebab perpecahan adalah
kurang memahami kaidah-kaidah
berselisih pendapat. Yang saya maksud
di sini adalah mengenal hukum-hukum berbeda
pendapat antara dua orang muslim dan efek yang
timbul di balik itu. Mana saja yang boleh
diperselisihkan dan mana yang tidak.
62. Sikap Ekstrim Dalam Agama
6
Ekstrim dan berlebih-lebihan dalam melaksanakan agama adalah
faktor terbesar mencuatnya perpecahan. Yang dimaksud
berlebih-lebihan di sini adalah mempersulit
diri sendiri dan orang lain dalam
melaksanakan hukum-hukum syari'at, atau dalam
bersikap terhadap orang lain atau bermua'amalah tanpa
mengindahkan etika-etika syariat dan kaidah-kaidah agama.
63. Bid'ah Dalam Agama
7
Salah satu sebab perpecahan adalah bid'ah. Baik bid'ah dalam masalah aqidah,
ibadah, hukum dan lain-lain. Yang intinya adalah meyakini sesuatu yang tidak terdapat
dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Atau beribadah dengan cara yang
tidak disyariatkan Allah dan Rasul-Nya, baik berupa keyakinan,
amalan maupun ucapan
64. Fanatik Golongan
8
Fanatik Golongan dengan segala macam jenisnya. Baik fanatik
madzhab, hubungan darah,
nasionalisme, suku, partai, warna kulit,
maupun yang lainnya. Yang paling parah
adalah fanatik yang terjadi di
medan dakwah
65. Filsafat dan Ideologi-ideologi Impor
9
Di antara sebab perpecahan paling dominan sejak dulu sampai sekarang adalah
banyaknya umat Islam yang terpengaruh
ideologi serta filsafat yang datang dari
negeri- negeri kafir. Apapun jenis pemikiran, ideologi dan
filsafat tersebut, tetap dinyatakan berbahaya selama berkaitan
dengan masalah agama, kebudayaan, hukum dan etika.
66. Propaganda Tajdid
[Pembaharuan Agama
10
Di antara sebab perpecahan yang terjadi setelah tiga kurun utama ialah
propaganda- propaganda tajdid (pembaharuan agama). Memang benar
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits.
Tajdid bukanlah berarti membuat-buat landasan, kaidah dan
prinsip-prinsip baru. Sebagaimana yang dikira sebagian pemikir dan penulis. Dari
waktu ke waktu selalu saja muncul musibah yang dipropagandakan beberapa orang dari
kalangan kaum muslimin sebagai tajdid dalam agama. Bahkan bisa jadi mujaddid seperti ini
merobohkan kaidah-kaidah ahli ilmu dan prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah dengan
propaganda tajdidnya itu!
67. Menganggap Remeh Usaha Memerangi Bid'ah
11
Meremehkan upaya melawan dan memerangai bid'ah di
tengah-tengah kaum muslimin. Maksudnya kadang
kala muncul sejumlah bid'ah yang tidak diketahui oleh
sebagian manusia. Akibatnya mereka meremehkan bid'ah-
bid'ah tersebut yang akhirnya menyebabkan bid'ah tersebut
makin lama makin subur dan berkembang
68. 12 Meninggalkan Amar Ma'ruf Nahi Mungkar
Salah satu faktor yang menggiring umat ke dalam jurang
perpecahan adalah meninggalkan amar ma'ruf nahi
mungkar. Meninggalkan budaya memberi nasihat
kepada para penguasa yang mengatur urusan umat
dan para imam yang berkompeten di tengah-tengah
umat.
69. 69
Syaikh Abdullah al-Ubailan hafizhahullah berkata, “Mereka -
Ahlus Sunnah- meyakini bahwa sebab utama perpecahan
adalah sikap sektarian dan suka bergolong-golongan pada diri
sebagian kaum muslimin terhadap suatu kelompok tertentu,
jama’ah tertentu, atau sosok tertentu selain Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang
mulia.”
70. 70
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-
orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka
menjadi bergolong-golongan. Maka engkau -wahai Muhammad-
tidak ikut bertanggung jawab atas mereka sedikitpun.” (QS. al-
An’am: 159).
71. 71
Masalah Politik
Imamah/kepemimipinan
perselisihan terbesar di antara umat adalah
perselisihan mengenai imamah (kepemimpinan),
kerana tidak pernah pedang dihunus dalam
Islam dengan alasan agama sebagaimana
(sesering) dihunus karena imamah pada setiap
zaman).
72. 72
Imamah/kepemimipinan
Awal mulanya perselisihan dipicu oleh persoalan
politik yang ada kaitannya dengan peristiwa
terbunuhnya Utsman bin Affan yang berbuntut
pada penolakan Muawiyah atas kekhalifahan Ali
bin Abi Thalib, juga mengenai ilmu kalam yang
muncul pertama kali adalah persoalan siapa
yang disebut keluar dari agama Islam dan siapa
yang tetap beragama Islam.
73. 73
perang Shiffin yaitu perang antara kubu
Ali dengan kubu Mu’awiyah
AKIBAT
terjadilah perang Jamal yaitu perang
antara kubu Ali dengan kubu Aisyah
74. 74
KHAWARIJ
MURJI’AH
SYIAH
Ialah suatu sekte atau aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar
meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali
yang menerima arbitrase (tahkim) dalam perang Shiffin pada tahun
37H/648 M, dengan kelompok bughat (pemberontak) Muawiyah bin Abi
Sufyan mengenai persengketaan khilafah.
orang yang menunda akan penjelasan kedudukan seseorang yang
bersengketa yakni Ali dan Muawiyah serta pendukungnya masing-
masing hingga hari kiamat kelak.
orang-orang yang tetap mendukung dan mencintai Ali dan
keluarganya
75. 75
Perbedaan perselisihan (al-Ikhtilaf) dan
perpecahan (al-Iftiraq)
Iftiraaq lebih buruk
dari ikhtilaf,
1
Karena khilaf terkadang sampai pada batasan iftiraaq dan kadang
tidak sampai. Kalau demikian iftiraq adalah ikhtilaf plus.
76. 2
Tidak semua ikhtilaf adalah iftiraaq,
namun semua iftiraaq adalah ikhtilaf
Banyak masalah-masalah yang diperselisihkan kaum muslimin adalah termasuk
masalah khilafiyah dan tidak boleh menghukumi orang yang menyekisihnya
dengan kekufuran, mufaaraqah dan keluar dari ahli sunnah.
77. ftiraaq tidak terjadi kecuali
pada masalah pokok yang inti
3
seperti ushul agama yang tidak dibolehkan khilaf padanya dan yang
sudah ditetapkan dengan nash qath’i atau ijma’ atau ahlusunnah tidak
pernah berselisih dalam mengamalkannya.
78. “
78
khtilaf terkadang muncul dari ijtihad
dan niat baik.
4
Yang salah mendapatkan pahala selama mencari kebenaran dan yang benar
mendapatkan lebih besar pahalanya. Bisa jadi seorang yang salah dipuji atas ijtihadnya.
Namun bila hal ini sampai batasan iftiraaq maka semuanya tercela.
81. 81
Perpecahan dalam umat ini merupakan
sunatullah yang pasti terjadi dan telah terjadi.
Adapun dasar argumentasi pernyataan ini adalah:
ا
ِتَق َرَتْف
َس َو ىَُْحِإ ىَلَع ُُ ْوُُهَيْال
َرَتْفا َو ، ًةَق ْرِف َْنيِعْب
ى َارَصَّنال ِتَق
ًةَق ْرِف َْنيِعْبَس َو ِْنيَتْنِث ىَلَع
ُةَّمُاأل ِهِذَه ُق ِ
رَتْفَتَس َو ،
ٍثَالَث ىَلَع
ًةَق ْرِف َْنيِعْبَس َو
“
Orang-orang Yahudi telah berpecah
belah dalam tujuh puluh satu kelompok
dan Nashora berpecah belah menjadi tujuh
puluh dua kelompok serta umat ini akan
pecah menjadi tujuh puluh tiga kelompok”.
(HR al-Tirmidzi).
َلْبَق َانَك ْنَم َُننُس َّنَعَبَّتُتَل
ًعا َِرذ َو ، ٍ
ْربِشِب اًْربِش ْ ُك
، ٍاع َِرذِب ا
َبَت ٍّبَض َرُْحَ ا ْوُلَخَُ ْوَل ىَّتَح
ُه ْوُمُتْع
. ((
َانْلُق
:
َر اَي
، ِهللا َل ْوُس
؟ ى َارَصَّنال َو ُُ ْوُُهَيْال
!
َلاَق
(( :
ْنَمَف
(([( ((
البخاري أخرَو
، الباري فتح ،
13/300
.
رق ، ومسل
(
2669
(]. (
؟
!
“
Sungguh jalan orang-orang sebelum
kalian akan diikuti sejengkal demi
sejengkal dan sehasta demi hasta hingga
seandainya mereka masuk lubang Dhobb
tentulah kalian akan mengikutinya. Kami
bertanya: Wahai Rasululloh apakah
yahudi dan nashrani?! Beliau menjawab:
Siapa lagi?!”
82. 82
Tipu daya dan konspirasi musuh-musuh Islam,
Kebodohan terhadap agama
Ketidak beresan dalam manhaj menerima
ilmu agama
Kezhaliman dan kedengkian
Kebid’ahan dalam agama
Sikap ekstrim dalam agama
1
2
3
4
5
6
SEBAB SEBAB PERPECAHAN
Meniru dan mengekor kepada umat-umat terdahulu,
7
83. 83
Baik yang menampakkan kekufurannya seperti
yahudi dan salibis ataupun yang menampakkan
keislaman dengan tujuan melemahkan kekuatan
dan menumbuhkan perselisihan diantara kaum
muslimin
1
Karena keselamatan ada pada ilmu dan
kebinasaan ada pada kebodohan. Kebodohan
disini bermakna ketidak tahuan terhadap aqidah
dan syari’at, bodoh terhadap sunnah, ushul,
kaedah dan manhajnya, bukan hanya sekedar
tidak memiliki pengetahuan saja;
2
84. 84
Kita dalam menerima ajaran agama harus mengikuti
manhaj yang sudah ada sejak zaman Rasululloh dan
para salaf umat ini hingga sekarang. Manhaj tersebut
mencakup ilmu, amal, mengambil petunjuk dan teladan,
suluk prilaku dan pergaulan.
3
FENOMENA KESALAHAN DALAM
TALAQQI ADALAH:
. Mengambil ilmu bukan dari ahlinya
Tidak merujuk kepada para ulama sama sekali
( واألئمة العلماء عن االستقاللية
.(
Meremehkan dan merendahkan
para ulama
(
عليُه والتعالي واحتقاره العلماء ازُراء
(
Menganggap ittiba’ kepada ulama
besar umat ini sebagai taklid
(
ًاُتقلي وبصيرة هُى على األئمة اتباع اعتبار
(
.