Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan umum (pemilu) di Indonesia. Pemilu merupakan sarana demokrasi bagi rakyat untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat melalui proses yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Pemilu diselenggarakan oleh lembaga-lembaga seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP yang memiliki tugas masing-masing untuk menyelenggarakan pemilu yang adil dan
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Ahsanul Minan
Pemilu 2019 merupakan pemilu pertama yang dilaksanakan secara setengah serentak yang mencakup pileg dan pilpres. pemilu serentak penuh akan dimulai tahun 2024
Ketua :Drs. H. Asep Suryana
b. Anggota :
1. Drs. H. Asep Suryana
2. Drs. H. Asep Suryana
3. Drs. H. Asep Suryana
4. Drs. H. Asep Suryana
5. Drs. H. Asep Suryana
2. Profil Pengawas Pemilihan Kecamatan/Kelurahan di Wilayah
Pantauan
Struktur Organisasi Pengawas Pemilihan Kecamatan Wanasari:
a. Ketua :Drs. H. Asep Sury
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Ahsanul Minan
Pemilu 2019 merupakan pemilu pertama yang dilaksanakan secara setengah serentak yang mencakup pileg dan pilpres. pemilu serentak penuh akan dimulai tahun 2024
Ketua :Drs. H. Asep Suryana
b. Anggota :
1. Drs. H. Asep Suryana
2. Drs. H. Asep Suryana
3. Drs. H. Asep Suryana
4. Drs. H. Asep Suryana
5. Drs. H. Asep Suryana
2. Profil Pengawas Pemilihan Kecamatan/Kelurahan di Wilayah
Pantauan
Struktur Organisasi Pengawas Pemilihan Kecamatan Wanasari:
a. Ketua :Drs. H. Asep Sury
Dokumen tersebut membahas tentang proses pelaksanaan pemilu di Indonesia, mulai dari pengertian pemilu, tujuan, asas pelaksanaan, pentingnya penyelenggaraan pemilu, serta proses pelaksanaan pemilu presiden, bupati, dan legislatif. Dokumen ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang proses pelaksanaan pemilu di Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi pemilu kepada pemilih di SMA Negeri 2 Ulu Belu. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang (1) pengertian dan manfaat pemilu, (2) sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia, dan (3) cara menjadi pemilih serta berpartisipasi dalam pemilu.
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman isu-isu krusial dan strategis dalam Pilgub dan Pilbup tahun 2018, meliputi sejarah sistem pemilihan kepala daerah di Indonesia, standar ideal pemilu, potret pemilu pilkada, dan berbagai permasalahan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan pemilu pilkada."
Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum, dijelaskan bahwa untuk melaksanakan Pemilihan Umum, KPU mempunyai tugas kewenangan sebagai berikut :
merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum;
menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak sebagai peserta Pemilihan Umum;
membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat sampai di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS;
menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap daerah pemilihan;
menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua daerah pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD II;
mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil Pemilihan Umum;
memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.
Dokumen tersebut membahas sejarah proses pengisian jabatan kepala daerah di Indonesia, standar ideal pemilu, potret penyelenggaraan pemilu kada tahun 2010, permasalahan yang dihadapi, dan karakteristik pemilu kada. Pemilu kada memiliki tingkat kompetisi yang tinggi antar calon dengan potensi konflik yang besar antara pendukung calon.
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pengawasan partisipatif pemilih pemula dalam menjaga integritas pelaksanaan Pemilu 2024.
2. Pemilih pemula didefinisikan sebagai pemilih yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya dan perlu didampingi untuk menjadi pemilih yang bijak.
3. Pengawasan partisipatif pemilih pemula diharapkan dapat meminimalkan pelanggaran Pemilu melalui sosialisasi,
Dokumen tersebut membahas sejarah dan metode pengawasan pemilu di Indonesia, termasuk perbedaan antara pemantauan dan pengawasan pemilu, dinamika pengawasan pemilu di Indonesia dari masa ke masa, tantangan dan kendala pengawasan pemilu, serta tujuan pengawasan pemilu.
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pergantian Antarwaktu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan umum sebagai salah satu instrumen penting dalam demokrasi perwakilan. Ia menjelaskan berbagai metode pemilihan umum yang ada seperti sistem distrik, proporsional, dan organis serta dampak penerapan sistem tertentu terhadap sistem kepartaian di suatu negara.
Sistem pemilihan umum di Indonesia telah berkembang sejak zaman kemerdekaan hingga saat ini. Pemilu pertama menggunakan sistem proporsional pada 1955, namun belum mencapai stabilitas politik. Pada zaman Orde Baru, pemilu dilakukan secara terpimpin dengan satu partai. Sistem demokrasi mulai dipulihkan pasca Orde Baru dengan pemilu langsung untuk presiden dan legislatif dengan berbagai partai.
Pemilu adalah proses memilih pejabat politik melalui suara rakyat secara langsung atau tidak langsung. Tujuannya antara lain memilih wakil rakyat untuk lembaga perwakilan sesuai asas-asas demokrasi seperti suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Bentuknya dapat berupa pemilu langsung di TPS atau tidak langsung melalui perwakilan.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan sistem politik di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) sistem politik Indonesia adalah demokrasi berdasarkan Pancasila, (2) Indonesia telah menyelenggarakan 12 kali pemilu sejak 1955, dan (3) Pemilu 2019 merupakan pemilu serentak nasional untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD, dan presiden.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
More Related Content
Similar to Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Dokumen tersebut membahas tentang proses pelaksanaan pemilu di Indonesia, mulai dari pengertian pemilu, tujuan, asas pelaksanaan, pentingnya penyelenggaraan pemilu, serta proses pelaksanaan pemilu presiden, bupati, dan legislatif. Dokumen ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang proses pelaksanaan pemilu di Indonesia."
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi pemilu kepada pemilih di SMA Negeri 2 Ulu Belu. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang (1) pengertian dan manfaat pemilu, (2) sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia, dan (3) cara menjadi pemilih serta berpartisipasi dalam pemilu.
Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman isu-isu krusial dan strategis dalam Pilgub dan Pilbup tahun 2018, meliputi sejarah sistem pemilihan kepala daerah di Indonesia, standar ideal pemilu, potret pemilu pilkada, dan berbagai permasalahan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan pemilu pilkada."
Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum, dijelaskan bahwa untuk melaksanakan Pemilihan Umum, KPU mempunyai tugas kewenangan sebagai berikut :
merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum;
menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak sebagai peserta Pemilihan Umum;
membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat sampai di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS;
menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap daerah pemilihan;
menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua daerah pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD II;
mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil Pemilihan Umum;
memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.
Dokumen tersebut membahas sejarah proses pengisian jabatan kepala daerah di Indonesia, standar ideal pemilu, potret penyelenggaraan pemilu kada tahun 2010, permasalahan yang dihadapi, dan karakteristik pemilu kada. Pemilu kada memiliki tingkat kompetisi yang tinggi antar calon dengan potensi konflik yang besar antara pendukung calon.
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya pengawasan partisipatif pemilih pemula dalam menjaga integritas pelaksanaan Pemilu 2024.
2. Pemilih pemula didefinisikan sebagai pemilih yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya dan perlu didampingi untuk menjadi pemilih yang bijak.
3. Pengawasan partisipatif pemilih pemula diharapkan dapat meminimalkan pelanggaran Pemilu melalui sosialisasi,
Dokumen tersebut membahas sejarah dan metode pengawasan pemilu di Indonesia, termasuk perbedaan antara pemantauan dan pengawasan pemilu, dinamika pengawasan pemilu di Indonesia dari masa ke masa, tantangan dan kendala pengawasan pemilu, serta tujuan pengawasan pemilu.
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pergantian Antarwaktu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan umum sebagai salah satu instrumen penting dalam demokrasi perwakilan. Ia menjelaskan berbagai metode pemilihan umum yang ada seperti sistem distrik, proporsional, dan organis serta dampak penerapan sistem tertentu terhadap sistem kepartaian di suatu negara.
Sistem pemilihan umum di Indonesia telah berkembang sejak zaman kemerdekaan hingga saat ini. Pemilu pertama menggunakan sistem proporsional pada 1955, namun belum mencapai stabilitas politik. Pada zaman Orde Baru, pemilu dilakukan secara terpimpin dengan satu partai. Sistem demokrasi mulai dipulihkan pasca Orde Baru dengan pemilu langsung untuk presiden dan legislatif dengan berbagai partai.
Pemilu adalah proses memilih pejabat politik melalui suara rakyat secara langsung atau tidak langsung. Tujuannya antara lain memilih wakil rakyat untuk lembaga perwakilan sesuai asas-asas demokrasi seperti suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Bentuknya dapat berupa pemilu langsung di TPS atau tidak langsung melalui perwakilan.
Dokumen tersebut membahas sejarah dan sistem politik di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) sistem politik Indonesia adalah demokrasi berdasarkan Pancasila, (2) Indonesia telah menyelenggarakan 12 kali pemilu sejak 1955, dan (3) Pemilu 2019 merupakan pemilu serentak nasional untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD, dan presiden.
Similar to Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptx (20)
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Pengertian Pemilu
Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut
pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden
dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
3. Pengertian Pemilu
Sebagaimana penjelasan umum UU Pemilu,
makna dari "kedaulatan berada di tangan
rakyat" yaitu bahwa rakyat memiliki kedaulatan,
tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk
secara demokratis memilih pemimpin yang
akan membentuk pemerintahan guna
mengurus dan melayani seluruh lapisan
masyarakat, serta memilih wakil rakyat untuk
mengawasi jalannya pemerintahan. Oleh
karenanya, pemilu menjadi perwujudan
kedaulatan rakyat karena melalui pemilu rakyat
diberi keleluasaan untuk memilih pemimpin
yang nantinya akan menjalankan fungsi
pengawasan, menyalurkan aspirasi politik,
membuat undang-undang, serta merumuskan
anggaran pendapatan dan belanja guna
membiayai pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut
4. PEMILU
Pemilu merupakan arena kompetisi untuk mengisi jabatan-
jabatan politik di pemerintahan dan Dewan Perwakilan yang
didasarkan pada pilihan formal dari Warga Negara yang
memenuhi syarat.Peserta Pemilu dapat berupa perseorangan
dan partai politik.Partai politik mengajukan kandidat dalam
Pemilu untuk kemudiandipilih oleh rakyat.Pemilu menempati
posisi penting karena terkait dengan beberapa ha
5. Pemilu merupakan alat serta
tujuan demokratisasi, ini
utamanya terkait dengan
implikasi-implikasi yang luas
dari Pemilu itu sendiri
Pemilu menjadi indikator
atau ukuran sebuah negara
dikatakan sebagai negara
demokrasi
Ketiga
Kedua
Karena
03
02
Pemilu menjadi mekanisme
terpenting bagi
keberlangsungan demokrasi
perwakilan
Pertama
01
PEMILU PENTING
6. Pemilihan
Umum
Pemilu Parlementer
pemilu yang hanya memilih legislatif.
Nantinya,legislatif yang memilih
pimpinan pemerintahan
Pemilu diterapkan di hampir semua negara di dunia.
Tujuannya sama, tetapi cara penyelenggaraannya
berbeda-beda
Pemilu Presidensil
Pemilu yang memilih secara langsung
wakil rakyat (legislatif) sekaligus
pimpinan pemerintahan (eksekutif)
8. Keberadaan pemilu sangat penting untuk
masyarakat, karena pemilu menjadi arena bagi warga
negara untuk mengekspresikan hak-hakdasar secara
bebas yaitu hak untuk menyatakan pendapat, hak
untuk berkumpul dan berserikat, serta hak untuk
bebas dari rasa takut
9. PEMILU PENTING
Yang juga sangat penting, seluruh rakyat wajib ikut serta
dalam pemilu. Sehingga pemerintahan yang tercipta akan
memiliki keabsahandi hadapan rakyat karena pemerintahan
tidak hanya dipiliholeh sekelompok orang saja. Sejalan
dengan itu, pemilu juga merupakan jaminan berlangsungnya
peralihan kekuasaan secara reguler, damai dan
konstitusional. Dengan pemilu, pejabat yang sudah tidak
memiliki kapabilitas dan kepercayaan dari masyarakat dapat
diturunkan dan digantikan dengan orang lain tanpa
menggunakan cara kekerasan. Berarti,pemilu juga
berfungsiuntuk mengelola konflikkepentingan dalam
masyarakat secara damai. Maka, lewat pemilu konflik-konflik
bahkan bisa dialihkanmenjadi debat kebijakandi lembaga
perwakilan
11. Pemilu yang Berkualitas
Pemilu yang berkualitas terjadibila kita sebagaiwarga negara
berpartisipasi menggunakan hak pilih secara otonom, tidak
tanpa tekanan dari pihak manapun; dalam pemilu terdapat
kompetisiyang adil; serta pemilu mampu mewujudkan
keterwakilan yang imbang dan dapat dipertanggung-
jawabkan.
Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu dan Pemilihan
penting sebagai wujud tanggung jawab dalam
kehidupanberbangsa dan bernegara, sebagai tolak
ukur tingkat pemahaman dan keterlibatan
masyarakat dalam agenda kenegaraan, sebagai
indikator minat masyarakat dalam aktivitas politik,
sebagai ukuran legitimasi dan kepercayaan
masyarakat kepadapemimpin atau wakil rakyat
terpilih,baik di tingkat lokal maupun nasional, dan
sebagai wadah menyalurkan aspirasidan
kepentingan warga negara.
12. Partisipasi masyarakat dalam
pemilu
01
Aktif mencari informasitentang
riwayat kandidat
Aktif mencari informasitentang
visi, misi dan programkandidat
Aktif mengikuti
kegiatankampanye
Aktif mengecek statusnya di
DPS dan DPT
Aktif mengawasi dan
melaporkan
Datang ke TPS pada hari pemungutan
suara untuk menggunakan hak pilih
17. PERANGKAT PEMILIHAN
UMUM
Penyelenggara Pemilu adalah lembaga
yang menyelenggarakan Pemilu yang
terdiri atas Komisi pemilihan Umum,
Badan Pengawas pemilu, dan Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu
sebagai satu kesatuan fungsi
lenyelenggaraan Pemilu untuk memilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
anggota Dewan perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah secara langsung oleh
rakyat
Salford & Co.
18. Lembaga-lembaga yang menyelenggarakan
pemilihan umum (pemilu)
Komisi Pemilihan
Umum
KPU adalah lembaga
Penyelenggara Pemilu
yang bersifat nasional,
tetap, dan mandiri
dalam melaksanakan
pemilu.
Badan Pengawas
Pemilu
Bawaslu adalah
lembaga
Penyelenggara pemilu
yang mengawasi
Penyelenggaraan
Pemilu di seluruh
wilayah Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu
DKPP adalah lembaga
yang bertugas
menangani
pelanstaran kode etik
Penyelenggara Pemilu
6
19. Tugas
KPU
Menjabarkan
program dan
melaksanakan
anggaran
Melaksanakan
semua tahapan
Penyelenggaraan
di Kabupaten/Kota
berdasarkan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
Mengoordinasikan
dan mengendalikan
tahapan
penyelenggaraan
oleh PPK, PPS, dan
KPPS dalam
wilayah kerjanya
Menyampaikan
daftar pemilih
kepada KPU
Provinsi
Memutakhirkan
data Pemilih
berdasarkan data
Pemilu terakhir
dengan
memperhatikan
data
kependudukan
yang disiapkan dan
diserahkan oleh
Pemerintah dan
menetapkannya
sebagai daftar
Pemilih
Sebagai lembaga
pemerintah yang
mandiri, KPU memiliki
tugas dan fungsi
sebagaimana
diamanatkan dalam
Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan
Umum :
Adapun tugas,
wewenang dan
kewajiban Komisi
Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota
adalah
KPU
Melakukan dan
mengumumkan
rekapitulasi hasil
penghitungan
suara Pemilu
20. Tugas
KPU
Membuat berita
acara
penghitungan
suara dan sertifikat
penghitungan
suara
Mengumumkan
calon anggota
DPRD
Kabupaten/Kota
terpilih sesuai
dengan alokasi
jumlah kursi setiap
daerah pemilihan
Menindaklanjuti
dengan segera
temuan dan
laporan yang
disampaikan oleh
Bawaslu
Kabupaten/Kota
Menyosialisasikan
Penyelenggaraan
Pemilu dan/atau
yang berkaitan
dengan tugas dan
wewenang KPU
Kabupaten/Kota
kepada masyarakat
Melakukan evaluasi
dan membuat
laporan setiap
tahapan
penyelenggaraan
Pemilu
Sebagai lembaga
pemerintah yang
mandiri, KPU memiliki
tugas dan fungsi
sebagaimana
diamanatkan dalam
Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan
Umum :
Adapun tugas,
wewenang dan
kewajiban Komisi
Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota
adalah
KPU
Melaksanakan
tugas lain yang
diberikan oleh KPU,
KPU Provinsi,
dan/atau
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan
21. Wewenang KPU
1 Menetapkan jadwal di kabupaten/kota
2 Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya
3 Menetapkan dan mengumumkan rekapitulasi
penghitungan suara Pemilu
4 Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk
mengesahkan hasil Pemilu
5 Menjatuhkan sanksi administratif dan/atau
menonaktifkan sementara anggota PPK dan anggota
PPS yang terbukti melakukan tindakan yang
mengakibatkan terganggunya tahapan
Penyelenggaraan Pemilu
22. Memperlakukan
Peserta Pemilu secara
adil dan setara
Melaksanakan semua
tahapan
Penyelenggaraan
Pemilu dengan tepat
waktu
Menyampaikan semua
informasi
penyelenggaraan
Pemilu kepada
masyarakat
27. Pelanggaran Pemilu 1.Perencanaan dan penetapan jadwal
tahapan Pemilu;
2.Perencanaan pengadaan logistik
oleh KPU;
3.Sosialisasi Penyelenggaraan
Pemilu; dan
4. Pelaksanaan persiapan lainnya
dalam Penyelenggaraan Pemilu
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan
Menyusun standar tata
laksana pengawasan
Penyelenggaraan
Pemilu untuk pengawas
Pemilu di setiap
tingkatan
Melakukan pencegahan
dan penindakan
terhadap
Sengketa proses
Pemilu
Mengawasi persiapan
Penyelenggaraan
Pemilu, yang terdiri atas
28. Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu,
yang terdiri atas:
• Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih
sementara serta daftar pemilih tetap;
• Penataan dan penetapan daerah pemilihan DPRD
kabupaten/kota;
• Penetapan Peserta Pemilu;
• Pencalonan sampai dengan penetapan Pasangan Calon,
calon anggota DPR, calon anggota DPD, dan calon
anggota DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
• Pelaksanaan dan dana kampanye;
• Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;
• .Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara
hasil Pemilu di TPS;
• .Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara,
dan sertifikat hasil penghitungan suara dari tingkat TPS
sampai ke PPK;
• Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK,
KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU;
• Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang,
Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan
29. • Mencegah terjadinya praktik politik
uang
• Mengawasi netralitas aparatur sipil
negara, netralitas anggota Tentara
Nasional Indonesia, dan netralitas
anggota Kepolisian Republik
Indonesia
• Mengawasi pelaksanaan
putusan/keputusan
• Menyampaikan dugaan
pelanggaran kode etik
Penyelenggara Pemilu kepada
DKPP
• Menyampaikan dugaan tindak
pidana Pemilu kepada Gakkumdu
• Mengelola, memelihara, dan
merawat arsip
• Mengevaluasi pengawasan Pemilu
• Mengawasi pelaksanaan Peraturan
KPU
• Melaksanakan tugas lain sesuai
dengan ketentuan peraturan
30. • Menerima dan menindaklanjuti laporan yang
berkaitan dengan dugaan adanya
pelanggaran
• Memeriksa, mengkaji, dan memutus
pelanggaran, administrasi Pemilu
• Memeriksa, mengkaji, dan memuttrs
pelanggaran politik uang
• Menerima, memeriksa, memediasi atau
mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian
sengketa proses Pemilu
• Merekomendasikan kepada instansi yang
bersangkutan mengenai hasil pengawasan
terhadap netralitas aparatur sipil-negara,
netralitas anggota Tentara Nasional
Indonesia, dan netralitas anggota Kepolisian
Republik Indonesia
• Membentuk Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/ Kota, dan Panwaslu LN
• Mengangkat, membina, dan memberhentikan
anggota Bawaslu Provinsi, anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan anggota Panwaslu LN
31. • Bersikap adil dalam
menjalankan tugas dan
wewenang;
• Melakukan pembinaan
dan pengawasan
terhadap pelaksanaan
tugas Pengawas Pemilu
pada semua tingkatan
• Menyampaikan laporan
hasil pengawasan
kepada Presiden dan
DPR
• Mengawasi
pemutakhiran dan
pemeliharaan data
pemilih secara
berkelanjutan yang
ditakukan oleh KPU
• Melaksanakan
kewajiban lain sesuai
dengan ketentuan
perundangundangan
32. • menerima aduan dan/atau laporan
dugaan adanya pelanggaran kode etik
yang dilakukan oleh Penyelenggara
Pemilu
• melakukan penyelidikan dan verifikasi,
serta pemeriksaan atas aduan dan/atau
laporan dugaan adanya pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh
Penyelenggara Pemilu
Dewan Kehormatan
Penyelenggara
Pemilu yang
selanjutnya
disingkat DKPP
adalah lembaga
yang bertugas
menangani
pelanggaran kode
etik Penyelenggara
33. • memberikan sanksi
kepada Penyelenggara
Pemilu yang terbukti
melanggar kode etik; dan
• memutus pelanggaran
kode etik
• memanggil
Penyelenggara Pemilu
yang diduga melakukan
pelanggaran kode etik
untuk memberikan
penjelasan dan
pembelaan;
• memanggil pelapor,
saksi, dan/atau pihak
lain yang terkait untuk
dimintai keterangan,
termasuk untuk dimintai
34. • 1menerapkan prinsip
menjaga keadilan,
kemandirian,
imparsialitas, dan
transparansi;
• menegakkan kaidah
atau norma etika yang
berlaku bagi
Penyelenggara Pemilu;
• bersikap netral, pasif,
dan tidak memanfaatkan
kasus yang timbul untuk
popularitas pribadi; dan
• menyampaikan putusan
kepada pihak terkait
35. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) adalah wadah organisasi
formal yang ada di setiap sekolah baik SMP maupun SMA. Adapun
OSIS dikelola dan dikembangkan oleh Siswa terpilih yang diawasi oleh
MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) dibawah binaan Pembina Osis
dan Kesiswaan.
Biasanya organisasi ini memiliki seorang ketua dan wakil ketua,
Sekretaris, Bendahara dan para koor masing-masing Sekbid beserta
anggotanya dari siswa terpilih serta Pembina OSIS dari guru yang
dipilih oleh pihak sekolah yang berada dibawah Kesiswaan. Anggota
OSIS adalah seluruh siswa/i yang berada pada satu sekolah tempat
36. Pembinaan dan pengembangan generasi muda yang
berada di sekolah diarahkan untuk mempersiapkan siswa
sebagai kader muda dengan memberikan bekal
keterampilan, kepemimpinan, daya kreasi, patriotisme,
idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. Oleh karena
itu, wadah pembinaan tersebut di lingkungan sekolah yang
diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Keberlangsungan OSIS, dimulai dengan pemilihan ketua
dan wakil ketuanya secara langsung, umum, bebas, dan
rahasia.
Suara/ pemilih adalah semua warga sekolah baik siswa
siswi dan para pendidik/ guru mempunyai kesempatan
untuk memberikan suaranya. Pengambilan suara akan
dilaksanakan dengan cara
Kegiatan ini sebagai pembelajaran pendidikan demokrasi
melalui pengalaman praktis dalam Pemilu OSIS. Kami
semua berharap saat pelaksanaan Pemilu nanti agar bisa
berjalan dengan lancar, jujur dan sukses dengan koneksi
yang lancar tanpa kendala dan dukungan dari semua pihak
dan seluruh warga sekolah
37. KRITERIA CALON
KETUA DAN WAKIL
KETUA OSIS
• Merupakan siswa/i SMP
Xaverius Kotabumi yang
duduk di kelas VII dan VIII
pada Tahun Pelajaran yang
sedang berjalan.
• Memiliki Integritas dan
kedisiplinan serta
bertanggungjawab.
• Bersedia meluangkan
waktu dan sanggup bekerja
sama secara kolektif dalam
kepengurusan OSIS SMP
Xaverius Kotabumi
PROSES PERSIAPAN
PENENTUAN TEAM
PANITIA PELAKSANA
PEMILU
• Penanggung jawab
kepanitiaan adalah Kepala
SMP Xaverius Kotabumi
• Ketua pelaksana adalah
Wakasek Bidang
Kesiswaan dan Wakil Ketua
adalah Pembina OSIS SMP
Xaverius Kotabumi
• Pelaksana terdiri dari
Sekretariat yang
anggotanya adalah
Pengurus MPK
• Pembuatan TPU
C.PENENTUAN
PEMENANG PEMILU
• Suara terbanyak ditetapkan
sebagai ketua Osis
• Suara terbanyak ke dua
ditetapkan menjadi wakil
ketua Osis.
• Apabila suara terbanyak
pertama sama maka
dilakukan pemilihan ulang
bagi calon yang
memperoleh suara
terbanyak yang sama
dengan tidak mengubah
suara terbanyak pada
38. Kandidat ketua Osis
sebaiknya dari siswa kelas
VII dan VIII. Penjaringan
dilakukan dengan cara
meminta peserta rapat
untuk mencalonkan diri.
Jika tidak ada yang mau
mencalonkan diri maka
selanjutnya meminta siapa
nama kandidat yang perlu
diusulkan untuk menjadi
peserta pemilihan ketua
Pengurus MPK menetapkan
nama kandidat yang ikut
pemilihan ketua Osis. Setelah
menetapkan nama kandidat,
pengurus MPK meminta saran
kepada pembina Osis untuk
disampaikan kepada kandidat
ketua Osis yang ikut pada
pemilihan Osis
MENETAPKAN NAMA
KANDIDAT KETUA OSIS
MENJARING NAMA
KANDIDAT KETUA OSIS
39. Pengurus MPK
menentukan jadwal
penyampaian Visi dan Misi
oleh masing-masing
kandidat ketua Osis. Untuk
jenjang SMP tahap ini
lazimnya dilaksanakan
penyampaian visi dan misi,
semacam kampanye
Langkah terakhir dalam rapat
persiapan pemilihan pengurus
Osis adalah menetapkan
jadwal pemilihan ketua Osis
MENENTUKAN JADWAL
PEMILIHAN KETUA OSIS
MENETUKAN JADWAL
PENYAMPAIAN VISI DAN
MISI (KAMPANYE)
40. Pemungutan suara
dilakukan secara Luber dan
Jurdil. Pemilihan Ketua
OSIS kali ini siswa siswi
mencoreng salah satu
kandidat yang maju
pemilihan. Dengan cara ini,
siswa siswi dapat belajar
berdemokrasi jika sudah
terjun dimasyarakat
Setelah pemungutan suara
berlangsung, pemenang
pemilu akan dikukuhkan
menjadi ketua dan wakil ketua
osis. Selanjutnya ketua dan
wakil ketua terpilih akan
dilantik dalam pelantikan Osis
baru
PENETAPAN PENGURUS
OSIS
PELAKSANAAN
PEMUNGUTAN SUARA
42. Hubungan Pemilu dan Demokrasi
Pemilu adalah tatacarauntuk mewujudkan
demokrasi, dengan cara perwakilan. Masih
ingatkan bahwa demokrasi adalah pemerintahan
oleh rakyat. Bahkan sering dikatakanbahwa
demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Dewasa ini, demokrasi
dipercaya oleh banyak orang sebagai sistem
politik yang paling mampu mewujudkan
kedaulatan rakyat
43. Pemilu memiliki arti penting sebagai salah
satu prosedur utama dalam demokrasi.
Dalam sistem demokrasi modern, kedaulatan
rakyat hanya bisa dikelola secara optimal
melaluilembaga perwakilan. Oleh karena itu,
arti pentingpemilu yang utama adalah
sebagaisarana untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat. Dalam pemilu, rakyat
memilih wakil-wakilnya yang diharapkan
dapat memperjuangkan aspirasidan
kepentingan mereka